Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Nyanyian Tengah Malam (Kisah Parmi)

pasturbasi

Pendekar Semprot
UG-FR+
Daftar
20 Dec 2011
Post
1.918
Like diterima
118
Lokasi
indonesia
Bimabet
Cerita ini di inspirasi oleh sebuah kisah nyata yang terjadi pada awal tahun 2003 dan berakhir sampai tahun 2006. Tokoh dalam cerita ini tentu saja mengunakan nama-nama samaran, namum nama samaran itu sangat coba disesuaikan dengan watak dan lakon cerita yang terjadi. Lokasi juga jadi sangat disamarkan, karena beberapa orang tahu tentang kisah ini. Nah andaikan ada kesesuaian nama dan lokasi, itu bukan suatu kesengajaan. Terima kasih dan selamat menikmati.

BUKU 1 : Nyanyian Tengah Malam

Aku merasa lega setelah akhirnya Pak Bambang dosen pembimbing skripsi menyetujui skripsiku layak untuk di uji dalam ujian pendadaran. Setelah hampir 2,5 tahun Aku tak kenal lelah selalu berkonsultasi dengan Dosen yang terkenal killer dan telah membuat beberapa mahasiswanya nggak bisa lulus kuliah. Desakan orang tua agar lulus kuliah membuatku terus berjuang walaupun untuk skripsi saja menghabiskan waktu 2,5 tahun.
Perlengkapan untuk maju ujian Skripsi cukup banyak, mulai dari harus bayar IOM lunas, surat keterangan bebas perpustakaan, surat ijin penelitian dan lain-lain. Dari semua syarat itu ada yang mengharuskanku pergi ke Semarang yaitu surat ijin penelitian skripsi yang harus di urus ke kantor Kesbanlinmas Propinsi Jawa Tengah. Padahal selama ini aku baru 2 kali pergi ke Semarang, dan sungguh aku tak hafal jalan kota semarang, apalagi dimana itu kantor Kesbanglinmas. Selama ini aku hanya tau Kota Solo tempatku kuliah dan kampung halamannya yang berada di pelosok Karanganyar.
“gimana caranya aku nyampe semarang” .
Kucoba mengingat-ingat beberapa temanku yang berasal dari semarang, namun aku telah kehilangan jejaknya, beberapa sudah lulus dan bekerja yang aku sendiri tak tau dimana. Mau tanya adik angkatan, banyak yg tak kenal. Selama kuliah aku benar2 kuper, nggak gaul, kerjanya hanya kuliah dan narik Ojek di kampung halamanku Matesih Karanganyar.
“oh iya, bukankah Parmi kerja di Semarang, dan suaminya juga orang semarang? Ah barangkali aku bisa minta tolong dia atau suaminya antar aku ke Kantor Kesbanglinmas.”
kubuka phonebook di HP jadul ini berharap masih ada No HP Parmi yang pernah ku dapat waktu Parmi pulang dari Semarang sama suaminya tiga yg lalu. Dan aku bersyukur nomor HP itu masih ada. Dicobanya SMS Parmi.
‘Sianx.. hi ni Parmi kan? Aq Anton Matesih..’
‘hai.. pakabar, bntr ya mas, aq lg krj, 1 jm lg yua.”
‘yup. Tq. 1 jm lg kutelp ya.
‘ok’
Parmi dulunya adalah kembang desa Matesih, bapaknya seorang petani dan hanya mampu menyekolahkan sampai SMA, setelah itu parmi terus merantau ke Semarang. Aku dulu naksir berat sama Parmi yg umurnya terpaut 2 tahun dibawahku. Namun rasa rendah diri karena kemiskinanku membuatku tak berani mengungkapkan perasaanku. Lagian banyak teman dikampungku maupun kampung lain yang naksir parmi, rata-rata mereka lebih tajir, lebih keren dariku. Namun Tak satupun dari mereka yg bisa menggaet Parmi. Parmi yg terkenal cantik dan ramah itu selalu menolak halus setiap kali ada pria mendekatinya.
Satu jam kemudian HPku berdering.
“Haloo.. Mas Anton ya, ada apa mas?, sorry, td lagi kerja.” Sapa Parmi dr telepon
“Iyaa. Gini mi, aku mau kesemarang, ke kantor Kesbanglinmas, Cuma gak tau alamatnya. Akupun gak tau jalan di Semarang, Kamu tau gak Mi?”
“Walah, kalo kantor gitu aku ndak tau mas. Mas kesini aja, ke tempatku nanti aku bantu nyari kantornya, ini mas Anton udah di semarang?”
“Belum mi, masih di Matesih. Besok pagi aku baru berangkat. Rumah Parmi daerah mana?”
“Aku Ngontrak Mas, daerah jembatan besi. Klo bingung apa besok tak jemput aja mas.. rencana mau naik apa?”
“Naik sepeda motor Mi”
“Ooo.. Naik bis aja mas, Besok aku jemput di terminal Solo aja, sepeda motor Mas Anton titipkan sana, kita sama-sama kesemarang naik Bis, biar mas gak bingung nanti. Aku ada motor kog di Semarang.”
“Jadi Parmi besok mau pulang ke Matesih?” Tanyaku
“Yo nggak to mas, Aku pagi-pagi besok ke Solo, kita ketemu diterminal aja, Mas Anton nunggu aku disana. Jadi aku cuma sampai terminal solo aja mas.” Kata Parmi
“Oh ya.. ya.. Makasih ya mi. Sampai ketemu besok.”
“sama-sama mas”
Aku gembira setelah ada jalan, sedikit membuat heran, Parmi td kog bilang Rumah kontrakan ya.. dia kan punya suami. Katanya suaminya orang kaya. Tapi aku tak mau berpikir banyak lagi, yang penting besok sudah ada penunjuk jalan di Semarang.
Kulihat uang di dompet tinggal 10ribu. Mau tak mau ku minta uang lagi ke Bapakku dan di kasih 50ribu untuk ke Semarang, dan hanya dengan berbekal uang 60ribu aku nekat pergi ke Semarang. Pagi itu dengan kuda besi kesayangan yg telah menemani hampir 7 tahun hidupku selama kuliah di Fakultas Pertanian UNS ini Aku sudah sampai di Terminal Tirtonadi Solo tempat janjian ketemu Parmi.
Jenuh juga nunggu, sudah lebih dari 1,5 jam Parmi belum muncul, di SMS belum balas juga, namun tiba2 HPku berdering.
“Mas udah di Terminal” tanya Parmi
“udah ni, aku diruang tunggu dekat parkiran” jawabku
“Ya.. aku kesana ya..”
“Ok” jawabku.
Akucelingak-celinguk sebentar nyari parmi, tapi tiba-tiba aku kaget.. Sesosok mirip Cornelia Aghata muncul dibelakangku.
“hey.. udah lama nunggu?” tanya Parmi
“belum, baru juga, paling 30 menitlah” Jawabku berbohong
“Bisnya tadi lambat mas, jadi lama nyampenya sini, ya udah yuk mas kita berangkat” kata Parmi
Aku mengiyakan dan mengikuti langkah Parmi ke Loket bis Jurusan Solo – Semarang. Mataku ini terus aja ngelihat Parmi, sudah lama aku tak ketemu parmi sejak ia menikah dengan orang semarang. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, ketika Parmi baru lulus SMA kemudian menikah. Dulu Parmi tampak kalem dengan dandanan yang sangat biasa ala orang ndeso. Jarang sekali ada polesan bedak yang berlebihan, bibirnya dibiarkan pucat tanpa polesan gincu, dan semua itu malah semakin menunjukkan kecantikan alamiah yang dimiliki Parmi.
Namun sekarang kulihat sungguh sangat berbeda. Dulu parmi pakai jilbab waktu SMA dan dirumahpun sering pakai jilbab, sekarang tidak pakai lagi dan bahkan warna rambutnya dibuat agak pirang kemerahan sangat cocok dengan warna kulitnya yang Putih. Dandanan Parmipun berubah, kelihatan ada bedak tipis di wajahnya dihiasi rona merah tipis buatan di tulang pipinya. Gincu merah muda mengoles tipis dibibirnya membentuk bibirnya kelihatan makin seksi. Wajah parmi benar-benar mirip Cornelia Aghata bintang si Doel Anak Sekolahan itu dengan penampilannya sekarang. Parmi yang dulu selalu pakai rok panjang kini memakai celana Jeans ketat sehingga terlihat jelas bentuk pinggulnya, bokongnya yang bulat berisi mengundang lelaki sekedar menjamahnya. Akupun jadi membayangkan mulusnya paha sampai bokong Parmi dibalik celana jeans ketat itu. Bagian atas parmi hanya pakai kaos ketat ditutupi Rompi putih tak berkancing. Dulu aku tak pernah membayangkan kalo parmi memiliki payudara semontok itu. Sekarang baru kelihatan kalo parmi memiliki payudara yang montok. Dibagian atas kaosna walaupun tidak berkerah rendah namun aku bisa melihat bagian gundukan payudara yang benar-benar menggoda. Penampilan Parmi saat ini benar-benar tak kalah dari gadis-gadis kampus tempat aku kuliah yg sering kujadikan bahan coli, bahkan kuanggap lebih dari mereka karena parmi sangat pintar menghias diri.
Di terminal itu kulihat banyak lelaki melirik ke Parmi, dan aku yang berjalan disampingnya merasa sedikit bangga, berharap mereka menganggap aku adalah suami atau sekedar pacarnya. Namun aku sadar penampilanku tak mendukung untuk itu. Mungkin orang akan menganggap aku pembantunya. Ah..bodo amat...
Dengan begitu, kuberanikan diri ketika sampai ke Loket bis kuberanikan diri memegang pundak Parmi dan mengeluarkan dompet untuk bayar ongkos bis. Tapi parmi melarang.
“ndak usah mas, biar kubayar aja”
Aku pun diam aja.
“Yuk mas naik, busnya udah mau berangkat tu.
Akhirnya kami naik bus. Bangga rasanya aku di bus bersanding di samping cewek secantik Parmi. Sepanjang perjalanan Parmi banyak cerita kepadaku tentang dirinya sekarang, ternyata ia sudah bercerai dengan suaminya setahun yang lalu. Suaminya adalah orang yang gemar main judi sehingga harta warisan orang tuanya habis hanya dalam waktu dua tahun. Ternyata suaminya kaya hanya karena warisan orang tuanya. Setelah bercerai Parmi mencoba nyari kerja akhinya akhirnya bisa kerja sebagai SPG sebuah dealer mobil besar di semarang setelah cukup modal Parmi membuka usaha salon. Dari situ aku tau kenapa Parmi sekarang jadi pinter dandan, ternyata ia sudah memiliki sebuah salon. Hari ini dia libur karena jemput aku.
Aku pernah dengar desas-desus di kampungku kalau Parmi katanya cerai dan sekarang jadi simpanan seorang pejabat karena suaminya tak lagi ngurusi parmi. Katanya Parmi sengaja dijual suaminya. Namun itu hanya desas-desus yang nggak jelas. Orang kampungku yang merantau ke Semarang kutanya tak ada yang membenarkan, bahkan mereka tak ada yang tau tentang Parmi. Dan yang kutahu hanya, sejak Parmi menikah memang jarang sekali pulang kampung, kalau toh pulang kampung paling hanya 1 hari dan langsung kembali lagi ke Semarang.
Setelah menempuh 3 jam perjalanan, bis akhirnya kami sampai di semarang, turun di sampangan kemudian lanjut naik angkot menuju rumah kontrakan Parmi. Kami sampai Rumah kontrakan parmi sudah jam 1 siang. Dan Parmi menawarkan untuk makan lebih dulu sebelum ke Kantor Kesbanglinmas, Sebelumnya parmi udah tanya ke temannya alamat kantor itu, jadi parmi sudah tahu, dan mudah-mudahan belum tutup.
“Makan dulu aja ya mas, trus kita ke kantor itu” kata parmi
“Atau mas Anton pengin istirahat dulu di kamar klo capek?” lanjutnya
“Gak ah mi.. aku pengin hari ini semua urusan cepet selesai” kataku.
“Ya udah yuk kita berangkat cari makan trus ke kantor itu”
Kami pergi makan di sebuah rumah makan kecil dan lanjut berangkat ke jalan Jend. Sudirman dimana kantor Kesbaglinmas berada, Sampai sana sudah hampir jam 3 sore, Kantor memang masih buka, tapi petugas dan pejabat yang biasa memberi ijin penelitian sedang tidak ada, disarankan kami kembali besok pagi. Akhirnya kami kembali ke Rumah kontrakan Parmi, dan beristirahat.
Kontrakan Parmi siang gini sepi, semua pengguhinya. Kata Parmi, 4 orang yang tinggal disitu adalah karyawan-karyawan. Hanya 1 orang yang mahasiswa, itupun sambil kerja juga.
“Mi, kamu tau rumah kang legimin itu” Tanyaku
“Aku mau nginep di rumah dia ni”
“Wah.. aku nggak tau mas, aku jarang ketemu kang legimin kog. Jarang aku ketemu wong Matesih disini”
“Gimana nih, aku gak punya uang klo harus nginep di hotel” kataku
“Nggak usah bingung mas, nginep sini aja, tidur dikamarku.” Jawab Parmi
“Lha Parmi nanti trus tidur dimana?. Apa kita tidur berdua disini” tanyaku
“hehehe, gampang mas. Aku bisa tidur di kamar temenku. Ada temenku yang kerjanya malam, jadi nanti malam bisa kupakai. Udah mas anton tidur kamarku aja. “
“Ya udah mas aku mandi dulu ya.”
Kamar Parmi ini lumayan mewah, ada kamar mandinya didalam. Kamar tidurnya lumayan besar. Aku membayangkan seandainya tidur berdua sama parmi berduapun muat.
Keluar kamar mandi Parmi hanya berbalut handuk.. dengan rambut agak basah kelihatan seksi sekali.. pahanya putih mulus, pundaknya juga kelihatan putih, payudaranya yang montok hanya mampu tertutupi separo oleh handuknnya. Seketika penisku mengeras sehingga dengan terpaksa aku membetulkan letaknya biar nyaman. Sedari berangkat tadi penisku sering berontak karena pikiranku yang selalu ngeres tentang parmi.
Parmi duduk di meja rias mengeringkan rambutnya. Dari balik kaca aku melihat betapa cantiknya Parmi sekarang, kelihatan lebih dewasa dari waktu SMA dulu. Aku membayangkan seandainya aku peluk dari belakang kucium tengkuknya dan punggungnya yang mulus itu.. ohhh..
“Nggak mandi mas, biar seger?” tanya Parmi
“Eh iya..” aku terbangun dari lamunanku.
Akupun berdiri mau kekamar mandi.
“Ni mas handuknya” Parmi menuju lemari besar disamping pintu kamar mandi mengambil handuk besar dari dalamnya. Padahal aku berharap memakai handuk yang dipakai oleh Parmi. Sampai kamar mandi ku buka pakaianku dan kulihat betapa tegangnya penisku. Mengacung begitu tegak, ingin rasanya aku onani, seperti biasa yang aku lakukan kalo lagi konak pulang dari kampus lihat cewek2 seksi dikampusku. Tapi tak mungkin aku berlama-lama dikamar mandi Parmi ini, bisa curiga dia nanti. Selesai mandi aku keluar juga cuma pakai handuk.
“Mas pakai kaosku ini aja mas, ini agak longgar, jadi kurasa mas Anton muat. Dan ini juga ada celana pendek agak longgar juga. Biar celana mas aku gantung sini.” Kata Parmi yang ternyata udah ganti pakaian. Sungguh sangat seksi, dia memakai celana pendek ketat yang tipis dgn memakai kaos ketat juga, membayang BH dan celana dalamnya di balik kaos dan celananya. Warna kaos dan celananya putih sementara BH dan celana dalamnya warna merah, sehingga sangat jelas kelihatan BH dan celana dalamnya. Bentuk tubuhnya benar-benar indah, pahanya mulus terpampang di depanku, Payudaranya yg sekal menantang terlihat indah terbungkus Bra merah dibalik kaos putih itu. Waktu itu aku belum tahu ukuran Bra, sekarang aku tau ukurannya mungkin 36B. Lagi-lagi penisku ini mengeras. Dan kulihat Parmi tadi sempat melirik kebawah ketika menyerahkan celana pendek dan kaos tadi.
Akhirnya balik lagi aku kekamar mandi untuk memakai kaos dan celana dari Parmi tadi. Aku lupa bahwa aku nggak bawa celana dalam. Aku hanya punya 2 celana dalam yang selalu kupakai bergantian, nah waktu kesemarang ini aku lupa bawa yg satunya lagi untuk ganti. Sementara celana dalam yang kupakai tadi ikut digantung sama Parmi. Kalau aku nggak pakai celana dalam maka Penisku yang selalu tegak didekat parmi ini pasti akan kelihatan menonjol dibalik celana pendek ini. Sementara kaos dari parmi inipun agak kekecilan. Kulihat di gantungan baju dalam kamar mandi ada celana dalam Parmi. Kuambil dan kulihat bentuknya unik. Melihat bentuk bokong Parmi yang besar bulat gitu aku rasa celana dalam ini bisa kupakai sementara. Yang penting mengamankan penis ini biar gak kelihatan menonjol dicelana. Waktu Kupakai ternyata tidak bisa menutupi seluruh penisku dan hanya sampai dibawah leher penis aja, buah pelerku pun tidak berada di dalam celana dalam, serasa celana dalam ini membelah memisahkan buah pelerku kekiri dan kekanan. Walau gak nyaman kupakai juga celana dalam ini, dibagian belakang celana dalam inipun membelah garis pantatku.
Aku keluar dan kulihat Parmi tiduran di kamarnya sambil nonton TV. Waktu itu sudah jam 5 sore. Akupun ikut menonton tapi duduk di kursi dalam kamar itu. Sejenak kami saling diam, sesekali aku melirik parmi, Oh sungguh seksi perempuan ini. Dan aku semakin nggak nyaman di bagian selangkanganku ini.. memang celana dalam cewek tak cocok untuk cowok, Serasa penisku semakin tercekik dibagian lehernya.
“sini mas dari sini nontonya, dari situ kan gak kelihatan nontonnya.” Ajak parmi
Akupun mendekat dan ikutan nonton sambil tiduran di sebelah kanan Parmi, kucium bau harum parmi begitu merangsang. Aku semakin deg-degan aja.
“Orang tuamu belum pernah kesini ya mi” aku membuka percakapan lagi.
“Kalau ke rumah kontrakan ini belum pernah mas, yang sebelumnya pernah. Aku di rumah kontrakan ini kan baru 5 bulan setelah aku kerja di salon.” Jawab parmi
“Sebelumnya dimana?”
“Sebelumnya aku ngontrak rumah sama temen2 di daerah deket simpang lima”
“Ooo”
Percakapan kami pun berlanjut, dan kami tak lagi konsentrasi nonton tivi. Lama-lama tubuh kamipun semakin berdekatan. Entah apa yang menggerakkan tubuhku ini, kakiku yang satu tiba-tiba menindih kaki Parmi sebelah. Parmipun diam saja. pahaku agak nyenggol2 paha dia yang mulus itu. Pembicaraan kamipun semakin hangat, Parmi kadang kadang mencubitku ketika aku cerita masa ketika dikampung dulu. Kami sering ketawa-ketawa. Bahkan tangannyapun kini terus berada di pahaku, aku benar2 merinding merasakan lembutnya telapak tangan Parmi di pahaku. Penisku semakin memberontak. Lenganku yang menyentuh lengan Parmipun serasa dialiri listrik
Kuberanikan diri mengusap tangannya dan akhinya kami saling bergengaman.
“Tanganmu kog dingin mas?” tanya Parmi ketika pegang tanganku.
“Iya mi, gak tau nih, tapi emang aku sering kog berkeringat di telapak tanganku.” Jawabku
Parmi pun meremas lagi tanganku dan tiba-tiba kepalanya disandarkan di pundakku. Sambil tiduran gitu aku bisa mencium wangi rambutnya. Akhirnya tanganku pun mencoba melingkari kepalanya dan parmi sedikit mengangkat kepalanya dan kini benar2 berbantal tangan dan ketiakku. Aku yang semakin horni berat kuberanikan diri mengelus-elus pundak kirinya. lama-lama aku cium keningnya dan parmi diam aja. Entah setan apa yang menuntun ciumanku pun merambat turun ke pipinya dan hinggap di bibinya yang lembut. Kulumat bibirnya dengan lembut. Awalnya parmi diam aja. Tapi lama-lama Parmi merespon bukan Cuma cium bibir tapi juga memainkan lidahnya. Lama kami ciuman bibir, kulihat mata parmi terpejam.
Secara naluriah pun tanganku akhirnya bergerak ke dadanya.. aku sedikit bergetar ketika tanganku benar-benar telah berada di gundukan dadanya. Lalu dengan lembut kuremas payudara Parmi. Dan Parmipun melenguh sambil kembali menyerang bibirku. Aku yang sangat belum pengalaman agak kaget mendapat serangan itu. Kami sudah dalam keadaan tidur miring dan saling mendaratkan ciuman. Tangan kamipun semakin tak terkontrol. Tanganku sibuk meremas dan membelai payudara Parmi yang masih terindung di balik kaus dan Branya, sementara tangan Parmi pun merembet ke bawah mengelus batang penisku yang sudah tegang sejak siang tadi.
Lama2 tanganku pun mencoba menyingkap ke balik kaosnya, menelusuri perutnya yang rata dan akhirnya aku benar-benar bisa merasakan kelembutan payudara Parmi. Payudaranya benar-benar besar dan lembut namun sekal. Parmipun mendesah ketika aku mulai memilin2 punting pentilnya.
“Ohh.. Shshh.. terus mas.. uh..”lenguh Parmi sambil menggeliat keenakan, akupun semakin semangat meremas payudara Parmi. Seumur hidupku baru kali ini aku merasakan lembutnya payudara perempuan, selama ini aku hanya bisa membayangkan bisa meremas dan menghisap payudara cewek, apalagi kalo aku nonton Bokep, keinginan untuk meremas payudara cewek semakin tinggi.
Parmipun kemudian membuka kaosnya, dan terpampang di depanku payudara Parmi yang ranum dibalik Bra Merah..Oh.. indah sekali. Bra Merahnya semakin memperindah susu Parmi, Kembali aku meremasnya dengan lembut, ku congkel keluar susu itu dari cup branya. Ingin aku menghisap punting susu Parmi, kudekatkan kepalaku ke susunya lalu kuciumi bagian atas payudara itu. Karena gemas pertama kali lihat susu yg montok mulus gini aku tak sengaja menggigit bagian atas payudaraya dan menghisapnya sehingga meninggalkan bekas merah disitu. Serta merta parmi pun Membuka Branya dan menyembul dengan bulat payudara parmi. Tidak terlalu besar namun juga nggak kecil sangat pas dengan tubuh parmi, putih kulitnya dengan aerola kemerah-merahan menuju ke coklat. Punting agak kecil. Sangat mengairahkan. Parmipun menyodorkan susunya ke arahku dan akupun segera menghisap punting susunya. Ku jilat-jilat sekitar punting susunya. Parmi tiba menarik kepalaku lebih dalam ke payudaranya..
“Ohhh... terus isap mas.. oh enak banget mas.. isap yang kuat mas.. ..Ohh “ Pinta Parmi
Tanganku yang satupun meremas dengan kuat paudara yang satu lagi. Sementara tangan parmi terus menggosok-gosok penisku yang tegang yang masih bersembunyi dibalik celana. Aku sangat bernafsu dan kemudian kutindih tubuh Parmi. Dan saking nafsu, aku merasa semakin-nikmat dan semakin nikmat dan tiba-tiba aku merasa tubuhku semakin menegang dan panas.
“Oh.. uh.. Parmi, Nikmat banget tubuhmu ini Parmi..”Racauku dan beberapa detik kemudian aku merasakan sebuah ledakan nikmat di tubuh ini. Semprotan-semprotan nikmat keluar dari batang penisku.. rasanya aku sudah orgasme sebelum penetrasi.. dan Parmi kayaknya merasakan gelinjang nikmat tubuhku yang sedang menindihnya
“Oh.. enak banget.. Mi.. “ lenguhku sambil kelonjotan menikmati sensasi Orgasme pertamaku itu
“Aku sangat terangsang parmi, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.” Kataku kemudian..
Beberapa saat aku masih menindih tubuh Parmi, dan Parmi pun masih mengecup bibirku dan mengelus-elus kepalaku. Setelah gejolak orgasme itu mulai menurun, kurebahkan badanku kesamping Parmi, dan aku merasakan celanaku basah. Serta merta parmi bangun dan melorotkan celanaku, dan dia tersenyum.
“kog mas pakai celana dalam Parmi sih mas?” tanya Parmi
“iya mi, td aku Cuma bawa 1 celana dalam, penisku tadi tegang terus liat kamu pake baju seksi gitu, makanya kupakai celana dalammu di kamar mandi tadi biar gak keliatan menonjol” jawabku.
Parmipun tersenyum sambil melorotkan celana dalam itu, kemudian dengan celana dalam itu pula dia membersihkan sperma yang belepotan di bawah perutku.
“tadi kog cepet kali keluar mas?” tanya Parmi sambil tersenyum
“gak tau juga mi, aku sangat terangsang dan bergairah sejak ketemu kamu diterminal tadi.” Jawabku
“Mas udah pernah ML belum?” Tanya Parmi lagi
“Belum pernah mi, kalau onani pernah, dah lebih 1 bulan aku nggak onani” kataku
“Ooo.. makanya td cepet keluar dan banyak lagi, emang mas Anton belum pernah bercumbu ma cewek?” tanya Parmi lagi.
“belum juga mi.. aku belum pernah pacaran sekalipun, Nggak laku nih”
Parmipun tersenyum, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dan kemudian rebah disampingku. Kulirik Payudaranya menantang keatas. Tubuhnya yang putih mulus itu benar-benar menggairahkanku. Aku balik miring ke arahnya dan kemudian memeluknya, Parmi pun menoleh kearahku kemudian kami berciuman lagi, Tanganku mulai gerilya lagi di payudaranya dan parmi mulai merintih kenikmatan. Penisku yang habis orgasme tadi sudah berdiri lagi dan terasa menyentuh paha parmi yang mulus. Tangan Parmi pun bergerak kebawah dan mulai mengocok penismu.
“Mas. Kontolmu udah bangun lagi nih..cepet banget” kata Parmi sambil ngelus-elus kontolku
“Iya mi, enak banget elusanmu di kontolku.”
“Susumu juga lembut banget.” Kuremas dengan lembut payudara Parmi, kulihat ada bekas cupanganku tadi memerah diatas Payudaranya sebelah kanan.
“Nikmati susuku sepuasmu mas” kata parmi sambil menyodorkan susunya kemulutku. Mulutku pun langsung menyambar punting susu Parmi, kuhisap-hisap dan kujilat-jilat bagian aerolanya, berpindah dari kiri ke kanan, tanganku pun terus bekerja meremasi sebelahnya sambil kadang memilin-pilin punting susu Parmi. Parmipun kelihatan menikmati seranganku di payudaranya kadang dia membantu menekan kedadanya. Dengan pahanya dia juga berusaha menekan batang penisku yg kaku.
“Kontol mas juga keras banget nih, padahal baru aja keluar” lanjutnya ketika Parmi menjepit batang penisku dengan kedua pahanya sambil miring.
“Mas mau ML sama Parmi?” Tanya Parmi
“Aku mau mi, tapi gak apa-apa ya ntar klo cepet keluar lagi, soalnya aku belum pernah ML”
“Gak apa2 mas”
“Nanti parmi gak puas?”
“Aku pasti puas mas” jawab Parmi yakin
Parmi kemudian menarik kaosku keatas, dan aku kini telanjang bulat. Kemudian parmi menindihku mencium bibirku.
Mmmhh.. slurrrpp.. bunyi ciuman lembut kami semakin merangsang dan kami saling bertukar air liur. Lidah kamipun saling mengait. Begitu hebatnya ciuman Parmi sampai aku tak kuasa meladeni ganasnya ciumannya. Ciuman parmi mulai merembet kebawah keleherku dan mengekplorasi bagian sana sampai aku benar-benar merinding, kemudian turun ke dadaku. Puntingku dijilat-jilat dan digigit2 kecil sampai aku menggeliat-geliat tak tahan. Kurasakan geli-geli enak sampai kadang-kadang kutahan kepala Parmi. Penisku yang kena tindih perut Parmi yang rata semakin menegang dan berdenyut-denyut, kurasa parmi merasakan itu.
Tiba-tiba parmi berdiri dan mencopot celananya. Aku cuma bisa melotot sambil meneguk air liur ketika aku melihat tubuh Parmi telanjang bulat. Lalu jongkok diatas pahaku, menarik Penisku kemudian di usap-usapkan ke lubang memeknya.
“Uhh...” desisku merasakan geli nikmat ketika kepala penisku diusap-usapkan kelobang memeknya yang lembut.
“Ahh.. Uhh.. enak banget mas” desis Parmi juga. Tanganku coba meraih paha parmi dan mengelus-elusnya. Lalu dengan pelan-pelan Parmi menurunkan pantatnya, Batang penisku pun pelan masuk ke lobang Memeknya. Aku merasakan sedikit-demi sedikit gesekan antara batang penisku dan dinding memek Parmi. Gesekan itu begitu lembut dan menimbulkan nikmat yang luar biasa. Akhirnya seluruh batang penisku amblas ke lobang memek Parmi
“ohh.. enak banget mas ?”
“enak banget mi. Uhhh...baru kali ini aku merasa kenikmatan luar biasa” Kurasakan sebuah sensasi kelembutan memek Parmi, ini pertama kalinya penisku masuk ke lubang vagina perempuan, dan perempuan itu adalah perempuan paling cantik dan seksi dikampungku..
“Uhh.. uahhh.”
Tiba-tiba aku merasakan bantang penisku seperti diurut-urut dalam memek Parmi, rupanya Parmi melakukan Kegel. Nikmat sekali rasanya... dinding memek parmi yang lembut itu seperti mengurut penisku.
“Ahhh.. Memekmu u..enak baaanngget mi”
Parmi tersenyum menatapku, tatapan yang sungguh menggoda, matanya sayu dengan bibir dan lidah yang dibentuk sedemikian rupa sehingga nampak seksi. Akupun semakin terangsang, kucoba menyodok-nyodok keatas karena dorongan kenikmatan yang naluriah meminta kepuasan seksual.
“ Ahhh... Mhhmmmm...Konnnn...tolmu enak juga mas.. gemuk......,kaku... dan sangat keras.”
“Uh.. kontolmu juga berdenyut-denyut terus dimemekku. Enakkk banget rasanya” kata Parmi
Beberapa lama Parmi Cuma memainkan memeknya dengan kegel-kegel, sementara aku hanya menikmati namun ternyata kata Parmi Penisku selalu berdenyut-denyut yaang bikin enak memek Parmi.
“Aku goyang ya mas?” pinta Parmi
Aku cuma bisa mengangguk karena menahan gelora nafsu yang semakin membuncah, semntara Parmi mulai menaik turunkan pantatnya pelan-pelan. Kadang ditekannya sangat dalam kadang Cuma setengah batang penisku aja yang masuk. Namun apa yang dilakukannya menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa.
“Shhsss... Ahhh.. enak banget miii...” aku terus meracau.
“iya mas, Parmi pun juga merasa enak.. uhhh... ahhh..”
Dari goyangan naik turun Parmi merubah goyangan maju mundur. Kadang ditekannya memek bagian depannya sehingga kelentit Parmi menekan tulang kemaluanku. Tiap kali melakukan itu Parmi melenguh
“Uhh.. enak mas.. ahh.. Ss emhh..”
Lama-lama gerakakan maju mundur Parmi makin cepat apalagi ketika tanganku juga ikut bergerilya di dadanya. Payudaranya begitu menggairahkan sehingga tak rela aku membiarkannya nganggur. Dengan penuh nafsu kuremas-remas payudara Parmi sambil kadang kupilin-pilin puntingnya. Sepertinya parmi menikmati itu dan kadang tangannya pun ikut membantu meremas payudaranya sendiri.
“Ahh.. terus mas.. enak digituin.. ohh.. yess..” rintih Parmi ketika kupilin-pilin puting payudaranya.
Tiba-tiba gerakan Parmi jadi liar kadang naik turun kadang maju mundur, kemudian sekonyong-konyong memelukku namun pantatnya tetap naik turun dengan cepatnya..
“Ohhh... Ohhh. Aku gak tahan mas.. kontol mas terlalu enak di memek Parmi.. “
“Uhh.. Ehmmmm..” Desisku menikmati pompaan memek parmi di penisku, rasanya nikmat banget..
‘Plakkk..., Plak... Plakk.. bunyi pangkal paha kami berbenturan ketika Parmi semakin cepat mengocok penisku..
“Ah.. Terruusss Miii.. aku mau Kell.. luar niii.. Desisku sambil kemudian meremas pantat Parmi yang sekali, kubantu menekan lebih dalam lagi.. namum gerakan pantat Parmi cepat seperti bergetar sehingga aku pun hanya bisa mengelus-elus pantatnya.. Karena gak tahan udah mau keluar kutekan pantat Parmi sekuatnya..
“Ohh.. Miii.. Ak..kku gak tahann..” Kuremas pantat parmi kuat-kuat sambil menekan lagi lebih dalam. Namun parmi masih berusaha mengerakan pantatnya naik turun
“Iyy....ya.. mmm.. mas.. Parmi jug..*** mau keluar.. “
Gerakan Parmi kini berganti hanya tinggal menekan-nekan dan menggesek-gesek dengan keras saja, lalu aku merasakan hentakan-hentakan dalam tubuh Parmi, dan tubuhkan menjadi hangat..
“Ah..Aghhhh.. Uhhh... Aku..keluar mas..”
Tubuh Parmi masih menghentak-hentak dan aku juga merasakan suatu yang sangat nikmat telah hampir mencapai puncaknnya.. seketika pantatku juga menegang dan akhirnya menyemburlah lahar kenikmatanku dalam memek Parmi..
‘Croooott... Croot.. Crut.. ‘
“Ohhh... Ak..kku juga keluar Parmi.. Ah.. Enak bangettt...”
Parmi masih memelukku, dan aku masih merasakan degup jantungnya masih kencang setelah dia Orgasme tadi. Akupun telah merasakan Orgasmeku yang kedua.. Kami masih diam menikmati sisa-sisa orgasme kami. Himpitan susu parmi didadaku terasa nikmat..
Begitu lama kami berpelukan dengan posisi Parmi diatasku sampai kemudian kudengar nafas Parmi semakin teratur pertanda dia tertidur, dan akupun setelah orgasme keduaku juga terasa mengantuk dan akhirnya kami tertidur, sampai tak terasa batang penisku copot dari lubang memek Parmi. Spermakupun keluar dari memek Parmi belepotan di kelamin kami berdua.
Entah berapa lama aku tertidur sama Parmi dalam posisi itu, ketika aku terbangun Parmi masih memelukku, masih menindihku tapi tidak lagi tepat diatas badanku tapi agak kesamping kanan. Kaki Kanan Parmi masih diatasku, paha Parmi yang mulus di atas penisku yg sudah layu dan memek Parmi pun menempel dipaha kananku, terasa bulu kemaluannya menggesek paha kananku bagian atas. Sementara itu payudara kenyal Parmi masih tetap nempel di dada sebeleh kananku.
Kulirik dia masih tidur dengan tersenyum puas. Aku pun sangat puas waktu itu. Ini adalah pengalaman sex ku yang pertama. Dan yang memberikan adalah orang yang pernah aku cintai di masa dulu ketika aku masih mahasiswa baru dan Parmi masih SMA. Aku sendiri tak menyangka akan bisa menikmati sex bersama perempuan secantik Parmi. Memang aku bukan yang pertama bagi Parmi tapi pengalaman ini sangat berarti bagiku, dan ternyata sangat mempengaruhi kehidupan Sex ku selanjutnya.
Parmi menggeliat, nampaknya dia juga bangun, kulihat matanya sayu, lalu tersenyum kepada. Manis sekali senyumannya. Senyum yang dulu sering kulihat ketika kami berpapasan diperempatan jalan, atau ketemu satu bis ketika berangkat sekolah. Tapi senyuman itu tentu saja beda dengan sekarang. Senyuman sekarang adalah senyuman seorang perempuan dewasa setelah menikmati kenikmatan sex bersama. Parmi agak menaikkan kepalanya lalu mengecup bibirku. Dan berkata
“Kamu puas mas?”
“sangat puas mi, kamu sendiri?” tanyaku kemudian
“Aku juga sangat puas mas, baru ini aku bisa menikmati sex dengan seluruh jiwa ragaku.”
Sambil tersenyum Parmi mengucapkan itu, akupun tak tau maksud perkataan Parmi yang jelas kurasakan Parmi juga sangat puas. Lalu aku mencium keningnya.. Parmi kemudian meletakkan kepalanya didadaku, tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus-elus punggung parmi yang halus mulus itu. Lama kami melakukan itu dengan diam ketika tiba-tiba parmi bangun dan bilang
“ eh... sudah malam mas kita belum makan”
“Eh iya.. Jam berapa sekarang..”
Kulihat jam weker di meja Parmi sudah menunjukkan jam 10 malam. Artinya kita tidur setelah ngesex tadi hampir 4 jam.
“Yuk mas kita keluar makan dulu!” ajak Parmi kemudian bangun
“aku rasanya nggak lapar mi”
“Eh makan dulu mas.. nanti mas lemes lagi. Aku malam ini pengin semalaman sama mas Anton” Parmi bilang gitu sambil melemparkan senyum manisnya kepadaku. Akupun tersenyum. Dengar perkataan Parmi dan lihat senyumannya aja sudah membuat penisku berdiri lagi. Dan Parmi melihat itu. Kemudian dia mengelusnya sambil dikocok pelan..
“hihihihi..tuh.. iya kan.. gitu aja kontol mas udah berdiri” gurau Parmi
“Ayok ma, kita keluar cari makan” ajak Parmi
“Ayolah” jawabku. Parmi kemudian berdiri. Dan kulihat tubuh telanjang itu sepenuhnya.. Bokong Parmi memang benar-benar menggairahkan, Sangat proporsional dengan tubuhnya. Dan kau melihat ada tatoo kecil dipinggangnya semakin menambah seksi.
“Mandi dulu ya” kata Parmi
Aku Cuma mengangguk.
“Ayokk.. Kita mandi bareng aja biar cepet” ajak Parmi
“Loh tadi ngajak mandi bareng to..hehehe?”
Parmipun masuk duluan dan aku menyusulnya. Kurasakan bagian paha kananku dan sekitar kemaluanku sampai perutku lengket sekali. Kukira bekas spermaku tadi yang tumpah kemana-mana dari memek Parmi. Akupun menyusul Parmi ke kamar mandi, kulihat Parmi lagi jongkok nyebokkin Memeknya. Karena kamar mandi berasa dingin akupun ke belet Pipis. Akupun Pipis dengan membelakangi Parmi, tapi tiba-tiba parmi berdiri memelukku dari belakang dan tangannya memegang penisku yang sedang mengeluarkan air seni.. digoyang-goyangkannya penisku sehingga air seniku muncrat kemana-mana.
“hi..hi..hi..hi” Parmi ketawa
“ihh.. kontol mas ini gampang kali tegang siiihhh..”
“Gak tau nih mi.. padahal udah keluar dua kali tadi.”
“Ya udah aku bersihin dulu ya.. Mas diem aja biar Parmi mandiin mas.”
Dengan telaten Parmi mencuci batang penisku yang tegang. Di ambilnya sabun dan di usap-usapnya batang penisku yg semakin tegang itu.. rasanya nikmat seperti di Onani. Lanjut kemudian membersihkan dua buah pelerku. Sampai ke lubang duburku. Kemudian lanjut ke Kaki dan tubuh. Enak rasanya dimandikan sama Parmi ini..
Ketika sedang menyabuni bagian dadaku aku meraba bagian payudaranya dan juga bokongnya. Parmi hanya tersenyum liat tingkahku.
“mi.. aku pengin di gosok pake ini” kataku sambil pegang kedua payudaranya.
“iya.. entar ya mas.. aku sabuni badan mas semuanya baru ku gosok pake susuku ya”
Setelah selesai menggosok di bagian punggung Parmi lalu memelukku dari belakang kemudian menggosok-gosokkan payudayanya ke tubuhku bagian belakang, terasa lembut dan nikmat, aku hanya terpejam menikmati sensasi kelembutan itu. Lalu Parmi pindah ke bagian tangaku kanan dan kiri, kadang Parmi memegang tanganku dan diulekkan ke payudaranya. Pindah kedepan semakin bertambah nikmat, dada Parmi bersentuhan dengan dadaku dan kemudian digosok-gosokkan dengan lembut. Tangan parmi pun sambil memelukku mengusap-usap bagian punggungku
“Enak gak mas?” tanya Parmi sambil terus mengusapkan payudaranya ke dadaku.
“Enak banget mi.. Ohh.. Susumu lembut banget.. “
Kurasakan punting susu parmi yang sudah tegak itu kadang menyentuk punting susuku menimbulkan sensasi nikmat tersendiri. Sementara Penisku yang tegang juga menggosok-gosok perut Parmi..
“Kontol mas hangat di perutku” kata parmi
“Aku gosok pake susuku juga ya mas?”
Lalu parmi turun kebawah, dengan berjongkok batang penisku lalu di pegangnya diusap-usapkannya kepala penis itu ke payudara Parmi, disekitar punting susunya. Setelah itu dengan kedua tangannya Parmi menangkupkan kedua Payudaranya menjepit batang penisku. Di gerakkannya naik turun. Nikmat luar biasa.. Penisku pun semakin tegang
“Uhh, enak banget mi.. Ahhhh Shshhh. Susumu memang luar biasa” desahku.
Parmi masih melakukannya sambil menatapku dengan tatapan seksi. Aku makin terangsang. Sekian lama Parmi melakukan itu aku berasa sudah mendekati orgasme ketika Parmi kemudian menyudahi permainannya. Aku agak kecewa juga
“Udah ya mass.. Gantian dong mandiin Parmi” Pinta Parmi kemudian memberikan puff yang telah di beri sabun kepadaku. Lalu aku mulai menyabuni tubuh Parmi mulai dari bagian belakan ke bagian depan. Bagian Bokong dan Payudara adalah bagian yang terlama aku sabuni karena aku ingin menikmati kedua bagian tubuh Parmi ini, untuk kedua bagian ini aku lebih sering tidak menggunakan puff. Kedua tangan nakalku langsung mengusap dan menggosok bagian itu. Terakhir ke bagian Kaki, dari bawah ke atas aku sabuni. Ketika sampai ke paha Parmi yang mulus aku gunakan saja tanganku. Kuusap dari bawah ke atas sampai ke pangkal pahanya. Jari-jariku lebih sering mampir ke pangkal pahanya dan berusaha untuk masuk ke lobang memek Parmi.
Parmi melihatku sambil tersenyum ketika aku melakukan itu. Memek Parmi bentuknya agak tebal dengan ditumbuhi rambut berbentuk segitiga dibagian atasnya. Kayaknya memang dibuat seperti itu, sementara dibagian bibir vaginanya juga ditumbuhi rambut, namun tipis sekali. Ingin rasanya aku terus membelai bagian itu. Ketika aku membelai bagian itu dengan tangan kiriku. Tangan kananku memegang batang penisku dan mulai mengocoknya. Aku ingin klimax tadi yang tertunda saat dapat tits job dari Parmi terpuaskan.
“Mas Anton pengin lagi ya?” tanya Parmi
“Iya mi.. aku tak tahan liat kemolekan tubuhmu” jawabku.
Parmi lalu tersenyum lagi dan menarikku berdiri. Lalu ia menciumku, aku pun membalas ciumannya..
“kita siram tubuh kita dulu yukk.. biar sabunnya ilang” ajak Parmi
Lalu kita sama-sama saling menyiram tubuh kami kemudian berciuman lagi dengan penuh gairah. Kuremas-remas payudara Parmi kucium dan kuhisap-hisap sampai Parmi menggelinjang keenakan. Setelah sekian lama gairah parmi pun mulai naik, Parmi kemudian membalikkan badan.
“Masukkan dari belakang ya mas... Cepet mas memek Parmi udah minta dimasukin nih.. Shhshhh!!!” Rengek Parmi
Pelan-pelan kumasukkan batang penisku ke lobang memek Parmi.
“Ahhhhh.. Uhhh...” desis parmi ketika kepala penisku mulai masuk lobang vaginanya..
“Doorrr ooonng teyuss masss.. yangggg dallll lllaammm “ pinta Parmi. Akupun dengan pelan melesakkan penisku makin dalam ke lobang memek Parmi.
“Ohh.. enak banget mi..” desisku ketika Penisku udah masuk semuanya.
“Memekmu begitu hangat selimutku kontolku Mi..Ahhh... Uhhh.. “
Kunikmati pemandangan indah itu. Bokong Parmi yang putih mulus terpampang di depanku, sementara batang penisku menelusup ke Lobang memeknya. Tak tahan mulai ku goyangkan pantatku maju mundur. Pemandangan itu semakin indah..
Plak...Plak..plakk.. begitu bunyi benturan bokong Parmi dengan pangkal kelaminku..
Parmipun semakin mengelinjang dan mendesis-desis kenikmatan menerima sodokan penisku.
“Ohh.. Ohh.. yaahh..”
“Terus mas.. yang kenceng mas...ahh” Parmi terus meracau kenikmatan..
Kupercepat goyanganku namun sebentar kemudian aku merasa udah mau Orgasme, dan aku berhenti..kubenamkan namun aku mencoba menahan arus orgasme yang akan melandaku tadi. Dan tanganku yang awalnya berada di bokongnya kupindah ke bagian payudara Parmi. Kupeluk Parmi sambil kuremas-remas payudaranya. Ternyata parmi tak mau hanya diam. Dia mulai menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan tersendiri.. Parmi berusaha menggerakkan pantatnya maju mundur. Aku yang tadi berusaha menahan arus orgasmeku akhirnya tak tahan. Dengan memegang pantat Parmi, ku Goyang maju mundur dengan cepat pantatku sehingga batang penisku keluar masuk dengan cepat di memek Parmi yang terasa sangat basah.
“Ah.. ah.. uhh..” Parmipun hanya bisa meracau kenikmatan. Terakhir kuhujamkan sedalam-dalamnya penisku di memek Parmi dan keluarlah lendir kenikmatan dalam memek Parmi... Croottt... Croot.. Critt..
“Ahhhh.... enak banget Parmi.. Ohh.. luar biasa“ desisku
“Uh..” Parmi pun melenguh.. aku tak tau apa dia orgasme atau tidak. Karena aku tadi hanya bertahan paling 5 menit. Lalu kucopot penisku dari memek Parmi.. Plupp.. Kulihat spermaku meleleh. Parmi lalu balik badan kemudian mencium bibirku dan menggelayut dengan mesra merangkul leherku, payudaranya menekan dadaku.
“Enak ya Mas..”
“Enak banget mi.. ini pengalaman yg luar biasa.”
Parmi tersenyum lalu mencium bibirku sekali lagi. Akupun serta merta memeluknya. Terasa indah sekali waktu itu, bukan hanya menikmati kenikmatan sexual tapi juga kemesraan.
“ya udah kita bersih-bersih yuk, trus cari makan.. “
Lalu kita mulai bersih-bersih diri, keluar kamar mandi dengan masih telanjang sehingga airya sempat menetes-netes di karpet kamarnya. Aku terpaksa memakai celana Jeansku lagi dan meminjam kaos parmi yang lain. Dan aku dilarang sama parmi pakai celana dalamku. Katanya aku gak usah pakai celana dalam saja. Parmipun pakai celana panjang dan kaos ketat, dengan Motor Parmi kami mencari keluar makan

Bersambung ke Bawah ...
Update :
Buku 2
Buku 3
Buku 4
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Ada yang baru neehh...ijin gelar tikar n nyimak ya Gan...
 
Maknyus nih cerita...;)
hilang y keperjakaan dilubang kembang...:)
 
Nice story bro...
Natural banget ceritanya..
Lanjutkan
 
Masih berhubungan dengan cerita ini
https://v1.semprot.com/threads/974718?-BUKU-1-Nyanyian-Tengah-Malam-(Kisah-Parmi)
Silahken Baca dulu biar runtut ceritane
Om Mederator mohon maaf kalau tidak dibuat dalam satu trit



Cukup lama kami muter2 kota Semarang, kata Parmi biar aku hafal jalan kota Semarang. Karena niat awal adalah mencari makan akhirnya kami memutuskan menuju simpang lima, makan sambil menikmati suasana malam kota Semarang. Kami memilih warung lesehan yang menyajikan makanan sea food. Lagi-lagi dengan pengalamannya Parmi menjelaskan kalo makanan Sea Food itu bagus untuk memulihkan stamina. Sampai tempat yg dituju kami memilih tempat yg agak enak buat ngobrol berdua, lalu kami memesan makan.
Saat makan itulah Parmi menceritakan kembali perjalanan hidupnya pasca bercerai dengan suaminya. Karena malu mau pulang kampung Parmi memutuskan mencari kerja di Semarang. Karena di dukung wajah cantik dan body yang ideal Parmi di terima jadi SPG di sebuah dealer mobil besar di Semarang. Karena kebutuhan hidup yang lumayan, gaji sebagai SPG tak cukup memenuhi kebutuhan hidup Parmi, sampai akhirnya parmi menerima tawaran untuk menjadi simpanan seorang bos batik dari pekalongan. Pak Mitro (bukan nama sebernarnya) itu umurnya sudah hampir 60 tahun dan menginginkan Parmi jadi simpanannya. Segala kebutuhan hidup parmi dipenuhi termasuk di kontrakan sebuah rumah di sebuah kawasan elite di Semarang atas. Selama jadi simpanan itu untuk mengisi kesibukannya Parmi tetap kerja sebagai SPG di tempatnya kerja dulu, selama jadi SPG itu sebenarnya Parmi menerima banyak ajakan kencan berbagai bos dengan tawaran menggiurkan, bahkan pernah ada yang nawar nginep semalam sama Parmi berani bayar 5 juta rupiah. Namun saat itu Parmi bertahan tak mau, dan setelah desakan kebutuhan hidup makin banyak Parmi akhirnya menerima tawaran untuk jadi simpanan Pak Mitro Bos Batik tersebut. Itupun Parmi memilih yang paling tua. Alasan Parmi memang ia lagi butuh sosok orang tua setelah ia tak berani pulang kampung.
Pak Mitro sangat sayang sama Parmi namun hanya sesekali saja mengunjungi Parmi, dan ternyata bapak itu kemampuan sexualnya sudah sangat rendah. Kadang mereka hanya bermesraan aja tanpa melakukan aktivitas sexual. Kadang juga Parmi harus menemani bapak itu keliling ke berbagai kota di Jawa tengah maupun timur menginap di berbagai hotel. Pernah suatu kali Parmi ML dengan dengan Pak Mitro namum penis Pak Mitro benar2 gak mau berdiri. Padahal dengan segala kemampuannya Parmi mencoba mem BJ Pak Mitro, memberi tarian sexual dan lain-lain, namun penis Pak Mitro tetap gak mau berdiri. Selama kadi simpanannya Pak Mitro hanya sekali berhasil ML dengan Parmi, itupun setelah minum obat kuat pemberian pemilik dealer mobil tempat Parmi bekerja. Memang Pemilik Dealer itu adalah kawan dekat Pak Mitro.
Setelah satu tahun jadi simpanan Pak Mitro akhirnya Parmi dilepaskan, namun Pak Mitro memberi parmi bekal hidup sebesar 20 juta, oleh Parmi uang itu sebagian dikirim ke orang tuanya ke Kampung untuk biaya menikahkan adik perempuannya. Pak Mitro terpaksa melepaskan Parmi karena ternyata Istri Pak Mitro sudah tau kalau Pak Mitro punya istri simpanan di Semarang.
Setelah lepas dari Pak Mitro, oleh pemilik dealer Mobil tersebut Parmi akhirnya Parmi ditawari pekerjaan lain yang lebih menghasilkan. Pemilik dealer tersebut juga memiliki berbagai bisnis lain, nah beberapa teman bisnisnya kadang juga membutuhkan teman tidur kalau lagi di Semarang. Parmi ditawari untuk itu. Awalnya Parmi menolak, namun akhirnya setelah di desak Parmi bersedia namun tidak semua teman bissnis bosnya bisa dilayani, Parmi hanya memilih beberapa teman bosnya aja.
Pertama yang dilayani Parmi adalah seorang eksekutif muda yang memiliki bisnis properti dari Jakarta yang sedang ada meeting bisnis di Semarang, malamnya minta dicarikan teman sama bosnya Parmi. Parmi ditawari, setelah melihat Foto exekutif muda itu dan sedikit ngobrol lewat telpon akhirnya Parmi bersedia menemani tidur selama eksekutif muda yang bernama Andre (bukan nama sebenarnya) itu di Semarang dengan kesepakatan 2 juta Permalam. Pak Andre menginap di semarang selama 3 malam, dan selama itu Parmi harus menemani, bahkan Parmi harus tinggal di hotel itu selama 3 hari 3 malam. Waktu berkencan dengan Pak Andre, oleh Bosnya Parmi berganti nama menjadi Silvia.
Kemampuan Sexual Pak Andre itu termasuk biasa saja. Setiap malam dia hanya minta jatah satu kali, namun Silvia (parmi) harus membuatnya jadi fresh dan relax. Sehabis berhubungan sexual Silvia melakukan pijitan ditubuhnya, kalau pagi menemani mandi dan kemudian menemani sarapan. Yang paling bosan adalah kalau siang hari, Silvia ditinggal sendirian di hotel karena bos itu melakukan bisnis meeting dihotel lainnya bersama teman bisnisnya. Dan Silvia hanya menonton Tivi untuk menghabiskan waktu.
Yang terjadi kemudian adalah di hari ke 3 atau hari terakhir Silvia menemani bos itu, tiba-tiba Pak Andre menelpon, katanya ada temennya yg juga pengin sesekali ML sama Silvia. Awalnya Silvia gak bersedia, namun Pak Andre itu mendesaknya, dia minta tolong sekali ini saja. Temennya akan membayar Silvia 1 juta sekali main di hotel tempat nginap temennya, dan bayaran dari eksekutif muda itu tetap. Akhirnya Silvia bersedia dan kemudian siang itu jam 12 Silvia di jemput menuju hotel tempat teman kencannya menginap.
Setelah sampai hotel tersebut Silvia, Silvia terkejut setelah melihat bahwa ternyata orang yang mengajak kencan itu adalah orang keturunan Arab. Orang cakep khas orang arap, namanya Zulham (bukan nama sebenarnya). Awalnya Silvia diajak kumpul dulu sama temen-temen bisnis pak Andre dan Pak Zulham untuk makan siang. Semuanya 10 Orang termasuk Silvia dan hanya Silvia saja yang perempuan lainnya laki-laki. Silvia udah mulai curiga, jangan-jangan nanti mereka akan menggilir Silvia. Dan akhirnya Silvia lega setelah yang lainnya kemudian berpamitan satu persatu tinggal Pak andre dan Pak Zulham. Akhirnya Pak Andre juga pamit mau balik ke hotelnya tapi meminta Pak Zulham untuk mengantar Silvia kembali ke hotelnya.
Pak Zulham lalu mengajak Silvia masuk kamarnya memasang tanda "don't distrub" lalu menguncinya. Didalam kamar Pak zulham mengajak ngobrol dulu tentang berbagai hal yang sebenarnya Silvia gak begitu tau, dari situ Silvia mendapat nasihat dari pak Zulham untuk memperluas wawasan sebanyak-banyaknya. Selama ngobrol itu Pak Zulham duduk di dekat Silvia, merangkulnya, kadang mencium keningnya, mengelus-elus rambut Silvia dengan mesranya. Silvia sendiri menjadi merasa nyaman berdekatan dengan Pak Zulham. Awalnya duduk berdamping, tapi lama-lama Silvia sudah berada dipangkuan pak Zulham, dengan mesranya Silvia kadang menggelendot. Di sela mereka ngobrol kadang pak zulham mendaratkan ciuman di pipi Silvia dan kadang juga Silvia gantian mengecup bibir Pak Zulhan.
Pak Zulham yang masih keturunan arap itu memiliki bulu yang lebat sehingga setiap sentuhan tangan Silvia yang halus mulus dengan tangan pak Zulham yang berbulu itu menimbulkan sensasi geli pada tangan Silvia. Apalagi ketika Pak Zulham mencium pipi Silvia dan cukuran sisa-sia brewoknya yang kebiru-biruan mengenai pipi Silvia, cukup membuat Silvia merinding dan menggelinjang geli. Sampai akhirnya Pak zulham mengajak mulai.
"Yuk kita mulai cascus" ajak Pak Zulham sambil mengusap lembut rambut Silvia yang panjang.
Silvia pun mengiyakan ajakan pak Zulham dengan menganggukan kepalanya dengan mata tetap menatap Pak Zulham, tatapan mata Silvia yang sayu itu cukup menggetarkan dada Pak Zulham. Apalagi di tambah senyum khas Silvia yang mampu meruntuhkan hati bajingan yang paling beringaspun.
"kita bebersih dulu ya Pak" ajak Silvia kemudian bangkit dari pangkuan Pak Zulham dan berjalan menuju lemari pakaian lalu Silvia Mencopot semua pakaiannya dan berganti dengan handuk Piyama. Ketika berganti Pak Zulham terus menatap setiap gerakan Silvia, bagaimana Silvia dengan pelan-pelan mencopot baju kemejanya lalu dengan pelan-pelan pula mencopot rok span yang agak mini itu hingga hanya tinggal celana dalam dan bra hitamnya. Saat mencopot roknya Silvia menghadapkan pantatnya ke Pak Zulham, sehingga Pak Zulham menikmati detik-detik terpampangnya pantat Silvia.
Pak Zulham hanya bisa menelan ludah kelu menatap keindahan tubuh Silvia, Pantatnya yang sekal yang masih dihiasi celana dalam berenda warna hitam. Ketika mulai mencopot Bra hitamnya Silvia berbalik menghadap pak Zulham, dengan pelan Silvia menurunkan Bra nya dan keluarlah payudara montok milik Silvia. Payudaya masih begitu ranum walaupun Silvia sudah janda, mungkin karena Silvia belum punya anak sehingga bentuk payudara itu masih tetap indah dan menggoda setiap lelaki yang memandangnya. Pak Zulham pun melotot melihat begitu indahnya payudara Silvia apalagi Silvia kemudian sedikit memberikan tarian erotis ketika melempar bra nya ke arah pak Zulham. Kemudian tanpa mencopot celana dalamnya Silvia memakai piyama yang di ambil dari lemari pakaian. Kemudian sambil terus menatap dengan tatapan menggoda Silvia masuk ke kamar mandi.
Tak tahan Pak Zulham pun menyusul kekamar mandi, sampai di kamar mandi langsung memeluk Silvia dari belakang lalu mencium bibir Silvia dengan ganasnya. Tangannya pun menelusup ke balik piyama Silvia dan meremas payudaranya dengan agak kasar. Silvia membalas ciuman Pak Zulham lidahnya ikut bermain-main dirongga mulut Pak Zulham.
"Slurppp... emmmhh.." lenguh Silvia mendapat serangan ganas dari pak Zulham, sementara tangan Pak Zulham sibuk memilin punting susu Silvia kiri dan kanan.
"Ohhh.. kenyal kali Susu kamu Via.." Pak Zulham mencopot piyama Sivia hanya dengan sekali tarik kemudian menlempar keluar kamar mandi yang tidak tertutup. Tubuh Silvia lalu dibaliknya dan gantian Pak Zulham menyerang bagian Payudara Silvia yang menantang. Diremas-remas dan dikenyot-kenyotnya payudara Silvia, kadang-kadang punting susu Silvia digigit-gigit kecil. Silvia cukup kaget mendapat serangan itu, lalu dengan lembut menarik kepala Pak Zulham, dengan lembut dan pelan dilumatnya bibir pak Zulham dengan pelan tangan Pak Zulham yang masih meremas-remas susu Silvia dengan ganas dituntunnya untuk menjadi lebih lembut. Dengan demikian Pak Zulham menjadi lebih rilex. Gerakan tangan pak Zulham di payudara Silvia pun menjadi lebih lembut.
"Ohh.. Silvia.. Kamu benar2 menggairahkan..Mphmmm" puji pak Zulham lalu melumat lagi bibir Silvia. Silviapun membalas ciuman itu , lidah mereka kemudian saling melilit berusaha menelusuri rongga mulut lawannya.
Slurppp.. Slurppp.. sementara lidah mereka saling mengait, tangan pak Zulham pun menelusuri setiap senti tubuh silvia bagian atas. Setiap kali berhenti di payudara Silvia, tangan Pak Zulham meremas dengan lembut, kadang mampir ke puntingnya dan memilin atau memijit yang membuat Silvia melenguh kenikmatan. Ciuman Pak Zulham pindah ke leher jenjang Silvia, ditelusurinya centi demi centi leher silvia. Sisa kumis dan janggut yang tak bersih dicukur membuat silvia merasa geli-geli nikmat dan semakin terangsang. Pak zulham lalu dengan lembut menelusuri dada Silvia dan hinggap ke kedua payudaranya. Di jilatinya punting payudara silvia yang tegak mengacung karena terangsang. Kadang di gigit kecil
"Ouughhh.. Sshhhh..ennnaakk pak" rintih Silvia. Pak Zulham pun semakin bernafsu untuk terus ngerjain susu silvia. Ketika mulutnya hingga di susu sebelah kanan maka tangannya segera memainkan susu sebeleh kiri begitu sebaliknya. Di kenyot-kenyotnya susu itu dan digigit sehingga menimbulkan beberapa cupang kecil di dada Silvia. Tangan Silvia pun membantu dengan memegang dan mengelus-elus rambut pak Zulham kadang-kadang ditekannya kepala pak zulham ke susunya yang montok itu. Rangsangan pada kedua susunya itulah yang disukai Silvia.
Ciuman Pak Zulham akhirnya merembet ke perut Silvia, disapunya juga setiap senti dari perutnya itu dengan ciuman dan jilatan yang menggairahkan sehingga silvia pun mengeliat-geliat keenakan. Gairahnya sudah meluap-luap sehingga dia merasakan ada sesuatu yang mengalir dari lubang memeknya membasahi celana dalamnya yg masih dipakainya. Ketika Pak Zulham mau menarik celana dalamnya kebawah Silvia memegang tangan pak Zulham lalu ditariknya berdiri. Lalu dengan pelan-pelan dan mata selalu menatap mata pak Zulham dengan tatapan seksi Silvia melepas kancing kemeja Pak Zulham satu persatu. Diciuminya dada pak Zulham juga puntingnya merambat kebawah dicopotnya celana panjang Pak Zulham. Kini tinggal celana dalam yang menempel di tubuh Pak Zulham. Silvia takjub melihat tonjolan dibalik celana dalam itu, kelihatan besar dan panjang. Silvia membayangkan betapa nikmatnya ML dengan lelaki yang memiliki penis sebesar ini..
"Ohhh... " lenguh Pak Zulham ketika Silvia mengelus penisnya yang masih terbungkus celana dalamnya. Silvia sengaja memainkan penis Pak Zulham dari luar celana dalam untuk memancing birahi pak Zulham, namum dia sendiri sebenarnya juga sudah sangat terangsang sejak tadi, apalagi ketika melihat tonjolan dibalik celana dalam itu semakin membesar dan keras. Diciuminya Paha pak Zulham yang dipenuhi bulu-bulu agak kriting itu, naik ke atas dan ditelusurinya dengan lidah area sekitar kemaluan Pak Zulham
"Ohh.. Silvia..,cepat sayang... aku dah gak tahan lagi.." pinta Pak Zulham. Silvia malah menatap pak Zulham dengan tatapan nakal sambil mengelus paha dan mulutnya bermain-main di penis pak Zulham. Pak Zulham semakin terangsang dengan tatapan itu, apalagi Silvia menambah permainan dengan mengusapkan payudaranya yang sekal ke paha Pak Zulham, sehingga Pak Zulham semakin tersiksa. Dengan pelan-pelan Silvia menurunkan celana dalam Pak Zulham.
"Wuaaa.. Besar banget, apa nggak sakit nanti kena penis sebesar ini" batin Zilvia ketika Penis Pak zulham keluar dari sarangnya. Dengan lembut dikocoknya penis itu pelan-pelan. Pak zulham hanya bisa mengelus-elus rambut kepala Silvia ketika Silvia sedang bermain-main dengan penis besarnya. Bau khas selangkangan laki-laki segera tercium oleh Silvia..
"Ohh.. enak banget kocokanmu via.. " Tangan lembut Silvia terus mengocok penis besar Pak Zulham. hhhhhbbkeras, sehingga mengacung ke atas. Lalu dengan tatapan nakal kearah Pak Zulham Lagi Silvia mulai menjilat-jilat kepala penis yang agak kemerahan itu. Pak Zulham pun semakin kelonjotan menerima perlakukan nakal Silvia itu.
"Ahhh... Ngill...llu enak.." desis Pak Zulham
"Uhh.. Terus sayanngggg.. ngggg Mhmmm..En.. nakk.." saking enaknya pantat Pak Zulham pun ikut bergerak-gerak. Jilatan Silviapun pindah ke batang penisnya yang hitam legam itu. Sangat kontras dengan kulit kulit wajah Silvia yang putih mulus. Silviapun heran kenapa batang penis ini bisa hitam legam gini, padahal kulit Pak Zulham gak hitam cenderung ke putih bahkan. Seluruh batang penis itu dijilatinya, lalu kembali lagi ke kepala penis yang seperti jamur itu. Silvia tau dari suaminya dulu kalau titik kenikmatan dipenis itu paling banyak dibagian kepala terutama bagian atas leher kepala penis yang bergerigi ini. Sehingga jilatan Silvia pun lebih banyak mengarah kesitu.
"Uahhh... Uhh... " Pak Zulham mengelinjang keenakan ketika Silvia memutar lidahnya di sekitar leher penis itu. Silvia melakukan berulang-ulang dan kemudian dibukanya mulutnya lebar-lebar dan dikelomohinya kepala penis itu.
"Ahhh.. Ahh.. Uhhh.." Pak Zulham kelonjotan menerima kuluman di kepala penisnya
"ahhh.. enak banget kulumanmu sayang.. teruss.. enak banget.." guman Pak Zulham.
Silvia terus mengulum kepala penis itu dan berusaha memasukkan lebih dalam lagi, namun karena panjangnya penis itu dan penis itu juga cukup tebal membuat silvia kesulitan..
"Mhmmmm.. Mhmmm... Slurppp.. "Suara mulut silvia mengocok kepala penis Pak Zulham menambah rangsangan bagi Pak Zulham.. Penisnya jadi gatal-gatal nikmat tertama dibagian kepalanya, apalagi tangan silvia juga aktif mengocok bagian batangnya, Kenikmatannya jadi berlipat-lipat.
Mmmmhh... Slurppppp... air liur silvia menetes-netes dan silvia terus berusaha mengulum dan menyedot-nyedot penis pak Zulham..
"Uhh.." Pak Zulham makin kelonjotan menerima perlakukan Silvia..apalagi silvia menambah rangsangan dengan menyepong penis Pak Zulham sambil menatapnya dengan tatapan menggoda. Sesekali Silvia menjilat dan melumat Kantong Zakar pak Zulham. Kantong Zakar yang awalnya mengkerut kedinginan kini sudah mulai menggelantung. Silvia mengemut kantong Zakar itu seolah memompa sperma Pak Zulham untuk segera keluar.
Ihhh.. Shhh... Uhhhhhhh... Gak Tahan disitu Via,... Rintih Pak Zulham
Silvia kembali mengelomohi kepala penis itu sambil tangannya mengocok dengan semakin cepat.. kadang kepala penis itu disedotnya..
"Ohhh.. Sayang.. enak kali lumatanmu sayy...kontolku makin gak kuat....Hookhh..." Pak Zulham semakin meracau kenikmatan. Lima Menit sudah Silvia menyepong penis Pak Zulham dan Pak Zulham semakin merasakan dorongan ingin ejakulasi. Tangannya pun memegang kepala Silvia ditekannya agar penisnya masuk semakin dalam ke mulut Silvia. Silvia yang merasakan kedutan penis Pak Zulham segera tahu kalo bentar lagi pasti penis ini nymprot, Namun pegangan kuat tangan Pak Zulham dikepalanya membuat Silvia semakin susah melepas Penis itu, dimainkannya lidahnya sehingga Pak Zulham semakin kelonjotan menerima permainan lidah Silvia.. Tau keadaan itu Silvia mempercepat kocokan penis Pak Zulham dengan mulutnya maupun tangannya..
"Ahhhhhhh.... Uhh....Haaaaaaaaahhhhhh Ughhhhhh " Teriak Pak Zulham Keenakan dibarengi dengan kedutan penisnya yang makin kencang diikuti semprotan sperma dari ujung penisnya yang cukup banyak di mulutnya.
Croott.. Croot.. Croot.. Crot. Crit....!!!! 6 kali semprotan sampai tak tertampung dimulut Silvia yang sudah dipenuhi penis Pak Zulham sebagian meluber dipinggir bibirnya. Dibiarkannya penik lemes itu tetap didalam mulutnya sampai dirasakannya orgasme Pak Zulham mulai reda. Kedutan di batang penis itupun sudah mulai berkurang dan pelan-pelan penis yg keras kini jadi agak lember. Dikeluarkan penisnya Pak Zulham dari mulutnya, dan dengan tatapan lembut namun seksi Silvia memperlihatkan kalau ia menelan semua Sperma Pak Zulham yang ada dimulutnya. Lidahnya pun berusaha membersihkan sisa-sia sperma yang belepotan di bibirnya. Pak Zulham pun menatap puas wajah Silvia, apalagi kemudia Silvia kembali menyepong Pak Zulham untuk membersihkan sisa-sisa sperma yang masih ada di Penisnya..
"Uhhh.. ngiluuu Silvi... " erang Pak Zulham ketika mencoba mengocok lagi penis pak zulham dengan mulutnya. Penis itu lalu dilepaskan, walau sudah agak lemes namun penis itu masih terlihat besar melengkung kebawah
Silvia kemudia berdiri dan Pak Zulham menyambutnya dengan ciuman dibibirnya sehingga sebagian sisa sperma yang ada dibibir Silvia Pindah ke mulut Pak Zulham..
"Seponganmu luar biasa sayang.., kontolku tak tahan.. " kata pak Zulham kemudian.
"Kontol bapak juga luar biasa... mulutku sampai tak muat.. baru kali ini aku tahu ada kontol segedhe ini. Seperti kontol bintang bokep.. hihihi" jawab Silvia.
Pak Zulham tersenyum. " Aku juga baru kali ini disepong dan bisa keluar dimulut, padahal baru lima menit. Kamu benar-benar menggairahkan sayang. Bolehkah seteah ini aku menikmati memek kamu sayang?"
Silvia membalas dengan senyuman paling manis yang ia miliki. " Akupun ingin mencoba kontol ini di memekku sayang.. " katanya sambil mengelus batang penis yg udah lemes itu.
"Dia harus istirahat sebentar say, tapi aku yakin sebentar saja kamu pasti bisa buat dia berdiri" kata Pak zulham yang kemudian mencium bibir Silvia sekali lagi sambil tangannya membelai payudaranya.
"Mmmmpph.. kita mandi yookk"
Selanjutnya mereka berdua saling memandikan dibawah guyuran shower hotel itu. Lagi-lagi Pak Zulham mengagumi kemolekan tubuh Silvia, semuanya sangat proporsional, Dadanya tidak besar namun tidak kebesaran kalau dibanding dengan tubuhnya. Tidak lembek, kencang namun lembut dengan punting masih mengantung tinggi. Tinggi badan Silvia 160, ramping namun seksi. Bentuk pingul sampai ke pantatnya sangat indah dan pantatnya juga sangat kencang. Pak Zulham sampai gemas menyabuni pantat Silvia yang bulat itu.
Selesai mandi Pak Zulham memakai handul dan kembali ke ranjang merebahkan badannya sementara Silvia masih mengeringkan badannya dengan handuk piyamanya, rambutnya yang basah di keringkannya dengan hairdryer dikamar mandi. Di depan kaca ia melihat cupangan2 cupangan kecil di atas dadanya. Ia sendiri terangsang melihat ganasnya cupangan Pak Zulham dan rangsangan Pak Zulham didadanya memang begitu menggairahkan.
Sementara Pak Zulham terbaring di ranjangnya masih membayangkan kenikmatan sepongan Silvia barusan. Ia sendiri kembali terangsang namun agaknya penisnya masih susah berdiri dengan sempurna. Itulah kelemahannya, kalau sudah ejakulasi maka ia membutuhkan istirahat yang agak lama, paling tidak 1 jam untuk bisa ML lagi dengan baik. Ia berpikir untuk mengajak Silvia sampai malam nanti, mungkin bisa diajaknya karaoke, atau sekedar menikmati music di night clup. Tapi apa Andre mengijinkanya, sementara Silvia ini sebenarnya sudah dikontrak Andre sampai malam nanti.
"ah yang penting aku nikmati sekarang, lain kali aku bisa memboking dia sepuasnya.," guman Pak Zulham kemudian.
Silvia keluar kamar mandi hanya memakai handuk piyama kemudian duduk dipinggir ranjang pak Zulham. Tapi kemudian Pak Zulham menariknya untuk berbaring disampingnya, Silviapun pun berbaring dilengan Pak Zulham dan tangannya kemudian mengelus dada bidang Pak Zulham yang dipenuhi bulu itu.
"Via, kalau suatu saat nanti aku membokingmu dalam waktu yang lama bisa gak, Kayak Andre itu? Tanya Pak Zulham.
"Emm.. gimana ya pak, sebenarnya saya ini terikat kerja sama pak Toni, saya masih kerja di tempat Pak Toni saya takut nggak diijinkan." Jawab Silvia atau yang sebenarnya bernama Parmi itu.
"Ah.. Pak Toni kan juga teman bisnisku, aku nanti yang minta ijin ke dia..gimana kamu mau kan?"
"Belum tau pak, saya masih belum ketemu sama Pak Toni."
"Atau saya telpon pak Toni sekarang?"
"Jangan pak, nanti Pak Toni marah, karena saya kan sebenarnya diminta Pak Toni nemeni pak Andre, kalau sekarang dia tahu saya lagi sama bapak bisa marah nanti dia." Jawab Silvia kemudian
"Aku jamin tidak, Pak Toni itu juga teman baikku, dan bukannya aku yang minta kamu sama Andre, dan Andre juga mengijinkamu. Sekarang tinggal kamu aja gimana mau atau tidak kalo kapan-kapan lagi aku boking kamu" Kata Pak Zulham.
Silvia Cuma diam, sebenarnya dia merenung tentang dirinya sekarang. Sebelumnya dia telah menjadi simpanan Pak Marto, kemudian atas permintaan Pak Toni bos tempat dia kerja memintanya menemani teman bisnisnya, Pak Andre, Sekarang dia lagi sama Pak Zulham. Apakah dia sekarang memang benar-benar jadi pelacur? Tanyanya pada dirinya sendiri. Dia pun tak tahu kenapa sekarang terjabak dalam dunia seperti ini. Sekarang mau menolak permintaan pak Zulham rasanya nggak enak. Dan dari kata-kata Pak Zulham sendiri ia mengira bahwa Pak Zulham memang menganggap dirinya lonte yang memang bisa di booking. Tapi toh.. ternyata dia memang sedang dibookingnya sekarang walau melalui pak Andre yang membokingnya lebih dulu.
"Gimana Silvia, kog diam aja?" tanya Pak Zulham mendesaknya.
"Saya bingung pak, sebenarnya saya ini.." sejenak Silvia bingung meneruskan kata-katanya.
"Kenapa apa kamu merasa saya nggak mampu bayar kamu?" tanya pak Zulham serius.
"Bukan itu pak. Saya ini sebenarnya bukan seperti perempuan yang seperti bapak kira, saya menemani pak Andre karena permintaan Pak Toni. Saya menghormati pak Toni karena telah banyak menolong saya sebelumnya." Jawab Silvia kemudian. Diapun sebenarnya agak ragu mengungkapkan itu.
"Saya tahu, sebelum aku mengajakmu kesini Andre telah bercerita tentang kamu sebelumnya. Andre pernah liat kamu di dealer mobil pak Toni, dan berniat kencan sama kamu, tapi ternyata tak semudah yang dibayangkan Andre untuk bisa kencan sama kamu. Nah sekarang ini aku juga sedang meminta kamu, kalau kamu bersedia maka suatu saat aku akan mengajakmu. Dan saya akan minta ijin sama pak Toni" Kata Pak Zulham.
"Kita liat nanti ajalah lah pak, saya belum tahu juga."
Pak Zulham tau Silvia ini masih ragu-ragu, namun ia yakin nanti dia pasti mau, sementara Silvia atau yang sebenarnya bernama Parmi itupun ragu, apakah dia akan benar-benar terjun ke dunia seperti ini. Dan bukankah sekarang dia sudah melakukan itu. "kenapa aku nggak sekalian aja, toh sekarang aku sudah melakukannya?" Silvia bertanya pada siri sendiri. "ya udahlah, sudah terlanjur basah, aku harus menadi sekalian" Silvia kemudian memantabkan diri.
Tangannya yang awalnya cuma mengelus dada bidang pak Zulham sekarang mulai turun kebawah menelusup ke balik handuk yang masih dipakai Pak Zulham. Dicarinya Penis pak Zulham ditemukanya masih empuk namun besar. Dengan pelan di usapnya batang penis pak Zulham dan dengan pelan juga penis itu bereaksi mulai mengeras lagi. Pak Zulham pun mencium bibir Silvia, melumatnya dan lidahnya berusaha mengorek mulut Silvia dan berusaha menjelajahi setiap rongga mulutnya. Silvia pun membalas ciuman itu dengan membuka mulutnya. Dibiarkannya lidah Pak Zulham bermain-main di rongga mulutnya dan memainkan lidahnya. Sesekali di sedotnya lidah Pak Zulham . Kadang gantiin juga lidah Silvia bermain di rongga mulut Pak Zulham, kadang dua lidah itu bertarung diluar mulut dibantu kedua bibir mereka sampai air liur mereka menetes dan belepotan di sekitar bibir mereka.
"Mmmhhppp"
Pelukan Pak Zulhampun semakin erat dan tangannya mulai menjelajahi payudara Silvia yang sekal, diremasnya secara bergantian kiri dan kanan sementara kedua mulut mereka masih berkaitan. Setelah puas menikmati bibir seksi Silvia ciuman Pak Zulham merembet kebawah keleher Silvia sebentar lalu hingga di payudaranya. Tangan Pak Zulham pun pelan-pelan menyibak kimono Silvia mengelus perutnya lalu hinggap di memek Silvia.
"Uhhh... " Silvia melenguh dan menggeliat menerima rangsangan doble di susu dan memeknya. Pak Zulham merasa memek Silvia sudah agak basah pertanda dia sudah terangsang. Dijilat-jilatnya kecil bagian punting susu Silvia yang langsung tegak mengacung menantang untuk dihisap. Punting berwarna merah kecoklatan denga aerola yang gak begitu lebar itu di kecupnya pelan, digigitnya dengan menggunakan bibirnya aja. Lalu di nikmatinya seluruh bongkahan payudara Silvia.
"Ahhh... Uhhhh" Tubuh Silvia menggelinjang ketika jari tengah pak Zulham mulai menyentuh bagian kelentitnya. Tubuh Silvia bagaikan kesetrum sehingga bokongnya pun ikut menghentak-hentak. Bagian kelentit Silvia adalah bagian paling sensitif terhadap sentuhan, apalagi jari Pak Zulham terus mengusap-usap bagian itu disela bulu jembutnya yang nggak begitu lebat. Mulut Pak Zulham pun tak mau diam, disedot-sedotnya punting susu Silvia kadang digigit-gigit kecil menambah kenikmatan tersendiri bagi Silvia. Memek Silvia pun makin banjir menerima perlakuan itu, jari Pak Zulham yang mulanya hanya bermain di kelentit Silvia pun kadang terpeleset ke lobang memek yang berada dibawahnya. Sehingga jari pak Zulham pun bermain di dua tempat itu, kadang mengusap kelentitnya kadang masuk e lobang memek itu. Begitu basahnya memek Silvia membuat Jari tengah pak Zulham dengan mudahnya menerobos lobang memek Silvia. Dibengkokkannya ke atas jari itu sehingga bisa menyentuh G Spot Silvia yang berada 2 cm loang memek silvia bagian atas. Pak Zulham merasakan ada sesuatu yang berigi dibagian itu, dan disentuhnya bagian itu, yang membuat Silvia kelonjotan keenakan sampai pantatnya terangkat keatas.
"Ohh.. Yes.... Yaa.. bagian ituu.. sayanngggg.. enak bangett.." rintih Silvia keenakan. Memeknya pun terasa semakin banjir.
"Enak sayang....Hmmmm.. enak aku giniinn..? Pak Zulham berusaha terus memainkan memek Silvia dengan jari tengahnya. Terus di kobelnya memek Silvia. Silvia pun memejamkan matanya menikmatan rangsangan yang bergantian di tiga tempat sensitifnya.. Payudaranya, Kelentitnya dan G Spotnya..
Sekarang Pak Zulham menambah satu lagi jarinya yang masuk ke lobang memek Silvia dan ditusukkannya semakin dalam seolah ingin mengukur kedalaman memek Silvia. Dan Silvia pun berusaha mengangkat pantatnya tinggi-tinggi sehingga memudahkah jari telunjuk dan jadi tengah Pak Zulham masuk semakin dalam. Namum hingga mentok jarinya batas memek itu tak ditemukannya. Dengan jempolnya Pak Zulham juga terus memainnya kelentit Silvia sampai Silvia menggeliat-geliat keenakan..
"Ahhhh... Ughhhh.." silvia terus meracau kenikmatan. Pak Zulham pun mulai mengocok memeknya mulai dari pelan sampai akhirnya dengan kecepatan yang tinggi..
"Ohhh... Ahhhh..." Silvia terus berteriak keenakan, begitu keras suara lenguhan Silvia. Dan Memeknya pun semakin banjir sampai tangan Pak Zulham di penuhi lendir yang keluar dari memek Silvia.
"Memek kamu banjir sayannggg" kata Pak Zulham..
"Mmmppphh.. enak.. pakk..Uhh..."
"Masukin aja kontol bapakkk.. Via gak tahh..han.." Pinta Silvia.
"ayoo pakk.. cepet masukin.. Memek Via dah gatal pengin dimasukin kontol bapak yang besar ituu.."
Pak Zulham pun menarik tangannya dari memek Silvia. Lalu di rentangkannya paha Silvia lebar-lebar sehingga lobang memek Silvia pun terbuka. Diarahkannya Penis Pak Zulham ke lobang memek Silvia, di usapkannya ke kelentit silvia terlebih dahulu..
"Ahhh..enak pakkk" Lalu pelan-pelan di dorongnya penisnya ke lobang memek Silvia, tp Pak Zulham kesusahan karena Penisnya belum keras benar. Penisnya yang besar tp belum begitu keras susah masuk kelobang memek Silvia yang kecil. Tahu hal itu Silvia bangkit, diraihnya penis Pak Zulham, dimintanya Pak Zulham rebah, lalu di kulumnya Penis itu.. Lidahnya bermain-main didalamnya..
"Uhh... paling suka aku disepongin gitu via.." kata pak zulham ketika silvia mulai menaik turunkan kepalanya.
"Ahh... ngilu-ngilu enakk...Istriku jarang mau melakukan itu.."
"Mmppp.. Slurpp.. Slurpppp" suara sepongan silvia semakin merangsang Pak Zulham. Selain nyepongin Pak Zulham tangan kiri Silvia pun keselangkangannya sendiri merangsang bagian kelentitnya..
"Mmmppp..hhhk.. ahhh.. Kontol bapak,, emang luar biasa besar... mmmpphh... slurpppp.." dihisapnya lendir pelumas yang juga mulai keluar dari ujung penis pak Zulham, rasanya asin-asin.
"Uhhh.. Via.. aku juga ingin menghisap memekmuu..nih.." Silvia pun kemudian berbalik mengarahkan selangkangannya ke atas muka Pak Zulham. Dan Pak Zulham dengan kedua jari jempolnya membuka lubang memek Silvia yang mengkilat karena lendir pelumas yang keluar. Dengan ujung lidahnya Pak Zulham menyentuh kelentit Silvia yang menonjol lalu menyapu bibir memek yang agak tebal kiri dan kanan.. kadang digigitnya bibir memek itu.. dan dengan bibirnya digigit-gigitnya kelentik Silvia. Silvia yang lagi sibuk nyepongin penis Pak Zulham kaget keenakan menerima gigitan dikelentitnya.. serta merta ditekannya memeknya ke mulut Pak Zulham sampai pak Zulham susah bernafas.. di gesek-gesekannya memeknya ke mulut pak Zulham. Lidah pak Zulham pun mulai menyeruak masuk ke lubang memek Silvia. Barang lembut itu berusaha menjelajahi lobang memek Silvia yang udah sangat banjir, sampai mulut Pak Zulham belepotan lendir kenikmatan memek Silvia. Sebagian yang masuk mulut di telannya. Rasanya agak asin.
Setelah dirasa penis Pak Zulham keras, Silvia berbalik. Dikangkanginya selangkangan Pak Zulham dimana Penis Pak Zulham udah keras tegak berdiri.
"Aku masukin Kontol bapak ke memek via ya Pak.." pinta Silvia. Dipegangnya penis Pak Zulham dan di usap-usapkannya ke kelintitnya. Lalu diarahkannya ke ke lobang memeknya. Pelan-pelan diturunkan pantatnya sehingga penis pak Zulham pelan-pelan menyeruak masuk kelobang memeknya..begitu mudahnya penis itu masuk walaupun lobang memek Silvia masih kecil karena memang memek Silvia udah banjir karena terangsang hebat.
"Ahhhh....." Silvia memejamkan matanya menikmati saat-saat Penis itu menyeruak masuk ke lobang memeknya sampai kandas semua tertelan memeknya. Terasa ada sesuatu yang besar dan keras menganjal di lobang memeknya. Dibiarkannya Penis itu di memeknya sebentar. Sambil menikmati kerasnya penis pak Zulham, Silvia melakukan kegel berulang-ulang. Pak Zulham keenakan menikmati kegel Silvia.
"Uhhh..ternyata enak sekali memekmu via.. begitu sempit dan serasa cengkeram kontolku."
Silvia masih belum mengocok penis itu dengan memeknya. Dia masih melakukan kegel.
"Ah.. terus via.. gituuu.. terus enak banget memekku.. "
Kedutan memek Silvia dibalas oleh Pak Zulham yang juga berusaha melakukan kegel, sehingga Penisnya serasa berdenyut-denyut. Apalagi penis pak Zulham besar dan berurat, silvia pun keenakan menerima kedutan penis Pak Zulham. Beberapa lama mereka melakukan itu, sampai akhirnya Silvia pelan-pelan mulai mengangkat pantatnya pelan-pelan kemudian menurunkan lagi pelan-pelan. Dia menikmati setiap sentuhan penis Pak Zulham di dinding memeknya.
"Uhhh... Oh...Kontol bapak enakk banget..uhhh" rintih Silvia.
Makin lama gerakan naik turun pantat Silvia makin cepat dan hujaman pantat itu juga makin keras hingga menimbulkan suara '..plak..plak.. plak..'
"Ahhh... ahhh.. ahhh.." Gesekan penis itu menimbulkan kenikmatan tersendiri di memek Silvia.. Dan Pak Zulham pun merasa nikmat luar biasa, serasa penisnya di selimuti sesuatu yang lembut dan hangat yang terus bergerak-gerak meremas penisnya. Gerakan Silvia pun semakin liar sehingga Payudaranya ikut memantul-mantul menjadi pemandangan yang sangat indah. Tak tahan tangan Pak Zulham segera meraih barang kenyal itu dan meremas-remasnya. Rangsangan yang sangat luar biasa membuat silvia juga ikut membantu meremas Susunya sendiri..
"Uahh.. Ahhh.. Ahhh.. Aku gak tahan pakkkk.." Lenguh Silvia, rasa gatal nikmat dimemeknya makin kuat, sementara payudara juga makin nikmat menerima remasan tangan Pak Zulham..
"lebih kerass.. pakkk" Silvia meminta Pak Zulham meremas Payudara lebih keras, sementara itu goyangan pantatnya berubah menjadi maju mundur dengan cepat. Dengan goyangan itu, sentuhan tulang kemaluan Pak Zulham ke kelentit Silvia menimbulkan nikmat yang luar biasa. Apalagi penis Besar Pak Zulham kadang juga mampu menyentuh area G spot Silvia di atas lobang memeknya.
10 menit melakukan itu silvia merasa hampir mencapai puncaknya.. sehingga dia tiba-tiba memeluk Pak Zulham dan pantatnya terus digerakan naik turun dengan cepat lalu di tekan sambil digesekkannya dengan kuat. Sekejab kemudian Silvia mencapai Orgasme yang hebat, sampai tubuhnya menghentak-hentak. Degub jantungnya menjadi cepat. Begitu hebatnya Orgasme itu sampai tangan Silvia mencengkeram dengan kuat pungung Pak Zulham, dan tanpa disadarnya dia menggigit kuat pundak Pak Zulham. Pak Zulham hanya bisa menahan sakit itu sebentar.
"Ohhh... enak banget pak.." desis Silvia sambil menikmati sisa-sisa orgasme. Memeknya berkedut-kedut sehingga menimbulkan sensasi enak di penis Pak Zulham. Silvia masih diem menindih tubuh pak Zulham.
"Mmmhhh.. aku dah klimax sayang.." kata Silvia kemudian. "Gantian ya aku dibawah." Pinta Silvia lalu membalikkan badannya dan gantian tidur telentang. Pak Zulham lalu bangun dan mengangkankan selangkangan Silvia lebar-lebar. Dipegangnya penisnya lalu dimasukkan dengan cepat ke Memek Silvia..
"SShhhh... Auuuuuu " pekik Silvia
"Kenapa Syang" Tanya Pal Zulham..
"enak, tapi ngilu pak"
Dengan bertumpu kedua tangannya Pak Zulham mulai memompa dengan gaya missionaris tapi kaki Silvia menjepit pantat Pak Zulham dan tanganya pun ikut menekan menghentikan Pompaan penis Pak Zulham..
"Uhhhh.. masih ngilu pakkkk" Desis Silvia..
"Ya udah istirahat bentar ya. Tp biar penis ini didalam ya" kata pak Zulham yang kemudian menindih memeluk silvia. Dilumatnya lagi bibir Silvia dan Silvia pun mencium bau memeknya sendiri di mulut Pak Zulham. Meraka saling berciuman begitu lama, dan pak Zulham sambil berciuman mulai menggerakkan pantatnya pelan-pelan, setelah dirasa ngilu Silvia mulai reda Pak Zulham mulai menambah kecepatan
"ahhhhh... ahhhhhh" jerit Silvia setiap kali penis Pak Zulham menghujam masuk ke memeknya. Pak Zulham kembali ke Gaya missionaris dan mulai menggoyangkan pantatnya. Penisnya dengan mantab keluar masuk di lobang memek Silvia.
Pruttt,..pruttt..pruttt.... lobang memek silvia yang sempit dan penis pak Zulham yang besar menimbulkan suara yang unik. Silvia maupun pak Zulham merakan kenikmatan yang luar biasa. Gerakan Pak Zulham pun semakin cepat. Efek Orgasme waktu di sepong Silvia tadi membuat kali ini dia mampu bertahan lebih lama. Namun sempitnya memek Silvia membuat dia merasa akan segera mencapai klimak. Padahal ia ingin menikmati memek Silvia lebih lama. Serta merta pak Zulham menghentikan genjotannya.
"Ahhhhhhhhh...Kontol bapak benar-benar luar biasa..memek via sampe senut-senut."
"Memek kamu juga hebat sayang..aku sebenarnya gak tahan tapi ingin menikmati memekmu lebih lama" kata Zulham. Lalu tanpa melepas kontolnya ditariknya Silvia untuk duduk dipangkuannya, Silvia tahu maka ia segera menaik turunkan pantatnya. Pak Zulham segera melahap payudara Silvia yang terpampang didepannya. Mereka ML sambil duduk dan mereka bisa melihat diri mereka sendiri dari cermin yang ada di dinding dekat ranjang, dan melihat betapa seksinya mereka berdua ML dengan cara itu. Bibir mereka kemudian saling berciuman dan Silvia tetap menggoyangkan pantatnya. Ketika Pak Zulham mau klimax maka tanganya menekan pantat Silvia sehingga silvia menghentikan gerakan pantatnya, lalu mereka kembali berciuman. Begitu geloran pak Zulham mereda Silvia menggerakan lagi pantatnya, ketika hampir klimak berhenti lagi sehingga pak Zulham merasa nikmat luar biasa.
"ahhhh.. kamu memang pinter sayaannggg.." rintih pak Zulham
"Bapak puas.. kann"
"Iyaaa... aku pasti sangat puas ngentot sama kamu sayyy" kata pak Zulham kemudian..
"Via pengin di entot dari belakang pak.."
"Aku juga sayy" jawab Pak Zulham..
Silvia pun melepas penis Pak Zulham dan mulai menempatkan diri dengan menunging di pinggir ranjang. Pak Zulham pun turun dari ranjang dan siap menusuk Silvia sambil berdiri. Dilihatnya bongkahan bokong putih Silvia.. dielus-elusnya sebentar lalu dibimbingnya penisnya ke arah lubang memek Silvia. Pelan-pelan dimasukkannya penis itu..
"ahhhhh...." rintinh Silvia ketika penis itu menyeruak masuk ke memeknya. Belum sempat melakukan kegel Pak Zulham udah mulai memompa penisnya keluar masuk. Namun baru semenit dia berhenti...
"Ohhhhh,, aku gak tahan say.." Silvia merasakan penis pak Zulham berkedut, sepertinya pak Zulham sedang menahan arus orgamenya. Pak Zulham pun sebenarnya sudah merasakan spermanya udah di ujung penisnya. Karena keinginan bisa ML lebih lama dengan Silvia membuat dia coba menahannya. Setelah desakan orgasme itu agak reda, pak Zulham mencoba mengerakan lagi pantatnya, namun baru 3 kali sodokan arus orgasme itu kembali melanda, dia mencoba berhenti tapi sepertinya bendungan yang ia buat dibatang penisnya tak mampu menampung arus sperma yang mendesak ingin menyembur keluar. Apalagi saat berhenti Silvia melakukan kegel seperti mengurut penis pak Zulham, sehingga jebollah pertahanan Pak Zulham. Akhirnya dengan hujaman keras kedalam memek Silvia, penis Pak Zulham muntah menyemprotkan Sperma ke dalam rahim Silvia..
"Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhh"
Croooooottt... Crooott... Critttt
"Uhhhhhhhhh" Rintih Pak Zulham ketika orgasme itu melandanya. Walaupun ini Orgasme kedua setelah di sepong silvia tapi kali ini juga tak kalah hebatnya dengan Orgasme pertama tadi, bahkan kali ini lebih nikmat lagi karena orgame dalam memek Silvia yang selalu berkedut, seperti memeras semua sperma Pak Zulham.. Tubuh Pak Zulham sampai bergetar menikmati ejakulasi kali ini, akhirnya dipelukknya tubuh silvia dari belakang dan remasnya Payudara Silvia. Silvia pun membiarkan sampai arus orgasme Pak Zulham mulai reda. Dan perlahan-lahan penis Pak Zulham mulai lembek dan mengecil.
"Ohhh..luar biasa enak memekmu via.." bisik pak Zulham di telinga silvia lalu ambruk disampingnya. Silvia merasa sperma Pak Zulham merember di memeknya dan menetes di Sprei ranjang itu. Silvia kemudian memeluk dan mencium pipi pak Zulham kaki mengapit kaki pak Pak Zulham dan dibiarkannya sperma yang belepotan di memeknya menempel juga diperut kiri pak Zulham. Bau khas Sperma dan keringat mereka bercampur jadi satu.
Pak Zulham memejamkan matanya menikmati sensasi orgasme yang baru dia rasakan. Sekitar 5 menit mereka berdiam dan benar-benar relax. Lalu pak Zulham bangun dan melihat jam udah jam 4 sore. "ah masih ada waktu satu jam lagi" pikir Pak Zulham. Dia sebelumnya berjanji mengembalikan Silvia jam 5 sore. Di kecupnya bibir Silvia yang tidur disamping, Silvia pun membuka mata dan tersenyum manis pada Pak Zulham.
"Aku sangat puas ngentotin kamu via.. makasih ya.. kali ini aku mendapatkan pengalaman ML terbaik dalam hidupku" kata pak zulham sambil mengusap rambut Silvia yang agak acak-acakan.
"Aku pun puas pak" Jawab Silvia. Ingin rasanya Pak Zulham menikmati kecantikan wajah Silvia ini lebih lama, sekaligus menikmati indahnya tubuh silvia yang baru di entotnya. Namun ia tetap harus mengembalikan Silvia ke Andre temannya. Akhirnya mereka mandi di bathup berdua, dan sebenarnya Silvia ingin memberi kepuasan sekali lagi ke pak Zulham dengan ML di Bathup, tp Panis pak Zulham tak mau bekerja sama setelah ejakulasi dua kali. Selesai mandi Silvia berpakaian lagi dan diantar Pak Zulham ke hotel Andre. Tak lupa selipkannya amplop berisi uang 2 juta rupiah ke Silvia. Pak Zulham memberi lebih dari kesepakatan semula karena merasa sangat puas dengan pelayanan Silvia. Andre ternyata sudah menunggu di Loby hotel dan mereka bertiga ngobrol sebentar dan Pak Zulham menyatakan kepuasannya sama Pak Andre atas pelayanan Silvia. Setelah itu Silvia diajaknya masuk kekamar pak Andre lagi, sampai kamar Pak Andre minta pijit kepala, setelah itu pak andre ajak ML silvia kurang lebih 10 menit lalu mereka tidur. Malamnya Pak Andre ngajak Silvia nikmati music di lounge hotel tersebut dalam keadaan setengah mabuk pak Andre ajak masuk kekamar lagi dan ajak Silvia ML. Silvia pun melayani sampai pak Andre ejakulasi.
Begitulah, di warung lesehan itu Parmi menceritakan jalan hidupnya setelah ia bercerai dengan suaminya. Menjadi simpanan juragan batik kurang lebih 5 bulan, berganti nama Silvia dan menjadi menjadi wanita panggilan kelas atas yang melayani teman-teman bisnis Pak Toni tempat dia bekerja sebagai SPG. Tidak hanya Pak Andre, dan Pak Zulham saja yang sering mengencaninya, tapi juga teman-temannya yang lain. Selama ini kurang lebih sudah ada 15 laki-laki yang telah mengencaninya. Pernah suatu hari ada pelawak yang sering tampil di tivi juga pernah mengencaninya di semarang. Juga seorang pejabat disebuah kabupaten di barat Jawa Tengah yang mengencaninya dengan membayar 5 juta semalam. Namun mereka semua adalah teman-teman atau kenalan Pak Toni. Pak Toni sendiri selaku bosnya di dealer mobil itu juga pernah memakainya sebab kadang kala ia harus keluar kota untuk membuka pameran mobil dan harus menginap di sebuah hotel akhirnya Parmilah yang harus menemaninya. Dari apa yang dilakoninya itu Parmi yang awalnya kuper dan agak kurang pengetahuan menjadi semakin cerdas. Karena orang yang mengencaninya adalah orang-orang eksekutif dan orang2 yang punya kecerdasan lebih maka parmi harus megimbanginya. Dia jadi rajin membaca berbagai buku, buka internet dan wawasan dia semakin luas. Bahkan Parmi mulai belajar bahasa inggris gara2 pernah di ajak pak Zulham kencan ke Australia.
Setelah ia merasa sudah memiliki modal parmi keluar dari tempat pak Toni dan ingin membuka usaha sendiri, dan dengan bantuan Pak Toni akhirnya ia sekarang memiliki sebuah salon kecil dengan 2 orang karyawan. Ia sendiri sebelumnya telah belajar salon kencantikan, ia kursus salon kencantikan sengaja ketika ia harus tampil maksimal dihadapan tamu-tamu yang membokingnya. Apalagi tamunya sering membawa pada pertemuan-pertemuan bisnis. Yang menyuruh kursus ini adalah Pak Toni sendiri. Walau begitu sampe sekarang kalau pak Toni membutuhkan dia untuk jadi SPG atau sekedar menemani teman bisnisnya Parmi masih menyediakan diri.
"itulah mas, jalan hidupku selama 3 tahun ini, sudah 5 bulan ini aku menjalankan usaha salon, masih dibantu pak Toni" kata Parmi menerangkan.
"yahh.. , aku sendiri memang pernah dengar desas-desus di kampung kita tetang kau yang jadi simpanan bos, tapi aku gak begitu perhatian, kukira orang bohong aja waktu itu" Aku menjelaskan ke Parmi. Kini aku sendiri telah mendengar kisah Parmi dari sumbernya langsung lebih lengkap.
"Mereka yang bilang gitu emang bener aku kan emang pernah jd simpanan walau 5 bulan. Dan bahkan aku sekarang pelacur mas. Aku nggak marah kog kalo mas Anton panggil aku sebagai pelacur. Aku sekarang lonte mas.. tak ku pungkiri." Berkata begitu Parmi sambil menerawang jauh. Entah apa yang dipikirkannya.
"Hanya mas Antonlah yang tau cerita ini. Aku cerita gini karna aku percaya sama mas Anton, dan aku ingin sedikit mengurangi bebanku. Orang tuaku ndak tau apa-apa mas tentang aku disini. Taunya aku kerja bercerai dan kerja di Semarang. Tolong jangan cerita ke bapak ya mas. Akupun sedang mencari jalan keluar dari keadaan ini. Aku ingin kerja yang bener. Bahkan aku ingin nikah lagi mas, aku pengin punya keluarga, momong anak dan melayani suamiku dengan baik" Mata Parmi mulai berkaca-kacamengucapkan itu, sementara akupun bingung mau ngomong apa. Sejak ngobrol tadi aku hanya jadi pendengar setia.
"Aku ndak akan cerita ke orang tuamu Mi.. juga sama orang lain, biar ini jadi rahasia kita aja. Dan kau tau mi.. aku dulu cinta kamu, ketika kamu masih SMA dan aku mahasiswa anyaran. Sampai sekarang pun aku masih cinta kamu lho mi. Walau aku pernah mencoba melupakannya." Kataku. Aku sendiri seperti tak sadar mengucapkan itu. Memang aku dulu pernah mencintainya. Tapi dengan keadaannya kini benarkah aku masih mencintainya.
"Aku bukan orang baik lagi mas.. aku orang rusak sekarang. Mas Anton ini sejak dulu terkenal orang baik dari keluarga baik di kampung kita. Aku ndak mau melukai hati mas Anton dan keluarga mas Anton." Kata parmi
"Barusan aku ngelonin kamu, ngentot kamu sampai 2 kali, apakah aku sekarang masih orang baik?" sanggahku kemudian
"Itu adalah salahku mas Anton, aku tadi sengaja memancingmu" kata Parmi
"benarkah, tapi aku sudah menginginkan ngentotin kamu lho sejak ketemu diterminal"
"Yaa.. tapi apakah kamu akan berniat ML sama aku klo aku berpakaian seperti dulu waktu dikampung, pakai jilbab, baju kurung dan rok panjang.?" Tanyanya.
"Mungkin iya, tapi aku akan menikahimu terlebih dulu." Akupun masih ngotot.
Parmi tersenyum "Sudahlah ngapain kita pikirkan masalah ML kita tadi, aku memang suka kog ML sama kamu tadi. Hanya aku ndak nyangka aja klo ternyata itu ML pertamamu."
"akupun merasa tak berdosa td waktu ML sama kamu mi.. entahlah, aku merasa sangat bahagia." Kataku.
"ya udah yukkk.. kita pulang. Besok kita masih harus ngurus masalah skripsimu itu."
Kami pun keluar dari warung makan lesehan itu dan pulang menuju kos Parmi. Sepanjang jalan Parmi memelukku dari belakang, terasa mesra sekali, karena akupun baru pertama kalinya boncengin cewek dalam posisi seperti itu. Akupun membanyangkan klo malam ini aku akan ML sama Parmi sepuasnya.

Bersambung kesini :
https://v1.semprot.com/threads/974718?-BUKU-1-Nyanyian-Tengah-Malam-(Kisah-Parmi)/page5
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Mantap mas bro... lokasi daerah masa muda nih.. jadi ingat ama parmi-parmi yg dulu ;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd