CERBUNG Noda Hitam, Nada (No Sara)

[bayitomcat]

Bantu lempar pelampung, kasian tenggelem

 

[Byey]

Absen sore

 

[idrprts]

Memantau tiap hari, berharap ada update baru

 

[Safetyshoes]

Nitip sendal sbelum......
Takutnya kayak yang lain di copas ... Terus ts males nulis .... Ajor.. ajor dunia persemprotan...

 

[Byey]

Monggo dilanjutken

 

[Sansoyoswi]

Selamat pagi @talitalitali semoga semangat update lagi

 

[Byey]

Monitoring

 

[idrprts]

Yuuk update yuuk

 

[sitrus3399]

Nitip jejak dulu hu

 

[ThunderBlade3]

Eehhh...... Nitip sendal separoh dulu dah.....

 

[noob001]

Semangat update huuu

 

[cupang18]

lanjutkan suhu

 

[talitalitali]

BAGIAN KEDUA DARI SEBUAH TEKA-TEKI -2​

Hoahm..
“Gak ada yang lebih nikmat dari bangun siang di hari minggu.”


Ya sejak kemarin, aku sudah putuskan untuk bermalas-malasan hari ini. Setelah seminggu difosir tenagaku mengurus perkebunan dengan kak Dania.
Tak kusangka minggu ini jadi sebuah minggu yang paling produktif yang pernah kurasakan. Tak bisa kuungkapkan bagaimana perasaanku menjalani
hari-hari itu selama weekdays. Aku semakin kagum dengan kak Dania, dia memang layak untuk menjadi pewaris perkebunan oomku ini.
Bagaimana mungkin dia bisa mengerjakan hal-hal yang harus dengan baik dan tepat sasaran, bahkan aku saja untuk mengurus ekspedisi
dan hal-hal lainnya sudah kewalahan.

Bahkan aku tak pernah melihat wajahnya kelelahan, sekalipun dia mengeluh tapi tak pernah kulihat dia berlarut-larut. Pak Mulyono pun dengan aktif
memberikan solusi yang tepat untuk masalah-masalah yang hadir di hari-hari terakhir. Dia satu-satunya yang bisa diandalkan, karna pak Joko sedang
disuruh oleh pamanku keluar kota. Aku tak tahu detailnya, dia hanya menerima telpon dari oom ku dan langsung meminta izin, bahkan kak Dania pun
tak tahu apa kerperluannya.

Aku sedang tak ingin menghabiskan hari mingguku ini dengan membaca buku, benar-benar hal yang inginku lakukan hari ini hanyalah bermalas-malasan.
Akupun turun kebawah untuk menyiapkan sarapan. Sambil menuruni tangga aku mengecek handphoneku. Semalam sebelum tidur, aku sempat bertukar pesan
dengan teman-temanku dulu sebelum pindah kesini. Di group yang berisikan teman-teman perempuan terdekatku ini terlihat ramai sekalian bahan perbincangannya.
Aku ntah tertidur di part mana, namun beberapa teman-temanku ini sedang memamerkan liburannya.

Jujur saja, aku pun juga ada rasa ingin liburan, namun aku tetap berpegang teguh dengan prinsipku. Mengapa aku memilih kehidupan disini.
Toh aku juga tak pernah melihat kedua sepupuku itu mengeluh soal liburan, malah mereka lebih senang menghabiskan banyak waktu disini.

Akupun menscroll isi chat yang kulewatkan dari pembahasan yang masih biasa saja sampai dengan…

“Wah asik dong berdua aja!”
“Olahraga enak? haha”​

Eh? Olahraga enak?
Bukannya kemarin kak Dania bilang begitu ya?
Aku memang pernah denger kalimat khiasan gitu deh..
Tapi itu apa ya maksudnya?

Akupun Kembali mengamati isi percakapan itu

“hihi iyalah sampai pegel banget gw!”

“Aduh-aduh pake gaya apa sih lo sampe pegel??”

“Ah elu gak usah dibahaslah, noh temen lo masih polos!”

“Oi Nada! Jangan mau disuapin aneh-aneh sama ni kunyuk!”

“Ah biarin aja! Udah waktunya dia tahu itu semua!”
“Waktu pas dulu sih dia gapapa di kita lindungin, sekarang kan udah gede!”
“Liat aja susunya kan udah makin gede! Hhhng!”

“Iyasih, kan nada yang emang paling keliatan bibitnya gede diantara kita!”

“Hahaha”

“Ah ini anak pasti tidur!!”​

Akupun panas dingin membaca chat mereka.
Apa yang sebenarnya…

Ah pikiranku kacau, hal-hal seperti ini sangat mendadak untukku.
Akupun kembali mengingat kejadian minggu lalu, saat kak Dania mengatakan hal serupa.

Melihat isi percakapan seperti ini aku bisa tahu arahnya kemana, meskipun aku belum pernah menyentuh dunia itu,
tapi aku sangat bisa paham arah konteks percakapan mereka kemana. Meskipun aku sudah dewasa, aku masih menjaga kesucianku.
Walaupun di lingkungan sekolahku dulu, beberapa diantara teman-temanku memang memiliki mulut yang tidak suci perkataannya!

Jika olahraga enak itu adalah kalimat khiasan yang merujuk pada hubungan seksual, maka..


“Apakah kak Dania melakukan hubungan sex?”
“Tapi dengan siapa???”


Aku sama sekali tidak bisa mencerna situasi ini, tubuhku seketika panas dingin, kepalaku terlihat pusing.


“Hihihi, mang Yono!!”


Mataku seketika membelalak terkejut mendengar teriakan itu, akupun segera melaju kearah suara tersebut.
Dengan penuh keyakinan aku tahu itu suara kak Dania, namun yang sangat membuatku heran adalah…

Kulangkahkan dengan pelan langkahku, kucoba menarik nafas agar gemuruh detak jantungku mulai teratur.


“Pagi kak Dania, pagi pak Yono..”
“kak Dania sama mang Yono kok berdua keringetan?”

“Hihihi tahu tuh mang Yono!”
“Dibilang gak usah ikutan olahraga malah maksa ikutan!”
jawab kak Dania.

“Hehe, ya gimana atuh, dah lama gak gerak-gerak ringan kayak gini non Dania.”

“Oh gerak-gerak ringan nih yang aku ajarin?”
balas kak Dania lagi.

“Ya… ada beratnya sih non, beratnya di non! Hehe!”

“Heh mang Yono maksudnya apa?! Emang aku beratnya apa??”

“Lah itu tadi non, saya coba-coba ikutin gerakannya non Dania.”
“Buat saya gerakannya sih berat, tapi kayaknya nda berat di non.”
“Gituloh maksudnya saya hehehe..”

“Nge gas aja sih non!”
jawab mang Yono panjang lebar.

“Ya soalnya bapak udah sering bikin enggas..”
“Eh… ngegas!!”

“Hehehe..”


Aku sama sekali tak percaya denga napa yang aku dengar barusan dari percakapan kedua orang ini.
Apakah memang benar kak Dania tidak sengaja? Atau emang??


“Gak mungkinkan kak Dania dan mang Yono…”
batinku.


Aku harus mencari tahu, apakah memang ini rasa penasaran aka napa yang terjadi di rumah ini akan terkuat kebenarannya.
Saat ini kepalaku begitu pusing rasanya mencerna apa yang terjadi sebenarnya.


“Kak Dania, aku kedalam lagi ya.”

“Lah kok cepat amat? Gak duduk-duduk ngobrol disini dulu?”

“Gapapa kak, masih ngantuk aku.”
jawabku berbohong.

“Ish mentang-mentang hari libur ya!”
“Yaudah kakak masih semangat-semangatnya olahraga.”
“Kayaknya kakak mau coba lari satu puteran lagi meskipun kakak dah Yoga.”

“Mang Yono mau ikut lari?”
tanya kak Dania ke mang Yono.

“Yaampun non bapak dah agak tua gini, capeklah non kalau harus ikutan lari juga.”
“Ini aja ngikut non Dania yoga, berasa capek bapak.”

“Hoh… segitu aja ternyata stamina mang Yono.”


Deggg…


Mengapa kak Dania menggerling???


“Loh non Dania tiba-tiba nantangin nih?”
“Yaudah mau berapa ronde putaran nih?”

“S-e-m-a-m-p-u-n-y-a”
“Hihihi”


Apakah aku harus menguntit kak Dania diam-diam????




(ilustrasi Nada)


(ilustrasi kak Dania)




#Bersambung

 

[RinChan]

Yoga bareng mang Yono....Hmmm...fishy..
Aku jd inget instruktur yoga gadunganku.
Ayo dilanjut sampai Dania kegep donk, bwang.. Ga sabar akunyah.

 

[talitalitali]

Yoga bareng mang Yono....Hmmm...fishy..
Aku jd inget instruktur yoga gadunganku.
Ayo dilanjut sampai Dania kegep donk, bwang.. Ga sabar akunyah.

masih mau di goreng terus bu gulu

 

[RinChan]

Kegepnya harus lagi adegan hot.. Jangan lari beneran ya, bang.

 

[idrprts]

Akhirnya update yang dtunggu tunggu , semoga segera lanjutan croottttnya hehehe

 

[bendhi]

Matursuwun update om @talitalitali

 

[ThunderBlade3]

Makasih apdetnya bro @talitalitali ...

 

[Link2]

makasih updatednya suhu