KonDeks
Semprot Baru
- Daftar
- 30 Dec 2021
- Post
- 40
- Like diterima
- 407
[Flashback] Kejadian Tak Terduga
Seperti dicerita sebelumnya bahwa aku dan Bety hanya sebatas junior dan senior di kampus. Kami bahkan tidak saling kenal dan akupun mengenal Bety merupakan seorang senior galak yang cuek, karena saat ospek sering bentak-bentak dan marah ke juniornya. Akupun bertemu dengan Bety di UKM Musik, dimana Bety merupakan Keybordist sekaligus vokalis, walupun jujur suara dan skill nya biasa saja, mungkin ketolong parasnya yang cantik dan imut sih. Karena itulah dia juga jarang tampil pada event ataupun festival band lainnya. Namun karena dia tergolong orang yang aktif di UKM dia jadi sering ikut kemana-mana tiap ada event yang diikuti Band anggota UKM kampus kami.
Selama satu tahun kuliah aku dan Bety tidak begitu mengenal bahkan ketika berpapasan di UKM hanya sebatas senyum, sampai suatu saat pada kuliahku di Semester 3, juruan kami mengadakan suatu acara bagian dari Dies Natalis Jurusan segalugus agenda branding untuk akreditasi jurusan. Acara tersebut merupakan acara perlombaan cerdas cermat Siswa-siswi SMA. Kami disibukkan untuk merancang acara tersebut karena anak himpunan diserahkan untuk penyelenggaraan acara oleh pihak jurusan kami, jadi acara full dilepas oleh jurusan (Dosen). Bulan November kami sudah menyiapkan teknis dan persiapan acara, dimana akan diadakan tahap penyisihan di SMA masing-masing dan dilanjutkan tahap final untuk diundang di kampus bersamaan dengan acara puncak Dies Natalis Jurusan kami. Karena perlombaan itu merupakan acara pertama yang kampus kami adakan, maka kami diharuskan datang ke SMA untuk sosialisasi lomba tersebut dimana SMA yang mengikuti lomba hanya beberapa SMA di sekitar kota saja.
Bety saat itu sebagai tim acara dan secara tidak sengaja akupun juga satu tim dengannya, awalnya 10 SMA di kota kampus kami lancer saja melakukan sosialisasi. Minggu depannya kita berniat menuju kota M untuk melakukan sosialisasi. Awalnya kami hanya berlima, yang pasti Mbak Bety, dan aku, lalu ikut juga karena satu tim acara adalah Rico, Fandi, dan Naya, namun karena kita tidak tahu mau menginap dimana, sehingga mbak Bety mengajak teman seangkatannya Mas Andi dan mbak Tisa karena kita mau menginap di rumah Mbak Tisa.
Minggu siang kita sudah berkumpul di kampus untuk menuju rumah Mbak Tisa di kota M, kita berdesakan naik mobil mbak Bety, kecuali Mbak Tisa yang sudah di rumahnya kota M dan mas Andi yang memang berasal dari Kota M.
D : Aku saja yang nyetirin mbak?
B : Emang kamu bisa nyetir?
D : Bisa sih, daripada mbak capek
B : Ya udah ini (sambil menyerahkan kunci mobil inova)
(Maklum dulu di kampung sering bantu bapak nyetir Puckup anter sayuran)
R : Iya lumayan bisa istrahat mbak, kan mbak ketua acara
Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan beberapa kali mendapat macet, akhirnya sampai di rumah mbak Tisa yang cukup besar. Kami disambut Perempuan paruh baya yang membukakan gerbang dan mempersilahkan kami masuk. Beberapa dari kami menurunkan semua barang bawaan dan yang lain masuk ke dalam rumah.
M : Parkir di situ saja mas
D : Nggih bu
Setelah selesai parkir di garasi akupun bersalaman dan mencium tangan Perempuan paruh baya tersebut.
M : Gak usah salim, wong aku pembantu, namaku Marni
Setelah bertanya-tanya ternyata kedua orang tua mbak Tisa dengan ayah yang kerja di tambang pulau Borneo dengan sebulan sekali pulang dan ibunya bekerja sebagai pegawai asuransi yang seminggu sekali pulang atau biasanya pulang ketika cuti. Dirumah mbak Tisa hanya tinggal dengan bibi dan adik perempuan yang masih SMP karena kakak lelakinya kuliah juga di kota M namun lebih memilih tingggal di kos yang dekat kampus.
D : Fan, tasku dimana?
F : Loh gak ngerti. Emang yang warna apa?
D : Biru, merek Eiger.
F : Gak nurunin aku
D : Kok gak ada di mobil?
R : Eh.. kayaknya tadi aku bawa ke atas deh bareng tasnya Maya, kirain tadi tasnya juga
D : Kamu taroh mana? Anterin dong
R : Yah.. ambil sendiri napa males nih berdiri
D : Gak enak aku (Maklum selain tidak tahu tempatnya masuk rumah yang lumayan besar membuatku sungkan)
F : Naik aja ke atas, ada 2 kamar di ujung yang berhadapan, kamar yang deket kamar mandi.
Lalu akupun naik ke atas berniat untuk mengambbil tas. Benar saja di atas ada dua kamar di sebelah kamar mandi yang tertutup sepertinya ada orang mandi di kamar mandi, lalu aku intip karena pintu terbuka setengah. Pandanganku tertuju kea rah tas biru di dekat pintu, namun ketika badanku separuh masuk berniat mengambil sambil menjulurkan tangan, aku melihat pemandangan menakjubkan. Seorang gadis tertidur terlentang mengenakan top short dan tanktop berwarna krem. Kulitnya putih dan bersih sampai beberapa kelihatan pembuluh darah di paha dan area dadanya. Dialah mbak Bety yang tertidur sambil memegang HP, sayang selama ini tidak pernah aku perhatikan. Pandanganku terpaku, tenggorokanku mendadak kering, celana dalamku mendadak sempit. Memang aku bukan pria polos yang baik dan lurus-lurus saja, karena waktu SMP sampai SMA juga termasuk cowok nakal juga, namun setelah melihat ekonomi keluarga yang berantakan aku jadi sadar untuk bersungguh-sungguh kuliah.
"Ceklek… ceklek.."
Akupun bergeas turun dengan segera. Seketika itu aku jadi sering memperhatikan mbak Bety.
Malam hari kamipun makan malam, dalam acara makan malam tersebut lirikan mataku tidak lepas dari mbak Bety dengan hanya memakai hotpant dan kaos saja. Beberapa kalia aku sempat kedapatan memandanginya dan kami saling pandang. Namun mungkin mbak Bety tidak curiga dan menganggapnya normal.
T : Eh.. ya, nanti cowok-cowok tidur di bawah aja ya kalau mau mandi pakai kamar mandi Bi Marni aja. Soalnya kamar mandi atas kunci pintunya rusak.
B : Iya tau nih Naya bisa-bisanya baru sehari rusak rumah orang
N : Maaf ya mbak, tadi susah banget buka pintu, aku paksa ternyata patah.
R : Kamu apain Nay emang?
N : Tadi siang aku mandi kuncinya macet terus aku paksa buka, malah patah, jadi gak bisa ditutup deh pintunya lagi.
T : Ya udah cowok pokoknya jangan naik.
Kami pun menyelesaikan makan dan membantu bi Marni angkat piring.
B : Setelah ini kumpul dulu sebentar bahas teknis besok ya, gak lama paling 15 menit. (Kata bety sembari kami semua beranjak dari tempat makan)
Setelah Bety menjelaskan teknis besok kamipun Kembali ke kamar, dimana cowok di kamar bawah dan cewek di kamar lantai 2. Akupun kurang paham yang dijelaskan Mbak Bety karena aku sering focus di tubuh putihnya.
Akupun terbangun jam setengah 5 untuk sholat subuh dan setelahnya aku pantengin HP untuk melihat-lihat sosmed dan youtube, hingga tanpa sadar aku tertidur.
Akupun terbangun tapi semua sudah tidak ada, aku mencoba mencari dan memanggil-manggil teman yang lain. Rumah sepertinya nampak kosong “sialan aku ditinggal” batinku. Tiba – tiba aku kebelet ingin buang air kecil, aku menuju kamar mandi bawah dekat dengan garasi. Namun sepertinya ada orang di dalam dan terkunci. Karena tidak tahan akupun naik ke lantai dua karena dalam hatiku mumpung sudah sepi tidak ada yang lain juga, mungkin aku sudah ditinggal pergi sama yang lain ke SMA. Akupun naik ke lantai atas dan berusaha membuka pintu kamar mandi yang terbuka sedikit. Dan akupun melihat pemandangan menakjubkan ketika melihat tubuh bugil mbak Bety dari belakang sedang mandi dan menggosokkan shampoo di rambutnya. Terlihat punggung putih dialiri shampoo yang mengalir sampai lubang belakangnya dan ketiak putih mulus dengan payudara yang masih menyembul dari balik tubuhnya. Aku kaget dan terdiam sejenak, namun pikiranku langsung tersadar mau mengabadikan momen tersebut. Akupun berniat mengambil HP dan turun dengan perlahan supaya tidak ketahuan mbak Bety.
Setelah aku ambil HP aku berniat naik dengan perlahan, namun ketika aku mencoba kea rah kamar mandi ternyata mbak Bety sudah tidak ada di kamar mandi. Aku pun bingung, “loh koku dah hilang, kemana ya” aku lihat pintu kamar sudah terkunci. Wah telat sudah selesai, gagal mengabadikan momen indah pagi hari. Akupun buru-buru turun supaya tidak kepergok kalau aku mngintipnya mandi.
Setelah aku menunggu orang yang keluar kamar mandi bawah, ternyata Bi Marni. Dengan basa basi aku bertanya,
D : Yang lain kemana Bi?
M : Cari Sarapan katanya sama Mbak Tisa, biasanya ke alun-alun.
D : Kirain sudah jalan ke SMA semua aku ditinggal
M : Masa gak dibangunin mas?
D : Enggak tuh tadi
Setelah aku ngobrol basa basi, aku memakai kamar mandi dan kembali ke kamar.
B : Heh… Kamu tadi liat apa? (mbak Bety masuk kamar dengan tiba-tiba)
Akupun terdiam karena bingung apa yang dimaksudnya, walaupun aku menduga kejadian tadi
B : Jawab kamu? Apa yang kamu lakuin?
Aku hanya diam sambil memegang HP. Tiba-tiba langsung set.. tangan beti mengambil HP dan memeriksa HP ku.
B : Kamu gak foto kan?
D : Eee.. eeng…. Enggak..
B : Apa yang kmau liat?
D : Aku gak sengaja
B : Bagus? Puas?
D : Eeehh … iya eh.. ee.. apa ya?
B : Jangan bohong, kamu liat aku mandi kan?
Puas kamu? Sange?
D : Eee.. Iya mbak… Tubuhmu bagus
Bety menutup mata sambil menarik nafas.
B : Kamu mau liat lagi?
D : ee.. Iyaa (aku mirip orang tolol dan gak tau mau gimana)
Beti berdiri dan mengangkat kaosnya, terlihat payudara putih imut berukuran pas dengan tubuhnya tertutup bra berwarna coklat krem. Lalu digigitnya kaos dan tangannya menutup payudara.
B : Gimana?
Akupun hanya terdiam menikmati pemandangan dan juga ngaceng.
Tanpa terduga beti menarik bra turun dan terpampang puting pink yang imut-imut.
B : Gimana? Mau apa lagi?
Akupun dengan polosnya menurunkan celana kolor dan cd ku, kucoba mengocok kontol di depan mbak bety.
B : Haah.. (Dari ekspresi terlihat kaget dan melepaskan gigitan kaos)
D : Eehhh… bagus sekali badanmu mbak, eeehhh… (ceplok… ceplok.. ceplok.. sambil ku kocok kontolku di depan Bety)
Beti pun mengimbangi dengan memainkan putingnya sesekali dia memejamkan mata. Akupun juga mencoba mempercepat kocokan kontolku dan berusaha mencapai klimaks untuk memuntahkan cairan putih di depan mbak Bety. Ketika sudah mau di ujung kontol mau crot aku sedikit merem dan tiba-tiba “Plaaakkk”. Tamparan menyadarkan ku dan membuyarkan klimaksku.
Akupun bingung dengan kontol masih tegang dan kentang.
B : Jangan kurang ajar, awas ya kamu!! Kalau macem-macem lagi urusan kamu sama aku.
Aku bengong dengan sedikit kekentangan yang gak jadi crot. Akupun merasa malu dan kembali menaikkan kembali boxer dan celana dalamku.
Setelah kejadian itu kami sempat tidak saling berteguran sampai acara jurusan itu selesai, karena sangat aneh dan aku merasa bersalah.
Seiring berjalannya waktu kejadian itu mulai reda, dan entah kapan aku sudah berani chat lagi dengan mbak Bety, bahkan dulu sebelum kejadian itu aku belum pernah chat dengannya. Dan itupun aku mendapat kontak mbak bety dari grup UKM karena satu grup WA dengannya.
Seperti dicerita sebelumnya bahwa aku dan Bety hanya sebatas junior dan senior di kampus. Kami bahkan tidak saling kenal dan akupun mengenal Bety merupakan seorang senior galak yang cuek, karena saat ospek sering bentak-bentak dan marah ke juniornya. Akupun bertemu dengan Bety di UKM Musik, dimana Bety merupakan Keybordist sekaligus vokalis, walupun jujur suara dan skill nya biasa saja, mungkin ketolong parasnya yang cantik dan imut sih. Karena itulah dia juga jarang tampil pada event ataupun festival band lainnya. Namun karena dia tergolong orang yang aktif di UKM dia jadi sering ikut kemana-mana tiap ada event yang diikuti Band anggota UKM kampus kami.
Selama satu tahun kuliah aku dan Bety tidak begitu mengenal bahkan ketika berpapasan di UKM hanya sebatas senyum, sampai suatu saat pada kuliahku di Semester 3, juruan kami mengadakan suatu acara bagian dari Dies Natalis Jurusan segalugus agenda branding untuk akreditasi jurusan. Acara tersebut merupakan acara perlombaan cerdas cermat Siswa-siswi SMA. Kami disibukkan untuk merancang acara tersebut karena anak himpunan diserahkan untuk penyelenggaraan acara oleh pihak jurusan kami, jadi acara full dilepas oleh jurusan (Dosen). Bulan November kami sudah menyiapkan teknis dan persiapan acara, dimana akan diadakan tahap penyisihan di SMA masing-masing dan dilanjutkan tahap final untuk diundang di kampus bersamaan dengan acara puncak Dies Natalis Jurusan kami. Karena perlombaan itu merupakan acara pertama yang kampus kami adakan, maka kami diharuskan datang ke SMA untuk sosialisasi lomba tersebut dimana SMA yang mengikuti lomba hanya beberapa SMA di sekitar kota saja.
Bety saat itu sebagai tim acara dan secara tidak sengaja akupun juga satu tim dengannya, awalnya 10 SMA di kota kampus kami lancer saja melakukan sosialisasi. Minggu depannya kita berniat menuju kota M untuk melakukan sosialisasi. Awalnya kami hanya berlima, yang pasti Mbak Bety, dan aku, lalu ikut juga karena satu tim acara adalah Rico, Fandi, dan Naya, namun karena kita tidak tahu mau menginap dimana, sehingga mbak Bety mengajak teman seangkatannya Mas Andi dan mbak Tisa karena kita mau menginap di rumah Mbak Tisa.
Minggu siang kita sudah berkumpul di kampus untuk menuju rumah Mbak Tisa di kota M, kita berdesakan naik mobil mbak Bety, kecuali Mbak Tisa yang sudah di rumahnya kota M dan mas Andi yang memang berasal dari Kota M.
D : Aku saja yang nyetirin mbak?
B : Emang kamu bisa nyetir?
D : Bisa sih, daripada mbak capek
B : Ya udah ini (sambil menyerahkan kunci mobil inova)
(Maklum dulu di kampung sering bantu bapak nyetir Puckup anter sayuran)
R : Iya lumayan bisa istrahat mbak, kan mbak ketua acara
Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan beberapa kali mendapat macet, akhirnya sampai di rumah mbak Tisa yang cukup besar. Kami disambut Perempuan paruh baya yang membukakan gerbang dan mempersilahkan kami masuk. Beberapa dari kami menurunkan semua barang bawaan dan yang lain masuk ke dalam rumah.
M : Parkir di situ saja mas
D : Nggih bu
Setelah selesai parkir di garasi akupun bersalaman dan mencium tangan Perempuan paruh baya tersebut.
M : Gak usah salim, wong aku pembantu, namaku Marni
Setelah bertanya-tanya ternyata kedua orang tua mbak Tisa dengan ayah yang kerja di tambang pulau Borneo dengan sebulan sekali pulang dan ibunya bekerja sebagai pegawai asuransi yang seminggu sekali pulang atau biasanya pulang ketika cuti. Dirumah mbak Tisa hanya tinggal dengan bibi dan adik perempuan yang masih SMP karena kakak lelakinya kuliah juga di kota M namun lebih memilih tingggal di kos yang dekat kampus.
D : Fan, tasku dimana?
F : Loh gak ngerti. Emang yang warna apa?
D : Biru, merek Eiger.
F : Gak nurunin aku
D : Kok gak ada di mobil?
R : Eh.. kayaknya tadi aku bawa ke atas deh bareng tasnya Maya, kirain tadi tasnya juga
D : Kamu taroh mana? Anterin dong
R : Yah.. ambil sendiri napa males nih berdiri
D : Gak enak aku (Maklum selain tidak tahu tempatnya masuk rumah yang lumayan besar membuatku sungkan)
F : Naik aja ke atas, ada 2 kamar di ujung yang berhadapan, kamar yang deket kamar mandi.
Lalu akupun naik ke atas berniat untuk mengambbil tas. Benar saja di atas ada dua kamar di sebelah kamar mandi yang tertutup sepertinya ada orang mandi di kamar mandi, lalu aku intip karena pintu terbuka setengah. Pandanganku tertuju kea rah tas biru di dekat pintu, namun ketika badanku separuh masuk berniat mengambil sambil menjulurkan tangan, aku melihat pemandangan menakjubkan. Seorang gadis tertidur terlentang mengenakan top short dan tanktop berwarna krem. Kulitnya putih dan bersih sampai beberapa kelihatan pembuluh darah di paha dan area dadanya. Dialah mbak Bety yang tertidur sambil memegang HP, sayang selama ini tidak pernah aku perhatikan. Pandanganku terpaku, tenggorokanku mendadak kering, celana dalamku mendadak sempit. Memang aku bukan pria polos yang baik dan lurus-lurus saja, karena waktu SMP sampai SMA juga termasuk cowok nakal juga, namun setelah melihat ekonomi keluarga yang berantakan aku jadi sadar untuk bersungguh-sungguh kuliah.
"Ceklek… ceklek.."
Akupun bergeas turun dengan segera. Seketika itu aku jadi sering memperhatikan mbak Bety.
Malam hari kamipun makan malam, dalam acara makan malam tersebut lirikan mataku tidak lepas dari mbak Bety dengan hanya memakai hotpant dan kaos saja. Beberapa kalia aku sempat kedapatan memandanginya dan kami saling pandang. Namun mungkin mbak Bety tidak curiga dan menganggapnya normal.
T : Eh.. ya, nanti cowok-cowok tidur di bawah aja ya kalau mau mandi pakai kamar mandi Bi Marni aja. Soalnya kamar mandi atas kunci pintunya rusak.
B : Iya tau nih Naya bisa-bisanya baru sehari rusak rumah orang
N : Maaf ya mbak, tadi susah banget buka pintu, aku paksa ternyata patah.
R : Kamu apain Nay emang?
N : Tadi siang aku mandi kuncinya macet terus aku paksa buka, malah patah, jadi gak bisa ditutup deh pintunya lagi.
T : Ya udah cowok pokoknya jangan naik.
Kami pun menyelesaikan makan dan membantu bi Marni angkat piring.
B : Setelah ini kumpul dulu sebentar bahas teknis besok ya, gak lama paling 15 menit. (Kata bety sembari kami semua beranjak dari tempat makan)
Setelah Bety menjelaskan teknis besok kamipun Kembali ke kamar, dimana cowok di kamar bawah dan cewek di kamar lantai 2. Akupun kurang paham yang dijelaskan Mbak Bety karena aku sering focus di tubuh putihnya.
Akupun terbangun jam setengah 5 untuk sholat subuh dan setelahnya aku pantengin HP untuk melihat-lihat sosmed dan youtube, hingga tanpa sadar aku tertidur.
Akupun terbangun tapi semua sudah tidak ada, aku mencoba mencari dan memanggil-manggil teman yang lain. Rumah sepertinya nampak kosong “sialan aku ditinggal” batinku. Tiba – tiba aku kebelet ingin buang air kecil, aku menuju kamar mandi bawah dekat dengan garasi. Namun sepertinya ada orang di dalam dan terkunci. Karena tidak tahan akupun naik ke lantai dua karena dalam hatiku mumpung sudah sepi tidak ada yang lain juga, mungkin aku sudah ditinggal pergi sama yang lain ke SMA. Akupun naik ke lantai atas dan berusaha membuka pintu kamar mandi yang terbuka sedikit. Dan akupun melihat pemandangan menakjubkan ketika melihat tubuh bugil mbak Bety dari belakang sedang mandi dan menggosokkan shampoo di rambutnya. Terlihat punggung putih dialiri shampoo yang mengalir sampai lubang belakangnya dan ketiak putih mulus dengan payudara yang masih menyembul dari balik tubuhnya. Aku kaget dan terdiam sejenak, namun pikiranku langsung tersadar mau mengabadikan momen tersebut. Akupun berniat mengambil HP dan turun dengan perlahan supaya tidak ketahuan mbak Bety.
Setelah aku ambil HP aku berniat naik dengan perlahan, namun ketika aku mencoba kea rah kamar mandi ternyata mbak Bety sudah tidak ada di kamar mandi. Aku pun bingung, “loh koku dah hilang, kemana ya” aku lihat pintu kamar sudah terkunci. Wah telat sudah selesai, gagal mengabadikan momen indah pagi hari. Akupun buru-buru turun supaya tidak kepergok kalau aku mngintipnya mandi.
Setelah aku menunggu orang yang keluar kamar mandi bawah, ternyata Bi Marni. Dengan basa basi aku bertanya,
D : Yang lain kemana Bi?
M : Cari Sarapan katanya sama Mbak Tisa, biasanya ke alun-alun.
D : Kirain sudah jalan ke SMA semua aku ditinggal
M : Masa gak dibangunin mas?
D : Enggak tuh tadi
Setelah aku ngobrol basa basi, aku memakai kamar mandi dan kembali ke kamar.
B : Heh… Kamu tadi liat apa? (mbak Bety masuk kamar dengan tiba-tiba)
Akupun terdiam karena bingung apa yang dimaksudnya, walaupun aku menduga kejadian tadi
B : Jawab kamu? Apa yang kamu lakuin?
Aku hanya diam sambil memegang HP. Tiba-tiba langsung set.. tangan beti mengambil HP dan memeriksa HP ku.
B : Kamu gak foto kan?
D : Eee.. eeng…. Enggak..
B : Apa yang kmau liat?
D : Aku gak sengaja
B : Bagus? Puas?
D : Eeehh … iya eh.. ee.. apa ya?
B : Jangan bohong, kamu liat aku mandi kan?
Puas kamu? Sange?
D : Eee.. Iya mbak… Tubuhmu bagus
Bety menutup mata sambil menarik nafas.
B : Kamu mau liat lagi?
D : ee.. Iyaa (aku mirip orang tolol dan gak tau mau gimana)
Beti berdiri dan mengangkat kaosnya, terlihat payudara putih imut berukuran pas dengan tubuhnya tertutup bra berwarna coklat krem. Lalu digigitnya kaos dan tangannya menutup payudara.
B : Gimana?
Akupun hanya terdiam menikmati pemandangan dan juga ngaceng.
Tanpa terduga beti menarik bra turun dan terpampang puting pink yang imut-imut.
B : Gimana? Mau apa lagi?
Akupun dengan polosnya menurunkan celana kolor dan cd ku, kucoba mengocok kontol di depan mbak bety.
B : Haah.. (Dari ekspresi terlihat kaget dan melepaskan gigitan kaos)
D : Eehhh… bagus sekali badanmu mbak, eeehhh… (ceplok… ceplok.. ceplok.. sambil ku kocok kontolku di depan Bety)
Beti pun mengimbangi dengan memainkan putingnya sesekali dia memejamkan mata. Akupun juga mencoba mempercepat kocokan kontolku dan berusaha mencapai klimaks untuk memuntahkan cairan putih di depan mbak Bety. Ketika sudah mau di ujung kontol mau crot aku sedikit merem dan tiba-tiba “Plaaakkk”. Tamparan menyadarkan ku dan membuyarkan klimaksku.
Akupun bingung dengan kontol masih tegang dan kentang.
B : Jangan kurang ajar, awas ya kamu!! Kalau macem-macem lagi urusan kamu sama aku.
Aku bengong dengan sedikit kekentangan yang gak jadi crot. Akupun merasa malu dan kembali menaikkan kembali boxer dan celana dalamku.
Setelah kejadian itu kami sempat tidak saling berteguran sampai acara jurusan itu selesai, karena sangat aneh dan aku merasa bersalah.
Seiring berjalannya waktu kejadian itu mulai reda, dan entah kapan aku sudah berani chat lagi dengan mbak Bety, bahkan dulu sebelum kejadian itu aku belum pernah chat dengannya. Dan itupun aku mendapat kontak mbak bety dari grup UKM karena satu grup WA dengannya.