Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nisa

rankga

Semprot Baru
UG-FR
Daftar
16 Oct 2010
Post
43
Like diterima
252
Bimabet
Halo agan sekalian, lagi semangat nulis cerita nih.

Namaku Indra, saat itu usiaku 21 tahun, kejadian ini terjadi tahun 2010 sebelum kejadian ngentotin Bu Lani bosku dikantor. Dikampungku akan diadakan lomba untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Para remaja karangtaruna dikumpulkan untuk rapat membahas lomba dan acara apa saja yg akan diadakan. Rapat tersebut diadakan dirumah Pak RT. Ada sekitar 15 remaja karangtaruna yg datang saat itu. Hasil rapat tersebut menghasilkan beberapa acara lomba dan aku ditunjuk sebagai ketua panitia lomba. Sebenarnya malas sekali harus jadi ketua panitia lomba, tp aku kembali bersemangat saat tau bahwa sekertaris dan merangkap bendahara lomba adalah Nisa.

Nisa adalah tetanggaku, rmh kami berjarak 2 rumah. Usianya dibawahku setahun, memiliki wajah yg sedang saja, tidak terlalu cantik tp enak dipandang. Dia kuliah diakademi keperawatan, sekarang baru semester 4. Wajahnya memang biasa saja tp yg membuatnya luar biasa adalah buah dadanya. Nisa memiliki tinggi 160 cm dengan badan langsing, rambut panjang sebahu dan ukuran dada sekitar 34C. Dalam kesehariannya Nisa memakai baju yg biasa saja, tp karena ukuran dadanya yg besar jadi bajunya terlihat ketat dibagian dada.

Saat rapat Nisa memakai kaos berkerah warna hijau dengan 3 kancing diatas. Entah karena sengaja atau tidak 2 kancingnya tidak terkancing malam itu. Aku duduk sebelah kirinya berjarak 3 orang, spot yg pas untuk memandangi dadanya dari samping. Dari sela-sela kancing yg terbuka aku bisa melihat sedikit belahan dadanya, entah peserta yg lain melihatnya jg atau tidak. Setelah rapat selesai kami kembali kerumah masing-masing. Setelah sampai rmh, saat rebahan dikasur tiba-tiba HPku berbunyi tanda sms masuk, ternyata Nisa yg mengirim sms.

N: Ndra, kita mau bikin rencana anggaran lomba kapan?
I: Besok aja gmana Nis? Mumpung besok Minggu dan libur


Balasku

N: Oke Ndra. Besok siang jam 10 kita bahas dirumahku aja ya.
I: Oke


Besoknya sesuai janji, jam 10 pagi aku datang kerumahnya untuk membahas rencana anggaran untuk lomba.
Tok tok tok

N: Siapa ya?
I: Indra Nis
N: oh ya bentar Ndra


Tak berapa lama Nisa membukakan pintu. Dia keluar dengan memakai daster terusan berbelahan dada lebar dan memakai handuk dikepalanya. Aroma wangi shampo dan sabun semerbak tercium.

N: masuk Ndra, duduk dlu
I: iya Nis makasih


Nisa kembali kedalam dan beberapa saat kemudian keluar dengan masih mengenakan handuk dikepala dan membawa buku serta alat tulisnya. Nisa duduk dikursi yg berhadapan denganku.

N: jadi gmana Ndra, kira-kira nanti butuh dana berapa ya buat acara lombanya?
I: paling nanti dananya itu akan banyak dipakai buat hadiah lomba sih karena kan lomba kemarin itu alat-alatnya sudah ada kalaupun beli jg paling murah atau bisa pakai bahan-bahan yg ada dirumah
N: iya bener banget, dari pada beli tp cuma dipakai sekali mending manfaatin yg udah ada aja ya. Oke deh, berarti hadiahnya nanti apa aja kira-kira Ndra?


Nisa mulai membuka buku catatan dan bersiap untuk menulis. Meja tempat dia menulis posisinya lebih rendah sedikit dibandingkan kursi jadi saat menulis dia harus menunduk. Saat menunduk tersebut terpampanglah dua bukit kembarnya. Aku bisa melihat dengan jelas setengah dari 2 bukit kembarnya itu.

N: Ndra……
I: eh iya, gmana Nis?
N: jadinya kadonya apa aja?
I: paling itu Nis, buku tulis 7 pack, pensil warna 4 pack, tempat pensil 4 pack


Nisa menulis semua yg kukatakan dibuku catatannya. Saat Nisa menulis aku terus memandangi bukit kembarnya, ingin sekali bisa meremas dadanya. Saat sedang asyik memandangi buah dadanya, tiba-tiba Nisa membuyarkanku dengan suaranya.

N: Ndra…..Ndra…….heh lihatin apa sih?
I: eee enggak Nis enggak lihat apa-apa


Nisa menatap mataku dan dia tau kemana arah tatapanku. Tatapanku mengarah kekedua buah dadanya.

N: ya elah Ndra ngelihat toket kyak ngelihat setan
I: hehehehe……


Anehnya Nisa tidak membetulkan pakaian atau posisi duduknya, dia duduk seperti biasa sambil mencatat rencana anggaran.

I: Nis, kok sepi rumahmu?
N: lagi pada CFDan tadi


Nisa ini 2 bersaudara, kakaknya perempuan dan seumuran denganku. Kakak dan kedua orang tuanya sedang pergi CFD dialun-alun kota.

I: kok kmu nggak ikut?
N: males ah paling isinya itu-itu aja
I: iya sih. Eh Nis numpang kekamar mandi ya?
N: mau apa? Mau onani sambil bayangin yg kamu lihatin terus dari tadi?
I: ah ngaco kmu, mau kencing
N: halah onani jg gpp Ndra, thu udah ngaceng banget kyaknya, hahahahahahahahaha……….


Kata Nisa sambil menunjuk kearah selangkanganku.

Hari itu aku memakai celana kolor tanpa menggunakan CD karena memang sehari-hari klo dirumah aku tidak memakai CD. Dan tentu saja klo ngaceng kelihatan jelas seperti sekarang ini.

I: onani klo dibantuin sih gpp Nis

Aku berkata seperti itu sambil menuju kekamar mandi. Saat kencing kulihat kontolku memang sudah ngaceng banget dan berpikir untuk onani saat itu, tp kuurungkan niatku.

I: nanti ajalah dirumah, puas-puasin dlu ngelihat pemandangan (ucapku dalam hati)

Setelah selesai kencing aku kembali keruang tamu. Saat aku sampai disamping kursinya Nisa tiba-tiba Nisa menghentikan langkahku dan membalikkan tubuhkan kearahnya. Dengan sekali tarik dia berhasil menurunkan celana kolorku.

N: masih ngaceng aja Ndra, nggak jadi onani tadi?

Belum sempat kujawab tangan Nisa memegang kontolku dan mengocoknya.

I: Nis ngapain sih. Aaahhhhh………
N: katanya tadi minta dibantuin onani, nih sekarang tak kocokin
I: ah Nis…….Niiiiiisssss…….aaaahhhhhhhhh


Nisa mengocok kontolku dengan ritme sedang, membuatku merasakan nikmat yg luar biasa. Tanganku kugerakan untuk meraih dadanya tp Nisa menangkis tanganku dan terus mengocok kontolku tanpa berkata-kata. Setelah sekitar 5 menit Nisa mengocok kontolku tiba-tiba gerbang rumahnya ada yg membuka. Nisa langsung menghentikan kegiatannya dan mengintip dari jendela siapa yg datang. Ternyata ortu dan kakaknya Nisa sudah pulang dari CFD. Dengan sigap kami kembali keposisi semula agar keluarga Nisa tidak curiga.

I: Nis, kentang banget ini, anjir pusing ini
N: hahahahahahhahahaahhahahaaaa………….


Tanpa rasa bersalah Nisa hanya tertawa mendengar ucapanku. Jam setengah 12 kami sudah selesai Menyusun rencana anggaran dan siap untuk diajukan ke Pak RT.

N: Ndra ini nanti diketik trus diprint ya, habis itu serahin ke Pak RT, semoga diacc
I: oke deh Nis. Aku pulang dlu ya
N: oke


Sepulang dari rumah Nisa segera saja kutuntaskan kekentanganku dengan onani sendiri dengan membayangka Nisa. Lega rasanya setelah mengeluarkan lahar panas. Setelah itu langsung kuketik hasil susunan anggaran tadi dan sorenya kuserahkan ke Pak RT. Pak RT mau mempelajari dlu dan akan memberikan kabar 2 hari lagi. Setelah 2 hari Pak RT memberi kabar bahwa proposal kemarin sudah diacc dan dananya akan diberikan ke bendahara lomba. Setelah mendapat kabar tersebut aku langsung mengirim SMS ke Nisa.

I: Nis proposal sudah diacc, dananya nanti dikasihkan ke kmu langsung.
N: iya Ndra, ini dananya sudah tak terima. Kapan mau dibelanjakan?
I: gmana klo Sabtu pagi besok Nis?
N: oke deh.


Hari Sabtu pagi kuhampiri Nisa kerumahnya dengan membawa sepeda motor kesayanganku. Kuketuk pintu rumahnya.

Tok tok tok

N: bentar Ndra

Nisa membukakan pintu, dia mengenakan celana jeans hitam dan hoodie berwarna abu-abu.

I: ayo Nis keburu siang panas
N: ayo


Nisa mengambil helm didalam rmh dan segera naik keatas sepeda motorku. Aku melajukan motor dengan kecepatan sedang menuju toko alat tulis. Saat diperjalanan dada Nisa yg besar itu sering menyentuh punggungku, rasanya sangat kenyal. Dalam perjalanan didepan lampu lalu lintas yg berwarna hijau tiba-tiba menyala merah, aku yg tidak siap langsung menarik dan menginjak rem motor, kejadian itu membuat posisi duduk Nisa maju kedepan dan dadanya menekan punggungku. Untung saja rem motorku pakem sehingga motorku bisa berhenti dibatas lampu lalu lintas. Tiba-tiba Nisa memukul helmku.

N: dasar mesum, pengen ambil untung ya?
I: ya elah Nis itu lampunya tiba-tiba merah
N: cari yang empuk-empuk?


Aku diam saja tak menjawab pertanyaannya. Perjalanan kami lanjutkan dan 15 menit kemudian sampailah kami ditoko alat tulis tersebut. Setelah setengah jam berkeliling dan memilih-milih akhirnya kami mendapatkan semua kebutuhan untuk kado lomba.

I: Nis laper nih, mampir makan dlu yuk
N: mau makan dmana?
I: makan bakso aja yok, seger kyaknya.
N: boleh juga


Sesampainya kami diwarung bakso langgananku, kami memesan 2 bakso komplit. Sambil menunggu pesanan aku mengobrol dengan Nisa.

I: Nis, udah punya pacar?
N: lah tiba-tiba tanya pacar aja. Emang kenapa?
I: gpp penasaran aja sih
N: penasaran apa?
I: ya penasaran aja pacarmu kyak gmana
N: hahahahahahahahaaa……..udah nggak punya sekarang, udah setahun ini nggak punya pacar


Bakso pesanan kami sudah datang. Setelah menghabiskan bakso pesanan, kami langsung pulang. Kami langsung menuju kerumahku untuk menaruh barang belanjaan kami. Setelah semua belanjaan kami tata diruang tamuku kami duduk-duduk disofa.

N: panas banget ya hari ini
I: iya panas lah, orang masih pake jaket kyak gtu
N: nah iya juga ya pantesan panas banget rasanya


Nisa melepaskan jaket abu-abunya dan ternyata dibalik jaketnya Nisa memakai tanktop putih. Aku tertegun melihat Nisa memakai tanktop dengan bra berwarna hitam dibaliknya. Aku bisa melihat warna branya karena memang tali bra dan sedikit cup branya terlihat. Dadanya sungguh membusung indah, besar dan bulat.

N: nah gini kan adem
I: iya kmu adem Nis, sekarang aku yg panas ini
N: lah kan nggak pake jaket gmana bisa panas sih?


Tak kuhiraukan pertanyaan Nisa

I: Nis, mau minum es?
N: boleh Ndra
I: bentar ya tak buatin es sirup dlu
N: oke


Aku masuk kedalam rumah untuk membuatkan es sirup untuk kami berdua. Setelah jadi aku segera menuju ruang tamu tempat Nisa duduk.

I: ini Nis diminum esnya
N: oke Ndra makasi


Setelah sedikit meneguk es sirupnya Nisa bertanya kepadaku.

N: Ndra, kmu nggak lupa sesuatu?
I: lupa apa? Kyaknya tadi udah dibeli semua barang-barangnya


Kemudian Nisa mengambil tasku yg kutaruh dimeja ruang tamu dan membukanya. Dikeluarkannya botol kecil berwarna coklat bening.

N: nggak lupa nambahin ini diminumanku?

Botol kecil tersebut adalah obat perangsang. Itu adalah obat perangsang pemberian teman kuliahku, dia sudah memakainya setengah dan katanya manjur. Kutaruh didalam tas dan belum ada niat untuk memakainya apalagi untuk memakainya ke Nisa.

I: eeee….eeenggak Nis, itu dikasih temen kuliah, belum ada niatan buat make juga sih
N: bo’ong, dasar cowok mesum
N: eh tapi emang ini beneran manjur?
I: ya kata temenku sih manjur, nggak tau juga belum pernah nyoba


Tiba-tiba Nisa menuangkan obat tersebut keminumannya kemudian diaduk dan diminum minuman Nisa sampai habis.

I: lah kok diminum Nis?
N: nyobain daripada penasaran
I: gmana rasanya?
I: biasa aja sih, nggak ada rasa yg aneh pas dicampur, rasanya tetep rasa sirup


5 menit kemudian raut wajah Nisa berubah, dia menjadi gelisah dan mengeluarkan keringat.

I: knapa Nis?
N: nggak tau Ndra, rasanya gmana gtu. Pinjem toilet ya
I: iya sana masuk aja


Setelah selesai dari kamar mandi Nisa kembali keruang tamu dan berdiri dihadapanku.

N: Ndra, kok tambah panas ya

Setelah mengatakan itu Nisa mengikat rambutnya kebelakang dan tiba-tiba membuka tanktop putihnya kemudian duduk dipangkuangku. Tanpa aba-aba Nisa langsung melumat bibirku. Aku yang awalnya kaget langsung berusaha mengimbangi permainan bibir Nisa. Nisa melumat bibirku dengan ganas, menyapu bagian dalam rongga mulutku. 5 menit kemudian Nisa melepaskan lumatannya dibibirku.

N: Ndra, obatnya manjur deh kyaknya, badanku rasanya panas dan ada gatel banget ini memekku
I: lah salah sendiri dicobain
N: temenmu bilang nggak gmana caranya buat ngilangin efeknya ini?
I: bilang sih, katanya harus ngentot
N: Ndra, ayo ngentot
I: nggak ah, entar dibikin kentang lagi kyak minggu kemarin
N: ayo Ndra, panas banget ini


Nisa kemudian melepaskan bra hitamnya kini terpampanglah 2 bukit kembar miliknya. Bukit kembar yg kenyal, bersih dihiasi puting dan aerola berwarna coklat muda. Setelah melepaskan branya Nisa kembali melumat bibirku dengan ganas.

N: eememmhhhhh…..Ndra ayo ngentot

Kata Nisa lirih disela-sela lumatannya dibibirku. Aku tak mau kalah, kuimbangi permainan ganasnya, kulumat bibirnya dengan ganas, kusapu rongga mulutnya dengan lidahku. Ditengah-tengah permainan bibir dan lidah kami aku bertanya kepada Nisa.

I: eemmmhhhhh…..tanganku boleh megang-megang nggak?

Mendengar pertanyaan itu tangan Nisa mengambil tanganku dan meletakan didadanya.

N: eeemmmmmhhhhhh……….terserah Ndra tanganmu mau apa

Tanganku yg sudah berada didadanya tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Aku mulai meremas-remas kedua buah dada Nisa dengan lembut. Dadanya begitu besar tidak sesuai dengan postur tubuhnya, tanganku tidak mampu menampung buah dadanya. Tak lupa kupilin-pilin putingnya. Aku melepaskan lumatan bibirku dan beralih melumat buah dadanya. Puting kanan dan kiri bergiliran kulumat dengan ganasnya. Setiap jengkal buah dadanyanya basah oleh air liurku. Nisa mendesah kenikmatan

N: aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh……………..Ndra bener Ndra, dikenyot Ndra, isep yang kenceng Ndra, enak banget……..aaaaaahhhhhhhhhhh……….

Setelah lidahku puas menyapu bukit kembarnya, aku mengarah keatas, menjilat lehernya, memberikan kecupan kecupan kecil disekiat laher dan bagian belakang telinganya. Nisa semakin kelojotan menerima seranganku. Tanganku tak mau kalah, tangan kananku memegang bagian belakang kepalanya dan sedikit menjambak rambutnya. Tangan kiriku bergeriliya mencari vaginanya. Ternyata Nisa sudah sangat basah tanda dia sudah bener-bener sange.

I: Nis, memekmu udah basah, lepas aja celananya

Nisa kemudian turun dari pangkuanku dan melepaskan celananya. Kulepaskan juga semua pakaianku. Sekarang kami berdua sudah telanjang bulat tanpa satu helai benangpun menutupi. Bisa kulihat memek milik Nisa dihiasi jembut yg lebat.

I: lebat bener Nis jembutmu, nggak dicukur apa?
N: dlu waktu punya pacar sih rajin dicukur Ndra, sekarang udah nggak ada yg make ngapain dicukur
I: Nis sepongin ya, waktu itu kan cuma dapet kocokan tangan, pengen ngrasain seponganmu


Nisa kemdian berlutut dan mulai melakukan blow job. Dilumatnya kontolku, dijilat-jilat dengan rakus seperti anak kecil yg makan es krim. Kupegang kepalanya dan memaju mundurkannya, sepongannya terasa sangat nikmat sekali. Kontolku basah oleh air liurnya. 10 menit Nisa melakukan blow job, klo nggak dihentikan bisa muncrat dluan ini. Ku minta Nisa mengehentikan sepongannya dan mengajaknya kekamarku, akan kehajar Nisa dikamarku.

Sesampainya didalam kamar keburingkan Nisa dikasur. Aku membuka lemari dan mengambil kondom dan membukanya.

N: lagi ngapain Ndra?
I: ini masang kondom
N: nggak usah pake kondom Ndra, nggak kerasa
I: lah klo nggak pake kondom ntar hamil gmana coba?
N: ini bukan masa suburku kok Ndra jadi tenang aja nggak mungkin hamil. Buruan sini Ndra entotin memeku, gatel ini
I: beneran ya, klo hamil tanggung sendiri akibatnya
N: cerewet banget sih, buruan entotin


Aku naik keatas kasur dan menindih badan Nisa. Kuangkat kedua tangannya keatas kepalanya lalu kulumat kedua buah dadanya sambil kugesek-gesek kontolku dimemeknya.

N: eeemmmmhhhhhhhh………Ndra enak banget, jangan cuma digesek-gesek, masukin Ndra
I: masukin apa sih?
N: masukin kontolnya
I: masukin kemana?
N: masukin kememekku Ndra
I: emang kmu mau diapain sih?
N: mau dientot Ndra
I: iya bentar ya, ini lagi ngerjain toketmu Nis, toketmu gedhe banget Nis bikin sange


Aku melanjutkan seranganku kebuah dada Nisa. Kugigit-gigit kecil putingnya hingga dia mendesah.

N: aaahhhhhhh……..Ndra…………


Saat sedang asyik mengerjai toketnya, Nisa entah dapat tenaga dari mana berhasil membalikkan posisi sehingga sekarang aku dibawah dan dia diatas. Dia sekarang jongkok diatas kontolku, diraihnya kontolku dan diarahkan kememeknya

N: Ndra, aku udah nggak tahan, pengen dimasukin kontol

Bleeessssss……kontolku masuk dengan mudah kememek Nisa, walaupun sempit tp karena memeknya sudah basah jadi kontolku dengan mudah bisa masuk kedalamnya. Memang bener kata Nisa klo memeknya udah nggak ada yg make semenjak putus, terbukti memeknya sempit.

I: aaaahhhhhhh…….sempit banget memekmu Nis
N: kan tadi udah bilang klo udah nggak pernah dipake lagi, ini kmu yg pertama kali make sejak aku putus


Nisa kemudian menaik turunkan pinggulnya dan terciptalah suara benturan kenikmatan.

Plok plok plok plok

Nisa terus menambah kecepatannya

N: aaaahhhhhh…….aaaahhhhhhhhh……..aaaahhhhhhhh………enak banget Ndra
I: aaahhhhhh……aaaahhhh…..aaaahhhhhh…..apa Nis yg enak?
N: aaaaahhhhhhhhh……..aaaahhhhhh………aaaaahhhhhhh……..ngentotnya Ndra enak banget Ndra, udah lama nggak dientot


Plok plok plok plok plok plok

Suara itu semakin keras seiring Nisa yg terus menambah RPMnya. Klo kayak gini terus bisa jebol nih pertahanan. Aku meminta Nisa untuk menghentikan kegiatannya dan meminta untuk berganti gaya.

I: Nis ganti gaya yuk Nis, gantian tak genjot memekmu Nis
N: mau posisi gmana Ndra?
I: sini turun Nis


Kuajak Nisa turun dari ranjang, kutuntun dia kelemari bajuku. Lemari bajuku ini tipe 2 pintu dan salah satu pintunya ada cermin besar. Aku meminta Nisa untuk nunggih dan bersandar pada pintu lemari yg berkaca. Kuposisikan kontolku didekat bibir vaginanya kumasukan perlahan kontolku, setelah sedikit masuk langsung kuhentakkan kontolku, saat kuhentak memeknya buah dadanya ikut bergerak kedepan dan memantul lagi keposisi semula.

N: aaaaaaahhhhhhhhh………………..enak banget sodokanmu Ndra. Please sodok lagi Ndra

Kuraih kedua tangannya dan kutarik tubuhnya agak tegak, setelah itu kumulai sodokanku mulai dengan rpm rendah.

N: ah ah ah ah ah ah ah

Plok plok plok plok plok plo

Kunaikan rpm sodokanku. Dan sering kencangnya sodokanku, buah dada Nisa memantul-mantul dengan indah.

I: ah ah ah ah ah……enak banget Nis ngentotin memekmu. Nis lihat kekaca Nis

Nisa menuruti perkataanku dan melihat kearah kaca

I: lihat Nis toketmu besar banget kan, bikin tambah sange nis lihat toketmu goyang-goyang waktu dientot nis
N: ah ah ah ah ah ah Ndra enak banget Ndra, entot terus Ndra
I: tenang Nis, pasti dientot ini sih…..ah ah ah ah ah


Plok plok plok plok plok

Suara hentakan kontolku beradu dengan bongkahan pantat Nisa. Sambil kuentot aku terus melihat kearah cermin. Terlihat wajah Nisa yg sedang menikmati entotanku, terlihat juga toketnya yg bergoyang-goyang dengan indah. Kuraih kedua toketnya dan kutambah kecepatan sodokanku semakin kencang. Tiba-tiba Nisa sedikit berteriak

N: Indra Indra Indra Indraaaaaaaaaaaaa…………aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh

Seiring dengan teriakannya kontolku terasa dijepit dan hangat didalam, ternyata Nisa orgasme. Kuhentikan sodokanku untuk menikmati jepitan memeknya. Ah enak sekali rasanya kontolku seperti dipijat-pijat didalam memeknya.

I: Nis kmu udah keluar?
N: udah Ndra, enak banget rasanya, sampe lemes
I: sekarang giliranku buat ngeluarin pejuku ya Nis. Sini kita kekasur lagi.


Kubaringkan Nisa dikasurku, kubuka kedua pahanya. Terlihat jembutnya basah dipenuhi cairan orgasmenya. Kuarahkan kontolku didepan vaginanya. Kumasukan dengan pelan kontolku.

I: basah banget Nis memekmu. Aaaaahhhhhhh………..masuk Nis
N: aaaaahhhhhhhh………enak Ndra kontolmu, penuh rasanya


Aku mulai dengan rpm rendah.

I: ah ah ah ah….Nis……..Nis inti nanti pejuku mau dikeluarin dmana?
N: didalem aja Ndra, udah lama rahimku nggak disemprot peju Ndra, kangen pengen ngerasain angetnya peju
I: oke Nis


Setelah mendapatkan perintah untuk menyemburkan peju kerahim Nisa aku mulai mempercepat sodokan kontolku kememeknya.

Plok plok plok plok plok plok

Suara itu terdengar dikamarku

N: ah ah ah ah ah ah ah ah
I: ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah


Suara desahan kami berdua jg tak kalah dengan suara hentakanku. Sekarang dikamarku ada 2 suara yg bergema, suara hentakan kontol dan memek Nisa dan satu lagi suara desahan nikmat kami berdua. Aku sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi semburan lahar panasku. Tanganku yg dari tadi memegang paha milik Nisa sekarang kuposisikan memegang pundak Nisa dan semakin kupercepat sodokanku.

I: ah ah ah Nisa Nisa ahh ahh ahh Nisa Nisa keluar Nis keluar Nis ah ah ah ah
N: ah ah ah ah ah ah ah ah keluarin Ndra, keluarin semuanya. Keluarin dirahimku Ndra, semprot rahimku Ndra, entotin aku Ndraaaa………
I: keluar Nis aaaaaahhhhhhhhh……………….


Crot crot crot crot crot croooottttt…………

Setelah semua pejuku keluar semua, kutarik kontolku dari memeknya Nisa. Kulihat lahar panasku ada yg menetes keluar membuat jembut lebat Nisa semakin basah.

I: gila enak banget Nis
N: iya Ndra enak banget ini, udah lama nggak dientot, makasi ya Ndra
I: lah kok malah makasi Nis, aku yg harusnya makasi sama kmu, akhirnya aku bisa ngentotin kmu nggak cuma onani sambil bayangin kmu Nis
N: aaahhahhahahahahaaa……..ada ada aja kmu Ndra. Oh iya kok rumahmu sepi?
I: lagi pada pergi. Ortu pergi arisan kantor, adikku pergi perawatan katanya.
N: ouw pantesan
I: Nis klo aku pengen ngentotin kmu lagi perlu pake obat perangsang lagi nggak?
N: yeee maunya minta lagi, belum puas emangnya ini?
I: ya sekarang ini puas sih tp klo besok-besok pengen gmana coba?
N: ya nggak taulah


Setelah setengah jam tiduran tanpa busana dikamarku, kami berdua bergantian bersih-bersih dikamar mandi dan memakai pakaian kami lagi. Setelah itu kami mulai membungkus kado-kado yang akan diterima para pemenang lomba nanti.

Acara lomba dikampung kami berjalan meriah dan lancer, semua pemenang sudah kami catat. Seminggu lagi saat acara perayaan HUT RI kami akan menyerahkan hadiah tersebut kepada para pemenang.

Hari perayaanpun tiba, semua warga kampung saling membantu untuk kemeriahan acara. Ada yang memasak, ada yg menata tenda dll. Aku jg ikut membantu warga untuk persiapan acara tersebut. Jam setengah 8 malam acarapun dimulai. Mulai dengan sambutan-sambutan dan pentas seni dari beberapa remaja dan ibu-ibu. Nisa datang keacara dengan memakai hem putih polos lengan panjang dan rok hitam selutut. Buah dadanya sangat menantang sekali apalagi hemnya cukup ketat. Nisa menghampiriku.

N: Ndra, kadonya mana?
I: oh iya lupa aku Nis, masih dirumah
N: lah gmana sih, ayo ambil
I: ayo deh


Nisa dan aku segera bergegas untuk mengambil kado yg ada dirumahku. Panggung acara ada diujung gang sedangkan rumahku ada ditengah kampung sekitar 50 meter jaraknya. Sesampainya dirumah aku segera menuju ruang tamu untuk mengambil kado. Saat itu rumahku sepi karena semua anggota keluarga sedang ikut acara pentas.

I: masuk Nis


Nisa masuk kedalam rmh dan sekarang bisa kulihat dengan jelas kecantikkannya malam ini karena tadi ditempat perayaan cahayanya tidak seterang diruang tamuku. Aku bisa melihat dadanya yg begitu membusung dan menantang dan ternyata dibalik hemnya Nisa langsung mengenakan bra tanpa tanktop. Bisa kulihat branya begitu menyeplak dihem putihnya dan hal itu membuatku tiba-tiba sange. Kutarik Nisa kedalam kamarku.

I: ayo Nis
N: eh Ndra mau kemana itu kadonya


Sesampainya dikamar

I: Nis pernah denger Quickie Sex?
N: apaan?
I: Quickie Sex, sex kilat?
N: apaan sih Ndra?
I: iiihhhhh…..ngentot tp cepet-cepet
N: mana enak ngentot tp cepet-cepet Ndra
I: Cobain aja dlu, kemarin aku baru baca-baca artikel
N: sekarang? Ngentot?
I: iya Nis
N: lah tp itu kadonya gmana?
I: bawel ih, gampang itu, penyerahan kado masih lama, kita paling ngentot 10-15 menit selesai


Kutarik tangan Nisa dan merebahkannya diranjang. Setelah berbaring kubuka kancing hemnya. Malam ini Nisa memakai bra berwarna putih senada dengan warna hemnya.

I: kmu ini kok ya nggak pake tanktop Nis, nyeplak itu bramu, diliatin orang-orang lho.
N: hahhahahahahahhaaa……….diliatin orang-orang sih masih mending Ndra, daripada dilihatin kmu, malah jadi mau dientot kan sekarang
I: salah sendiri bikin orang sange


Bra yg dipakai Nisa mala mini memiliki kait didepan sehingga dengan mudah aku bisa membukanya. Tersembulkan dua bukit indah idaman para pria. Ku naikan roknya sampai kebatas perut kemudan kulepas CD merah miliknya

I: lah merah putih temanya malam ini
N: bawel, buruan
I: wah udah gundul jembutnya, udah dicukur?
N: udah donk, siapa tau mau dipake lagi
I: wah udah persiapan aja nih


Aku turun dari ranjang dan mengambil pelumas durex dilemari, kulepaskan celan dan CDku kemudian kulumuri kontolku dengan pelumas tersebut lalu kembali keranjang. Kuarahkan kontolku kememek Nisa.

N: lah Ndra gak pake kondom?
I: lho kemaren nggak nggak pake kondom gpp Nis?
N: itu kan waktu aku habis mens, belum masa subur, sekarang kan aku masa subur. Klo hamil gmana coba?
I: ya beranakin Nis klo hamil sih
N: enak aja beranakin, udah cepet pake kondom


Aku kembali kelemari pakaianku dan mengambil kondom. Kuserahkan kondom itu ke Nisa.

I: pakein Nis
N: idih


Tangan mungil Nisa mengambil kondom dari tanganku, merobeknya dan memasangkannya ke kontolku.

I: widih ahli banget masangin kondom, sales kondom ya mbak?
N: bawel, cepetan


Nisa kembali merebahkan tubuhnya kekasur. Kubuka pahanya dan bersiap memasukkan kontolku ke memeknya. Pelan-pelan kumasukkan, tidak terlalu sulit masuk walaupun memeknya belum basah, semua karena pelumas yg ada dikondom.

Bleeessssss………

I: aaaahhhhhhhhh……….enak Nis
N: aaaaaahhhhhh…………eeeemmmmmmmhhhhhhhh…….enak banget Ndra


Aku mulai meremas-remas dada Nisa, tak lupa juga aku kunyah-kunyah kedua bukit indah itu. Karena kami akan melakukan Quickie Sex maka aku segera melakukan sodokan dengan rpm sedang ketinggi. Setelah puas menikmati dada Nisa aku mulai melakukan sodokanku tanpa melepaskan tanganku dari dadanya.

N: ah ah ah ah ah ah Ndra enak banget……..
I: enak kan Nis…..ah ah ah ah ah ah ah


Kegenjot memek Nisa dengan kencang dan meremas-remas buah dadanya. Racauan kami mulai menggema dan suara kontol yg beradu dengan memek mulai terdengar.

Plok plok plok plok plok plok

N: ah ah ah ah ah ah Ndra…….
I: Nisa ah ah ah ah ah ah


Keringat kami mulai keluar. 10 menit kugenjot Nisa dengan RPM tinggi dan kurasakan lahar panasku akan keluar.

I: ah Nisaaaaa……ah ah ah ah…….aku mau keluar Niiiissss……
N: keluarin Ndra, aku jg mau keluar, lebih kenceng Ndra…….ah ah ah ah ah……..


Crot crot crot crot crot……..

Keluar juga lahar panasnya. Disaat bersamaan Nisa juga mengalami orgasme, tubuhnya tersengal-sengal dan kontolku terasa diremas-remas. Setelah beberapa saat merasakan serangan orgasme, aku mulai mencabut kontolku dan melepaskan kondom, terlihat banyak sekali peju yg kukeluarkan. Aku mengikat ujungnya dan membuangnya kecloset rumah dan kembali kekamarku. Disana ternyata Nisa sudah merapikan pakaiannya seperti semula.

I: udah rapi aja Nis. Gmana enak nggak?
N: namanya ngentot ya enak lah Ndra
I: iya tp kan biasanya foreplay dlu, ini tadi kan langsung ngentot aja
N: enak Ndra, suka aku, bisa jadi alternatif buat pelampiasan klo waktunya mepet. Ahahahahahahahaha…….


Aku kembali memakai celana dan CDku. Setelah pakaian kami rapi kami mengambil kado yg ada diruang tamu.

I: Nis pakai motor aja yuk bawanya
N: yaelah itu deket masa pake motor
I: iya sih deket tp kan capek Nis habis ngentot. Kmu sih enak tinggal rebahan diem aja, lah kita yg ngenjot
N: dasar, capek juga capek nikmat


Akhirnya kami berdua kepanggung perayaan dengan naik motor. Kami mengikuti rangkaian acara seperti biasa, tidak ada yg curiga kami kemana. Perayaan malam itu berlangsung sangat meriah, semua warga bergembira, tp tidak ada yg segembira aku karena mala mini bisa ngentot lagi degan Nisa. Apakah aku bisa ngentotin Nisa lagi?
 
sepertinya bisa, lanjutken lagi........
 
Mantan ane juga dulu namanya Nisa,maniak banget orangnya,tapi jepitan memeknya ga pernah bisa dilupain rasanya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd