Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nasib Baik

Castolol

Semprot Baru
Daftar
10 Jun 2017
Post
42
Like diterima
1.318
Bimabet
salam hangat para sifu,suhu dan para ngacengan di dalam forum ini
ini merupakan karya kedua saya dalam hal belajar menulis membuat cerita.
karya pertama saya bisa di lihat disini:
Peri-peri Pendusta
.
segala kritik masukan dan dukungan sangat saya terima demi kemajuan bangsa.
.
cerita ini hanya fiktif belakang. semua tempat, nama, dan kejadian hanyalah karangan penulis.
jika ada kesamaan mohon DM saya. kita kenalan lebih lanjut :beer:

:konak:Selamat Menikmati:konak:

Nasib Baik

Aku sedang duduk di kursi belakang bioskop, waktu itu cukup sepi orang yg datang menonton film ini. Aku datang sendiri berniat menghilangkan bosan sepulang kerja. Film yg aku pilih adalah film action yg sudah rilis semenjak 2 minggu lalu. Aku sudah 2 kali melihatnya. Aku nonton memang hanya karna kurang kerjaa.

Ditengah film aku sedikit terganggu dengan aksi sepasang kekasih yg sedang asik bercumbu. “anjirr! Ga tau tempat banget sih mereka.” dalam batinku. Aku menjadi tidak terlalu focus karena mataku terus melirik ke pasangan di sebelah kiriku. Dalam gelap studio aku bisa melihat tangan pria itu mulai masuk menggrayangi payudara. Mereka tidak sadar aku perhatikan.

Aku sedikit terangsang melihat tingkah laku mereka. Aku mengeluarkan batang kontolku yg sudah mulai tegang. Aku menutupinya dengan jaket dipangkuanku. Aku terus mengocok kontolku sambil melirik ke sebelah kiriku. Aku benar-benar lupa jika ada orang lain di sebelah kananku.

Tidak lama kemudia aku terkaget mendengar bisikan di telinga kananku. Bersamaan dengan itu ada tangan yg menyelusup ke balik jaketku dan meraih batang kontolku. “lagi ngaceng ya mas?” suaranya pelan sambil tertawa kecil. Aku yg terkaget segera menoleh ke kananku. Dari pendar lampu film aku hanya melihat sekilas jarinya diletakkan di ujung bibir, isyarat untuk diam. Aku pun pasrah pada apa yg terjadi. Tangannya bergantian mengocok batang penisku secara lembut.

Dia mengubah posisinya, mengangkat sandaran tangan pada kursi kami. Kini tidak ada yg membatasi duduk kami. Dia merundukkan kepalanya ke arah kontolku kepalanya kini tepat diatas pangkuannku. Tangan kananku memeluk tubuh mungilnya. Meremas payudaranya dari balik kemeja yg dia kenakan. Tangan kiriku berusaha menahan rambutnya agar tidak berantakan. Kepalanya naik turun menyedot kontolku dengan lembut. “aahhhh.. shitt.. ahhh” aku tidak bisa menahan desahanku. Suara kontol bercampur liur mengocok mulutnya tergengar lirih tertutup suara adegan dalam film. Aku pun merasa akan keluar. Dia menelan spermaku dan menjilatnya hingga bersih. Aku merasa lemas dan heran siapa wanita ini. Dia terlihat sangat menikmatinya.

wanita itu beranjak memperbaiki posisinya. Dia mengeluarkan tisu dari dalam tasnya, dan membersihkan bibirnya. “makasih ya mbak!” ucapku lirih. Dia tidak menjawab namun segera menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku merespon dengan mengalungkan tangan kananku merangkulnya. Sejenak kami seperti sudah lama kenal. Aku masih sangat bernafsu dengan wanita ini. Lalu aku mulai memasukkan tangan kananku ke dalam kemejanya. Aku mencari-cari daging gumpal dibalik BHnya. Tidak ada penolakan darinya, yang ada malah desahan kecil dan putting yg makin mengerass. Aku ingin sekali membalas apa yg dilakukannya kepadaku tadi. Aku melihat dia mengenakan rok pendek yg tidak terlalu ketat

“mbak, gantian ya!” ucapku berbisik. Dia tidak menjawab. Hanya mengangguk kecil. Aku segera menyibak rambut yg menutupi lehernya. Aku berikan napas lembut di sekitar leher dan telinganya. Aku cumbu leher jenjangnya aku berikan satu tanda kecupan sebagai rasa terima kasihku. Lehernya basah oleh sapuan lidahku. Dia mendesah sambil memejamkan matanya. Entah, kami tidak tau filmnya sampai mana.

“aahhmmm…mmmhm… ah” suara yg muncul dari bibirnya.

Tangan kiriku sudah mulai menggerayangi isi di dalam roknya. Celana dalamnya basah. Aku memberikan elusan dari balik celana dalamnya. Aku gesek gesek tanganku dari luar CD. Vaginanya kini makin basah. Aku mulai menyibak CDnya, bulu-bulu halus aku rasakan di sekitar vaginanga. Aku mulai mencari klitorisnya dan memainkannya. Dia menggelinjang merespon perlakukan tanganku. Matanya masih tetap terpejam. Aku mulai memasukkan satu ujung jariku ke dalam lubang vaginangya. Aku kocok maju mundur perlahan. Dia menggigit bibir sambil menahan desahan. Tangan kirinya mengelus pahaku. Meremas kontolku di dari balik celanaku.

Aku mulai memasukkan dua jari tengahku, aku kocok maju mundur dengan berirama. Aku mulai merasakan cairan hangat membanjiri lubang vaginanya. Aku kocok terus hingga aku merasakan kejang dari dalam vaginanya. Aku merasa dia sudah merasakan orgasmenya. Aku menyudahi dan menarik tangan ku keluar. Wajah lemas dan puas aku lihat dari senyumannya. Dia masih tidak mengeluarkan kata-kata. Kami kembali merapikan posisi. Sambil menikmati akhir dari film. Di luar studio kami mulai berkenalan.

“Mahen”, aku mengulurkan tanaganku.

“Shinta”, dia menyambut tanganku dan kami berkenalan.

“pulang sama siapa?” tanyaku.

“naik taksi” jawabnya.

“yaudah ayo aku anter, aku bawa mobil” aku menawarkan diri ke dia.

“tapi kita makan dulu ya, udah laper nih” dia mengikutiku berjalan menuju mobil.

Di mobil kami tidak banyak bicara, kami hanya saling cumbu dan meraba satu sama lain hingga tempat makan. Kami berhenti di salah satu restoran mengajaknya untuk makan. Kami saling bertukar no Hp dan bercanda seperti layaknya orang pacaran. Setelah makan, aku mengantarnya pulang. Tapi entah mengapa birahi ku mulai muncul lagi ketika melihat tingkah lakunya. Sambil menyetir mobil, aku memandangi tubuh mungilnya. Tingginya mungkin sekitar 160 cm. rambut pendek sebahu dan kulit putih. Payudaranya tidak terlalu besar. Mungkin sekitar 34C. wajahnya tidak terlalu cantik. Tapi sepertinya dia rajin perwatan. dan pasti bukan lonte sembarangan.

Aku menghentikan mobilku di area pertokoan yg lama tidak dihuni. Area ini mungkin sudah 3 tahun tidak ditempati. Shinta masih tidak sadar dan memainkan Hpnya. Aku menghentikan mobilku di tempat yg sepi dan aman. Aku mematikan mlampu mobilku agar tidak mencurigakan. Kawasan itu diterangi oleh lampu remang-remang. Cukup untuk kami bersembunyi dan melakukan sesuatu.

“ih, mas Mahen nakal. Aku diajak ke tempat beginian!” serunya.

Aku hanya tersenyum dan membuka pintu mobilku. Aku keluar dan menghampirinya dari sisi lain mobilku. Shinta membuka pintu mobil, mengarahkan kakinya keluar. Tanpa ‘ba bi bu’ dia menarik celanaku, membuka resleting, dan mengeluarkan kontolku. Dia menggenggan kontolku dan mengocoknya perlahan. “cepet ya mas, shinta udah pengen pulang nih” kata shinta sambil sedikit cemberut. Aku meraih rambut pendeknya, mengikatnya dengan tanganku, dan mendorong kepalanya untuk menyepong kontolku. Posisinya dudu di jok mobil depan. Aku berdiri di luar. Kepalanya tepat ada dihadapan kontolku. Shinta menjilati kontolku yg belum 100% berdiri. Dia mulai mengoral kontolku perlahan. Kini kontolku sudah mulai tegak. Aku dorong kepala shinta maju mundur secara cepat. Sesekali aku hentakkan kontolku sedalam-dalamnya di mulut shinta. Dia sedikit tersedak oleh kontolku yg hampir menyentuh kerongkongannya. Suara mulut Shinta yg penuh oleh kontolku membuat aku makin gila.

“slooppp…slopp…slooopghh..sloph..slophh..arggh..” suara kontolku keluar masuk mulut mungil Shinta.

Aku menyudahi posisi itu, aku ingin merasakan hangatnya vagina Shinta. Aku menyuruh Shinta berdiri nungging menghadap mobil. Tangannya bertumpu pada jok depan mobil. Aku segera mengangkat rok hitam yg dikenakan oleh Shinta. aku turunkan CD warna putih nya hingga bawah. Aku jongkok tepat diantara kedua kakinya. Aku mulai melumat vagina Shinta dari belakang, aku mencium bau amis yg menyengat. Mungkin dari sisa lendir orgasmenya tadi. Aku terus menjilati bibir vaginanya. Berusaha mencari biji klitorisnya. Desahan Shinta memenuhi isi di dalam mobil. Kini dia tak perlu menahan dirinya. Dia terus mencengkram jok mobil ketika aku mulai memainkan klitorisnya dengan lidahku dan menyedot vaginanya dengan mulutku. Kini vagina Shinta sudah sangat basah. Aku berdiri dan menuntun kontolku masuk ke dalam vaginanya. ‘bleeessh’ dia sedikit menggelinjang. Vaginanya cukup rapat untuk ukuran wanita ‘profesional’. Aku menggenjotnya perlahan. Dia mendesah mengikuti ritme sodokannku.

“sayaaang.. enak sayang.. terus saayang.. ahhh… aakhh…” desahnya.

Aku terus mempercepat goyanganku, kini desahannya pun semakin tidak karuan.

“ah..akhh.. akhhh.. ahh.. keluarin di luar aja ya sayang… agghh..!” pintanya padaku.

Aku merasakan vaginanya sudah mengejang. Cairan hangat aku rasakan di dalamnya. Aku juga sebentar lagi akan sampai di puncakku. Aku mempercepat ritmenya. Aku cabut segera kontolku dan aku arahkan ke pantatnya. Spermaku menyembur di pantatnya dan rok yg dia kenakan. Shinta langsung berjongkok melumat sisa sperma di ujung kontolku. Sekali lagi dia membersihkannya dengan lidahnya. Anak ini memang hebat.

Shinta mencari tisu dan membersihkan sisa sperma di selangkangan dan pantatnya. Aku merapikan kembali pakaianku dan masuk ke dalam mobil. Shinta menyusul dan masuk ke dalam mobil. Kami diam sejenak dan mengatur nafas kami.

“Hufttt…! Gila kamu ya..!” ucap Shinta disusul dengan tawa kami berdua.

Aku mengantarnya pulang. dia meminta aku menurunkannya di depan portal sebuah perumahan. dia beralasn ini sudah malam, kalo kamu masuk nanti timbul banyak pertanyaan. Kita sampai di lokasi tujuan yg ternyata tidak begitu jauh dari rumahku. Sebelum turun aku sempat memberinya kecupan perpisahn, semoga ini bukan yg terakhir kalinya.

“maksih sayang! Jangan kapok ya” ucapku.

Aku sampai di rumah sekitar jam 11 malam. Rumah sudah sepi. Aku langsung mandi dan menuju kamarku. Aku melihat istriku sedang tertidur pulas di ranjang. Aku menyusulnya. Memeluknya dari belakang dan tertidur karena kelelahan.

Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd