Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .

PART 16B: Photoshoot Lanjutan


TING!

Lift apartemen sampai di parkiran B1. Aku mengikuti si fotografer ini kedalam mobilnya. Aku duduk didepan. Setelah membereskan peralatan di bagasi, Delvin menyusulku duduk dimobil dan langsung tancap gas menuju rumahku.

Pas dijalan, aku minta lagi kamera Delvin untuk lihat-lihat hasil jepretan tadi. Ada sekitar 200 foto hasil hari ini. Aku bilang ke Delvin foto-foto ini jangan sampai tersebar, hanya konsumsi pribadi saja. Delvin meyakinkanku bahwa dia punya kode etik terkait dunia fotogarafi, kalau modelnya bilang untuk konsumsi pribadi maka tidak akan dipublish. Aku cukup polos untuk percaya itu. Aku minta nanti dikasih beberapa foto yang menurutnya paling bagus. Biar dia yang memilih saja, dia fotografer.

Tapi aku rada kesal juga kedia. Tadinya konsep foto casual dan pakai gaun awalnya buat foto sesi hari ini tapi akhirnya batal berganti dengan foto-foto sexy dan super sexy. Padahal foto konsep kasual itu yang aku inginkan untuk dipublish di instagramku. Ga mungkin aku upload foto lagi nungging dengan toked kemana-mana.

Fotografer itu minta maaf. Katanya nanti kalau mau foto dirumah aku aja. Dia katanya masih ada waktu, ga kemana-mana. Dia malah minta sekalian mau makan dirumahku karena lapar. Memang kami belum makan sejak siang tadi. Aku juga kelaparan.

Sampailah kami dirumahku. Aku suruh dia masukkan saja mobil ke garasi, lalu minta garasinya ditutup biar ga kelihatan dari gerbang. Bisa mengundang kecurigaan tetangga kalau ada mobil lain selain mobil keluarga kami. Karena ga ada makanan dirumah, maka kami makan roti saja, sambil dia pesan delivery makanan.

Akhirnya kami kembali fotoshoot dirumahku. Aku keluarkan lagi baju casual tanktop dengan mini jeans dan long dress dengan belahan punggung terlihat.

Aku pertama difoto pakai baju casual diruang tamuku. Aku ganti baju didepan dia saja, karena toh dia sudah melihatku telanjang. Tak lupa aku touch up wajahku. Selesai make-up aku langsung menuju pose di ruang tamu.

Foto konsep kasual ini katanya diriku seperti anak SMA, masih imut-imut. Yang menandakan aku sudah dewasa adalah tokedku yang sudah terbentuk sempurna.

Kemudian foto kedua pakai long dress hitam ketat, yang membentuk tubuhku. Konsep fotonya formal, namun elegan. Tapi berhubung gaun itu ketat, jadinya mengexpose dada dan pinggulku. Aku jadinya kelihatan sexy. Kami foto diruang makan, yang sekaligus dapurku.

Karena sudah habis konsep photo yang aku inginkan, dan aku sangat puas dengan hasilnya, Delvin kembali mengajakku foto sexy. Disuruhnya aku pilih bikini atau underware yang paling aku sukai. Ada sih 1 set underware yang paling aku senangi, kayaknya cocok tuh. Maka aku tak keberatan difoto dengan itu. Maka aku berlari ke kamar.

Aku lalu menelanjangi diriku lalu aku pakai BRA warna merah yang tipis tranparan dengan renda-renda sexy itu dan aku pakai CD model G String warna senada dengan BRA. Underware itu pas sekali di dadaku. Terlihat payudaraku yang ranum tercetak indah. Bentuk G String yang kupakai tak kalah sexy dengan seutas tali nylon yang melingkar melewati selangkanganku tepat mengikuti belahan pantatku ke atas bagian belakang dan tersambung dengan tali nylon yang melingkar di pinggangku. Aku perhatikan di cermin, sangat sexy sekali.

Baru selesai aku memoleskan lipstik merah di bibirku, Delvin masuk kamar.

"Wah sexy sekali."

"Makasih. Foto dmn?"Tanyaku exited.

"Disini saja gpp"

Lalu kami fotoshoot dikamar.Kembali tubuh indahku berpose bak model papan atas yang penuh percaya diri.Aku sudah tidak canggung lagi dengan foto ala cover majalah popular. Aku bahkan menggodanya dengan pose-pose sexy. Kepercayaan diriku timbul karena aku pakai CD dan BRA favoritku.

Dia mengexlpore kembali tubuh indahku dengan ujung lensanya, lebih banyak dada dan pantatku, dengan pose menungging dan telentang.

Delvin sudah tidak malu-malu juga. Bahkan saking sakitnya penisnya yang tegang dibalik celananya saat pemotratan ini, dia sampai membuka celananya.

“Kontol gue sesak nih di celana fotoin lu” Katanya.

Jadilah aku difoto oleh fotografer telanjang. Lucu sekali melihatnya memegang kamera dengan kontol yang sudah tegang.

Tapi bukan hanya dia yang telanjang, tak berapa lama kemudian, aku juga sudah telanjang bulat karena diperdaya olehnya. Setelah BRA terlepas, tak berapa lama CD tipis itu juga. Fotoshoot konsep sexy sudah berubah ke foto porno, karena Delvin menyuruhku meremas-remas dadaku dan juga masturbasi sendiri. Sampai akhirnya aku horny dan tak bisa menolak saat delvin kembali menyodorkan batanganya untuk bersarang di memekku. Aku digenjotnya sekali diatas tempat tidurku. Sambil menungging doggy style, pantatku difoto dari belakang yang sedang dimasuki batangnya. Kami sama-sama orgasme dengan delvin menyemprotkan spermanya diatas dadaku.

Setelah kami sama-sama orgasme, kami istirahat sebentar. Kemudian mandi bersama. Pas dikamar mandi, Delvin tak melewatkan kesempatan foto-foto diriku yang lagi mandi. Katanya tubuh telanjangku ingin dia foto dibawah siraman air shower. Bahkan disuruhnya aku mensemprotkan air shower ke memekku, yang membuatku kembali horny. Aku tak sadar kalau dia sejak dikamar tadi sampai di kamar mandi ini sengaja memperdayaku agar aku horny sendiri.

Sehingga aku tak bisa menolak, saat batangnya yang sudah tegang itu kembali bersarang di memekku. Aku sekali digarapnya dikamar mandi. Dia hanya duduk diatas lantai kamar mandi, sedangkan aku yang menggoyangkan memekku diatasnya. Aku orgasme tepat sebelum 30 detik dia orgasme, jadi aku sempat menarik vaginaku sebelum disemprotnya didalam.

Ntah kenapa hari ini nafsuku sangat tinggi karena merasa diriku sangat sexy. Dan moodku lagi bagus-bagusnya karena pujian dan sanjungan Delvin. Kalau wanita sudah nyaman, apapun yang diminta lelaki pasti dituruti. Aku sudah 3x dikentotnya. Dan aku tak merasa terpaksa.

"Shit.....yang delivery makanan sudah didepan dari tadi" Kata Delvin saat cek HP nya, sesudah kami mandi bersama.

"Elu sih keasikan ngentotin gue...sampai memek gue merah nih..." Rajukku.

“Hehehe...habis buat kecanduan body lu"

“Nikmatin aja selagi bisa. Cuman hari ini doang mumpung gue baik” Kataku memeletkan lidah.

Kemudian timbul ide nakal Delvin, dia memintaku yang mengambil makanan dari depan. Tapi aku disuruh hanya pakai kemeja putih lengan panjang yang kedodoran, didalamnya aku tidak pakai apa-apa lagi. Aku mau menerima tantangan itu. Walau deg-degan.

Sekilas aku lihat di cermin, dadaku membayang dibalik kemeja putih itu, dan paha putihku tidak tertutup semua. Ku buka pintu sedikit, lalu ku suruh ojek online itu masuk (ini sesuai usul Delvin). Aku minta maaf karena dia nunggu lama. Sebagai konpensasi aku tawarkan minuman hangat ke dia. Dia tak menolak.

Kami ngobrol basa-basi sebentar diruang tamuku sambil dia habiskan minuman. Matanya jelalatan menatap tubuhku. Aku lirik kebajuku, ternyata puting buah dadaku samar-samar kelihatan. Aku menyilangkan kakiku, agar dia tak bisa menatap vaginaku yang tak pakai apa-apa lagi, tapi dampaknya kemeja tertarik keatas sehingga 3/4 paha putihku terlihat. Kulirik dia menelan ludah.

“Non geulies pisan euy…” ucapnya kemudian.

"Nuhun kang" Kataku.

"Sexy...hehe..."

Aku hanya tersenyum. Dan tak berapa lama Delvin muncul. Celakanya dengan hanya pakai kolor doang, telanjang dada. Aku kaget, begitupun lelaki dihadapanku.Apa-apaaan sih Delvin ini. Buat aku malu saja.

"Sayang lama amat ambil deliverinya...yuk lanjut lagi tanggung..." Katanya.

Langsung ada aroma mesum didalam ruang tamuku ini. Gelo emang nih delvin. Lebih gila lagi, dia merapat ke badanku langsung diciumnya dihadapan tukang ojek online itu. Bahkan dengan nakal dadaku diraba.

"EH STOPPP..." Aku mendorong Delvin.

Tukang ojek onlin eitu masih bengong didahapan kami, tak menyangka aksi gila yang terjadi. Aku sempat kepikiran kalau bakalan digangbang sama mereka berdua.

Tapi untung ga kejadian, karena tukang ojek itu kelihatan sungkan dan kemudian dia pamit pulang.

"Gila lu ya...mau nyosor depan orang...."

"Hehehe......”

“Main remas-remas toked gue lagi. Kan malu”

“Hehehe...tapi seru kan...hihihi...”

Aku hanya mencubit perutnya.

“Untung tukang ojeknya langsung pulang. Bisa habis gue dikentot sama kalian berdua”

Kami lalau makan. Makanan langsung cepat habis karena kami makan dengan lahap karena lapar. Ya iyalah lapar, dari tadi sudah 3x menguras tenaga. Sambil makan Delvin nanya fantasiku, apakah aku mau dikentot sama orang-orang dari kelas rendahan. Aku bilang ga mau, tapi sempat kepikiran karena penasaran. Delvin lalu cerita tentang KBB (bukan Kabupaten Bandung Barat). Aku akhirnya dapat “ilmu” dari si fotografer mesum ini. Dan ntah kenapa sisi nakal dalam diriku muncul ingin merasakan ML sesekali dengan orang dari kelas bawah seeprti itu. Toh aku jga sudah ML sama beberapa lelaki, mau cobain sensasinya beda. Apalagi sesekali aku nonton bokep genre KBB di kost Sherry sahabatku.

Tapi apa iya aku berani???


---


Sehabis makan, kami masih lanjut foto-foto lagi. Aku sebenarnya sudah capek. Tapi Delvin sepertinya tidak ada hari esok. Dia tetap memaksaku untuk kembali foto sexy. Dia yang milihin apa yang kupakai. Dibongkarnya semua pakaian sexy-ku, mulai dari bikini, lingerie hadiah pacarku sampai bra dan cd sexy. Mungkin sudah ada 1000 jepretan kameranya. Dia tak berhenti memujiku. Dan juga menjamah bagian-bagian tubuhku saat foto. Dia sudah tidak segan-segan lagi meraba dada, menyentil puting, bahkan meraba bibir vaginaku. Dan aku hanya bisa pasrah, terbawa suasana.

Sekitar jam 19.30, telpon rumahku tak berhenti berdering. Jarang-jarang telp rumah ditelp orang. Aku baru sadar kalau HP ku ternyata baterenya habis, bisa jadi yang telp ini adalah keluargaku karena ga banyak yang tahu no telp rumahku.

"Ahhhh....ahhhhh...ahhhhh..."

"Ohhh...ohhh...ohhhhh..."

"Berhenti dulu bentar, delv. Mau angkat telpon" Kataku.

Saat itu aku sedang digenjotnya dengan berdiri menungging diatas kursi meja belajar di kamar adikku. Ya kami ML lagi, ditengah konsep foto ganti kostum. Saat itu aku pakai baju SMA lengkap dengan rok abu-abu. Tapi kancingnya sudah terbuka semua, dan rokku sudah terangkat sepinggang, aku menungging berpegangan pada kursi.

Tadi Delvin ada ide foto konsep anak SMA Cute & Innocent. Berhubung aku punya adik cewe yang masih SMA, jadilah aku pakai seragamnya. Seragamnya sangat kekecilan, sehingga foto-foto diawal Delvin sudah horny saja menyaksikan dadaku yang menonjol dibalik kemeja ketat dan tipis adikku. Kami tadi foto-foto dikamar ini seolah lagi belajar disebuah kelas dengan pakai properti foto seperti buku pelajaran SMA dan white board yang memang ada dikamar adikku. Seragam SMA adikku jadi kelihatan kekecilan aku pakai. Dadaku tercetak dibalik lambang OSIS, dan roknya pun hanya setengah pahaku, itupun sangat sempit sehingga mencetak lekuk pantatku.

"Ssshhhhh...aouhhh...."

Delvin memaju mundurkan pinggulnya, sambil meraba tokedku. Aku menatap bingkai foto adikku yang tersenyum manis berseragam SMA yang ada dimeja belajar itu.

"Anjis fantasi gue banget nih ngentotin anak SMA yang cantik...." Katanya semakin kencang memompa penisnya


"Aaaahh..aaah.. berhenti..sebentar dong..ahahh...." aku memintanya berhenti. Suara telpon tidak berhenti berdering.

"Tanggung sha...dikit lagi keluar....tahan ya..."

Vaginaku semakin dalam dihujam penisnya yang sekeras batu itu. Tangannya yang memegang seragam SMA yang aku pakai dari belakang, menariknya sehingga otomatis kepalaku terdongkak. Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursi belajar adikku ini ikut bergoyang, kalau saja bukan buatan AEKI sudah patah nih kursi.

Hingga akhirnya ia mendengus-dengus berkelojotan lalu tangannya mencabut penisnya. Kirain mau ditumpahkan dimana, ternyata di....... bingkai foto adikku. Dia ternyata nafsu juga melihat adikku yang benar-benar masih SMA itu.

Aku tak pedulikan maninya yang berserakan di meja belajar, bisa nanti dibersikah, aku buru-buru menuju meja telpon yang kebetulan didekat intunkamar adikku. Baru saja aku angkat, ternyata sudah mati. Jiahhh, karena kelamaan disodok Delvin sih tadi.

Baru aja aku mau masuk kamar, aku dengar suara panggilan di depan gerbang. Suara yang aku kenal baik. Aku sedikit berlari ke arah pintu depan, dan mengintip melalui tirai siapa yang ada didepan. Aku kaget luar biasa. Oh my God.

Saking paniknya aku lari kembali kekamar adikku. Kulihat Delvin lagi tiduran kecapean diatas kasur adikku, sambil melap kontinya yang basah.

"Pacarku datang. " Teriakku

"Hah? Serius? "

"Iya..buruan...."Kataku panik

"Anjinglah..."

"Cepat. nanti ketahuan. sembunyi dulu"

"mau sembunyi kemana?"

Aku diam karena panik. Disaat itulah Delvin kasih ide.

"Tenang-tenang dulu. Ga usah buka pintu. anggap aja kamu sudah tidur. Bisa bahaya. Lagian ga sempat rapi-rapi juga. banyak peralatan kamera"

Aduh gimana nih. Aku panik jadinya.

Akhirnya aku kembali kedepan dan mengintip lagi. Pacarku masih disana. Untung lampu rumah belum aku hidupkan, jadi dari luar ga terlalu kelihatan kedalam. Dan lampu teras juga masih mati.

"Mana pacar lu?" Kudengar Delvin mendekat. Dia berdiri dibelakangku

"Itu..."

"Udah diamin aja dulu. Bentar lagi pasti cabut"

"Aduh aku panik nih. Mana HP ku habis batere lupa di charge"

Aku dan Delvin mengintip bersama dari tirai keluar. Pacarku masih mondar mandir didepan. Kenapa sih dia ga langsung cabut saja?!

Mungkin firasat kali ya, kalau pacar yang disayanginya lagi main belakang. Aku masih panik, sambil melihat keluar. Tiba-tiba sebuah tangan aku rasakan merapat didadaku yang kancing seragam SMA nya belum terkancing. Satu tangan lagi merogoh memekku yang masih banjir.

"Eh lu ngapaian"Tanyaku.

"Rasakan sensainya ngentot didepan pacar"

"Eh..tung..gu...ahhhhh..."

Aku tidak bisa berkutik saat jarinya masuk keliangku. Perasaan yang tadi masih belum tuntas digenjot dikamar langsung muncul. Memekku memang masih gatal karena belum orgasme setelah digenjot fotografer itu diatas kursi belajar adikku tadi.

"Ssshhh... Hhhmmmmhh.. Sshhh..." Aku mendesis di sela-sela permainan tanganku di vaginaku.

"Ahhhh.. Hmmmmppphh.. Ooohhh... Aaahhh.." fotografer mesum itu makin kuat meremas-remas tetekku, memelintir putingku.

Mataku diarahkan fotografer itu melihat keluar jendela, melihat pacarku yang gusar mondar mandir disana. Ada perasaan takut, tapi aku horny juga. Sensasi aneh yang muncul ini malah membuatku merasakan gejolak birahi.

Dia yang berada di belakangku membisik ke telingaku "Bayangkan sekarang pacarmu melihatmu lagi dikerjain cowo lain......."

Aku yang bingung karena keadaan ini tak tahu harus bagaimana. Aku masih diam saja. Ragu untuk berhenti, atau mau tetap laju. Aku takut-takut memandang keluar, takut ketahuan pacarku. Tapi justru membuatku makin basah saja.

"Ooohhh.. Hhaaahh.. Ooohh..." Aku mendesah makin keras menikmati rangsangan di tubuhku ini. Aku sudah tak memedulikan apapun lagi.

Delvin membuka baju yang aku pakai, berikut celana seragam SMA itu.

"Marscha si cewe binal, telanjang bulat dengan cowo lain didepan pacarnya" Katanya.

"Hhhmmmpp.. Sshhh... Hhhmmmmppphh.." desisku . Malah aku tanpa sadar meremas batang Delvin yang masih layu. Aku kocok-kocok batangnya.

Sambil terus meremasi kedua toket miliku, dan mengobel memekku, Delvin makin merangsangku dengan meniljilati setiap senti leherku dan kupingku dari belakang.

Perlahan-lahan kulihat penis Delvin makin mengeras. Aku makin kencang mengocoknya, berbarengan dengan kocokanya juga di memekku. Aku tak menolak saat disuruh mengoral batangnya. Padahal sebelum-sebelumnya aku tak mau melakukan karena merasa jijik.

Kumasukan seluruh batang penisnya ke mulutku hingga menyentuh tenggorokanku. Sambil kukocok penisnya dan kumainkan didalam mulut dengan lidahku. Dia membuka lebih lebar tirai itu, agar bisa melihat cowoku diluar sana. Uhhh...benar-benar sensasinya luar biasa. Aku sedot makin kencang batang itu, dan aku mainkan memekku sendiri dengan jariku. Aku benar-benar liar.

"Gila ga kuat sepongan kamu jago banget. Tahu gitu gue minta lu oral dari tadi pagi di apartemen"

Aku tetap mengoral batang itu sampai akhirnya disuruh berhenti. Dia hampir saja mencapai orgasmenya, namun dia menarik kepalaku segera agar berhenti mengoral.

"Sekarang berdiri pegangan sama jendela, Sha. Tunggingin pantat lu diikit. Gue mau kentot lu didepan cowo lu..."

Aku yang sedang didatangi birahi ini tak mampu menolak permintaannya. Walau ada perasaan bersalah melihat cowoku yang sudah gusar disana mencariku, aku malah pasrah berdiri telanjang disini, bersiap digenjot.

"Maafkan aku sayang..." Batinku.

Lalu kurasakan kontol fotografer itu mulai memasuki liang vaginaku yang sangat becek. Cairan cintaku yang sudah membanjir menjadi pelumas bagi penis Delvin. Lalu dia mulai menyodok memekku dengan gencar dari belakang. Suara pertemuan pantatku dan pahanya yang keras membahana di ruang tamuku. Buah dadaku berayun-ayun seirama sodokannya. Delvin meremas payudaraku dengan gemas.

“Ahh..ahh...ahh..ahh..”desahanku yang sedang digenjot.

Baru 5 menitan digenjot dalam posisi doggie setengah berdiri ini, sambil merasakan sensasi melihat pacarku diluar sana, tak kusangka aku pun merasakan luapan orgasme. Luar biasa cepat, dan sensasinya berbeda seperti yang aku rasakan sebelumnya.

“Oohhh..gue nyampeeee..Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!”aku mendesah sangat kencang karena ini adalah orgasme yang sudah tertahan-tahan dari tadi.

Orgasme yang sangat panjang, sampai cairan orgasmeku sampai muncrat. Aku seperti melayang saking hebatnya kenikmatan orgasmeku ini. Tubuhku terlonjak-lonjak cukup lama seiring orgasmeku yang dahsyat. Kontraksi di vaginaku yang cukup lama membuat Delvin melenguh keenakan karena penisnya seperti diremas-remas,ia mendiamkan kontolnya beberapa saat,menikmati kontraksi vaginaku.

“Wahhh gile banjir amat memek lu..... seru kan sensasinya bisa ML depan cowo sendiri.......” komentarnya. Aku yang masih lemas setelah multi orgasme barusan tidak menimpalinya.

Kulihat diluar sana pacarku sudah pergi. Poor you my baby boy.

Kemudian Delvin mulai memaju mundurkan kontolnya lagi. Sambil menggenjotku dengan tempo sedang, Delvin membisikku, "Beruntung banget gue bisa ngentotin lu sha. Thanks ya.... Next time lu beneran gue kentotin di depan cowo lu ya....."

Aku hanya diam tak menjawab karena masih lemas karena orgasme panjang. Kemudian dia membalikkan kepalaku dan menciumku dengan ganas. Lidahnya masuk ke mulutku dan menyentuh lidahku. Aku hanya pasrah, dan berusaha sebisa mungkin meladeni permainan lidahnya di mulutku. Ini ciuman yang panas seperti aku meladeni ciuman pacarku.

Kemudian dia mengangkatku ke sofa didekat pintu itu. Aku ditelentangkan. Paha kiriku diangkat hingga pinggang, lalu dia menempelkan kepala penisnya pada bibir vaginaku dan mendorongnya masuk dengan kencang.

"Ooh..Ahh....!" desahku hampir tak bersuara karena masih lemas. .

Sebenarnya aku mau minta time out dulu, tapi sepertinya mustahil melihat kontolnya yang masih tegang minta dipuaskan. Kemudian dia mulai memompa tubuhku, penis kokoh itu menyodok-nyodokku dengan brutal sampai tubuhku terlonjak-lonjak, keringat yang bercucuran di tubuhku membasahi sofa ini.

"Lu cewe nakal ya sha, bukannya malam mingguan sama pacar, malah ngentot sama cowo lain...hahahaha...." Ujarnya.

"Kasihan banget pacar lu, malam mingguan justru kasih jatah ke gue...hehhee...puas banget..." Katanya.

"Cowo lu biar coli aja dulu malam ini, biar jatah memek lu buat gue.."

Ucapan-ucapan provokatif Delvin membuat birahiku kembali muncul. Aku pun ikut maju mundur merespons serangannya. Senjatanya yang keluar-masuk berkali-kali aku balas juga dengan goyanganku, hingga membuat mataku merem-melek merasakan sodokan yang nikmat itu. Aku pun ikut maju mundur merespons serangannya.

Sementara dia berpacu di antara kedua pahaku, aku mulai merasakan klimaks yang akan kembali menerpa. Tubuhku bergetar hebat, pelukanku terhadapnya juga semakin erat. Akhirnya keluarlah desahan panjang dari mulutku bersamaan dengan melelehnya cairan kewanitaanku lebih banyak daripada sebelumnya. Namun dia masih bersemangat menggenjotku, bahkan bertambah kencang dan bertenaga, nafasnya yang menderu-deru menerpa wajahku.

"Uuhh.. Uuh..Sha.. Yeeahh.. Hampir!" geramnya di dekat wajahku.

"Ja...jangan...didalam ya..." Kembali aku mengingatkan.

"Gpp. Kalau lu hamil, cowo lu yang tanggung jawab..."

"Ih jahat..NO...NO..."

"Hehe..ya udah, lu sepong tapi ya...."

Kemudian ia memintaku untuk menyepongnya, aku yang tak ada pilihan membuka mulutku saat disodorkan batang yang sudah belepotan cairan cintaku itu. Daripada aku hamil sama fotografer mesum ini.

Dengan segera akupun menghisap kontolnya dengan mulutku sambil menungging di atas sofa.

“Oohhhh..Sha..enak banget...gue.....gue... keluarrrrrr…”. Rancaunya saat orgasme sambil menjambak rambutku dengan gemas. Aku panik, tapi tak bisa bergerak. Kontolnya berkedut menyemburkan peju dengan deras masuk ke dalam mulutku dalam jumlah sangat banyak. Membuatku gelagapan. Saking banyaknya, tidak bisa tertampung semua di mulutku yang mungil dan meluber keluar. Terpaksa harus kutelan sebagian spermanya supaya tidak tersedak.

“Gue puas banget shaaaa…makasih ya cantik…..” Katanya ambruk.


====

Aku segera menuju kamar mandi di kamarku dan berkumur membersihkan mulutku dan mencuci mukaku yang terkena sperma Delvin. Sialan itu orang. Ingin aku marahi dia, tapi tenagaku sudah habis. Bahkan untuk keluar kamar lagi aku sudah tidak mampu. Aku langsung tergeletak diatas kasurku. Dan tertidur.

Aku terbangun sekitar jam 11.00 malam. Kulihat Delvin sudah tidak ada di rumahku. Aku lalu mengambil HP ku yang sudah mati. Lalu mencolokkan charger. Indikator batere di HPku nyala. Ternyata dilayarnya muncul angka 40%. Artinya sebenarnya HP ku tadi bukan habis batere. Melainkan ada yang matikan HP ku. Hmmmmm...ini pasti kerjaan Delvin deh. Biar ga ada yang ganggu sesi fotografi tadi.

Aku besok harus kerumah pacarku untuk minta maaf. Alasan apa yang aku siapkan ya????


BERSAMBUNG
 
Mohon maaf baru update tengah malam begini. Semoga senang dengan tulisan ane yang masih newbie ini. Ditunggu komen2 dan kolaborasinya via PM.

akhirnya yang ditunggu tiba. gue tiap baca cerita ini selalu throwing back ke masa masa perkuliahan. what a good times.
Masa kuliah masa paling indah. MAsa paling bebas karena bisa ngekost dan mau kemana aja bebas. Ada pengalaman seru selama kuliah hu?

Part sekarang billy sudah ngerjain proyek dosennya ya hu??, Yang billy sama marcha LDR??
Sudah kejabwa ya. Ini masih sebelum LDR hu. yang LDR sepertinya di FASE 3 aja nanti. Masih berubah-ubah nie alur ceritanya. Sesuai mood aja.
 
Bimabet

PART 16B: Photoshoot Lanjutan


TING!

Lift apartemen sampai di parkiran B1. Aku mengikuti si fotografer ini kedalam mobilnya. Aku duduk didepan. Setelah membereskan peralatan di bagasi, Delvin menyusulku duduk dimobil dan langsung tancap gas menuju rumahku.

Pas dijalan, aku minta lagi kamera Delvin untuk lihat-lihat hasil jepretan tadi. Ada sekitar 200 foto hasil hari ini. Aku bilang ke Delvin foto-foto ini jangan sampai tersebar, hanya konsumsi pribadi saja. Delvin meyakinkanku bahwa dia punya kode etik terkait dunia fotogarafi, kalau modelnya bilang untuk konsumsi pribadi maka tidak akan dipublish. Aku cukup polos untuk percaya itu. Aku minta nanti dikasih beberapa foto yang menurutnya paling bagus. Biar dia yang memilih saja, dia fotografer.

Tapi aku rada kesal juga kedia. Tadinya konsep foto casual dan pakai gaun awalnya buat foto sesi hari ini tapi akhirnya batal berganti dengan foto-foto sexy dan super sexy. Padahal foto konsep kasual itu yang aku inginkan untuk dipublish di instagramku. Ga mungkin aku upload foto lagi nungging dengan toked kemana-mana.

Fotografer itu minta maaf. Katanya nanti kalau mau foto dirumah aku aja. Dia katanya masih ada waktu, ga kemana-mana. Dia malah minta sekalian mau makan dirumahku karena lapar. Memang kami belum makan sejak siang tadi. Aku juga kelaparan.

Sampailah kami dirumahku. Aku suruh dia masukkan saja mobil ke garasi, lalu minta garasinya ditutup biar ga kelihatan dari gerbang. Bisa mengundang kecurigaan tetangga kalau ada mobil lain selain mobil keluarga kami. Karena ga ada makanan dirumah, maka kami makan roti saja, sambil dia pesan delivery makanan.

Akhirnya kami kembali fotoshoot dirumahku. Aku keluarkan lagi baju casual tanktop dengan mini jeans dan long dress dengan belahan punggung terlihat.

Aku pertama difoto pakai baju casual diruang tamuku. Aku ganti baju didepan dia saja, karena toh dia sudah melihatku telanjang. Tak lupa aku touch up wajahku. Selesai make-up aku langsung menuju pose di ruang tamu.

Foto konsep kasual ini katanya diriku seperti anak SMA, masih imut-imut. Yang menandakan aku sudah dewasa adalah tokedku yang sudah terbentuk sempurna.

Kemudian foto kedua pakai long dress hitam ketat, yang membentuk tubuhku. Konsep fotonya formal, namun elegan. Tapi berhubung gaun itu ketat, jadinya mengexpose dada dan pinggulku. Aku jadinya kelihatan sexy. Kami foto diruang makan, yang sekaligus dapurku.

Karena sudah habis konsep photo yang aku inginkan, dan aku sangat puas dengan hasilnya, Delvin kembali mengajakku foto sexy. Disuruhnya aku pilih bikini atau underware yang paling aku sukai. Ada sih 1 set underware yang paling aku senangi, kayaknya cocok tuh. Maka aku tak keberatan difoto dengan itu. Maka aku berlari ke kamar.

Aku lalu menelanjangi diriku lalu aku pakai BRA warna merah yang tipis tranparan dengan renda-renda sexy itu dan aku pakai CD model G String warna senada dengan BRA. Underware itu pas sekali di dadaku. Terlihat payudaraku yang ranum tercetak indah. Bentuk G String yang kupakai tak kalah sexy dengan seutas tali nylon yang melingkar melewati selangkanganku tepat mengikuti belahan pantatku ke atas bagian belakang dan tersambung dengan tali nylon yang melingkar di pinggangku. Aku perhatikan di cermin, sangat sexy sekali.

Baru selesai aku memoleskan lipstik merah di bibirku, Delvin masuk kamar.

"Wah sexy sekali."

"Makasih. Foto dmn?"Tanyaku exited.

"Disini saja gpp"

Lalu kami fotoshoot dikamar.Kembali tubuh indahku berpose bak model papan atas yang penuh percaya diri.Aku sudah tidak canggung lagi dengan foto ala cover majalah popular. Aku bahkan menggodanya dengan pose-pose sexy. Kepercayaan diriku timbul karena aku pakai CD dan BRA favoritku.

Dia mengexlpore kembali tubuh indahku dengan ujung lensanya, lebih banyak dada dan pantatku, dengan pose menungging dan telentang.

Delvin sudah tidak malu-malu juga. Bahkan saking sakitnya penisnya yang tegang dibalik celananya saat pemotratan ini, dia sampai membuka celananya.

“Kontol gue sesak nih di celana fotoin lu” Katanya.

Jadilah aku difoto oleh fotografer telanjang. Lucu sekali melihatnya memegang kamera dengan kontol yang sudah tegang.

Tapi bukan hanya dia yang telanjang, tak berapa lama kemudian, aku juga sudah telanjang bulat karena diperdaya olehnya. Setelah BRA terlepas, tak berapa lama CD tipis itu juga. Fotoshoot konsep sexy sudah berubah ke foto porno, karena Delvin menyuruhku meremas-remas dadaku dan juga masturbasi sendiri. Sampai akhirnya aku horny dan tak bisa menolak saat delvin kembali menyodorkan batanganya untuk bersarang di memekku. Aku digenjotnya sekali diatas tempat tidurku. Sambil menungging doggy style, pantatku difoto dari belakang yang sedang dimasuki batangnya. Kami sama-sama orgasme dengan delvin menyemprotkan spermanya diatas dadaku.

Setelah kami sama-sama orgasme, kami istirahat sebentar. Kemudian mandi bersama. Pas dikamar mandi, Delvin tak melewatkan kesempatan foto-foto diriku yang lagi mandi. Katanya tubuh telanjangku ingin dia foto dibawah siraman air shower. Bahkan disuruhnya aku mensemprotkan air shower ke memekku, yang membuatku kembali horny. Aku tak sadar kalau dia sejak dikamar tadi sampai di kamar mandi ini sengaja memperdayaku agar aku horny sendiri.

Sehingga aku tak bisa menolak, saat batangnya yang sudah tegang itu kembali bersarang di memekku. Aku sekali digarapnya dikamar mandi. Dia hanya duduk diatas lantai kamar mandi, sedangkan aku yang menggoyangkan memekku diatasnya. Aku orgasme tepat sebelum 30 detik dia orgasme, jadi aku sempat menarik vaginaku sebelum disemprotnya didalam.

Ntah kenapa hari ini nafsuku sangat tinggi karena merasa diriku sangat sexy. Dan moodku lagi bagus-bagusnya karena pujian dan sanjungan Delvin. Kalau wanita sudah nyaman, apapun yang diminta lelaki pasti dituruti. Aku sudah 3x dikentotnya. Dan aku tak merasa terpaksa.

"Shit.....yang delivery makanan sudah didepan dari tadi" Kata Delvin saat cek HP nya, sesudah kami mandi bersama.

"Elu sih keasikan ngentotin gue...sampai memek gue merah nih..." Rajukku.

“Hehehe...habis buat kecanduan body lu"

“Nikmatin aja selagi bisa. Cuman hari ini doang mumpung gue baik” Kataku memeletkan lidah.

Kemudian timbul ide nakal Delvin, dia memintaku yang mengambil makanan dari depan. Tapi aku disuruh hanya pakai kemeja putih lengan panjang yang kedodoran, didalamnya aku tidak pakai apa-apa lagi. Aku mau menerima tantangan itu. Walau deg-degan.

Sekilas aku lihat di cermin, dadaku membayang dibalik kemeja putih itu, dan paha putihku tidak tertutup semua. Ku buka pintu sedikit, lalu ku suruh ojek online itu masuk (ini sesuai usul Delvin). Aku minta maaf karena dia nunggu lama. Sebagai konpensasi aku tawarkan minuman hangat ke dia. Dia tak menolak.

Kami ngobrol basa-basi sebentar diruang tamuku sambil dia habiskan minuman. Matanya jelalatan menatap tubuhku. Aku lirik kebajuku, ternyata puting buah dadaku samar-samar kelihatan. Aku menyilangkan kakiku, agar dia tak bisa menatap vaginaku yang tak pakai apa-apa lagi, tapi dampaknya kemeja tertarik keatas sehingga 3/4 paha putihku terlihat. Kulirik dia menelan ludah.

“Non geulies pisan euy…” ucapnya kemudian.

"Nuhun kang" Kataku.

"Sexy...hehe..."

Aku hanya tersenyum. Dan tak berapa lama Delvin muncul. Celakanya dengan hanya pakai kolor doang, telanjang dada. Aku kaget, begitupun lelaki dihadapanku.Apa-apaaan sih Delvin ini. Buat aku malu saja.

"Sayang lama amat ambil deliverinya...yuk lanjut lagi tanggung..." Katanya.

Langsung ada aroma mesum didalam ruang tamuku ini. Gelo emang nih delvin. Lebih gila lagi, dia merapat ke badanku langsung diciumnya dihadapan tukang ojek online itu. Bahkan dengan nakal dadaku diraba.

"EH STOPPP..." Aku mendorong Delvin.

Tukang ojek onlin eitu masih bengong didahapan kami, tak menyangka aksi gila yang terjadi. Aku sempat kepikiran kalau bakalan digangbang sama mereka berdua.

Tapi untung ga kejadian, karena tukang ojek itu kelihatan sungkan dan kemudian dia pamit pulang.

"Gila lu ya...mau nyosor depan orang...."

"Hehehe......”

“Main remas-remas toked gue lagi. Kan malu”

“Hehehe...tapi seru kan...hihihi...”

Aku hanya mencubit perutnya.

“Untung tukang ojeknya langsung pulang. Bisa habis gue dikentot sama kalian berdua”

Kami lalau makan. Makanan langsung cepat habis karena kami makan dengan lahap karena lapar. Ya iyalah lapar, dari tadi sudah 3x menguras tenaga. Sambil makan Delvin nanya fantasiku, apakah aku mau dikentot sama orang-orang dari kelas rendahan. Aku bilang ga mau, tapi sempat kepikiran karena penasaran. Delvin lalu cerita tentang KBB (bukan Kabupaten Bandung Barat). Aku akhirnya dapat “ilmu” dari si fotografer mesum ini. Dan ntah kenapa sisi nakal dalam diriku muncul ingin merasakan ML sesekali dengan orang dari kelas bawah seeprti itu. Toh aku jga sudah ML sama beberapa lelaki, mau cobain sensasinya beda. Apalagi sesekali aku nonton bokep genre KBB di kost Sherry sahabatku.

Tapi apa iya aku berani???


---


Sehabis makan, kami masih lanjut foto-foto lagi. Aku sebenarnya sudah capek. Tapi Delvin sepertinya tidak ada hari esok. Dia tetap memaksaku untuk kembali foto sexy. Dia yang milihin apa yang kupakai. Dibongkarnya semua pakaian sexy-ku, mulai dari bikini, lingerie hadiah pacarku sampai bra dan cd sexy. Mungkin sudah ada 1000 jepretan kameranya. Dia tak berhenti memujiku. Dan juga menjamah bagian-bagian tubuhku saat foto. Dia sudah tidak segan-segan lagi meraba dada, menyentil puting, bahkan meraba bibir vaginaku. Dan aku hanya bisa pasrah, terbawa suasana.

Sekitar jam 19.30, telpon rumahku tak berhenti berdering. Jarang-jarang telp rumah ditelp orang. Aku baru sadar kalau HP ku ternyata baterenya habis, bisa jadi yang telp ini adalah keluargaku karena ga banyak yang tahu no telp rumahku.

"Ahhhh....ahhhhh...ahhhhh..."

"Ohhh...ohhh...ohhhhh..."

"Berhenti dulu bentar, delv. Mau angkat telpon" Kataku.

Saat itu aku sedang digenjotnya dengan berdiri menungging diatas kursi meja belajar di kamar adikku. Ya kami ML lagi, ditengah konsep foto ganti kostum. Saat itu aku pakai baju SMA lengkap dengan rok abu-abu. Tapi kancingnya sudah terbuka semua, dan rokku sudah terangkat sepinggang, aku menungging berpegangan pada kursi.

Tadi Delvin ada ide foto konsep anak SMA Cute & Innocent. Berhubung aku punya adik cewe yang masih SMA, jadilah aku pakai seragamnya. Seragamnya sangat kekecilan, sehingga foto-foto diawal Delvin sudah horny saja menyaksikan dadaku yang menonjol dibalik kemeja ketat dan tipis adikku. Kami tadi foto-foto dikamar ini seolah lagi belajar disebuah kelas dengan pakai properti foto seperti buku pelajaran SMA dan white board yang memang ada dikamar adikku. Seragam SMA adikku jadi kelihatan kekecilan aku pakai. Dadaku tercetak dibalik lambang OSIS, dan roknya pun hanya setengah pahaku, itupun sangat sempit sehingga mencetak lekuk pantatku.

"Ssshhhhh...aouhhh...."

Delvin memaju mundurkan pinggulnya, sambil meraba tokedku. Aku menatap bingkai foto adikku yang tersenyum manis berseragam SMA yang ada dimeja belajar itu.

"Anjis fantasi gue banget nih ngentotin anak SMA yang cantik...." Katanya semakin kencang memompa penisnya


"Aaaahh..aaah.. berhenti..sebentar dong..ahahh...." aku memintanya berhenti. Suara telpon tidak berhenti berdering.

"Tanggung sha...dikit lagi keluar....tahan ya..."

Vaginaku semakin dalam dihujam penisnya yang sekeras batu itu. Tangannya yang memegang seragam SMA yang aku pakai dari belakang, menariknya sehingga otomatis kepalaku terdongkak. Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursi belajar adikku ini ikut bergoyang, kalau saja bukan buatan AEKI sudah patah nih kursi.

Hingga akhirnya ia mendengus-dengus berkelojotan lalu tangannya mencabut penisnya. Kirain mau ditumpahkan dimana, ternyata di....... bingkai foto adikku. Dia ternyata nafsu juga melihat adikku yang benar-benar masih SMA itu.

Aku tak pedulikan maninya yang berserakan di meja belajar, bisa nanti dibersikah, aku buru-buru menuju meja telpon yang kebetulan didekat intunkamar adikku. Baru saja aku angkat, ternyata sudah mati. Jiahhh, karena kelamaan disodok Delvin sih tadi.

Baru aja aku mau masuk kamar, aku dengar suara panggilan di depan gerbang. Suara yang aku kenal baik. Aku sedikit berlari ke arah pintu depan, dan mengintip melalui tirai siapa yang ada didepan. Aku kaget luar biasa. Oh my God.

Saking paniknya aku lari kembali kekamar adikku. Kulihat Delvin lagi tiduran kecapean diatas kasur adikku, sambil melap kontinya yang basah.

"Pacarku datang. " Teriakku

"Hah? Serius? "

"Iya..buruan...."Kataku panik

"Anjinglah..."

"Cepat. nanti ketahuan. sembunyi dulu"

"mau sembunyi kemana?"

Aku diam karena panik. Disaat itulah Delvin kasih ide.

"Tenang-tenang dulu. Ga usah buka pintu. anggap aja kamu sudah tidur. Bisa bahaya. Lagian ga sempat rapi-rapi juga. banyak peralatan kamera"

Aduh gimana nih. Aku panik jadinya.

Akhirnya aku kembali kedepan dan mengintip lagi. Pacarku masih disana. Untung lampu rumah belum aku hidupkan, jadi dari luar ga terlalu kelihatan kedalam. Dan lampu teras juga masih mati.

"Mana pacar lu?" Kudengar Delvin mendekat. Dia berdiri dibelakangku

"Itu..."

"Udah diamin aja dulu. Bentar lagi pasti cabut"

"Aduh aku panik nih. Mana HP ku habis batere lupa di charge"

Aku dan Delvin mengintip bersama dari tirai keluar. Pacarku masih mondar mandir didepan. Kenapa sih dia ga langsung cabut saja?!

Mungkin firasat kali ya, kalau pacar yang disayanginya lagi main belakang. Aku masih panik, sambil melihat keluar. Tiba-tiba sebuah tangan aku rasakan merapat didadaku yang kancing seragam SMA nya belum terkancing. Satu tangan lagi merogoh memekku yang masih banjir.

"Eh lu ngapaian"Tanyaku.

"Rasakan sensainya ngentot didepan pacar"

"Eh..tung..gu...ahhhhh..."

Aku tidak bisa berkutik saat jarinya masuk keliangku. Perasaan yang tadi masih belum tuntas digenjot dikamar langsung muncul. Memekku memang masih gatal karena belum orgasme setelah digenjot fotografer itu diatas kursi belajar adikku tadi.

"Ssshhh... Hhhmmmmhh.. Sshhh..." Aku mendesis di sela-sela permainan tanganku di vaginaku.

"Ahhhh.. Hmmmmppphh.. Ooohhh... Aaahhh.." fotografer mesum itu makin kuat meremas-remas tetekku, memelintir putingku.

Mataku diarahkan fotografer itu melihat keluar jendela, melihat pacarku yang gusar mondar mandir disana. Ada perasaan takut, tapi aku horny juga. Sensasi aneh yang muncul ini malah membuatku merasakan gejolak birahi.

Dia yang berada di belakangku membisik ke telingaku "Bayangkan sekarang pacarmu melihatmu lagi dikerjain cowo lain......."

Aku yang bingung karena keadaan ini tak tahu harus bagaimana. Aku masih diam saja. Ragu untuk berhenti, atau mau tetap laju. Aku takut-takut memandang keluar, takut ketahuan pacarku. Tapi justru membuatku makin basah saja.

"Ooohhh.. Hhaaahh.. Ooohh..." Aku mendesah makin keras menikmati rangsangan di tubuhku ini. Aku sudah tak memedulikan apapun lagi.

Delvin membuka baju yang aku pakai, berikut celana seragam SMA itu.

"Marscha si cewe binal, telanjang bulat dengan cowo lain didepan pacarnya" Katanya.

"Hhhmmmpp.. Sshhh... Hhhmmmmppphh.." desisku . Malah aku tanpa sadar meremas batang Delvin yang masih layu. Aku kocok-kocok batangnya.

Sambil terus meremasi kedua toket miliku, dan mengobel memekku, Delvin makin merangsangku dengan meniljilati setiap senti leherku dan kupingku dari belakang.

Perlahan-lahan kulihat penis Delvin makin mengeras. Aku makin kencang mengocoknya, berbarengan dengan kocokanya juga di memekku. Aku tak menolak saat disuruh mengoral batangnya. Padahal sebelum-sebelumnya aku tak mau melakukan karena merasa jijik.

Kumasukan seluruh batang penisnya ke mulutku hingga menyentuh tenggorokanku. Sambil kukocok penisnya dan kumainkan didalam mulut dengan lidahku. Dia membuka lebih lebar tirai itu, agar bisa melihat cowoku diluar sana. Uhhh...benar-benar sensasinya luar biasa. Aku sedot makin kencang batang itu, dan aku mainkan memekku sendiri dengan jariku. Aku benar-benar liar.

"Gila ga kuat sepongan kamu jago banget. Tahu gitu gue minta lu oral dari tadi pagi di apartemen"

Aku tetap mengoral batang itu sampai akhirnya disuruh berhenti. Dia hampir saja mencapai orgasmenya, namun dia menarik kepalaku segera agar berhenti mengoral.

"Sekarang berdiri pegangan sama jendela, Sha. Tunggingin pantat lu diikit. Gue mau kentot lu didepan cowo lu..."

Aku yang sedang didatangi birahi ini tak mampu menolak permintaannya. Walau ada perasaan bersalah melihat cowoku yang sudah gusar disana mencariku, aku malah pasrah berdiri telanjang disini, bersiap digenjot.

"Maafkan aku sayang..." Batinku.

Lalu kurasakan kontol fotografer itu mulai memasuki liang vaginaku yang sangat becek. Cairan cintaku yang sudah membanjir menjadi pelumas bagi penis Delvin. Lalu dia mulai menyodok memekku dengan gencar dari belakang. Suara pertemuan pantatku dan pahanya yang keras membahana di ruang tamuku. Buah dadaku berayun-ayun seirama sodokannya. Delvin meremas payudaraku dengan gemas.

“Ahh..ahh...ahh..ahh..”desahanku yang sedang digenjot.

Baru 5 menitan digenjot dalam posisi doggie setengah berdiri ini, sambil merasakan sensasi melihat pacarku diluar sana, tak kusangka aku pun merasakan luapan orgasme. Luar biasa cepat, dan sensasinya berbeda seperti yang aku rasakan sebelumnya.

“Oohhh..gue nyampeeee..Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!”aku mendesah sangat kencang karena ini adalah orgasme yang sudah tertahan-tahan dari tadi.

Orgasme yang sangat panjang, sampai cairan orgasmeku sampai muncrat. Aku seperti melayang saking hebatnya kenikmatan orgasmeku ini. Tubuhku terlonjak-lonjak cukup lama seiring orgasmeku yang dahsyat. Kontraksi di vaginaku yang cukup lama membuat Delvin melenguh keenakan karena penisnya seperti diremas-remas,ia mendiamkan kontolnya beberapa saat,menikmati kontraksi vaginaku.

“Wahhh gile banjir amat memek lu..... seru kan sensasinya bisa ML depan cowo sendiri.......” komentarnya. Aku yang masih lemas setelah multi orgasme barusan tidak menimpalinya.

Kulihat diluar sana pacarku sudah pergi. Poor you my baby boy.

Kemudian Delvin mulai memaju mundurkan kontolnya lagi. Sambil menggenjotku dengan tempo sedang, Delvin membisikku, "Beruntung banget gue bisa ngentotin lu sha. Thanks ya.... Next time lu beneran gue kentotin di depan cowo lu ya....."

Aku hanya diam tak menjawab karena masih lemas karena orgasme panjang. Kemudian dia membalikkan kepalaku dan menciumku dengan ganas. Lidahnya masuk ke mulutku dan menyentuh lidahku. Aku hanya pasrah, dan berusaha sebisa mungkin meladeni permainan lidahnya di mulutku. Ini ciuman yang panas seperti aku meladeni ciuman pacarku.

Kemudian dia mengangkatku ke sofa didekat pintu itu. Aku ditelentangkan. Paha kiriku diangkat hingga pinggang, lalu dia menempelkan kepala penisnya pada bibir vaginaku dan mendorongnya masuk dengan kencang.

"Ooh..Ahh....!" desahku hampir tak bersuara karena masih lemas. .

Sebenarnya aku mau minta time out dulu, tapi sepertinya mustahil melihat kontolnya yang masih tegang minta dipuaskan. Kemudian dia mulai memompa tubuhku, penis kokoh itu menyodok-nyodokku dengan brutal sampai tubuhku terlonjak-lonjak, keringat yang bercucuran di tubuhku membasahi sofa ini.

"Lu cewe nakal ya sha, bukannya malam mingguan sama pacar, malah ngentot sama cowo lain...hahahaha...." Ujarnya.

"Kasihan banget pacar lu, malam mingguan justru kasih jatah ke gue...hehhee...puas banget..." Katanya.

"Cowo lu biar coli aja dulu malam ini, biar jatah memek lu buat gue.."

Ucapan-ucapan provokatif Delvin membuat birahiku kembali muncul. Aku pun ikut maju mundur merespons serangannya. Senjatanya yang keluar-masuk berkali-kali aku balas juga dengan goyanganku, hingga membuat mataku merem-melek merasakan sodokan yang nikmat itu. Aku pun ikut maju mundur merespons serangannya.

Sementara dia berpacu di antara kedua pahaku, aku mulai merasakan klimaks yang akan kembali menerpa. Tubuhku bergetar hebat, pelukanku terhadapnya juga semakin erat. Akhirnya keluarlah desahan panjang dari mulutku bersamaan dengan melelehnya cairan kewanitaanku lebih banyak daripada sebelumnya. Namun dia masih bersemangat menggenjotku, bahkan bertambah kencang dan bertenaga, nafasnya yang menderu-deru menerpa wajahku.

"Uuhh.. Uuh..Sha.. Yeeahh.. Hampir!" geramnya di dekat wajahku.

"Ja...jangan...didalam ya..." Kembali aku mengingatkan.

"Gpp. Kalau lu hamil, cowo lu yang tanggung jawab..."

"Ih jahat..NO...NO..."

"Hehe..ya udah, lu sepong tapi ya...."

Kemudian ia memintaku untuk menyepongnya, aku yang tak ada pilihan membuka mulutku saat disodorkan batang yang sudah belepotan cairan cintaku itu. Daripada aku hamil sama fotografer mesum ini.

Dengan segera akupun menghisap kontolnya dengan mulutku sambil menungging di atas sofa.

“Oohhhh..Sha..enak banget...gue.....gue... keluarrrrrr…”. Rancaunya saat orgasme sambil menjambak rambutku dengan gemas. Aku panik, tapi tak bisa bergerak. Kontolnya berkedut menyemburkan peju dengan deras masuk ke dalam mulutku dalam jumlah sangat banyak. Membuatku gelagapan. Saking banyaknya, tidak bisa tertampung semua di mulutku yang mungil dan meluber keluar. Terpaksa harus kutelan sebagian spermanya supaya tidak tersedak.

“Gue puas banget shaaaa…makasih ya cantik…..” Katanya ambruk.


====

Aku segera menuju kamar mandi di kamarku dan berkumur membersihkan mulutku dan mencuci mukaku yang terkena sperma Delvin. Sialan itu orang. Ingin aku marahi dia, tapi tenagaku sudah habis. Bahkan untuk keluar kamar lagi aku sudah tidak mampu. Aku langsung tergeletak diatas kasurku. Dan tertidur.

Aku terbangun sekitar jam 11.00 malam. Kulihat Delvin sudah tidak ada di rumahku. Aku lalu mengambil HP ku yang sudah mati. Lalu mencolokkan charger. Indikator batere di HPku nyala. Ternyata dilayarnya muncul angka 40%. Artinya sebenarnya HP ku tadi bukan habis batere. Melainkan ada yang matikan HP ku. Hmmmmm...ini pasti kerjaan Delvin deh. Biar ga ada yang ganggu sesi fotografi tadi.

Aku besok harus kerumah pacarku untuk minta maaf. Alasan apa yang aku siapkan ya????


BERSAMBUNG
Ajibbbbb suhuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd