Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Bimabet
Wanita cantik atau wanita berhijab.....pilih mana?????
 
Mohon maaf menunggu lama. Ane lagi merampungkan 3 cerita sekaligus, biar bisa update rutin tanpa menunggu lama (dan perasaan dikejar-kejar). Malam ini ane posting PART 9 ya. Terimakasih sudah sabar menunggu.
Yes akhirnyaa ada kabar dari suhu juga ane mah udah seneng banget semoga sehat selalu suhuuu @lampetgadong123 🍻🍻🍻
 
Mohon maaf menunggu lama. Ane lagi merampungkan 3 cerita sekaligus, biar bisa update rutin tanpa menunggu lama (dan perasaan dikejar-kejar). Malam ini ane posting PART 9 ya. Terimakasih sudah sabar menunggu.
Duh kena prank ts nya, di tgguin smpe subuh.. :hua:
 
Mohon maaf menunggu lama. Ane lagi merampungkan 3 cerita sekaligus, biar bisa update rutin tanpa menunggu lama (dan perasaan dikejar-kejar). Malam ini ane posting PART 9 ya. Terimakasih sudah sabar menunggu.
Ayo mana hu kok ngga jadi diupload?
 

Part 9: Namaku Marscha




Sebuah Penyesalan



Sudah jam 3 subuh, tapi aku tidak bisa tidur. Banyak sekali berkecamuk dalam pikiranku saat akhirnya aku ML dengan tetangga kost pacarku. Akhirnya ada penis kedua yang masuk ke vaginaku, yang seharusnya hanya milik pacarku seorang. Aku merasa bersalah sekali. Jiwaku tidak tenang. Ini namanya selingkuh, walau hanya badan saja.

Perasaan seperti kehilangan keperawananku saat pertama kali dulu kembali muncul. Ada perasaan bersalah, tidak tenang dan ketakutan. Aku menyesali tubuhku yang tidak bisa mengontrol libido saat lelaki itu bergumul denganku. Harusnya aku sadar kalau cowo dan cewe berduaan dikamar pasti ada setan disana.

Tapi menyesal memang tidak ada gunanya. Sekarang tinggal bagaimana aku menyikapinya saja. Semoga Johan tidak ember cerita kemana-mana, apalagi sampai pacarku tahu. Resikonya bisa putus dan ditingalkan. Aku takut.

Yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana mulai saat ini aku menunjukkan rasa sayang yang lebih ke pacarku, membuat diriku jauh lebih perhatian kepadanya sehingga akan membuatnya tergila-gila padaku, dan akhirnya tidak akan pernah meninggalkanku.

Aku berjanji akan jadi pacar yang menuruti semua permintaan dia.

Semua.

Dan sex adalah hal yang menurutku semakin memperkuat chemistry diantara kami berdua. I will be his sex slave if he want. Marscha akan jadi gadis penurut. Yang penting aku tidak ditinggalkan nantinya.

Karena tidak juga bisa memejamkan mata, aku akhirnya memutuskan ke kamar mandi. Aku mau masturbasi saja, biar aku lemas habis orgasme dan bisa tidur nyenyak. Sialnya aku belum berani simpan dildo atau vibrator didalam kamarku karena takut ketahuan keluargaku (biasanya aku pakai punya Sherry, dan masturbasi di kostnya). Padahal kan jauh lebih seru pakai alat getar itu, dibanding pakai jari-jari sendiri yang kecil.

Beberapa detik kemudian aku menanggalkan piyama tidurku, masuk kekamar mandi dan memainkan vaginaku dengan jari-jari sendiri. Aku duduk diatas kloset dengan bagian bawah tubuhku sudah telanjang bulat. Aku raba-raba bibir vaginaku sehingga cepat membuat basah dibawah sana.

Setelah itu secara perlahan kumasukkan jari tengah tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. "Ahhhhhhh...." Makin lama makin cepat sehingga membuat tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara. Padahal baru dimasukin jari doang.

Aku meningkatkan rangsangan dengan menambah masuk satu jari lagi ke vaginaku yaitu jari telunjukku. Aku makin mengelinjang, desahanku makin kencang, saat 2 jariku bergerilya didalam liang vaginaku. Oh Nikmat sekali. Aku tambah melayang saat dadaku yang sensitif aku remas-remas sendiri juga. Dadaku yang kiri dan kanan makin membusung indah. Pasti enak sekali kalau saat ini justru sebuah lidah yang menghisap-hisap ujung putingku ini.

"Ahhhhh...sssssss......."

Aku sudah benar-benar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme.

Sekarang kedua tangannya bermain di vaginaku, satu tangan di liang vaginaku, 1 lagi menjepit klitorisku. Aku makin gila terbawa libido. Keringat makin bercucuran. Teknik ini aku pelajari dari Sherry, sang guru sexku. Emang luar biasa enaknya.

Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.

"AHHHHHHHHHHH......HHHHHHHHHH......AHHHHHHHH......." Aku menjerit didalam ruang kamar mandiku sendiri. Mengeluarkan semua desakan orgasme yang sangat luar biasa. Walau tidak pakai vibrator, ternyata nikmatnya sama juga. NAfasku ngos-ngosan seperti baru lari marathon. Vaginaku banjir dengan cairan lendirku.

Aku puas sekali masturbasi barusan. Apalagi sambil membayangkan seorang cowo yang menggejotku dengan brutal.

Dan lucunya justru yang aku bayangkan adalah..... Johan.

Oh Shit.





Keesokan Paginya.

Aku ke kampus seperti biasa. Mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas kelompok sebentar di perpus, lalu pulang kerumah. Aku sengaja menghindari pacarku yang mengajak ketemu sore ini. Aku memang sengaja menghindari cowoku. Belum siap ketemuan dengan "kesalahan" yang aku buat dengan teman sekostnya.

Dan besoknya sampai 1 minggu kemudian juga begitu, aku tetap menghindar. Sepulang kampus aku langsung pulang kerumah. Bahkan menolak ajakan hang out Sherry dan gankku, dan juga tawaran-tawaran menarik ringgo. Aku benar-benar ingin menyendiri dulu, membuat perasaan bersalahku perlahan-lahan hilang. Sehingga aku bisa tenang jumpai pacarku.

Disaat kegalauanku seminggu ini, Ringgo sangat intensif mengajakku jalan, bahkan selama 3 hari terakhir dia menungguku didepan rumah untuk bareng kekampus. Terpaksa aku minta orang rumah berbohong kedia kalau aku sudah berangkat sejak pagi. Aku juga sementara menghindarinya. Takut terjadi kejadian-kejadian mesum dengan palayboy kampus itu.

Sherry sebagai sahabat sejati juga merasakan ada perubahan dalam diriku. Tapi dia ini memang bukan tipikal sahabat yang suka nanya-nanya. Buatnya, kalau seseorang itu perlu cerita pasti akan cerita. Tapi dia punya feeling kalau aku ada masalah makanya dia merencanakan liburan bareng untuk mengalihkan pikiranku.

Setelah seminggu, aku bosan juga hanya kampus-rumah-kampus-rumah terus. Maka aku ajak Sherry ke salon sepulang kuliah. Siang itu kuliah kami hanya sampai jam 15.00 saja. Untung Sherry lagi ga ada jadwal kencan dengan cem-cemannya.

Sebenarnya pacarku tadi WA bilang dia di kost sore ini dan lagi santai saja. Aku masih bertahan unrtuk menghindari cowoku. Apalagi sampai mampir kekostnya, aku bisa berpapasan dengan cowo lain yang sudah berhasil memakai tubuhku kalau aku ke kost itu. Bisa malu sekali aku.

"Tunggu disini ya. 15 menit lagi baru temui gue di lapangan parkir" Kata Sherry.

"Ikut dong. Lu mau kemana sih?"

"Diam aja bawel. Lu mendadak gini ajak gue ke salon. Ada yang mau gue beresin bentar ." Jawabnya. "Pokoknya 15 menit lagi lu baru boleh ketemu gue. Ingat."

Ya udah akhirnya aku mengalah, walau heran mau kemana dulu temannku yang bitchy ini. Sialnya aku nunggu dikelas, dimana Rama yang sudah lama naksir aku nungguin aku juga. Aku malas meladeni obralannya yang pamer mobil baru. Apalagi sambil ngobrol matanya jelalatan ke arah kemejaku yang 1 kancingnya aku buka sehingga memamerkan belahan dadaku, apalagi saat aku menunduk ngobrol berhadapan dengannya.

"Sha malam ini dugem yuk" Ajaknya.

"Yuk, aku ajak pacarku juga ya" Katanya men- skak mat-nya.

"Ah jangan dong, kita berdua aja. Paling bareng nanti sama Martin & Denny"

"Males ah"

"Ada DJ Winki lho. Lu kan suka DJ ganteng itu"

"Iya sih. Tapi lagi malas." Tolakku. Padahal aku pengen banget sebenarnya dugem ini, mau hilangin stress.

"Yuklah, hilangin stress setelah UTS. Minum-minum dikit kita. Ga usah mabok" Bujuk Rama lagi masih dengan keukeh.

"Ah bokis. Kata Vanesa kalian bertiga pernah mabokin dia. Sampai dia muntah-muntah dan dibungkus sama kalian"

"Hahahaa..Dia cerita ya. itu Dianya yang ga kuat minum. Terus lagi patah hati"

"Halah...buaya lu..." Kataku.

Masih teringat cerita Vanesaha sahabatku yang pas putus sama pacaranya bulan lalu malah mau aja diajak dugem sama Rama and the gank buat hilangin stress. Kebetulan ga satupun kami sahabat Vanesa yang avaliable saat itu. Khususnya aku yang ga diijinin keluar malam sama bonyok karena bokap lagi dirumah.

Vanesha cerita dia dibuat mabok sampai ga ingat sama sekali. Tahu-tahu dia sudah kebangun di sebuah hotel di dekat tempat dugem. Tubuhnya telanjang bulat dan banyak bekas cipokan diseluruh tubuhnya. Dadanya merah-merah, dan ada bekas sperma kering di mekinya. Vanesha bilang badannya kayak mau rontok saking lemasnya. Feelingku sih dia di gangbang sama Rama dan 2 teman dekatnya. Pasti vaginanya gantian dimasuki batang Rama dan teman-temannya semalam suntuk.

Mana ada cowo yang mau melepaskan seorang Vanesha, mahasiswi yang cantik, primadona nan tajir dengan perawatan yang premium. Tubuhnya yang tinggi semampai adalah idaman para lelaki. Termasuk mahasiswa-mahasiwa bandel maccam Rama dkk.

Ngeri aku membayangkan kalau sampai dugem dengan ini orang. Bisa habis badanku dikerjain dia dan teman-temannya. Apalagi memang aku dengar Rama, Martin & Denny sangat setia kawan. Sering "bungkus" cewe, dan selalu bagi-bagi.

"Gue sudah book tabel nih, Sha. Yuklah dugem sebentar." Bujuknya. "Nanti coba dulu deh sejam disana, kalau ga suka gue antar balik" Lanjutnya.

Dia masih coba membujuk, dan memaksa. Akhirnya aku tinggalin dia yang ada di kelas dengan alasan ke toilet. Aku segera pergi karena aku takut aku terbujuk sama aligator darat ini dengan iming-iming DJ Winky.

Aku lalu telpon Sherry tapi ga diangkat. Sudah hampir 15 menit. Kemana si bithcy ini. Aku lalu menuju parkiran.


Aku melihat mobil Sherry yang terparkir manis di "VIP" pas di seberang jurusanku yang dekat dengan pos satpam (dipisahkan taman kecil dengan jalan setapak). Kenapa disebut VIP, karena semua orang berebutan parkir disini. Karena sangat dekat ke jurusanku melalui jalan kecil yang memisahkan jurusanku dan pos satpam. Ramenya mahasiswa yang bawa mobil kekampus membuat mahasiswa biasanya dapat parkiran di gedung di sudut belakang kampus. Rada jauh jalan kaki. Sedangkan parkiran mobil Sherry saat ini biasanya tempat parkir dosen dan tamu kampus. Makanya sering dikasih cone warna orange gitu sebagai larangan parkir.

Aku tak melihat Sherry di dalam mobil. Kemana ini anak. Aku coba telp tapi ga diangkat. Aku lalu berjalan kearah taman, menuju pos satpam. Manatahu Pak Solihin tahu kemana pemilik mobil ini. Pak Solihin ini sangat akrab dengan Sherry karena dia baik sering mengistimewakan mobil Sherry.

Pintu ruangan satpam itu tertutup rapat. Baru aja aku melangkah mendekat mau mengetok pintu ruangan satpam itu, terdengar olehku samar samar dari dalam.

"Clokkkkk....clookkkkk......mmppppp.. hmpp.. aaahhh...ssshh"

Suara apa itu? Kok mencurigakan. Akhirnya aku memberanikan diri untuk merapat ke pintu dan menempelkan telingaku dipintu dan mencoba untuk mencari tau asal suara itu. Aku mendengar suara ngobrol 2 orang bapak-bapak didalam.

"Anjis...enak pisan euy bibirnya si non....." Kata seorang lelaki.

"Hehehe.... apa urang bilang..." Sahut yang satunya.

"Pak, gue mau cabut nih.....Jangan ditahan-tahan dong..Ayo keluarin..."Kudengar suara seorang cewe yang sangat akrab.

Rasa penasaran membuatku untuk menggeser sedikit pintu post satpam itu, sehingga ada sedikit celah untuk melihat kedalam. Aku terkejut bukan main saat mengintip. Mataku melotot menyaksikan adegan yang terjadi didalam post itu, Sherry sahabatku berlutut diatas lantai sedangkan didepannya 2 orang satpam berdiri dengan celana yang sudah lepas, sehingga penis mereka berdua yang sudah tegang terlihat jelas terhunus seperti pedang didepan sahabatku. Sherry sedang gantian mengoral kedua batang hitam berurat itu. Kiri dan kanan.

Aku kaget luar biasa. Aku sampai menutup mulutku, takut menjerit karena kaget. Yang kulihat sungguh tak terduga. Ga nyangka kalau sahabatku yang cantik dan sexy dari kalangan atas ini mau mengoral 2 orang dari kalangan bawah yang jelek dekil, satpam kampus pula. Selain Pak Sohilin, ada satpam yang lebih muda bernama Dadang yang ikut menikmati tangan dan bibir Sherry. Dadang ini berusia 20an, satpam baru.

"Ayo sepong yang kencang non. Geser, dang" Perintah Pak Solihin.

Pak Solihin lalu dengan egois meminta batangnya dioral sendiri sama Sherry. Dadang juniornya mengalah. Ditekannya batang hitam gede itu sangat dalam kedalam bibir sahabatku. Sherry dengan buasnya melumat dan menghisap batang penis milik Pak Solihin. Tampak jelas dimataku Sherry memasukan penis Pak Solihin, sesekali diselingi dengan jilatan pada ujung batang penis hingga ke zakarnya.

"Ssllrruuppp... sllrruupp...mmhhh..mmhh...mhhhhh...." suara yg keluar dari peraduan mulut Sherry dan batang penis laki laki itu.

Dadang disebelah hanya mengocok-ngocok batangnya menunggu giliran. Sebagai yang lebih junior dia mengalah.

"Aahhh ahhhh.....ahhhh...ahhhh shhh sshhh..sepongin yang kuat non...ahh...sshhh" Pak Solihin mendesah seperti ke enakan diperlakukan Sherry dengan gaya deep throat. Memang bitchy banget sahabatku ini. Walau cerita perkentotan Sherry sangat banyak, tapi ga nyangka juga dia mau meladeni orang-orang dari kelas rendahan seperti satpam-satpam ini.

"Pak...buruan dikelurin spermanya...jangan ditahan-tahan, pegal nih mulut..." Pinta Sherry. Melepaskan kontol itu.

"Ini kontol bapak memang tahan lama neng...... Gimana dong?"

"Gue ditungguin Marscha nih. Takut dia curiga kalau gue kelamaan"

Mendengar namaku disebut, aku tiba-tiba sadar kalau aku sekarang mengintip. Dan posisiku sangat tidak aman, karena orang yang lewat diluar post satpam pasti memperhatikan kalau aku sedang mengintip. Walau penasaran dengan kelanjutan aksi Sherry didalam, terpaksa aku tinggalkan.

Sebelum pergi, aku sempat mendengar suara Dadang : "Jadi gimana non? Masa ditinggal kentang gini?"

Dilanjutakan suara Pak Solihin. "Masukin ke memek non aja biar cepat gimana?"

Aku merinding mendengar percakapan didalam sana, dan penasaran apa jawaban sahabatku Sherry. Keenakan dong kedua satpam itu bisa merasakan vagina mahasiswi kalangan atas.

Aku lalu setengah berlari meninggalkan pos satpam itu. Dan jujur saja, aku horny juga jadinya menyaksikan aksi liar inter-rasial barusan. Vaginaku sedikit berdenyut dan basah. Bahaya ini. Kelamaan meki ku ga ada yang masukin membuatku cepat sekali horny. Apakah aku harus memanggil ringgo untuk quicky di kamar mandi?

OH tidak, aku harus bertahan ini. Aku lalu lari balik ke jurusan dan masuk ke kamar mandi cewe. Dan beberapa saat kemudian desahan-desahan tertahan keluar dari muluttku yang aku tutup dengan tanganku.

10 menit kemudian aku dengar Sherry telp.

"Dimana lu? Gw di mobil nih" Tanyanya.

"Di toilet. Ya udah gw kesana deh"

Pas menuju mobil Sherry, kulihat kedua satpam itu tersenyum menyapaku.
"Halo Non Marscha yang cantik" Kata Dadang

"Mau kemana non? Ga mampir dulu?" Sambung Solihin.

"Ga pak. Mau balik bareng Sherry...."

Bisa habis gue dikentot kedua satpam mesum ini kalau sampai mampir dulu.

Aku lalu masuk kedalam mobil Sherry yang mesinnya sudah dinyalakan. Kulihat Sherry merapainkan make upnya.

"Dari mana sih lu?" Tanyaku.

"Hehhee...maaf ya...yuk cabut"

Aku ga perlu mencecer pertanyaan ke sahabatku ini. Karena aku tahu, apa yang barusan terjadi. Kami lalu berangkat ke salon. Merefreshingkan diri. Tapi jujur saja, ada rasa penasaran dalam diriku untuk merasakan batang besar bersarang di vaginaku, penasaran dengan rasanya apakah seenak yang pernah dulu Sherry ceritakan. Rasa penasaran ini yang beberapa bulan kedepan membuatku benar-benar berubah.



Didatangi Pacar Kerumah


Setelah dari salon, aku lalu diantar Sherry pulang. Sesampainya dirumahku, pas aku turun dari mobil Sherry aku lihat pacarku sudah duduk diteras menungguku. Sempat ada perasaan awkward. Sherry langsung pamit karena dia ga mau menggangu. Aku berjalan perlahan kearah pacarku yang duduk diteras.

"Eh kok mendadak datang sayang?" Kataku, sambil mengumpulkan keberanian.

"Iya. Kamu susah banget dihubungi. Makanya aku kesini. Kirain kamu sakit"

Aduh, perhatian sekali pacarku ini. Dia benar-benar sayang padaku. Aku makin ga enak.

"Iya maaf, tadi kuliah kok, habis itu main sama Sherry"

Aku tidak berani menatap pacarku. Masih ada perasaan bersalah.

Aku lalu mengajaknya kedalam rumah. Sore itu rumahku seperti biasa masih sepi. Kami duduk sebelahan di meja makan dekat dapur. Aku ambilkan minuman juice untuk diminumnya.

"Kamu ada masalah sayang?" Tanyanya, setelah meminum satu tegukan.

"Ga kok." Jawabku pelan.

"Kuliah lagi berat?"

"Ah biasa aja."

"Atau kamu lagi marah sama aku?"

"Ga sayang. Benaran deh" Jawabku sambil menatap matanya. Aku mau menunjukkan kalau aku jujur tidak ada masalah dengannya.

"Aku ga enak saja karena sudah ML sama teman kostmu" Kataku.


...tapi dalam hati.


Gila apa aku jujur.


"Kirain kamu selingkuh, seminggu lebih menghilang" Katanya tiba-tiba.


DHEG.!!


Jantungku berhenti berdetak.


Untung aku langsung bisa kuasai diri, lalu menjawab : "Ga kok sayang. Sama siapa aku selingkuh?!" Kataku, tersenyum manis andalanku.

Dia ikut tersenyum juga. Aku lega, karena sejak tadi mukanya kusut banget. Kan aku jadi salting.

"Kirain kamu selingkuh makanya kamu menghindar" Katanya lagi.

"Ga lah. Aku sayang sama kamu. Punya kamu satu aja ga ada habisnya"

"...." Dia tersenyum lagi.

"Aku lagi ada masalah dirumah aja. Berantem sama nyokap dan adikku" Akhirnya itu alasanku.

"Oh gitu"

"Iya sayang...percayalah" Kataku, sambil memegang kedua pipinya. Menatapnya manja. Dia juga tersenyum, dan mulai menunjukan muka mesum.

"Aku 3 hari terakhir ini sudah kesal aja, kirain memek ini sudah ada kontol lain yang masukin" kata pacarku dengan vulgar, sambil tangannya nakal meraba vaginaku dari luar rokku.

"Ih nakal ih..." Kataku, tapi tak menepis tangannya. Aku biarkan dia bermain-main disana, bahkan saat tanganya menyelinap ke dalam rokku, aku justru merenggangkan kakiku, memberikan akses leluasa ke pacarku ini.

"Kamu lagi pengen ya?" selidikku melihatnya yang agresif, apalagi nafasnya mulai memburu.

"Iya nih. Sudah seminggu lebih ga dapat jatah."

"Jadi kamu bela-belain kesini mau mintah jatah?" Tanyaku

Dia hanya tersenyum penuh arti.

"Aduh maaf ya.... Sini aku puasin kamu sayang. " Kataku.

Untuk pacarku seorang ini, aku memang tidak perlu jaim. Dan aku selalu percaya sex adalah kunci membuat hubungan kami makin erat. Aku lalu menariknya ke kamarku. Aku lihat masih waktu sebelum orangtuaku balik kerumah.

Aku lalu dorong pacarku keatas tempat tidur. Perlahan-lahan aku mulai melepaskan pakaian yang kupakai. Kubuka kancing bajuku satu persatu dengan menatapnya menggoda. Mata pacarku melotot tajam ketika aku membuka bra berenda warna putih yang kupakai.

Aku menggoyang-goyangkan pantatku perlahan-lahan sambil membuka celana dalam yang merupakan bagian terakhir perlengkapan pakaianku. Aku menutupi payudaraku dan bagian kewanitaanku dengan kedua belah tanganku untuk menggodanya.

"Sayang kamu memang sempurna. Sudah cantik, sexy dan penurut lagi. Beruntung sekali aku mendapatkanmu. Mari sini sayang." Katanya.

Aku lalu mendekat. Dia dengan tergesa-gesa melepaskan pakaiannya, hingga kami berdua telanjang bulat seperti bayi baru lahir.

"Kamu diam saja, biar Marscha yang serivice kamu sayang" Kataku mendorongnya kembali telentang keatas tempat tidur.

Aku lalu naik keatas tubuhnya, lalu mencium lembut bibir pacarku, sambil aku meraba dadanya. Ciumanku turun ke lehernya, turun lagi ke puting dadanya yang mungil, turun lagi ke perut dan akhirnya aku remas batangnya, yang sudah aku rindukan itu.

"Sssssshhhhhh...." Desahnya pelan, saat aku kocok-kocok batangnya yang sudah tegang itu. Kulihat dia meringis merasakan lembutnya tanganku.

"Halo...adik kecil....sudah kangen kakak sepong ya?" Kataku menggoda pacarku.

Kemudian aku mulai menjilati penis itu, kepalanya sampai buah zakarnya, semua kujilati sampai basah oleh liurku. Sekilas tercium bau yang khas dari penis pacarku.

"Uaahh.. uueennakk …banget…….ohhh…….” ceracau pacarku menikmati seponganku.

Kukeluarkan semua teknik menyepong-ku sampai dia mendesah nikmat. Dalam mulutku penis itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala penisnya. terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan.

“Anjissss…….enak benget….makin jago aja kamu sayang...….” Pujinya.

Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajah dia menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku, keringatnya sudah bercucuran di dahinya. Setelah aku rasa sudah cukup, aku lalu menaiki tubuh pacarku.

"Aku masukin ya sayang...kamu pasti kangen memek aku kan?" Godaku, sambil menggesek-gesek vaginaku ke batangnya.

"Iya sayang, masukin aja. Aku mau menikmatimu seutuhnya...Kangen kamu..."


Pacarku mempersiapkan batangnya. "Sayang.. masukkin... sekarang yach…"

Aku masih mau menggodanya, dengan senyum nakal aku meremas-remas dadanya yang bidang, sambil melumat bibirnya.

“Sudah ga sabar ya sayang?” Godaku.

“Iyaa……Ayo cepat….”

“Baiklah…… Nih rasakan jepitanku…..”

Maka kuangkat pantatku sebentar dan mengarahkan vaginaku kepenisnya. Dia memegang penisnya siap menerima vaginaku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.

“Auwwwww…….Sayangggg………” Aku tak kuasa untuk tidak menjerit kala batangnya membelah bibir vaginaku.

“Marscha....honey………..” Sama sepertiku dia juga mendesah menyebut namaku saat penisnya amblas ditelan vaginaku.


Penisnya dengan gampang masuk karena memang vaginaku sudah basah kuyup. Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaik-turunkan tubuhku diatas penisnya. Kupacu kejantannya dengan goyanganku. Aku benar-benar menjadi gadis yang liar yang ingin memuaskan pasangannya.

"Marscha sayang...." Desahanya berkali-kali saat kugoyang-goyangkan vaginaku diatas batangnya sambil sesekali membuat gerakan memutar. Vaginaku seperti diaduk-aduk. Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batangnya.


Pacarku juga merasakan hal yang sama seperti aku rasakan. Mataku menatap wajahnya yang kemerahan karena nikmat.

“ahh..ahhh…” desahku seiring dengan naik-turunnya tubuhku. Dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah dihadapannya.

"Ini salasahtu yang aku jatuh cinta sama kamu sayang, jepitan memek kamu ini. Selalu ngangenin..." Kata pacarku.

"Nikmati.... se....puasnya sa...yang. Memek aku hanya un....tuk kamu...ahhhh"

"Janji ya jangan dikasih ke cowo lain"

"Bukannya...bukannya... fan..tasi kamu....aku dipake cowo lain ya....ssssss?"

"Iya fantasi doang..*** tahu juga apakah berani kejadian beneran..."

"Bayangin aja kalau sekarang...aku dikentot sama...sama....Johan...tetangga kost kamu....ahhhhh..."

"Anjisssss.....aku makin konak..." Dari bawah sana pacarku ikut menyodok lawan arah dengan vaginaku saat aku menyebut nama Johan.

"Pacarku yang sexy ini ternyata sudah dipake sama Johan..." Kata pacarku sambil makin beringas menyodok dari bawah. Tubuhku sampai terlonjak-lonjak dan tertekuk karena kebrutalannya. Hal itu membuat payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia langsung melumat dadaku yang kiri dengan mulutnya.

"Sialan si Johan...sudah nikmati tetek kamu ini...anjissss......" Kata pacarku. Aku justru makin melayang mendengarnya, membayangkan kembali persetubuhan dengan Johan.

"Iya sayang....auuuwwww.....toked aku sudah puas dimainin Johan..."

"Anjisss....aku makin konak aja...."

"Ayo hisap seperti johan hisap sayang..."

Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi. Malah pacarku semakin menyerangku dengan meremas-remas dadaku yang kanan serta memilin-milin putingnya.


Gila..ini Gila sensasinya.

10 menit lamanya kami berpacu dalam gaya woman on top. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Saling share fantasi kalau aku lagi ngentot dengan Johan. Itu membuat sodokan-sodokannya makin lama makin cepat dan makin berirama. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yang sangat indah.

"Johan babi....anjing kau...kau kentot pacarku...." Teriak-teriak pacarku. Baru kali ini dia berkata kasar selama kami pacaran. Dia terbawa suasa juga.

Tangannya yang tadi lembut mengerayangi paha dan pantatku, sekarang cenderung kasar. Aku sudah sangat kecapean dengan posisi tersebut sehinga goyangannku makin lama makin tidak bertenaga. Malah kini dia yang aktif menyodok-nyodok kejantannya.

"Sayang...Johan mengatarku ke orgasme panjang ......" Desahku.

Sungguh aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku merasakan desakan-desakan yang sangat kuat pada liang vaginaku. Tubuhku melenting dan aku merintih dengan keras!!

"AHHHHHHH......SA....YANG.....AHHHHHHHH...."

Punggungku melengkung dan cairan kenikmatanku membanjiri penisnya yang perkasa. Aku merintih dengan nyaring. Aku orgasme pertama.

Tanpa memberiku istirahat, pacarku membangunkanku.

"Ayo sayang kita berdiri" Pacarku menarik tubuhku berdiri, lalu mendorong punggungku menjadi posisi menungging ditempat tidur, dan pacarku dibelakangku kembali menghujamkan penisnya ke vaginaku dengan posisi doggy style, posisi favoritnya.

Walau masih lemas karena orgasme, tapi aku tak menolak hujaman batangnya. Biar saja dia mengejar kepuasannya sendiri. Aku pacar penurut.

"Jadi Johan sudah doggy style kamu sayang?"

"Sudah sayang...katanya favorit dia ini, karena bisa lihatin pantatku yang bergoyang indah..."

"Anjislah...." Pacarku semakin keras mengocokku dari belakang, bahkan dia tampar pantatku keras.

"Ah... euh... ah... aw..." aku cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan penisnya ke vaginaku sambil menampas pantatku.

Vaginaku dihujam penisnya yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi makin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi kamarku. Mulutku mengap-mengap dan mataku terpejam. Yang mubayangkan justru cowo lain yang sedang men-doggyku. Shit. Fantasinya luar biasa.

Perlahan rasa nikmat kembali merasuki diriku. aku semakin tak terkendali kurasakan kenikmatan sudah puncak dan menjalar diseluruh tubuhku mengumpul dibagian pantat, paha, vagina dan klitorisku.

"Ahh sayang.. Ohh.. Hmmph..," aku tak kuasa lagi membendung kenikmatan itu, dinding vaginaku berkedut berkali-kali disodok. Aku bisa jebol ini sebentar lagi.

"aku keluar lagi ahhh....keluar......ssshhh...." Akhirnya aku keluar untuk kedua kalinya. Kurasakan gelombang orgasme yg panjang dan nikmat saat itu.

Pacarku tak membiarkanku berhenti, dia makin memacu batangnya keluar-masuk vaginaku. Tak lama kurasakan kontol pacarku mulai berkedut pertanda akan segera muncrat. Baru dua menit lalu aku orgasme sekarang kurasakan gelombang nikmat selanjutnya. Benar-benar luar biasa. Role play ini aku suka.

"Yang dalam sayang...ahhh...kencengin ssshh..." ucap ku mengejar orgasme ku dan benar saja aku squirt. Creett creet creet banyak sekali seperti pipis yang keluar tapi rasanya nikmat sekali.

"Aku juga keluar ahhh....anjisss...ahhh memek enak..." ucap pacarku ketika aku selesai squirt. Dan crot crot crot sekitar 6 tembakan pejunya masuk ke dalam rahimku.

Rasanya hangat peju itu dalam rahim itu. Pacarku membiarkan kontolnya dalam memek ku sampai kontol nya mengecil dalam memek ku. Sungguh puas aku hari ini, rasa gatal di memeku telah terobati.

"Aahhh...hoosshh...puas banget aku sayang...kontol kamu buat aku keluar 3 kali...sluurphhss...slurrpss" aku mencium pacarku.

"Memek kamu enak banget, ngangenin ...aku sayang sama kamu Sha" kata pacarku sambil menggulingkan tubuhnya disebelahku.

"Penis kamu juga enak. Yang terbaik...kataku..."

"Terbaik?"

Kami lau tertawa bersama. Kalau ada kata terbaik, berarti sudah membandingkan dengan yang lain.

"Kamu belum bersihin batang aku sayang" Ucap pacarku tiba-tiba.

"Siap sayang. Aku bersihin pakai mulut aku " kataku. Dan akupun bangkit, meraih batangnya yang berlumuran sisa-sisa spermanya.

"Ssllrruuppp....mmhhh..mmhh" Aku mulai memainkan batang itu, kepalaku seakan sudah paham akan tugasnya.

Pacarku meringis-ringis saat aku vacum cleaner jagoannya. Niat hanya membersihkan batanganya malah sekarang jadi rangsangan. Aku memancingnya dengan bilang Johan sudah rasakan mulutku.

"Johan sudah rasakan oral aku lho sayang" Ujarku, melirik nakal.

"Oh shit...aku konak lagi" Jawabnya.

Jadilah batangnya tegang kembali. Aku kembali digarap dengan posisi missioniris diatas ranjangku. Aku hanya telentang pasrah dengan mengangkangkan kaki lebar-lebar. Dia menggengotku dengan brutal sampai batangnya ngecrot diwajahku. Kemudian kami mandi bersama. Satu ronde lagi dikamar mandi dengan gaya panku-pangkuan sampai spermanya kembali memenuhi rahimku. Pacarku benar-benar gila dengan fantasi barusan, dimana dia mengira aku ML dengan Johan.

Padahal beneran.





BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd