Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

namaku bayu alias gondoll356 menceritakan pengalam pertama

gondoll356

Semprot Baru
Daftar
17 Dec 2012
Post
31
Like diterima
11
Bimabet
Setelah sekian lama hanya menjadi pembaca
setia dari situs semprot.com ini akhirnya muncul juga
keberanian untuk membagi pengalaman
pribadiku yang benar benar aku alami di dunia
nyata. Semua yang aku tulis adalah apa yang
benar-benar aku rasakan dan lakukan. Nama dan
tempat aku samarkan untuk menjaga privasi
orang-orang dalam cerita ini. Sebut saja namaku
Bayu (gondoll356), berumur 18 tahun, tinggi 170 cm berat
60 kg. Masih sekolah di sebuah sekolahan swasta terkenal di kota Surabaya semester akhir dan
bekerja menjadi office boy di mall besar
Sebagai perkenalan aku dilahirkan di sebuah
kota di jawa timur. Berasal dari keluarga yang sangat menderita sekali
Aku merasa beruntung semua yang
aku butuhkan di masa kecilku bisa terpenuhi
walau tidak bisa diartikan kebutuhan secara
materi yang berlebih lebihan. Hidup secara
mandiri dan jangan memandang segala hal dari
segi materi itu yang aku camkan dalam nurani
sebagai nasihat orang tua yang akhirnya
membuatku tumbuh sebagai seorang yang tidak
materialis.
Semua hal dalam masa pertumbuhanku berjalan
normal, hanya satu hal yang aku rasa lain dari
kebanyakan sesama anak seusiaku. Aku selalu
merasa lebih tertarik dengan wanita yang
umurnya lebih tua. Rasanya lebih asik bila bisa
dekat dengan wanita wanita yang umurnya
diatas umurku sendiri. Begitupun ketika ketika di
sekolah aku selalu berusaha menarik perhatian
kakak-kakak kelasku tidak pada teman teman
cewek yang seumuran.Walaupun aku orangnya
biasa-biasa saja dengan otakku yang tergolong
encer sehingga tidak begitu sulit menarik
perhatian mereka. Aku selalu dijajaran rangking
1-3 di sekolah dan akhirnya bisa masuk di
sebuah perguruan tinggi favorit juga.
Petualanganku berawal ketika aku melamar bekerja di sebuah perusahaan BUMN
sebut saja Dina seorang wanita karir di
perusahaan BUMN terkenal di jakarta berumur
28 tahun dengan 2 anak. Dari sekedar saling
berdiskusi akhirnya kami saling berhubungan
lewat email, dia juga sering bercerita tentang
kehidupannya juga tentang keluarganya. Dari
permulaan obrolan biasa saja kami jadi lebih
dekat dan saling rindu jika sehari tidak saling
terima email. Kadang dia juga menelfon ku
berjam-jam untuk bercerita semua kisah
kesehariannya. Hingga suatu hari tidak sengaja
aku berkirim email yang isinya bagaimana yah
rasanya phonesex. Dan tak kuduga dia
menanggapi dengan serius dan akhirnya sepakat
janjian sekitar jam 7 malam dia akan menelfonku
ketika suaminya ada dinas keluar kota.
Dengan hati berdebar debar aku menunggu
teleponnya. Tepat jam 7 dia meneleponku:
"Hai bayu sudah siap belum nih?", sambil
tertawa renyah.
"Sudah siap dari tadi Mbak", jawabku sambil
tertawa kecil juga.
"Gimana mulainya ini bay , Mbak kok bingung mo
mulainya?",
"Hmm Mbak sekarang pakai baju apa nih"?
tanyaku..
"Pake daster terusan warna putih", jawab Mbak
Dina.
"Dalemnya Mbak?", tanyaku menyambung.
"Hmm atas warna krem bawahnya juga",
"Boleh bayu pegang yang atas Mbak?", tanyaku.
"Boleh bay ohh Mbak bayangin kamu remasin
Bay ", jawab dia mulai serak.
"Aku bukain yah baju Mbak", jawabku.
"Iyah bay bukain aja, Mbak dah kepingin ini",
jawab Mbak Dina.
"Panjang penismu berapa bay?", tanya Mbak
Dina menyambung.
"17 cm Mbak kalo lagi tegang", jawabku.
"Bayu juga bukain baju Mbak ya , boleh aku
masukin ndak Mbak?", tanyaku.
"Oh bay Mbak dah basah masukin aja bay penis
kamu ohh Mbak bayangin kamu masukin penis
kamu ke vagina Mbak ohh", jawab dia semakin
bernafsu.
"Aku masukin sekarang Mbak.. ohh my god
vagina Mbak enak sekali", jawabku kemudian.
"Iya bay penismu enak bangett.. maju mundurin
sayang.. ohh Mbak gak tahan mo keluar nih",
serunya.
"Aku juga Mbak keluar bareng bareng yah",
kataku.
"Ohh bayUuuu Mbak keluarr oh yess"
"Aduhh aku juga mbakk oh yeahh", kataku
menyahut.
(phone sex ini tidak saya tuliskan keseluruhan
karena terlalu panjang, hanya bagian penting
yang saya tuliskan)
Setelah kejadin itu kami jadi sering janjian lakuin
phonesex. Hingga suatu saat dia bilang akan ke
surabaya dalam rangka ada tugas dari kantor.
Mbak Dina mengajak ketemuan, aku bilang
dengan senang hati akan datang. Akhirnya
disepakati ketemu di lobi hotel tempat dia
menginap di S***d Hotel dekat bungur asih jam 7 malam setelah
dia menyelesaikan tugasnya di kantor cabang.
Jam 6 sore aku bersiap-siap dan berusaha
membuat diriku serapi mungkin. Timbul
keraguan juga jangan jangan dia kecewa setelah
melihat aku karena aku orangnya biasa-biasa saja
tidak spesial, just ordinary people tapi akhirnya
aku beranikan diri. Tiba jam 7 malam tepat di
lobi aku melepas pandangan ke seluruh ruangan
akhirnya mataku tertuju pada wanita berkulit
putih, berbaju blues hitam dengan rok hitam
memakai kacamata, akhirnya aku menyapa.
"Hai Mbak Dina yah", sapaku berdebar debar.
"Hai ini bayu yah", jawabnya sambil tersenyum
manis .
"Ke my roomku aja yuk lebih enak ngobrolnya",
kata dia sambil menarik tanganku.
Akhirnya aku menurut saja ketika dia
mengajakku menuju elevator dan menuju lantai
4 hotel. Keluar elevator kami berjalan sampai di
depan room 409 dan dia membuka pintu dan
masuk.
"Ayo bay masuk saja kok jadi malu malu gak
kayak di telepon hehehehe", katanya
mengejekku sambil bercanda.
Aku masuk dan duduk di pinggir single bed
sambil memandangi punggung Mbak Dina yang
mengambil minuman dingin.
"Nih minum dulu bay pasti haus deh".
Aku ambil gelas yang disodorkannya aku minum
2 teguk kemudian aku taruh di meja. Akhirnya
kami ngobrol sambil tiduran diatas bed dan
nonton TV. Setelah agak lama aku fikir ini
saatnya untuk bertindak lebih jauh. Aku coba
pegang tangannya dia diam saja kemudian aku
coba remas tangannya dia balas meremas
tanganku. Sinyal positif fikirku aku coba lebih
jauh dengan mendekatkan hidungku ke pipinya
dan menggeser tubuhku lebih dekat ke
tubuhnya. Aku cium pipinya lembut dia hanya
memejamkan mata. Aku dekatkan bibirku ke
bibirnya aku lumat bibirnya dia balas melumat
bibirku dan memainkan lidahnya di dalam
mulutku.
Dia memelukku dengan erat sambil berkata,
"Bay... sudah lama Mbak ingin melakukannya
denganmu sayang", desahnya
"Aku juga Mbak", jawabku sambil mulai meremas
remas payudara Mbak Dina.
Mbak Dina juga semakin agresif dia mulai
meremas remas penisku dari luar celana. Aku
mulai membuka blues Mbak Dina dengan tetap
melumat bibir wanita berkulit putih ini. Sampai
kemudian rok span dia juga aku lepaskan hingga
dia tinggal memakain bra dan celana dalamnya.
Walau kelihatan payudara nya agak turun
(mungkin karena sudah beranak dua) namun
tetap membuat aku terangsang. Wanita-wanita
berumur lebih membuatku terangsang.
Akhirnya Mbak Dina tidak sabar dia membuka
celana jeans yang aku pakai sekalian dengan
celana dalam ku hingga tampak penisku berdiri
tegang dengan panjang 17 cm dan Mbak Dina
mengocoknya dengan tangannya yang halus.
Aku buka bra yang dia pakai, aku kulumin
payudaranya bergantian kiri dan kanan
sementara Mbak Dina hanya mendesah gak
karuan. Aku mulai cium perutnya dan aku buka
celana dalam nya sampai kelihatan vagina yang
ditutupi rambut di sekelilingnya. Aku mulai cium
pinggiran vaginanya aku teruskan dengan
mencium setiap sudut dari vagina Mbak Dina.
Sementara Mbak Dina meremas remas kepalaku
sambil mendesah.
"Ohh sayang terus sayang enak banget.. lidah
kamu nakal sekali ohh".
Salah satu hal yang akhirnya menjadi
kegemaranku yaitu membuat wanita merasakan
kenikmatan ketika aku meng oral meraka. Mbak
Dina sudah merasa tidak sabar dia segera
menarikku ke atas dan mengarahkan penisku ke
vaginanya. Dan dia menuntun penisku ke lubang
kenikmatannya. Aku membantunya dengan
mendorong pelan pelan sampai masuk semua
sampai mentok (fikirku saat itu hilang sudah
keperjaanku).
Mbak Dina mendesah, "Oh sayang punya kamu
panjang banget sampai mentok aduh enak
banget sayang goyangin dong".
Akupun mulai memaju mundurkan penisku.
Selang 5 menit kemudian Mbak Dina mendesah,
"Oh sayang aku mo nyampai".
Aku mulai mempercepat gerakanku.
Akhirnya dia menjerit "Ohh Rony aku sampai
sayangg".
Aku rasakan kakinya menjepit erat pinggulku
seakan ingin menancapkan sedalam dalamnya
penisku ke dalam vaginanya. Aku memberi
kesempatan Mbak Dina meresapi
kenikmatannya. 2 menit kemudian aku mulai
memaju mundurkan lagi penisku ke dalam
vaginanya. Aku goyangin semakin cepat sampai
aku merasa ada sesuatu yang ingin segera
meledak dalam penisku.
"Ohh Mbak Dina aku mo keluar, dikeluarin di
dalam apa diluar?"
"Di dalam saja sayang", katanya.
Akhirnya aku kerahkan sekuat tenaga ketika
nikmat yang membawaku melayang ke angkasa.
Kami berpelukan sampai beberapa saat.
"Terimakasih yah bay ".
"Sama sama Mbak", jawabku.
"Masak baru pertama ini ML bay ?", tanyanya gak
percaya.
"Iyah Mbak emang kenapa?", aku berkata.
"Kok sudah pinter banget?", tanyanya lagi.
"Masak sih Mbak?, Dari VCD aku belajarnya Mbak,
hehehe", aku menimpali.
"Kok tahan lama juga biasanya cowok yang baru
pertama ML nempel langsung keluar kamu kok
bisa lama?", tanyanya lagi.
"Ya gak tau Mbak ya kenyatannya gitu", (suatu
saat aku paham gimana cara menahan agar
orgasme bisa ditahan lebih lama dan kapan
harus di keluarkan, aku juga gak tau kok bisa
nahan orgasme lebih lama, yang pasti sudah bisa
dari dulunya, dari lahir kali hehehe)
Malam itu aku gak boleh pulang oleh Mbak Dina.
Kami menikmati malam dengan pergulatan tiada
henti berbagai style kami coba. Sampai kami
akhirnya kelelahan dan baru tidur jam 3 pagi.
Jam 9 kami baru bangun, kami mandi bersama
kemudian Mbak Dina berkemas kemas karena
jam 11 siang harus check out dan pergi ke
bandara untuk kembali ke jakarta. Setelah
mengemasi travel bag nya Mbak Dina
memelukku erat erat.
"Aku sangat menikmati saat saat bersama kamu
Bay ", katanya.
"Aku juga Mbak", jawabku.
Mbak Dina menyelipkan amplop ke sakuku aku
segera mencegahnya.
"Mbak, ini apa?"
Mbak Dina berkata, "Buat kamu biaya kuliah kamu ".
Aku segera mengembalikannya sambil berkata,
"Mbak aku bukan cowok materialistis dan bukan
cowok yang mencari uang dengan sex".
Mbak Dina berkata lagi, "Please bay ambil
sebagai tanda terima kasih Mbak".
Aku berjalan mendekati travel bagnya dan
memasukkan amplop itu ke dalamnya, sambil
berkata "Gak usah dibahas lagi, nanti Mbak
terlambat sampai di bandara".
Dia tersenyum manis dan berkata, "Ok deh,
yuk".
Kami naik taksi di depan pintu hotel, dan taksi
meluncur ke arah bandara, 30 menit kami
sampai di bandara. Aku mengantar sampai di
pintu pemberangkatan dan Mbak Dina
memelukku erat-erat. Aku kemudian memanggil
taksi yang mengantarku pulang. Di dalam taksi
ketika aku merogoh sakuku aku terkejut ternyata
ada amplop berisi uang dan didalamnya ada
tulisan tangan berbunyi, "bay. aku tau kamu
bakal menolak pemberian Mbak, makanya Mbak
taruh dalam sakumu, janji untuk menerimanya
atau kamu berarti tidak sayang sama Mbak jika
menolaknya, TTD Dina". Aku hanya menggeleng-
geleng kepala.

Tamat
 
Matap... biasanya ada lanjutannih.. ciri true storie..
 
Mantab .....:beer:
Bikin :tegang:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd