Setelah kejadin pertama kali itu, aku engga ketagihan, I mean kalo ada kesempatan aja and bukan nyari kesempatan. Seingat aku itu was March and I was preparing for my test. Rencananya ikut test masuk university saat itu, jadi kalo diterima langsung berangkat, ga masuk kelas 3. Tahun ajaran baru bulan September. Kejadian kedua adalah experimen lagi. Jadi...aku minta Pak Salim makan sehat, semua aku sediain deh, mulai dari telur dan susu. Pertama dia bingung, but I have to meyakinkan dia, dan akhirnya dia ok...toh sebenarnya buat kesehatan dia juga. Dimulai dari jumat pagi, dengan perhitungan hari Minggu rumah sepi. Memang saat itu papa mama engga lagi keluar negeri ataupun keluar kota. My calculation was mereka hari Minggu pasti ngajak pergi keluar dan tinggal aku tolak aja. How about si mbok? It was easy, tinggal dia minta ke supermarket aja atau gimana nanti aja deh. All set up!
Minggu pagi jam 9 as prediksi, papa mama pergi dan mereka bilang akan balik agak sore, nanya mau dibawain apa. Setelah mereka berangkat, aku turun kebawah danada Pak salim lagi cuci mobil. Aku tanya si mbok kemana, katanya barusan keluar ke pasar Mayestik disuruh ibu naik taxi. Pak Salim bilang dia mau mandi dan terus jemput si mbok. Sementara pak salim mandi aku tunggu dikamarnya sambil bertanya-tanya apakah experimen ini akan berhasil. I was thinking rasanya kayak apa siy...kalo Siska bilang agak asin gitu. But Kalo baca referensi, itu tergantung makanan yang dimakan si pria. Jadi kalo Pak Salim menjalankan apa yang aku suruh, mestinya ada rasa lain. Ga lama terdengar suara pintu kamar mandi dibuka, dan dia kaget pas lihat aku dikamarnya, tadi dia senyum-senyum aja. Ga pake basa basi, dia buka bajunya dan sarungnya karena emang harus ganti baju untuk jemput si mbok dan keponakannya di pasar Mayestik.
Aku langsung ambil posisi jongkok dan genggam tititnya. Dia diam aja seperti menikmati gitu. Pertama lidah aku mainkan dikepala tititnya, sambil sekali-sekali nengok keatas melakukan eye contact. Beliau mulai mendesah ketika ujung lidah aku bermain dilubang kencingnya, dia mendesah-desah sambil menekan kepala aku supaya tititnya semua bisa masuk kemulut. Aku mulai menjilatin batang bagian bawahnya and sucked his balls. Titit Pak Salim keras banget kayak kayu, aku sambil lirik jam ditangan, udah 7 menit lebih belum ada tanda mau muncrat. Aku percepat hisapan dan melakukan sedotan sekali-sekali. Aku coba masukkin semua tititnya kedalam mulut, pengen coba bisa sedalam apa, sedikit gigit-gigit batangnya, kepala aku ditekan-tekan sambil melakukan gerakan maju mundur, dan sudah 10 menit lebih, mulut mulai pegel wkwkwk tangan aku kebagian belakang untuk meremas pantatnya. Kembali aku mainkan lidahku dikepala tititnya, tidak lupa mencolek lubang kencingnya dengan ujung lidah aku. Dimenit ke 13 badannya mulai mengejang, tanda nahan muncrat...
PS : Non, bapak udah ga tahan mau keluar pejunya.
Aku : Silahkan pak keluarin semuanya dimulut saya.
PS : Iya iya
Tidak lama setelah itu semburan pertama langsung menyembur sampai tenggorokkan aku...yang kedua dujung lidah aku...aku berusaha secepat mungkin menelan semua spremanya. Yang ketiga aku tambung dimulut, dan aku sedot-sedot tititnya sampai tetes sperma terakhir. BadanPak Salim bergetar...dia nengok kebawah dan aku nengok dia keatas sambil tangan aku masih memegang tititnya yang masih sedikit tegang. Aku sengaja buka mulut aku supaya dia bisa lihat sperma yang ada dimulut aku. Aku berusaha senyum aja sambil lihat jam, hasilnya 14 menit lebih dikit Pak Salim baru muncrat. Dan akhirnya aku kasih lihat dia saat aku menelan semua spermanya. Dia buru-buru pake baju dan celana, aku bangkit berdiri sambil menyimpulkan...sperma Pak Salaim kental banget, lebih kental sedikit waktu kita fucked untuk pertama kali, dan rasanya engga asin-asin banget seperti yang Siska bilang. Pak Salim pamit, dan aku ke dapur untuk minum dan kumur-kumur. I believe Pak Salim engga menduga kalo aku melakukan kegilaan itu, but thats me wkwkwk