Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT MY LOVE JOURNEY - By Tio12TT (Repost)


---My Love Journey ---
By Tio12TT





Chapter 21





Di sebuah ruangan VVIP salah satu rumah sakit swasta di bilangan jakarta barat dengan desain ruangan yang sangat bagus dan sangat private room terlihat Reza sedang berada di atas tempat tidur di atas ksur yang luas dan empuk beda dengan kasur di ruangan yang lain akan tetapi semua kenyamanan yang ada di ruangan itu tak bisa ia rasakan, matanya masih terpejam kepala Reza masih di bungkus perban yang cukup tebal melingkar di kepala nya dengan tangan masih di infus dan banyak alat alat medis di tempel kan pada bagian tubuh nya .


TIITT...TTTIIITTTT.TTTIITTT.TTIITTTT..
*suara alat Electrocardiography (ECG)


Wajah Reza sangat pucat mata nya masih terpejam seolah ia sedang menikmati berselancar di alam tidur yang indah detak jantuknya tak stabil terkadang dalam titik normal kadang rendah yaa sudah 2 bulan lebih Reza dalam keadaan koma dokter sudah melakukan segala cara untuk menyelamatkan Reza dan kini hanya tuhanlah yang dapat menentukan nasib Reza kedepannya .



*Tttreeeettttttt suara pintu di buka perlahan




Terlihat seorang wanita masuk kedalam ruangan kamar Reza sambil membawa tas kecil dan paket parcel buah bersama sebungkus buket bunga ia pegang , lalu wanita tersebut langsung menaruh buah yang ia bawa di atas meja setelah itu mendekat ke sebuah vas bunga yang berada di samping meja tersebut .


" Goood morning sayangg masih nyenyak amat kamu tidurnya " ucap wanita tersebut

Lalu wanita itu mengambil bunga yang sudah agak layu di dalam vas bunga dan mengantinya dengan yang baru ia bawa tadi, setelah menaruh bunga wanita itu membalikkan badannya dan berdiri menghadap Reza yang sedang tidur terpejam .

" Kamuu tuhh demen amat tidur yaah apa gak bosen merem melulu " ucap wanita tersebut sambil tersenyum


Lalu terlihat wanita itu perlahan berubah ekspresi wajah nya menjadi sedih dan air mata mulai menetes keluar dari mata nya .


" Hikss zaaa sudah 2 bulan lebih kamu koma hikss bangun lah zaa aku sangat merindukan mu hiks "

Lalu wanita tersebut menyeka air mata yang keluar dari mata nya dengan selembar tisue yang ia pegang di tangan setelah itu wanita tersebut tampak mencari sesuatu di dalam tas yang ia bawa .

" Zaa hiksss ingat tidak beberapa minggu setelah awal pertemuan kita kamu memberikan dua tangkai bunga mawar untuk ku " ucap wanita tersebut yang ternyata adalah Leva sambil memegang dua tangkai bunga mawar merah di tangannya.


" Dan ajab nya zaa hikss bunga ini gak pernah layu walau pun tidak di tanam dan di siram Hikkss " ucap Leva

Lalu Leva berdiri dan mendekatkan wajahnya ke Reza .

" Hiksss zaaa bangunnlah sungguh aku sangat merindukanmu hikss kenapa semua ini harus terjadi padamu hikss apa salahmu zaa hingga kamu menjadi korban permainan busuk ini hikkssss maaf kan aku sayang maaf kan aku hiksss gara gara aku kamu ikut terbawa dalam drama ini hikss " ucap Leva bersedih sambil mengelus ngelus pipi reza

" Cepat sadar lah sayang sungguh aku sangat merindukanmu suaramu canda tawamu hiksss aku rindu melewati hari bersamamu " lalu Leva memandang wajah Reza dengan dalam dan mulai mendekat kan wajahnya ke wajah Reza dan..


Muaachhhhhh... :*

Di kecup bibir Reza dengan perlahan oleh Leva lalu Leva memandangi wajah Reza sambil mengelus mengelus pipinya dengan perlahan .


" Apa pun yang akan terjadi aku akan selalu mencintaimu aku akan selalu berada di sisimu sayangg, zaa jangan pernah tinggal kan aku yah aku tak sanggup untuk kehilangan diri mu " ucap Leva lalu memeluk tubuh Reza yang terbaring di atas kasur .




*Tringgg...Tringggg..Tringgggg... bunyi ringtone handphone Leva


Menyadari smartphone nya berbunyi Leva langsung menjawab panggilan telepon masuk ke smartphone nya .


(+) " Hallo, iya mahh ada apa ? "

(-) " Kamu udah sampai di rumah sakit va ? " tanya mamah Leva di ujung telfon

(+) " iya Udah mah "

(-) " ohh gimana Reza keadaannya apakah udah siuman ? "

(+) " Hufttt belum mah " ucap Leva dengan ekspresi wajah murung

(-) " Yaa allah yang sabar aja nak mamah yakin Reza bakal cepat sadar lalu sembuh "

(+) " iya mah amin semoga saja "

(-) " hemm mamah sih punya usul va kalo Reza dalam seminggu ke depan gak ada tanda tanda membaik kita bawa ke rs Singapore aja va atau kita bawa ke amerika kita bawa ke rumah sakit yang lebih bagus lagi " ucap mamah Leva

(+) " jauh banget itu mah dan pasti biayanya gede banget "

(-) " Masih ngomong biaya sama mamah "

(+) " iya deh yang banyak duitt .. tapi Leva masih percaya sama rumah sakit ini bisa menangani Reza dan Leva masih optimis mah Reza dalam waktu dekat ini akan siuman " ucap Leva

(-) " ya mamah kan cuma ngasih usul jika kamu punya keputusan seperti itu yaa sudah gpp tapi jika keadaannya memburuk usul dari mamah tolong kamu pertimbangkan yah va "

(+) " iya deh mah liat kondisi aja "

(-) " Vaaa mama mau ngomong "

Mendengar perkataan itu tiba tiba mood Leva berubah menjadi emosi Leva sepeti sudah tau maksud apa yang akan mamah nya bicarakan dan Leva tak ingin membahas hal tersebut.

(+) " Pliseee mahhh aku gak mau denger apa apa !!!! "

(-) " Mamah tau papah kamu udah jahat banget sama kamu terutama Reza tapi papah mu sudah menembus kesalahan nya itu di penjara "

(+) " Gaaak mahh penebusan kesalahan tersebut tak sebanding dengan penderitaan yang Reza rasakan "

(-) " Iya mamah paham vaa tapi temuilah Papah mu sekali saja kesian dia selalu di hantui rasa bersalah dengan kamu dan Reza "

(+) " Mendengar suaranya aku sudah tak sudi mah "

(-) " Levaa kamu gak boleh berbicara seperti itu jelek Bagus itu papah mu juga mamah ngerti mamah paham kejahatan apa yang papah kamu lakukan tapi yaa kamu setidaknya melihat kondisi dia juga papah mu sudah menyesali perbuatannya vaa papah ingin meminta maaf kepada mu "


(+) " Entah lah mah "

(-) " Mamahh harap kamu temui papah kamu yah siang ini "

(+) " liat nanti saja yah mahh " ucap Leva


Tuuuutttt....Tuuuuuttttt....TTuuuuutttt..
*Telfon di tutup sepihak oleh Leva




Saat ini kondisi hati Leva tak karuan antara marah kecewa sedih iba trauma berkecamuk dalam batinnya, menemui papahnya yaa adalah hal yang sebenarnya tak ingin Leva lakukan dengan perasaan yang tak menentu Leva menyadarkan tubuhnya ke tembok sambil menatap langit langit kamar rumah sakit .

" Kenapa gua mempunyai seorang papah yah kejam seperti ituu aarghhhh " ucapnya sendiri dengan geram nya

" Jika gua bisa memilih seorang ayah oleh tuhan gua Gakk Akan memilih si david yang kejam ituuu !! " ucap Leva ter bawa emosi

Dengan perasaan emosi yang menumpuk di dalam dada Leva hanya bisa menahannya terlihat dari kedua tangannya yang di kepalkan sangat erat.

" Hhhuuffftttttt " Leva berusaha mengendalikan emosinya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Reza .


" Gua bencii papah zaa benci karna papah lu jadi seperti ini !! " ucap Leva sambil melihat ke arah Reza .





" Kamu gak boleh bicara gitu ke orang tua kamu sejelek bagaimana pun mereka mereka tetap orang tua kamuu yang melahirkan dan membesarkan mu vaa, gak ada va orang tua yang benci anak nya mungkin mereka sering bekerja yaa ada tujuan nya va ya itu satu agar kamu bahagia agar kamu hidup layak berkecukupan agar kamu tak merasakan susah nya hidup " ucap Reza

"Kamu harus nurut yah sayang sama mamah kamu karna surga di bawah telapak kaki nya dan rido nya dia yang akan membahagiakan diri kamu, aku hanyalah seorang yang me nyayangi mu bukan orang yang bisa menyelamatkan dan meridhoi mu va "
ucap Reza





Tiba tiba Leva teringat nasihat nasihat yang pernah Reza ucapkan kepadanya ..



" Rezaaaaa di saat aku kesel dan benci sama orang tua aku kamu selalu hadir untuk memberikan nasihat untuk kuu " ucap Leva sambil melangkah pelan menuju ke Reza .


" Aku ngerti aku pahamm zaa maksud kamuu sayangg tapi tapiiiii "

" Aaarrghhhh baik baik sayangg aku akan menemui papah baik " ucap Leva di depan Reza



Lalu Leva membalikkan badannya untuk mengambil tas yang ia taruh di bangku kecil lalu bersiap untuk pergi ..

" Sayangg aku pergi dulu ya sebentar nanti aku kesini lagi kok aku pengen ketemu papah yang nyebelin dulu yah nanti malem aku ngaji lagi di depan kamu yah yah " ucap Leva


Muachhhhhhh :* cium Leva di kening Reza

" Bye sayang "..

Lalu Leva melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan kamar Reza lalu pergi menuju parkiraan mobil dan setelah itu mobil Leva bergerak menuju ketempat lembaga pemasyarakatan rakyat tempat papah Leva di tahan .





###





Lembaga Pemasyarakatan Cipinang



Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, sering disingkat dengan LP Cipinang, adalah sebuah penjara dengan pengamanan tingkat atas di Jakarta, tempat ini merupakan penghukuman terakhir bagi para tersangka kasus kejahatan
Beralamat di Jl. Bekasi Tim. Raya No.170, RT.8/RW.14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Kota Jakarta Timur .




Setelah berkendara hampir 3 jam menyusuri jalan ibu kota yang banyak di lalui kendaraan bermotor baik roda dua mau pun empat akhir nya mobil yang Leva kendarai sampai juga di lembaga pemasyarakatan cipinang, setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah di sediakan oleh pihak lapas lalu Leva turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam lapas .


" Permisi mas apakah sudah jam besuk ? " tanya Leva ke pada salah satu petugas resepsionis sipir yang sedang duduk bertugas

" Oh iya mbaaak satu jam lagi watu jam besuk akan habis " ucap petugas sipir

" oh saya mau besuk papah saya "

" oh yaa atas nama siapa? "

" Davit "

" iya sebentar yah saya cek dulu " ucap petugas sipir sambil mengetik sesuatu ke layar komputer di hadapannya setelah itu terlihat menelfon seseorang .

" Oke mbaak tahanan atas nama david akan menuju ruang pertemuan sebelum itu mbak nya harus di periksa sesuai prosedur " ucap petugas sipr .

" Oh oke silahkan "

" boleh saya minta ktp dan tolong letakkan jari dan matanya di alat scanner ini "

" Baik "



Setelah 15 menit melewati proses pemeriksa an akhirnya Leva di izinkan masuk oleh petugas sipir untuk bertemu dengan papahnya jantung Leva saat ini berdetak sangat cepat perasaan kebencian dan amarah mulai timbul kembali akan tetapi seiring langkah kaki nya berjalan Leva berusaha mengendalikan itu semua. Hanya bayangan wajah Reza saat ini yang terbenak dalam fikiran nya yang mampu meredam rasa ego dan amarah yang ber kecamuk dalam jiwa nya .



" orang yang akan anda besuk sudah ada di dalam, batas waktu kami berikan untuk anda bertemu 40 menit tolong manfaatkan waktu sebaik mungkin " ucap sipir pria ke Leva


" oke " ucap singkat Leva .


Lalu sipir pria tersebut memalingkan tubuh nya dan berjalan lurus meninggalkan Leva sendiri di depan ruang pertemuan dengan menarik nafas dalam dalam Leva mencoba untuk menguatkan bathinnya, setelah merasa dirinya sudah siap Leva melangkahkan kaki nya lalu mendorong pintu ruangan dengan perlahan .




" Leeeevaaaa " ucap papah Davit saat melihat anak nya masuk ke dalam ruangan


Setelah menutup pintu Leva hanya berdiri mematung sambil menundukkan wajah nya tak mampu untuk melihat ke arah papah nya yang saat ini berdiri sambil menatap serius ke arah nya .


Tiba tiba om Davitd mendekat ke arah Leva dan berusaha memeluk anaknya akan tetapi saat ia akan memeluk Leva, Leva dengan cepat mencegah tindakan papahnya tersebut dengan merentangkan satu tangan nya ke arah depan dengan telapak tangan di lebarkan.

" Stoppp pahhh ! " ucap Leva

" Vaaaaaa maafin papahh vaa maafin papah sungguh papah sangat menyesali apa yang papa perbuat ke kamu dan Reza " ucap om Davit sambil memohon ke Leva

" Segampang itu papah minta maaf ke Leva atas perbuatan yang papah rencanakan ! " Leva mulai meninggikan nada suara nya

" Iya naaak papah ngerti papah mengakui dosa dosa papah itu sungguh nak papah menyesali perbuatan papah "

" Papah gaaaak tauuuuuu Rasaaaa sakittt atass sikkksaaaan yanggg Rezaaa trimaa pahhh prihh pah perih hingga kini Reza sudah 2 bulan gaak sadar koma itu semua karena keegoisan Papah hanya mementikan harta dan materi!!Hiikksss hiikss " ucap Leva dengan penuh amarah dan derai air mata ..

Om Davit hanya bisa terdiam tertunduk tak mampu untuk jawab ucapan Leva .


"Hikks Papah melakukan ini mengatasnamakan untuk kebahagiaan Leva itu salah pah salah nyatanya Leva gak bahagia pah, Leva bukan seperti papah yang mengukur sebuah kebahagiaan dari harta dan materi yang Leva butuh kan adalah kasih sayang dan cinta yang tulus pah itu yang Leva butuhh dan papah gak bisa ngertiin Leva yaa karena papah dari kecil gak ada buat Leva gak ada waktu buat Leva gak ada waktu untuk mengenal anak sendiri yang papah kejar terus uang uang uang dan uang " ucap Leva



" Iya papah paham papah paham itu semua salah papah yang tidak ada waktu untuk mu tiada waktu untuk mengenal diri mu tiada waktu untuk mendidik dan membimbing anak seperti orang tua yang lain nya, papah sadar nak papah sadar sekarang arti sebuah kebahagiaan bukan hanya uang " ucap om Davit


" dan papah juga sadar sekarang bahwa Reza itu orang yang baik orang yang pantas untuk diri mu naak dan papah salah memilih Gaga dan papah baru sadar betapa tidak pantas nya dia untuk mu " sambung om Davit

" Di masa lalu Gaga pernah menghianati Leva pah dia bikin hati Leva hancur dan di saat ini dia kembali lagi untuk merusak segalanya dan dia akan menghancurkan papah sehancur hancur nya pah, papah di tipu papah di jebak oleh nya Gaga adalah bonekanya om Harjo untuk menyerang papah secara perlahan dan hebatnya Gaga dia bisa menyulap papah mejadi seseorang yang sangat kejam "



" Iya papah tau sekarang bahwa ada maksud lain di balik rencana Gaga selama ini dan bodoh nya papah ikut terbawa dalam permainan ini yang sama saja papah membunuh diri papah sendiri va " ucap om Davit sambil bersandar di dinding ruangan .



" Papah adalah orang tua yang terburuk di dunia ini vaa yaa terburuk hiksss " om Davit mulai mengeluarkan air mata .

" Papah Gagal menjadi orangtua yang baik untuk mu hiiksss biar lah papah menebus kesalahan papah di tempat ini vaa di tempat ini papah akan belajar untuk memperbaiki diri dan papah juga sadar bahwa papa terlalu sibuk akan dunia hingga papah lupa dengan tuhan "


*Ckrekkkk srettt Suara pintu di buka



" Permisi waktu untuk jam berkunjung sudah habis mohon untuk segera meninggalkan ruangan dan Tahanan akan di bawa kembali kedalam sel " ucap petugas sipir pria kepada Leva dan om Davit

" oke sebentar " ucap singkat Leva ke petugas sipir setelah itu berjalan pelan menghampiri om Davit

" pahh Maaf jika sikap Leva kurang ajar sama papah maaf jika Leva berbicara kasar ke paaph tapi jujur itu ungkapkan amarah dan kekecewaan Leva atas sikap dan tindakan papah, Leva berharap jika papah keluar dari tempat ini papah menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan Reza pernah berkata ke Leva sejahat jahatnya orang tua kita kita harus selalu memaafkan dan selalu sayang kepadanya karena bagai mana pun mereka akan tetap selalu menjadi orang tua kita " ucap Leva


" Papah sudah salah sangka ke Reza papah sudah jahat ke dia suatu saat nanti papah akan menebus kesalahan yang papah perbuat ini va ke Reza, papa harap kamu bisa maafin papah yah vaa ".

" Leva butuh waktu pah butu waktu untuk itu "

" iya papah paham "

" Ya sudah pah jaga diri papah baik baik di sini jika ada waktu Leva dan mamah akan menjenguk papah dan jika Reza sudah sadar dan pulih kembali nanti Leva akan ajak Reza bertemu papah agar papah bisa meminta maaf secara langsung ke Reza atas apa yang papah lakukan ke pada nya "

" baik vaaa pasti akan papah lakukan "

" yaudah pah Leva mau balik ke rumah sakit dulu leva harap papah banyak belajar dan berubah di sini "

" iyaa dan oh iya vaa seluruh aset perusahaan papah yang besar mau pun kecil tolong kamu jalankan yah semua sudah atas nama kamu jadi kamu yang mejadi pemimpin tertinggi dari semua perusahan papah dan tolong kamu jaga agar si Harjo tidak merusak apa yang papah telah bangun " ucap om Davit

" Huftttt pahh Leva belum siap untuk itu semua biar mamah saja yang menjalankan Leva hanya bisa memantau nya saja "

" Baik lah jika itu mau mu vaa "

" yaudah pahh Leva mau kembali ke rumah sakit dan jaga diri papah "

" iya jaga diri mu juga naak "



Lalu Leva memalingkan kan tubuhnya ke belakang setelah itu Leva berjalan pelan menuju pintu keluar ruangan sambil menghapus air mata dengan tisue yang ia pegang dan berjalan kembali keluar menuju temapat ia memarkir kan mobil milik nya setelah itu beranjak kembali ke rumah sakit .






###






Pukul 20.00 Wib




Jam yang menempel di dinding ruangan kamar rumah sakit tempat Reza sedang di rawat sudah menunjukkan waktu pukul delapan malam saat ini terlihat Leva sedang duduk di kursi kecil di samping Reza yang masih terpejam tak sadarkan diri sambil membaca dan melantunkan ayat ayat suci dengan suara yang lembut nan merdu

Leva sudah dua bulan ini menjaga Reza di rumah sakit dan Leva masih setia menanti Reza hingga terbangun dari koma, Leva hanya berharap kepada tuhan untuk bisa menyadarkan Reza kembali dan menyembuhkannya seperti semula



" sodakallahuladziim " ucap Leva setelah selesai membaca kitab suci lalu menyimpan nya kedalam tas .


" kamu seneng gak zaaa aku bacain ayat ayat suci biasanya kamu tampak lebih tenang loh kalo aku abis ngaji " ucap Leva sambil tersenyum manis ke Reza

" Tau gak zaaa aku tuhhh selalu berharap bahwa kamu yang jadi imam ku kelak nanti kita ibadah bareng kamu yang ngimamin aku hufttt sungguh indah di bayangkan yah sayang " ucapnya dengan ceria

" Kamu cepet bangun dong makanya terus kamu wujudtin yah angan angan aku " Leva mendekatkan wajahnya ke wajah Reza




*Tokkkk....tokkkk...tokkkkkkk suara pintu di ketuk dari luar


Menyadari ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar Leva langsung berdiri dan berjalan pelan ke arah pintu untuk memeriksanya, Leva sedikit terkejut saat membukakan pintu didapati Winda sedang berdiri sambil mendekap sepaket parsel buah oleh kedua tangannya .


" Winnndddaa ? " ucap Leva

Winda hanya membalas ucapan Leva dengan senyuman tak bersuara sedikit pun .

" LLLEEEVVAAAAAA ! " ucap Sinta yang tiba tiba muncul di samping Leva

" Haaaaa huhuuu ihhh lu Taaa kagetin gua aja " ucap Leva terkejut

" Hahaha " tawa Sinta

" Lu kok mau ke sini gak ngabarin gua dulu sih ? " tanya Leva ke Sinta

" yaaa biar surprise vaa hehe, eh by the way Reza gimana masih gak sadar ?? " tanya Sinta

" Eghh iya gimana tuh vaa Rezaa " sambung Winda dengan nada khawatir

" Hufttt yahh gitu deh mendingan kalian liat sediri aja "

Lalu Leva mempersilahkan Sinta dan Winda masuk ke dalam ruangan tempat Reza di rawat Winda terlihat langsung berdiri di samping tempat tidur sambil memperhatikan Reza dengan serius .

" kita kesini udah dua kali kan yann Winn " ucap Sinta ke Winda

" iya ta " jawab singkat Winda

" berarti Reza udah gak sadar dua bulan lebih yah va "

"Betul ta " Leva terlihat sedikit agak murung

" Terus gimana va kata dokter tentang kondisi Reza saat ini ? " tanya Sinta

" Iya tuhh vaaa gimana " sambung Winda

" yaaaa dokter sudah mengupayakan tindakan tindakan semaksimal mungkin ta ya tapi kondisi tubuh Reza sih sudah mulai stabil dan pendarahan di otak dan luka di dalam kepalanya sudah mulai membaik yaa kata dokter tinggal nunggu aja Reza siumannya entah kapan " ucap Leva



" Zaaaaaaa cepet sadar yahh aku selalu doa in kamu zaaa selalu kenapa kamu jadi seperti ini zaa " ucap Winda sambil menatap wajah Reza dan mengelus nya .

" aminn daaa " ucap Sinta sambil menepuk bahu Winda

Dalam hati yang paling dalam Leva agak cemburu melihat sikap Winda yang tidak wajar menurut nya akan tetapi Leva tak mampu untuk mengungkapkannya karena tidak enak hati ada Sinta .



" Nihh orang keganjenan banget sih, gak bisa di biarin nih " ucap Leva dalam hati



" Ehhh kaya nya ini waktunya Reza minumm dehh ehh iya lupa " ucap Leva lalu berdiri membelakangi Winda .


" Nihhhh oranggg ribet banget sih gak bisa liat gua seneng sedikit " Gerutu Winda dalam hati

" Lu tau dari mana Reza mau minum va " tanya Winda dengan nada jutek

" yaa tau lah gua kan cewe nya ! " jawab Leva dengan nada sewot

Menyadari tingkah aneh Winda dan Leva, Sinta berusaha untuk menengahi mereka .

" Luu berdua pada kenapa sihh ?" Tanya Sinta

" Tau tuhhh ! " ucap Leva dan Winda berbarengan .

" Jiahhhh pada bisa kompak gitu " ucap Sinta

Sinta merasa kondisi di antara winda dan Leva mulai memanas Sinta takut terjadi hal hal yang tidak ia inginkan karena itu Sinta memutuskan untuk segera berpamitan ke Leva untuk pulang karena menurut Sinta sudah cukup untuk mengetahui perkembangan kondisi Reza saat ini .


" Eehhh vaaa Gua sama Winda pamit pulang dulu yah udah lega deh jenguk Reza sebentar setidaknya gua dan Winda sudah tau kondisi Reza saat ini " ucap Sinta ke Leva


" Ehhh taaa apa apan sih kita aja kan baru 10 menit di sinih " protes Winda

" udahh kita jangan lama lama biar Leva istirahat yang pentingkan kita udah tau kondisi Reza saat ini daaa "

" Tappii "


" Dahhh ahh yukk va gua dan Winda balik dulu" ucap Sinta berpamitan ke Leva sambil menarik tangan Winda

" ehhhhhh eee iya thanks udah jenguk " ucap Leva ke Sinta

" yoooooii " ucap Sinta berjalan keluar ruangan sambil menarik tangan Winda




" Windaaaa gua tau lu suka sama Rezaa gua tau tapi please Rezaaa milik gua akan selalu milik gua ! " ucap Leva sambil menatap ke arah Reza









--- ooo ---​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd