Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My HEROINE [by Arczre]

Siapakah Tokoh yang Paling disuka?

  • Jung Han Jeong

  • Yuda Zulkarnain

  • Hana Fadeva Hendrajaya

  • Ryu Matsumoto

  • Azkiya a.k.a Brooke

  • Rina Takeda

  • Jung Ji Moon

  • Ray

  • Astarot

  • Putra Nagarawan


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Devita baik-baik saja, nanti akan ada reuni koq. :D
 
BAB X: PRISON BREAK

1fd9a1382649111.jpg


1569a5383601582.jpg


narator said:
NARATOR Cerita Yuda ini sebelum penjara besi dihancurkan, setelah Yuda berpisah dengan Han Jeong untuk berbagi tugas masing-masing

#Pov Yuda#

Berpisah sementara dengan Han Jeong setelah amnesia rasanya nggak enak. Sangat nggak enak. Tapi apa boleh buat, semua ini untuk kedamaian dunia. Yang jelas Ryu dan Hana juga baik-baik saja rasanya sudah cukup. Aku berbagi tugas dengan Han Jeong, dia mencari para pemberontak sedangkan aku membebaskan para super hero yang sedang dipenjara di penjara besi.

Kekuasan Presiden Putra Nagarawan telah membuat seluruh rakyat ketakutan. Aku bisa melihat itu semua. Rakyat kebingungan, toko-toko tutup, pasar-pasar berantakan, orang-orang mulai sibuk menyelamatkan diri mereka. Aku berjalan melewati sebuah kota. Melihat para manusia sibuk menaikkan barang mereka ke atas mobil. Mereka semua tampak panik, kacau. Dan kejutan pun terjadi.

Para robot yang entah dari mana datangnya, atau mungkin memang sudah diproduksi secara masal datang begitu saja. Mereka berbicara dengan suara rekaman, "Yang tetap ingin hidup bersama dengan presiden Putra Nagarawan, maka akan ditandai, mereka yang menolak akan dianggap pemberontak dan akan dieksekusi di tempat!"

Suara robot itu tentu saja merinding, terlebih ketika ada orang yang berkata, "Go fuck yourself"

BLAM!

Seketika itu kepala orang yang berkata seperti itu hilang. Darahnya muncrat kemana-mana.

"Jadi, ada pertanyaan?" tanya sang robot.

Hari itu, semua orang menjadi budak Putra Nagarawan. Tak ada yang berani melawannya. Pulau Jawa dikuasai olehnya hanya dalam waktu dua hari. Dan itu pun tanpa perlawanan yang berarti. Seluruh kekuatan militer juga dia kuasai. Perlawanan hanya terjadi di beberapa bagian saja dan dalam bentuk kecil. Putra Nagarawan segera mengatasinya dengan menerjunkan robot-robotnya yang bertipe G-414. Robot tipe ini cukup unik karena ia memakai panah laser beam untuk membunuh lawannya.

Aku hanya mengawasi mereka dari jauh sambil mengamati mereka dari balik tembok atau pepohonan. Aku tak takut terdeteksi, sekalipun begitu ada perasaan was-was juga kalau-kalau para robot itu bertindak yang lebih jauh kalau sampai aku ketahuan.

Malam harinya suasana makin mencekam. Setelah ultimatum itu, tak ada orang yang berani keluar malam. Aku yang kebingungan ketika malam hari seperti itu, bagaimana aku bisa bergerak bebas sedangkan robot-robot itu berkeliaran memeriksa keadaan? Kalau aku bikin perapian di tempat ini so pasti bakal ketahuan juga.

Akhirnya aku pun memilih mencari sebuah rumah kosong yang tidak berpenghuni. Di sinilah aku tinggal malam ini. Sebuah rumah yang sudah lama tidak dihuni dan terbengkalai. Setelah aku mendobrak pintunya, aku pun masuk. Niatku adalah untuk tinggal malam ini, aku juga butuh tidur.

Di rumah kosong ini aku hanya ditemani oleh tikus-tikus yang bercicit. Tak apalah, aku juga capek butuh istirahat. Dan aku pun terlelap.

Hari sudah pagi ketika aku terbangun. Dan aku dikagetkan dengan dentuman meriam dari kejauhan. Apa yang terjadi? Aku segera keluar dari rumah itu dan melihat situasi. Ternyata ada beberapa kelompok militer yang menembaki robot-robot, walaupun peluru mereka percuma saja. Apakah aku harus diam saja atau bagaimana? Kalau aku diam saja bakal timbul korban jiwa, tapi itu juga bakal bikin kacau. Aku segera berubah menjadi Gnome-X.

"Gnome Changed!"

"Selamat Pagi Yuda," sapa Ai.

"Selamat pagi, apa kabar Ai?" kataku.

"Aku mendeteksi banyak sinyal-sinyal yang terhubung ke robot-robot yang ada di tempat ini."

Aku hampir saja terbang tapi perkataan Ai membuatku mengurungkan niat. "Maksudmu?"

"Mereka dikendalikan oleh sesuatu, aku akan melacaknya untukmu," kata Ai. Di layar display aku melihat simulasi peta kemudian Ai menunjukkan sebuah lokasi yang tak jauh dari tempat ia berada.

"Apa itu?" tanyaku.

"Sebuah generator, kalau kita menghancurkan itu mungkin robot-robot itu bisa ditaklukkan," kata Ai.

"OK!" aku segera mengaktifkan energi pendorong di punggungku dan meluncur ke udara. Aku menuju ke sebuah bangunan yang berada di pinggiran kota. Banguan itu kecil mungkin sebesar trailer. Kulihat beberapa robot bertipe G-414 menjaganya. "Pagi-pagi belum sarapan harus menghancurkan mereka. Baiklah, aku tak mau lama-lama"

Aku langsung menginjak salah satu robot itu. JREEESSS! Seketika robot itu hancur. Melihat temannya yang tiba-tiba hancur mereka pun terkejut. Aku pukul dan hancurkan mereka semua dengan cepat. Kepala mereka kuremukkan semuanya. Total ada 5 robot.

"Generator?" gumamku aku segera membuka pintu bangunan kecil itu dan di dalamnya kulihat ada tangga menuju ke bawah. Rupanya ini hanya pintu untuk menuju ke ruangan bawah. Ada box dengan lampu LED warna-warni dan beberapa monitor. Ada sebuah alat spiral yang terletak di tengah ruangan. Aku tak tahu apa fungsi dari alat tersebut.

"Aku sudah masuk ke sistemnya, Yuda," Ai memberitahuku.

"Hebat kalau begitu. Teruskan!" kataku.

"Dari data yang aku terima sepertinya generator ini mengendalikan semua robot yang ada di area ini"

"Teknisnya?"

"Teknisnya kamu cukup menghancurkan fasilitas ini semua robot akan tewas"

"Kamu bisa memberitahukan kepadaku seluruh lokasinya?"

"Bisa, aku telah mendapatkan seluruh lokasi generator ini. Kira-kira apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku akan memberikannya kepada para pemberontak agar mereka bisa menghancurkan semua generator ini," kataku.

"Ide briliant"

Aku segera keluar dan melayang beberapa puluh meter. Kemudian aku mencabut gagang Gnome Blade. Pedang Blade pun memanjang sesuai keinginanku. Lalu lasernya segera aku arahkan ke arah bangunan generator itu. Lalu BOOOOMMM! hancurlah generator tersebut.

Tak berapa lama kemudian dari kejauhan aku mendengar pertempuran telah selesai. Tak ada lagi suara tembakan maupun ledakan. Kumasukkan kembali gagang Gnome Blade. Lalu aku segera menuju ke para prajurit yang bertempur dengan robot-robot tadi. Mereka mungkin terkejut melihatku dan langsung mengarahkan moncong senjatanya ke arahku.

"Tenang, aku bukan orang jahat," kataku.

"Kamu siapa?" tanya salah seorang dari para prajurit.

"Aku Gnome-X. Ada generator yang baru saja aku hancurkan. Mereka mengirim sinyal kepada para robot. Kalau itu kalian hancurkan maka kalian akan bisa menang melawan mereka seperti barusan," kataku.

Semuanya berpandangan.

"Kenapa kami harus percaya kepadamu?" tanyanya.

"Karena musuh kita sama. Kalian punya komputer atau mobile? Aku akan mengirimkan data kepada kalian," kataku.

Mereka semua masih ragu-ragu tapi salah seorang memberikan sebuah ponsel. Ai segera mengirim data itu ke ponsel tersebut setelah sang prajurit mengaktifkan Bluetoothnya. Setelah itu sang prajurit membuka file yang aku berikan.

"Ini....," ia terkejut.

"Benar, itu adalah peta seluruh lokasi di mana generator-generator itu berada. Sampaikan kepada semuanya cara untuk mengalahkan robot-robot ini. Itu saja yang ingin aku berikan kepada kalian, dan kalian mau membantuku?" tanyaku.

"Membantu?"

"Ada berapa kekuatan kalian?" tanyaku.

"Kami ada tank, cuma lima. Total kami ada tiga puluh orang," jawabnya.

"Aku ingin menghancurkan Penjara Besi," kataku.

"Bagaimana kamu bisa menghancurkannya? Maksudku bagaimana kami membantu? Penjara itu di lepas pantai!" katanya.

"Kalian tunggulah di pantai, siapkan kapal, perahu, obat-obatan dan lain-lain. Hancurkan semua musuh yang menghalangiku. Aku tahu ini tidak mudah, tapi kita butuh sekutu," kataku. "Kita selamatkan para superhero. Itu salah satu cara kita agar bisa memenangkan pertempuran ini."

Sesaat para prajurit itu berunding. Kemudian dia mendatangi aku lagi. "Baiklah, kami akan membantumu."

"Aku akan tunggu di pantai menuju Nusa Kambangan. Aku akan bersihkan jalan kalian untuk menuju ke sana sementara itu, kumpulkan semua kekuatan!" kataku. Tak berapa lama kemudian aku kembali mengudara.

Ya, seperti yang telah aku bilang sebelumnya, aku membersihkan jalan. Aku memang butuh bantuan karena aku sendirian menghancurkan Penjara Besi tak akan berhasil. Singkatnya aku telah menghancurkan generator-generator sepanjang perjalananku sampai ke Cilacap hingga ke Danau Segara Anak.

Pulau Nusa Kambangan yang dulu dijadikan oleh Belanda sebagai penjara ini sekarang banyak yang berubah terutama semenjak Presiden Putra Nagarawan berkuasa. Dia membuat lebih tepatnya mengupgrade sebuah penjara baru yang disebut Penjara Besi. Di Nusa Kambangan ini terdiri dari empat penjara yang berfungsi yaitu Permisan, Batu, Besi dan Kembang Kuning. Ada juga beberapa penjara yang sudah tidak difungsikan lagi seperti Nirbaya, Karanganyar, Karang Tengah, Gliger, Limusbuntu. Semua yang tidak difungsikan ini dialihkan menjadi objek wisata.

Penjara Besi yang sekarang sangat berbeda. Semuanya dibuat dari besi. Tak ada orang yang bisa sembarangan masuk, bahkan bentuk dalamnya seperti apa saja tidak banyak orang yang tahu. Penjara ini dalam waktu singkat berubah menjadi Maximum Security Prisson. Dari kejauhan saja aku sudah bisa melihat bangunannya yang tinggi menjulang. Aku berubah lagi menjadi manusia sambil menunggu para prajurit itu datang. Ah, sial perutku lapar. Di dekat sini ada Danau yang dinamakan Danau Segara Anak. Untuk menegakkan tulang sulbiku, aku mencari ikan dan membakarnya di pinggir danau.

Sepi tak ada manusia, semenjak Putra Nagarawan memplokamirkan dirinya sebagai pemimpin dunia, tak ada orang yang berani keluar rumah. Bahkan semenjak pasukan robot dibentuknya, semuanya serba mencekam. Setiap orang ditandai. Aku khawatir nasib ayah, ibu dan adikku. Bagaimana keadaan mereka?

Hidup seperti ini, negara dengan pemimpin diktator, ditambah lagi kalau misalnya Putra Nagarawan nanti dilengserkan bagaimana keadaan negara ini? Siapa yang akan memimpin? Apakah negara ini bisa berdiri lagi setelah terpuruk seperti ini? Yang pasti tidak ada satupun negara yang mampu mengalahkan negara ini sekarang. Ancamannya terlalu mengerikan setelah Washington DC dihapuskan dari peta dunia. Putra Nagarawan bukan saja membuat semua orang takut, tapi membuat semua manusia putus dari harapan.

Aku terus memantau pulau Nusa Kambangan dari jauh ternyata pertahanan pulau itu boleh dibilang sedikit gila. Ada Titan di sana. Titan Air yang terus berdiri mematung seolah-olah ingin memberitahu bahwa siapapun tak boleh masuk ke sana. Ada juga Titan Tanah yang duduk di sepanjang pantai. Juga Titan Angin dan Petir. Semuanya mengitari pulau tempat Penjara Besi berada. Aku jadi ingin tahu bagaimanakah kekuatan mereka. Mungkin Gnome-X bisa mengalahkan mereka.

Cukup dua jam lamanya aku menunggu ketika aku mendengar suara iring-iringan tank dan beberapa pasukan militer tampak mendekat. Oh, mereka sudah datang. Aku segera mengubah diriku menjadi Gnome-X, kemudian terbang menghampiri mereka.

Ketika mereka melihatku sebagian di antara mereka langsung membidikku. Namun komandan mereka menghalau. Aku turun dengan tenang di hadapan mereka.

"Kalian sudah siap?" tanyaku.

"Tapi bagaimana kami membantumu?"

"Bantu aku menyerbunya," jawabku.

"Hah? Menyerbunya?" prajurit itu melihat Titan-titan itu dari jauh. "Kamu bisa mengalahkan mereka?"

"Aku akan berusaha walaupun mungkin tak mudah. Aku akan lumpuhkan para Titan dan menjebol pintu penjara untuk kalian, lalu kalian menyerbu masuk untuk membebaskan para tahanan atau ada ide yang lebih baik?" tanyaku.

"Yuda, aku sudah mendapatkan data mengenai Titan, mau aku tampilkan di display monitor?" tanya Ai. Tak berapa lama kemudian Ai menampilkan data mengenai para Titan. Mereka makhluk elemental. Tubuh mereka terdiri dari unsur elemen, kelemahan mereka tentu saja elemen yang berkebalikan dengannya. Namun ada kelemahan lain yang disebut sebagai "core". Core ini bisa terlihat di tubuh mereka. Sebuah bola yang bercahaya di bagian tubuh mereka. Seperti Titan Air di kepalanya ada sesuatu bola berwarna putih yang bercahaya. Itu adalah kelemahannya. Titan Tanah juga demikian ada sebuah bola di dadanya berwarna kuning. Titan Angin dan Petir ada bola berwarna hijau di kepalanya. Kalau bola-bola itu dihancurkan mereka akan musnah. Tapi untuk menjangkau mereka itu tidak mudah.

"Kelemahan raksasa itu ada pada bola-bola yang ada di tubuh mereka. Coba lihat Titan Air, ada sebuah bola berwarna putih di kepalanya. Kalau kalian bisa menghancurkan itu, maka kalian bisa mengalahkannya. Tapi sekalipun begitu itu bukan hal yang mudah," kataku.

Para prajurit mengerti.

"Kalau begitu, kami akan membantumu. Walaupun kekuatan kami tidak penuh tapi akan berusaha membuat para Titan itu sibuk, kamu coba untuk bisa masuk ke penjara itu dan selamat para tahanan!" ujar prajurit itu.

"Rencananya sebenarnya kalian yang harus membebaskan, bukan aku. Tapi baiklah. Tak masalah. Sebelumnya aku mohon maaf," kataku.

"Kenapa?"

"Akulah yang memporak-porandakan kota Jakarta kemarin. Hal itu karena aku di luar kendali. Aku berhadapan langsung dengan Putra Nagarawan entah bagaimana dia memberiku sesuatu sehingga aku tak bisa mengendalikan diriku, aku benar-benar minta maaf," aku menundukkan kepalanya.

"Sudahlah, yang penting sekarang kita harus bekerja sama"

"Ok, ayo. Let's rock!"

"Ok, semua! Anak-anak! Kita akan menyerbu Penjara Besi. Kalian sudah dengar apa yang dikatakan...siapa namamu?" tanya sang prajurit.

"Panggil aku Gnome-X," jawabku

"Gnome-X. Dia akan masuk ke dalam Penjara Besi. Kita harus mengecoh para raksasa itu. Aku tahu ini berat, tapi kita harus mencobanya. Kelemahan para raksasa itu adalah pada bola-bola yang ada di tubuh mereka. Aku ingin seluruh persenjataan berat dikerahkan untuk menghancurkan mereka. Hari ini kita berjuang untuk Indonesia Merdeka!" seru sang komandan.

"Merdeka!" seru semuanya.

"Aku berangkat sekarang!" kataku. Segera aku melompat terbang dan meninggalkan mereka. Tujuanku sudah jelas, masuk ke Penjara Besi. Misi kita kali ini adalah Prisson Break.

Begitu aku mendekat ke Nusa Kambangan para Titan langsung bereaksi, terutama titan Angin dan Petir. Dia langsung menyerbuku. Mungkin aku harus mengalahkan Titan yang ini dulu daripada yang lainnya. Karena yang ini lebih berbahaya sepertinya. Tanpa dinyana aku sudah berjibaku dengan Titan yang bentuknya sangat besar ini. Aku sudah berada di pusaran angin dengan kilat-kilat yang menyambarku. Whoaa...! Aku berada di dalam angin puting beliung dan sekarang aku seperti diputar-putar navigasiku jadi tak bisa kukendalikan.

"Ai! Anginnya kuat sekali," kataku.

"Tubuh Titan ini terdiri dari angin, awan dan petir, kita berada di dalamnya Yuda," kata Ai.

Aku seperti dicengkeram dengan kuat lalu tiba-tiba aku dihempaskan. Tubuhku terpental cukup jauh tapi, energi pendorong di tubuhku mendorongku sehingga aku tak bergerak menjauh. Dengan cepat aku melesat kembali lagi ke Titan itu dan berusaha meraih bola berwarna hijau di kepalanya. Tapi untuk menuju ke sana, aku dihantam oleh Titan itu dengan energi listriknya. Rasanya seperti sedikit tersetrum, tapi karena armor Gnome-X ini aku cukup terlindungi.

BLAM! BOOM!

Terdengar suara meriam dari jauh. Titan Tanah terkejut karena mendapatkan serangan itu. Dia pun bangkit kemudian langsung berjalan menuju ke arah para prajurit yang menembakkan meriamnya tadi. Tank-tank pun siap untuk memuntahkan peluru-peluru meriam mereka lagi.

"Yuda, kamu sangat beruntung teknologi yang membuat Gnome-X ini mampu menyerap energi listrik dari makhluk ini," kata Ai. "Cadangan Energi kita 400%"

"Well, bukankah itu yang kita butuhkan?" kataku. Aku mengambil Gnome Blade.

WWWUUUUZZHHH!

Dua Gnome Blade ada di kedua tanganku. Aku memang butuh sesuatu yang tak bisa dilawan oleh elemen manapun, jawabannya adalah Pedang Beam milik Gnome Blade. Kedua bilang pedang beam ini memancarkan energi sangat besar sehingga panjangnya sekarang boleh dibilang lima kali dari tinggi badanku.

Aku pun mengayunkan pedang beam ini menembus angin dan petir menghancurkan sebuah bola berwarna hijau di kepala Titan. Kemudian....Titan angin dan petir ini meledak. Menghilang begitu saja. Begitu doang?? Ternyata tidak, bola itu memang meledak, tapi Titannya tak cuma satu. Datang lagi berpuluh-puluh Titan Angin dan Petir. Mereka langsung menyerangku. Tapi serangan mereka sama sekali tak mempan. Aku tebaskan pedang beamku berkali-kali ke arah mereka hingga hancur semua.

Setelah aku yakin tak ada lagi Titan Angin dan Petir aku kemudian segera menuju ke sebuah bangunan yang tinggi menjulang. Inilah Penjara besi, aku mengambil ancang-ancang terbang tinggi ke atas, lalu menukik turun. Ketika turun aku memutar tubuhku dengan cepat dan pedang beam aku arahkan ke depan, sehingga aku seperti sebuah mata bor raksasa yang akan menghancurkan bangunan Penjara Besi. Kemudian .....

ZRRRRRRRAAAAAAASSHHHH!

Atap bangunan penjara besi pun aku robek. Karena panas dari pedang Beam membuat besi yang menutupi atap itu meleleh, aku pun berhasil menjebol atapnya dan melesat menuju ke bawah. Aku matikan pedang beamku dan kusimpan lagi di punggungku. Misi berhasil, aku sudah masuk. Trus?

Aku mendarat. Di dalam ini langsung aku ditembaki oleh beberapa penjaga. Boleh dibilang mereka sipir buatan dari Putra Nagarawan. Semuanya robot. Betapa aku terkejut melihat isi dari penjara ini. Kulihat banyak sekali kubus-kubus yang semuanya terbuat dari kaca anti peluru. Dan yang lebih mengejutkan adalah semua kubus ini berisi manusia. Manusia dengan tempat tidur dan closet. Inikah penjara besi itu? Melihatku bisa masuk mereka bersorak-sorai. Aku tak bisa mendengar mereka tapi aku bisa melihat pancaran kegembiraan dari mereka.

"Kaca itu sangat khusus. Disebut sebagai Hard Glass! Tebalnya mencapai 30cm, tahan panas dan api, juga tentu saja anti peluru. Pantas saja para superhero ini tak bisa menggunakan kekuatannya di dalam box itu," kata Ai.

"Aku akan menghancurkan kaca itu," kataku.

"Potong saja dengan Gnome Blade," kata Ai.

"Flash Up!" aku berubah menjadi mode Flash up. Sekarang gerakanku melebihi kecepatan suara.

Aku menjelejahi seluruh bangunan penjara besi. Kulumpuhkan seluruh robot-robot yang ada, dan kupotong-potong seluruh box yang mengurung orang-orang yang ada di sana. Dari lantai paling atas sampai lantai paling bawah. Aku juga menghancurkan segalanya, apa yang bisa aku hancurkan maka aku hancurkan dengan Gnome Blade. Tubuhku memutar menerjang dalam gerak cepat. Semuanya yang aku hancurkan berhamburan seperti slow-motion. Setelah itu aku berhenti.

"Flash OFF!"

Baru deh semua keributan yang tertunda karena kecepatanku tadi baru terdengar. Brak! Prang! Bruk! Kriiieeeett!

Sebuah box terbuka. Seorang wanita cantik dengan rambut pirang keluar dari dalam box. Dia langsung menghampiriku. Dilihat dari matanya yang biru jelas ia bukan anak pribumi. Siapa dia?

"Hai, terima kasih. Namaku Lane," kata cewek ini. "Entah kenapa aku bisa sampai terseret ke sini. Terima kasih sekali lagi"

Aku melihat wajahnya tersipu-sipu sampai pipinya memerah. Aku bertanya, "Apa kekuatanmu?"

"Aku...sebut saja si ratu Es," katanya. Tangan kanannya memancarkan cahaya berwarna putih, bukan itu bukan cahaya. Itu bunga salju. Tiba-tiba ia melompat dan bersamaan dengan itu dari kakinya muncul sebuah pilar es. Bukan, dia tidak melompat, tetapi didorong oleh pilar es yang muncul dari kakinya.

Yup, ributlah suasana penjara sekarang. Para superhero walaupun dengan baju tahanan mereka, tetap bisa mengeluarkan kekuatan yang aneh-aneh. Si wanita karet, si gerak cepat, kemampuan petir, dan masih banyak lagi. Semoga saja mereka semua bisa menghadapi para Titan di luar.

"Guys, di luar ada para Titan. Bantu para prajurit kita di luar," kataku.

Aku segera terbang ke udara keluar dari Penjara Besi. Di luar aku langsung disambut dengan pertempuran yang tak kalah sengitnya. Ternyata para Prajurit telah menumbangkan satu Titan, tapi Titan yang lainnya masih banyak. Meriam-meriam ditembakkan, bom-bom dilepaskan, ledakan bersahut-sahutan, sangat kontras dengan pemandangan alam yang seharusnya kicauan burung yang terdengar.

Aku akhirnya ikut membantu untuk mengalahkan para raksasa elemen yang jumlahnya tidak sedikit itu. Kemudian para super hero lainnya ikut membantu setelah keluar dari Penjara Besi. Hari itu menjadi hari bersejarah, karena Penjara Besi telah dihancurkan dan seluruh para tahanannya bisa keluar.

Tak perlu aku ceritakan bagaimana detail pertempuran dengan para Titan, karena aku juga membantu mereka dengan menggunakan Gnome Blade. Para Titan hancur semua dan semuanya selamat.

Setelah pertempuran yang melelahkan seharian itu kami pun istirahat. Tidak bagiku. Aku harus pergi. Aku harus menemui Han-Jeong.

"Gnome-X, mau kemana?" tanya sang prajurit.

"Masih banyak yang harus aku lakukan. Yang jelas. Kita harus menghancurkan seluruh generator yang ada baru kemudian kita gempur Jakarta," jawabku.

"Kita bertemu di Jakarta setelah semua generator dihancurkan?" tanyanya.

"So pasti, kita semua," jawabku.

Semuanya melambai kepadaku sambil berteriak, "Merdeka!"

Hahaha, mirip film kemerdekaan saja. Tapi boleh juga sih. Aku pun menghormat kepada bendera merah putih yang berdiri kokoh di sebuah tiang di tepi pantai. Yang lain juga mengikuti. Ini bukan lagi perjuanganku, ini adalah perjuangan semua rakyat Indonesia untuk merdeka. Ya, merdeka untuk menata negara mereka kembali, dan tentu saja merdeka dari cengkraman Putra Nagarawan.

(bersambung.....)
 
Terakhir diubah:
Pagi2 sambil nunggu anak2 yang mau praktikum presentasi eh malah dapet bonus update hehehehe
 
seru.....:jempol::jempol::jempol:
Putra Nagarawan..... ----we need someone to rule, but not cruel-----, pernah baca dimana gitu tuh kalimat...

bang arczre, nanya dong...... nonton prison break ya???? prison ato prisson ya?????
 
Prison, kelebihan S.
Ini 2 kali aku bikin cerita membobol penjara. Coba tebak dicerita mana membobol penjara ada hayo? :D
 
Yihaaa..update lagi..thnks suhu arci..

The last battle of human race...Mankind Technologi Vs The Last Destroyer..

Can't wait for the epic battle
 
om arci, kalo super hero yg di nusakambangan, sumber kekuatannya bkn dr armor kaya yudha sama han jeong ya?
:bingung:
 
om arci, kalo super hero yg di nusakambangan, sumber kekuatannya bkn dr armor kaya yudha sama han jeong ya?
:bingung:

bukan, macem2. ada manusia karet, ada yang bisa ngeluarin petir, ada yang bisa berubah bentuk. Aneh-aneh deh.

Tapi semuanya keok hanya karena satu orang :p
 
Prison, kelebihan S.
Ini 2 kali aku bikin cerita membobol penjara. Coba tebak dicerita mana membobol penjara ada hayo? :D


Si rambut merah mas bro.. N tentunya ya ini di my heroine.. :D
 
Di Si Rambut Merah, yang jebol Faiz Junior. Debut pertama kali Black Knight.
 
lagi seru serunya nih bro.... jadi inget film2 kemerdekaan....
 
Prison, kelebihan S.
Ini 2 kali aku bikin cerita membobol penjara. Coba tebak dicerita mana membobol penjara ada hayo? :D

siang suhu arci,dicrita si rambut merah,waduh bru ol eh..dah da apdete ijin bca dulu suhu.
 
merinding sendiri bayangin semuanya hormat ke bendera trus teriak merdeka
 
Ayo PN target2mu dah jelas..tnggal d musnahkan aja tuh para super hero..:haha:
tapi c ratu es tlong d sisain ya,.kan lmyan..blonde..oh blonde..:cup:
 
Bimabet
bukan, macem2. ada manusia karet, ada yang bisa ngeluarin petir, ada yang bisa berubah bentuk. Aneh-aneh deh.

Tapi semuanya keok hanya karena satu orang :p

kira2 darimana ya, sumber kekuatan para super hore..
apakah mutasi gen kaya X-Men. .
masukin nanobot ke tubuh ky lucifer
pemakai ninjutsu dari desa tersembunyi. .
atau mulai muncul buah setan ganteng ganteng no mi dan teman2nya. .

misteri baru buat detektif Kim tuk dipecahkan
:kacamata:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd