Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My fantasy home

Haloo, akhirnya setelah sekian lama gue nikmatin semua cerita yang ada disini membuat gue ingin coba menuangkan cerita fantasi gila yang ada di kepala.

Pliss jangan hujat gue kalo cerita gue jelek atau nggak masuk ya. Soalnya ini perdana gue nulis cerita panas mesum.

Dan kalo kalian suka boleh dong kasih gue dukungan di ini...

Salam semprot dari gue... Selamat menikmati

Part 1 di bawah
Part 2 https://v1.semprot.com/threads/my-fantasy-home.1347491/page-2#post-1901807108
Mantap bro.
 
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan segala hal menantang, akahirnya kami sampai, bang reno sudah memarkiran mobil di pelataran halaman sebuah vila yang cukup megah, dengan tembok yang tertutup dan tak ada akses masuk selain pintu gerbang utama yang di jaga ketat oleh orang suruhan tante arin. Yahh wajar sih, tante memang orang yang dengan penghasilan tinggi, belum lagi om hendra adalah pemilik rumah film porno yang memiliki banyak koneksi. dan rekan kerja yang memperekenalkan mamah pada dunia bebas itu.

Dengan penghasilan yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Dan pernah sekali aku tanya ke mamah kenapa mamah masih melanjutkan pekerjaan ini padahal dalam segi keuangan kami sudah lebih dari cukup, dan mamah cuma menjawab jika uang bukan alasan kenapa dia masih melanjutkan ini, kesenangan dan kepuasan tentu saja alasannya, mamah adalah wanita yang haus akan sex.

Aku tau itu dan bahkan sangat hapal. Aku saja tidaklah cukup untuk memuaskan hasrat seorang Marisa, mamahku adalah penggila sex yang tak bisa di jinakkan oleh satu kontol saja. Jadwal rutin mamah adalah 10 kali entot dalam satu hari. Dan aku sudah tidak heran dengan itu.

Dulu pernah sekali mamah mendapat tawaran live setreaming, dengan tema dimana dia di hajar oleh 30 orang dalam waktu sehari full tanpa putus, bahkan makan minum dan melakukan aktifitas seperti memasak membersihkan rumah, dan melakukan hal lainnya harus dengan memek yang di jejali dengan kontol, dan dari ke 30 laki-laki yang menghajar mamah nyatanya tak ada satupun yang bertahan hingga akhir, bahkan sang produser harus menurunkan 15 orang lagi agar streaming itu berjalan hingga tuntas.

walau keesokan harinya mamah harus libur ngesex selama satu hari karena memek yang katanya ngilu luar biasa, tapi tetap saja mamah menikmati, dasar penggila kontol sejati. Bahkan kegilaan mamah sudah di aku oleh beberapa negara dan selalu mendapat tawaran dengan kontrak tinggi, hanya saja mamah tak serakus itu, mamah hanya menerima pekerjaan yang menurutnya menyenangkan saja. Tak mau terikat kontrak apa lagi harus berurusan dengan dunia lendir dengan orang yang di kenal. Lebih baik setreaming dirumahnya dengan beberapa orang yang memang sudah di kenal dan sudah terbukti sehat bebas penyakit.

"Don, kamu liat celana dalem mamah nggak?" aku tersadar dari lamunanku, mengalihkan tatapanku menatap mamah yang sibuk mencari celana dalam di kolong kursi.

"Mana doni tau mah, kan bukan doni yang buka celana dalam mamah, rian kali tuh?" ucapku yang memang tak melihat celana dalam mamah. Aku masih lemas dengan kegilaan yang baru saja kami lakukan. Ngentot di jalanan umum tak peduli banyak pasang mata menyapa dan melihat rendah kearah kami, aku tetap saja menggenjot tubuh mamah. Mengundang kan payudara mamah hingga terpental dan menjadi tontonan penghuni jalan. Teriakan yang menjadi pengiring indahnya kegilaan kami tadi.

sampai kami di ikuti hingga gang sepi dan di jegat oleh 3 motor untuk meminta jatah pada mamah dengan alasan mengganggu kenyamanan umum.

Dan tentu saja hal yang langsung membuat mamah girang dan di iyakan begitu saja, karena tujuan mamah menerima tantangan kak Gebby adalah untuk menarik kegilaan yang lebih gila lagi, apalagi kami memang belum pernah sekalipun membuat konten seperti itu.

"Yan. Kamu liat nggak celana dalem mamah di mana?" ucap mamah yang masih saja berusaha mencari celana dalam nya.

"Nggak tau lah mah, kan tadi mamah yang lempar itu celana dalem. Rian mana tau" ucap rian yang juga masih terkapar di kursi belakang dengan BI Juni yang masih menduduki tubuhnya. Kegilaan tadi bukan hanya di lakukan oleh mamah saja, tapi juga kak Gebby dan Rian yang bahkan langsung menggenjot BI Juni tanpa ampun, bang Reno dan kak Daisy hanya diam dan main raba, karena mereka bertugas merekam semua kejadian yang ada.

"Ihh. Kemana sih, masa mamah dateng ke pesta nggak pake celana dalem sih?"

"Yaudah sih mah. Di dalem juga kan nanti nggak pake baju" kataku santai melihat kembali keadaan rumah mewah di hadapan kami ini, yang pesta ulang tahun kali ini memang di rayakan oleh anak Tante Arin yang hari ini genap menginjak usia 17 tahun. Acara party yang hanya mengundang kerabat terdekat ini memang bertemakan bikini dan lingerie. Tentu pakaian itu kami kenakan saat kami sudah di dalam.

Tidak di tempat umum seperti ini lah. Dan gue berfikir acara ini bakal lebih gila dari acara kami tadi. Tentu saja karena acara ini jelas akan di tanyangka secara langsung. Party yang akan lebih gila dan lebih menggoda, mungkin akan sama persis dengan acara ulang tahunku dulu, dengan acara utama yang tak mungkin bisa di lewatkan. Dimana sang tuan rumah yang memiliki acara dan yang baru saja menginjak usia 17 tahun boleh memilih wanita siapapun yang dia inginkan di acara itu, berapapun yang dia inginkan dan kapanpun yang dia inginkan. Dulu aku memilih 5 wanita, termasuk mamah kak Gebby dan juga kak Daisy. Namun ada wanita sepesial yang tentu saja membuat acara ulang tahunku lebih menggila, yaitu Tante Arin, selaku tuan rumah acara sekarang.

Kenapa aku bilang spesial? Tentu saja karena pelayanan yang di berikan oleh Tante Arin, pelayanan ekstra yang bisa membuat laki-laki manapun crot hanya dalam waktu kurang dari 15 menit. Bukan hanya pelayanan yang gila, tapi tangan lembut, lodah yang di tindik yang semakin membuat kelojotan saat di kulum. Dan tenggorokan mampu menelan kontol hinhha dalam adalah pelayanan ekstra nya, belum lagi memek dengan tindik di itil yang memberi sensasi lebih saat kepala kontol menyentuh benda dingin itu, dan jangan lupakan pijatan empot ayam yang menggilas kontol semua terlihat begitu nikmat.

Apalagi di tunjang dengan wajah cantik, kulit putih mulus, toked besar kencang yang berukuran 38d, pandat sekali menantang, walau aku tau itu hasil operasi tapi tetap saja sukses membuat banyak lelaki kelojotan menahan nikatmat jepitan payudara Tante Arin.

"Iya mamah tau, tapi kan kalo pake bikini setidaknya bisa nutupin sedikit bekas genjotannya kalian tadi" balas mamah masih berusaha membongkar segala isi dalam mobil. Masih berusaha mencari di sekeliling dengan keadaan yang bugil malah membuat kontolku kembali tegang, keindahan tubuh mamah memang susah di pungkiri. Bukan hanya aku yang mengakui. Walau masih lebih menantang Tante Arin, tapi tetap saja mamah memiliki daya tarik sendiri di mataku. Bukan hanya di mataku saja. Tapi di mata teman-teman sekolah yang sering mengintip di sela waktu.

"Kebuang kali mah pas mamah main di luar tadi" kata kak Gebby, masih memakai bikini tali, lalu mengikat rambutnya sebelum memakai lingrie yang sangat sexy, ku lihat di sebelah kiri ku kak Gebby masih terlihat malas. Dengan nafas berseru pertanda ia akan menyusul masuk kedalam sana.

Aku yang sedari tadi sudah tegang, meraih tangannya mengarahkan pada kontolku dan memintanya untuk mengocok.

Kak Gebby membuka matanya. Dengan satu ia menatap kearahku yang ku balas dengan senyum. Aku beranjak sedikit, mencondongkan tubuh kearah kak Gebby, mengecup lembut bibir ranum itu dengan nafsu menggebu.

"Lo, mau lagi dek?" tanya kak Gebby tak persaca di sela ciuman kami. Aku hanya mengangguk. Lalu kembali menghajar bibir ranum itu, mengecup dengan ganas. Tanganku tak tinggal diam, aku mulai memainkan payudara sekali milik kak gebby, di perlakukan seperti itu tentu saja membuatnya semakin mericau, mendesah tak karuan. Kuturunkan kecupanku. Kuarahkan pada puting merah muda yang sudah mengacung menantang di sana, ku hisap pelam dan lembut. Aku tau ini adalah titik sensitif kak Gebby. "Ohhhhssssss... Iiyaaa donn di situ... Oyyaaa ahhh"

"CK kalian itu mamah lagi sibuk juga malah asik sendiri" teriak mamah protes dengan kegiatan kami. Aku tak peduli lebih memilih menindih tubuh kak Gebby. Memberikan gesekan kecil pada itilnya dengan kepala kontolku dengan bibir yang masih memainkan puting yang semakin menantang itu, tak lupa aku juga meremas payudara sebelahnya lagi.

"Ohhhh dooonnnn kkakakk nggak kkuuaat" desahan kak Gebby semakin membuatku horny. Aku bahkan sudah tak melihat dan peduli bagaimana keadaan sekitarku, yang aku inginkan sekarang adalah kepuasan bersama kak Gebby. Aku mengeram menikmati segala lekuk dan sentuhan kak Gebby terlebih permainan tangannya di setiap duduk kulit kontolku. Mendesah dan terus mericau menresapi apa yang aku dapatkan kali ini. "Shhhh ohhhh masuuukin aja dongg.. oohhh" tangan lentiknya berusaha menarik tubuhku memposisikan agar aku terpat berada di atasnya dan setelahnya tangan lentik itu menuntun masuk penis panjang miliku. "Ohh, ssss" lenguhan kami terdengar bersamaan. Di iringi genjotan yang saling menuntut satu sama lain, menuntut kenikmatan yang sudah membumbung tinggi di atas Awang, mengabaikan segala jenis ucapan dan teriakan dari keluargaku yg sudah beranjak dari tempatnya.

°°°

"Itu nggak papa mereka kita tinggal?" Ucap Daisy yang sudah turun membenahi letak Tah kecil miliknya, dengan penampilan lingerie dan bikini sebagai pelengkap keseksiannya, Dessy menggandeng tangan Reno untuk menutup diri dari tatapan liar para satpam yang ada di ujung gerbang,

"Udah nggak papa, toh mereka nggak peduli juga walau kita teriakin" sahut Marisa yg hanya mengenakan bikini dan kain tipis di bagian bawah tanpa CD karena celana dalamnya entah terbang kemana. Tangannya berusaha menarik dan merapihkan bikini yang terlihat Kekecilan untuk ukuran payudara besarnya.

"Tapi pak satpam ngeliatin mereka aja loh dari tadi" ucap Daisy agak khawatir dengan keadaan kedua adiknya.

"Lah biarin aja lah, toh Gebby juga bakalan enjoy kalo para satpam itu ikut nimbrung." Ucap Marisa menggendong Dion lalu beranjak dari tempatnya. "Lagian nanti juga kalo udah kumpul semua para satpam itu ikut gabung sama kita" lanjutnya lagi cuek.

Daisy mendengus pelan mencoba tak peduli dengan apa yng di khawatirnya. Benar kata Marisa toh nanti juga di dalam sebuah berbaur menjadi satu. Membayangkan itu entah kenapa malah membuat Daisy sedikit menciut. Ia merapatkan tubuhnya pada lengan Reno yang tentu saja di sadari oleh pria tampan itu.

Melihat gelagat yang Daisy keluarkan Reno seolah paham, tangannya ia gerakan untuk merangkul pindang Daisy mencoba memberikan ketenangan lewat rangkulannya. "Tenang aja, di dalem nanti nggak akan ada yg sentuh kamu selain para pria kamu sendiri" ucap Rendi serupa bisikan pada tengkuk Daisy di sertai kecupan lembut di sana.

"Tapi..."

"Percaya sama aku deh, aku bakal selalu di samping kamu dan nggak akan ngebiarin kamu di sentuh siapapun di sana" lanjutnya lagi, Reno tau dengan ketakutan daisy terhadap sentuhan lelaki yang belum di kenalnya.

"Kalo misal tuan rumah milih aku jadi putrinya?" Lanjutnya lagi sedikit gelisah.

"Untuk itu aku nggak bisa mastiin. Karena peraturan keluarga kamu suasah di tebak." Jawab Reno rendah.
"Tapi setidaknya kamu hanya melayani tuan rumah kan tanpa di sentuh pria pria lainnya. Nikmatin bagian itu dan nggak usah di pikir bagian yang lain. Percaya sama aku"

Daisy mengangguk pelan sembari beriringan masuk mengikuti langkah Marisa yg terlihat riang dengan wajah penuh keceriaan. Di belakangnya ada rian yang sibuk mengekor pada Marisa. Bi juni yang dengan telaten menuntun Jean dan Mindi dengan penampilan khas dan couple, bi Juni dengan lingerie berenda merah, begitupun jean, hanya Deon yang mengenakan kostum yang berbeda.

Tak lama mereka melewati pintu megah yang menuju langsung pada halaman belakan yang di jadikan tempat pesta ulang tahun bertemakan outdor dan segala peruntukan yang menunjang. Kolam renang lebar lebih lebar dari halaman belakang Marisa yang selalu ia gunakan untuk berpesta tiap akhir pekan. Wajar karena yang ulang tahun adalah anak bontot dari Tante Arin jelas saja pesta ini akan megah dan meriah.

Marisa dengan mata berbinar ya mulai mengedarkan pandanganya , mencari sosok Arin dan suami serta putra yang tengah berulang tahun hari ini, ia menyusuri tiap sudut ruangan namun yang di temuinya hanya sosok sepasang manusia yang sudah asik bercumbu bahkan begulat dengan hebatnya, belum lagi pemandangan yang membuatnya merasa semakin muda tiap melihat otot para pejantan tangguh yang tengah memamerkan kekekaran tubuh dan juga seolah beradu saling besar ukuran kelamin dengan memajang nya tanpa perlu repot menutupinya berjalan kesana kemari membuat Marisa ingin bersorak melihatnya.

"Nahh, inget Tante Ririn dulu baru yg Laen" ucapan Daisy mampu menghentikan marisan yng seketika raut wajahnya langsung lesu.

"Iya mamah tau" ujarnya lagi, "bi, titip Deon ya" ujar Marisa setelahnya, menitipkan anak bontotnya para bi Juni sebelum beranjak pergi dan mencari Arin sekeluarga.

Lalu tatapannya tertuju pada sebuah gazebo yang tak jauh dari kolam renang di sana Tante Arin terlihat tengah tertawa renyah dengan para tamu undangan dan tak lupa di samping kanannya ada Dean yang tengah asik memeluk bundanya, dengan tangan yang sibuk memainkan dua gundukan milik Arin. Tak peduli tatapan liar para tamu undangan yang melihat tontonan gratis seperti itu. Bahkan tak jarang Dean mengecup mencupan tiap inci tubuh Arin.

Dan Marisa sadar, di tempat ini kesenangannya akan terlampiaskan seluruhnya. Marisa tak sabar menunggu hal itu tiba. Bagian bawah tubuhnya sudah mulai berkedut dan becek saat membayangkan berapa banyak batang penis yang akan memuaskan hari ini.

"Aku nggak sabar"
Emang gak ada polantas yg lihat ya, gimana klo ikutan grepein Tante Marisa ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd