Chapter 11 Mustika Dara : Iri Hati Akibat Perselingkuhan
Abi
Kehidupan rumah tanggaku bersama aliyah sangat indah dan tentram hingga aku mendapat kabar bahwa ternyata sebelum kami menikah, istriku sudah pernah terpakai oleh salah satu dokter di RS tempatku bekerja dia adalah dr.Yadi si tua bangka mesum.
Aku mendapatkan cerita ini ketika salah satu perawat pria ku tak sengaja keceplosan di depan ku perihal hal itu, dia memang tak secara langsung mengatakan nama istriku tapi menyebutkan bahwa dr.Yadi pernah ngewe in wanita bercadar beberapa tahun lalu, perkiraanku ketika istriku tengah mengandung Dara.
Aku yang saat itu sangat panas dan otakku dipenuhi amarah, entah aku bernasib baik atau buruk pada hari ini menerima seorang pasien yang juga bercadar seperti ku, terakhir kuketahui bernama Rini yang tengah ingin memeriksa kondisi kandungan anak keempatnya. “Ukhti cadar nih, mirip banget kayak istriku dulu, tapi udah anak ke 4 ya, binal banget pasti nih” batinku selaras dengan pikiran kotorku.
Setelah aku melakukan serangkaian interview terkait kehamilan, aku meminta Rini untuk naik ke ranjang diagnosa. Ia berinisiatif untuk mengangkat gamis bawahannya ke tepat di bawah perut. Aku seketika menelan ludah melihat betapa mulus dan montoknya paha Rini.
“Maaf ya mba, mohon dibuka celana dalamnya” ucapku
“Loh saya USG biasa dok, bukan transvaginal” pungkas Rini
“Ya bu saya paham, tapi ada bagian di sekitar vagina ibu yang harus saya periksa terkait persiapan kelahiran ibu kelak” jelasku yang penuh istilah kedokteran
“Ohh i..iya deh dok” ucapk Rini seraya melepaskan celana dalamnya. Seketika memek tembem dan berbulu terpampang di depanku yang membuatku kembali menelan ludah.
Aku melakukan diagnosa sesuai prosedur,
“Maaf mba, boleh naikkan kedua kaki mbak ke penopang kaki ini?” perintahku diikuti rini mengangkan kedua betisnya lalu diletakkan di penopang kaki
Aku yang mulai dikuasai nafsu, berpikir liar, “Bagaimana kalau kubius saja mba ini?”
Tapi ide liar tersebut ku urungkan, aku memutuskan untuk menggunakan metode lama yaitu mengurut-urut bagian sekitar bawah perut lalu menuju bibir memek
“Ahhh leganya, nyaman dok dipijit bagian situ” ucap rini ketika aku memijat bagian bawah perutnya
Aku lalu melancarkan pijat relaksasi menuju bibir terluar memek rini, sesekali kugesek itil rini yang cukup menonjol.
“Uhh…” samar-samar terdengar lenguhan rini tiap jarikan menyentuh itilnya
Aku yang semakin dikuasai nafsu liarku, mulai berani sedikit memasukkan jari tengahku ke dalam liang memek rini
“Ohh sssh hmmm” lenguh rini semakin jelas
Sembari tangan kiriku sibuk bermain dengan memek rini, tanganku sibuk menanggalkan celana kain ku berikut dengan celana dalamku seketika kontol 19cm ku mencuat keluar yanh sudah tegak sempurna
“Dengan tidak mengurangi rasa hormat, maaf kan saya bu, saua harus lakukan ini pada ibu, kali ini saja bu” ucapku sembari berusaha naik ke ranjang diagnosa, dan hal ini membuat rini terperanjat
“Dok… dok! Mau ngapain dok?!!” pekik rini sembari berusaha mendorong tubuhku
Aku segera merebahkan tubuhku diatas dada rini, lalu kupegang dan kuarahkan kontolku menuju liang kenikmatan rini
Ketika sudah kurasakan bibir hangat memek rini, langsung saja kuhentak keras kontolku
“Auhhh dok, besar banget, gak muat aaahh” lenguh rini
Aku tak peduli dengan dorongan tangan rini, dan terus saja menggenjot rini full speed, terasa pijatan-pijatan memek rini sangat erat sembari kubayangkan kondisi ini adalah ketika istriku lagi di ewe dr.Yadi
“Sssh dook… udah becek saya, gatahan” desah rini tak tertahankan lagi olehnya
“Iyaaa mba, nikmat banget sempit, nikmati ya mba, kali ini aja” ucapku yang terus menerus menggenjot memek rini
“Dok oohh ohh dok, saya keluar” desah rini diikuti semburan cairan cintanya
Ada sekitar 30 menit aku menggenjot rini, lalu akhirnya aku lepaskan kontolku, dan meminta berganti posisi.
Kutarik tubuh rini hingga pantatnya ke pinggir ranjang diagnosa, lalu aku yang berdiri mulai mengambil ancang-ancang untuk memasukkan kembali kontolku
“Ughh dok besar kontolmu sssh” racau rini mulai vulgar
Total sudah 45 menit aku menggenjot memek rini kurasakan tanda-tanda akan orgasme, kupercepat sodokan kontolku sehingga membuat suara ranjang ini semakin nyaring
“Ahhh dokk sssh keras banget, enaaak doook” desah rini
“crooot crooot crooot” ada sekitar 4 semburan lahar peju panas ku yang seketika membanjiri liang memek rini
“Auhh oh ohh dok, banyak banget pejunyaaaah” lenguh rini ketika menerima semburan peju ku.
Hal yang tak budi ketahui adalah ketika pergumulan panas dirinya dengan rini, ada yang tak sengaja menguping dan melihat adegan tersebut.