Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MIA BUDAK SEKSKU (ORIGINS)

❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁


AWAL MULA - PART 2


❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁


VIRGIN
Kedua paha Mia mengangkang dengan mata memelas meminta diriku segera membuka segel pertama keperawanannya, membuatku sempat sedikit ragu di awal untuk tidak melanjutkan hal itu.

Tetapi apalah daya, keteguhan hati seorang remaja SMA tidaklah sekuat baja. Ketika melihat sajian gratis tersedia di depannya, membuatku harus mau untuk segera menyantapnya dengan lahap.

"Pelan-pelan ya yank, aku takut sakit..." rengek Mia padaku.

Sambil berdiri, aku mulai menggesek-gesekkan kepala kontol dengan tanganku ke tepian memek Mia.

Dan mulai melakukan sedikit dorongan ke dalam, mencoba untuk segera merobek selaput daranya itu.

"Bentar yank, gak jadi, aku takut..." tolak Mia berubah pikiran tiba-tiba, sembari kedua tangannya menahan tubuhku untuk maju semakin mendekatinya.

"Yaaaankkkk...auehnm..sakittt...yankkkkk?!" rintihnya sambil sedikit menangis, dengan kedua tangan kini menahan mulutnya supaya suara rintihan itu tidak terdengar keluar kamar.

Sudah kepalang tanggung, Aku tidak lagi mau menghiraukan permintaan Mia untuk menghentikan hal itu.

Dan dengan secara langsung mendorong batang kontolku yang mengeras itu menerobos masuk, dan merobek paksa selaput dara di dalam vaginanya.

"Tahan yank, bentar ya, bentar lagi udah gak sakit kok..?!" pintaku dengan nada lembut sedikit merayu.

Berhasil masuk ke dalam memeknya, kini aku menggoyang Mia perlahan memaju mundurkan kontolku itu.

"Hemmm...heemmm...hemmm..hmm, sakit yankkk..." tangisnya lirih.

"Sabar bentar ya yank, bentar lagi enak kok yank..!" rayuku kembali.

Sedikit mempercepat goyangan pinggulku menyetubuhi Mia, hampir tidak bisa lagi kutahan sperma yang sudah berteriak seraya ingin dilepaskan.

Sekuat tenaga aku berusaha untuk tidak merusak moment pertama ini baginya. Segera kuhentikan gerakan kontolku dan tetap diam berada di dalam memek Mia, sembari terus melumat bibir serta bermain dengan kedua putingnya.

Kini rintihan berubah menjadi desahan lirih, Mia mulai bisa merasakan kenikmatannya.

"Janji jangan tinggalin aku ya yank..!" pinta Mia tiba-tiba memegang kedua pipi dan menatap mataku dengan seriusnya.

"Bentar yank, aku dah mau keluar" potongku menghindari ucapannya.

Sembari kulanjutkan dan mempercepat sodokan kontolku yang membuat desahan Mia yang semula samar menjadi semakin jelas di telinga.

"Yank.." Ucapku sambil mencabut kontolku yang menyemprotkan lendirnya menuju ke atas perut Mia.

Terlihat sperma yang keluar membasahi sebagian kulit perutnya, disambut oleh tangan Mia yang mulai sedikit mengocok kontolku untuk mengeringkan lendir yang tersisa.

"Kok kamu ga jawab sich yank, janji jangan tinggalin aku ya?!" tanyanya kembali sambil tetap menggenggam kontolku itu.

"Iya sayank.." jawabku menenangkannya.

Perasaan lega bercampur dengan sedikit penyesalan, ketika aku mulai mengenakan pakaianku kembali. Kenapa aku harus melepas segelnya? bukannya aku bisa menggunakan tangan, tocil serta mulutnya mengulum kontolku untuk mengeluarkan lendir.

Aku yang termasuk type orang pemikir, mulai tidak nyaman dengan keadaan yang terjadi saat itu.

"Aku takut kamu tinggalin aku yank" ucapnya kembali melihat ke arahku dengan posisi terlentang tanpa sehelai benangpun itu.

"Gak akan yank" jawabku melanjutkan berpakaian.

Mia kini mulai bangkit, membuka sprei kasurnya yang sedikit terkena noda darah dan lendir akibat permainan kami tadi. Tetap telanjang, tangannya bergerak merapikan tempat itu sambil berkata...

"Aku ga mau perawanku diambil Yanto, aku pengennya kamu.." lanjutnya sambil membelakangiku merapikan tempat tidur itu.

"Maksudmu yank?!" Tanyaku kaget mendengar hal itu.
❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁

AYAH TIRI
Yanto yang dimaksud Mia di sini, adalah ayah tiri yang baru saja menikahi ibunya. Kuli panggul yang dulu sering membantu ibu Mia di pasar, dan dulu cukup sering mengunjungi rumah mereka sebelum menikah.

"Maksudnya apa yank, Yanto siapa?" tanyaku kembali mempertegas pernyataan Mia untuk menceritakan semua nya.

Mia bercerita, dulu ketika Yanto sering berkunjung ke rumah karena hubungan dekat dengan ibunya.

Dia sering menggoda dan mengungkapkan kesukaannya terhadap Mia ketika mereka berdua saja, dan selalu ditolak oleh Mia secara halus dengan alasan masih ingin fokus dalam hal mengejar pendidikan.

Dan beberapa bulan lalu, Mia kaget dengan keputusan tiba-tiba ibunya menikahi Yanto dan menjadikannya Ayah tiri di keluarga itu.

Sempat Mia menunjukkan seberapa keberatannya terhadap hal itu, tapi tetap tidak merubah keputusan ibunya untuk menikahi Yanto. Hingga kini Yanto menjadi ayah tiri dan membuat Mia semakin menjauh dari keluarganya.

Kini semakin jelas alasan Mia mulai berubah, sehingga dirinya mau dan menjadi seperti ini..

"Aku bingung yank, harus cerita ke siapa lagi?!" ucap Mia.

Mia mendekati dan memelukku dalam keadaan bugil itu sembari sedikit meneteskan air mata.

Cukup lama aku diam menerima pelukannya itu, hingga kemudian Mia melanjutkan ceritanya kembali.

Setelah menikah dengan ibunya, kini ayah tirinya itu sudah tidak menjadi kuli panggul di pasar lagi.

Melainkan hanya membantu ibu Mia berjualan di pasar, dan sebagian besar waktunya dia habiskan memancing dan berdiam di dalam rumah.

Hingga tepatnya seminggu yang lalu, ayah tirinya tidak ikut berjualan membantu ibu Mia ke pasar dengan alasan kurang enak badan.

Dan di hari itu, sekitar dini hari Mia tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena merasa seperti ada yang menggerayangi dan menciumi pipinya.

Benar saja?! ketika membuka mata, Mia kaget melihat bahwa kini ayah tirinya itu berada tepat di samping tubuhnya yang terbaring di ranjang kamar itu.

Sempat hendak berteriak, Mia berhenti ketika diancam oleh Yanto untuk tetap diam jika tidak mau terjadi apa-apa terhadap dirinya.

Melanjutkan aksi mesumnya kepada Mia, ayah tirinya itu sempat hendak memaksa membuka celana dalam yang dipakai Mia hingga dirinya spontan berteriak dan menangis keras.

Sontak keributan itu memecah keheningan dan membuat ayah tirinya panik menghentikan perbuatannya.

Tetap mengancam Mia untuk menutup mulut akan hal yang baru saja terjadi, sang ayah tiri berdiri sembari pergi terburu-buru keluar dari dalam kamar.

Sang kakek benar-benar terbangun mendatangi Mia untuk menanyakan alasan dirinya berteriak, yang malah di sangkal dan terkesan ditutup-tutupi sendiri oleh Mia dengan alasan kaget terbangun akibat mimpi buruk yang dialaminya.

"Gak nyangka aku yank, kamu mengalami hal itu.." sahutku mendengar ceritanya.

Mia melanjutkan ceritanya, bahwa hal itu tidak berhenti di sana. Tepatnya k
emarin lusa, Mia juga memergoki ayah tirinya yang mencoba mengintip dirinya yang sedang mandi.

Makanya Mia semakin mawas diri dengan menjauhi interaksi bertemu ayah tirinya dan selalu mengunci kamar tidurnya ketika berada sendirian di sana.

Karena tidak ingin menghancurkan kebahagiaan dan membuat ibunya sedih, Mia sengaja menutupi semua itu dan menghadapi dengan caranya sendiri.

"Makanya aku pengen kamu jangan tinggalin aku ya yank?!" pinta Mia padaku di tengah-tengah ceritanya.

Mia sadar, bahwa kebungkamannya tidak akan menghentikan rencana mesum ayah tirinya itu.

Di situlah Mia memutuskan untuk membuatku menyetubuhinya, sehingga diriku ada untuk selalu menjaganya.

❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁

LOST CONTACT
"Udah, tenang ya yank?! ada aku.." jawabku sambil mengusap rambutnya.

"Kalo ada apa-apa, kamu langsung cerita ya.." tegasku kembali menenangkan Mia.

Cukup lama Mia memelukku berdiri dengan telanjang bulat menumpahkan beban dibenaknya, hingga kami larut dan mengakhiri pertemuan itu dengan persetubuhan kembali.

Setelah kejadian itu, hampir setiap ada kesempatan dan waktu yang mendukung aku pasti selalu menyetubuhi Mia.

Hingga tak terasa sudah hampir satu tahun kami berpacaran dan aku sudah lulus dari pendidikan SMA.

Di sini mulai berubahnya kehidupanku..

"Nak?! Nanti kalo sudah jualan ikut paman di sana, ibadahnya di jaga ya.., dengerin semua nasehat pamanmu!!" Ucap ibu mengantarkan kepergianku di stasiun kereta api.

"Iya bu, do'ain Joni terus ya bu, moga bisa cepat sukses?!" ucapku mencium tangannya.

Hari itu merupakan kepergianku dari kota asal menuju kota tempat tinggal pamanku, ibu menitipkanku ke paman untuk mendidik dan mengajariku berjualan seperti dirinya.

Di atas kereta, aku selalu menghubungi Mia untuk membuatnya tenang dan tetap menjaga komunikasi kami berdua kedepannya.

"Aku janji sayank, gak akan ngelirik cewek lain.." ucapku berjanji.

"Kok kamu tega ninggalin aku sendirian sich yank...?!" tangisnya terdengar dari dalam hp jadul yang kupegang.

"Ini kan buat masa depan kita yank, dua tahun lagi aku pasti langsung nikahin kamu" jawabku menenangkan hatinya.

Obrolan saat itu terjadi cukup penuh dengan haru dan kesedihan antara kami berdua.

"Janji ya yank, aku bakal terus nungguin kamu?!" ucapnya terus menangis.

"Iya sayank, jaga diri baik-baik di sana ya?!" jawabku yang sudah terbawa suasanya dan perasaan terhadapnya.

Semua komunikasi jarak jauh kami terjadi lancar?!

satu tahun keberadaanku mengikuti paman berjualan di kota itu, hubungan ku dengan Mia baik-baik saja.

Mulai dari sms, panggilan telpon, hingga fb menjadi sarana tempat kami menumpahkan rindu.

Hingga tiba-tiba..

Semua kontak Mia yang aku miliki, tidak bisa dihubungi kembali.

Bukan cuma chat fb yang tidak dibukanya?! bahkan Mia tidak mau menerima panggilan telponku, ketika aku meminta tolong kepada teman sekelasnya untuk menyambungkan panggilan itu kepada pacarku.

"Mia sibuk, udah Jon katanya kamu jangan menghubungi Mia lagi!!" ucap Lina teman sekelasnya yang aku mintai tolong itu.

Cukup lama aku penasaran dan bingung tentang alasan Mia melakukan hal itu, hingga dia tega membuangku tanpa mengakhiri hubungan yang sudah kita jalin selama ini.

Tapi aku tidak mau terlalu terjebak membuang tenaga hingga menyia-nyiakan masa depan sendiri, dengan tetap fokus melanjutkan apa yang aku kerjakan saat ini hingga bisa meraih kesuksesan yang orang tuaku harapkan.
...​

Tanpa sadar sudah tiga tahun sejak aku menjalani kehidupan di kota itu, hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali pulang dan memulai dari awal membuka usaha sendiri di kota kelahiran.

Terbukti tidak sia-sia segala usahaku dalam bekerja, bisnis berjalan sangat lancar.

Hingga kini aku bisa memiliki kendaraan yang cukup bagus untuk kebanyakan pemuda seusiaku dan mulai menabung membangun rumah sebagai persiapan ketika kelak aku berkeluarga nanti.

"Jon, entar malem nongkrong yuk..!" Ajak Rendi salah satu teman masa kecilku di sana.

"Kemana?!' tanyaku.

Sempat bingung ketika tiba-tiba dia muncul di tempat kerjaku. Rendi cukup dekat denganku, karena rumah masa kecil kita yang tidak terlalu jauh.

"Ulang tahun Lina, pacarku. Tau kan adik kelas kita Lina?! tanya Rendi balik.

"Ikut aja ke cafe biasanya, oh iya! Pasti Mia pacarmu dulu juga ada di sana Jon..?!" ajaknya kembali sambil membuat diriku mengingatnya.

"Mia??" ucapku kaget mendengar nama itu kembali setelah sekian lama.


Bersambung..
❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁
< PREV NEXT >
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd