Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mia : Aku Suka Tubuhku Dinikmati

miapiamia

Semprot Kecil
Daftar
16 Dec 2023
Post
56
Like diterima
199
Bimabet
Perkenalkan namaku Mia. Usiaku saat ini 26 tahun. Beberapa orang yang pertama kali ketemu aku menyebut wajahku mirip Mia Khalifa. Jadi aku memutuskan untuk pakai nama Mia sebagai nama samaran. Awalnya aku ga tau Mia Khalifa itu siapa, namun setelah beberapa kali disebut mirip aku mulai cari tau. Betapa kagetnya aku setelah tau.

Setelah aku perhatikan memang wajahku sedikit mirip dengannya, terlebih aku juga memakai kacamata minus empat. Kulit juga sama sama eksotis. Namun bodyku tak sebagus Mia Khalifa. Tinggiku 160 cm dengan BB 48, termasuk kutilang kalau orang bilang. Bra juga tidak begitu besar, aku pakai ukuran 34.

Sejujurnya aku adalah seorang yang bisa dibilang pendiam, nerd dan tidak banyak bergaul. Dari jaman sekolah aku lebih suka menyendiri, ada beberapa teman dekat namun tidak banyak. Namun dibalik diam ku, aku memiliki fantasi seks yang cukup liar.

Kali ini aku akan ceritakan dari awal, perjalananku menjadi eksibisionis dan fantasi-fantasi yang ada di kepalaku.

Part I Awal Mula (Saat aku berusia 16 Tahun)

Waktu SMA, saat libur sekolah aku pernah menginap beberapa hari di rumah tanteku. Tanteku memang baik padaku. Dia suka mengajak keponakan-keponakannya menginap di rumahnya karena ia sering kesepian ditinggal om ku bekerja. Mereka sudah 15 tahun menikah namun belum dikaruniai anak. Usia om ku kurang lebih 40 tahun dan tanteku 38 tahun. Om ku bekerja sebagai semacam konsultan kontruksi, kebanyakan proyeknya ada di luar kota sehingga kadang meninggalkan tanteku beberapa minggu.

Libur kali ini tante mengajak aku menginap karena akhir pekan suaminya akan berangkat ke kota J. Aku tiba disana hari Kamis, jadi masih sempat bertemu om selama 2 hari. Disitulah awal mula sisi liarku terasah.

Kamis siang aku dijemput tante dan om diterminal, namun tante ternyata ada arisan dengan temannya hingga sore. Sehabis dari terminal, tante di drop di rumah temannya. Aku dan om ku saja yang akan pulang ke rumah tanteku.

Setelah tante turun, aku dan om banyak berbincang tentang sekolahku dan beberapa hal lain. Tiba-tiba om mengajakku untuk singgah dulu di sebuah toko pakaian, karena katanya ia perlu membeli kemeja. Aku mengiyakan.

Toko pakaian tersebut cukup lengkap, aku menemani om memilih-milih pakaian. Om juga menawariku untuk memilih barangkali ada baju yang kusuka. Namun aku tidak tertarik dan merasa segan juga karena melihat harganya yang lumayan mahal-mahal.

Akhirnya kami pulang. Setibanya di kediaman mereka, om membantuku mengangkat koper dan menunjukkan kamar tidur yang akan kutempati. Saat membereskan barang-barangku, tiba-tiba omku datang ke kamarku.

Om : Mia, om boleh minta tolong ga?
Mia : Boleh om, ada apa om?
Om : Ini, tadi di toko om belikan baju buat tante kamu. Kira-kira bagus ga ya? (Ucapnya sambil menunjukkan paperbag)
Mia : Coba lihat om.

Kemudian om ku mengeluarkan baju dari paper bag tersebut. Ternyata sebuah gaun satin berwarna ungu. Lebih mirip lingerie sebenarnya, karena gaun itu memilik tali spaghetti.

Om : Ini, bagus gak?
Mia : Bagus kok om.
Om : Mia mau coba gak?

Aku sedikit kaget dengan pertanyaan omku.

Mia : Loh kok mia yang cobain om? kan itu buat tante.
Om : Ya gapapa, penasaran aja kalo Mia yang pakai.

Entah kenapa waktu itu aku menurut saja.
Mia : Yaudah om, boleh. Sini bajunya Mia cobain.

Aku mengambil baju dari tangannya. Namun aku heran ketika omku malah duduk di kasur, bukannya keluar dari kamarku. Padahal aku akan mencoba baju.

Mia : Loh, Mia kan mau coba baju om. Om ga tunggu di luar aja?
Om : Gapapa disini aja. Kamu cobain depan om aja gapapa kan?

Aku kaget. Jantungku berdegup kencang. Om ku mengucapkan hal itu dengan nada dan ekspresi yang biasa saja, seolah bukan hal yang salah menyuruh seorang gadis SMA mencoba pakaian di depannya.

Aku mencoba berpikiran positif, mungkin disuruh coba tanpa lepas pakaian yang dipakai sekarang. Saat itu aku mengenakan kaos lengan pendek berwarna putih dan rok jeans pendek selutut.
Aku pun mencoba memakai gaun tersebut tanpa melepas pakaian yang aku pakai.

Om : Loh, kok baju nya ga dibuka dulu, nanti ga keliatan model gaunnya. Dilepas dulu dong baju dan roknya.

Aku kaget dan deg deg an. Namun entah kenapa, bukannya marah atau berontak, namun aku seperti tertantang untuk melakukannya.

Akhirnya aku buka perlahan baju dan rok dihadapan om ku. Tersisa BH dan Celana Dalamku saja. Aku yakin wajahku memerah saat itu, karena berada dalam kamar dengan seorang pria dewasa dan aku hanya tinggal mengenakan pakaian dalam.

Om : Badan kamu bagus ya Mia. Mulus. Cocok jadi model lho.

Aku tersipu namun tak menjawab dan mulai salah tingkah. Akupun mencoba gaun ungu tersebut.
Ya benar, gaun itu memang lebih mirip lingerie. Karena belahan dadanya cukup rendah dan bisa menampakkan lekuk tubuhku dengan jelas.

Setelah aku pakai, om berdiri mendekatiku.

Om : Bagus di kamu Mia, walau agak kegedean dikit.

Kemudian om berjalan memutari tubuhku sambil mengamatiku dengan gaun itu. Rasanya degdegan sekali.

Om : Oke Mia. Kayaknya di tante kamu bakalan pas juga deh. Mudah-mudahan dia suka.

Mia :Hehe iya om. Mia lepas lagi sekarang om?

Jawabku gugup. Om mengangguk. Aku pun melepas gaun tersebut. Kembali terpampang tubuhku dengan bra dan celana dalam.

Saat aku akan meraih kaos dan rok ku.
Tiba-tiba ..

Om : Eh jangan pakai baju dulu. Ada lagi nih Mia.

Om ku meraih paper bag. Ternyata ada lagi yang ia ingin untuk ku coba. Betapa kaget aku melihat om mengeluarkan sebuah Bra dan Celana Dalam dari paper bag tersebut.

Om : Kalo yang ini kira-kira pas ga buat kamu? Tadi ok suruu pilih pakaian kamu ga mau. Yang ini om belikan buat kamu.
Mia : Loh ga perlu repot-repot om, Mia bawa banyak kok. Ini cukup.
Om : Loh udah dibeli ini, gapapa coba aja. Kalau kurang pas bisa ditukar nanti.

Aku sebenarnya tau ini bukan hal yang wajar lagi. Namun entah kenapa hatiku bimbang. Antara ingin menolak atau malah ingin mencoba. Sepertinya aku sudah tidak waras.

Aku pun membuka bra dan celana dalam yang kupakai. Aku benar-benar telanjang dihadapan pria, yang mana adalah om ku sendiri.
Namun rasanya nikmat sekali, aku bahkan berlama-lama untuk mencoba memakai bra dan celana dalam yang dibelikan om ku.

Sampai kemudian omku membantuku memakai bra, ia pula membantu mengaitkan bra.
Bra tersebut agak kebesaran, memang bukan ukuranku.

Aku kemudian kaget saat omku tiba2 memasukkan tangannya di celah cup bra yang memang kebesaran itu.

Om : Wah kegedean, ada sisa banyak ruang begini.

Geli sekali saat tangannya bersentuhan dengan payudaraku. Ah perasaan apa ini? Rasanya menyenangkan, belum pernah kurasakan sebelumnya.

BERSAMBUNG.
 
Lanjutan ..

Hari itu tidak diakhiri dengan hal yang lebih jauh lagi. Setelah menyentuh payudaraku, om membantuku membuka bra.

Om : Kita tukar aja ya (sembari membantuku membuka bra)

Bagai anak kecil polos aku menurut saja dilucuti olehnya.

Om : Mia kalau mau bodynya lebih bagus, ininya harus sering diginiin.

Kata omku sembari memegang dan sedikit meremas payudaraku. Tak berlangsung lama. Aku bahkan sedikit kecewa ketika om melepaskan dan menghentikan remasannya.

Om : Yaudah kamu istirahat ya sambil menunggu tante. Om mau mandi dulu. Ini om bawa ya.

Om mengambil kembali gaun dan pakaian dalam tadi. Kemudian om meninggalkanku dikamar dengan perasaan yang campur aduk.

Malam harinya, om masih bersikap biasa aja padaku. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Hanya aku yang menjadi canggung. Namun kuakui aku senang sekali dengan kejadian itu. Ada sensasi yang membuatku penasaran ingin merasakannya lagi. Dua hari kemudian, di hari Sabtu, om pun berangkat bekerja. Tinggallah aku dan tante berdua di rumah.

Sejak kejadian itu, aku mulai sering memandangi tubuhku di cermin sambil sesekali mencoba meremas payudaraku seperti yang dilakukan om. Namun rasanya tak seenak kemarin.

Entah kenapa aku menjadi gelisah, aku ingin merasakan perasaan kemarin. Aku ingin ada yang melihat tubuh telanjangku dan menyentuh tubuhku. Aku pun menjadi lebih sering berkhayal, mulai memikirkan bagaimana caraku mendapatkan sensasi itu lagi.

. . .

Ternyata perlakuan omku kemarin sudah mengubahku.Sejak saat itu aku merasa menjadi seorang yang berbeda. Pernah sekali saat pulang sekolah naik angkot, muncul pikiran dan kerinduan merasakan tubuhku diperhatikan.

Waktu itu angkot yang kunaiki sepi, ada aku dan seorang nenek. Tak lama masuklah dua orang pria dan duduk dihadapanku. Entah setan apa yang merasukiku aku agak sedikit mengangkangkan kakiku namun pandanganku tidak tertuju kepada mereka. Aku bertindak seolah-olah aku tak sadar.

Dari sudut mataku aku dapat melihat kedua pria itu mulai menatap kearah pahaku. Aku menyukai sensasi itu, sayangnya aku harus segera turun karena aku sudah mau sampai.
Saat turun dari angkot aku tersenyum kearah mereka.

Dalam hati aku sedikit senang namun merasa sensasinya masih kurang. Akhirnya sejak saat itu, tiap pulang sekolah aku ke toilet dahulu untuk melepas celana dalamku. Jadi kalau aku pulang naik angkot aku tak pernah lagi memakai celana dalam.

Tiap ada pria didepanku, aku akan selalu duduk lebih mengangkang akar dapat mengekspos bagian memekku.

Semasa SMA hanya sebatas itu saja. Karena aku masih banyak merasa takut dan ragu untuk melakukan hal yang lebih.

Setelah ini aku akan menceritakan level selanjutnya. Dimana aku akhirnya kuliah di luar kota dan ngekost sendirian.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd