Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Merenggut Paksa Keperawanan Keponakan Cantik

nvidia_eyes

Adik Semprot
Daftar
3 May 2014
Post
145
Like diterima
1.353
Bimabet
Aku Tomi, 57 tahun. Hari itu kebetulan rumah sedang sepi. karena istri dan anakku baru ada acara di rumah saudara nya di daerah Semarang dan akan kembali seminggu lagi. Plus pembantuku yang turut menemaninya. Praktis alu sendirian kalau lagi di rumah.

Sehabis dari kantor sore itu aku pulang dan sesampainya di dalam rumah kulihat sesosok anak gadis berseragam sekolahan. Dia keponakanku Rika yang sedang tertidur di sofa ruang tamu dengan tv yang masih menyala. Oh iya si Rika ini masih kelas 1 SMK. Dia sering ke rumahku selepas pulang sekolah untuk main dengan anakku yang sebaya dengannya, jadi nya dia bebas keluar masuk rumah. Kulihat Rika yang tertidur di sofa dengan rok abu-abunya cukup pendek sehingga sepasang paha putihnya yang indah nampak terlihat sekal dari celah roknya. Dadanya yang mulai ranum berkembang nampak membusung dari balik hem putih OSIS yang agak kekecilan. Wajah manisnya tampak cantik sekali. Rambutnya yang dikepang ponytail memperlihatkan leher kecilnya yang tampak menggoda. Melihat pemandangan seperti itu bangkitlah birahiku. Selama ini dia aku anggap Cuma anak bau kencur, tapi ternyata cantik juga dia.

Perlahan kudekati Rika dan duduk di samping nya sambil kuusap-usap pahanya yang sekal dari bawah rok abu-abunya. Dengan penuh perasaan ku menelusup masuk ke pahanya hingga naik terus sampai ke pangkal pahanya.

Kemudian dengan sangat hati-hati kusingkap rok seragamnya keatas hingga tampak celana dalam Rika yang berwarna putih krim, Selaras sekali dengan pahanya yang putih mulus.

Setelah kusingkap roknya perlahan kuraba belahan vaginanya dari luar celana dalamnya.

Sewaktu aku asyik meraba-raba kemaluannya, Rika terbangun dari tidurnya dan kaget melihat rok yang dikenakannya sudah tersingkap dan aku yang sedang meraba-raba vaginanya.

”Jaangannn... ommmm…. Jangan…”, seraya mencoba bangkit dari sofa.

Sebelum Rika berhasil berdiri buru-buru kutindih tubuhnya hingga terhimpit tubuhku sambil membungkam mulutnya dengan tanganku, sedangkan tanganku yang satunya meraih celana dalam gadis belia itu.

“Brettt…”, kutarik celana dalam Rika hingga sobek. Lalu kugosok kemaluan keponakanku ini dengan jemariku. Setelah 10 menit kugosok-gosok kemaluannya dengan jari hingga terasa basah, ku turunkan celanaku sampai penisku meloncat keluar.

Penisku yang sudah keras tegak mengacung langsung kuarahkan ke vagina Rika yang sedang telentang di sofa. Rika masih mengenakan seragam sekolahnya tapi roknya sudah tersingkap sepinggang. Dia menangis sejadi-jadinya tatkala kutekan penisku masuk membelah vagina perawan milik gadis ma belas tahun itu.

Baru kepala penisku mulai penetrasi, Rika sudah menjerit kesakitan.

“Aaaakkkhhh...!”, namun jeritannya tertahan karena terlebih dahulu kubungkam dengan tanganku. Gadis remaja tanggung itu hanya bisa menangis seraya mengeleng-gelengkan kepalanya menahan sakit yang timbul dari perbuatan bejatku. Kupaksa batang kemaluanku untuk masuk lebih dalam ke liang surganya.

Seperempat batang penisku sudah masuk menembus liang vaginanya, dan terasa ada sesuatu yang mengalir di sela-sela vaginanya. Ternyata darah perawannya sudah mengalir hingga membasahi sofa ruang tamuku.

Akhirnya dengan usaha sekuat tenaga penisku terbenam juga seluruhnya. Sesaat kudiamkan di dalam seraya meresapi betapa nikmatnya jepitan nan hangat liang surga milik Rika.

”Ssshhh… ohh, nikmattt banget punya kamu Rikaaahh…..oohhh”, racauku sembari mulai menggenjot vagina keponakanku itu.

“Ukkkhh… hehhh…”, desah Rika seakan membalas racauanku seraya mengeleng-gelengkan kepalanya. Air matanya nampak mengucur deras dari kedua kelopak matanya yang terpejam menahan perih persetubuhan paksa ini.

Setelah 10 menit menggoyang Rika dengan gaya missionary, tanpa mencabut penisku dari liang surgawi Rika, kubalik tubuhnya dan kuposisikan agar menungging dan kedua tangannya bertumpu pinggiran sofa.

“Awas kalau kamu teriak! nanti om bunuh!’, ancamku lagi.

Setelah pas posisinya menungging, kusibakkan lagi rok abu-abunya sepinggang. Begitu indah pemandangan di hadapanku Kemontokan belahan pantatnya yang putih mulus seakan menantang untuk minta disodok sejadi-jadinya. Lalu seraya mencengkeram bongkahan pantat yang padat nan kenyal itu, aku mulai menyodok-nyodok liang surgawinya dari belakang.

“Oouhh…aaakkhh..ampunnnnn ommmm…sakittttttt…sakiittttt!”, teriaknya tatkala hentakan keras penisku menghujam keras dari belakang.

Wajahnya yang manis mendongak dan meringis kesakitan. Sambil terus aku genjot memeknya, kuremas-remas buah dadanya yang masih terbungkus hem putih OSISnya.

“SShhh... oooohhhhh... ooohhhhh enak bangetttt memekmu Rikaaa...”, racauku sembari memeluknya dari belakang dan meremas buah dadanya.

“Aaahhh…uuhhhh…”, desahnya dengan mata terpejam seraya kedua tangannya mencengkeram pinggiran sofa kuat-kuat.

Hampir 30 menit kugenjot gadis itu dengan posisi kesukaanku ini. Nampak ia makin kepayahan. Hem putih OSISnya sudah terbuka seleruhnya, dedangkan BHnya sudah aku naikan keatas sehingga buah dada ranumnya bebas bergoyang-goyang seirama dengan genjotanku. Semua tampak lepek basah oleh keringat persetubuhan terlarang ini.

Akupun merasa akan mendekati puncaknya. Sudah terasa spermaku bergejolak mendesak untuk keluar. sambil memeluk tubuhnya, kutarik Rika hingga merapat ketubuhku hingga kini posisi kami duduk berpangkuan, tubuh Rika yang membelakangiku dengan kaki terkangkang lebar.

Kupercepat sodokanku hingga bunyi benturan pantat Rika dengan selangkanganku semakin terdengar kencang,

Plakk… ceplakk...

“Uhh…Rikkahh!” seruku sejadi-jadinya menahan nikmat merasakan klimaksku sudah dekat sambil mencengkeram dan meremas kuat-kuat buah dada yang baru tumbuh itu. Rika yang sedang kugenjot dalam kecepatan penuh dari belakang hanya bisa merintih-rintih seraya memegangi kedua pergelangan tanganku yang sedang meremas-remas kedua buah dadanya.

”Aaaah.... Auhhh... Om... Rika udah capek...”

Tubuh Rika yang sudah sangat kepayahan menghadapi serangan penisku mendadak bergetar hebat. Tubuhnya melengkung kebelakang hingga kepalanya menempel di pundakku.

”OOOOh.... OOOOOM....”

Nampaknya dia sudah mencapai orgasmenya. Tidak mau ketinggalan aku percepat genjotanku dengan kecepatan penuh sampai akhirnya,

“Aaahh… Riikkaahh… nniihhh!!”, aku muncrat sembari menyodok dalam-dalam penisku ke dalam liang surga Rika.

Crrooottt,,.crooot….crottt, spermaku menyembur kedalam rahimnya bercampur dengan lendir memeknya yang juga menyembur berbarengan.

Kami berdua tersungkur lemas diatas sofa dengan posisi tubuhku menindihnya dari belakang.

Setelah beberapa saat tenagaku pulih, aku bangkit sambil mencabut penisku seraya berkata,

“Awas kalau kamu berani bilang siapa-siapa!” ancamku sambil membetulkan pakaianku yang berantakan.

”Ba... baik om...”

”Sekarang mandi sana biar segar”, titahku padanya yang masih tertunduk letih dan lemah di pinggir sofa. Perlahan Rika bangkit dan pergi ke kamar mandi dengan seragam sekolahnya yang sudah awut-awutan serta ada noda darah dan sperma di paha dan selangkangannya.

Saat dia mau pulang, sembari tersenyum penuh kemenangan kutepuk pantatnya yang bahenol itu, sembari mengingatkan,

“Ingat, mulai besok kamu harus sering-sering nginep disini. Om masih penasaran sama memekmu yang hangat itu.”

Dengan tatapan kosong, anak itu hanya mengangguk lemah tanpa mengucap sepatah katapun. Selama sebulan kedepan aku nikmati tubuh Rika sepuas hatiku sampai akhirnya dia mengandung anak haramku.

[ini cerita copas yang dirombak sedikit]
 
Omnya tega juga ini. Untung fiktif belaka ya.
Sex scenenya bagus juga:mantap:
Terima kasih bung
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd