Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menyesal? Tentu Saja Tidak! (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Bikin olive kekal perawan ketagih alkohol tapi terpaksa serah kawannye....
 
UPDATE HUUU..!!!

Sebelumnya ane minta maaf belum bisa balesin komen maupun saran dari suhu disini. Ane tetep mengapresiasi kritik dan saran suhu :beer:.

Dijamin update kali ini dapat memuaskan suhu2 disini yang merasa 'kentang' ;)

Jangan pernah sungkan untuk memberi komentar dan sarannya ya huu...
Akhir kataa, keep semproott..!!!



PART 5

"Sepongin kontol gue selama 3 menit." Ucap Beni sambil mengeluarkan penisnya yang sudah tegang sempurna. Penisnya lumayan panjang dan besar, tapi penis Dion tetap juara. Bella lalu berdiri dan menghampiri Beni. Kemudian dia duduk bersimpuh dan memegang penis Beni.
"Nyalain dong stopwatchnya." Ucap Bella dengan nada bicara yang manja. Matanya menatap muka Beni sambil mengocok ringan penisnya. Dion lalu membuka hpnya dan menyalakan stopwatch.
"Siap yaa... 3 menit dimulaiii darii.... Sekarang....!!"

Bella mulai menjilat penis Beni dari testisnya sampai ke ujung penis. Sampai diujung Bella memutar mutar lidahnya hingga ujung penis itu mengkilap. Tangan Beni mengelus elus pipi Bella yang mulus tanpa jerawat. Bella menatap binal mata Beni. Bella mulai membuka mulutnya dan memasukkan penis itu ke mulutnya.
"Ahh enak banget emutan lu Bel..." Puji Beni membuat Bella semakin semangat menaik turunkan kepalanya. Pipinya kembang kempis ketika kepalanya menarik penis itu.
"Iyaa gitu... Sedot.. Mainin lidah lu Bel."
Ucap Beni gemas sambil menekan kepala Bella sampai penis itu tertelan semua.
"Mmpphh.... Slrrpp... Clkkkk... Clkkk" Suara itu keluar dari mulut Bella. Air liurnya mengalir dari sela2 mulutnya. Jadi ini yang dinamakan dengan deepthroat, memasukkan penis sampai menyentuh tenggorokan atau menelan semua penis itu sampai tak tersisa.
"Aaahhh... Enak Ben??" Tanya Bella ketika melepas penis itu dari mulutnya. Terlihat mengkilap penis Beni karna air liur Bella. Air liur Bella menetes dari bibir seksinya. Beni hanya mengangguk keenakan dan kembali menekan kepala Bella untuk meminta servis mulut lagi. Bella semakin bernafsu memainkan penis itu.

"Mau pake toket gue gak?" Tanya Bella menawarkan servis lebih.
"Wah mau banget gue!" Beni kegirangan saat akan di titsjob. Kemudian dia berdiri, menempatkan penisnya di belahan payudara sekal milik Bella. Bella mulai menjepit penis itu dan meludahi belahan payudaranya. Mungkin air ludah itu berguna sebagai pelicin. Beni mulai menggoyangkan pinggulnya. Dia mendesah desah bagaikan serigala yang melolong.
"Aahhhh kenceng banget toket lu Bel. Kayaknya gak kendor2 toket lu dari dulu." Beni memuji toket Bella, pujiannya itu membuat Bella tersipu malu.
"Enak gaaak??? Beni suka banget ya sama toket Bella??" Tanya Bella manja. Dia sepertinya memancing birahi Beni.
"Suka banget gue Bel, masih SMA tapi toket lu udah segede ini. Gimana ntar pas kuliah lu." Beni semakin cepat menggerakkan pinggulnya. Beberapa kali Bella meludahi belahannya memperlicin gesekan penis Beni.

Aku baru pertama kali melihat adegan seks. Sebelumnya aku tidak pernah nonton porno, jadi ini benar2 mendebarkan buatku. Suara2 yang ditimbulkan oleh mereka membuat vaginaku semakin gatal. Ingin segera kumasukkan tanganku dan mengocoknya sampai aku orgasme. Nafasku mulai tak beraturan, begitu juga dengan Sherly. Ia bahkan tak ragu menggesek gesek vaginanya dari luar celana dalamnya itu, matanya tak berkedip menonton adegan Beni dengan Bella. Matanya mulai sayu dan mulutnya mengeluarkan desahan2 pelan. Tangan kirinya meremas remas kuat payudaranya sendiri. Pemandangan yang hampir sama seperti seperti semalam. Bedanya dengan semalam adalah dia sudah melepas pakaiannya, hanya menyisakan celana dalam seksinya. Aku pun ikut menggesek gesek vaginaku dari luar celana dalam seperti Sherly. Aku sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar. Biarlah cowo2 itu melihatku begini, aku hanya ingin memuaskan nafsu birahiku.
"Sshhh... Mhhhh..." Desahku sambil memejamkan mata, meresapi semua kenikmatan ini. Desahanku teryata terdengar oleh yang lainnya.
"Bro, liat tuh Olive lagi colmek. Ternyata bisa horny juga dia." Ntah suara siapa yang mengomentariku, namun kuyakin suara itu adalah suara Dani.
"Ternyata seksi juga ya si Olive." Aku dibilang seksi? Sshhh... Aku semakin bernafsu dan mempercepat gesekkan2 pada vaginaku meski terhalang celana dalam. Suara desahan Beni dan Bella semakin keras. Hal itu membakar nafsuku yang sibuk bermasturbasi. Ohhh.... Ini lebih nikmat dibandingkan semalam saat di kamar mandi.

"Rasanya kurang enak nih." Ucapku dalam hati. Kemudian aku memasukkan tanganku ke celana dalamku, mengobok ngobok vaginaku yang sudah sangat banjir. 'Clookk... Cloookk...' Oohhhh.... Rasanya lebih nikmat. "Aahhh... Sshhh..." Aku tidak ragu lagi untuk mendesah, tidak seperti semalam. Kuekspresikan kenikmatan ini dengan mendesah desah, kepalaku terdongak keatas, mataku masih terpejam menikmati masturbasi ini, kedua lututku kuangkat hingga menyentuh pundak sehingga kakiku membentuk huruf M.
"Wiihh gilaa... Olive binal banget." Ntah siapa yang berkata, tapi ucapannya membuatku semakin horny dan mulai menusuk2 vaginaku dengan 2 jari. "Ohhh... Rasanya lebih nikmat dengan 2 jari, apalagi para cowo itu sepertinya senang dengan tingkahku." Ucapku dalam hati.

Cukup lama aku tak memperhatikan sekitar, tiba2 ada desahan lain disampingku.
"Ooohhh... Teruss Dan.." Aku menoleh kesamping kananku. Aku melihat kepala Dani yang dibenamkan ke vagina Sherly. Dia sedang menjilati vagina Sherly! Tangan Sherly menahan kepala Dani agar terus menjilati vaginanya. Sementara tangan yang lainnya bermain main di payudaranya. Putingnya sudah sangat mengeras. Dari obrolan tentang seks tadi, aku tahu bahwa salah satu tanda cewe horny adalah putingnya yang sudah mengeras
"Ahh isepin Dan... Itil guee jilatinn.. masukin jari luu.. tusuk2 memek gue Dann Pliishh.."
Sherly memohon mohon pada Dani, dia pun mengabulkan permohonannya itu. 'Cupp.. Srruupp..' 'Clok clok clok clok' mulut Dani seperti penghisap debu, dia menghisap dengan mulutnya dan menusuk nusukkan kedua jari pada vagina Sherly. Tangan Sherly meraih tangan Dani dan menaruhnya di payudaranya. Dani yang paham segera meremas remas dan memainkan putingnya. Sherly benar2 menikmati perlakuan Dani padanya.

Lalu aku menoleh ke Bella. Gila! Kali ini dia main dengan 3 cowo sekaligus! Dia menaik turunkan tubuhnya di penis Beni sambil melakukan BJ pada Dion dan Rian. Secara bergantian dia menghisap kedua penis itu sampai membuat pemiliknya meringis keenakan. Dia juga sangat lihai memainkan penis Beni di vaginanya. Gerakannya tak hanya naik turun, beberapa kali dia bergoyang memutarkan pinggulnya sehingga Beni merasa keenakan. Tangan Beni tak tinggal diam, dia meraba, meremas, dan memukul pantat Bella yang besar sampai kulitnya terlihat agak memerah. Payudara kanannya diremas remas Rian sedangkan yang kiri dikuasai oleh Dion. Beberapa kali tangan mereka memencet puting Bella sehingga Bella mendesah keenakan, namun desahannya tertahan karena mulutnya sibuk mengoral dua penis. Matanya bergantian menatap Rian dan Dion. Tatapan matanya benar2 seksi, sungguh pemandangan yang menggairahkan.

Melihat kedua temanku yang sedang keenakan aku jadi semakin horny. Kuangkat pantatku dan membuang celana dalam yang dari tadi mengganggu aktivitas masturbasiku. Sekarang aku sudah telanjang bulat. Aku semakin bebas menggerakkan tubuhku, meliak liukkan tubuh ini di atas sofa sambil mendesah desah liar. Dengan tangan kiriku kumainkan payudaraku sambil tetap bermasturbasi. Rasanya lebih nikmat! Aku meremas, mencubit cubit putingku, dan menarik narik putingku sampai membuatku menggelinjang. Lalu kurasakan ada yang duduk disamping kiriku. Mataku terbuka, kulihat ternyata itu Rangga. Dia sudah telanjang bulat, badannya menghadap diriku dengan penis sudah tegang maksimal. Tangan kanannya mengocok ngocok penisnya. Dia lalu mengelus pipiku dan memasukkan jempol kirinya kemulutku yang menganga karna mendesah. Ntah naluri darimana aku mengatupkan mulutku dan mulai menghisap jempolnya. Aku suka ini. Kumaju mundurkan kepalaku sama seperti Bella yang sedang mengoral penis Beni tadi. Mataku terpejam menikmati jempol itu dimulutku. Aku semakin liar memainkan vaginaku. Kucolok colok sampai menimbulkan bunyi. Dia lalu mencabut jempolnya dari mulutku. "Aahhh kenapa dicabut... Padahal dengan menghisapnya membuatku semakin horny." Ucapku dalam hati kecewa. Ternyata kekecewaanku dapat dilihat oleh Rangga.
"Mau lagii sayaang??" Tanya Rangga mengelus pipiku. Aku terhipnotis oleh permainan ini. Aku mengangguk pelan.
"Jawab dong sayang, jangan ngangguk doang." Jempolnya mulai memainkan bibirku.
"Mau lagii..." Ucapku manja sambil menjilat jempolnya itu. Gila! Tak kusangka aku memohon padanya.
"Nih gue kasih yang lebih besar." Lalu dia berdiri di atas sofa. Kaki kirinya menyebrang ke sebelah kananku sehingga penisnya tepat di depan wajahku. 'Glleekk..' aku menelan ludah melihat penisnya. Ini pertama kalinya aku melihat penis sedekat ini. Aku terpana dengan ukuran penisnya meskipun tak sebesar milik Dion. Penis itu berurat dan mengeluarkan cairan diujungnya. Dia menampar namparkan penisnya dimukaku. Aku memejamkan mataku menikmati perlakuannya.

"Kamu mau ini sayang?" Tanya Rangga lembut
"Mauu..." Ucapku manja sambil meraih penisnya itu dan mengocoknya sedikit. Aku biarkan vaginaku dulu, aku ingin menikmati penis ini. Aku menatap wajahnya seperti Bella yang menatap Beni.
"Mau kamu apakan kontolku sayang?"
Tanya Rangga menggoda nafsuku. Aku yang sudah tak tahan langsung kusambar penisnya.
"Mau aku sepong... Aammm... Mmpphh..."
Aku langsung melahap penisnya itu. Tanganku mengocok ngocok penis itu dan mulutku menghisap hisap penis itu. Aku memaju mundurkan kepalaku. Tindakanku membuat Rangga mendesah keenakan.
"Ahhh pinter kamu sayang.. jangan kena gigi yaa." Rangga mengelus elus rambut dan pipiku. Aku mengangguk pelan. Aku terus menatap matanya. Aku suka dengan ekspresi wajahnya yang keenakan.
"Mpphhh.. slrrppp.. hmmm..." Desahanku tertahan karna penis Rangga di mulutku. Desahanku membuat Rangga belingsatan, aku semakin sering mendesah agar Rangga mengeluarkan ekspresinya yang keenakan. Rangga lalu melepas penisnya dan turun dari atas sofa. Dia menarik kepalaku agar aku mengoralnya lagi.

Sambil menikmati penis ini, aku melirik Sherly di sebelahku. Kali ini dia juga mengoral penis Dani. Dia melirikku juga
"Ploopp... Gimana rasanya, enak Liv?? Lu suka kan?" Tanya Sherly dengan menyunggingkan senyuman manisnya, tangannya tetap mengocok ngocok penis Dani. Aku melepas penis Rangga.
"Iya Sher, gue bener2 nikmatin surga dunia ini." Ucapku pada Sherly dan membalas senyum Sherly. Rangga lalu kembali menarik kepalaku dan segera ku BJ lagi penisnya. Aku dan Sherly beberapa kali saling melirik dan tersenyum menikmati penis ini. Sherly beberapa kali melakukan deepthroat hingga air liurnya menetes. Aku ingin mencobanya "Mmphh.. Cllkkk... Hoekkk..." Penis itu berhasil menyentuh tenggorokanku. Air mataku sedikit keluar karna men'deepthroat' penis Rangga. Desahan2 terus keluar dari mulutku dan Sherly. Kami seperti 2 orang gadis yang benar2 menyukai penis.
"Gak nyangka gue bisa dapet sepongan dari Olive, orang yang dulu sempet nolak cinta gue." Ucap Rangga mengajak ngobrol Dani.
"Iya bro, gue kira dia bakal nolak juga pas ditawarin kontol, eh taunya malah demen nyepongin kontol hahaha..." Jawab Dani merendahkan diriku. Hinaan itu membakar birahiku. Beberapa kali Rangga memuji skill blowjobku. Aku sangat senang mendengar hal itu. Aku berusaha memberikan servis terbaikku demi kepuasan Rangga.

"Wah wah wahh... Ada yang lagi enak niih " Dion mengomentari kami yang sedang asik melakukan oral seks. Kulihat penisnya sudah mengecil tak seperti tadi. Aku melihat Bella yang tergeletak di lantai kelelahan. Wajah, perut, payudara dan vaginanya terdapat cairan sperma bekas peperangan 1 lawan 3. Dia memainkan sperma ditubuhnya dengan tangannya. Dia juga menjilati tangannya ketika penuh dengan sperma. Aku juga melihat Rian dan Beni yang sedang beristirahat sambil menghisap rokok dan meminum alkohol yang ada.

"Emangnya lu doang yang mau enak... Duuh dikit lagi aku keluar nih sayaang..." Ucap Rangga mulai memaju mundurkan penisnya pada mulutku. Aku yang kaget tak siap berusaha menarik kepalaku tapi tangannya menahan kepalaku. Aku kewalahan dengan perlakuannya padaku. Dengan tempo yang cukup cepat dia menusuk nusuk tenggorokanku membuatku hampir hampir muntah. "Hoeek.. Hoeek... Cllkkk... Clkkk..." Air liurku menetes sangat banyak. Air mataku keluar karna tersedak penisnya. Rangga semakin brutal melakuka 'face fuck' pada mulutku. Aku tak dapat berbuat apa2 selain membuka mulutku lebar2 agar gigiku tak mengenai penis Rangga. Kupejamkan mataku, aku hanya dapat pasrah dan menikmati perlakuan Rangga. Semakin lama aku mulai terbiasa dan menyukai perlakuan Rangga pada mulutku. Semakin dalam, semakin cepat, semakin suka pula aku dengan perlakuan ini. Disebelahku, Sherly juga dalam keadaan yang sama denganku. Tak lama kemudian Rangga melepaskan penisnya dari mulutku dan mengocok ngocok cepat di depan wajahku.
"Aahh... Buka mulut kamu sayaangg.." Aku segera membuka mulutku lebar2, bersiap menerima tembakan spermanya pada mulut dan wajahku. Aku menjulurkan lidahku seperti orang yang kehausan.
"Ayo yanngg... Pejuin mukaku... Keluarin yang banyak sayaang..." Pintaku manja pada Rangga. Aku tak sabar menerima spermanya itu.
"Crooott... Croott.. Crooott..." Sekitar 6 semprotan membasahi wajah dan masuk ke mulutku. Ada juga yang mengenai mataku, sehingga aku memejamkan mataku. Setelah semburannya usai, aku menyeka sperma di mataku dan kulihat Rangga mengurut urut penisnya mengeluarkan sisa sperma yang menetes pada mulutku. Aku tersenyum senang menerima spermanya itu.
"Bersihin penisku ya sayang." Dia lalu memasukkan penisnya ke dalam mulutku lagi. Aku kira dia minta dibersihkan dengan tisu ternyata dia minta dibersihkam dengan mulutku. Aku menyambut penisnya dan mulai membersihkannya dengan hisapan dan lidahku menari nari di penisnya. "Plooop..." penis itu keluar dari mulutku. Sperma yang tadi di mulutku ku telan tanpa rasa jijik. "Jadi ini rasanya sperma, kental2 asin gitu." Ucapku dalam hati.
"Makasih ya sayaang udah muasin aku." Ucap Rangga padaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
"Nanti kalo mau lagi jangan ragu2 ya." Aku mengerlingkan mataku menggoda Rangga. Aku merasa sangat binal. "Jadi ini rasanya surga dunia" ucapku dalam hati.

Rangga lalu duduk di kursinya, beristirahat sambil bermain hp dan menghisap rokok. Aku menoleh ke Sherly. Matanya berair sedikit dan wajahnya dipenuhi sperma sama sepertiku. Dia terseryum padaku sambil meratakan sperma diwajahnya.
"Ratain di wajah lu, sperma itu bagus buat kulit wajah kita. Masker alami gitu deeh dari kontol laki2 hahaha..." Ucap Sherly menjilati sisa sperma di jarinya. Aku ikut tertawa dan mengikuti saran dari Sherly. Setelah rata aku menjilati sisa2 sperma pada tanganku. "Sepertinya aku mulai menyukai rasa sperma ini." Pikirku dalam hati.

"Sherly.. Olive.. Liat sini dong" tiba2 Rian memanggil kami. Kulihat dia menggenggam hpnya memotret kami berdua. Sherly langsung berpose, jari tangannya membentuk tanda 'peace' dan menjulurkan lidahnya ke pipi kanan. Matanya dia kerlingkan menggoda siapapun yang melihat foto itu. Melihat pose nakal Sherly, aku tak mau kalah. Aku menyandarkan tubuhku memeluk leher Sherly dan melakukan duck face sambil mataku menatap langit2. Posisi ini membuat pantatku menungging sehingga terlihat menggoda. Tak seperti semalam, aku sudah sangat berani berpose nakal di depan kamera. Bahkan saat ini aku tidak mengenakan pakaian, berbeda dengan semalam yang masih berpakaian meski terlihat seksi.
'Cekreekk...'
"Mantap.. Nih mau liat gak fotonya?"
Aku dan Sherly menghampiri Rian yang menyodorkan hp nya. Pose kami benar2 seksi! Wajahku mengkilap akibat 'masker' sperma dan berpose nakal, fotoku pasti dapat mengundang nafsu seseorang yang melihatnya.
"Mantul gak?? Pengen gue share ah..." Mendengar itu aku langsung panik
"Ihh jangan dong! Nanti apa kata orang2 melihatku seperti itu!" Ucapku memarahi Rian.
"Iyaa iyaa. Orang bercanda elah." Balas Rian dengan cepat. Sepertinya dia tidak suka kalau dirinya dibentak dan dimarahi hahaha...
"Mau gue share ke lu gak Liv? Lumayankan buat kenang2an pertama kali melakukan hubungan seks." Rian menawarkan fotoku itu.
"Gue gak tadi gak ngentot yee cuma nyepong doang... Tapi boleh deh kirim ke gue." Aku menerima tawaran Rian
"Yaudahlaah sama aja... Tuh udah gue share ke lu. EH! Salkir anjir malah ke grup angkatan!" Ucapan Rian membuat jantungku berhenti berdetak.
"Gak kok bercanda. HAHAHAHA..." Rian berhasil mengerjaiku. Semuanya ikut tertawa karna Rian menipuku.

"Kalian istirahat dulu ya disini, gue mau ke dalem ngambil baju ganti." Ucap Dion melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Aku dan Sherly kembali duduk ke sofa.
"Gimana Liv rasanya 'surga dunia'? Enak gak?" Tanya Sherly sambil menuangkan alkohol ke dalam 2 gelas. Aku mengambil dan meminumnya.
"Wahh gila ini sih! Bisa2 ketagihan gue kayak lu hahaha..." aku kembali menaruh gelas itu di meja.
"Yaa bagus dong kalo ketagihan. Lagian juga enak kok rasanya. Apalagi lu belum ngerasain ngentot baru colmek doang tadi make jari." Hmmm... Gak tau aja dia semalem aku pake sikat giginya buat masturbasi haha..
"Liat tuh Bella, dia aja keenakan sampe bener2 lemes gitu di lantai." Sherly menunjuk ke arah Bella yang memang masih tergeletak di lantai.
"Woy apa2an lu ngomongin gue." Bella langsung bangun dan menghampiri kami. Sperma yang tadi ditubuh Bella sudah bersih diseka oleh tangannya yang kemudian dia telan olehnya.
"Wiih Olive! Lu juga?? Gue kira lu tadi kabur lagi ke kamar kayak semalem. Mana muka lu diratain sperma lagi tuh. Ngapaian aja lu tadi?? Cerita dong!" Bella langsung duduk disampingku. Aku kembali dihimpit oleh 2 temanku ini.
"Tadi gue colmek doang sih, tapi gak nyampe orgasme soalnya Rangga udah nyodorin kontolnya. Trus gue sepong deh sampe keluar. Dia juga tadi masuk2in kontolnya nyampe gue keselek hahaha..." Ceritaku singkat pada Bella. Aku mulai berani berkata kata vulgar.
"Waah... Olive mulai nakal yaa, nanti bilangin Daffa nihh.." Bella menggodaku dengan membawa nama Daffa
"Eh please jangan kasih tau siapa2 apalagi ke Daffa. Seminggu ini gue udah sering chatan sama dia, gue takut dia malah ngejauhin gue kalo tau gue begini." Ucapku mengungkapkan alasanku.
"Yaudah kita paham kok Liv, tapi lu tetep harus nyobain yang namanya ngentot Liv. Awalnya sakit sih karna pecah perawan, tapi lama2 lu bisa merasakan nikmatnya kok" Ucap Bella padaku.
"Hmm liat nanti deh hehe.." Jawabku sekenanya.
"Ihh sumpah lu harus nyobain, tadi aja gue sampe keluar 4 kali dikontolin 3 cowo." Ucao Bella dengan nada sombongnya. 'Buset! 4 kali!? Aku yang sekali saja sangat kelelahan apalagi 4 kali!' Seruku dalam hati. Kami pun mengobrol ringan seputar seks sambil meminum alkohol. Bella memberikanku vapenya, dan kuhisap dalam2. Rasanya manis di mulut dan membuatku tenang. Kami bertiga bergantian menghisap vape Bella.

Aku benar2 menikmati malam ini. Dari cerita Bella dan Sherly mengenai pengalaman berhubungan seksnya membuatku tak sabar untuk melakukan hal itu. Aku benar2 sudah binal! Ya, tidak salah lagi, aku tidak mempedulikan siapa diriku yang sebenarnya. Aku yang terkenal religius, bertutur kata baik, selalu menggunakan hijab, dan aktif di kegiatan rohis SMA, namun yang terlihat malam ini berbeda dengan jati diriku yang asli. Aku bersifat religius? Tapi aku menyukai alkohol dan melakukan seks (meskipun baru sebatas oral dan masturbasi). Aku berbicara sopan? Tapi sekarang aku mulai suka berkata vulgar. Aku selalu mengenakan hijab? Tapi malam ini aku tidak mengenakan sehelai pakaian apa pun dan menunjukkan auratku pada lelaki yang bukan mukhrim. Aku aktif di rohis? Tapi malam ini aku aktif mendesah dan memberikan kenikmatan pada lawan jenisku. Hilang sudah status perempuan suciku hanya dalam 1 malam! Tapi aku tidak menyesal, justru aku menikmati dan menyukai ini semua dari awal. Betul, dari awal! Saat pertama kali menenggak minuman alkohol itulah awal mula perubahanku. Dilanjutkan dengan berfoto foto seksi sampai bermasturbasi di kamar mandi. Tidak dapat kupungkiri lagi, inilah surga dunia. Masa bodo dengan perkataan Vina! Dia hanya iri dengan hubungan pertemananku bersama Sherly dan Bella. Aku menyukai ini! Aku tidak menyesal telah mengenal Sherly dan Bella. Aku bahkan berterimakasih pada mereka telah mengenalkanku pada ini semua. Bersama mereka aku menemukan jati diriku yang baru. Aku penasaran setelah alkohol dan seks, apalagi yang bisa kudapatkan bersama Sherly dan Bella?

"Eh kita nonton aja kuy di dalem gue ada film bagus nih." Dion mengajak kami masuk ke rumah. Kami memakai kembali pakaian kami. Aku hanya memakai celana dalam jenis thong tadi tanpa memakai celana luarnya. Bagian atas kutetap memakai sweater namun tidak memakai bra. Setelah berpakaian kami masuk ke dalam rumah. Aku berjalan paling belakangan. Dion menunggu di daun pintu lalu dia meremas pantatku seraya berbisik "Welcome to the club, Olive!"
 
10/10 buat ceritanya 👍👍 sekadar saran buat ts, kalo bisa olive nya ditambah adegan2 softcore atau romantis yg kayak gitu lahhh wkwkwk keep writing, TS !!
 
Welcome to the club olive..

ajak anak2 rohis yg lain juga ya..
Anak rohisnya bejibun hu, nanti yang ada Sherly sama Bella yang jadi alim :p:p
bakal seru nih kalo sampai olive diperawanin :D
Wah bakal seru yaa... Yaudah deh nanti diperawanin aja Olivenya wkwkwk:semangat:
10/10 buat ceritanya 👍👍 sekadar saran buat ts, kalo bisa olive nya ditambah adegan2 softcore atau romantis yg kayak gitu lahhh wkwkwk keep writing, TS !!
Siap huu... Saran sudah diterima:cool:
 
Karya yg sangat keren hu.
Baca setiap paginya selalu terbawa suasana.
Lanjutkan suhu.
 
Bimabet
Jalan ceritanya bagus banget suhu
Calon tread & penulis legend
Semoga update lancar sampai tamat, semangat hu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd