Andrew_blackside
Kakak Semprot
- Daftar
- 3 Aug 2015
- Post
- 178
- Like diterima
- 338
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
♪♫*¨*.¸¸¸¸.*¨*♫♪
Gundul gundul pacul cul gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
♪♫*¨*.¸¸¸¸.*¨*♫♪
Asik banget lagunya, iya nggak sih guys. Yups, bener banget guys. Kalian pasti tahu judul lagu ini. Judul lagunya adalah Gundul Pacul yang merupakan lagu daerah Jawa Tengah. Lagu tersebut sekarang terasa asing banget buat gue, mungkin juga buat sebagian dari kalian. Lagu-lagu barat ataupun lagu Indonesia bertemakan cinta-cintaan lebih mendominasi iya nggak sih. Bahkan anak kecil jaman sekarang lebih familiar dengan lagu-lagu tersebut dibandingkan lagu asal daerah mereka masing-masing. Sungguh ironis dan amat sangat disayangkan. Bisa punah tuh lagu bahkan teks lagunya hanya akan ada dimuseum di masa depan kalau kita tidak melestarikannya guys.
Terus siapa dong yang harus melestarikan. Itu mah tugas pemerintah keless. No,no,no Pemerintah memang wajib melestarikan budaya lokal Indonesia, tapi kita juga punya peran penting guys. Memperkenalkan budaya asli kita kepada orang-orang yang berada disekitar kita juga termasuk peran aktif kita untuk melestarikan budaya Indonesia. Contohnya memutar lagu-lagu daerah, bermain permainan tradisional dan lain-lain. Pokoknya banyak deh guys bisa kita mulai dari hal terkecil aja dulu.
Heh TS ceritanya mana???.. Hahaha sabar guys. Langsung saja gue persembahkan karya sederhana gue. Ceritanya tidak seperti para peserta lainnya yang pada bagus-bagus. ceritanya yang pasti nggak bakalan Awesome tapi trust me gue itu Handsome .
Di Sebuah Kampus Di Daerah Jakarta..
Nuansa Pagi ini nampak berbeda untuk sebagian orang. Terutama untuk beberapa mahasiswa dan mahasiswi semester akhir di salah satu Universitas swasta ini. Tak Terkecuali bagi Nadia, Bams dan juga Alex. Mereka bertiga disatukan dalam satu kelompok untuk membuat sebuah tugas akhir mereka. Dimulai dari sebuah diskusi ringan, lalu mulai beradu argumen dan adu pendapat pun tak terelakan. Tensi tegang dan panas mewarnai percakapan mereka di pagi ini. Wajar saja mereka dikejar deadline untuk membuat sebuah liputan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mereka. Yups benar, mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi jurusan Broadcast.
Guys, jadi temanya apa ini? Minggu depan kita udah sidang lohujar Nadia mengingatkankan teman kelompoknya
Gue sih maunya kita ngeliput trend fashion wanita hijab masa kini frendujar Bams
Ah itu mah basi Bro. Tinggal beli majalah atau tinggal searcing di internet juga udah banyak artikelnya. Gue tuh maunya kita ngeliput hal-hal yang unik friend. Jarang diliput di media massa ataupun di media televisi. Ya, pokoknya sesuatu yang uniklah Friendujar Alex penuh antusias
Terus temanya apa Lex? tanya Nadia dan Bams secara bersamaan
Gue juga nggak tau friend, apaan ya?jawab Alex sambil cenger cengir
Yeee, Capekkkk Dehhhhh ujar Nadia dan Bams berbarengan
Mereka bertiga pun nampak bingung. Entah apa yang akan mereka liput. Mereka memandang iri melihat teman-teman seangkatan mereka yang berbeda kelompok terlihat sedang bercanda gurau dan beberapa kelompok lainnya terlihat sedang mengedit-edit hasil liputan mereka melaui sebuah laptop. Sebenarnya tugas akhir ini sudah diberikan sebulan yang lalu. Namun seperti halnya mahasiswa masa kini, mereka bertiga lebih suka bercada gurau ataupun bergosip ria dengan mengesampingkan alias menggampangkan tugas-tugas mereka sebagai mahasiswa termasuk tugas akhir mereka ini.
Seminggu Kemudian, Sidang Tugas Akhir..
Nadia, Bams Dan Alex nampak tegang dan was-was. Mereka sedang menunggu giliran untuk dipanggil dan mempresentasikan hasil tugas akhir mereka dihadapan para penguji dan juga di hadapan teman-teman mereka. Ruang sidang untuk tugas akhir itu memang sengaja dibuka untuk umum terutama para mahasiswa jurusan Broadcast tersebut. Ruangan aula serbaguna itu sudah dimodifikasi, terdapat tiga buah meja dan bangku untuk para pengujinya lalu ada Proyektor yang tentancap di langit ruangan itu yang mengarah kearah layar atau kain putih yang sudah dibentangkan beberapa meter didepan proyektornya. Sedangkan para penonton dipersilahkan untuk berdiri ataupun duduk beberapa meter di belakang para penguji tersebut.
Kelompok 9 dipersilahkanSuara penguji 1
Nadia, Bams dan Alex semakin tegang saja. Jantung mereka berdetak semakin cepat. Butir-butir keringat membasahi dahi mereka. Ruangan ini serasa semakin panas saja. Mereka bertigapun sudah berada didepan stage dan menjadi pusat perhatian.
Selamat Siang, yang terhormat para penguji dan juga teman-teman. Kami bertiga membuat sebuah liputan dengan judul Mengenal Seni Pertunjukan Wayang. Dalam video tersebut saya dan Alex sebagai presenter sedangkan Bams bertugas sebagai kameramen. Langsung saja kami persembahkan hasil karya kamiujar Nadia
Film Pun Diputar
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
[/size]
"1,2,3 action guys "
Selamat pagi Indonesia, Bersama saya NadiaSuara Nadia
Dan juga saya Alexsuara Alex
Pagi ini kita lagi ada dimana nih Lexsuara Nadia
Ah Ndeso lo taunya Mall doang, Kita itu lagi berada di depan Musium Wayang yang terletak di daerah Kota Tua Jakarta nih Din dan juga pemirsasuara alex
Wow, mau ngapain kita Lex?suara Nadia
Hari ini kita mau berkeliling-keling di museum wayang nih pemirsa. Pemirsa dan juga lo Din termasuk gue sih pastinya pada penasaran kan, apa aja sih koleksi-kolesksi Wayang yang ada di museum inisuara Alex
Bener banget Lex. Tapi sebelum kalian ikut kami jalan-jalan. Kalian harus tahu dulu nih sejarah tentang Wayangsuara Nadia
Yupz, betul banget Din. Ini dia liputannya Cekidot/Check It Out .suara Alex
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
[size=+5][/size]
Kalian mungkin sudah tahu tentang Wayang. Wayang itu apa ya guys? Hmm apa ya. Berikut ini penjelasan dari Wikipedia. Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya yang juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu. Jadi guys, wayang itu adalah seni pertunjukan yang biasanya sih meceritakan tentang dongeng pewayangan, legenda atau cerita-cerita rakyat pada jaman dahulu melalui sebuah media yang bisa digerakkan bisa kayu, boneka ataupun orang. Dan biasanya mengandung berbagai wejangan dan nasehat-nasehat berkaitan dengan sikap hidup yang harus dijalani manusia di alam mayapada ini.
Guys, kalian sudah tahu belum, UNESCO lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 telah menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). So, mahakarya yang satu ini sudah tercatat sebagai seni pertunjukan asli Indonesia. Sudah paten nih guys, yang pastinya bakalan susah tuh buat negara tetangga sebelah yang sering mengakui ragam budaya kita menjadi budaya miliknya.
Sekarang kita beranjak mengenal sejarah wayang di Indonesia. Masih simpang siur sih sejarahnya, karena tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan ini dibawa masuk oleh pedagang India. Namun kejeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya agama Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan ini di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang .
Pada jaman dahulu wayang juga digunakan sebagai media penyebaran agama. Makanya Guys kebanyakan cerita yang digunakan untuk pewayangan biasanya cerita Ramayana dan Mahabrata. Namun tidak hanya agama hindu saja loh yang menyebarkan ajarannya melalui media ini. Para Sembilan Wali di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di jawa tengah dan wayang golek di Jawa barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kalih Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isi nya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan.
Di Indonesia, ada beragam jenis wayang guys. Wayang hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan medium, termasuk dalam bentuk gulungan gambar, kulit, kayu, dan topeng. Namun, ada 5 jenis wayang yang paling populer nih guys. Mereka adalah:
1. Wayang beber
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Dalam pertunjukan narasi ini, lembaran gambar panjang dijelaskan oleh seorang dalang. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Ponorojo, Jawa Timur. Selain dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang beber juga menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.
2. Wayang kulit
Di Jawa Tengah dan Timur, jenis wayang yang paling populer adalah wayang kulit atau wayang kulit purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.
3. Wayang Klitik (atau Karucil)
Bentuk wayang ini mirip dengan wayang kulit, namun terbuat dari kayu, bukan kulit. Mereka juga menggunakan bayangan dalam pertunjukannya. Kata klitik berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya. Kisah-kisah yang digunakan dalam drama wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti Kerajaan Jenggala , Kediri, dan Majapahit. Cerita yang paling populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah perseturan asmara dan sangat digemari oleh publik.
4. Wayang Golek
Pertunjukan ini dilakukan menggunakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Jenis wayang ini paling populer di Jawa Barat. Ada 2 macam wayang golek, yaitu wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. Wayang golek yang banyak dikenal orang adalah wayang golek purwa. Kisah-kisah yang digunakan sering mengacu pada tradisi Jawa dan Islam, seperti kisah Pangeran Panji, Darmawulan, dan Amir Hamzah.
5. Wayang wong
Jenis wayang ini adalah sebuah drama tari yang menggunakan manusia untuk memerankan tokoh-tokoh yang didasarkan pada kisah-kisah wayang tradisional. Cerita yang sering digunakan adalah Smaradahana. Awalnya, wayang wong dipertunjukkan sebagai hiburan para bangsawan, namun kini menyebar menjadi bentuk kesenian populer.
Perlengkapan dalam Pementasan Wayang
Sebernarnya Guys cara pementaskan wayang itu berbeda-beda. Namun kami hanya menampilkan secara umumnya saja. Memainkan wayang diperlukan persiapan yang matang. Karena itu, saat akan mementaskan sebuah pertunjukan wayang, bukan hanya cerita yang harus disiapkan melainkan ada kebutuhan dan perlengkapan lain yang harus siap untuk menyajikan tontonan wayang yang sempurna. Biasanya dalam sebuah pertunjukan wayang juga ada banyak orang yang terlibat di dalamnya berikut ini kami jabarkan:
1. Dalang
Dalang dapat dikatakan sebagai seniman utama dalam pertunjukan wayang. Ia sebagai pemimpin pertunjukan (leading artist), sehingga ia dapat sebagai pusat perhatian penonton dalam memainkan wayang. Pada umunya dalang adalah pria, karena pekerjaan sebagai dalang memang amat berat.
Dalang dalam wayang harus duduk bersila semalam suntuk, melaksanakan pertunjukan tersebut (yang dimainkannya), dan juga memimpin lain-lain seniman-seniwati yang duduk dibelakangnya dengan aba-aba tersamar, berupa wangsalan atau petunjuk sastra yang diselipkan dalam cariyos atau narasinya, berupa gerak-gerik wayang. nyanyian, dedogan, dan kepyakan.
2. Nayaga
Nayaga Adalah sebutan bagi para penabuh gamelan. Dimana mereka bertugas untuk mengiring pertunjukan wayang kulit. Nayaga sedikitnya berjumlah sepuluh orang untuk memainkan sedikitnya lima belas peralatan gamelan. Nayaga biasanya pria. Yang menduduki tempat terpenting untuk mengiringi pertunjukan wayang adalah penabuh kendang, karena biasanya ialah yang menangkap isyarat atau perintah dari dalang, dan meneruskannya pada nayaga lain, terutama untuk melirihkan atau mengeraskan bunyi gamelan, mempercepat atau memperlambat irama gending, memulai dan menghentikannya.
3. Swarawati
Pesinden atau penyanyi wanita. Sudah lama dikenal dikalangan seni di pulau Jawa. Namun sebagai seniwati yang mengiringi pagelaran wayang purwa, mereka baru dikenal sekitar dasawarsa tiga puluhan abad ini, sehingga mulai masa itu setiap pagelaran wayang purwa ada pesindennya. Dan dianggap tidak wajar apabila pesindennya tidak ada. Jika para nayaga dinamakan pradangga, maka para pesinden pun mendapat nama-nama baru yaitu waranggana, widuwati atau swarawati.
4. Wiraswara
Wiraswara ialah seorang atau beberapa orang laki-laki yang mempunyai peran melantunkan syair tertentu untuk mengisi jalannya alunan gending.
5. Kelir
Kelir dibuat dari kain katun berwarna putih. Pinggiran bagian atas dinamakan pelangitan yang menunjukan langit atau angkasa, dengan lebar layar yang lebih, demikian pula bagian pinggir kiri dan kanan yang fungsinya sebagai hiasan.
6. Blencong
Belncong adalah lampu yang terbuat dari logam atau perunggu, biasanya bentuknya menyerupai burung dengan ekornya berfungsi sebgai reflector.
7. Debog
Untuk pertunjukan wayang purwa biasanya diperlukan tiga batang pisang yang cukup panjang, dari jenis pisang yang padat batangnya. Dhebog atas merupakan bagian pentas untuk menancapkan tokoh-tokoh wayang yang berstatus tinggi. Dhebog atas disebut pamedan sedang dhebog bawah disebut paseban. Adapun status yang menentukan apakah seorang tokoh wayang berdiri atau duduk (dari sisi bayangan) adalah berdasarkan pangkat, usia atau kedudukannya dalam keluarga.
8. Kothak
Adalah peti wayang yang terbuat dari kayu, namun kayu yang terbaik adalah dari kayu nangka, ukuran biasanya panjang 150 cm, lebar 75 cm, dan tinggi termasuk tutupnya 55 cm, sedang tebal papan kayu yang digunakan untuk membuat kothak itu kira-kira 2 cm. pada waktu pertunjukan kothak itu ditempatkan di sebalah kiri dalang, membujur kearah kelir.
9. Cempala
Dua buah cempala digunakan dalam pertunjukan wayang purwa. Cempala besar dibuat dari kayu jenis keras, biasanya kayu jati, cempala besar ini biasanya dipegang tangan kiri dalangdan diketuk-ketukan pada bagian dalam kotak yang dekat padanya dimana perlu. Cempala kecil terbuat dari logam berukuran separuh cempala besar. Dalam pertunjukan, cempala ini dijepit empujari kaki kanan dalang dan jari kaki sebelahnya.
10. Kepyak
Alat yang disebut kepyak (Surakarta-Yogyakarta) atau kecrek (Banyumas) itu bentuk dan bahan-bahan pembuatannya dapat berbeda-beda, meskipun fungsinya sama, yaitu mirip dengan cempala.
Memang melakukan pertunjukan sebuah Wayang tidaklah mudah dan banyak sekali orang ataupun peralatan yang terlibat di dalamnya. Namun semakin majunya perkembangan jaman pertunjukan Wayang kini dibuat sesederhana mungkin.
Itulah sekilas tentang Wayang guys. Salah satu ragam budaya yang wajib kita ketahui dan kita lestarikan. Bahkan Pemerintah Hindia Belanda pada jalam dahulu amat sangat mengapresiasi budaya kita yang satu ini. pada tahun 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang. Mantap nggak guys..
Para pemirsa pasti sudah sedikit paham nih, tentang Wayang setelah melihat lipuatan yang baru aja kita putar. Sekarang para pemirsa temenin saya sama Alex kita telusuri koleksi-koleksi Wayang yang ada di Museum ini Suara Nadia
Wow permirsa ternyata nggak hanya ada wayang aja loh bahkan koleksi boneka-boneka yang berasal dari Negara lain juga adasuara Alex
"Kalian mesti kesini guys, terdapat kurang lebih 4.000 buah wayang yang ada dimuseum inisuara Nadia
Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya. Kalian yang ingin menyaksikan pergelaran wayang bisa datang ketempat ini guyssuara Alex
Ok Guys, terima kasih sudah menemani kita jalan-jalansuara Nadia
Semoga apa yang kami sampaikan dapat menambah wawasam kita semuasuara Alex
Ada banyak Ragam Budaya Indonesia yang sangat menarik untuk diulassuara Nadia
Bener banget Din. Kita harus melestarikan dan memperkenalkan Budaya asli kita. Salah satunya seperti kita ini nih meliput tentang pertunjukan seni wayangSuara Alex
Yups bener tuh Lex. Baiklah pemirsa, saya Nadia, Alex dan Juga Bams yang bertindak sebagai kameramen. Mengucapkan terimakasih sudah menonton liputan kami ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan dalam bertutur kata. Cintai Budaya Indonesia, I LOVE INDONESIA, BYEEEsuara mereka berdua bergantian.
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Seiring Perkembangan jaman. Pertunjukan-pertunjukan wayang semakin jarang dipentaskan. Padahal Budaya adalah salah satu identitas bangsa. Amat disayangkan kalau sampai akhirnya wayang hanya akan menjadi sebuah kenangan. Sampai akhirnya keberadaan wayang hanyalah sebuah sejarah, yang bisa kita jumpai di museum-museum tanpa ada yang bisa mementaskannya lagi. Generasi-generasi saat ini terutama generasi muda memiliki peran penting dalam melestarikan budaya Indonesia. Tidak hanya wayang saja, tetapi semua ragam budaya Indonesia. Jangan sampai generasi-generasi yang akan datang sampai tidak tahu atau bahkan merasa asing dengan budaya bangsanya sendiri.
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
Ningg..Nangg..Ningg..Dungg..
[size=+1]
CREDIT TITLE
Nadia sebagai Presenter
Alex sebagai Presenter
Bams, sebagai kameramen
THANKS FOR WATCHING THIS VIDEO
BY KELOMPOK 9
THE END
CREDIT TITLE
Nadia sebagai Presenter
Alex sebagai Presenter
Bams, sebagai kameramen
THANKS FOR WATCHING THIS VIDEO
BY KELOMPOK 9
THE END
[/size]Suara tepuk tangan terdengar setelah video kelompok 9 selesai diputar. Para juri berdecak kagum dan tak percaya melihat hasil video yang dipresentasikan oleh kelompok 9. Nadia, Bams dan Alex lulus dengan nilai terbaik. Setelah bekerja nanti, mereka bercita-cita akan terus meliput budaya-budaya asli Indonesia. Media Televisi merupakan media yang paling mudah memperkenalkan budaya-budaya asli Indonesia. Amat disayangkan hanya ada beberapa stasiun TV saja yang masih meliput keanekaragaman Budaya lokal. Semoga kedepannya tema-tema Budaya Indonesia semakin diperbanyak sehingga membuat masyarakat Indonesia semakin mengenal dan mencintai Budayanya.
[/b][/center]
THANKS FOR READING THIS STORY
BY A_B/ NN
Terakhir diubah: