Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mencicipi Berondong

Episode 5

-

Dara Safirah











-

Pov Max

Setelah kejadian gue ngentotin tante Dara.. hari hari gue tu udah kek good mood aja gitu.. gak nyangka aja gitu kalo tante gue yang kesannya jutek tapi cantik ya kan.. bisa bisanya gue ewe dia.. tapi nih yang gue herannya tu memek pas gue masukin pertama kali udah kek memek perawan.. padahal dia uda pernah ngelahirin dan setau gue kalo cewe abis ngelahirin pasti turun mesin.. ya gak tau juga ye kalo tante Dara ini ngejaga banget daerah sensitifnya itu.. apalagi gunung kembarnya tu.. beuhh njinggg mantep gila.. tante Dara yang notabene udah nggak muda lagi tapi itu toket bisa gak ada turun turunnya tuh gue liat sekel bet.. mengkel boss.. mana kulit mulus gitu yak.. ibarat lalat nih kalo mau mendarat ke kulit tante gue.. kepleset dia boss hahahah.. udah ah malah curhat nih ceritanye..

-

Hari hari berlalu.. rutinitas Dara yang seperti biasa ia kerja pulang tidur.. meski terkadang keponakannya itu sering meminta jatah ke dia meskipun bukan suaminya.. Dara juga tidak begitu sering menuruti kemauan keponakannya itu meskipun ia sendiri kadang ingin sekali melakukannya.. ia sadar jika keponakannya itu tampak beda setelah Max pertamakali bersetubuh dengan dia.. ia sendiri merasa puas atas permainan keponakannya itu.

Hingga tak terasa libur semester genap telah tiba..dan Max izin ke Dara karena liburan ini kurang lebih 3 bulanan yang menurut Max holiday ini cukup panjang dan ia rindu rumah.. ia berencana akan kembali lagi sebelum kuliahnya dimulai.

Dara yang mengetahui hal itu juga mewajarkan jika memang Max ingin pulang kampung.. ia sendiri sudah terbiasa sendirian di rumah meskipun nantinya akan rindu dengan godaan keponakannya yang tampan itu.
.
Setelah beberapa hari ketidakadaan Max membuat Dara merasa kesepian.. ntah itu dari keisengan Max atau dari segi kejantanannya.. Dara merasa banyak waktu luang karena dia tidak ada kegiatan yang melibatkan keponakannya.. ia pun akhir akhir ini mulai bermain media sosial karena saran dari Sinta.. sedikit demi sedikitpun ia mulai mahir dengan salah satu aplikasi jejaring sosial yang bericon kamera.

Lumayan lama Dara berselancar di aplikasi tersebut hingga tanpa sengaja melihat salah satu seorang wanita yang sedang berfoto dengan suami beserta seorang remaja yang tampan.. ia seketika kaget ketika melihat sosok pria yang ada di foto tersebut.. ya pria tersebut adalah Prasetyo Pambudi "mantan suami" Dara.

DEG

Dara seketika terdiam dan mengalihkan pandangannya ke remaja yang berdiri disamping wanita itu..

"Nakk.. apa itu kamu ??" batin Dara sambil menatap sendu wajah tampan remaja itu.

Hati Dara semakin bergetar karena teringat lagi akan anak semata wayangnya yang ia tinggalkan sedari kecil.. Dara sangat terpukul ketika keputusan hakim dijatuhkan.. tapi ia hanya pasrah dan menerimanya.. dan ia kemudian melihat wajah wanita rersebut dan membuat Dara menjadi geram karena wanita ini yang jadi penyabab hancurnya rumah tangganya dan membuat ia terpisah dengan anak kesayangannya itu.
Selepas kejadian itu ia pergi kerumah Sinta dan tak lupa ia screenshot foto tersebut karena ia ingin mengobrol masalah ini dengan sahabatnya itu.

Tak lama kemudian ia tiba dirumah Sinta.. kebetulan juga Sinta sedang berada dirumah karena Dara tidak memberi kabar kalau ia akan berkunjung kerumahnya.

"Tumben banget lo kesini gak ngabarin dulu.. untuk gue lagi dirumah.." ujar Sinta seraya beranjak masuk ke dalam rumahnya.

"Ada yang perlu gue obrolin ama elo Sin.. buru buru tadi.. makanya gak sempet ngabarin.." timpal Dara sambil berjalan masuk mengikuti Sinta.

"Bentar gue ambil cemilan sama minum dulu.." jeda Sinta.

Dara duduk di ruang tamu sambil menunggu Sinta.

"Emang ada apa si sebenernya ?.." tanya Sinta.

"Nih lo liat.." timpal Dara sambil menyodorkan hapenya yang sudah terpampang foto hasil screenshotan tadi.

"Ada emang ama tu foto.." heran Sinta setelah melihat foto tersebut.

"Aduhh Sintaaa ihh.. liat lagi yang bener.." kesal Dara.

Sinta melihat lagi foto tersebut dan kaget setelah matanya melihat pria yang tidak asing bagi dia.

"Ehh Raa.. ini kan.. Mas Pras.." ujar Sinta.

"Iya emang itu Mas Pras.. tapi coba lo lihat remaja yang disampingnya.." timpal Dara.

Detik selanjutnya ia melihat wajah seorang remaja yang tampan itu sempat terlintas dipikirannya.

"Kalo itu Mas Pras.. anak cowo ini jangan jangan.." batinnya bertanya tanya.

"Ra.. keknya gue tau deh kenapa lo kesini.." selidik Sinta.

"Sin.. lo masih ingetkan wajah yang ngerebut lakik gue.. cewe yang difoto itu Sin.. dan perasaan gue pas lihat anak cowo itu kek fieeling gue bilang kalo itu anak gue Erick Sin.." jelas Dara dengan suara bergetar.

"Iya Ra gue inget kok wajah tu cewe yang ngerebut lakik lo.. tapi gue juga punya feeling kalo ini cowo anak lo.." ujar Sinta sambil duduk mendekat ke Dara.

"Gue makin kangen Sin ama dia.." sedih Dara sambil memeluk Sinta.

Sinta hanya diam dan membalas pelukan Dara.. Sinta sempat berfikir untuk mencoba menDM akun ig tersebut karena id akun masih tertera di screenshotan itu.. ia juga ingin membantu sahabatnya yang tengah dilanda kesedihan itu yang dimana bagaimanapun jika ia menjadi Dara.. ia tidak menjamin akan sekuat mental Dara.

"Uda Ra gak usah sedih gini.. lagiankan seenggaknya lo udah tau wajah anak lo yang sekarang.." rayu Sinta menenangkan sahabatnya itu.

"Tapi Sin.. gue jadi kangen banget jadinya.." timpal Dara.

"Iya gue tau perasaan lo kek gimana.. yang sabar aja Ra.. lo berdo'a aja biar bisa ketemu ama anak lo satu satunya itu.." balas Sinta.

Mereka melanjutkan perbincangan hangatnya itu sampai tak terasa hari mulai menjelang malam.

Selepas kepulangan Dara.. Sinta diam diam menghubungi akun yang diduga sebagai pelakor sahabatnya itu.. dan juga ketika ia membuka halaman akun tersebut ternyata akun ini juga menjual produk pakaian dalam wanita dan kelihatannya baru saja akun ini memulai bisnis itu.. Sinta tersenyum karena ia tidak jadi berfikir keras untuk memulai obrolan dengan akun tersebut.

Sinta mencoba melihat lihat produk yang dijual akun tersebut dan dari sini rencana yang ia susun dimulai.. ia mengirim DM ke akun tersebut dengan alasan awal menanyakan masalah produk itu.. sampai dimana ia mencoba memesan salah satu set pakaian dalam yang desainnya menarik perhatiannya.

Setelah ia melakukan proses transaksi pembayaran.. ia masih mencoba basa basi dengan pemilik akun tersebut.

“Di tunggu ya mbak pesanannya..” ramah Sinta melalui DM.

“Iya mbak nanti nomor resinya menyusul ya..” balas pemilik akun.

“Iya mbak..” timpal Sinta yang kemudian disusul dengan mereply foto yang tadi sempat dibahas dengan sahabatnya itu.

“Anaknya cakep ya mbak..” sindir Sinta masih melalui DM.

“Hihihi.. iya mbak cakep.. tapi itu anak sambung saya mbak..” ujar pemilik akun.

“Ohh maaf mbak saya nggak tau..” balas Sinta.

“Iya mbak gapapa..” sambung pemilik akun

Setelah mereka selesai berbincang melalui DM.. feeling SInta diperkuat dengan adanya informasi yang menyatakan bahwa menurut pemilik akun anak yang berada di foto tersebut ialah anak sambungnya.

Sinta tidak membeberkan informasi tersebut ke Dara karena ia belum benar memastikan kalau itu memang anak kandung Dara.. ia akan memberi tahu Dara setelah kebenaran itu terbukti.

-

Sore itu selepas Dara dari rumah Sinta.. Dara tiba di halaman rumahnya dengan wajah yang tampak masih memikirkan wajah remaja yang semenjak tadi menyita perhatian fikirannya karena memang feeling dia memberi tahu jika itu memang anak semata wayangnya.. karena dimana dimana tentang statement feeling ibu memang selalu benar.. itulah yang memperkuat feeling Dara.

Setiba Dara di kamar.. ia berniat untuk mandi karena kegerahan yang terasa setelah ia tersadar dari lamunannya.. ia mulai meninggalkan pakaiannya satu persatu hingga ia telanjang bulat dan memasuki kamar mandi.

Tetapi ketika ia akan membuka kran shower tersebut Dara tidak menemukan air mengalir.. ia mencoba untuk mengeceknya dengan membuka kran wastafel yang terletak diujung sudut kamar mandi.. ia mendapati jika air mengalir pada kran tersebut.

Darapun memutuskan untuk menelepon pak Yono plumbing yang sebelumnya pernah membetulkan saluran air di dapurnya.

“Sore bu Dara.. ada apa nggeh bu..?” timpal pak Yono dari sebrang telepon.

“Sore pak.. ini kran shower saya macet.. minta tolong dibenerin sekarang pak.. bisa nggak.. ?” jelas Dara.

“Waduh bu.. kalo sekarang saya nggak bisa bu.. saya lagi ada urusan soalnya.. kalo anak saya yang benerin gimana bu..?” ujar pak Yono.

“Yaudah pak gapapa.. yang penting sekarang ya..” balas Dara.

“Iya bu setelah ini saya hubungi anak saya.. palingan 10 menit dah nyampe bu..” kata pak Yono.

“Ditunggu ya pak..” ucap Dara seraya menutup telepon.
.
.
10 menit kemudian pintu rumah Dara diketok oleh seseorang.

TOK TOK TOK

Dara yang mendengar ada yang mengetok pintu langsung bergegas menuju pintu utama rumahnya.

CKLEK

Setelah pintu dibuka.. pemuda itu kaget melihat sosok yang membuka pintu tersebut karena ia mendapati Dara tengah memakai daster tanpa lengan yang membuat lengan putih mulus Dara terekspos ditambah lagi Dara menguncit rambutnya asal asalan yang membuat Dara lebih cantik dimata remaja itu.

“S..Sore bu.. dengan bu Dara nggeh..?” tanya pemuda yang tadi mengetuk pintu rumah Dara dengan gugup..

“Iya dengan saya sendiri.. ini dengan anaknya pak Yono ya..?” tanya Dara.

“Iya bu saya anaknya pak Yono.. kenalin bu saya Tono..” jawab pemuda itu seraya menyodorkan tangannya.

Dara yang melihat ada keberanian dipemuda yang bernama Tono ini.. ia menjabat tangan Tono dengan halus.

“Yaudah ayo masuk..” timpal Dara sambil mempersilahkan masuk pemuda tersebut.

Dara berjalan mendahului Tono yang dimana itu membuat Tono bisa menyaksikan pantat Dara yang sedikit tercetak bulatannya karena sedang berjalan.. Tono seketika berfikiran jorok tentang itu.

Tono sudah diberi informasi mengenai apa yang perlu diperbaiki oleh bapaknya setelah telepon tadi.. sehingga ia tidak kaget ketika ia mengikuti Dara ke arah kamar mandi pribadi Dara.

Setibanya dikamar mandi.. Dara memberi tahu lagi jika kran showernya tidak berfungsi dan Tono mencoba untuk mengeceknya terlebih dahulu.

"Ini kayaknya harus diganti bu.." ujar Tono setelah mengeceknya.

"Ya udah ganti aja gapapa.. berapa harganya itu biasanya.." timpal Dara.

"Ini saya sudah beli kok bu sebelum kemari.." balas Tono sambil membuka tas yang ia bawa sambil mengeluarkan alat serta kran showernya.

"Ya udah saya tinggal dulu ya.." ucap Dara.

"Iya bu silakan.." sopan Tono.

Beberapa menit berlalu sampai Tono selesai mengganti kran shower tersebut dan ia keluar dari kamar Dara untuk menuju ke ruang tamu.

Saat ia melewati ruang keluarga.. Tono mendapati Dara yang sedang menonton tv.. Tono langsung mendekat kearah Dara dan pamit untuk pulang.

"Permisi bu Dara.. saya sudah selesai mengganti krannya.. saya izin pamit bu.." ujar Tono.

"Oh udah selesai.. duduk dulu Ton. aku buatin minum dulu.. mau minum apa ? teh atau kopi ?" tanya Dara.
"Kopi aja bu.." jawab Tono.

"Pake susu apa nggak ?" goda Dara karena sedari tadi Tono menundukkan wajahnya yang membuat Dara ingin sedikit menggodanya.

"Eh.. emm ga usah bu.. kopi item aja bu.." jelas Tono sambil sesekali melirik kearah buah dada Dara.

"Padahal susunya enak loh.. lagi mateng matengnya lagi.. yaudah kalo ga mau.." tera Dara seraya berjalan kearah dapur.

Sesampainya Dara didapur.. ia langsung membuat 2 cangkir kopi.. setelah selesai ia membawanya.

Saat Dara meletakkan cangkir di meja sambil membungkukkan badannya.. tanpa sengaja mata Tono menyorot kearah buah dada Dara yang sedang mengintip itu.

"Ya tuhan.. gede bener itu toket.. mana mengkel lagi.." batin Tono dan sedikit demi sedikit kontolnya membesar membayangkan ia bisa mengeyot buah dada itu.

Setelahnya Dara duduk kembali dan mereka sedikit berbincang bincang sampai tanpa sadar minuman mereka masing masing sudah habis dan Tono berpamitan untuk pulang.

"Bu saya pamit undur diri dulu.." pamit Tono.

"Ini saya tambahin upah kamu karena udah nemenin saya ngobrol ngobrol.." balas Dara sambil menyodorkan uang.

"Waduh bu.. gak kebanyakan ini uangnya ?" tanya Tono merasa tidak enak.

"Udah ambil aja gapapa.." ucap Dara.

"Terima kasih banyak bu.." ujar Tono sambil membungkukkan badannya.

"Iya sama sama.. hati hati dijalan.." jawab Dara.

Tono pun beranjak meninggalkan rumah Dara.


-

Di suatu rumah ada keluarga kecil yang sedang makan malam bersama.. ya itu adalah keluarga Prasetyo Pambudi yang diluar sana terlihat harmonis tetapi tidak jika mereka semua sedang berkumpul.. terutama Erick yang menyimpan rasa benci kepada ayahnya karena perhatiannya yang menurut Erick tidak ada sama sekali dan juga ia tahu jika ibunya yang sekarang bukanlah ibu kandungnya.. Erick mengetahui itu secara tidak sengaja ketika siang itu mendengar obrolan kedua orang tuanya mengenai ketakutan ibu tirinya yang takut jika Erick mengetahui jika ia bukanlah ibu kandungnya.

"Mas.. aku takut kalau Erick tahu sebenarnya aku bukan ibu kandungnya.. bagaimana kalau Erick tahu dan dia lebih memilih ibu kandungnya Mas.. aku kan jadi sedih.." ucap Fina dengan gelisah

DEG

Erick terkejut ketika mendengar jika Mama Fina bukanlah ibu kandungnya.

"Udah Ma jangan mikir yang enggak enggak.. kalaupun Erick tahu juga nanti biarkan dia yang memutuskan.. Mas juga salah udah bertahun tahun tidak mempertemukan dia dengan bundanya.. nanti Mas pikirkan yang terbaik saat memberitahu Erick.." jelas Pras.

Erick dengan sedikit emosi langsung menuju kamarnya dan membanting pintu serta mengunci kamarnya.

Pras dan Fina yang mendengar itu langsung sedikit panik.

"Mas.. jangan jangan Erick mendengar pembicaraan ini.." ucap Fina.

"Udah biarin.. kalaupun ia mendengarnya nanti Mas jelasin semuanya ketika ia sudah tenang.." jelas Pras.

Fina yang khawatir langsung beranjak kearah kamar Erick.

Ketika Fina membuka pintu.. ia mendapati jika pintunya terkunci.

TOK TOK TOK

"Sayang.. " panggil Fina sambil mengetok pintu.

TOK TOK TOK

"Sayang buka pintunya sebentar.." ujar Fina lembut.

"Erick lagi gak bisa diganggu Ma.." balas Erick dari dalam kamar.

"Ya sudah.. kalau udah baikkan kamu bilang sama Mama ya.." ucap Fina.

Erick tidak membalasnya dan hanya diam sampai ia merasa kalau ibu tirinya sudah pergi dari depan kamarnya.

Malam hari ketika Erick sudah merasa baikkan.. ia keluar dari kamar menuju ke dapur karena ia merasa lapar dan haus.. sesampainya di dapur ia melihat sosok ibu tirinya yang tengah menuangkan air ke dalam gelas ia mengurungkan niatnya untuk ke dapur.

Tapi saat Erick akan beranjak pergi.. Fina menegurnya karena ia merasakan kehadiran anak sambungnya itu.

"Sayang.." panggil Fina.

Erick pun menghentikan langkahnya.

"Kamu pasti marah ya sama Mama ?.." ujar Fina.

Erick tidak menjawab pertanyaan itu.. ia tetep berdiri tak bergeming.

"Huft.. ya sudah kalau begitu.. Mama sudah siapkan makan malammu dimeja makan.." tutur Fina lagi.

Fina pun beranjak meninggalkan dapur.

Setelah kepergian Fina.. Erick kembali ke dapur dan memang dimeja makan sudah tersedia makanan yang telah ibu tirinya siapkan.

Erick pun segera melahap makanan tersebut hingga habis tak tersisa karena ia sangat lapar sekali.

Selesai makan dan minum ia beranjak meninggalkan dapur.

Ketika ia melewati ruang keluarga.. ia mendapati ibu tirinya yang sedang bersantai sambil menonton tv.

Erick yang kekesalannya sedikit meredah karena perhatian Fina yang telah membuatkannya makan malam itu membuatnya merasa kasihan karena ia telah mengabaikan ibu sambungnya tersebut.

Erick pun mendekat kearah ibunya dan duduk tepat di sampingnya.

"Ma.." panggil Erick karena mendapati ibunya sedang melamun dengan wajah yang terlihat sedih.

"Ehh sayang.. udah selesai makannya..?" tanya Fina sambil terkaget karena mendapati Erick yang tengah duduk di sampingnya.

"Udah kok Ma.. maaf ya Ma kalau Erick buat Mama sedih.." ujar Erick lembut.

"Mama gak sedih kok sayang.. Mama cuman kepikiran aja.. pasti Erick sudah mendengarnyakan tadi.. kalau Mama bukan ibu kandung kamu.. " terah Fina sambil menatap wajah tampan anak sambungnya itu.

"Erick tadi shock karena Mama bukanlah ibu kandung Erick.. Erick tadi juga kesal ke Mama sama Papa karena sudah menutup nutupi hal ini dari Erick.." jelas Erick yang membuat Fina kaget dan merasa bersalah kepada Erick.

"Maafkan Mama dan Papamu ya sayang.. karena kami sudah menutupinya darimu.." balas Fina.

"Erick juga pengen penjelasan dari Mama kenapa Erick tidak dipertemukan sama ibu kandung Erick.." ujar Erick.

Fina pun menjelaskan awal mula ia menjadi ibu sambung Erick dan ia tidak menceritakan tentang perselingkuhannya yang mengakibatkan Pras dan Dara bercerai.. Erick terkaget ketika Fina menjelaskan tentang Papanya yang akan membawa ke ibu kandungnya pada usia 6 tahun tetapi tidak berlanjut karena Papanya mendapati kalau Dara sudah pindah dan Papanya sulit untuk menemukan alamatnya yang baru.. dan juga kekhawatiran Fina jika Erick akan meninggalkannya dan lebih memilih ibu kandungnya.

Ketika Fina menjelaskan kekhawatirannya.. Erick merasakan keanehan karena yang ia rasakan bukanlah kekhawatiran melainkan ketakutan.. Erick sedikit memiliki curiga dengan keluarganya ini.

Erick hanya mendengarkan cerita ibu sambungnya itu tanpa memotongnya hingga selesai.

"Maafin Erick Ma.. kalaupun Mama dan Papa tidak mau membawa Erick ke rumah ibu kandung Erick.. Erick bisa mencari sendiri kok.. jadi gak ngerepotin Mama sama Papa.." tutur Erick.

"Erick sudah ga sayang lagi ya sama Mama.." ujar Fina bersedih.

"Masih kok Ma.. tapi Erick juga pengen tahu ibu kandung Erick.. yang melahirkan Erick.." jelas Erick.

"Ya sudah kalau kamu pengennya gitu.. nanti Mama minta tolong Papa kamu buat nyari alamatnya.." balas Fina.

Erick yang melihat Mamanya berkaca kaca langsung memeluknya agar kesedihan Mamanya sedikit meredah.

"Maafin Erick Ma.." ucap Erick.

"Emm nggak sayang.. seharusnya Mama yang benar benar minta maaf sama kamu.." jelas Fina.

"Erick balik ke kamar dulu ya Ma.." ujar Erick seraya melepaskan pelukannya.

"Iya sayang.." balas Fina tersenyum

CUP

"Ehh.." kaget Erick karena mendapat ciuman di pipinya.

"Itu untuk anak Mama yang tampan ini.." tutur Fina sambil menoel hidung mancung Erick.

Erick pun beranjak dari sofa dan menuju kamarnya.

-

Dini hari.. seorang pria memasuki pekarangan rumahnya dengan mobil pajero hitam yang masih terlihat seperti baru.. ya dia Prasetyo Pambudi yang baru saja pulang dari kantornya.. ia membuka kunci pintu utama yang memang setiap manusia yang menempati rumahnya memiliki kunci masing masing.. Pras mempunyai ART dan tukang kebun tapi mereka tidak menyediakan tempat tinggal karena memang tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh dari rumah Pras.

Setelah di dalam rumah Pras menuju kamarnya untuk segera bebersih dan istirahat karena hari ini ia merasa sangat capek sekali.. sesampai di kamar ia mendapati sang istri yang belum tertidur dan sedang memainkan ponselnya.

"Loh Ma.. tumben belum tidur.." ujar Pras heran karena biasanya Fina tidur sebelum pukul 12 malam.. sedangkan kini tertera di jam dinding pukul 1 lewat.

"Mama gak bisa tidur Pa.. Mama kepikiran Erick.." sahut Fina dengan wajah murung.

"Erick kenapa emangnya Ma..?" selidik Pras.

Fina pun menceritakan perihal Erick yang memang sudah tahu jika ia bukanlah ibu kandungnya dari pembicaraannya dengan Pras waktu itu.

Pras yang mendengarnya pun kaget karena sebelumnya ia yang berencana akan memberi tahu itu.

Fina juga memberitahu Pras jika melarang Erick bertemu dengan ibu kandungnya.. dia akan mencarinya sendiri.. Fina juga sudah mencoba mengalihkannya tapi tetap saja Erick masih keras kepala.

Fina meminta tolong kepada Pras untuk mencarikan alamat rumah Dara karena ia sudah berjanji pada Erick untuk memberitahu alamat rumah ibu kandungnya.

"Pa.. Mama minta tolong cariin alamat Dara karena Mama sudah berjanji pada Erick untuk memberikan alamat itu.." jelas Fina.

Pras masih bimbang karena ia tidak mau jika kesalahannya yang lalu diketahui oleh anaknya.

"Papa bingung Ma.. selain Papa gak tau alamat Dara yang baru.. Papa juga takut jika Erick mengetahui kesalahanku yang dulu.." sahut Pras.

Fina yang sebelumnya tidak memikirkan hal itu.. ia hanya memikirkan keegoisannya saja.. setelah Pras mengungkit kesalahan yang dulu.. Fina mau tidak mau jadi gelisah karena dia yang sebenarnya menjadi awal dari kehancuran keluarga Pras.

Fina menjadi gelisah.. ia takut jika Erick mengetahui hal itu akan menjadi benci padanya dan disisi lain ia tak mau anak tirinya itu meninggalkan keluarganya terutama dirinya.. karena ia sangat menyayangi Erick.

"Mungkin nanti Papa pikirkan gimana solusinya Ma.. Papa makin capek jadinya.." ujar Pras.

"Secepatnya ya Pa.. mau dibikinin teh gak Pa..? " timpal Fina

"Gak usah deh Ma.. abis bersih bersih Papa pengen langsung tidur.." balas Pras.

"Ya udah.." Fina memposisikan berbaring dan memunggungi Pras.

Pras beranjak ke kamar mandi untuk bersih bersih diri.. sedangkan Fina masih kepikiran tentang hal ini hingga ia terlelap.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd