Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MENAKLUKAN IBUKOTA

MENAKLUKAN IBUKOTA
Catatan Fantasy Mas Boy
Episode 3

Kangen gw sama jakarta, akhirnya balik lagi setelah cuan besar di bali, kayaknya perlu buat event serupa di jakarta. Tapi harus bertajuk anak muda, banyak anak muda kaya mendadak akhir akhir ini, entah uang dari mana, tapi makin banyak saja pengusaha muda yang tajir mlintir. Strategi pasar kita siapkan agar acara lebih berhasil, persiapannya pun tak tanggung tanggung, 1 bulan full kita meeting dengan vendor dan eo. Di sela sela kesibukan kerjaan, gw sempetin buat jalan jalan dengan temen temen. Tak banyak berubah, kehidupan dari party ke party yang lainnya pun kembali bergulir, aku juga tetap jomblo bahagia, walau masih terkadang kepikiran tyas. Waktu aku sampai jakarta memang tyas menghubungi aku, namun aku bilang gak bisa di ganggu dulu, butuh istirahat setelah event besar di bali tentunya kejadian besar di kamar om kwang. Aura tidak mengubungiku tapi follow social mediaku, lumayan nambah pemandangan foto foto montok, aku follow juga dia. Yang belum ada kabarnya adalah mba farah, aku cuma sempat lihat dia di televisi, acara masak memasak di sebuah acara situasi komedi. Melihat mba farah di tv membuatku ingin menghubunginya, tapi aku urungkan niatku, sepertinya aku butuh istirahat dulu, sebelum rock and roll an lagi.



Tak terasa persiapan acara di jakarta tinggal seminggu lagi, beberapa acara stasiun tv mengundangku untuk jadi bintang tamu. Salah satunya acara yang di pandu oleh Feni Rose, ini pertama kalinya aku ketemu dengan pembawa acara sekelas dia. Tubuh mama mama yang padat dan berisi dipadukan wajah yang manis dengan kulit sawo matang, dan dandanan yang pas, membuatnya tampil anggun dan memiliki sisi sexual tersendiri. Dalam acara tersebut, feni rose menyinggung kedekatanku dengan tyas mirasih yang terekam paparzi di event bali. Ternyata tanpa konfirmasi dengan ku, acara tersebut mendatangkan tyas mirasih, dia tampil ayu dan tetap bikin mupeng. Kami duduk bersebelahan, ngobrol santai, sesekali tyas berbisik di telingaku ketika break iklan. Setelah selesai segment bersama tyas (kebetulan dia juga ada acara lain di tv sebelah), aku masih ngobrol dengan feni rose dalam acaranya. Obrolan ringan yang membahas mobil mobil supercar itu, sesekali di plintirkan feni rose ke sosok tyas mirasih, malah dia sempat menyinggung aura kasih yang juga datang di event bali kemarin.

Setelah acara selesai, aku mengajak mbak feni rose untuk makan siang. Ngobrol santai sambil curcol tentang gosip gosip yang beredar, mba feni ini ternyata asik banget orangnya, lambe turah sejati.
Boy : pesen dulu mba, mau makan apa?
Feni : aku mau pasta aja deh, sama jus!
Boy : ok aku pesankan...
Feni : eh boy, sukses berat ya acara kemarin di bali, keren loh!
Boy : ya gitu mba, makanya aku buat lagi di jakarta, thx loh dah di undang di acaranya mba feni buat ajang promosi acara jakarta!
Feni : wah aku dapat lambo satu gak nih? Hahaha, tapi mang lagi booming banget sih lu boy! Apalagi dikaitkan sama tyas! Malah ada yang nebak lu bakal sama aura!
Boy : gila ya gosipnya mba, hahaha kalau menurutmu gimana mba? Tyas apa Aura?
Feni : embat dua duanya aja boy, hahaha masih muda gini, lagian dua dua isunya bisa diajak enak enak, upsss kamu pasti dah tau kan kabar burung nya!
Boy : banyak sih slentingan slentingan macam itu mba, aku sih bodo amat, belum terlalu mikir mba!
Feni : iya jalani aja dulu boy, gak usah buru buru hahaha, banyak cewek mah, yang mau sama kamu!
Boy : masak sih mba? Mba feni mau gak sama aku? Hahaha
Feni : hahaha masak kamu mau sama yang udah peyot gini boy, ada ada aja, hahaha bisa encok!
Boy : sekali sekali encok gak papa kan mba, kebetulan aku lagi longgar nih mba! Hahaha!



Obrolan kami semakin lama semakin mengarah ke sex, dari pertanyaan mba feni tentang posisi favorit sampai kepengalaman ngentot yang paling berkesan. Suasana semakin hangat, kami berdua semakin akrab, sampai sampai lupa beberapa norma seperti mencubit paha, memegang dagu mba feni dan meremas lengannya yang sekel itu. Wajah mba feni sudah mulai berubah, dari yang kalem kalem saja jadi lebih merona, wajah wajah penuh nafsu. Pandangan matanya mulai tajam kearahku, sesekali dia menggigit bibirnya sendiri, tangannya juga mulai sering meremas lenganku. Entah ada angin dari mana aku memberanikan diri berbisik di telinganya, sambil meremas paha dalamnya, "mba keapartementku yuk, deket deket sini...", dia hanya tersenyum dan mengangguk tanda dia setuju. Langsung aku beranjak ke parkiran buat ambil mobil balap merah warnanya, dan menuju lobby, disana sudah berdiri mba feni yang cantik jelita. Didalam mobil kami senyum sendiri, mba feni sempat mencubitku gemas sambil berkata "gila kamu boy, duh lemes lemes deh.

Sesampainya di apartemen, aku langsung menuju kamar di lantai 3, kamarku menghadap kearah kiri dengan pemandangan kota yang luas. Aku peluk mba feni dari belakang, melingkarkan tanganku keperutnya, menyibakkan rambutnya yang menutupi leher, mencium lehernya dan mengendusnya dengan mesra "ughhh boy kamu pinter bikin nyaman ya..." kata mba feni. Mulutku terus bermain di lehernya, sesekali aku kecup sesekali aku jilat, tanganku pun mulai menyerbu area kewanitaannya, aku gesekkan jariku dikemaluannya diluar pakaian. Semakin terbawa suasana mba feni, yang pada akhirnya dia menoleh kesamping dan meyerbu mulutku yang sedari tadi berpenetrasi di lehernya. Mulutnya merengkuh mulutku, kami berciuman dengan penuh nafsu, lidahnya bermain dengan lidahku, sesekali aku menyedot lidahnya, begitu juga dengannya tak kalah memberikan kenikmatan di lidahku.
Feni : (sambil berbalik menghadap aku, dan meremas remas kemaluanku dari luar celana) uhhhh boy kamu bikin aku kepanasan!
Boy : mba fen, mau kulum kontolku? Ya, mau mba fen?
Feni : (sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang putih bersih) duh takut lihat kontolmu boy, uuu uhhhh...



Mba feni jongkok di depan celanaku, dia buka kancing celanaku, diturunkannya celana jeansku, dan dari luar celana dalamku, diremasnya kontol dan kedua bijiku. Dia pintar memainkan nafsuku dengan sabar, akhirnya diplorotkannya celana dalamku, "ughhh kepala kontolmu gede banget boy...", di kocok kontolku yang semakin menegang, dimainkannya kepala kontolku, dengan jari dan sesekali jilatan lidahnya. Akhirnya setelah puasa bermain main, dia masukan kontolku di mulutnya yang mungil sexy tersebut. Matanya memandangiku dari bawah, tajam penuh nafsu, sesekali dia jilat kedua bijiku, bahkan di sedot sedotnya sampai aku mengerang nikmat. Berulang kali mba feni memberikan kepuasan dengan mulutnya, "slurppp hemmm clurp clrup clurp hemmm, enak boyyyy?, hemmm kamu puas sayang" kata mba feni ketika mengulum kontolku, dengan sesekali menyibakkan rambutnya.

Aku sungguh puas dengan perlakuan mba feni di kemaluanku, sungguh nikmat sekali. Aku lucuti semua bajuku, wajah mba feni semakin memburu, tampak sangat ayu dan penuh nafsu. Dia juga membuka bajunya sendiri, sampai telanjang bulat, sungguh pemandangan yang luar biasa. Tubuh seorang feni rose masih sangat sintal dan eksotis, payudaranya memang tidak besar namun juga tidak kecil, terasa pas dengan putingnya yang sudah mengeras. Terlihat kemaluannya juga bersih, sepertinya memang dirawat kusus, pantatnya bulat menggemaskan. Aku suruh dia nungging di sofa, aku mulai mengusap kemaluannya, pelan namun pasti aku membuatnya semakin basah, sesekali dia mendesis pelan, "hemmm eehhh, esshhhh...". Aku mulai menjilat kemaluannya, mba feni semakin mendesah, sesekali aku cucukan lidahku kelubang vaginanya, masuk cukup dalam, yang membuat mba feni mengangkat pantatnya. Semakin lama semakin aku menikmati kemaluan seorang presenter kondang ini, sesekali aku juga memasukan jari tengahku, bahkan sampai 3 jatiku masuk untuk mengobok obok liang vaginanya, yang semakin lama semakin basah. Tanpa di duga ternyata mba feni mendapatkan orgasme pertamanya, dia memekik nikmat, "aaa ahhhhh boyyy, ughhh uuu ughhh...".



Aku suruh mba fen duduk dan mengulum kontolku lagi, agar tegang maksimal. Setelah itu aku langsung membalikan tubuh mba fen lagi, dalam posisi nungging di sofa aku masukan pelan pelan kemaluanku ke liang vaginanya. Aku masukan pelan pelan, terasa sesak dan sedikit seret, aku merasakan kemaluan mba fen seperti menolak namun juga memberi sinyal untuk siap digauli. Benar saja, sekali hentakan, kontolku tenggelam sampai dalam, seperti ada yang menarik dari dalam vaginanya, masuknya kontolku di liang senggama mba fen di barengi dengan bunyi becek memek dan desahan suaranya, "cplaprkk ahhhh ughhh...". Langsung aku genjot saja liang senggama mba fen, dengan konsisten dan cepat, tubuhnya tergoncang, pantatnya beradu dengan pahaku, sungguh nikmat sekali. Ternyata seorang feni rose memiliki liang vagina yang sangat enak, bukan hanya terasa menyedot kontolku untuk menancap kedalam, bahkan ada sensasi memijat di dalam liang senggamanya.

Aku semakin kencang menggoyang tubuh mba fen, sampai pada akhirnya kepalanya menengadah keatas, tanda orgasme kedua mba fen, "ahhhh boy ah ah ah, hemmmmm aku sampek ughhh enak banget boy...". Masih di sofa, kali ini aku suruh dia duduk di pangkuanku dan menghadap ke aku. Sambil dia uleg uleg kontolku di dalam vaginanya, aku mengenyot kedua payudaranya, ekspresi mba fen sungguh menggoda, sambil sesekali menyibakkan rambutnya. Hemmm akhirnya yang di tunggu tunggu datang, dia menaikan kakinya, seperti orang berjongkok, dia naik turunkan pantatnya dengan cepat, memeknya yang vacum dan memijit itu berhasil membuatku keenakan. Aku tak kuasa membendung kenikmatan tersebut, dan akhirnya aku keluar, memuncratkan semua spermaku di liang senggama mba feni, tampak muka mba fen yang kaget dan nikmat ketika mendapatkan sensasi semburan sepermaku di liang senggamanya. "Ughhh shittt ah ah hemmm, ugh aku keluar mba, hemmm enak banget...", dia memandangiku dan mencium mulutku dengan mesra, sambil masih dengan pelan menggoyang kontolku yang memang belum lemas didalam vaginanya.

Kami masih berciuman dengan mesra dengan posisi yang sama, tiba tiba handphone mba feni berbunyi. Dia memberikan isyarat kepadaku untuk diam, ternya managernya, dengan suara rempong terdengar olehku.
Manager : mba fen dimana toh, duhhh bikin pusing eike aja, jangan bilang pergi sama si boy boy itu ya!
Feni : (dengan suara yang masih tersengal, bafas yang belum teratur) ehhh sorih, aduhhh iya nanti aku ke studio ya mak
Manager : kok suaranya gt? Heh habis ngentot sama si boy boy itu ya?? Waduh
Feni : husss ada deh, jangan gosip dehh!
Manager : habis suaramu gitu mba, ya udah nanti kabari ya!
Feni : iyahhhhh ahhhh (aku goyang pinggulku, yang menbuat kontol yang masih menancap , membuat nikmat vaginanya) eshhhhhh heh hemmm
Manager : tuh kan, gila loh mba
Feni : (masih aku goyang) iyahhh udahhh dahhh iyaaa udah nan ehhh ehhh nanti gw balikkkk studio ahhh ahhh ahhh ughhhh aku keluarrr ahhhhh eshhhhhhhh ughh hemmm
Manager : aduh, udah deh, aku tutup, bikin pingin aja uhhh!
Feni : gila kamu boy, bikin aku lemesss, ughhhh (sambil mengatur nafas)
Boy : you are amazing mba, aku belum pernah ngrasain seenak ini..
Feni : gombal kamu! Hehehe

Setelah itu kami membersihkan diri dan mandi bersama, lalu mengantar mba fen ke studio lagi. Sampai disana sang manager ngomel ngomel, "rahasia lu di gw ya mba, duhhhh bikin rempong deh lu mba...". Aku pun berpamitan, namun sore hari sebelum petang, aku samperin mba fen lagi di studio, dia kaget aku menjemputnya, awalnya dia menolak untuk ikut aku ke apartementku lagi, takut ada paparazi dan di cari keluarga. Namun aku bisa memastikan bakal aman dan gak akan ada keluarha yang curiga. Kami melakukan hubungan sampai dia keluar 5 kali dan aku 3 kali, tubuhnya sampai lemas aku buat. Wajahnya lemas tak berdaya oleh nafsu yang memburu, 3 kali aku menyemprotkan pejuhku di liang senggamanya. Yang terakhir aku entot dia di pinggir dinding kaca apartement yang menghadap keluar. Karena sudah memburu nafsu mba fen tampak tak menolak semua kemauanku, kami tergeletak di kasur sampaj jam 1 dini hari. Akhirnya aku antar dia kerumahnya, aku sempatkan berciuman mesra di depan rumahnya, wajahnya tampak masih kecapaian setelah aku genjot selama hampir 5 jam.



Bersambung...
 
MENAKLUKAN IBUKOTA
Catatan Fantasy Mas Boy
Episode 3

Kangen gw sama jakarta, akhirnya balik lagi setelah cuan besar di bali, kayaknya perlu buat event serupa di jakarta. Tapi harus bertajuk anak muda, banyak anak muda kaya mendadak akhir akhir ini, entah uang dari mana, tapi makin banyak saja pengusaha muda yang tajir mlintir. Strategi pasar kita siapkan agar acara lebih berhasil, persiapannya pun tak tanggung tanggung, 1 bulan full kita meeting dengan vendor dan eo. Di sela sela kesibukan kerjaan, gw sempetin buat jalan jalan dengan temen temen. Tak banyak berubah, kehidupan dari party ke party yang lainnya pun kembali bergulir, aku juga tetap jomblo bahagia, walau masih terkadang kepikiran tyas. Waktu aku sampai jakarta memang tyas menghubungi aku, namun aku bilang gak bisa di ganggu dulu, butuh istirahat setelah event besar di bali tentunya kejadian besar di kamar om kwang. Aura tidak mengubungiku tapi follow social mediaku, lumayan nambah pemandangan foto foto montok, aku follow juga dia. Yang belum ada kabarnya adalah mba farah, aku cuma sempat lihat dia di televisi, acara masak memasak di sebuah acara situasi komedi. Melihat mba farah di tv membuatku ingin menghubunginya, tapi aku urungkan niatku, sepertinya aku butuh istirahat dulu, sebelum rock and roll an lagi.



Tak terasa persiapan acara di jakarta tinggal seminggu lagi, beberapa acara stasiun tv mengundangku untuk jadi bintang tamu. Salah satunya acara yang di pandu oleh Feni Rose, ini pertama kalinya aku ketemu dengan pembawa acara sekelas dia. Tubuh mama mama yang padat dan berisi dipadukan wajah yang manis dengan kulit sawo matang, dan dandanan yang pas, membuatnya tampil anggun dan memiliki sisi sexual tersendiri. Dalam acara tersebut, feni rose menyinggung kedekatanku dengan tyas mirasih yang terekam paparzi di event bali. Ternyata tanpa konfirmasi dengan ku, acara tersebut mendatangkan tyas mirasih, dia tampil ayu dan tetap bikin mupeng. Kami duduk bersebelahan, ngobrol santai, sesekali tyas berbisik di telingaku ketika break iklan. Setelah selesai segment bersama tyas (kebetulan dia juga ada acara lain di tv sebelah), aku masih ngobrol dengan feni rose dalam acaranya. Obrolan ringan yang membahas mobil mobil supercar itu, sesekali di plintirkan feni rose ke sosok tyas mirasih, malah dia sempat menyinggung aura kasih yang juga datang di event bali kemarin.

Setelah acara selesai, aku mengajak mbak feni rose untuk makan siang. Ngobrol santai sambil curcol tentang gosip gosip yang beredar, mba feni ini ternyata asik banget orangnya, lambe turah sejati.
Boy : pesen dulu mba, mau makan apa?
Feni : aku mau pasta aja deh, sama jus!
Boy : ok aku pesankan...
Feni : eh boy, sukses berat ya acara kemarin di bali, keren loh!
Boy : ya gitu mba, makanya aku buat lagi di jakarta, thx loh dah di undang di acaranya mba feni buat ajang promosi acara jakarta!
Feni : wah aku dapat lambo satu gak nih? Hahaha, tapi mang lagi booming banget sih lu boy! Apalagi dikaitkan sama tyas! Malah ada yang nebak lu bakal sama aura!
Boy : gila ya gosipnya mba, hahaha kalau menurutmu gimana mba? Tyas apa Aura?
Feni : embat dua duanya aja boy, hahaha masih muda gini, lagian dua dua isunya bisa diajak enak enak, upsss kamu pasti dah tau kan kabar burung nya!
Boy : banyak sih slentingan slentingan macam itu mba, aku sih bodo amat, belum terlalu mikir mba!
Feni : iya jalani aja dulu boy, gak usah buru buru hahaha, banyak cewek mah, yang mau sama kamu!
Boy : masak sih mba? Mba feni mau gak sama aku? Hahaha
Feni : hahaha masak kamu mau sama yang udah peyot gini boy, ada ada aja, hahaha bisa encok!
Boy : sekali sekali encok gak papa kan mba, kebetulan aku lagi longgar nih mba! Hahaha!



Obrolan kami semakin lama semakin mengarah ke sex, dari pertanyaan mba feni tentang posisi favorit sampai kepengalaman ngentot yang paling berkesan. Suasana semakin hangat, kami berdua semakin akrab, sampai sampai lupa beberapa norma seperti mencubit paha, memegang dagu mba feni dan meremas lengannya yang sekel itu. Wajah mba feni sudah mulai berubah, dari yang kalem kalem saja jadi lebih merona, wajah wajah penuh nafsu. Pandangan matanya mulai tajam kearahku, sesekali dia menggigit bibirnya sendiri, tangannya juga mulai sering meremas lenganku. Entah ada angin dari mana aku memberanikan diri berbisik di telinganya, sambil meremas paha dalamnya, "mba keapartementku yuk, deket deket sini...", dia hanya tersenyum dan mengangguk tanda dia setuju. Langsung aku beranjak ke parkiran buat ambil mobil balap merah warnanya, dan menuju lobby, disana sudah berdiri mba feni yang cantik jelita. Didalam mobil kami senyum sendiri, mba feni sempat mencubitku gemas sambil berkata "gila kamu boy, duh lemes lemes deh.

Sesampainya di apartemen, aku langsung menuju kamar di lantai 3, kamarku menghadap kearah kiri dengan pemandangan kota yang luas. Aku peluk mba feni dari belakang, melingkarkan tanganku keperutnya, menyibakkan rambutnya yang menutupi leher, mencium lehernya dan mengendusnya dengan mesra "ughhh boy kamu pinter bikin nyaman ya..." kata mba feni. Mulutku terus bermain di lehernya, sesekali aku kecup sesekali aku jilat, tanganku pun mulai menyerbu area kewanitaannya, aku gesekkan jariku dikemaluannya diluar pakaian. Semakin terbawa suasana mba feni, yang pada akhirnya dia menoleh kesamping dan meyerbu mulutku yang sedari tadi berpenetrasi di lehernya. Mulutnya merengkuh mulutku, kami berciuman dengan penuh nafsu, lidahnya bermain dengan lidahku, sesekali aku menyedot lidahnya, begitu juga dengannya tak kalah memberikan kenikmatan di lidahku.
Feni : (sambil berbalik menghadap aku, dan meremas remas kemaluanku dari luar celana) uhhhh boy kamu bikin aku kepanasan!
Boy : mba fen, mau kulum kontolku? Ya, mau mba fen?
Feni : (sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang putih bersih) duh takut lihat kontolmu boy, uuu uhhhh...



Mba feni jongkok di depan celanaku, dia buka kancing celanaku, diturunkannya celana jeansku, dan dari luar celana dalamku, diremasnya kontol dan kedua bijiku. Dia pintar memainkan nafsuku dengan sabar, akhirnya diplorotkannya celana dalamku, "ughhh kepala kontolmu gede banget boy...", di kocok kontolku yang semakin menegang, dimainkannya kepala kontolku, dengan jari dan sesekali jilatan lidahnya. Akhirnya setelah puasa bermain main, dia masukan kontolku di mulutnya yang mungil sexy tersebut. Matanya memandangiku dari bawah, tajam penuh nafsu, sesekali dia jilat kedua bijiku, bahkan di sedot sedotnya sampai aku mengerang nikmat. Berulang kali mba feni memberikan kepuasan dengan mulutnya, "slurppp hemmm clurp clrup clurp hemmm, enak boyyyy?, hemmm kamu puas sayang" kata mba feni ketika mengulum kontolku, dengan sesekali menyibakkan rambutnya.

Aku sungguh puas dengan perlakuan mba feni di kemaluanku, sungguh nikmat sekali. Aku lucuti semua bajuku, wajah mba feni semakin memburu, tampak sangat ayu dan penuh nafsu. Dia juga membuka bajunya sendiri, sampai telanjang bulat, sungguh pemandangan yang luar biasa. Tubuh seorang feni rose masih sangat sintal dan eksotis, payudaranya memang tidak besar namun juga tidak kecil, terasa pas dengan putingnya yang sudah mengeras. Terlihat kemaluannya juga bersih, sepertinya memang dirawat kusus, pantatnya bulat menggemaskan. Aku suruh dia nungging di sofa, aku mulai mengusap kemaluannya, pelan namun pasti aku membuatnya semakin basah, sesekali dia mendesis pelan, "hemmm eehhh, esshhhh...". Aku mulai menjilat kemaluannya, mba feni semakin mendesah, sesekali aku cucukan lidahku kelubang vaginanya, masuk cukup dalam, yang membuat mba feni mengangkat pantatnya. Semakin lama semakin aku menikmati kemaluan seorang presenter kondang ini, sesekali aku juga memasukan jari tengahku, bahkan sampai 3 jatiku masuk untuk mengobok obok liang vaginanya, yang semakin lama semakin basah. Tanpa di duga ternyata mba feni mendapatkan orgasme pertamanya, dia memekik nikmat, "aaa ahhhhh boyyy, ughhh uuu ughhh...".



Aku suruh mba fen duduk dan mengulum kontolku lagi, agar tegang maksimal. Setelah itu aku langsung membalikan tubuh mba fen lagi, dalam posisi nungging di sofa aku masukan pelan pelan kemaluanku ke liang vaginanya. Aku masukan pelan pelan, terasa sesak dan sedikit seret, aku merasakan kemaluan mba fen seperti menolak namun juga memberi sinyal untuk siap digauli. Benar saja, sekali hentakan, kontolku tenggelam sampai dalam, seperti ada yang menarik dari dalam vaginanya, masuknya kontolku di liang senggama mba fen di barengi dengan bunyi becek memek dan desahan suaranya, "cplaprkk ahhhh ughhh...". Langsung aku genjot saja liang senggama mba fen, dengan konsisten dan cepat, tubuhnya tergoncang, pantatnya beradu dengan pahaku, sungguh nikmat sekali. Ternyata seorang feni rose memiliki liang vagina yang sangat enak, bukan hanya terasa menyedot kontolku untuk menancap kedalam, bahkan ada sensasi memijat di dalam liang senggamanya.

Aku semakin kencang menggoyang tubuh mba fen, sampai pada akhirnya kepalanya menengadah keatas, tanda orgasme kedua mba fen, "ahhhh boy ah ah ah, hemmmmm aku sampek ughhh enak banget boy...". Masih di sofa, kali ini aku suruh dia duduk di pangkuanku dan menghadap ke aku. Sambil dia uleg uleg kontolku di dalam vaginanya, aku mengenyot kedua payudaranya, ekspresi mba fen sungguh menggoda, sambil sesekali menyibakkan rambutnya. Hemmm akhirnya yang di tunggu tunggu datang, dia menaikan kakinya, seperti orang berjongkok, dia naik turunkan pantatnya dengan cepat, memeknya yang vacum dan memijit itu berhasil membuatku keenakan. Aku tak kuasa membendung kenikmatan tersebut, dan akhirnya aku keluar, memuncratkan semua spermaku di liang senggama mba feni, tampak muka mba fen yang kaget dan nikmat ketika mendapatkan sensasi semburan sepermaku di liang senggamanya. "Ughhh shittt ah ah hemmm, ugh aku keluar mba, hemmm enak banget...", dia memandangiku dan mencium mulutku dengan mesra, sambil masih dengan pelan menggoyang kontolku yang memang belum lemas didalam vaginanya.

Kami masih berciuman dengan mesra dengan posisi yang sama, tiba tiba handphone mba feni berbunyi. Dia memberikan isyarat kepadaku untuk diam, ternya managernya, dengan suara rempong terdengar olehku.
Manager : mba fen dimana toh, duhhh bikin pusing eike aja, jangan bilang pergi sama si boy boy itu ya!
Feni : (dengan suara yang masih tersengal, bafas yang belum teratur) ehhh sorih, aduhhh iya nanti aku ke studio ya mak
Manager : kok suaranya gt? Heh habis ngentot sama si boy boy itu ya?? Waduh
Feni : husss ada deh, jangan gosip dehh!
Manager : habis suaramu gitu mba, ya udah nanti kabari ya!
Feni : iyahhhhh ahhhh (aku goyang pinggulku, yang menbuat kontol yang masih menancap , membuat nikmat vaginanya) eshhhhhh heh hemmm
Manager : tuh kan, gila loh mba
Feni : (masih aku goyang) iyahhh udahhh dahhh iyaaa udah nan ehhh ehhh nanti gw balikkkk studio ahhh ahhh ahhh ughhhh aku keluarrr ahhhhh eshhhhhhhh ughh hemmm
Manager : aduh, udah deh, aku tutup, bikin pingin aja uhhh!
Feni : gila kamu boy, bikin aku lemesss, ughhhh (sambil mengatur nafas)
Boy : you are amazing mba, aku belum pernah ngrasain seenak ini..
Feni : gombal kamu! Hehehe

Setelah itu kami membersihkan diri dan mandi bersama, lalu mengantar mba fen ke studio lagi. Sampai disana sang manager ngomel ngomel, "rahasia lu di gw ya mba, duhhhh bikin rempong deh lu mba...". Aku pun berpamitan, namun sore hari sebelum petang, aku samperin mba fen lagi di studio, dia kaget aku menjemputnya, awalnya dia menolak untuk ikut aku ke apartementku lagi, takut ada paparazi dan di cari keluarga. Namun aku bisa memastikan bakal aman dan gak akan ada keluarha yang curiga. Kami melakukan hubungan sampai dia keluar 5 kali dan aku 3 kali, tubuhnya sampai lemas aku buat. Wajahnya lemas tak berdaya oleh nafsu yang memburu, 3 kali aku menyemprotkan pejuhku di liang senggamanya. Yang terakhir aku entot dia di pinggir dinding kaca apartement yang menghadap keluar. Karena sudah memburu nafsu mba fen tampak tak menolak semua kemauanku, kami tergeletak di kasur sampaj jam 1 dini hari. Akhirnya aku antar dia kerumahnya, aku sempatkan berciuman mesra di depan rumahnya, wajahnya tampak masih kecapaian setelah aku genjot selama hampir 5 jam.



Bersambung...
pertamax diamankan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd