Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Memperdaya Istri Orang 2 (No Sara)

Episode 8 . Si Pencemburu


Mulustrasi pakaian Nurul
[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7H8X][/URL]

Di Malam yang sama dengan saat Sita bersama Indra dipermainkan para preman pasar, Nurul Zen Assyifa, seorang akhwat pencemburu, sedang mempersiapkan dirinya untuk menikmati malam Anniversary pernikahannya bersama sang suami di Villa Buana 5.
Nurul kini sedang bersolek di depan meja rias, dengan mengenakan pakaian seperti ketika dia pertama kali bertemu dengan suaminya dulu, lengkap dengan cadarnya. Ketika dulu di dalam pakaian yang dia pakai terdapat beberapa lapis lagi pakaian untuk menutupi dan menyembunyikan lekuk tubuhnya, namun berbeda dengan malam ini, di dalam jubahnya kini dia memakai set lingerie yang seksi, pemberian dari sang supir saat beberapa waktu lalu dia diperkosa.


POV Nurul
Hari ini batin dan fisikku benar-benar lelah, setelah kelas karena perjalanan ke pondok, dilanjutkan dengan betapa capeknya ketika dipaksa melayani supirku, pak Bondan.
Batinku juga lelah terkuras emosi dan rasa cemburu kepada suamiku, saat ku melihatnya bercumbu dengan sahabatku.


Harus ku akui, dari dulu memang aku selalu kalah dari sahabatku Sita dalam segala hal, aku selalu terus saja berada di belakangnya, menjadi nomor dua.
Namun malam ini, meski vaginaku masih sedikit perih bekas pemerkosaan yang dilakukan oleh supirku, takkan ku biarkan diriku kalah lagi dari seorang Sita Romansa. Dia berhasil membuat suamiku, mas Bima merasakan kenikmatan ketika bercinta dengannya. Suamiku sampai terlihat bernafsu menggebu-gebu, ketika menyetubuhi Sita sahabatku itu. Aku yang merasa kembali dikalahkan oleh Sita, kali ini dalam hal sex, akan berusaha untuk menjadi yang terbaik di mata suamiku. Aku cemburu kepada suamiku karena dia selingkuh di belakangku dengan sahabatku, dan aku juga cemburu karena sahabatku kembali mengalahkan ku dalam hal memuaskan suamiku.
Kini aku tengah mengenakan pakaian syar'i beserta cadarku. Namun di dalamnya aku mengenakan sebuah pakaian seksi pemberian supirku yang kini kabur entah kemana.
Di depan meja rias, aku sambil menonton sebuah film, dimana film tersebut menceritakan seorang istri yang mulai menggoda suaminya dengan pakaian seksi dan sedikit tarian erotis. sementara si suami berada di kursi dalam posisi terikat tangannya.
Aku berencana meniru adegan tersebut. Akan kutaklukan suamiku malam ini, meski aku masih dalam keadaan lelah bekas percumbuanku dengan supirku.


Aku pun beranjak pergi ke menuju ruang tengah Villa, tempat Sita bercinta dengan suamiku. Akan kulakukan aksiku di tempat yang sama ketika suamiku terlihat bercinta dengan Sita.


"Biiiii... Abiii... Coba kesini.!" Panggilku kepada suamiku yang masih berada di kamar
Perlu diketahui, sampai saat ini suamiku belum tahu sama sekali jikalau aku mengetahui perbuatannya tadi bersama Sita.


"Iya Mi, ada apa..?" Ucap suamiku yang kini keluar dari kamarnya.
"Coba lihat Bi, Umi cantik gak menurut Abi?" Tanyaku sambil memutar-mutar badanku di depan suamiku memperlihatkan penampilanku saat ini.
"Sudah pasti Mi, umi wanita paling cantik dimana Abi. Gak akan ada wanita lain yang lebih cantik di mata abi" Jawab suamiku.
"Halah Bullshittt. Terus tadi ngapain ngewe sama Sita" Ucapku dalam hati.


"Umi menggoda gak?" ,lanjut Tanyaku kepada suamiku
"Ya enggak dong umi, pakaian umi kan tertutup begitu. Gak akan bikin orang tergoda." Jawab suamiku.
"Iiikh Abi, maksudnya umi menggoda gak di mata Abi?" Kembali kutekankan pertanyaan ku.
"Hemmmm.. gimana ya.. takut salah jawab Mi..", suamiku kembali tidak bilang jika aku menggoda.
Membuatku sadar bahwa memang ternyata aku tidak begitu menggoda di mata suamiku.
Aku pun mulai mendekati suamiku dengan membawa sebuah tali kain. "Sini Bi, duduk di kursi.." suamiku pun menuruti ucapanku.
"Kali ini umi akan memberikan sesuatu yang spesial buat Abi." Bisikku di telinga suamiku.
Lalu ku mulai mengikat tangan suamiku ke belakang tubuhnya.
"Umi ngapain sih? Kenapa Abi diikat segala coba." Suamiku bertanya-tanya.
"Abi diem aja, biar umi yang beraksi. Hihi.." ucapku genit kepada suamiku.


Setelah suamiku berhasil terikat, aku kemudian mulai melucuti kain yang ku pakai, dimulai dari bajuku, sehingga kini aku menunjukkan set lingerie yang kupakai.
Sambil menari erotis di depan suamiku, aku masih mengenakan hijab dan cadarku. Sesekali aku mengelus kemaluannya dari luar celananya yang kini terlihat mulai bangun.
[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7H8V][/URL]

Aku senang aksiku bereaksi terhadap suamiku. Kontolnya bangun, aku pun kini mulai melepas hijab beserta cadarku juga, lalu memelorotkan celana suamiku.
Suamiku hanya diam dengan apa yang kulakukan di depannya. Hingga saat ku mulai mencium dan melahap kontolnya di mulutku. Barulah dia bicara;
"Mi, jangan Mi, haram Mi. Umi tau sendiri kan." Protes suamiku.
"Lebih haram kamu ngewe dengan sahabatku Bi." Ucapku dalam hati.


Kini aku pun terus menyepong kontol suamiku, yang terlihat makin menegang dan mengeras. Dia mulai mendesah; "ooouuhhhh.. Ooohhh...aaahh....Mi, udah Mi. Hentikan Mi.. gak boleh begituuuuuhhh... Aaaahh." suamiku protes namun tetap mendesah.
Aku senang dia menikmati apa yang ku persembahkan padanya, dan tak memperdulikan larangannya.
Suamiku pun tidak bisa berbuat apa-apa karena dalam posisi terduduk, tangannya diikat ke belakang tubuhnya.


Ketika batang suamiku sudah mulai benar-benar keras berdiri, aku pun bergegas memasukannya ke dalam vaginaku dengan berniat menduduki kontolnya. Namun ketika hendak masuk, tiba-tiba seseorang menarik pantatku dari belakang dan langsung menusuk vaginaku dari belakang;
"Ooooooooouuuuuccchhhh....." lenguhku refleks keluar ketika sebuah batang masuk ke dalam vaginaku. Kurasakan begitu mudahnya batang itu masuk ke dalam lubangku, karena memang aku sudah terangsang juga dari tadi sehingga vaginaku sudah becek, membuat si mpunya batang dari belakang dengan mudah menusukkan batangnya ke dalam lubangku...
"BONDAAANNN...." Teriak suamiku kepada seseorang di belakangku, ketika aku menoleh benar saja, pak Bondan disana memperkosaku di depan suamiku yang sedang terikat.
Pak Bondan terus menumbuk memekku dari belakang, ku lihat dia semakin mempercepat genjotannya. Hal itu membuatku kewalahan. Namun aku tidak berkutik karena memang ku rasakan sebuah kenikmatan di memekku, ya memekku, kini di hatiku sudah mulai terbiasa menyebut kata-kata vulgar seperti Sita.
Aku merasakan sensasi aneh pada diriku, aku sangat terangsang dan nikmat di memekku berkali-kali lipat nikmatnya, ini sensasi diriku ketika diperkosa dihadapan suamiku. Entah karena rasa puas ku membalas tindakan suamiku, atau entah karena apa sebabnya, tapi ini sungguh nikmat sekali...


"Aaahh...aachh... Ooohh...aaaahhh... Emmmmppphhh... Ooouuuhhhhh.... Aaaahhhh Aabiiiiiiiii....umi keluarrr......" Lolongku pada suamiku, Aku menerima orgasme pertamaku atas pemerkosaan yang terjadi.


"BONDAN BRengsEEeekkk Lepaskan istriku Bajingan...!!!!" Suamiku sangat marah kepada Bondan, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena tertindih badanku yang tersungkur kepada suamiku yang tengah dalam posisi terduduk dan tangannya terikat ke belakang, sementara supirku terus menggenjot memekku tanpa menghiraukan teriakkan murka suamiku.


Aku yang terlena akan kenikmatan di memekku pun tidak menggubris kemarahan suamiku, dan malah mulai ikut menggerakkan pantatku ke depan dan belakang, menyambut tumbukan kontol pak Bondan dari belakang dengan posisi doggy style nya.
"Aaahahhh...ahh..ooouuhhh.. nikmat memekkuhhh Abbiiihhh.." ucapku secara tidak sadar pada suamiku. Karena memang rasanya sangat nikmat.


Pak Bondan terus menggenjot memekku dari belakang tanpa berbicara, "terruuus pak.. yang kenceng pak... Aku mau muncrat lagiiiihh.... Oouuchchhhh.... " pak.. yang kenceng pak... Aku mau muncrat lagiiiihh.... Oouuchchhhh.... " Aku menyemangati pak Bondan di hadapan suamiku, karena malu tidak bisa mengendalikan syahwat ku, aku pun menundukkan kepalaku agar tidak langsung menatap muka suamiku yang terlihat sangat marah namun tak berdaya.
Namun ketika ku menunduk ke bawah dengan kepalaku terletak di dada suamiku, aku melihat di bawah, kontol suamiku tegang maksimal..
Ternyata dia terangsang ditengah amarahnya kepada pak Bondan karena memperkosaku.


"Aaahhh... Abiihh... Enak Biihhh...." Ucapku pada suamiku.
"BONDAN... Hentikan ToLong...!!!,,, Mi... Pergi Miii.. jangan diam saja." Ujar suamiku.
"Enggakkkhh... mauuhhh... Abiihh... Aaaaah... Ini nikmat Bihh...." Jawabku.
"Mii... Sadar mii..dosa mii...." Kembali suamiku mengingatkan ku.
"Aaahhhh.... Ahh..ahh... Terus pak Bohndaannn...?" Ucapku menyuruh pak Bondan terus menggenjotku karena kenikmatan ini nikmatnya tiada tara.
"Miii... Sudah Mi.. dosa Mi.." suamiku yang masih terikat tak berdaya hanya terus bicara agar aku menghentikan aksiku.
"Diaamm... Biii.. bukannya berzina itu nikmat.." ucapku.
"Tidak Mii.. ini dosa Mii..." Jawab Suamiku.


"Halah, Abi aja ngewe sama Sita kelihatan menikmati banget. Udah Abi nikmati aja pertunjukan ini, jangan banyak ngomong. Anggap aja ini pembalasan dari umi, karena Abi sudah membuat umi cemburu pada sahabat umi tadi." Ujarku pada suamiku sambil menatap wajahnya, kulihat dia merasa kikuk ketika mengetahui bahwa istrinya ini mengetahui apa yang terjadi diantara dia dan sahabatku
"Uu...ummmmi tau kejadian itu...?" Jawab suamiku terbata.
"Sudah, Abi nikmati saja ya pembalasan umi ini.." ucapku pada suamiku, lalu aku lanjutkan dengan memasukan kontol suamiku yang sudah tegang di hadapanku. Kini aku menikmati dua kontol sekaligus, di mulutku dan di memekku.
"Aaauuuwwwhhh... Mi.. jangan Mii.. aaahhh... Mi.. Abi gak kuat Miii."
Suamiku yang baru mulai disepong tiba-tiba saja memuncratkan air maninya di mulutku.
"Dasar suami lemah, baru saja umi mulai udah keluar aja. Lihat pak Bondan dari tadi masih kuat ngewe umi." Ledekku kepada suamiku, yang kini sedang kelojotan karena walau sudah muncrat, aku terus menyedot kontolnya.


"Miii,, ampun miii.. sudah Mii. Ngilu penis abii.." rengek suamiku.
Aku pun menghentikan seponganku karena merasa kasihan. Sementara pak Bondan masih terus menumbuk memekku,
"Teruuuss pakhh... Sebentar lagi aku mauuuh keluarr... Aaaaaaahhhhhh.oooouuuchchh... aku muncrat lagi Bii..kontol pak Bondan enak banget." hingga aku pun kembali orgasme di depan suamiku karena genjotan supirku.


Aku yang melihat kontol suamiku sudah lemas, kini memilih beranjak pergi dan berbalik kepada pak Bondan, lalu aku mencium bibir supirku itu di depan suamik, Sambil mataku melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku hanya bisa menundukkan kepalanya karena mungkin tidak mau melihat kelakuanku dengan pak Bondan.
"Dasar Lonte.. saya kira kamu bakal ngelawan begitu tadi saya perkosa secara tiba-tiba." Kata-kata pertama pak Bondan setelah aku menghentikan ciumanku padanya.
"Nanggung Pak, aku udah sange, untung aja bapak datang, kalo enggak. Lihat tuh kontol suamiku Pak. Baru kusepong sebentar sudah letoy begitu." Ucapku meledek suamiku di hadapan supirku.
"Gapapa itung-itung balas dendam yang tadi Pak. Suamiku juga sudah ngentot sama Sita sahabatku tadi." Lanjut ucapanku.


"I...ittu.. salah paham Mi.." suamiku terdengar membela diri.
"Pokonya Abi diem aja disini ya, umi mau ke kamar ngewe sama pak Bondan. Ayo pak pindah ke kamar." Kemudian aku mengajak pak Bondan ke kamarku.


"Saya pinjam dulu istrinya ya pak Boss, kasihan dia belum puas baru dua kali muncrat." Pak Bondan izin kepada suamiku.
Terlihat suamiku memelas menatap kepadaku, tapi di pikiranku kini hanya ingin mendapatkan kenikmatan itu lagi. Aku masih belum puas.

Aku pun masuk ke dalam kamar meninggalkan suamiku yang terikat di kursi.
[URL=https://www.imagebam.com/view/MET7H8W][/URL]



****SEMENTARA di pasar, Sita saat ini masih terus digilir oleh para preman pasar.
Tubuhnya sudah sangat terlihat dipenuhi cipratan pejuh, sesuai pesanan Indra tadi.
Dari mulai rambut, muka sampai ke pantat banyak air mani. Terlihat Sita sudah sangat kelelahan melayani 6 pria sekaligus, dia digilir tanpa diberi waktu untuk istirahat.
Dia hanya mendesah dan melenguh pelan dalam setiap genjotan dari para preman itu, matanya pun hampir tertutup karena memang di sekitar matanya juga diselimuti pejuh para preman.


Sementara Indra masih dalam kondisi terikat, dengan kondisi setengah telanjang.


"Rasakan ini.. rasakan ini...dasar akhwat lonte sialannnn... Aaaahhhh...." Si Boss preman mengakhiri pesta gangbang terhadap Sita dengan menutup acara dengan pejunya yang memuncrat di rahim Sita.
Lalu kemudian, karena di preman melihat Indra ngaceng melihat Sita digangbang, preman itu pun mengangkat Sita dan menancapkan memeknya di kontol Indra yang sedang tegak berdiri. "Niiihhh gue balikin lonte Eloh." Ucap si preman itu sambil menusukkan memek Sita mengarah ke kontol Indra.
Preman itu membantu Sita dengan menaik turunkan badannya di kontol Indra. Agar genjotan Sita terasa pada Indra.


Setelah preman itu mendengar Indra melenguh tanda dia orgasme, preman itu meninggalkan mereka berdua. Sita yang sudah tidak berdaya hanya ambruk di atas tubuh Indra, dengan kondisi memeknya yang masih tertancap di kontol Indra.
"Hatur nuhun lonte gratissnya ya bocah tengik. Lain kali bawa dia kesini lagi deh." Ucap si boss preman itu sambil meninggalkan Indra bersama Sita.
Beberapa waktu kemudian, Samuel datang menjemput mereka..
"Adduh si Boss, bilang dari tadi kalo ngebet nyicip memek si Sita, pantesan ane tungguin lama gak datang-datang, ternyata ngentot. Di pasar pula. Deket sini ada kali boss penginapan gak perlu sampe ngelakuinnya di lorong pasar begini." Ledek Samuel yang tidak mengetahui kronologis kejadian barusan yang menimpa Indra dan Sita.
"Sialan kau Sam, bukannya dari tadi. Untung aku gak mati. Cepet lepasin ikatan di tanganku" Ucap Indra ke Samuel tanpa menjelaskan apa yang barusan terjadi.
"Cepet gendong Sita, bawa dia balik ke mobil.. kita antarkan dia ke rumahnya sebelum pagi." Lanjut Indra memerintah Samuel. Mereka pun pergi menuju mobil. Namun ketika Samuel terlihat berbelok mengarah ke toilet ketika memangku Sita, Indra menegurnya.
"Mau kemana Sam?" Tanya Indra
"Ya mau mandiin lonte ini boss." Jawab Indra.
"Udah gak usah, lagian dia juga lemes begitu. Gimana mandiinnya. Udah ayo berangkat keburu banyak orang." Indra mengajak Samuel untuk segera pergi.
Terlihat Indra berjalan di depan Samuel yang memangku Sita yang lemas,Indra berjalan agak tertatih. Sementara Samuel tersenyum di belakangnya.
"Akhirnya si boss nyicip si Sita juga. Padahal selama ini biasanya dia tidak mencicipi korbannya. Memang istimewa si Sita ini, boss Indra pun sampe mau ikut menikmatinya." Ucap Samuel di dalam hati.



BERSAMBUNG...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd