Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Mbak Anty, Binor Tetangga Kontrakanku
- Thread starter articfox1989
- Start date
Mekanik_cabul17
Kakak Semprot
- Daftar
- 3 Jan 2020
- Post
- 155
- Like diterima
- 103
Apakah mlm ini ada lanjutanny suhu
articfox1989
Adik Semprot
Perpisahan
Tidak terasa sudah mau hampir 3 minggu aku tinggal bersama mbak Anty, meski sudah tinggal bersama dalam kurun waktu tersebut aku dan mbak Anty belum sekalipun berhubungan sex seperti sebelumnya. Paling kami hanya berciuman saja di kala menjelang tidur, entah kenapa aku menjadi tidak tega saat hendak melakukan ke tahap berikutnya. Aku hanya tidak ingin di cap mengambil keuntungan dari situasi RT mbak Anty dengan bang Romli, padahal sebelumnya aku sangat ingin mereka bercerai. Aku ingin membiarkan semuanya mengalir seperti sewajarnya tanpa ada paksaan dan dilakukan dengan tulus.
Dalam 3 minggu itu juga mbak Anty sudah sekali mengikuti sidang cerai dengan bang Romli, dan hanya menyisakan satu sidang lagi tentang membaca hasil putusan persidangan. Yang sudah dipastikan mereka bercerai dan hak asuh anak akan jatuh ke tangan mbak Anty. Hari minggu sebelum besokannya sidang kedua berlangsung ada pesan dari bang Romli kepadaku.
Knock.Knock.Knock.
Esoknya hari senin sidang perceraian mbak Anty dengan bang Romli berlangsung namun aku kembali tidak bisa ikut menyaksikan jalannya sidang tersebut karena ada pekerjaan. Aku hanya bisa hadir pada saat 2 menit sebelum sidang berakhir dan aku memilih menunggu di parkiran saja tidak berani untuk menyaksikan atau hanya sekedar berjumpa dengan bang Romli. Sesampainya aku di parkiran aku mengirimkan pesan kepada mbak Anty yang mengabarkan bahwasannya aku sudah menunggunya di parkiran.
Selang 20 menitan aku menunggu jawaban atau balasan pesan dari mbak Anty, aku di kagetkan oleh ketukan di kaca mobilku yang ternyata adalah mbak Anty.
Dok.Dok.Dok
Hari itu kami hanya makan sebentar dan aku mengantar mbak Anty kembali ke kontrakanku, kemudian aku kembali melanjutkan pekerjaanku hingga malam dan kembali lagi ke kontrakanku.
Tok.Tok.Tok.
Aku tertegun di depan pintu kontrakanku menyaksikan pemandangan indah ini, bagaimana tidak aku melihat mbak Anty seperti dulu yang hanya mengenakan tanktop dan celana dalam. Malam itu mbak Anty sangat menggoda dengan tanktop putih tanpa BH dan tercetak putingnya dari luar tanktop putih serta areolanya samar – samar terpapar. Serta dipadu celana dalam belang – belang putih biru dongker yang ia kenakan, beberapa bulu kemaluannya keluar dari sela celana dalam yang ia pakai.
Sialan memang wanita paling bisa kalau menghindari pertanyaan, umpatku dalam hati. Yasudahlah yang penting aku bisa tidur bareng sama mbak Anty, hitung – hitung sudah lama juga aku tidak bersenggama dengan mbak Anty.
Aku gesek – gesek penisku di mulut vagina mbak Anty berulang kali sehingga penisku yang tadinya berdiri tanggung menjadi berdiri sempurna sekarang. Tanpa aba – aba dan persetujuan lagi dari si empunya pemilik lubang aku hujamkan penisku ke dalamnya dengan posisi missionaris.
Plek.Plok.Plek.Plok.Plek.Plok
Plek.Plok.Plek.Plok.Plek.Plok
Sodok penisku makin dalam dan akhirnya keluar pejuku didalam vagina mbak Anty yang dibarengi cengkraman serta kedutan dari Vaginanya. Selang beberapa saat keluarlah sisa – sisa pejuku dari liang vaginanya setelah aku cabut penisku.
BERSAMBUNG >>
Tidak terasa sudah mau hampir 3 minggu aku tinggal bersama mbak Anty, meski sudah tinggal bersama dalam kurun waktu tersebut aku dan mbak Anty belum sekalipun berhubungan sex seperti sebelumnya. Paling kami hanya berciuman saja di kala menjelang tidur, entah kenapa aku menjadi tidak tega saat hendak melakukan ke tahap berikutnya. Aku hanya tidak ingin di cap mengambil keuntungan dari situasi RT mbak Anty dengan bang Romli, padahal sebelumnya aku sangat ingin mereka bercerai. Aku ingin membiarkan semuanya mengalir seperti sewajarnya tanpa ada paksaan dan dilakukan dengan tulus.
Dalam 3 minggu itu juga mbak Anty sudah sekali mengikuti sidang cerai dengan bang Romli, dan hanya menyisakan satu sidang lagi tentang membaca hasil putusan persidangan. Yang sudah dipastikan mereka bercerai dan hak asuh anak akan jatuh ke tangan mbak Anty. Hari minggu sebelum besokannya sidang kedua berlangsung ada pesan dari bang Romli kepadaku.
Knock.Knock.Knock.
Bang Romli : “Dy gue bisa minta tolong gak Dy? Sisanya udah di transfer belum ya? Gua lagi butuh nih Dy buat besok sidang terakhir”
Randy : “astaga bang, gue lupa. Oke sebentar gue transfer ya” jawabku.
Bang Romli : “ia Dy kalau bisa hari ini ya?”
Randy : “siap bang, ini gue transfer bang lagi gue ketik dulu. Eh udah tuh ya bang,di cek gih”
Bang Romli : “oh oke Dy, udah masuk. Makasih ya”
Randy : “sama – sama bang”
Bang Romli : “eh btw si Anty gimana Dy? Lu masih ngontrak sebelah Anty kan?”
Randy : “masih bang. Mbak Anty sehat bang, kenapa bang?”
Bang Romli : “ehh enggak Dy, cuma nanya aja”
Randy : “nanya apa kangen bang? Hehehe”
Bang Romli : “nanya Dy, gila kangen bisa di potong – potong nanti gue sama bini gue”
Randy : “ya gak apa – apa bang kalau kangen mah, kan belum resmi cerai elu bang”
Bang Romli : “gak Dy, kagak kangen gue. Buat elu aja dah Anty”
Randy : “buset bang buat gue? Kayak barang aja bang mbak Anty, tega bener lu bang ngomong gitu” sok – sok marah ceritanya aku, padahal emang maunya begitu.
Bang Romli : “ehh maaf Dy bukan maksud begitu, kalau Anty ama elu kan gue tenang Dy masa depannya kagak susah kayak sama gue”
Randy : “kagak susah gimana dah bang?”
Bang Romli : “ya kagak susah secara yang gue lihat sebenernya lu orang ada, udah gitu bisa nyimpen duit. Kalau gua mah lu tahu sendiri, boro – boro tabungan idup sehari – hari ngepas”
Randy : “kagak bang gue orang biasa bang, tabungan mah harus bang buat jaga – jaga” Bang
Romli : “yaudah Dy btw makasih ya? Sama titip Anty ya? Jagain?”
Randy : “siap bang, maaf ya kalau banyak salah”
Bang Romli : “sama – sama Dy”
Esoknya hari senin sidang perceraian mbak Anty dengan bang Romli berlangsung namun aku kembali tidak bisa ikut menyaksikan jalannya sidang tersebut karena ada pekerjaan. Aku hanya bisa hadir pada saat 2 menit sebelum sidang berakhir dan aku memilih menunggu di parkiran saja tidak berani untuk menyaksikan atau hanya sekedar berjumpa dengan bang Romli. Sesampainya aku di parkiran aku mengirimkan pesan kepada mbak Anty yang mengabarkan bahwasannya aku sudah menunggunya di parkiran.
Randy : “mbak aku tunggu di parkiran, maaf aku gak masuk ke dalam ruangan sidang. Aku enggak enak sama bang Romli kalau dia melihat aku pergi denganmu. Oh iya aku bawa mobil, nanti di parkiran mbak cari mobil Brio kuning. Aku lihat sih tadi cuma aku aja yang bawa Brio kuning, oke?”
Selang 20 menitan aku menunggu jawaban atau balasan pesan dari mbak Anty, aku di kagetkan oleh ketukan di kaca mobilku yang ternyata adalah mbak Anty.
Dok.Dok.Dok
Randy : “eh mbak Anty, masuk mbak?”
Mbak Anty : “ini mobil siapa mas?”
Randy : “mobil kantor mbak, boleh ndak mbak ngobrolnya sekalian jalan? Ndak enak aku nanti kalau ada yang tahu ini aku”
Mbak Anty : “oh iya mas gak apa – apa mas, yuk sambil jalan. Aku juga udah suntuk disini”
Randy : “mau kemana kita mbak? Udah makan belum mbak?” sambil mengendarai mobil.
Mbak Anty : “bebas mas, belum makan aku. Mas Randy sudah makan belum?”
Randy : “belum mbak, mbak mau makan apa?”
Mbak Anty : “bebas mas, ikut kamu aja”
Randy : “mbak doyan mie Aceh gak?”
Mbak Anty : “doyan – doyan aja mas, emang mas mau makan itu? Makan dimana mas?”
Randy : “hooh mau makan nasi goring kambingnya sama roti canenya sih, makan daerah Lenteng Agung. Ada tempat makan mie Aceh yang enak mbak dijamin nagih dah, hehehe” hiburku kepada mbak Anty.
Mbak Anty : “ikut aja mas, aku gak tahu soalnya. Kalau kata mas Randy enak, aku mah percaya mas”
Randy : “sip meluncur”
Mbak Anty : “eh mas kok kamu gak tanya gimana sidangku sih?”
Randy : “emang gimana mbak? Aku sih gak pengen – pengen banget tahu daripada kamu kepikiran terus nanti, mending yang sudah ya sudah. Kamu mulai lagi yang baru, belajar legowo sama ikhlas aja mbak biar lebih tenang. Aku takut kalau aku bahas kamu kayak tempo hari jadi stress gak doyan makan terus kurus”
Mbak Anty : “emang kenapa mas kalau aku kurus?”
Randy : “gak doyan kalau kamu kurus mah, pengennya begini aja montok. Hehehe” jawabku asal.
Mbak Anty : “masasih mass?” senyumnya.
Randy : “hooh, suwer deh”
Mbak Anty : “wkwkwkwk, gombal ah kamu mas. Jangan – jangan ini kamu sengaja ya buat aku cerai sama bang Romli biar kamu bebas deketin aku ya? Curiga aku mas sama kamu” selidiknya bercanda.
Randy : “kok gombal emang aku seleranya kayak kamu gini, weeee. Kalau sengaja kenapa hayo?” jawabku sekenanya.
Mbak Anty : “kok seleranya janda sih mas? Hehehe. Kalau beneran ya gak apa, toh emang udah terjadi juga”
Randy : “bukan jandanya seleraku yang montok – montok kayak kamu mbak”
Mbak Anty : “ahh gombal melulu, eh mas masih jauh gak sih tempatnya?”
Randy : “biarin gombal. Masih mbak ini kan baru sampe Margonda, emang kenapa? Udah laper ya?”
Mbak Anty : “dikit sih mas, tapi aku ngantuk mas mana pegel. Aku merem sebentar ya?”
Randy : “iya mbak, nanti kalau sampai aku bangunin kok” sambil mengelus rambutnya dengan tangan kiriku.
Hari itu kami hanya makan sebentar dan aku mengantar mbak Anty kembali ke kontrakanku, kemudian aku kembali melanjutkan pekerjaanku hingga malam dan kembali lagi ke kontrakanku.
Tok.Tok.Tok.
Randy : “mbak, mbak, mbak”
Mbak Anty : “iya sebentar mas”
Aku tertegun di depan pintu kontrakanku menyaksikan pemandangan indah ini, bagaimana tidak aku melihat mbak Anty seperti dulu yang hanya mengenakan tanktop dan celana dalam. Malam itu mbak Anty sangat menggoda dengan tanktop putih tanpa BH dan tercetak putingnya dari luar tanktop putih serta areolanya samar – samar terpapar. Serta dipadu celana dalam belang – belang putih biru dongker yang ia kenakan, beberapa bulu kemaluannya keluar dari sela celana dalam yang ia pakai.
Mbak Anty : “heh bengong” sambil melambaikan tangannya di depan mukaku.
Randy : “hehehe, duh gimana gak bengong ada bidadari nih” gombalku.
Mbak Anty : “gombal mulu daritadi, buruan masuk banyak nyamuk nanti”
Randy : “hehehe, siapp”
Mbak Anty : “mandi gak mas? Kalau mandi aku masakin air”
Randy : “mau, tapi berdua ya?”
Mbak Anty : “hush, sendiri ah manja bener. Aku tuh udah mandi mas”
Randy : “yahhh”
Mbak Anty : “udah kamu aja ya? Nanti aku masuk angin kalau mandi lagi” sambil nyalain kompor.
Randy : “iya deh iya, eh mbak ini kok ada tas gede banget disini? Tas siapa? Punyamu ya?”
Mbak Anty : “iya mas punyaku, itu cuma baju – bajuku dan beberapa barang penting lainnya. Masih ada sisanya di kontrakan, belum semua aku packing. Aku gakda tasnya lagi, oh iya apa kamu punya mas? Aku pinjam dulu boleh?”
Randy : “bajumu? Barangmu? Kok di packing? Emang mau kemana kamu mbak? Aku ada koper kok tapi gak disini, besok aku ambilkan. Boleh kok”
Mbak Anty : “iya barangku, aku mau pulang kampung mas. Iya gak apa mas masih minggu depan ini aku pulangnya”
Randy : “kok pulang kampung mbak? lalu sisanya barang – barangmu kayak kasur, lemari dan lain – lain gimana?”
Mbak Anty : “iya pulang kampung mas, aku udah gak punya apa – apa lagi disini yang aku pertahanin. Biarlah aku pulang kampung saja, gak apa – apa malu sekalian daripada disini aku juga bingung, anakku jauh dariku juga. Kalau barang – barang yang lain itu jadi milik bang Romli mas, semua mau di ambil bang Romli, terserah mau di jual atau dipakai yang penting aku gak mau ganggu gugat”
Randy : “lalu aku gimana mbak? kamu kan masih punya aku”
Mbak Anty : “tuh mas airnya sudah mendidih, mandi dulu sana”
Randy : “dih belum dijawab itu”
Mbak Anty : “nanti ya mas, mas mandi dulu aja terus tidur kelonin aku mas” sambil memegang burungku dari balik celana.
Randy : “eehh oke deh kalau begitu”
Sialan memang wanita paling bisa kalau menghindari pertanyaan, umpatku dalam hati. Yasudahlah yang penting aku bisa tidur bareng sama mbak Anty, hitung – hitung sudah lama juga aku tidak bersenggama dengan mbak Anty.
Mbak Anty : “udah mas mandinya? Udah ngapain pakai baju sini buruan naik”
Randy : “udah dong, gak sabaran bener kamu mbak. udah sange ya kamu mbak?”
Mbak Anty : “iihhh udah becek mas, buruan mas” rupanya sedari tadi mbak Anty sudah menggusap - usap sendiri kemaluannya dengan jarinya.
Randy : “buset udah becek aja, siapp” bergegas naik ke atas.
Mbak Anty : “langsung mas, gak usah pemanasan” ujarnya tidak sabaran.
Randy : “belum berdiri sempurna ini mbak punyaku”
Mbak Anty : “gesek – gesek aja ke memekku mas nanti juga bangun, hehehe”
Aku gesek – gesek penisku di mulut vagina mbak Anty berulang kali sehingga penisku yang tadinya berdiri tanggung menjadi berdiri sempurna sekarang. Tanpa aba – aba dan persetujuan lagi dari si empunya pemilik lubang aku hujamkan penisku ke dalamnya dengan posisi missionaris.
Randy : “sssshhhh, mbakkk rasakan pelerkuu ini”
Mbak Anty : “ssshhh ahhhh masss, sodokk yang dalamm masss” rancaunya.
Randy : “aaashhhhhh, mbaakkk memekmu mbaaakkk”
Mbak Anty : “sssshhh iyaaa masss memeeekkkuu millikmuu sekaraaangg”
Mbak Anty : “ssshhh, asssshhhh maassss ennntoootttiiinn aaakuuuu massss”
Randy : “apaaa mbakk?” sambil terus dengan gerakan memompa dan sesekali dengan gerakan menghentak dalam penisku kedalam vaginannya.
Mbak Anty : “sssshhhh maasssss”
Randy : “aaapaaa mbaak” hentak kembali.
Plek.Plok.Plek.Plok.Plek.Plok
Plek.Plok.Plek.Plok.Plek.Plok
Mbak Anty : “sssssshhhh aaahhhhh massss enntoottiiinnn meeemmmeekkkuu paaakeee kontoollmu masss, tempppeekkkuu pengeenn kontoollmu masss” kepalanya bergerak tak beraturan.
Randy : “ssssrtttt muuuaahhh clleeepp” sambil aku menghisap payudaranya.
Mbak Anty : “aahhhhsssshhhh aaasshhhhh, gelii masss”
Randy : “gelii apanya mbaak?”
Mbak Anty : “teeetteeeku mass, asssshshhhssshhh. Terus masss seddoott kennyott susukkuu. Ssoodookkk temmmpeekkuu masss sing jerooo” (Sodok vaginaku mas yang dalam) rancaunya tidak karuan.
Randy : “mbaakk akuu ameehh meetuu mbaakkk, shhhhhaassss” (mbak aku mau keluar mbak)
Mbak Anty : “mass, ojjoo nengg jeroo masss” (mas, jangan di dalam mas)
Randy : “aaahhhhh mbaaakkkkk”
Sodok penisku makin dalam dan akhirnya keluar pejuku didalam vagina mbak Anty yang dibarengi cengkraman serta kedutan dari Vaginanya. Selang beberapa saat keluarlah sisa – sisa pejuku dari liang vaginanya setelah aku cabut penisku.
Mbak Anty : “ihhhh mass Randy jahat” pukulnya berulang kali mendarat di dadaku.
Randy : “jahat kenapa mbak?”
Mbak Anty : “ihhhh aku tuh udah gak KB lagi tau”
Randy : “hahhh”
BERSAMBUNG >>
Terakhir diubah:
c00l9uy
Calon Dewa Semprot
Akhirnya.. ada kelanjutannya.. ⛱
Hihi seru..
ada yg lupa pake KB
Hihi seru..
ada yg lupa pake KB
Terakhir diubah:
oechoep
Guru Semprot
hayoooooloooo
articfox1989
Adik Semprot
siap huu
hari ini segini dulu ya huuu
sisanya segera mungkin
makasih sebelumnya
makasih apresiasinya
makasih huu
dilema ibukota memang
hehehehe
siap monggo di caci maki hu
ada sedikit dulu hu hehehe
siap huu..
monggo dibaca..
articfox1989
Adik Semprot
eh busett gercep amat huu
malming ini huu
wkwkwkwkw
wkwkwkwkkw kalau udah nancep enak hu habisnya
Wah bakalan nikah kayaknya anty ni
enggar_pratama
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 30 Jul 2011
- Post
- 2.511
- Like diterima
- 2.773
Josssss mbak anty
Darto_helm
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 3 Aug 2017
- Post
- 2.278
- Like diterima
- 17.598
Mantap lanjut kang...
- Daftar
- 15 Jul 2018
- Post
- 45
- Like diterima
- 2
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
