Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mantan GF Yang Kerebut Karena Fantasy Ane

Kalian lebih pilih cerita Lala diceritakan seperti apa?

  • A. Ceritain semua kisah binalnya Lala meskipun ceritanya akan jadi panjang banget

    Votes: 241 81,7%
  • B. Ceritain yang berkesan dan penting aja, supaya gak terlalu panjang dan gak bikin bosen.

    Votes: 54 18,3%

  • Total voters
    295
  • Poll closed .
Chapter 9


Ane akhirnya mengangguk dan meminta maaf kepada Lala “Iyaudah… iyaudah… Aku minta maaf yaa sayang. Namanya juga pikiran nakal aku ini hahaha. Udah gak usah dipeduliin banget lah. Udah yaa sayang jangan marah sama aku lagi.”

Tapi entah kenapa saat itu Ane merasa sangat penasaran. Ane merasa diri Ane sangatlah Aneh. Entah kenapa Ane malah ngerasa pengen banget ngeliat Lala ngentot sama cowo lain. Tapi Ane gak mau dia ngentot sama orang yang Ane kenal. Atau temen deket Ane, Ane pengen dia ngentot sama orang asing yang gak kita kenal.

Namun hal ini sama sekali tidak terealisasikan sampai 2 bulan kemudian. Ane saat itu lagi browsing bokep cuckold. Ane yang bosen nonton bokep di situs yang itu-itu aja. Akhirnya memutuskan untuk mencari situs bokep lain. Ketika Ane buka salah satu situs bokep, Ane ngeliat ada iklan pijat plus-plus.

Di dalam iklan tersebut, mereka mencantumkan nomor telfon dan bisa dilakukan reservasi. Ane akhirnya menyimpan nomor telfon pijat plus-plus itu. Dan keesokan harinya Ane menelfon tempat pijat tersebut. Ketika Ane telfon, telfon Ane langsung diangkat dengan cepat oleh tempat pijat.

“Haloo dengan tempat pijat Bu Yati di sini. Ada yang bisa kami bantu?” tanya seorang receptionist di dalam telfon kepada Ane.

Ane saat itu mencoba bertanya “I.. Iyaa haloo Mbak. Mbak untuk tempat ini bisa pijatnya hanya untuk laki-laki saja atau untuk perempuan juga? Saya soalnya nemu informasi tentang pijat ini dari internet.”

“Ohh iyaa bisa juga untuk perempuan. Tapi ada maksimal usianya, maksimal usia perempuan kami hanya menerima sampai 40 tahun saja. Di atas usia itu kami gak menerima. Kalo untuk perempuan kita ada pijat capek, refleksi, dan pijat Yoni,” jawab Mbak receptionist itu ke Ane.

Ane kemudian bertanya lagi dengan konyol dan polosnya. Maklum lah waktu itu Ane belum paham tentang beginian “Kalo untuk pijat seksual perempuan ada? Tapi sekalian pijat sampai dipuasin yaa. Kalo ada, saya mau reservasi untuk hari minggu besok. Untuk sepasang kekasih. Kalo boleh tau untuk pijat perempuan, yang pijat usianya berapa ya?”

“Boleh untuk pijat sampai puas yaa berarti pijat Yoni. Untuk perempuan kami adanya terapis yang usianya di atas 30 tahun semua Mas. Tapi bisa muasin banget kok. Saya yakin pacar Mas pasti puas dan ngerasa nikmatnya nanti. Kalo gitu saya tulis untuk hari minggu yaa. Masnya juga sama yaa pijat ditambah pelayanan yaa? Ini atas nama siapa?” tanya Mbak itu lagi ke Ane.

“Boleh Mbak saya juga mau kalo gitu. Tapi karena umur saya masih muda. Tolong carikan perempuan yang usianya masih di bawah 20. Kalo untuk pacar saya ya bebas usianya berapa. Saya reservasi atas nama Kemal. Saya pesan dengan kedatangan jam 1 siang ya,” jawab Ane kepada Mbak receptionist.

“Baik kalo begitu bisa dipersiapkan. Atas nama Mas Kemal, jam kedatangan jam 1 siang ya Mas. Kalo begitu kami tunggu kedatangannya yaa. Terima kasih sudah melakukan pesanan.” Telfon langsung ditutup oleh Mbaknya. Dan ini akan menjadi kesempatan pertama Ane untuk bisa mewujudkan fantasi Ane.

Malam harinya Ane mengabarkan Lala untuk pijat pada hari minggu. Dan Lala tanpa curiga langsung menerimanya “Jadi hari minggu kamu mau pijet sayaang? Iyaa sih badan aku juga agak cape. Pikiran aku agak butek karena belajar terus. Mungkin pijet bisa sedikit meringankan yaa sayaang hehehe.”

“Iyaa makanya, aku juga kayanya rada sakit pinggang karena jatoh dari motor tahun lalu. Jadi mendingan sekalian aja minta dipijet nanti di sana. Kamu juga udah aku pesenin buat pijet. Kamu nanti sekalian pijet di sana, nanti semuanya aku yang bayarin sayang,” jawab Ane kepada Lala saat itu.

Lala terdengar sangat senang mendengar biaya pijet Ane yang bayar “Aahhh makasih banyak sayaang. Kamu lagi banyak duit yaa? Hahaha iyaa masa kamu pijet, sedangkan aku cuma nontonin kamu doang dipijet. Jadi mending sekalian aja. Sekali lagi makasih banyak ya sayaang kamu udah mau bayarin.”

“Hahaha gak masalah sayang. Yang penting sama-sama enak aja lah kita. Sama-sama refreshing dan ngilangin penat pikiran.” Dua hari kemudian, tiba saatnya hari dimana kami pijat. Alamat pijatnya memang agak jauh, Ane dan Lala kesana naik mobil berdua. Biasa lah pakai mobilnya Bokap.

Sesampainya di sana, ternyata tempatnya lumayan mewah dan enak banget. Gak keliatan kaya tempat pijet plus-plus. Tempat pijetnya kaya tempat pijet legal dan melayani banyak banget pemijatan. Dari pijat patah tulang, pijat seksual, pijat saraf, sampai pijat cape.

Ane saat itu ke receptionist untuk melakukan reservasi ulang. Setelah mengurus berbagai hal di receptionist. Ane dan Lala diarahkan ke sebuah ruangan seperti kamar yang berada di lantai dua. Kamar tersebut terdapat dua kasur yang di dua bilik yang berbeda. Yang dipisahkan dengan tembok triplek, gordyn dan kaca.

Sudah terdapat seorang laki-laki berumur sekitar 35 tahun dan perempuan berusia 18 tahunan. Kami saat itu saling berjabat tangan dan berkenalan, dan Lala sama sekali belum curiga dengan hal ini. Bapak itu dengan ramah memperkenalkan namanya.

“Selamat datang Mas Kemal dan Mbak Lala. Saya Tomi dan ini di sebelah saya Mbak Ria. Sebelum pijat, pakaiannya di lepas dulu dan diganti dengan baju ini yang lebih tipis. Monggo siapa dulu yang mau ganti baju,” ujarnya dengan sangat ramah kepada kami berdua.

Lala terlihat sangat nyaman di tempat ini “Ohh jadi ada baju khusus untuk pijatnya yaa? Saya dulu deh yang ganti baju di kamar mandi. Kamar mandinya cuma satu kan? Aku ganti baju duluan ya sayaang. Gak apa-apa kan?”

“Iyaudah kamu ganti baju duluan aja. Aku sekalian mau ngajak ngobrol mas-masnya dulu,” jawab Ane yang langsung menyuruh Lala untuk berganti baju. Lala pun segera masuk ke kamar mandi. Dan Ane menggunakan kesempatan ini untuk berbincang sebentar dengan Pak Tomi.

“Pak mohon maaf, pacar saya ini belum ada pengalaman sama sekali. Umurnya masih 17 tahun sama kaya saya. Jadi tolong lebih natural aja dan perlahan aja yaa Pak. Yaa Bapak udah paham lah soal beginian. Bapak yang lebih tau hahaha,” ujar Ane kepada Pak Tomi.

Pak Tomi tertawa kecil dan dia seperti sudah memahami situasinya “Ohh Masnya pengen ngeliat Mbaknya dipuasin sama terapis toh? Mbaknya udah tau belum kalo pijatnya itu pijat Yoni?”

Ane menggelengkan kepala dan menjelaskan “Belum tau Pak. Sama sekali belum tau. Jadi pelan-pelan aja yaa Pak. Sama nanti saya minta jangan dikeluarin di dalam. Soalnya kami berdua masih sekolah. Main aman aja, yang penting pacar saya ngerasa enak dan puas.”

Pak Tomi langsung mengancungkan jari jempolnya “Ohh siaap! Beres pokoknya Mas. Saya sudah sering menghadapi yang seperti ini. Ada suami datang ke sini pengen istrinya di cumbu terapis. Yaa sudah sering hahaha. Nanti saya main pelan aja supaya Mbaknya udah curiga. Tau-tau sudah terbawa suasana aja hahaha.”

Sementara terapis yang satunya Ria juga ikut dalam perbincangan kami “Masnya nanti juga sampai puas kan yaa? Soalnya ini pesanannya pijat sekaligus dapat layanan tambahan. Nanti gordynnya dibuka aja kalo Mas mau liat Mbaknya dicumbu Pak Tomi. Nanti kami setel music relaksasi supaya suara desahannya gak terlalu terdengar.”

Beberapa menit kemudian, Lala keluar dari kamar mandi dan sudah menggunakan kain untuk pijat. Lala tersenyum manis tanpa kata kepada Ane dan dia langsung naik ke atas tempat tidur. Dan Ane langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk ganti baju. Iyaa baju ini khusus pijat untuk menghindari pakaian terkena minyak.

Selepas Ane berganti pakaian, Ane keluar dari kamar mandi dan melihat Lala yang sedang tidur telungkup sambil punggungnya diolesi minyal oleh Pak Tomi. Sementara Ria menyetel lagu relaksasi cukup keras. Untuk menyamarkan suara kami berdua. Iyaa suaranya kalo keras banget ya tetap kedengeran.

Tapi kalo suaranya gak terlalu keras hanya mendesah biasa. Musik relaksasinya akan membuat suara desahan kami tidak terdengar jelas. Yang lebih hebatnya lagi, meskipun music disetel dengan suara yang cukup besar. Namun tetap bisa memberikan ketenangan di dalam diri kami masing-masing.

Ane langsung naik ke atas tempat tidur dan tiduran telungkup. Ria mengoleskan minyak pijat ke punggung Ane. Dan dia memijat dari sisi punggung terlebih dahulu. Lala gak sadar sama sekali, kalo pijat yang Ane pesenin buat dia adalah pijat Yoni. Tapi kalo untuk Ane hanya pijat biasa saja. Hanya untuk melepaskan rasa cape di tubuh saja.

Cara Ria memijat cukup enak, dan ini bisa dibilang pertama kalinya Ane datang ke panti pijat. Untungnya Ane langsung dapet panti pijat yang bagus dan berkualitas banget. Selang 30 menit, Ria meminta Ane untuk balik badan dan tiduran telentang. Ane mengikuti instruksi dari Ria dan di sini lah, Ane secara samar mulai mendengar desahan Lala.

Ane sedikit membuka gordyn dan memperhatikan apa yang terjadi antara Lala dengan Pak Tomi. Dan Ane ngeliat pemandangan yang sangat Ane inginkan. Ane ngeliat Lala sudah melepas pakaiannya dan Pak Tomi sedang memijat kedua toket Lala dengan perlahan. Sementara Lala memejamkan matanya, dan wajahnya terlihat sudah cukup memerah.

Kedua tangan Pak Tomi dengan lihainya memijat kedua toket Lala sambil sesekali menyenggol puting toketnya Lala. Ane secara samar mendengarkan perbincangan Lala dengan Pak Tomi “Ahh… Pakk… Ba.. Bapak kok nyari kesempatan dalam kesempitan sih Pak. Pi.. Pijetnya geli banget Pak… Pe.. Pelan-pelan yaa Pak.”

Pak Tomi terlihat tersenyum dan sedikit menggoda Lala “Tapi enak kan? Iyaa memang untuk pijat perempuan ya harus seperti ini. Supaya badannya enak dan pikirannya lega. Perempuan itu kan memang banyak titik sensitifnya. Kalo kamunya udah mulai sange yaa lumayan buat saya hehehe.”

Lala membuka matanya dan dia melihat kedua putting toketnya mulai dimainkan oleh kedua jari telunjuk Pak Tomi “Ahhh… Ahhh… Ahhh… Ge.. Geli Pak Tomi… Paakk… Pak saya mohon nanti jangan kasih tau pacar saya yaa Pak. Jangan sampai pacar saya tau, saya gak mau nyakitin hati pacar saya.”

“Tenang Mbak… Dia gak akan dengar kok. Lagipula Masnya juga pasti udah tidur dipijet sama Mbak Ria. Pijat Mbak Ria itu soalnya cuma pijat biasa. Jadi gak usah khawatir banget Mbak. Nikmatin aja udah sama saya di sini hahaha,” jawab Pak Tomi dengan tatapan dan suara yang mesum. (Bersambung…)
 
Chapter 10

Ane saat itu langsung nutup gordyn lagi dan pura-pura tidur. Untuk memastikan semuanya aman. Lala meminta Pak Tomi untuk memanggil Ria saat itu. Ria menghentikan pijatannya di tubuh Ane sesaat dan dia menghampiri Lala. Ane mendengar Lala bertanya sambil berbisik kepada Ria.

“Ke.. Kemalnya udah tidur belum ya Mbak?” tanya Lala kepada Ria saat itu.

“Udah Mbak. Mas Kemalnya lagi tidur pules, kayanya dia keenakan dipijat jadinya tidurnya pules banget,” jawab Ria yang memang udah tau situasinya. Padahal Ria tau kalo Ane sama sekali gak tidur. Hanya memejamkan mata saja dan pura-pura tidur. Dari sini Ane udah mulai paham, Lala udah mulai tergoda dengan Pak Tomi.

Lala kemudian naik lagi ke atas kasur dan Ria kembali menghampiri Ane lalu berbisik “Mbak Lalanya udah mau mulai sama Pak Tomi. Masnya juga mau mulai sama saya gak? Mau di blowjob dulu apa mau langsung main? Kalo mau langsung main gordyn bagian depannya saya tutup."

Ane kemudian kembali membuka gordyn samping sedikit untuk mengintip apa yang dilakukan Lala dan Pak Tomi. Kemudian Ane menjawab “Blowjob dulu aja Mbak. Tapi pelan-pelan aja, soalnya saya sambil nikmatin nonton Lala main sama Pak Tomi.”

Ria dengan perlahan mengangguk dan menuruti apa yang Ane minta kepada dia. Ria mulai melepaskan pakaian bawah yang Ane kenakan. Ria mulai memegang penis Ane dan dengan perlahan penis Ane dikocok olehnya. Sementara mata Ane terfokus kepada Lala dan Pak Tomi, sambil menikmati permainan yang dilakukan Lala di penis Ane.

Ane melihat Lala dan Pak Tomi mulai berciuman, mereka berciuman dengan sangat ganas. Seolah Lala benar-benar terbuai dalam suasana bersama Pak Tomi “Mbaknya seksi banget dan bibirnya manis. Saya tuh jadi cemburu sama Mas Kemalnya. Dia beruntung banget bisa memiliki wanita cantik dan seksi seperti kamu.”

Pak Tomi mulai menciumi leher Lala dan Lala menjawab “I.. Iyaa Pak. Ahhh… Ahhhh… Bapak kok pinter banget sih mancing saya kaya begini. Sa.. Saya takut merasa bersalah sama pacar saya. Pacar saya setia banget sama saya, tapi saya malah mau ngentot sama Bapak. Ahhh… Ahhh… Ahhh…”

Lala terlihat begitu menikmati ciuman Pak Tomi, dia juga menikmati betapa gelinya jenggot dan kumis Pak Tomi yang menyentuh kulitnya. Perlahan ciuman Pak Tomi mulai turun ke kedua toketnya Lala. Pak Tomi dengan perlahan mulai menghisap kedua puting toketnya Lala. Dan Lala hanya mendesah pasrah sambil menikmati.



“Ahhh… Ahhh… Ahhhh… Pak… Pakk… Iseep lebih keras Pak… Ha.. Hari ini saya punya Bapak! Ahhhh… Ahhhh…. Ahhhh… Paaaakk… Paaakk….” Lala terus menerus mengerang ketika Pak Tomi mulai menghisap putingnya dengan lebih keras.

*Slurrrrppp *Sluurrrppp *Sluuurrrpp

“Ahhhh… E.. Enaakk… E.. Enakk sayaang… Ahhh… Ahhhh… Iseep teruss… Isep teruss sayaang… Iseep teruss sayaangkuuhh… Ahhhh… Ahhhh… Yang kanan… Yang kanan sayaang… Yang kanan sayaang… Yang kanan juga pengen dapet jatah isepan mulut kamu,” ucap Lala yang bahkan sudah mengubah panggilannya kepada Pak Tomi menjadi sayang.

Pak Tomi melepaskan hisapannya dan dia menjawab “Siaap sayang. Hari ini akan aku berikan kenikmatan yang gak pernah kamu rasain sebelumnya.” Pak Tomi langsung menghisap toket sebelah kanannya Lala. Dan Lala meracau semakin keras, Lala emang tipe cewe yang berisik banget anjir kalo lagi ngelakuin seks.

*Sluurrrpp *Sluuurrrppp *Sluurrrpp

Suara hisapan mulutnya Pak Tomi ke puting toketnya Lala terdengar sangat keras “Aaaahhhh…. Aaaahhh… Sayaang… Sayaang… Leebih keras sayaang… Lebih keraass… Toket aku milik kamu sayaang… Toket aku milik kamu seorang… Aaahhh… Aaaahhh…. Hisapan kamu enak banget sayaang.”

Sementara di sisi lain, penis Ane juga lagi diisep sama Ria dengan ganasnya. Kayanya Ria pun juga sange berat mendengar jeritan Lala yang keenakan sama Pak Tomi. Pak Tomi kemudian dengan ganasnya memasukkan jari tengah dan jari manisnya ke dalam vaginanya Lala. Sambil menghisap kedua toketnya Lala secara bergantian.

Pak Tomi mulai mengocok vaginanya Lala perlahan. Lala terlihat menggelinjang dan desahannya semakin keras “Aaaaahhhhh!! Aaaahhh!!! Enaak bangeeet!! Enaak bangeet sayaang!! A.. Aku gak tahaan!! Aku gak tahaaan… Kocok lebih kenceng lagi sayaang… kocok lebih kenceng lagi!! Hisapan kamu jangan dilepas sayaang!!”

Lala terlihat mulai berkeringat, padahal AC saat itu terasa sangat dingin di kulit Ane. Jantung Ane berdegup sangat hebat dan rasa cemburu mulai memenuhi seisi dada dan kepala Ane. Tapi disisi lain Ane merasa ada sesuatu hal yang Ane rasa puas banget dengan hal ini. Ngeliat Lala telanjang berdua dengan laki-laki yang baru dikenalnya hampir 1 jam.

Pak Tomi kemudian melepaskan hisapannya di toketnya Lala dan berfokus mengocok dengan ganas vaginanya Lala “Kamu gak tahan iyaa? Kamu gak tahan yaa? Liat nih penis saya juga gak tahan rasanya pengen dihisap sama kamu. Sumpah saya juga gak tahan sama kamu sayangku.”

Lala terus menerus mendesah dan tubuhnya menggelinjang hebat “Aaaahhhhhh!!! Aaaahhh!!! AaaaahhhhH!!! Aku mau keluaar!! Aku mau keluaaarr!! Aku mau keluaaar sa… yaaangg!! Aaaahhhhh!!” Lala langsung mengangkat pantatnya ke atas dan keluar banyak banget cairan dari vaginanya Lala saat itu.

Lala terlihat sudah mencapai klimaks pertamanya, sementara Ane juga merasakan hal yang sama. Lala gak tau kalo saat ini penis Ane lagi dihisap habis-habisan sama Ria. Ane berusaha sekuat tenaga untuk menahan desahan Ane. Ane masih bisa nahan desahan Ane karena sepongannya Ria gak segila dan seberani Lala.

Ria gak berani masukin seluruh penis Ane ke dalam mulutnya. Dari tadi hanya setengah penis Ane yang masuk ke dalam mulut kecilnya itu. Namun meskipun begitu, sedotannya itu bener-bener kuat. Ngilunya bukan main, Lala kayanya masih kalah jauh kalo soal daya sedot. Mulutnya Ria jauh lebih enak tenaga menghisap dan nyedotnya.

Sampai akhirnya beberapa menit kemudian, Ane mulai ngerasa geli yang gak tertahankan. Ane dengan sekuat tenaga menahan desahan. Dan…

*Crooottt *Crooottt *Crooottt

3 tembakan sperma keluar di dalam mulutnya Ria. Ria terlihat mendiamkan penis Ane di dalam mulutnya. Sampai seluruh sperma Ane berhenti keluar, dia kemudian mencari sebuah plastik kecil dan membuang sperma Ane di plastik itu. Ane yang beberapa menit fokus ke Ria saat itu. Sama sekali gak nyadar kalo ternyata Lala dan Pak Tomi sedang melakukan gaya 69.

Lala terlihat naik ke atas tubuhnya Pak Tomi dengan vaginanya menempel di mulutnya Pak Tomi. Sedangkan Lala terlihat sibuk menghisap penisnya Pak Tomi saat itu. Pak Tomi mulai menjulurkan lidahnya dan menjilati vaginanya Lala dari bawah.

Namun sepertinya Lala terlihat mendominasi pertarungan saat itu. Lala benar-benar melahap habis penisnya Pak Tomi. Seluruh penisnya Pak Tomi masuk ke dalam mulutnya dan dihisap dengan sangat kuat.

*Slurrrrpppp *Sluurrrpp *Sluurrrp

“Ahhh… Mbak… Cintaku… Ahhh… Ahhh… Hisapan kamu pinter banget sayang. Kamu belajar darimana sih? Kamu sering nyepongin kontol pacar kamu yaa? Hahaha dasar kamu cewe nakal. Masih 17 tahun tapi sepongannya mantep banget kamu sayang,” ujar Pak Tomi yang terlihat sangat menikmati hisapan Lala.

Lala kemudian melepaskan hisapannya dan dia menjawab “Aku gak mau kalah dari kamu sayaang. Aku udah keluar 1 kali, kamu pun harus udah keluar 1 kali. Biar seri jadi keluar satu sama. Kontol kamu gede banget sayaang. Lebih gede dari punyanya Kemal. Aku udah gak sabar pengen ngerasain gimana rasanya kontol ini.”

Lala kemudian kembali melahap penisnya Pak Tomi. Dan belum sampai 5 menit, Pak Tomi sudah terlihat mau ngecrot “Ahhhh…. Ahhhh… Ahhhhh… Shitt! Shiitt! Sepongan kamu nikmat banget sumpah! Sepongan kamu benar-benar luar biasa! Ini salah satu sepongan paling enak yang pernah saya rasain! Saya jadi jatuh cinta sama kamu Lala.”

Lala terus menerus menghisap penisnya Pak Tomi dengan ganasnya dan akhirnya “Aaaahhhhhhh… Aaaaaahhhh… Aaaahhh.. Lalaaaa! Laalaaa! Saya keluaar! Saya keluaaar!! Aaaahhhh!!” Ane ngeliat Pak Tomi ngeluarin banyak banget sperma di dalem mulutnya Lala. Bahkan mulutnya Lala yang kecil sampai gak bisa menampung spermanya Pak Tomi.

Lala terlihat agak gelapagan dan banyak banget sperma yang keluar dari mulutnya mengalir ke dagu dan lehernya. Lala kemudian membuka mulutnya dan dia menunjuk sperma yang ada di dalam mulutnya kepada Pak Tomi. Dan kemudian…

*Gleeekkk

“Ahhh ilaaangg sperma kamu ilang sayaang hahaha. Udah masuk semua ke dalam perut aku. Sperma kamu banyak banget yaa. Ternyata semakin gede kontolnya semakin banyak sperma yang keluar. Kamu cowo kedua yang kontolnya pernah aku sepong. Ahhh aku merasa hebat banget bisa bikin ngecrot kontol kamu,” ujar Lala yang terlihat sangat kegirangan.

Sementara Pak Tomi kedua kakinya terlihat gemetar hebat merasakan ngilunya sepongan Lala “Gilaa… Bener-bener gila. Saya kalah banget ini mah. Hahaha saya puas banget disepong sama kamu. Kamu tuh hebat banget Lala. Beruntung banget saya bisa disepong sama kamu walaupun sebentar.”

Lala kemudian merebahkan tubuhnya dan membuka kedua kakinya mengangkang “Nahh sekarang udah waktunya kita main sayaang. Kamu jangan lupa pakai dulu kondomnya. Aku sama pacarku aja main pakai kondom terus kok. Aku gak berani main gak pakai kondom. Soalnya aku masih sekolah sayaang.”

Pak Tomi kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke meja yang ada di samping tempat tidur “Iyaa sayaang aku tuh pasti ngentotin kamu ya pake kondom. Bahaya di sayanya juga kalo saya main gak pakai kondom. Kamu mau kondom yang biasa aja atau yang bergerigi sayang?”

Lala kemudian terlihat menoleh ke arah meja dan dia mengambil salah satu kondom. Yang ternyata kondom itu adalah kondom yang sangat tipis “Pakai ini aja. Aku pengen pakai kondom yang tipis. Soalnya kontol kamu itu gede banget, takutnya gak muat kalo pakai kondom yang tebal. Sini aku pasangin kondomnya sayaang.” (Bersambung…)
 
Chapter 11

Lala terlihat menghisap penisnya Pak Tomi beberapa kali sebelum dia memasangkan kondom di penisnya Pak Tomi. Dari raut wajahnya Lala, sangat terlihat dia sudah tidak sabar untuk mencicipi penis besar milik Pak Tomi yang udah ngentotin banyak wanita dari mana saja. Setelah selesai memasangkan kondom di penisnya Pak Tomi.

Lala merebahkan tubuhnya dan mengangkang membuka lebar kedua kakinya “Masukin pelan-pelan sayaang… Punya kamu gede banget. Aku takut gak muat sayaang. Kalo gak muat jangan dipaksain yaa. Nanti sakit memek akunya sayaang.”

Pak Tomi terlihat fokus memasukkan penisnya ke dalam vaginanya Lala “Tenang aja, pasti masuk kok. Kan kamu udah orgasme satu kali kan? Memek kamu pasti udah lumayan lebar dan pasti punya aku bisa masuk. Yang sabar ya sayang yaa, aku lagi berjuang nih.”

Lala terlihat memejamkan kedua matanya dan dengan sabar menunggu Pak Tomi memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginanya Lala. Dan tidak sampai 1 menit, Pak Tomi berhasil memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginanya Lala. Seketika tubuh Ane merinding habis-habisan.

Akhirnya Ane bisa ngeliat cewe yang sangat Ane cintain, dientot sama cowo lain yang baru dikenal. Sumpah rasanya deg-degan banget bercampur marah, cemburu, dan berbagai hal lainnya. Pokoknya rasanya campur aduk banget lah, gak bisa dijelasin betapa bingungnya perasaan ini waktu itu.

“Aaahhh… Ge.. Gede banget sih punya kamu sayaang… Me.. Memek aku rasanya penuh banget serius. Kontol kamu juga rasanya mentok banget di memek aku. Mentok sampai ke dalem, langsung genjot aku sayaang. Langsung genjot akuuhh!” ujar Lala yang langsung meminta agar Pak Tomi menggenjot vaginanya.

Pak Tomi dengan senang hati terlihat mulai menggoyangkan pantatnya “Dengan senang hati ratuku tercinta.” Pak Tomi langsung menghentakkan goyangan pertamanya dengan sangat keras.

*PLAAAKKK

Dan kemudian mulai menggenjot vagina Lala dengan sangat ganas “Aaaahhhh!! Te..terus sayaang! Terus Pak Tomi!! Su.. Sumpah kontol kamu enak bangeeet!! Ahhh! Ahhh!! Aaaahhh!! Aaaahhh!! Pak Tomii!! Pak Tomii!! Pak Tomii cintaku sayaang!! I love you Pak Tomi!! I love you!!”

*PLAKK *PLAKK *PLAKK *PLAKK *PLAKK

Seketika mereka berdua saling berciuman sambil penis Pak Tomi terus menerus menghujam vaginanya Lala puluhan kali “Mmmhhh…. Mmmhhh…. Mmmmhhh… Slrrrppp… Slrrrpp… Oohhh….. Ooohhh…. Aku pikirr!! Aku pikir!! A… Aku pikir kontol cowoku udah paling enak. Ternyata kontol punya kamu rasanya lebih enak dari kontol cowok akuuuhhh!!”

“Masa sih?? Punya saya lebih enak dari punya Mas Kemal? Wahh kayanya Mas Kemal kurang berpengalaman nih? Atau punya Mas Kemal gak sebesar punya saya yaa? Hahaha,” jawab Pak Tomi yang terlihat puas melihat Lala meracau gak jelas seperti itu.

Wajah Lala bener-bener keliatan sange parah, dan dia terlihat sangat menikmati persetubuhan mereka “Aaaahhhhh!! Aaaahhh!! E… Enaaak!! Enaaak!! Pu.. Punya kamu lebih gede sayaang… Rasanya jauh lebih nikmat ketimbang punya Ke… Maaall!! Memek akuuhh… Memek akuuhh… memek akuuh basah banget sayaang… Memek aku beceeek.”

Pak Tomi kemudian mengangkat tubuh Lala, dia memutar tubuhnya dan mengganti posisi jadi Lala yang di atas dan Pak Tomi yang di bawah “Sekarang giliran kamu yang ngegenjot kontol aku sayang. Aku pengen tau seberapa binal kamu. Apakah kamu bisa memberikan aku kepuasan? Hahaha…”

“Kepuasaan? Tentu saja aku bisa muasin kamu dong sayaang.” Lala kemudian memasukkan penisnya Pak Tomi ke dalam vaginanya. Dan dengan gaya woman on top, Lala menggenjot penis Pak Tomi dengan perlahan. Selama Ane ngentot sama Lala, Ane udah ngajarin cara ngenjot penis yang enak.

Lala kemudian memposisikan dirinya dengan sedikit jongkok, dan mulai menaik turunkan pantatnya. Lala dengan perlahan menaik turunkan pantatnya sambil menikmati penisnya Pak Tomi di dalam vaginanya “Ahhhh… Aaahhh… Pak Tomi… Aku mohon nanti jangan kasih tau cowo aku yaa. Jangan sampai dia tau kita berdua ngewe kaya begini.”

Pak Tomi terlihat menggoda Lala dan menggunakan kesempatan ini untuk mencari kesempatan “Waduhhh apa nih yang bisa dijadiin untuk menutup mulut saya? Kayanya harus ada bayarannya nih kalo untuk menyembunyikan hal seperti ini hahaha.”

Lala mulai menggoyangkan pantatnya dengan semakin cepat “Aaahhh… Aaahhhh… A.. Apaahh? Sayaangkuuhh mau apa emangnyaa? Ka.. Kamu udah dapet semua yang aku miliki sayaang… Aaaahhh…. Aaaahhh… Sumpaahh… Sumpaahhh… Ini mentok banget sumpaah… Aaaahhhh!! Aaahhh!! Makin berasa mentoknya kalo aku di atas Ahhhh!!!”

Pak Tomi kemudian memberikan syarat kepada Lala “Gimana kalo aku dibolehin ngecrot di dalam memek kamu tanpa kondom satu kali aja? Sebagai pengganti uang tutup mulut, kalo uang kan belum tentu kamu punya. Kamu aja masih sekolah kan? Hahaha, gimana? Kamu mau gak?”

Lala terlihat sedikit kebingungan dan Ane awalnya berpikir Lala akan menolak. Karena Lala menolak keras Ane untuk ngecrot di dalam vaginanya dengan alasan apapun “Sa… Satu kali? Nge.. Ngecrot di memek akuuhh sayaang? Nanti kalo aku hamil gimana? Aaahhhh… Aaahhh… Aaaahhhh…. Aaaahhhh…. Ta… Tapi ini enak banget sumpaah!!”

Pak Tomi tiba-tiba menarik tubuh Lala dan membuat tubuh Lala telungkup di atas tubuhnya “Yakin kamu gak mau ngerasain ngentot sama saya tanpa kondom? Pakai kondom aja udah seenak ini kan? Apalagi kalo enggak pakai. Kan kita sama-sama enak dan sama-sama untung kan?”

Lala dalam kondisi telungkup memeluk tubuh Pak Tomi dan Pak Tomi terlihat sedikit mengangkat pantatnya Lala. Dalam kondisi pantat Lala sedikit terangkat, Pak Tomi menghujam vaginanya Lala dengan genjotan yang sangat cepat. Seketika Lala langsung menjerit dan mendesah dengan sangat keras.

*PAKKK *PAKKK *PAKK *PAKK *PAKK *PAKK *PAKK

Dengan sangat cepat Pak Tomi menghantam vagina Lala dengan penisnya “Aaahhh!! Ahhhh!! Iyaahh!! Iyaaah!! Iyaah sayaang!! Kamu boleh ngecrot di memek aku satu kali!! Aaaahhh!!! Aaaahhh!! Aaaaaaahhhh!! AAAAAHHH!!! AAAAHHH!!! SAYAANGG!! SAYAANGG!! SAYAANGG AKU MAU NGOMPOL!! AKU MAU KELUAR LAGIII!! SAYAAANGG!!”

Seketika tubuh Lala bergetar sangat hebat, Lala dengan cepat mencabut penis Pak Tomi dari vaginanya. Dan di atas tubuh Pak Tomi, Lala mengeluarkan banyak sekali cairan orgasmenya yang tumpah ruah di dada dan perutnya Pak Tomi.

“Aaaaahhhhhh!! Aaaahhhh!!! Aaaaahhh!! Geeliii!! Geliii bangeeett!! Geelii bangeeet!! Kaki aku gemeteran!! Kaki aku gemeteraan!! Sumpah ini orgasme paling enak yang pernah aku rasain. Rasanya enak banget sumpaah!! Aku suka banget kontol besar kamu ini sayaang!!” ujar Lala yang terlihat sangat lemas setelah klimaks keduanya.

Pak Tomi dengan senyuman mesumnya kemudian bertanya “Mau lanjut lagi gak? Aku belum keluar yang kedua kali loh. Biasanya cowo itu keluar yang kedua kalinya lebih susah dari yang pertama hahaha. Mumpun Mas Kemalnya masih tidur nih, nanti kalo udah bangun kita gak bisa ngewe lagi.”

Lala kemudian mengangguk dan langsung menerima ajakan Pak Tomi “Yaa lagi dong sayaang! Aku belum puas keluar dua kali. Aku sama cowoku aja bisa keluar 3 kali kok sekali ngewe. Masa kontol sebesar ini gak bisa ngebuat aku ngompol lebih dari 3 kali sih?”

Pak Tomi kemudian memasukkan penisnya lagi ke dalam vaginanya Lala. Pak Tomi tiba-tiba memeluk tubuh Lala, dengan posisi penisnya masih tertancap di vaginanya Lala. Pak Tomi langsung mengangkat dan menggendong tubuh Lala dari depan. Tubuh Lala yang kecil dan ringan, membuat Pak Tomi dengan mudahnya mengangkat tubuh Lala.

Dalam kondisi menggendong Lala, Pak Tomi melanjutkan persetubuhannya itu dengan Lala “Kamu udah pernah dientot sambil digendong gini belum? Rasanya luar biasa enak loh. Semua client saya selalu bilang paling suka dientot dalam gaya begini. Kamu mau nyobain gak sayang?”

Lala yang saat itu memeluk tubuh Pak Tomi hanya mengangguk dan mengiyakan “I… Iyaah Pak… Aku mau nyobain gaya ngentot yang kaya gini. Soalnya cowo aku gak kuat kalo ngentotin aku sambil digendong. Aku pengen ngerasain Pak Tomiku sayaang.”

Pak Tomi seketika kembali menggenjot vaginanya Lala dengan cepat. Sementara Pak Tomi yang melihat toketnya Lala ada di depan komuknya persis. Dia dengan ganas langsung menyedot toketnya Lala sebelah kiri dengan mulutnya. Suara hentakan beradunya kelamin dan suara hisapan mulutnya Pak Tomi saling beradu mengisi seisi ruangan.

*PAKK *PAKK *PAKK *PAKK *SLURRRPPP *SLUURRRPP *SRRRRPPP *PAKK *PAKK *PAKK

“Aaahhh!! Aaahhh!! Gilaaa ternyata dientot kaya gini rasanya nikmat banget sumpaah!! Teruuus Paak!! Teruss sayaangg!! Tokeet akuu!! Tokeet akuuhhh… Iseep teruss… iseeep terusss… kencengin genjotan kontol kamu sayaang!! Kencengin genjotan kontol kamuuuhhh,” ucap Lala meracau dengan wajahnya yang terlihat sangat merasakan kenikmatan.

Pak Tomi tiba-tiba melepaskan hisapannya di toketnya “Sa.. Saya mau keluar Mbaak… Saya mau keluar… Aaaahhh shiitt!! Kalo kaya gini rasa memek kamu sempit banget dan ngegrip. Sumpaah memek kamu enak banget sayaang. Saya beruntung banget bisa ngentotin memek seenak ini. Aku cinta sama kamu Lala… Lala kamu milik aku sayaang…”

Lala kemudian membalas perkataan Pak Tomi “Aku juga cintaa kamu Pak Tomi… Aku cinta banget sama kamuu!! Kontol kamu rasanya lebih enak dari kontol Kemaal!! Aaaahhh!! Seandainya kita seumuran dan kamu cowo aku sayaang! Aku pasti akan bahagia banget bisa ngerasain kontol seenak ini setiap hari!! AaaahhhH!!! Aaaahhh!!!”

Dan Pak Tomi seketika menjerit dengan sangat keras “AAAAHHH!!! AH!!! AH!! AHH!! AKU KELUAR MBAK!! AH SIAAL!! SPERMA AKU GAK BISA BERHENTI KELUAR… AH!! AHH!! NIKMAT BANGET MEMEK KAMU SAYANG! AHH!! AHH!! AHH!! AHH!!”

Pak Tomi dengan cepat menaruh tubuh Lala kembali di atas tempat tidur. Setelah dia merasa seluruh spermanya sudah keluar dengan tuntas. Pak Tomi kemudian mencabut penisnya dari dalam vagina Lala “15 menit saya ngegenjot memek kamu. Akhirnya keluar juga peju saya. Ahh enak banget… Memang ngewe sama anak remaja itu gak ada duanya.”

Lala kemudian mengenggam penisnya Pak Tomi dan melepaskan kondomnya Pak Tomi. Sambil tersenyum manis, Lala kemudian berkata “Ayoo lanjut ronde kedua sayaang. Sebelum Kemal bangun, kita puasin percintaan dan hasrat kita berdua sampai puas. Aku masih kuat keluar dua kali lagi loh hehehe.” (Bersambung…)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd