Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Malaikat Paling Sempurna Diantara Lima Malaikat (by : meguriaufutari)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap suhu, ditunggu updatenya..
G tau knp nama2nya kyk g asing...
 
mantab hu, jangan lama lama updatenya

terima kasih gan
seperti yang udah distate sebelumnya kl update mah
seminggu sekali ato dua minggu sekali

Nebak2 aj suhu
Ke2 mslah kerjaan
Ke3 taroan sma five angel yg lain
:pandajahat:
:pandaketawa:

hmmmm
mungkin benar
liat aja endingnya hohoho

Mantap suhu, ditunggu updatenya..
G tau knp nama2nya kyk g asing...

terima kasih gan
hmmm. kl ga asing sih mungkin aja ya, karena tokoh2 disini namanya ga terlalu susah
 
Ga sabar nungguin update nih jadibya.
Abis masi banyak angel's sisanya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
aduh ga sabar nih nunggu nya ga bisa di cepetin update nya ?

wah, soalnya ini kan ongoing writing story gan
maksudnya, cerita ini pun belum tamat di arsip ane, masih dalam penulisan juga
jadinya lebih baik ane update reguler tanpa dipercepet, jadinya update n penulisannya sinkron
bisa aja sih ane update 10 eps sekaligus, tapi abis itu macet update berapa bulan, kan ga lucu yah gan hehehe
mohon maklum gan

Cendol terkirim...

terima kasih banyak gan
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
wah, soalnya ini kan ongoing writing story gan
maksudnya, cerita ini pun belum tamat di arsip ane, masih dalam penulisan juga
jadinya lebih baik ane update reguler tanpa dipercepet, jadinya update n penulisannya sinkron
bisa aja sih ane update 10 eps sekaligus, tapi abis itu macet update berapa bulan, kan ga lucu yah gan hehehe
mohon maklum gan

Seandainy semua penulis kyk gni, gk ad crta yg macet :pandaketawa:
 
Bimabet
EPISODE 4 : REFRESHMENT

Aku membuka mataku. Umm, tempat ini... Oh, aku ingat. Ini adalah kamar di Grand Hyatt tempat aku menginap semalam. Aku segera membangunkan tubuhku. Saat aku melihat kekananku, aku melihat Martha yang sudah mulai membuka matanya. Martha pun sepertinya masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Jam berapa, ko?" Tanya Martha.

Aku segera melihat jam. JEGEERR... Sekarang sudah jam 9.32 pagi. Gawat.

"9.32, Tha." Kataku.

Mendengar itu, Martha langsung membangunkan badannya. Karena saking kagetnya dan tiba-tibanya ia membangunkan tubuhnya, dua buah dadanya yang bulat terlihat bergoyang. Oh damn, ditambah dengan kebiasaan batang kontolku yang mengeras diwaktu pagi dan pemandangan yang ditunjukkan oleh Martha, tentu saja batang kontolku langsung mengeras pol. Martha pun sepertinya menyadari hal itu karena ia langsung melihat kearah benda yang menegang dengan tiba-tiba itu.

"Kayanya kita sebaiknya cepet-cepet mandi, dan abis itu langsung ke kantor." Kataku.

"Iya ko, betul. Tapi sebelum itu, dijinakin dulu ko itu kontolnya." Kata Martha.

"Yaudah, mandi duluan gih. Waktu kita nggak banyak nih. Aku urusin ini dulu." Kataku sambil menunjuk batang kontolku.

Martha pun tersenyum penuh maksud mendengarnya. Kemudian, ia mengelus-elus batang kontolku dengan lembut. Tentu saja, batang kontolku makin mengamuk tambah tegang.

"Emang nggak butuh bantuan, ko?" Tanya Martha.

Oh damn. Elusan tangannya di batang kontolku, suara Martha yang begitu menggoda, ditambah dengan tubuh telanjangnya dihadapanku membuat nafsu birahi kembali memenuhi seluruh tubuh dan pikiranku. Aku langsung menyambar mulut Martha dan mencium bibirnya. Martha pun juga membalas ciumanku dengan sangat lembut.

"Butuh sih, kayanya Tha." Kataku.

"Aku punya ide bagus, ko. Gimana kalo kita jinakin bareng, terus mandinya bareng aja. Menghemat waktu kan?" Kata Martha.

Aih, pintar sekali si Martha ini. Aku sih nurut saja. Sambil mencium bibirnya dengan mesra, aku mengulurkan tanganku ke buah dada kanannya. Oohh, begitu kenyal dan menggoda buah dada Martha ini. Mendapat rangsangaku, napas Martha pun mulai memburu. Aku bisa merasakan adanya udara yang hangat dari mulutnya mengalir kedalam mulutku akibat napasnya yang mulai memburu.

Kemudian, aku mendorong tubuhnya dengan lembut, sehingga kini ia terlentang di kasur. Tanpa membuang-buang waktu, tangan kananku langsung meremas buah dada kirinya, sementara mulutku mengulum puting susu buah dada sebelah kanannya. Oohh, rupanya begini toh rasanya puting susu buah dada wanita. Rasanya seperti sedang mengemut kulit yang begitu kenyal, dan ada rasa yang lain yang bercampur dengan rasa kulit. Martha pun mulai mengusap rambutku dengan lembut. Ia pun mulai mengeluarkan desisan dan desahan kecil.

"Sshhhh... Ooohhhh.... Uuummmm... Eeehhhhh..." Desah Martha.

Aku mulai menjulurkan tangan kiriku ke paha kaki kanannya dan mengelus-elusnya.

"Eeeehhhh... Uuoohhhh...." Desahannya pun semakin kencang.

Tangannya kirinya mulai memeluk tubuhku dengan erat. Sepertinya ia pun juga sudah terangsang. Ia pun mengangkat kepalaku dari buah dadanya, dan mulai menciumi bibirku dengan liar. Cllpp... claapp.. cllpp... Begitulah suara mulut dan lidah kami yang saling bermain-main merangsang masing-masing. Kemudian, aku mulai menciumi seluruh wajahnya, sementara tanganku membelai rambutnya dengan lembut. Luar biasa, Martha begitu cantik saat tersenyum. Tetapi saat telanjang dan terangsang, ia jauh lebih cantik lagi. Aku pun juga merasakan sensasi tersendiri saat menciumi seluruh wajah dan membelai rambutnya. Seperti campuran antara birahi dan perasaan sayang. Saat ini, aku menciumi seluruh wajahnya dan membelai rambutnya dengan perasaan sayang, sementara penisku semakin tegang akibat birahi yang kudapat karena badanku sedang menempel dengan badannya. Betul-betul sensasi yang luar biasa yang sedang kurasakan ini.

Ciumanku pun mulai turun ke lehernya, hingga akhirnya badannya, perutnya, sampai ke pahanya. Kedua tangan Martha tidak melepaskan rambutku. Kedua tangannya menjambak-jambak rambutku, sementara mulutnya mengeluarkan desisan-desisan pelan.

"Ssshhhh... Ssshaaahhh... Ssshhhhh..." Seperti itulah suara yang keluar dari mulut Martha.

Saat sudah sampai diselangkangannya, aku menjilati dan melumat habis lubang kemaluannya. Aku bisa merasakan seluruh tubuh Martha bergetar hebat akibat rangsangan ini. Kedua pahanya pun mulai menjepit leher belakangku. Lubang kemaluannya memiliki aroma tersendiri. Aku tidak bisa mengatakan bahwa itu wangi, tetapi aku yakin lubang kemaluannya tidak memiliki aroma busuk. Martha yang tadinya hanya mendesis dan mendesah pelan, sekarang mulai mengeluarkan erangan-erangan yang cukup kencang.

"Oooohhhhh.... Eeehhhhhh.... Oooohhhhhh...." Erang Martha.

"Thaa...." Desahku.

"Kenapaaahhh koohhh?" Desah Martha.

"Lubang kemaluan kamuuh... Nikmaatt Thaa..." Desahku.

Makin dipuji, tubuh Martha makin bergetar dan menggelepar hebat. Kemudian, aku menghentikan kulumanku di lubang kemaluannya. Kemudian aku menindih tubuhnya, dan mulai mencium bibirnya dengan lembut. Martha pun juga membalas ciumanku dengan lembut. Setelah itu, aku melepaskannya dan menatap matanya. Martha pun mulai membuka matanya perlahan-lahan.

"Aku sayang kamu, Martha..." Kataku.

Martha pun hanya tersenyum sambil memejamkan matanya. Kemudian, aku kembali mengulum puting susu buah dada kanannya dan meremas-remas buah dada kirinya. Martha kembali melenguh panjang.

"Uooohhhhhh...." Erang Martha.

Buah dadanya begitu bulat, puting susunya begitu menggoda. Batang kontolku terus menegang dan semakin menegang melihatnya. Kemudian, aku mengarahkan batang kontolku kearah lubang kemaluannya. Aku sebetulnya tidak ingin melakukannya, tapi nafsu birahi telah membutakan pikiranku. Batang kontolku sudah menempel di bibir lubang kemaluannya. Martha merespon dengan membuka pahanya. Kini, posisinya sudah sangat pas. Aku tinggal mendorong pantatku, kemudian kita akan menjadi satu tubuh.

"Ready, Martha?" Tanyaku.

Martha menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. Oh damn, Martha ini paling cantik jika tersenyum. Ia lebih cantik lagi ketika ia sedang telanjang. Keduanya digabung, jadilah nafsu birahiku langsung meroket ke langit. Aku menutup mataku untuk menahan kenikmatan birahi yang akan melandaku saat aku mendorong pantatku. Kemudian, aku mendorong pantatku dengan mantap. Batang kontolku langsung menembus lubang vagina Martha dengan mantap, tanpa terhalang apapun, dan langsung terbenam sepenuhnya. Oohh, aku merasa seperti ada yang mencengkram batang kontolku. Aku juga merasakan adanya kehangatan yang menyelimuti batang kontolku. Sementara, selangkanganku terasa geli karena rambut batang kontolku sudah menyatu dengan rambut lubang vaginanya. Aku masih memejamkan mata untuk merasakan sensasi yang begitu nikmat ini.

Seperti didorong naluriku untuk memuaskan hasrat seks-ku, aku mulai memaju-mundurkan pantatku dengan perlahan-lahan. Martha pun juga ikut menggoyang-goyang pantatnya. Clep... cleep.. clep... clep... Begitulah bunyi saat batang kontolku masuk sepenuhnya kedalam lubang vaginanya sehingga selangkanganku membentur pantatnya. Napas kami berdua pun semakin memburu, sementara peluh keringat mulai mengalir dari tubuh kami berdua. Aku melihat tubuh Martha mulai mengkilap akibat keringat yang membasahi tubuhnya. Tubuhnya tersentak-sentak hebat akibat genjotanku sehingga dua buah dadanya bergerak naik turun. Pantat dan selangkangannya masih sibuk berputar-putar mengimbangi genjotanku, mengakibatkan kedua pahanya bergerak kiri kanan secara teratur. Kedua matanya terpejam, bibirnya bergerak-gerak dan membuka mulutnya, menampilkan ekspresi bahwa ia sedang menikmati rangsangan yang sedang ia rasakan.

"Hhhhh... haaahhh... Hhhuuhhh... Haaahhhh..." Begitulah suara napasku yang terengah-engah.

"Ooohhh... Eeeehhhh... Ooohhhh... Ooohhhh...." Begitulah suara desahan Martha mendapatkan genjotan batang kontolku di lubang kemaluannya.

Aku terus menggenjot lubang kemaluannya semakin kencang. Kenikmatan yang kurasakan di batang kontolku ketika bergerak menggenjot lubang kemaluannya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Kemudian, aku berhenti menggenjotnya. Martha pun membuka matanya.

"Loohh... Kok berhentii koohh?..." Desah Martha.

"Tukar posisi yuk, Tha." Kataku sambil mencabut batang kontolku dan kemudian mengarahkan tubuhnya untuk merangkak.

Martha pun paham maksudku, dan ia mengikuti arahanku untuk merangkak. Sekarang ia telah merangkak membelakangiku. Aku melihat pantat yang begitu menggoda. Pantat bulat itu membuat batang kontolku berdenyut-denyut dan semakin tegang. Kemudian, aku memegang pantat samping Martha dengan kedua tanganku. Lalu, aku mengarahkan batang kontolku ke lubang kemaluannya, dan langsung kudorong kencang-kencang sehingga batang kontolku kembali menerobos lubang kemaluannya.

Saat batang kontolku menerobos lubang kemaluannya, Martha menengadahkan kepalanya keatas setinggi-tingginya, tanda ia sedang menahan kenikmatan yang melandanya. Aku terus menggenjot lubang kemaluan Martha dari belakang, sehingga kini tubuhnya bergerak maju mundur, dan pantat yang indah itu bergoyang-goyang. Walaupun sebetulnya aku kurang menyukai posisi ini karena aku tidak bisa melihat tubuh bagian depan Martha, tapi aku sangat menyukai kenikmatan yang kudapat dari posisi ini. Martha pun juga menggoyang-goyang pantatnya untuk menyelaraskan irama genjotanku.

Selama bermenit-menit, aku terus menggenjot lubang kemaluan Martha dari belakang. Aku bisa mendengar suara napas kami berdua yang semakin memburu. Hingga pada suatu titik, aku merasakan kenikmatan yang begitu besar diselangkanganku. Maka, aku menggenjot lubang kemaluannya dengan semakin kencang. Martha pun juga menggoyang pantatnya semakin kencang. Aku tahu bahwa sebentar lagi pertahananku akan jebol.

"Marthaaa... Mao keluaarr niihhh..." Erangku.

"Sama koohh... keluaarr bareengg yaaahhh..." Erang Martha.

Aku semakin kencang menggenjot lubang kemaluannya hingga tubuh Martha tersentak-sentak dengan sangat cepat. Kemudian, aku merasakan bahwa batang kontolku tidak dapat menahan semua kenikmatan itu lagi, hingga akhirnya... croot.. croott.. croott..

"Aaaahhhh.... Uaaahhhhhh.... Uuooohhhh...." Erangku sambil menyemprotkan spermaku dalam lubang kemaluan Martha.

"Uuu... Uuuaaaahhhhhhhhh...." Martha pun ikut mengerang pada waktu yang sama. Saat ia mengerang, aku merasakan jepitan dan pelintiran yang luar biasa di batang kontolku.

Dalam beberapa detik kemudian, batang kontolku sudah selesai memuntahkan sperma dalam lubang kemaluannya. Untuk sementara, kami masih dalam posisi semula. Batang kontolku masih tertanam sepenuhnya dalam lubang kemaluannya. Kami berusaha mengatur napas masing-masing. Aku bisa merasakan Martha mulai kehilangan keseimbangan karena tangan yang menopangnya mulai lelah. Aku segera mencabut batang kontolku, kemudian aku langsung berbaring dan menarik tubuh Martha keatasku. Martha langsung terbaring lemas dalam pelukanku. Bibir kami saling berciuman dengan mesra.

"Thanks, Tha. Aku bener-bener sayang sama kamu." Kataku.

"Iya, makasih ko. Aku juga sayang sama koko." Kata Martha.

Kemudian kami memeluk tubuh masing-masing dan berciuman. Setelah selesai, kami segera beranjak dari tempat tidur untuk mandi. Kami mandi bersama dengan mesra. Saling menyabuni satu sama lain, membilas dan menggosok tubuh satu sama lain. Karena kami tidak punya banyak waktu, jadi kami harus mandi dengan cepat. Karena itu, momen kami mandi bersama hanya berlangsung selama lima sampai sepuluh menit. Setelah itu, kami keluar kamar mandi, dan berpakaian. Karena kami tidak menyangka bahwa semalam kami akan menginap, maka kami mengenakan pakaian kami yang kemarin. Tidak apa-apa, toh kami tidak berkeringat saat bekerja, sehingga pakaian kami masih bersih. Apakah itu jangan-jangan merupakan pikiran yang naif ya? Hahaha.

Setelah selesai beberes, kami segera check-out dari Grand Hyatt, dan mengemudikan mobilku menuju kantor kami. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10.36 pagi, maka jalanan cenderung sudah tidak terlalu ramai. Kami sampai di kantor pukul 10.54. Sesampainya di kantor, aku langsung disambut oleh Bu Diana.

"Sorry, bu. Kesiangan nih datengnya." Kataku.

"Ngomong apa kamu, Jay? Sebenernya malah aku nggak masalah kok kalo kamu libur hari ini. Berkat kamu, project SIN-MADNESS beta 1 aman. Aku udah ngajuin libur kok untuk kamu dan Martha ke HRD. Jadi, kalo kamu mao pulang sekarang juga gak papa." Kata Bu Diana.

"Wah, makasih banyak nih bu. Tapi, kemaren aku minta tolong Villy untuk standby di kantor sampai aku dan Martha dateng, jadi aku masih punya satu tanggung jawab lagi nih." Kataku.

"Waw, berdedikasi sekali kamu ya. Pak Jent emang nggak pernah salah pilih orang." Kata Bu Diana.

"Terus, kamu kemaren nginep berdua di Grand Hyatt?" Tanya Bu Diana.

Waduh. Pertanyaan yang susah dijawab karena akan menimbulkan prasangka negatif pasti. Tapi, tenang, jangan panik. Jawab sejujurnya, yah yang perlu-perlu saja sih.

"Iya, bu. Tadinya aku mao anter Martha pulang, tapi dia nggak mao. Disuruh nginep hotel, katanya takut sendirian. Jadinya terpaksa aku temenin." Kataku.

"Iya, gak papa. Aku kmaren sore juga udah telpon HRD untuk urus pembentukan kode vocer untuk check-in di Grand Hyatt buat kamu." Kata Bu Diana.

"Tapi, Martha nggak kamu apa-apain kan?" Tanya Bu Diana.

Eaaa, ini dia pertanyaan paling sulit. Gawat...

"Hahaha. Nggak lah, bu. Lagian aku juga udah punya cowok kok." Kata Martha.

Bu Diana hanya tersenyum mendengarnya. Kemudian, aku dan Martha pamit kepada Bu Diana, dan kami menuju ruangan tempat tim kami berkumpul. Di meja tim kami, hanya kami berdua yang datang paling terakhir. Devina, Senja, Valensia, dan Villy sudah berkumpul dan tampaknya cukup sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Vil, gimana? Ada problem?" Tanyaku.

Villy menatap wajahku, kemudian ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Ah, bagus deh kalo gitu." Kataku.

Aku dan Martha duduk di kursi kami masing-masing. Aku menyalakan komputerku untuk mulai bekerja. Tiba-tiba, aku melihat layar notifikasi bahwa ada pesan chatting masuk. Rupanya Villy yang mengirimkannya.

"Ko Jay, yang kemaren itu sorry banget ya. Aku janji kok nggak akan terulang lagi." Chat Villy.

"Ah, udah nggak apa. Kecerobohan itu kan biasa. Lain kali tapi lebih hati-hati ya." Kirimku.

"Kalo misalkan Bu Diana atau Pak Jent marah, aku yang akan maju ko. Ini salahku kok." Chat Villy.

"Udah, nggak usah dipikirin. Mereka juga nggak marah kok. Toh problem nya udah selesai. Kalo ada problem, fokus kita tuh yang penting solving problem nya dulu, marah mah belakangan aja, itu juga kalo orang yang salah belum nyadar juga atas kesalahannya. Sekarang, problem udah selesai, terus kamu juga udah sadar atas kesalahan kamu. Apa gunanya marahin kamu? Yang ada kamu malah makin stress." Chat-ku.

"Huuu... Makasih ya koo..." Chat Villy.

Aku bisa merasakan Villy mengeluarkan isakan tangis kecil. Tentu saja kami semua terkejut. Akan tetapi, Villy menenangkan mereka semua dengan mengatakan bahwa dia baru saja terharu karena membaca suatu cerita.

"Ko, jujur nih ko... Aku ngerasa nggak tenang kalo belum bisa ngebales kebaikan koko... Ada yang bisa aku lakuin nggak?" Chat Villy.

Ada yang bisa dilakuin nggak? Aku teringat kejadianku semalam dan tadi pagi bersama Martha yang begitu hot dan romantis. Ah, Villy kira-kira seperti itu nggak ya? Eits... husss... hufff... Pergi kau, pikiran jahat. Gila aja, masa aku ngajak Villy melakukan hal yang sama seperti Martha sih hahaha. Nggak lah.

"Udah lah Vil. Kalo kamu bales sekarang, nanti aku nggak dapet pahala dong di Surga." Chat-ku.

"Ah, si koko nih bisa aja. Bener nih?" Chat Villy.

"Hmmm... Oh yaudah deh, aku mao tanya satu hal aja ama kamu." Chat-ku.

"Apa ko?" Chat Villy.

"Emang Martha udah punya cowok ya?" Chat-ku.

"Hmmm, iya tuh, ko. Kenapa ko? Koko naksir Martha yaaa?" Chat Villy.

"Hehehe. Kasihtau nggak yaaaa..." Chat-ku.

"Ciyeee... ciyeee... kokooo..." Chat Villy.

"Waktu kuliah kan, kayanya dia single." Chat-ku.

"Iya. Dia jadian tahun lalu. Kita pada kan lulus tahun lalu. Waktu itu koko udah lulus." Chat Villy.

"Oh, gitu. Pantesan aku bingung aja. Kok tadi pagi dia sempet bilang kalo dia udah punya cowok." Chat-ku.

"Hehehe, iya ko. Yang tabah ya, ko." Chat Villy.

"Ya ilah. Kamu mikir beneran kalo aku suka sama si Martha?" Chat-ku.

"Oh, kirain beneran ko. Hehehehehe." Chat Villy.

"Haiz, ya kagalah Vil." Chat-ku.

"Hehehehe. Kirain ko." Chat Villy.

Setelah itu, aku menutup window chat Villy di komputerku. Hmmm, aneh. Kurasa Martha orang yang bukan suka selingkuh. Kenapa semalam dan tadi pagi dia tidak masalah ya berhubungan seks denganku? Bahkan, didepanku langsung ia mengakui bahwa ia sudah punya cowok, berarti dia tidak menyembunyikannya dariku. Hmmm, ada yang aneh.

BERSAMBUNG KE EPISODE-5
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd