Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Maafkan Mas mu Dek

Gadist Muanizt

Semprot Baru
Daftar
15 Jan 2016
Post
34
Like diterima
820
Bimabet
(( ddddrreeetttthhh....dddrreeettthh ))
Getaran hp di bawah bantal menyadarkan ku dari dunia mimpi yang aneh.
Aku mencari letak hp lalu ku tekan tombol nya agar hp menyala, kemudian ku buka kode pengunci layar. Tampaklah gambar amplop yang berarti ada pesan masuk.
Pesan singkat itu rupanya dari salah satu teman pengangguran ku, ia memberitahu bahwa acara besok di tunda karena dia ada keperluan.
Mataku kemudian menatap jam dinding, kulihat waktu menunjukkan pukul 11 malam.
Aku mencoba bangkit dari ranjang untuk menuju dapur, untuk minum.
Setelah meneguk air dingin, aku kembali ke kamar.
Hp ku bergetar lagi, segera ku ambil. Ternyata ada panggilan masuk dari adik ku
.
.
"halo,,, mas" sapa adik ku di telfon
"yo dek. Piye?" ( iya dik. Gimana ) jawabku
"mas aku pethuk ning tawang yo. Iki aku mulih" ( mas aku jemput di ST. Tawang ya. Aku mau pulang ) katanya
"yo dek. Awakmu dewe?" ( iya dik. Kamu sendirian? ) tanyaku
"ambe bojo mas. Yo wes yo iki wes tekan. Ojo suwi suwi selak ngantuk" ( sama istri mas. Sudah dulu ya udah sampe nih. Jangan lama lama keburu ngantuk ) katanya sambil menutup telfon.
Aku segera keluar kamar lalu menuju garasi untuk menyalakan mobil pick up milik (alm) bapak untuk menjemput Tono adik ku dan istrinya.
.
.
Nama ku Kris, 32 tahun, tinggi 175cm berat badan 75 kg wajah lumayan ganteng, mirip Ibnu Jamil.
Adikku Tono, umurnya hanya terpaut 2 tahun lebih muda dari ku. Hanya saja tubuhnya tambun, tingginya sebatas hidungku.
Istrinya bernama Yuni umurnya sama dengan Tono. Mereka telah menikah selama 3 tahun, belum di berkan momongan oleh-Nya. Body nya bagiku tak membuat takjub karena biasa saja. Mungkin karena standart cewek bagiku itu body nya harus seperti Olla Ramlan.
Aku menunda pernikahan karena aku belum siap untuk menahkodai bahtera rumah tangga yang cukup rumit.
.
.
"dek aku wes tekan. Aku ning parkiran, awakmu neng ndi?" ( dik, aku udah nyampe. Aku di tempat parkir, kamu dimana? ) tanyaku di telfon
"yo sik enteni dilit" ( ya sebentar tunggu dulu ) jawabnya
Tak lama ku lihat mereka menghampiri ku. Aku turun dan melambaikan tangan. Setelah mendekat adikku menjabat tangan ku lalu istrinya juga. Aku membantu membawakan tas mereka lalu ku taruh di bak pick up. Selanjutnya kami menuju ke rumah.
"mas ibuk ning omah to?" ( mas ibu dirumah kan? ) tanya tono yang duduk di dekat jendela.
"wah ibuk ki wes rong ndino melu pak dhe ning jogja" ( ibu sudah 2 hari ini ikut pak dhe di jogja ) jawabku
"ono acara opo?" ( ada acara apa? ) tanya dia
"mantu. Mantuk ke desy kae loh" ( nikah. Nikahin desy anak nya itu loh ) balasku
Saat aku berbicara dengan adikku sempat kulirik istrinya yang sudah terlelap
"bojomu turu gelo" ( istrimu tidur nih ) kataku
"mosok! Ben lah ket mau ra turu kok" ( masak sih. Biarin lah dari tadi nggak tidur sih ) jawabnya
.
.
Setibanya di halaman rumah kami turun. Aku diminta menggendong istri adik ku untuk di bawa masuk ke kamarnya. Tanpa ada rasa apa apa aku mengendong tubuhnya dan membawanya ke kamar adik ku untuk ku baringkan.
Karena jam masih terhitung malam aku memutuskan kembali tidur begitupun adik ku.
.
.
Esok paginya aku bangun dari peraduan mimpi kemudian bergegas pergi ke kamar mandi di dekat dapur.
Ku lihat pintu kamar mandi tertutup rapat berarti ada orang yang sedang memakai kamar mandi itu.
Aku kemudian menuju kulkas untuk mengambil air dingin dan meminumnya.
"mas nek arep sarapan kae nang mejo" ( mas kalo ingin sarapan, itu di meja makan ) kata istri Tono mengagetkanku.
"astapiruloh" kata ku
"yo matur nuwun" tambahku sambil memandang adik iparku yang basah setelah mandi pagi, ia memakai legging dan kaos hijau size M dengan noda noda basah di kaosnya.
"wah abis mandi besar nih ye" candaku
"ih opo toh mas" ( ih apa sih ) jawabnya
Dia kemudian pergi untuk menjemur handuk. Aku lalu masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan badan.
.
.
Setelah selesai aku ke kamarku untuk mengganti baju. Kemudian menuju ke meja makan, di sana adik ipar ku sudah menikmati sarapan nya
"loh bojomu endi" ( loh suami mu mana ) tanyaku sambil duduk
"jih turu kae" ( masih tidur tuh ) jawabnya
Setelah selesai aku ke ruang keluarga untuk melihat acara televisi. Tak lama adik iparku juga ikut menemaniku menonton tv.
Kami terlibat percakapan dari hal sehari hari hingga kisah ranjang nya.
Adik iparku mengaku kalau ia tak pernah merasakan kenikmatan bercinta karena suaminya lebih mementingkan pekerjaan
"pantesan rung nde anak" ( pantesan belom punya momongan ) kataku
"ya begitulah" ucapnya
"mbok kamu rubah penampilan" saranku
"maksud nya" sahutnya
"yo kowe dandan sing ayu terus sing seksi ben bojomu greng" ( ya kamu dandan biar cantik trus make baju seksi biar suami jadi bernafsu ) kataku
"po aku kurang seksi po mas" ( apa aku kurang seksi, mas ) katanya sambil berdiri dan bertolak pinggang lalu memutar tubuhnya
"biasa wae sih" ( biasa aja tuh ) kataku
"ih asem ya kowe mas" ( ih terlalu kamu mas ) balasnya
.
.
Aku kemudian memberinya saran agar ia mau memakai daster seksi atau lingerie dan memakai make up minimalis saat malam menjelang. Lalu menyarankan agar ia lebih agresif saat merangsang suaminya, aku juga menyarankan agar ia brosing di google tentang teknik merangsang.
"yo ngko tak jajale. Matur nuwun ya mas" ( ya ntar tak coba. Makasih ya mas ) katanya
Karena ku dengar hp ku bunyi aku meninggalkan nya di ruang keluarga.
Ternyata temanku menelpon ku untuk mengerjakan pekerjaan ringan di suatu tempat. Aku lalu pergi ke lokasi setelah pamitan ke adik iparku.
.
.
.
Pekerjaan yang ku lakukan menyita waktu yang cukup lama hingga aku pulang jam 10 malam.
Saat aku sudah di depan pintu aku mengetuknya. Tak lama pintu terbuka. Rupanya istri adik ku yang membuka pintu itu.
Rasa capek dan penat yang kurasakan seketika hilang tatkala melihat penampilan adik iparku yang berubah sangat cantik serta menggairahkan.
.
.
Tubuh kurusnya kini sedang memakai gaun tidur sexy tanpa lengan, hanya 2 buah tali yang menopang gaun itu di bahunya. Lebih mirip tali kutang malah, warnanya hitam, sebenarnya transparan tapi ada lapisan lagi di gaun tersebut.
Panjangnya hanya sampai di bagian paha, mungkin 15 cm di atas lututnya.
"kok rung turu" ( blom tidur ) tanyaku sambil memandang setiap inchi tubuhnya tanpa berkedip.
"durung mas. Lagi nunggu mas Tono" ( belum mas, lagi nungguin mas Tono ) katanya
"emang nengndi?" ( kemana emang ? ) tanyaku sambil menutup pintu
"jarene ne sih mau ning warung" ( katanya tadi ke warung ) balasnya sambil melangkah kan kaki ke arah ruang tv.
Aku menikmati geolan pantat mungilnya yang jadi seksi setelah melihat busana yang ia pakai.
"lah nopo ning warung" ( ke warung ngapain ) tanyaku sambil duduk di sofa.
"jare ameh tumbas cemilan sih. Oh yo meh mimik opo mas" ( katanya mo beli camilan. Oh iya mo minum apa ) katanya
Aku menjawab gak usah repot lalu memuji penampilannya malam ini. Dia menjadi tersanjung lalu duduk mendekat ke padaku.
Kami terlibat percakapan mesum dan tak ada rasa sungkan saat kami bicara tentang hubungan ranjang.
"eh tapi mas kan rung nde bojo ya. Kok reti masalah hubungan suami istri toh?" ( tapi kan mas belom beristri tapi sudah paham tentang ini ) tanya Yuni
"kan ndelok internet" ( dari liat internet ) jawabku singkat.
Karena malam makin larut dan udara semakin dingin kami saling merapatkan posisi duduk kami. Tono belum juga muncul, mungkin dia lagi asyik bercanda dengan rekan masa kecilnya di warung sana.
.
.
"mas aku kademen jhe, tak njipuk jaket ya" ( mas aku kedinginan. Aku ambil jaket dulu ya ) katanya
"ra usah. Rene tak sikep. Yen oleh sih" ( gak usah. Sini aku peluk, kalo boleh ) godaku
Tak di sangka dia langsung menempelkan badannya ke arahku. Aku langsung memeluknya. Tubuhnya memang kedinginan dan agak menggigil
"piye anget ra" ( gimana hangat ) tanyaku
"lumayan" jawabnya
Sialnya kontolku jadi tegang dan membuat aku jadi kesakitan karena celana dalam ku dan jins ku yang ketat membuat ereksi ku tak normal. Aku mengaduh sakit kepadanya. Dia bertanya kenapa aku mengaduh lalu kujelaskan sejujurnya
"yo wes di bukak wae sih" ( ya sudah di buka saja ) katanya
"yok ewangi mbukak ya. Ning kamar ku wae" ( yuk bantuin bukain. Di kamarku ya ) jawabku sambil menggendong tubuhnya untuk kubawa ke kamar.
Sesampainya di sana dia ku baringkan. Aku menutup pintu kamar lalu menguncinya.
Kulihat wajah Yuni memerah entah malu atau bernafsu aku tak tau.
Aku langsung membuka celana ku hingga kontolku tak lagi tertutup.
"dek. Tak kenthu oleh to" ( dek. Aku setubuhi kamu boleh ) tanyaku tanpa basa basi karena sudah bernafsu
Yuni tak menjawab tapi malah menyibakkan gaun bagian bawahnya ke atas hingga memek yang masih tertutup cangcut terlihat.
Aku segera meloncat ke arah tubuhnya setelah sebelumnya menanggalkan seluruh pakaianku.
Segera ku lumat bibirnya dia membalasnya lalu ku jilati lehernya.
Pokoknya jilatan lidahku menyapu bersih tiap permukaan kulit di tubuhnya.
.
.
Selanjutnya adegan panas layaknya suami istri kami lakukan dengan berbagai gaya. Entah berapa kali ia mengejang, yang jelas kami saling menikmatinya. Hingga akhirnya cairan sperma ku, ku tumpahkan di dalam memeknya yang hangat
.
.
Sekian
maaf jika kurang detail.

....
Salam crot
 
Awal2 udh seru, pelan, penjelasan karakter enak.. endingnya ngebut.. makk cussss
 
Ojo kesusu jane bro, emane ..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Banter emen, aja koyo ngono lah..
Ra sempet :konak: Mesti d lanjut iki..
 
crito awale enak dinikmati, basan wayah kenthu lha kok cek mek wel-wel croot.. :p
 
Baru mau ngaceng, tp lgsung toeett... Kaya naik lift pelan2 sampe atas terjun bebas.. Hehehe..

Tp prolognya ta acungi jempol, mantap dah
 
trims buat seluruh comen nya ya,,, sekedar pemanasan kok biar jari nya lancar mengetik
 
Apik mas,ayo gawe terusane mas..pas kenthune digae detil ben ngac eh,marem sing moco
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd