Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maaf, Aku tak sealim penampilanku (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Chapter 7

Just one yesterday

Seberkas cahaya pagi ini membangunkanku dari lelap, gemericik air hujan bersenandung untuk mendukungku menyongsong hari baru, lamunanku sejenak membawaku pada satu harapan, akankah kudapat sebuah kebahagiaan sebagaimana yang orang lain dapat?

Tidak seperti orang - orang yang begitu bersemangat untuk bekerja mencari nafkah, akhir - akhir ini diriku tampak lesu, tak ada motivasi dalam diriku untuk menyiapkan diri menuju kantor, padahal jam sudah menunjukan pukul 6 pagi sedangkan diriku masih terbaring di atas ranjangku dengan piyama yang ku kenakan, rambutku tampak berantakan dan wajahku masih teramat lelah untuk menghadapi hari ini,

Kulihat HP ku berdering dan disana terdapat sebuah pesan yang mampu membuatku tersenyum, dialah semangatku, dialah motivasiku, dialah satu - satunya yang membuatku mampu bertahan dari semua cobaan yang sedang ku hadapi saat ini,

"selamat pagi maya, jangan lupa tersenyum yah"

Singkat namun bermakna, itulah yang paling ku suka darinya, ia sangat tahu apa yang saat ini ku butuhkan, tak dipungkiri lagi bahwa ia lah satu - satunya lelaki yang mampu mencuri hatiku,

"terima kasih mas aziz, kamu juga yah" balasku menambahkan emot senyum setelahnya,

Satu bulan lagi waktu yang tersisa untuk menahan semua beban hidup yang kualami, satu bulan lagi aku tak akan lagi merasakan sepi di hati, satu bulan lagi momen yang paling dinantikan oleh setiap orang dimuka bumi akan terjadi, sebuah momen sakral yang disebut pernikahan akan dilaksanakan oleh kami berdua, semua persiapan sudah kami jalani hanya menunggu waktu hingga takdir yang kami nantikan akan datang.

Aku mengambil cangkir dan menuangkan air panas ke dalamnya, setelahnya satu sachet kopi kutaburkan untuk menikmati pagiku bersamanya, kubuka jendela kamarku agar aku bisa menikmati pemandangan di luar sana, namun tatapan ku tak fokus, aku tak bisa menikmati semuanya pagi ini,

Kopiku terasa hambar, pemandangan nan hijau didepanku ditambah pelannya suara rintik hujan tak mampu menghiburku, suara yang ku senandungkan tampak tak merdu untuk didengar,

Tiba - tiba aku merasakan sakit di hati, air mata tampak turun membasahi pipi, tak diragukan lagi sesakit ini kah rasanya ? aku menyesali hari - hari yang telah ku jalani, andai bisa? aku ingin kembali ke hari itu, hari dimana semua permasalahan yang kualami dimulai,

Seketika aku menyalakan playlist lagu yang berada di mp3 ku, suara lagupun terdengar, lagu yang saat ini sesuai dengan kondisi diriku, kondisi dimana rasa sesal mengusai jiwa yang mana membuat air mataku mengalir begitu deras,


I thought of angels
Choking on their halos
Get them drunk on rose water
See how dirty I can get them
Pulling out their fragile teeth
And clip their tiny wings

Anything you say can and will be held against you
So only say my name
It will be held against you

Anything you say can and will be held against you
So only say my name

If heaven's grief brings hell's rain
Then I'd trade all my tomorrows for just one yesterday
(I know I'm bad news)
For just one yesterday
(I saved it all for you)
I want to teach you a lesson in the worst kind of way
Still I'd trade all my tomorrows for just one yesterday
(I know I'm bad news)
For just one yesterday
(I saved it all for you)
For just one yesterday

Tak terasa air mata mulai mengalir menemani diriku dengan secangkir kopi yang saat ini ku pegang,

***

Dua bulan sebelumnya,

Tepat hari ini , sekitar 2 tahun yang lalu merupakan hari dimana aku memulai bekerja di perusahaan ini, hari ini merupakan ‘my anniversary’ setelah 2 tahun bekerja di perusahaan ini, aku sangat bersemangat hingga aku menyiapkan diri sebaik mungkin agar aku terlihat cantik di momen spesial ini.

Aku terlahir dengan nama Maya Andriani, kini aku berusia 26 tahun dan bekerja diperusahaan milik suami salah satu sahabatku yakni Firda, aku beruntung telah mengenal Firda dalam hidupku, karena ialah aku turut direkrut untuk bekerja di perusahaan ini, bisa dibilang ia lah yang merekomendasikan diriku untuk bekerja disini, aku bekerja di divisi HRD.


7-1.jpg

Dihari spesial ini, aku mengenakan kemeja yang kupadukan dengan celana panjangku, tak lupa aku mengenakan hijab favorit berwarna pink sebagai identitasku sebagai wanita alim , ya sudah sedari dulu keluargaku menyuruhku mengenakan hijab hingga kini akupun ketagihan dan selalu mengenakannya kemanapun aku pergi.

Kudengar hari ini ada 2 orang pendaftar yang ingin bekerja di perusahaan ini, akupun menyiapkan diri untuk menyeleksi mereka, layak kah mereka untuk bekerja diperusahaan sebesar ini ?

Sesampainya dikantor aku menyapa setiap karyawan yang ku temui, aku memberikan mereka senyum dan menyemangatinya di pagi hari, aku tak tahu mengapa setiap orang yang kutemui menganggapku sebagai wanita cantik,

Padahal, kulitku tak sebening firda sahabatku, wajahku pun tak seimut dirinya, tubuhku pun tak seindah dirinya, begitu pula dikampus mengapa mereka menganggapku sebagai mahasiswi tercantik hingga aku memenangkan penghargaan itu ?

Kini aku mulai sadar bahwa kecantikan tidak sebatas dari fisik saja, cerdas juga merupakan bagian dari kecantikan seorang wanita, karena itulah untuk jadi pemenang “Misss Universe” juga harus memiliki wawasan yang luas, kalau sekedar fisik pelacur pun bisa menjadi pemenangnya.

Sesampainya di ruanganku, aku mulai berlatih menyiapkan diri untuk menanyai mereka, kulihat ke arah jam, masih ada waktu 10 menit lagi untuk menuju jam 9, jam yang ditentukan untuk memulai interview,

‘Cekrekkk’ terdengar gagang pintu terbuka dan 2 orang sekaligus mulai masuk dan duduk di depan diriku, kulihat mereka berdua berusia disekitar 50 tahuan, kurang lebih 2x lipat dari usiaku saat ini,

“bisa perkenalkan diri anda pak” ucapku bertanya sambil tersenyum,

“perkenalkan mbak, nama saya agus berusia 54 tahun dan terakhir bekerja menjadi satpam disalah satu mall di ibu kota” ucapnya,

Dilihat dari cara berbicaranya, kupikir ia merupakan seseorang yang percaya diri, wajahnya terlihat sangar dengan bopeng yang ada dibawah matanya, kumisnya pun tebal , tubuhnya juga kekar dengan kulitnya yang berwarna gelap menampilkan kesangarannya, kupikir sangat cocok apabila ia mengisi posisi satpam yang kosong di perusahaan ini,

“kalau bapak, silahkan perkenalkan diri ?” tanyaku,

“kalau nama saya ujang mbak , berusia 51 tahun dan terakhir bekerja menjadi cleaning service di perusahaan ‘x’ di ibu kota” ucapnya,

Mengenai pak ujang, kulihat ia memiliki tubuh yang kurus, sekilas ia seperti tulang yang terbungkus kulitnya saja, wajahnya pun tampak memelas dengan gigi yang sedikit maju, seketika aku merasa iba dan ingin rasanya untuk langsung menerimanya saja demi membantu perekonomiannya,

Detik demi detikpun berlalu hingga akhirnya sesi interview pun berakhir, aku menerima mereka berdua bukan karena faktor kasihan, tapi mereka juga memiliki kualitas dan semangat untuk bekerja, pak agus menjadi satpam baru perusahaan ini sedangkan pak ujang menjadi cleaning service baru.

“siapkan diri kalian yah pak, mulai besok kalian sudah mulai bekerja di perusahaan ini, mohon di perhatikan SOP yang ada, kalau kalian mau lihat – lihat dulu silahkan tapi jangan sampai menganggu pekerjaan yang lain yah pak” ucapku tersenyum,

“siap mbak, terima kasih karena sudah menerima saya” ucap mereka berdua nyaris bersamaan,

Akupun tersenyum dan memperbolehkan mereka untuk pergi keluar ruangan, Ketika mereka keluar, aku terkejut ketika ada pesan masuk ke hpku ini,

“siang maya, lagi apa?” begitulah bunyi pesannya,

“siang mas aziz, abis ngewawancarain orang nih” balasku sambil tersenyum,

“ohh gitu, lagi kerja yah, maaf deh ganggu” balasnya,

“ehhh engga kok, ini juga gak terlalu sibuk, aku seneng malah ada yang nemenin” balasku,

“huuuu nakal yah, ntar dimarahin direktur loh, lagi kerja malah chattan ama calon suaminya” balasnya sambil memberikan emot ‘menjulurkan lidah’,

“yeeee siapa duluan yang mulai, siapa coba yang kangen?” balasku tertawa,

“hahahha ketahuan deh, lagian sih kamu cantik banget, gak sabar pingin cepet hari H” balasnya menggombal,

“ihhhh gombal, dasar cowok” balasku,

Kamipun saling membalas pesan dikala waktu senggangku, tak sadar senyum selalu merekah di wajahku ini dan tanpa kuketahui rupanya ada mata yang terus mengawasiku sepanjang waktu,


***

Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 4 sore, satu persatu karyawan mulai pulang untuk menemui keluarga mereka, begitupula dengan ruangan divisi yang ku tempati, satu persatu staff HRD mulai pergi untuk menuju rumah mereka, namun aku masih malas untuk pulang sekarang, mumpung wifi di ruanganku sangat cepat dan juga apabila pulang sekarang , pasti diriku bakal disuruh – suruh oleh ibuku, maklum aku masih tinggal serumah dengan kedua orang tuaku dan adikku yang baru masuk kuliah,

7-2.jpg

Saking asyiknya diriku mendengarkan lagu, tak sadar jam sudah menunjukan pukul 5 lebih, langitpun mulai menggelap dan aku menjadi orang terakhir yang berada di ruangan ini, aku mulai bersiap - siap untuk pulang, ku masukan barang - barang yang ku bawa ke tas ku, tiba - tiba ketika aku sedang membelakangi pintu masuk, ada sepasang tangan yang menyekap mulutku dari belakang,

Aku terkejut, mataku terbelalak, siapa yang melakukan ini padaku? apakah mereka sedang bercanda?

"ehhmmm ehhmmmn" mulutku tak mampu berbicara, aku berusaha menengok ke arah belakang namun aku masih kesulitan untuk mengenali siapa yang telah melakukan ini padaku,

"ssstttt diamm mbakk mayyaaa, jangan berisik" bisiknya,

Aku tak tahu apa yang sebenernya mereka lakukan padaku, tiba - tiba ada sepasang tangan lain yang menyentuh ku dari belakang, aku mulai ketakutan, aku tak tahu siapa mereka yang jelas mereka memiliki niat buruk padaku,

Dengan kasarnya tangan tersebut menyentuh dan meremas payudaraku dari luar, aku berusaha memberontak namun aku tak mampu terlepas dari sekapannya, tangan itu makin berani dan berusaha menarik putingku yang masih tersembunyi di balik kemejaku,

"ehhmmmn ahhh lepaskannn siapa kalian??? " ucapku setelah berhasil melepaskan diri dari sekapannya di mulutku,

Namun belum sempat menanyakan persoalan lain padanya, lelaki tersebut mulai mencumbui bibirku, lidahnya dengan penuh nafsu menjilati wajahku, sambil menari - nari lidahnya berusaha untuk menerobos masuk mulutku yang ku rapatkan sebisa mungkin,

aku berusaha untuk lepas namun tanganku tak bisa kugerakan, ingin rasanya mulutku untuk memakinya namun bibirnya begitu menempel di bibirku dan susah untuk dilepas,

Aku memaksa diriku untuk membuka mata, aku terkejut bukan main,

"bukankah mereka? " ucapku lirih,

2 orang yang tadi ku wawancarai kini sedang melecehkanku, pak agus dengan tubuh kekarnya terus menyergapku dari belakang sedangkan pak ujang dengan muka melasnya terus mencumbui ku dari depan,

Aku semakin kesal, aku merasa dihinakan olehnya, aku ingin pergi menjauh dari tempat ini, namun dengan kekuatannya pak agus membuka kemejaku dengan paksa sehingga kancingku pun berjatuhan di lantai,

"lepaskannn, lepaskannn pakk, aaaaawwwwww" desahku,

Pak ujang yang berada di depanku terpana ketika belahan dadaku yang masih terbungkus bra berwarna cerah terlihat olehnya, dari mulutnya mengalir keluar liur yang turun membasahi lantai, wajah mupengnya terlihat makin jelek, aku semakin ketakutan dibuatnya, aku ingin berteriak meminta tolong, namun anehnya tak ada satupun yang datang kepadaku untuk menolong,

"ahhhh hahhhh mbakk maayyyy, ahhhh indah sekalii toketmu ini" puji pak ujang yang berulang kali terus memainkan payudaraku,

Aku semakin ketakutan hingga air mata pun turun membasahi pipiku, disisi lain pak agus tak tinggal diam, tangannya sibuk membelai bokongku dan berusaha untuk meloloskan celanaku dari kaki jenjang ku,

"lepaskannn pakk, lepaskannn, tollooongggg" pintaku dengan sangat,

Namun tak ada yang meresponnya, mereka sibuk memainkan aset berhargaku tanpa memerdulikan diriku yang tengah ternodai, bagi mereka seorang wanita yang tengah menangis sepertiku bukan berarti apa - apa, tangisanku hanya membuatnya semakin bernafsu untuk melecehiku,

Kini celanaku sudah terlepas, sepasang kaki jenjang ku terlihat oleh mereka, tangisanku semakin kencang, aku takut apabila aku kehilangan sesuatu yang paling berharga bagi wanita seperti diriku, kurasakan tangan hitam pak agus terus meremasi payudaraku dari belakang, mulutnya pun tak tinggal diam, ia mencumbui bahuku yang mulai tersingkap menampilkan kulit bening ku, begitu pula dengan pak ujang yang berada didepanku, tangan kurusnya masuk ke dalam celana dalamku dan mulutnya terus menempel di bibirku,

'kurang ajar, dasar sampah, teganya kalian melakukan hal ini padaku? aku menyesal telah membuat kalian diterima di perusahaan ini' batinku penuh emosi,

Kurasakan mereka semakin berani dalam melecehiku diruangan ini, kulihat penis mereka sudah keluar dari sarangnya, pak agus menggesek bongkahan bokongku dengan penisnya sedangkan pak ujang menggesek perutku dengan penisnya,

Aku semakin merasa kotor dibuatnya, aku tak ingin merasakan hal yang lebih jauh lagi, aku berusaha menghentikan tangisanku yang semakin menjadi - jadi,

"pakkk tollongg hentikannn, tolong lepaskan aku" ucapku dalam tangisanku,

Mereka masih mengabaikanku, justru mereka saling memegangi tanganku dan menuntunku untuk menyentuh penis mereka, aku semakin ketakutan,

"enggakkk, enggakkk pakkk, stoppp hentikannn, hentikan pakkk" pintaku memohon,

"ahhhhhhh" desah mereka nyaris berbarengan,

Dengan terpaksa aku memegangi penis mereka dan mengocok nya secara perlahan, aku takut, penis mereka tampak begitu besar dan keras, aku tak ingin kehilangan keperawananku dari mereka, aku ingin kabur, aku..., aku...., aku....,

"tak kusangka bisa menemukan wanita seindah dirimu mbak" ucap agus,

"iya, baru kali ini bisa mendapatkan barang premium seperti dirimu" ucap ujang menimpali,

"lepasskannn, lepasskannn aku, dasar kurang ajar!! " ucapku dengan kesal,

"lohhh wanita cantik gak boleh ngomong kasar gituh" ucap pak agus dengan tersenyum,

"apa perlu kita ajarin nih gus gimana biar bisa nurut ke kita" ucap ujang,

Wajahku ketakutan, mataku berkaca - kaca, aku tak tahu lagi apa yang akan mereka perbuat padaku, agus dengan kasarnya menarik bra ku hingga terlepas, ujang juga demikian, ia mengambil gunting dan menyobek celana dalamku,

"pakkkkkk, mohonnnn, hentikan semuaa iniiii, huhuhu" ucapku tak tahu harus berbicara apa lagi agar mereka berhenti,

"tenang sayang, sebentar lagi kau akan berterima kasih pada kami" ujar agus yang membuatku bingung, apa maksud dari perkataannya,

Tiba - tiba ia mengambil bra ku yang terjatuh di lantai, ia mengikat tanganku dengan bra tersebut, seketika ia melihat ke atas seakan mencari sesuatu,

Mataku terbuka lebar, ia mengikatku pada sesuatu yang berada didekat langit - langit, kini aku pasrah, aku tak bisa bergerak lagi, tanganku telah terikat dan aku tak tahu lagi apa yang akan mereka lakukan padaku,

Sore itu sekitar pukul setengah 6 sore, air mataku mulai habis, mataku begitu sembap karena pelecehan yang mereka lakukan padaku, kancing kemejaku telah terlepas menampakan payudara ku yang bergantung begitu indah, sementara sisi bawahku tak tertutupi apapun lagi, hawa dingin dari AC ruangan ku begitu dingin menusuk kulit polosku,

Pak agus kembali mendatangiku dari arah depan, ia mencengkram pipiku dan menatapku dengan tatapan tajam,

"sungguh beruntung bisa membelai tubuh indahmu sore ini" ujarnya,

Diriku sangat kesal, namun sayangnya tanganku tak mampu kugerakan untuk menampar mereka, seketika aku pun punya ide,

"cuiiihhh", aku meludahinya, tampak pak agus tersenyum kecil, ia seperti kesal kepadaku,

" berani sekali kau melakukan itu padaku, jang lakukan!" ucap agus pada ujang,

"siappp bosss" jawab ujang,

Ujang mendatangiku dari belakang, ia melepas seluruh pakaiannya dan terlihat tulang rusuknya tercetak dibalik kulitnya,

“ahhhh ahhh ahhhhh” pak ujang mendesah Ketika penisnya ia gesekan ke belahan bokongku, gesekannya terus menurun hingga mendekati bibir vaginaku,

Aku panik, aku mencoba untuk melihat ke arah belakang namun tertahan oleh cumbuan agus di bibirku, ujang dengan nafsunya mulai menempelkan penisnya di tepi bibir vaginaku, aku sangat takut, aku tak ingin kehilangan keperawananku, keperawananku hanya milik mas aziz !!!

“Ahhhhhhhhhhhh” desahku menahan rasa sakit Ketika penisnya mulai menerobos masuk vaginaku,

Air mata kembali turun membasahi pipiku, aku merasakan sakit yang luar biasa, rasa sakit yang berasal dari dalam vaginaku, aku tak tahu lagi, apa salahku pada mereka ? kenapa mereka tega melakukan hal ini padaku ?

“uuhmmmm, uuhhmmmm, apa dah masuk jang? Pantes neng cantik ini mulai nangis” ucap agus dengan santai,

“hahahha iya gus, rapet banget, lumayan dapet prewinya” ucap ujang dengan bangga,

Aku tak menyangka hari ini akan datang kepadaku, bagaimana bisa perawanku bisa direnggut oleh orang lain yang bahkan tak kukenal sebelumnya, yang lebih mengecewakan lagi, keperawananku direnggut oleh lelaki kurus yang tak memiliki daging sama sekali, aku merasa terhina, harga diriku telah hilang, aku kecewa sekali !!!

‘maaf mas aziz, aku sudah ternodai’ batinku menangis,

Tubuhku terguncang maju mundur ketika ujang mulai menggerakan pinggulnya, tangisanku masih belum bisa berhenti, diriku begitu lemas dibuatnya, payudaraku terus bergoyang seiring goncangan yang ujang buat kepadaku,

“Ahhhhh, ahhhhhh, ahhhhhhh, gilaa rapett bangett” desah ujang menikmati,

Agus yang berada di depanku terus bersabar mencumbui bibirku, tangannya dengan lihai meraba dan meremasi payudara dibalik kemejaku yang telah terbuka, nafasnya begitu bau berhembus ke arah wajahku, aku tak bisa melihat semua ini, mataku selalu terpejam dan berharap semua ini segera berakhir,

Sementara ujang tangannya bertumpu pada pinggulku, dengan penuh semangat penisnya begitu cepat keluar masuk, terlihat penisnya agak berwarna merah tercampur oleh darah perawanku,

Seketika mang agus melepaskan cumbuannya dariku, mungkin ia ingin beristirahat, kulihat ia terduduk di kursi ruanganku sambil melepaskan pakaiannya, hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh ujang, dengan ganasnya ia menolehkan wajahku agar mampu dilihat olehnya, bibirnya pun maju dan menyentuh bibirku dengan penuh nafsu, aku yang kelelahan pun membuka mulutku untuk sedikit bernafas, sialnya hal ini justru dimanfaatkan olehnya untuk memasukan lidahnya ke arah mulutku, tanpa sepengetahuanku, agus membuka hpnya dan merekam adegan yang saat ini sedang kami lakukan,

Kini aku berada dalam dekapan ujang sepenuhnya, bagaimana bisa dara cantik sepertiku sedang dicumbu oleh lelaki tua nan kurus, payudaraku pun tak terabaikan dengan remasannya yang begitu intens merangsang birahiku, tak cuma itu gesekan penisnya di dinding vaginaku juga sangat berasa hingga membuatku melupakan rasa sakit yang tadi ku alami,

Tentu, aku tak mau mengakui semuanya, hatiku masih kecewa, aku sebentar lagi akan menjadi milik mas aziz, bukan milik dedengkot tua seperti mereka !

“ehhhmmm ehhmmmmm ehhmmmm” desahku tertahan oleh cumbuannya,

Seketika ikatan yang berada di tanganku terlepas, agus telah melepaskannya, aku yang nyaris jatuh berpegangan pada agus yang berada di depanku, jemariku terikat pada jemarinya, tangan kami saling berpegangan dan bibir kami saling bersentuhan satu sama lain,

“ehhmmm ahhhhhh, ahhhhhhhhhh” desahku menikmati tiap tusukan yang ujang berikan kepadaku,

Tiba – tiba mereka menyuruhku untuk menurunkan tubuhku, jadilah diriku menungging bertumpu pada lantai, ujang masih menggenjotku dan penis agus tiba tiba sudah berada dalam mulutku walau diriku belum siap untuk menerimanya,

Kurasakan penisnya yang begitu hitam dan kekar dipenuhi urat tersebut masuk ke dalam mulutku, saking besarnya aku tak mampu memasukan setengahnya, sebuah ukuran yang luar biasa bagiku, namun agus yang begitu bernafsu terus mendorong pinggulnya untuk memaksa penisnya menyodok tenggorokanku,

“uhhkkkk uhhhrrgghhh” desahku nyaris muntah dibuatnya,

“ahhhh ahhhhhhhh gilllaaa ennakkk bangettt, ahh ahhhhh” desah ujang dibelakang sana,

Nafsu semakin mengusai dirinya, tubuhnya semakin mengejang dengan nafasnya yang memburu, saking semangatnya ia pun menambah tensi sodokannya hingga tubuhku semakin terdorong ke arah depan,

“ahhhh ahhhh hahhhh ahhhhhhh, sttoppppp, hentikkaannnn, ahhhh” desahku,

“Aku juga tak bisa menyembunyikan nafsuku bahwa aku menikmatinya, aku semakin merasakan nikmat atas pemerkosaan ini, aku seperti lupa diri, siapa diriku ? siapa dirinya ? yang jelas tubuhku telah menghianati hatiku,

“ahhhhhhhhh ahhhhhh dasarrrr kuranggg ajarrrr, rasakannn ini, hemmppphhhhhh” desahnya dipenuhi oleh hawa nafsu,

Dengan seluruh kekuatannya ia menghempaskan tubuhnya ke arah diriku, kurasakan penisnya begitu dalam menusuk rahimku, sesuatu yang hangat pun kurasakan mengalir dari dalam vaginaku, aku mulai lelah, aku mulai memahami situasi yang sedang kurasakan saat ini, aku telah diperkosa dan ia telah mengeluarkannya di dalam ? akankah aku hamil ?

Ujang mulai melepaskan penisnya dan cairan kental yang begitu banyak pun keluar dari dalam vaginaku, seketika tubuhku merinding penuh nikmati tatkala cairan itu keluar dari dalam vaginaku, namun belum sempat aku beristirahat dan menyesali semuanya, agus sudah mengangkatku dan menyuruhku menungging diatas meja kantorku,

Bokongku telah menungging menampakan vaginaku yang berkilauan akibat cairan cinta yang ujang berikan padaku, sementara tubuhku masih begitu lemas, tubuhku tersungkup diatas meja kantor ruanganku, nafasku begitu terengah – engah, aku kesal dibuatnya, aku ingin menangis namun air mataku telah habis tak tersisa,

“Ahhhhhhhhhhh” desahku Ketika kurasakan penis agus mulai masuk menusuk vaginaku,

Penisnya begitu besar menembus vaginaku yang masih rapat, aku merasakan rasa sakit yang sama seperti yang ujang berikan padaku, tanganku mencengkram tepi meja, gigiku meringis, mataku memejam menahan semua sakit yang agus berikan padaku,

“ahhhhh ahhhhh hahhhhhh toloonggggg , ahhhhh hennttikkann semuuaaa ini” ujarku dengan suara yang begitu lirih,

Tenagaku sudah habis menahan semua gempuran ini, untuk kali pertama dalam seumur hidupku, aku telah berzina dengan 2 penis sekaligus, aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku dikemudian hari, sesaat aku membayangkan masa depanku akan begitu suram,

“oouuhhhhh yahhhh, ouuhhhh ahhhhhhh” desah agus sambil meraba bokongku,

Aku sudah sangat lemas hingga untuk mendesah pun sulit, kurasakan sesuatu dari dalam tubuhku berdenyut , memompa sesuatu untuk mengarah ke arah vaginaku, tubuhku semakin mengejang, putingku yang tergesek oleh meja ruanganku membuat nafsuku memuncak,

“ahhhhh, ehhhhmmmmmmmmmm” desahku ketika gelombang orgasme melanda.

Aku mencengkram mejaku kuat – kuat, aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya, apa ini ? apa yang sebenarnya terjadi padaku ? aku semakin lemas dibuatnya, tenagaku seolah habis digerus oleh sesuatu, mataku berkunang – kunang, pandanganku mulai kabur, aku bahkan nyaris tak mendengarkan suara mereka yang menertawaiku,

Seketika aku ditarik oleh mereka dan dipaksa untuk berlutut didepan pak agus, aku terkejut ketika wajahku disemprot oleh cairan yang begitu kental, bahkan mengenai sisi hijabku juga,

Aku tumbang dibuatnya, tubuhku terbaring lemas dengan hijab yang mulai berantakan, kemejaku begitu lusuh dengan kancing yang sudah menghilang, payudaraku terumbar dan dapat dinikmati oleh kedua orang yang tak tahu diri ini, entahlah aku semakin sulit untuk melihat, kulihat mereka berdua sedang mengeluarkan hpnya dan mengarahkannya padaku, apa yang sedang mereka lakukan ?

Entahlah, semuanya sudah menjadi gelap dan kini, seorang dara cantik yang dikenal alim dan baik hati tengah terbaring lemas didalam ruangannya, tak ada yang tahu dengan perbuatan yang mereka lakukan sore itu, seketika langit sudah mulai gelap, jam sudah menunjukan pukul 7 malam, 2 pria bajingan itupun tertawa setelah sukses mendapatkan mangsa dengan kualitas terbaik.


***

POV Firda

Aku masih terbayang – bayang dengan apa yang telah kulakukan semalam, fikiranku telah kalut dan hawa nafsu telah mengusai diriku, dalam perjalananku saat ini, aku sering kali melamun melihat kearah luar jendela, padahal suamiku sedang berada di sisiku, pagi ini aku menemani suamiku untuk rapat sekaligus ingin bertemu dengan maya sahabatku,

Tanpa sepengetahuanku, mas Hendra terus melihatku, ia seperti bingung dengan apa yang sebenarnya ku pikirkan, padahal semalam kami baru saja memadu kasih, apakah itu masalahnya ?

“miii, ada apa kok melamun?” tanyanya dengan lembut,

“ehh gpp kok bi, hehe” jawabku yang semakin membuatnya bingung,

“apa abi baru berbuat kesalahan yah, apa semalam abi belum memuaskan umi? Ujarnya terus bertanya untuk menginstrospeksi diri,

“ehhhh enggak kok, enggak” jawabku, padahal ada benarnya juga apa yang mas Hendra katakan kepada ku,

“lohh beneran ? syukurlah kalau gitu” jawabnya dengan tersenyum,

“heheh iya bener, Cuma kepikiran aja sih, akhir – akhir ini maya kok jadi jarang cerita, apa terjadi sesuatu padanya ?” jawabku spontan terfikirkan maya,

“ohhh gitu, yasudah mari kita tanyakan nanti” jawabnya,

Aku bersyukur dapat mengalihkan perhatian suamiku, padahal aku masih bertanya tanya apa yang saat ini pak manto lakukan setelah berhasil menyimpan foto tubuhku yang telanjang hanya tertutupi cardigan,

Tiba – tiba tak sadar mobil yang dikendarai oleh suamiku melintasi rumah mbak liya, aku terkejut lagi,

“kenapa lagi – lagi ada gerobak sayurnya mang dedi ?” ujarku bertanya – tanya,


***

Sesampainya di kantor, aku mengikuti arah yang ditunjuk oleh mas Hendra, berjalan – jalan di ruangan ini nampak seperti nostalgia, teringat dulu ketika bekerja di perusahaan ini, ketika sampai di ruangannya, aku meminta izin pada suamiku untuk menuju tempat dimana maya bekerja,

“iya sayang , nanti abi nyusul yah” jawabnya,

Sesampainya di kantor, aku pun mulai menatap satu persatu karyawan disana, namun aku tak menemukannya, dimana maya ? apa belum datang ? tapi jam sudah menunjukan pukul 10 tepat, masa iya ia gak datang ?

“ehh mbak firda, ada apa kemari?” tanya pak rendy selaku ketua HRD,

“ehh engga, lagi nyari maya mas, apa maya belum datang yah ?” tanyaku,

“ohh maya, udah kok, ini barangnya, mungkin lagi ke kamar mandi sebentar” ujarnya,

“ohh begitu baik mas terima kasih” aku langsung bergegas pergi dari ruangan tersebut untuk Kembali ke ruangan suamiku,

Dalam perjalanan aku bertemu dengan seorang cleaning service yang tampak kurus, aku sepertinya baru melihatnya bekerja disini, ketika aku memperhatikannya, ia tersenyum dan memberikan salam padaku, akupun jadi malu karena telah menatapnya dan membalas senyumannya,

“lohh sayang, udah ketemu maya ?” ucap mas Hendra yang bertemu denganku didekat kamar mandi,

“gak ada loh bi mayanya, mungkin lagi ke kamar mandi, nanti aja deh” ujarku,

Seketika cleaning service tersebut terkejut ketika mendengar maya, dahinya tampak mengernyit , keringat mulai membasahi wajahnya dan ia berpura – pura tak mendengarkan pembicaraanku dengan suamiku,

“oh iya ujang, lihat mbak maya gak ?” tanya suamiku padanya,

“ohh enggak loh pak, saya belum melihatnya pagi ini” jawabnya,

“ohh begitu, baiklah” ucap suamiku,

“ini istrinya yah pak?” tanya ujang secara tiba – tiba,

“ohh iya ini istri saya, kenalkan firda namanya” ucap suamiku, akupun tersenyum ketika dikenalkan padanya,

Karena kami tak menemukan maya, kamipun kembali ke ruangan suamiku mengingat rapat akan dilaksanakan sebentar lagi,

Sementara itu tanpa sepengetahuan orang lain, sesosok pria berpakaian satpam keluar dari dalam kamar mandi, ia keluar sambil membenarkan celananya seolah ia baru memakainya kembali, dengan wajah puas dan segar ia tersenyum seolah siap menghadapi hari ini,

“tadi siapa jang?” tanya pria berbaju satpam,

“tadi ada pak Hendra sama istrinya gus, cantik banget lagi” ucap ujang,

“wahh beneran? Boleh juga tuh” ucap agus,

“hahahha ya maklum lah masa istri direktur gak cantik” ucap ujang tertawa,

“hahah bener juga yah” ucap agus,

“ngomong – ngomong udah nih? Gantian dong lu yang jaga” ucap ujang,

“okehh okehh siapp, jangan lama – lama” ucap agus,

“santaiii , gue mau hepi – hepi dulu” ucap ujang melemaskan ikat pinggangnya,

Ia pun masuk sambil memasang tanda bahwa ‘ruangan ini sedang dibersihkan’, ketika ia masuk ia mulai mencari bilik toilet yang ingin ia pakai, ketika ia menemukannya ia tersenyum puas,

“ini dia lonteku yang sangat menggoda” ucap ujang sambil meloloskan seluruh pakaiannya,

Sementara di dalam ada sesosok wanita cantik yang sudah telanjang bulat sedang duduk diatas closet di dalamnya, hanya sepatu dan kaus kaki saja yang masih menempel di tubuhnya, terlihat kemejanya, celananya bahkan hijabnya sudah berserakan di lantai, wajah wanita tersebut sangat lelah, kakinya sedang mengangkang dengan tangan yang terikat oleh dalaman miliknya, dari vaginanya tengah mengalir cairan kental yang dikirimkan dari seseorang sebelumnya,

Sambil menatapnya sayu, wanita itu pasrah ketika vaginanya kembali dimasuki oleh penis yang telah merenggut keperawanannya,

‘firdaaa, tolonngggg akuu’ batin wanita tersebut,

~
To be Continued
 
Terakhir diubah:
Terima kasih bagi yang sudah lama menunggu, chapter terbaru sudah terupdate yah, jangan lupa ramaikan dengan meninggalkan komentar, jangan cuma dibaca doang, kasih like and comment juga yah !

Oh yah cuma ngasih tau aja, setelah ini cerita akan lebih seru lagi loh yah, dijamin, akan ada aksi dari firda yang sudah lama kalian tunggu so stay tune yah !

 
Terakhir diubah:
Terima kasih bagi yang sudah lama menunggu, chapter terbaru sudah terupdate yah, jangan lupa ramaikan dengan meninggalkan komentar, jangan cuma dibaca doang, kasih like and comment juga yah !

Oh yah cuma ngasih tau aja, setelah ini cerita akan lebih seru lagi loh yah, dijamin, akan ada aksi dari firda yang sudah lama kalian tunggu so stay tune yah !

Lanjutkan suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd