part 3
suci wulandari tumbuh menjadi wanita yang cantik dan indah
maklum keturunan makassar dan juga sunda
aku bersyukur memiliki ayah dan mamah yang memang memiliki gen kurus menjadikan aku tidak pernah mengalami gemuk
aku lulus SMK HARVARD
bahkan dari SMK aku memang tidak pernah terbiasa pakai kerudung walaupun ayahku orang berpengaruh di tempat tinggalku selain jadi imam masjid , ayah ku juga bergelar haji
aku sering berdebat dengan ayahku karna aku seneng berpakaian seksi
aku terkenal pinter dan supel
aku akhirnya lulus di tahun 2003 dan kerja memulai sebagai SPG SUSU
disaat itu aku yang berfikir kerja untuk mengisi kegiatan harianku barulah di tahun 2006 aku kenal dengan SPB susu juga bernama rohman
tapi disini aku sudah berpacaran dengan yang namanya wahyu
wahyu ini sama seperti rohman
sama sama tinggi dan juga hitam hanya saja rohman asli orang betawi dan wahyu orang jawa
tapi aku pacaran sama wahyu cuma sekedar ciuman dan remas remas payudara aja
lebih dari itu aku belum kasih kehormatan ku untuk wahyu
baru aku kenal rohman yang super , lucu , gemesin dan pembawaannya yang kocak membuat aku mulai nyaman
dan saat itu wahyu di pindah ke daerah harmoni dan disitulah aku mulai benar benar dekat dengan namanya rohman
dan akhirnya aku memutuskan mengakiri hubungan ku dengan wahyu dan memilih rohman
dan moment tepatnya
di supermarket tempat aku bekerja mengadakan outing atau famaly gathering gitu
aku dan rohman ikut mengisi aktivitas outing itu di wilayah curug cilember
aku yang bener bener kasmaran dan pacaran baru datang ke villa curug cilember
dan sampe situ ternyata yang lain dapat kamar terpisah hanya aku dan rohman yang hanya mendapatkan 1 kamar
akhirnya aku satu kamar di situ
aku yang memang dasar nya hyper sex
akhirnya antara seneng , malu ,dagdigdug dan juga takut dan akhirnya mengiyakan keputusan itu
disitulah aku mulai lepas perawan oleh rohman
s : suci
r : rohman
s: "YANK ini gimana kita sekamar ?"
r : "mau gimana lagi kita mau pulang ?"
s : aku pun menggeleng tanda merajuk dan memeluk tangan kiri nya rohman
r: "yaudah aku mau keluar dulu yah"
s : "ikh mau kemana sih yank , aku kedinginan " rajuk diriku ke rohman
r : "yaudah aku siapi air anghet dulu yah buat kamu"
akhirnya rohman menyiapkan air hangat di batuph dan rohman pun menyiapkan air hanyat buat diriku dan menguruhku untuk mandi
r : "yank mandi gih !!"
s: "temenin yank"
r : ( ini mancing-mancing nih ) ucap dalam hati rohman
akhirnya suci di tarik ke kamar mandi
r : "yaudah hayu cepetan !!"
aku lepas baju ku dan baju suci
lalu suci kaget karna melihat k*nti punya rohman yang mulai mengacung
"kenapa gitu yang kok menoleh "
lalu suci berkata
s: "yank aku emang sering nonton film bokep tapi aku baru kali ini lihat punya lelaki langsung"
lalu rohman mengajak suci yang udah bugil masuk ke batup
lalu disitu kami saling mendekat wajah
Cupp
Rohman tengah memandangi tubuh suci yang belum bergerak sedikitpun.
Akhirnya mereka pindah ke kamar tidur dan Dia naik ke atas ranjang, kini berada di sampingnya dengan kepala yang disangga oleh tangannya.
Ia belai pipi gadis itu yang merona merah. Perlahan Rohman dekatkan wajahnya ke wajah suci hingga ia dapat merasakan hembusan nafasnya yang teratur.
Seringai tajam kembali terukir di wajah Rohman.
Cuppp...
Ciuman kedua untuk suci diberikannya. Ia kulum bibir bawah suci yang merekah. Rasanya manis dan membuat candu.
Lidahnya ia keluarkan untuk menjilati gigi-gigi suci wulandari yang putih dan rapi. Rohman buka mulut suci dengan menurunkan rahangnya sedikit ke bawah menggunakan jempolnya.
Dia kumpulkan air liur di rongga mulutnya, lalu dia julurkan lidahnya hingga saliva yang tadi terkumpul jatuh ke dalam tenggorokan suci
Tanpa perlawanan. Apakah dia akan melakukannya seperti itu? Akh...sepertinya kurang asik kalau lawannya diam saja.
Perlahan dia kembali mengulum bibir bawah suci. Dengan gerakan kecil dia gigit bibir itu hingga sedikit berdarah.
"Achhh...!!!" desah indah suci wulandari
Berhasil, kini suci membuka matanya.
Melihat apa yang sedang diperbuat oleh Rohman ,
Suci reflek langsung berontak. Namun lagi-lagi dia tidak memiliki cukup tenaga untuk melawan tubuh Rohman yang tinggi besar.
"Emmphhh...!!!"
Suci tidak dapat berbuat banyak meskipun hanya untuk menggelengkan kepalanya secara Rohman menggenggam rahangnya dengan keras.
Kakinya kelojotan ke sana kemari. Rohman menghisap air liur yang keluar, terasa manis namun sangat nikmat.
Beberapa saat kemudian Rohman melepaskan ciumannya di bibir Suci. Dia pandangi wajah sayu itu.
"Man... jangan!" tolaknya lemah.
Sungguh dia tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan, yang dapat ia lakukan sekarang adalah memohon pada Rohman untuk tidak melakukannya.
Tapi sepertinya hal itu sia-sia karena dia melihat Rohman masih dalam pengaruh birahi nya
Rohman kembali memagut bibir Suci. Sentuhan lembut kini dilakukan oleh Rohman pada bibirnya membuat desiran yang sebelumnya ia rasakan kembali datang.
Suci diam menerima ciuman dari Rohman itu meski tangannya masih dapat sedikit menahan tubuh Rohman agar tidak bersentuhan langsung dengan tubuhnya.
Dengan tangan kanan Rohman meremas payudara kiri Suci yang kecil namun nikmat dan ranum banget oentil nya
Sontak dia langsung menggenggam pergelangan tangan Rohman dan berusaha menepisnya. Lagi-lagi usahanya gagal, dia terlampau lemah untuk sekedar menyingkirkan tangan nakal yang bergerak meremas salah satu area sensitifnya.
Setelah itu Rohman mengangkat tangannya dari payudara Suci membuat dia sesaat bernafas lega.
Namun tanpa diduga, tangan Rohman justru memainkan putih itu dengan lembut dan di puter puter akhirnya suci melenguh nikmat
"Enghhh...!!!"
Lenguhan keras keluar dari mulut Suci kala untuk pertama kalinya puting payudaranya disentuh oleh seorang lelaki.
Karna sam wahyu Suci cuma dari luar BH
Sengatan itu membuatnya sangat geli. Pinggulnya otomatis terangkat, tangannya mencengkram spray dengan kuat, bibir bawahnya ia gigit sambil kelojotan ke kanan dan ke kiri.
Ternyata nipplenya adalah salah satu area paling sensitif yang dimiliki oleh Suci. Terbukti gelinjangannya semakin menggila saat Rohman mulai memainkan analog kecil itu memutar.
"Emmphhh...shhh...achhh...enghhh..."
Pilinan di puting payudara Suci diakhir dengan menjepitnya lalu sedikit menarik.
"Eshhh...emmhhh..."
Rohman kemudian Kedua gumpalan itu berukuran kecil namun sangat menggoda. Putingnya berwarna pink sedikit mencuat.
Rohman bertanya dalam hati, apakah payudara itu belum pernah dirangsang sama sekali? Apakah Suci sepolos itu? diusianya yang hampir menginjak dua puluh tahun dia sama sekali belum pernah melakukan aktivitas seksual?
"Achhh...manis sekali..." batin Rohman mengetahui Suci betul-betul mempersiapkan tubuhnya untuk dipersembahkan kepada orang yang sangat di cintai nya
Sayangnya malam ini semua impian itu akan sirna. Dirinya sudah mempersiapkan untuk mengambil semua yang Suci miliki.
Mulutnya ia lepaskan dari bibir Suci. Sesaat dia tatap wajah yang berada tepat di bawah sana. Wajah merah merona layaknya kepiting rebus. Rohman tersenyum simpul.
Fokusnya berpindah ke bawah. Rahman tatap kedua gundukan yang menggoda itu bergantian, kemudian...
Cuppp...
Mulut Rohman mencaplok puting payudara Suci sebelah kiri.
"Achhh...emmphhh...uhhh..." desahnya kembali terdengar.
Rohman mengemut puting pacarnya itu sambil sesekali menjilatnya memutar. Rasa nikmat yang baru pertama kali Suci rasakan membuatnya kembali menggila.
Dia jambak rambut Rohman namun dan sesekali ia tarik ketika sengatan-sengatan yang dirasakan oleh nipplenya semakin besar.
Sisa-sisa tenaga dalam kondisi birahi memuncaknya Suci tidak membuatnya kembali ke akal sehatnya.
Dia merasakan itu seperti mimpi, ya dia berharap semua itu hanya mimpi dan dia diberikan kesempatan untuk menikmatinya tanpa harus mengorbankan apapun.
Rohman cabut mulutnya di puting Suci kemudian berpindah ke puting satunya. Ia caplok dan ia sedot-sedot analog itu membuat si empunya kembali menggelinjang.
Tanpa disadari oleh Suci tangan kanan Rohman menelusup ke dalam celana dalam milik Suci langsung ke pusat sumber kenikmatannya.
"Awngghhh...!!!" desah Suci Wulandari keras ketika kembali daerah sensitifnya yang lain dijamah untuk pertama kali.
Daerah itu halus tanpa bulu, dengan bibir kemaluan yang sedikit tembem dan sudah sangat basah.
Tangan Suci sontak langsung menggenggam tangan Rohman keras untuk menjauhkannya dari daerah itu. Tapi tangan Rohman terlampau kuat untuk dilawan oleh Suci
Dia masih risih ketika tangan orang lain menjamah daerah paling intim miliknya itu.
"Udah Sayang...udah...!!!"
Suci merengek memohon pada Rohman agar menghentikan aktivitasnya,
Karna dia masih perawn
Dia sayang rohman cuma dia mau gituan saat sudah nikah nanti namun bukannya berhenti Rohman justru kembali melancarkan aksi yang lebih jauh.
Ia buka bibir vagina Suci Wulandari dengan menggunakan jari telunjuk dan jari manis, lalu ia gosok bagian tengahnya dengan menggunakan jari tengah.
"Ouhhh...!!!"
Tiba-tiba pinggul Suci Wulandari terangkat ke atas dan...
Serrr...serrr...serrr...
Tubuh Suci mengejang-ngejang dengan sangat kuat. Otot perutnya mengeras saat orgasme pertama dalam hidupnya datang dengan dahsyat.
Beberapa saat setelah orgasme tubuhnya masih mengejang, tangan pacar nya ini yang masih berada di sana dijepitnya dengan kuat menggunakan kaki.
Badan Suci ia miringkan ke arah kanan menghadap Rohman. Wajahnya ia benamkan di bawah wajah Rohman yang sedikit terangkat.
Rohman reflek menjatuhkan pipi kirinya di atas kepala Suci.
Suci Wulandari kemudian menempelkan matanya di ceruk leher Rohman.
"Hiksss...hiksss...hiksss..."
Suara tangisan keluar dari mulut Suci.
Dia menangis sesenggukan seraya memukul-mukulkan tangannya di dada bidang Rohman.
Suci menginginkan ini cuma dia takut Rohman meninggalkannya setelah ini
Namun tidak ada kata apapun yang keluar, hanya tangisan yang terdengar dari bibir manis Suci.
Apakah dia menyesali itu? Kalau iya kenapa Suci justru malah membenarkan wajahnya di leher Rohman?
Suci terlihat syok dengan kenikmatan surgawi yang ternyata begitu nikmat. Dia selalu berpikiran kalau orang yang menikmati seks adalah orang-orang yang mesum dan cabul.
Sampai akhirnya dia merasakannya sendiri. Hal itu bagaikan beban yang selama ini berada di dadanya terangkat begitu saja hingga tubuhnya menjadi ringan.
Saking ringannya dia seolah-olah terbang ke angkasa ke langit ke tujuh.
Selama hidupnya dia memang pernah melakukan aktivitas seksual meski hanya sekedar masturbasi, tapi itu hanya sebagai pemuas hidupnya
Tetapi begitu dia merasakannya untuk pertama kali. Hal itu datang dengan sangat dahsyat.
Rohman yang sudah berpengalaman dalam hal menaklukkan wanita membiarkan Pacarnya Suci Wulandari menikmati setiap detik waktu yang berjalan hingga orgasmenya reda.
Saat orgasme pertamanya sudah reda dan tangisan Suci berhenti, Rohman kemudian bangkit lalu memposisikan tubuhnya di antara kedua kaki Suci tepat berada dihadapan selangkangannya.
Dia tarik lepas celana beserta cd-nya yang sudah basah di butup hingga menampakkan kemaluan Suci yang putih bersih tanpa bulu sama sekali.
Suci pun mengatupkan kakinya dan menutupi daerah intimnya itu karena Rohman menatapnya tanpa berkedip.
Rohman kemudian membuka lebar kaki Suci seraya menyingkirkan tangannya agar tidak lagi menutupi daerah yang ingin dilihatnya.
Di luar dugaan, Suci menuruti kemauan Rohman tanpa perlawanan. Dia sudah seratus persen pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Rohman.
Rohman menatap wajah Suci yang masih sembab karena habis menangis.
Perlahan ia dekatkan wajahnya ke organ intim Suci yang terpampang jelas di hadapannya.
"Achhh...!!!"
Suci Wulandari mendesah kala lidah Rohman terjulur membelah bibir kemaluannya. Kepala Suci menengadah ke atas sambil menggigit bibir bawahnya.
Rohman menemukan klitoris Suci yang langsung ia jilati membuat Suci kembali menggelinjang.
"Uhhh...shhh...uhhh...shhh..."
Kakinya ia hempasan ke kanan dan ke kiri merasakan sensasi menggelitik di area intimnya.
Lidah Rohman semakin lama semakin menggila merangsang titik-titik sensitif dari Suci hingga akhirnya...
Serrr...serrr...serrr...
Orgasme kedua dalam hidupnya datang.
"Ouhhh...shhh...ouhhh...shhh...ouhhh..."
Pinggulnya naik turun menyongsong bibir Rohman yang sedikit ia tarik ke belakang. Otot perutnya kembali mengencang.
Wajah Suci sudah berantakan. Rambut panjang Suci yang tergerai menutupi sebagian wajahnya.
Lagi-lagi Rohman memberikan kesempatan Suci untuk meresapi kenikmatan yang datang, mengenalkan sebuah dunia baru bagi Suci
Ia teguk cairan kenikmatan yang keluar dari lubang peranakan Suci Dia hanya pasrah ketika Rohman menjilati bersih organ intimnya.
Tidak habis pikir kalau Rohman tanpa jijik menjilati lubang yang sering ia pakai untuk kencing. Dia putuskan untuk memejamkan mata sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan.
Setelah orgasmenya mereda, Rohman menunjukan batang perkasa miliknya yang telah tegak sempurna ke wajah Suci
Rohman tempelkan kepala kontolnya di kemaluan Suci lalu menggerakkannya menggesek klitoris Suci
"Emphhh..."
Sontak Suci kembali membuka mata untuk melihat apa yang bergerak nikmat di sana.
Matanya terbelalak kala melihat kemaluan lelaki untuk pertama kalinya secara langsung. Kalau bentuknya dia hanya pernah melihat secara sketsa saat pelajaran biologi waktu SMA.
"Rohman sayang....!"
Suci menatap wajah Rohman yang masih fokus dengan aktivitas di bawahnya.
Rohman melirik sekejap, melihat Suci yang menatapnya tanpa berkedip, dia pun tersenyum lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dengan bertumpu pada sikunya hingga wajah mereka begitu dekat.
Sejenak mata mereka saling bertemu. Bibir mereka semakin lama semakin dekat dan akhirnya kembali bertemu.
Rohman memagut bibir Suci yang merekah. Kali ini perlahan Suci mengimbangi ciuman Rohman sambil memejamkan mata.
Suci sudah mulai rileks dan menerima seluruh perlakuan dari Rohman hingga tangan Suci yang melingkar di leher Rohman tangan kanannya masih menahan dada Rohman
"Emmphhh...ccppp...shhh...ccppp..."
Suci terlihat begitu menikmati ciuman itu. Tangan yang sedari tadi menahan dada Rohman kini berpindah melingkar ke punggung Rohman.
Entah lah apa yang akan terjadi jika akal sehatnya kembali. Mungkin ia akan menyesalinya seumur hidup.
Tiba-tiba Rohman melepaskan ciuman itu hingga saliva tersambung dari bibir Rohman ke bibir Suci.
Suci mengernyitkan dahinya merasa tidak rela Rohman menyudahi aktivitas yang mulai membuatnya candu.
Rohman tersenyum sesaat lalu kembali menegakkan tubuhnya. Dia kembali fokus dengan tubuh bagian bawahnya.
Dia gesek-gesekkan sebentar lalu kepala kontolnya ia arahkan ke lubang peranakan Suci.
"Achhh...sayang!" pekik Suci saat kepala kontol Rohman sedikit membelah bibir vaginanya.
Meskipun kemaluannya sudah sangat basah tetapi lubang vagina Suci masih sangat rapat sehingga Rohman sedikit kesulitan untuk memasukkannya.
Rohman mencoba beberapa kali, namun baru ia telan sedikit Suci langsung mengerang kesakitan.
Lubangnya benar-benar sempit, bahkan lebih sempit dari milik nengsih ketika dulu ia memerawaninya.
Rohman mencoba sedikit agak keras.
"Awhhh...sayang sakit...!!!"
Suci meringis kesakitan, tetapi kepala kontolnya sudah masuk sebagian, ia tarik lagi kemudian melakukan itu berulang-ulang agar Suci mulai terbiasa sebelum ia tekan hingga masuk sepenuhnya.
Saat Suci sudah tidak terlalu kesakitan, Rohman kembali memposisikan kontolnya dengan kepalanya yang sudah tertanam di dalam vagina Suci
Dia tekan sedikit lagi hingga bertemu dengan sebuah dinding selaput yang menjadi pertahanan terakhir Suci sebelum melepaskan status 'gadisnya'.
Rohman memejamkan matanya seraya menghembuskan nafas dalam sebelum akhirnya dia bisa mengambil virgin nya wanita yang kedua