Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

lingkunganku kebahagianku

Cerita ini hanya khayalan belaka. Beberapa adegan ada yang pernah saya alami dan itu bukan di dunia pendidikan..
Selamat menikmati.


BRAKKK!!! Tiba tiba bu naya terjatuh tepat di belakang ku saat dia sedang memanjat kursi untuk merapikan rak buku sontak aku reflek untuk menangkapnya. Tak di sangka bu naya jatuh tepat di pelukan ku yang membuat aku sigap untuk memeluknya dari belakang.

Bnay :”astaghfirullah”

Aku :”eh mbak hati hati”

Bnay :”aduhhhh kakiku mas yog”

Dengan mode kebingungan dan masih di posisi memeluk bu naya aku yang ingn menggapai kakinya malah menggapai paha depan nya.

Aku :”duh kenapa mbak,yang mana yang sakit”

Bnay :”huh itu mas di bagian bawah kaki ku kejatuhan buku laporan prakerin yang tebal”

Aku :”kok bisa kepleset itu gimana to mbak”

Sambil menceritakan kronologi kejadianya dan bu naya masih merasakan kesakitan dan tetap di posisi aku memeluknya di belakang yang mungkin dia tidak sadar karena sedang merasakan kesakitan. Di posisi ini aku merasakan betapa kenyalnya pantat semok yang di balut denngan rok panjang yang ketat menempel dengan lembut di bagian paku bumi milik ku. Aku yang hanya diam merasakan ulat bulu yang semakin membesar membuat ku bergejolak. Tapi batin ku berkata “tetap professional yog wkwkwk”. Akhirnya setelah bu naya merasa mendingan dia mulai bangkit dari diriku yang diam diam sedang menikmati bongkahan semangka bagian belakang milik bu naya. Akupun berinisiatif untuk mengurut kaki bu naya.

Aku :”duduk dulu mbak aku urut dulu yang sakit”

Bnay :”ehh,nggak usah mas gpp kok udah mendingan”

Aku :”gpp mbak dari pada nanti memar sini tak urut”

Bnay :”yaudah mas yog pelan pelan ya”

Aku :”dih koyok bocah perawan wae minta pelan pelan hehehe”

Bnay :”mas yog itu bisa aja,wong ya saya masih sakit ini lo malah bercanda”

Dengan sedikit pengalaman memijat aku mencoba mengurut kaki bu naya. Dalam posisi di balut kaos kaki yang panjangnya sampai ke betis aku mencoba memijit di bagian mata kaki hingga bagian jari jari. Di sini otaku mulai rancau dengan apa yang ku pandang. Melihat bu naya yang meringis kesakitan dan bentuk tubuh yang membuatku tak bisa focus untuk tidak melihatnya dan si joni yang juga tidak mau kalah untuk memberontak akhirnya aku memutar otak agar sedikit merasakan bagian tubuh bu naya. Dan akhinya aku menemukan sebuah ide yang tidak tahu bakal di perbolehkannya atau tidak.

Aku :”mbak kaos kaki mu di copot dulu ya yang mau di pijit,soalnya sulit nek pake kaos kaki”

Bnay :”ehh iya mas di copot aja gpp”

Tanpa sadar aku memasuki bagian dalam dari rok panjang bu naya untuk melepas kaus kakinya, dan alangkah terkejutnya aku melihat betis bu naya dari rok yang terangkat sedikit itu. Terlihat betis yang putih mulus dengan bulu bulu yang tak begitu lebat,joni pun makin berontak rasanya ingin nemplok di bagian tubuhnya. Dan aku pun segera mengurutnya perlahan lahan.

Aku :”gimana mbak enak tidak pijitanku”

Bnay :”ehh hmmm enak mas. Kok sampean pinter mijit gini”

Aku :”hehehe. Keseringan mijit pakde pakde ku dulu mbak waktu kecil jadi ya bisa,tapi ya bisa bisaan”

Bnay :”woalah,mending kakiku yang satunya lagi mas biar adil wkwk”

Aku :”duh jadi tukang pijit dadakan ki,sekalian badane semua po wkwkwk”

Bnay :”boleh mas gpp nek nggak keberatan wkwkwk”

Aku :”yawes kaki nya yang satu lagi di selesaikan, tapi kaos kakinya di copot sendiri”

Sambil memijit kaki bu nay aku melihat bu nay sedang mencopot kaos kaki yang satunya. dengan posisi menunduk aku melihat gundukan gunung yang tertekuk badan dan agak terhalang oleh kerudung yang di pakainya.setelah selesai memijit kaki yang satunya aku berdiri dan bertanya soal di pijit di badanya

Aku :”dah mbak kakinya gimana enak semua enggak”

Bnay :”enak mas makasih ya udah bantu sama nolongin aku”

Aku :”santai kita kan satu team di sini hehe, la badane jadi di pijit enggak mbak”

Bnay :”Ooo ya jadi dong la enak e mas pijitan mu”

Aku :”yawes aku sekarang pindah di belakang mu. Pakai kursi yang nggak ada senderane mbak biar enak mijitnya”

Akhirnya bu naya pindah di kursi rusak yang hilang senderan nya dan aku berdiri di belakangnya. Mulailah akal bulus ku untuk memijat guru muda yang aduhai ini.mula mula aku memijat di bagian kepalanya aku elus elus di bagian kepala hingga belakang kepala. Kemudian tangan ku berjalan turun menyusuri belakan telinganya aku. Di posisi ini aku pusatkan gerakanku agak lama. Aku melihat bu naya merasakan sentuhan sentuhan ku dengan di tandai dari gerakan bibirnya dan gerakan badanya. Mungkin dia merasakan kegelian. Tak lama memijat di bagian belakang telinga aku lanjut memijat di bagian lehernya, aku usap lehernya pelan demi pelan aku naik turunkan jari jariku. Tak berselang lama aku merasakan nafas bu naya yang agak ber suara

Bnay :”shhhhh!! Mas geli e hhhm kamu pijit gimana kok enak mas”

Aku :”ya cuman aku urut mbak,dulu aku yo di ajarinnya gini, enak mbak”

Bnay :”enak mas sshh tapi pelan pelan aja agak ke pundak mas,agak pegel e”

Aku :”siap bu di nikmatin aja”

Akal ku udah nggak karuan melihat posisi diriku yang sedang menjamah tubuh kecil nan lembut milik teman kerjaku ini. Si joni pun tak kalah ingin menikmati sentuhan dari guru konseling yang ini. Tanpa bu naya sadari aku menempelkan otong yang sudah tegak kokoh dan di balut celana ini tepat di punggung nya. Aku gesekan pelan pelan sambil memijit di pundak bu naya. Karna merasa terganggu aku mencoba untuk membujuk bu naya agar aku dapat merasakan kulitnya secara langsung.

Aku :”mbak, kerudung nya copot aja po ketarik tarik ini nggak bisa ngurute aku”

Bnay :”ehh. Sshhh mas nggak usahhh nggak enak kalau guru lain apa murid lain lain lihat”

Aku :”kan mereka masih jam pelajaran bu lagian guru guru ya masih sibuk urusan masing masing”

Bnay :”hhmmm gimana ya mas di masuke aja tangan mu di kerudung ku, aku kendorin aja deh kancing kerudungnya”

Setelah mendapat sedikit celah mendapat celah akupun langsung memasukan jari jariku kedalam kerudung yang wangi ini. Aku merasakan kulit yang mulus dan rambut milik teman kerjaku ini. Dari pundak naik ke telinga dan turun lagi berulang kali dan posisi bu naya yang aku posisikan di badan ku aku merasakan bu naya nampaknya mulai terbuai dengan sentuhan ini.tubuhnya mulai merasakan kegelian dan kenikmatan yang entah apakah dia terangsang atau tidak tetapi hembusan nafasnya mulai sedikit terdengar.aku mencoba memberanikan diri untuk berani menuruni pangkal gundukan nya.

Aku :”mbak ini dada di bagian atasnya sekalian aku urut ya”

Bnay :”sshh eh mas mas nanti nek ada sek liat gimana”

Aku :”tenang mbak aku kan berdiri jadi bisa tau ada orang dating apa tidak”

Bnay :”mmmmhh iya mas,pelan pelan ya,dan awas kalok kamu aneh aneh”

Aku :”tenangg mbak cantik,aman kok, di nikmatin aja”

Bnay :’hhmmm iya mas, jangan di luar langsung di dalam kerudung sekalian mas, tapi jangan di buka lo kancing bajuku”

Aku :”aman bu paling tak buka satu yang paling atas”

Bnay :”hmmmm iyawes”

Mendapat lampu hijau,jariku pelan pelan menuruni pundak bu naya dan mulai menggosok di bagian dada atasnya. Aku mencoba membuka kancing bajunya dan mulai mengelus elus di bagian dada atas. Aku usap usap pelan naik turun, akku memberanikan untuk mulai menjamah di bagian samping dada bu naya aku merasakan tali terpal gunung yang kencang masih terkait satu sama lain.tak jadi masalah aku tetap menggosok di semua dada atas. Kepalau mencoba menunduk merasakan harum kerudung dan harum shampoo yang keluar dari kerudungnya. Aku mencoba pelan menciumi kepala wanita cantik ini.aku mendengar hembusan nafas yang semakin kencang di imbangi dengan tubuh yang semakin merapatkan diri di sandaran ku. Si joni yang tadinya hanya menempel sekarang merasakan pergerakan dari punggung bu naya.

Aku :”gimana mbak enak”

Bnay :”ssshhhh enak mas tapi geli”

Aku :”nikmatin aja bu,aku buka kancing nya satu lagi ya bu”

Bnay :”sshhhh hmmm, edan sampean mas nek ada sek liat gimana”

Aku :’tenang bu,sik ayem wae di penake wae”

Bnay :”ahhhs geli mas”

Aku mencoba mendapatkan pinggiran bongkahan gunung yang masih tertutup oleh terpal yang sangat kencang milik bu naya. Kedua tangan ku mencoba mengurut melingkari bongkahan yang membuat bu naya semakin bergerak pelan namun tak karuan. Aku yang mencoba kembali menciumi kepala bu naya pun mulai memberanikan diri menekan ciuman ku mulai dari atas kepala sampai ke telinga. Aku pun mulai membisiki dan meniup kecil telinga teman kerjaku yang mulai menilkmati permainan ini.

Aku :”gimana bu enak enggak”

Bnay :”shhhh hmmmm geli mas”

Aku :”tapi enak kan,aku masikan jariku ya bu”

Bnay “ssshh ahh jangan mas geli ahhh”

Aku :”udah tegang aja bu putingnya”

Bnay :”ehhh hmmm mas pelan pelan shhhhh”

Tanpa aba aba aku mulai mencium bibri tipis dengan gigi berbalut kawat anti demonstrasi. “Sluurpsss,sluuurpsss”. Suara bibir yang sedang di adu. Dengan lampu hijau yang sudah di berikan oleh bu naya aku mencabut kedua tangan ku dari kedua belahan dada miliknya. Aku hentikan aktifitas yang sedang terjadi.aku memindahkan posisi yang semula bu naya duduk di kursi aku bimbing untuk bersandar di meja.

Bnay :”shhh aahh mas kok kita malah jadi gini”

Aku :”gpp mbak sekali ini aja”

Bnay :”aku takut ketahuan mas,aku kan juga guru baru”

Aku :”santai mbak aku ya belum begitu lama dan pendiem tapi aku udah tau celah di tempat ini”

Bnay :”Sluuurrpps,ahhh jangan bilang siapa siapa ya mas, dan ini terakhir, aku besok nggak mau kaya gini lagi”

Aku :”sshhhhhh, iya mbak, maksih ya mbak udah di bolehin kayak giini, iya ini yang terakhir”

Bnay :”hmmm iya mas yog, ssshhht geli mas”

Aku :”mbak kocokin punya ku mbak”

Bnay :”nggak mas takut ketahuan”

Aku :”elus elus aja di luar celana”

Akhirnya bu naya mulai mengelus elus si joni yang sedari tadi meronta ronta,sambil kita tetap beradu bibir dan lidah, aku mencoba mencabut tangan ku dari seonggok sumber air miliknya dan menuju arah goa yang berada di tengah hutan miliknya. Entah hutan yang telah gundul akibat penebangan liar atau hutan yang masih menjadi sumber oksigen bagi bumi,

Bnay :”jangan di situ mas”

Aku :”cuman di luar rok kok mbak”

Bnay :”jangan mas,yang atas aja”

Aku :”hmmm okedeh mbak cantik, shhh ahhh terus mbak enak mbak”

Bnay :”gimana mas, gini”

Aku :”sshhh iya mbak pinter banget kamu mbak nyari telur burung,wes pengalaman mesti wkwk”

Bnay :”huss ngawur aja mas,kan bojoku dines di luar pulau”

Aku :”lakan dulu yo sempet ro misua to mbak, masak nikah langsung di tinggal dines”

Bnay :”hmmm kepo wkwk, mas gede juga ya mas punyamu”

Aku :”shhh gede mana sama punya misua”

Bnay :”husss rahasia dong”

Sembari beradu bibir dan mengobrol tipis selama beberapa menit aku dan bu nay di kagetkan dengan suara keras yang nyaring di telinga “KRIIIIINGGGGG!!!!! Waktunya jam istirahat sekolah” kami pun terkaget dan bersambung.
.
.
*mohon maaf tidak bisa menampilkan foto,agar suhu suhu semua bisa merasakan bagaimana jika menjadi seorang pendidik dan bersinggungan dengan tokoh toko yang di ceritakan.*
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd