Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Life Changing Experience

Overall keren sih, tp ada part yg kerasa dipaksain dan keburu2 di part 20 kalo gak salah, kan abis dari lombok masih semester 2, pas di part 21 udah mau skripsi aja.

Tp lumayan lah, update ya om
 
Ren ayo lanjutin
Tahun udah baru
Apdet baru nya mana... Huhuhu
 
EPISODE 35

"hmmm aku gak ada maksud apa-apa, jika ada apa-apa dengan Callisa, pasti aku gak mungkin datang kesini dan memintamu untuk mendampingiku di pernikahan kakakku, tapi jika kamu tak berkenan yauda gapapa, dan aku minta maaf", lanjutku dengan lirih dengan penuh penghayatan.
"hmmm kenapa ngajak aku?", balas Sandra dengan tampang serius.
"tak tau, rasanya klik aja denganmu", jawabku semakin grogi dan tak tau ngomong apa.
"tau gak sih, yg kamu lakukan ini bakal nyakitin Callisa, maaf Rend, aku gak bisa....maaf Rend, aku mau istirahat....", ujar dia dengan nada bergetar. sejak moment ini aku sangat paham aku kemungkinan akan menyakiti Callisa dengan kelakuanku, Sandra terlihat bergetar ucapannya dan matanya memerah, hatiku rasanya seperti teriris, seperti inikah rasanya ditolak. tanpa pikir panjang, aku langsung memutuskan untuk pulang saja.
apa yg aku lakukan memang terkesan terlalu egois, tapi aku ingin meyakinkan diriku. selain itu Sandra adalah orang pertama yg membuat aku merasa dicinta, dia layak untuk kucintai juga, namun dengan respon dia yg seperti ini membuatku bersedih dan berpikir aku salah langkah dimana.

sudah dipastikan bahwa aku akan pulang kampung sendirian, tak mungkin aku berbalik dan mengajak Callisa, selain waktunya terlalu mepet, dan nanti kesannya Callisa sebagai pemain pengganti, lagipula aku juga belum bertemu dengan keluarga Callisa, jika aku akan berniat baik pada seseorang, aku wajib untuk tidak main belakang. namun aku juga sadar sekali, jika aku mengajak Callisa, dia pasti mau sekali, tapi namanya orang galau, simple thing bisa jadi stupid mistake.

*

perjalanan ke kampung kali ini aku memutuskan untuk naik kereta api, aku ingin menikmati suasana persawahan yg asri dan perumahan pinggir rel kereta api yg terkesan kumuh namun penduduknya bahagia. penumpang yg duduk disebelahku adalah seperti seorang pekerja yg selama diperjalanan hanya tidur dan terkadang membuka HPnya dan tertawa sendiri, hmmm aneh. diperkirakan kereta akan tiba di kotaku menjelang sore hari, kata ibuku dikampung sedang hujan, jadi kemungkinan aku turun dalam kondisi hujan kecuali awan memutuskan untuk memberiku kecerahan. setelah perjalanan yg cukup lama, tibalah aku stasiun tujuan.
"bapak", ujarku pada bapak yg menjemput dan aku memberinya salam.
"selamat yo lhe", balas bapak sambil memberiku pelukan, "sendirian aja, katanya mau ngajak siapa gitu", lanjutnya.
"haha gak ada pak, mau ngajak siapa juga", balasku sambil berjalan menuju mobil Toyota SUV yg dibeli bapak 3 tahun yg lalu masih terawat dan mulus.
"nanti tugasmu nganter ibu ya kalau ada perlu kemana gitu", terang bapak mengenai tugasku.
"okee", balasku singkat.

setibanya dirumah, kondisi masih sepi dan belum banyak perubahan, hanya beberapa tukang langganan mulai memindahkan meja dan kursi sehingga lebih banyak ruang untuk duduk dan ngbrol kelak acara sudah mulai. tapi sejak aku tiba, aku belum bertemu dengan kak Novita.
"bu, mbak Novita mana?", ujarku, dirumah kami selalu menggunakan mbak dan mas, tapi kadang aku memanggil kak disesuaikan dengan dimana kita berada, biar berbaur.
"diatas, tidur kelihatanya, eh selamat ya, udah plong kan, mana cewekmu", balas ibu sambil cuci piring.
"ahaha apaan sih bu, yauda, aku mau ngamar juga capek", balasku sambil membawa tas keatas.
aku langsung masuk kamar dan rebahan, ternyata kamarku rapi, mungkin sudah disiapkan oleh ibu jika aku akan datang sore ini. selain kak Novita, Rahma pun juga tak terlihat, bapakku langsung sibuk ngbrol dengan para tukang. rasa sedih dan kecewa tidak jadi membawa Sandra terbayarkan setelah mendapat ucapan selamat dan rasa optimisme dari keluargaku. aku tak ingin memikirkan perihal jodoh untuk beberapa waktu kedepan.

akhirnya malam tiba, aku terbangun dari tidur cepatku, kondisi hujan gerimis membuat keluargaku cemas.
"pak, ini hujan terus ii gimana yo nanti pas acara", ujar ibuku yg cemas.
"hmmmm", balas bapakku sambil memejamkan mata dan nampak seperti meditasi.
"anak-anak ayo makan", teriak ibuku setelah kami semua berkumpul diruang tengah.
"gimana rasanya mau nikah kak?", tanyaku pada kak Novita yg mengenakan hotpants rumahan dan kaos longgar, tentu aku memandang kakakku berbeda, tak seperti dulu. bahkan video seks kami masih tersimpan dengan aman disuatu tempat.
"haha deg-deg.an sih haha, mana cewekmu", kembali dia menanyaiku.
"hmmmmm", balasku singkat.
dan kami ramai mengejekku kenapa tak jadi membawa cewek, namun tak kuceritakan kenapa tak jadi membawa seseorang, lagipula jika aku membawanya sekarang, kasian juga doi terlalu lama disini, bukannya semakin kenal namun juga bisa berubah jadi awkward. masih ada waktu sekitar seminggu sebelum kakakku sah menjadi istri orang, kadang jika aku membayangkan dia yg mengenakan pakaian seminim itu dirumah, ingatanku terhadap hari itu teringat kembali, jelas saat ini bukan waktu yg tepat untuk menggoda kakakku untuk ngamar dan bersenggama. rasanya kasihan kepada calonnya jika membayangkan sebelum menikah calon isterinya kentot dengan orang lain, jelas aku tak ingin terjadi padaku.

*

selama dirumah, tak ada kegiatan yg berarti, semua urusan sudah diberesi oleh tukangku, sedangkan ibu juga memilih menyuruh orang daripada keluar sendiri, dan Rahma masih sibuk sekolah, bapak juga kadang ke kantor. aku dirumah nonton tv, internet dan gitu terus, kakakku masih kadang ada acara sebentar.
"heeh Rend, aku masuk ya", ujar kakakku yg membuka pintu kamarku.
"hmmm ada apa?", tanyaku pada dia.
"keluar yok, bosen aku", ajak dia.
"ih anjir mau nikah masih sempat suntuk ya", ujarku padanya.
"deg-deg.an cuy makanya jalan biar gak tegang haha", balasnya.
"yauda yuk", balasku kembali, lantas dia keluar dari kamarku dan menutupnya kembali, aku bergegas untuk menggunakan baju dan refresing keluar. setelah itu aku menunggu kakakku dibawah.
"lho kalian mau kemana?", ujar ibuku.
"mau keluar bentar bu, sama Rendy, bosen dirumah terus", jawab kakakku.
"hmmm jangan lama-lama, Rend kakakmu dijaga", perintah ibu.
"oke bu, keluar dulu ya", balasku sambil menggeloyor keluar.
aku yg duduk di kemudi, perjalanan tanpa arah ini justru membuatku bingung, kakakku menggunakan baju terusan yg panjang roknya tepat selutut dan menggunakan sneakers. dengan penampilan kak Novita seperti itu seperti tak nampak jika beberapa hari lagi dia sah menjadi seorang isteri.
"ntar setelah nikah tinggal dimana kak?", tanyaku selama diperjalanan.
"nampaknya di jakarta sih, kalau mas Harris gak di pindah home-base di Denpasar", jawab dia.
"wii di Jakarta", jawabku girang.
"jangan macem-macem!!", jawab kak Novita. dan aku membalasnya dengan tertawa.
"balik di Jakarta pasti udah nakal lagi ya", tanya dia padaku.
"haha kaya kamu kagak aja kak, pasti sebelum nikah ini udah ngamar lagi ya dengan cowokmu", balasku dengan songong.
"ya terserah aku haha, kan punya cowok huuu", balas dia.
"ihh kak, itu paha di tutup kenapa, udah mau nikah juga hmmm", protesku dengan roknya yg sedikit naik sehingga memperlihatkan pahanya yg besar dan seksi.
"ya jangan dilihat dasar mesum, eh videonya aman kan", dia tanya tentang video seks dulu.
"aman banget lah, mau lihat?", tanyaku.
"gak", balasnya sangat singkat.
lantas kami berdua cari makan di salah satu warung lontong sayur terkenal di kota ini. kami berdua makan dengan cukup lahap dan rumah makan yg kecil dan panas membuat kami berdua berkeringat cukup banyak, terlebih kakakku, menjadi semakin hot. jadi aku berpikir, jika nanti dia tinggal di Ibukota apakah aku bisa mendapatkan kesempatan lagi.

setelah selesai makan siang, lantas kami kembali berada di dalam mobil dengan AC cukup kencang mengingat cuaca terik hari ini.
"mau kemana kak?", tanyaku saat setelah mobil berjalan pelan setelah mundur dari parkiran.
"hmmm manut, gak tau mau kemana lagi, terserah kamu", balas dia sambil bermain HP.
"hmmmmmmm aku belok ke hotel nih kalau bingung dan nakalin kamu", jawabku sambil bercanda.
"emang berani?", tantang kakakku.
"gak ah, kasian suamimu haha", balasku.
"huuu ya ayo kalau mau, udah lama nih gak kamu nakalin", katanya sambil melihatku.
"ihh apaan sih kak", aku sok-sok.an enggan, karena dia bentar lagi akan menikah.
"hmmm yauda, kalau gak mau, kapan lagi", balas dia nampak menantangku.
"yauda ayo, mau hihi, dimana?", balasku berubah girang.
"huuuuu makanya jangan sok-sok.an, cari penginapan jam-jam.an aja", balas dia. lantas aku memacu ke hotel kecil yg menerima sewa jam-jam.an, hotel yg letaknya dipinggiran kota, dari luar tak nampak seperti hotel.

hotel ini unik, bentuknya tidak bertingkat seperti hotel pada umumnya, namun bagaikan villa, yg mobil tiap pengunjung bisa diparkir tepat di depan kamar, dan parkirnya antara kamar satu dengan lainnya dipisah, sehingga cukup aman bagi yg ingin mesum dan tidak ketahuan. selain itu tiap parkir ada pintunya, jadi mobil masuk garasi dan ditutup, baru si wanita turun. aku mendapat kamar no. 24, tidak nampak aktifitas dari luar jika ternyata hotel yg menyediakan 30 kamar ini hampir penuh. aku sewa 3 jam, jika nanti ada overtime, baru bayar tambahannya. untuk sewa 3 jam, aku bayar 120rb rupiah. setelah mobil masuk garasi, aku tutup pintunya, kakakku baru turun. lantas dia berjalan memasuki ruang utama dan melihat kamarnya.
"kamarnya bagus juga dan bersih", ujar kakakku, dan aku langsung memeluknya dari belakang dan menciumi lehernya.
"ehhhhhhmmmmmmmm oooohhhhh", desah kak Novita, aku terus memeluknya dan meremas bokongnya sedangkan bibirku terus menjilati leher kakakku.
"ehhhhooohhhhhh awwhhhhh ooohhhh", leher dia meliuk-liuk naik bagaikan ular.
"awhhh kak aku merindukan moment ini", ujarku sambil terus memeluknya.
"kangen ya, kamu sih gak mau ke Surabaya", ujar kakakku.
"takut ketagihan kak", balasku singkat sambil tanganku membelai susunya.
"isshhhhh awhhhhhhhhh ahhhhhh", ku remas susunya yg kenyal itu.
"ooohhhhh adik, kamu nakal banget sih", dia menempelka pantatnya pada kontolku yg sudah mulai beranjak namun masih terkurung di dalam celana.
sambil terus berpelukan, pingang kami terus membuat gerakan untuk menggesek-gesekkan kelamin kami.
"eeerrggghhhmmmm errgghhmmmmm awhhhhh"
"awwhhhh baru gini aja udah enak bangeeetttt awwww"
"awwwhhhh yeeessss awwhhhhh", tanganku terus meraba pahanya yg terlihat karena roknya cukup pendek, hanya selutut, pahanya yg menggoda selalu membuatku horny.

lantas kakakku menarikku dan mendudukkan aku di kursi yg empuk dengan bantalan gabusnya. kakakku berdiri didepanku, dia mendekat padaku dan mencium bibirku.
"smoooccchhh smooooccchh smooocchhhh"
"smoochh ahh csooocchhhh smoochhhh", kami melakukan french kiss dan kedua tanganku menahan badannya agar tak jatuh kedepan.
"eerhhhmmmmm lembut banget kak kamu awhhhhh nagih", ujarku ngaco. kakakku lantas menjilati leherku bagaikan kucing yg haus.
"sluurrppp sluurrpp sluurrpp ahhhh"
"sluuuuuuuurrppp ooohhh sluuurrpp sluurrpppp", aku mengeliat bagaika ular yg terkena garam.
"eehhhmmmm ooowwhhh enak banget kak", desahku, kontolku sudah merasa sangat ingin dikeluarkan.

lantas tanpa kusuruh kakakku langsung berlutut didepanku, dan membuka kancing celana jeansku dan menariknya turun beserta celana dalamku, diturunkannya hingga terlepas semua. kontolku posisinya sudah tegak grak, terakhir aku bercinta dengan Callisa yg sudah cukup lama, sehingga aku sangat menginginkan ini.
"hmmm udah ngaceng banget gini", ujarnya sambil memegang kontolku.
"aooooo jangan diremas kak, iya udah lama banget gak ngentot", kataku jujur dan deg-deg.an.
"kapan emang terakhir?", ujarnya.
"2 bulanan lebih", balasku.
lanjutnya dia mengocokkan kontolku untuk beberapa saat hingga kontolku mengeluarkan pre-cum atau cairan bening yg membuat licin.
BLEESSS- sluuuurrrppppp, suara saat kakakku memasukkan pusakaku masuk kedalam mulutnya.
"awwwhhhhhhh yeeeeeeeeee awwhhhhhh", desahku panjang, dia hanya berdiam sambil kontolku memenuhi mulutnya.
lantas kakakku mulai untuk bergerak naik turun dengan tempo sangat pelan dan lidahnya menyentuh urat yg menonjol dikontolku sehingga rasanya sangat nyeri dan ngilu namun enaknya hingga ubun-ubun.
"ehhhmmmm ehhhmmm ahhh kak enak banget sih seponganmu", desahku sambil memandangi langit-langit.
"enak ya adik", ujar dia disela-sela sepongan.
"heem kak", desahku sambil menikmatinya dengan memejamkan mata.
dia melakukannya sungguh pelan dengan penuh penghayatan dan diapun juga turut menikmati moment ini, lidahnya semakin ahli berbelok-belok diantara kontolku yg sedang ngaceng dengan sangat sempurna. aku membelai rambutnya yg bergelombang sambil menahan ngilu dari enaknya blowjob.
"awwhhh ahhh kak enak banget kak"
"auuuuu ahhhhh hmmmmm awwhhhh"
"yaampun ngilu banget rasanya ahhhhhh"
"hmmmm owwhhhh", desahku merancu sambil menutup mata.
"kalau gak kuat keluarin aja gpp sayang", ujarnya sambil sejenak istirahat.
"haha gak kak, pengen aku tahan selama mungkin, enak banget soalnya, sayang kalau dikeluarin hehe", balasku sambil nafas yg terengah-engah.
"dasar, capek dong aku", balasnya sambil kembali melahap kontolku yg sangat basah karena ludah bercampur lendirku. kakakku menjilati ujung kontolku tepat pada lubangnya, rasanya sampai ubun-ubun dan seperti dikocok-kocok.
"hmmmm lama banget sih dik", ujarnya manja, lantas dia melanjutkan dengan ngocokin kontolku, "udah ya, gantian gih", lanjut dia sambil ingin berdiri.
"heeh sini gantian", balasku sambil memeluknya saat dia berdiri dan mengarahkan dia untuk duduk di tempat dudukku.
"smooocchhh smooocchh smoocchhh", disela-sela perpindahan posisi kami sempatkan untuk berciuman dulu, "kak aku gak mau ngelepasin kamu", ujarku padanya.
"ehhhmmmm so sweet, sok imut banget sih adikku", ujarnya sambil bersikap manja padaku sedangkan tangan kanannya terus mencengkramku.

aku menarik restleting dress kak Novita yg berada dibelakang, lantas terlihatlah punggungnya yg halus dan tali BH nya, aku turunkan dressnya hingga sekarang hanya terlihat BH dan celana dalamnya, dia membelakangiku. aku menciumnya dengan lembut di bagian punggungnya, dan kakakku melengkuh keenakan dengan desah lembutnya.
"awwhh Rend geli", ujarnya sambil sedikit tertawa. aku terus merabanya dan menciuminya dengan lembut.
"cuuup cuuupp cuuppp", suara ciuman lembutku, "ahh kak lembut banget sih kamu, seandaianya kamu istriku", lanjutku dengan suara lirih.
"hiiisshh, kakak sendiri kok mau dijadiin istri...hhmmmm haha geli Rendy sayang", ujarnya dengan canda.
aku melepas BH dan menurunkan celana dalamnya. sungguh pemandangan indah melihat kakakku bugil dari belakang. aku meminta kakakku untuk menaikkan satu kakinya di kursi dengan posisi berlutut, dan membungkukkan punggungnya maju, jadi seperti doggy namun dengan posisi berdiri. rambut dia yg bergelombang berurai membuatnya semakin glamor. lantas aku berlutut dibawahnya dan mendekatkan lidahku pada lubang surgawinya.
"eeegghhhmmmmm aawwwwhhhhh ooowwwhhh"
"aawwhhhh geliii hahaha awwhhhhh yeeeeeeee"
"aeeeeooohhhhh awwhhh awhhhh"
memeknya yg sudah basah membuatku semakin mudah memainkannya dengan lidahku, kakakku terus mendesah panjang keenakan.
"aweeewhhhhhhh Renddyyy ooohhhhh"
"oooohhhhh awwwwhhhh awwwhhhhh oooohhhhh"
"hmmmmm oooohhhhhhh, Rend udah Rend, langsung aja Rend masukin, aku gak tahan kalo hanya digoda terus", ujarnya sambil diiringi desah.

tanpa pikir panjang aku langsung berdiri tepat dibelakangnya, aku memeluknya dari belakang dengan lembut. dia meraih kontolku dari depan badannya, dan diarahkannya ke lubang memeknya yg halus tanpa ditumbuhi oleh bulu.
"awwwwwwwwwhhhhh auwwwoooohhhhh", desah panjang kami saat kontolku perlahan masuk ke dalam tubuhnya, posisi doggy berdiri ini emang salah satu favoritku.
"pelan pelan aja Rend, nikmati tubuh kakakkmu yg binal ini", ujar dia merancu nakal.
"auuuu auuuu awwhh auuuhh ahhuuu ahhuuu aahhh"
"aaahhhhh ahhhhh oooohhh auuhhhh ahhuuuu ahhuhhh"
ku dorong pelan pelan kontolku, terasa sangat hangat didalam memek kak Novita, aku tak peduli dia kakakku, sungguh pemandangan yg indah melihat kakakku dari belakang dengan kontol nancap ditubuhnya.
"aawwhhh awhhh awhhhh awwhhhh"
"enak banget kak, awwhhh awwwhhh awhhhh auwwoohhh"
"hmmmm awwhh ahhh ahhhhh"
kakakku kadang menunduk maju kedepan karena rasa nyeri dan ngilu keenakan.
"awwhhh enak banget sampe ubun-ubun awwhhh awhhhh"
"Rend, yg kenceng Rend, bikin kakakmu orgasme gak karuan Rend"
lantas aku menaikkan tempo pompaanku, menjadi lebih kencang setelah beberapa menit dengan tempo yg pelan dan passionate, sama seperti yg aku lakukan pada Callisa.
"awwhh awwhh awwhh awhhh awhhh awhhh"
"awhhh awhhh uwoohh awwhh auuuwwhhh awwhhuuu awwhuu"
"awwwooohhh awwwooohhh awuuuuyyhh awwuuhhh ooohh"
desah kami berdua saat aku menyodok di posisi yg sama dengan tempo yg sama dengan harapan agar kakakku segera meraih orgasme di posisi favoritku.
"eehhhmmm ehhmmm ohhh Rendyy aawwhhh"
"awwhhhhh awwoohhhhh"
lantas kakakku kedua tangannya berpegangan dikedua lengan kursi yg kami gunakan, nampaknya cengkramannya semakin kuat.
"awwhhhh teruuuss awwwhhhh Rendyyy ahhhh aku mau keluaar awwhhh", rancu dia, lalu aku memompannya semakin cepat, pinggulku rasanya ingin copot.
"aawwwhhhh sayangggg awwwhhhh terus iya disituuu teruuuusss awwhhhh yeeessss awwwwhhhh awwwhhhhh", desah panjangnya diiringi dengan tubuhnya yg menggetar dan cengkraman tangannya semakin kuat, memeknya memijat-pijat kontolku dengan kencang dan hangat. aku cabut kontolku, dan keluarlah cairan bening yg mengalir dari vaginanya dan mengalir ke pahanya.
"oohhhh huuuhhh awwhhh bentar istirahat bentaaar ahhh enak banget aahhh", ujar dia sambil memutar badannya kearahku sambil tersenyum. lantas aku duduk sejenak di kasur di depan kursi itu.

"hahha enak banget sih kamu", ujar dia sambil mengibaskan rambutnya yg bergelombang, "eh Rend, bawa kondom ga?", tanya dia.
"ehhmmm bentar aku cek di dompet kak kalau ada", balasku sambil berdiri akan mengambil dompetku dan melihat apakah ada kondom di dalam, memang aku biasa menyimpan 1 bungkus kondom di dalam dompet, tentunya aku simpan di tempat yg aman dan orang awam tak tau letaknya.
"dasar, udah sering prepare ya haha", tawa dia, sambil aku menyari, dan ternyata ada 1 bungkus, memang sudah lama aku gak menggunakan kondom.
"ada satu kak", ujarku sambil menunjukkannya.
"yeeey, ayo sayang, obok-obok pantatnya kakakmu", ujar dia genit sambil berposisi doggy di atas kasur.
lantas aku mengenakan kondomku yg berwarna pink itu, kontolku nampak gagah dan berkilau karena warna kondom itu. aku mendekatkan kontolku pada pantat dia, dan menekannya pelan-pelan.
"auuuuuuuuuuhhhhhhhh", kakakku melengkuh panjang saat kepalaku menyentuh lubang pantatnya.
"eeeggghhmmmm sempit lagi kak, gak dimasukin toh kemarin", tanyaku sambil berusaha menekan dalam-dalam.
"kagak lah, ini kan khusus untukmu hihi", ujarnya nakal, lantas aku mendekatkan kepalaku pada lehernya yg membuat dia terbaring rata dikasur dengan posisi tengkurap.
"smoooccchhhhh awwwwhhhh Renddyyy hahaha", tawa dia sambil aku ciumi lehernya, "ayo Rend tekan lagi", ujarnya memintaku kembali pada urusan anal.
"eeeggghhhmmmmmm awwwhhhhh arrrggghhhmmmm", erangku menekan dalam-dalam, diiringi keringat yg keluar dari tubuhku.
"aaaaauuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhh auuuuuhhhhhhh"
"awwwwuuuuuhhhhhh awwuuuuuhhhhhhhh ayo teruuuuugghhhh"
PLOOOP, akhirnya kepala kontolku sudah bisa masuk, aku lantas mendorong pelan-pelan.
"eegghhmmmm", desah kakakku saat aku mendorong masuk, dia membenamkan kepalanya diantara bantal dan kasur. lantas aku memompanya pelan-pelan dan menikmati cengkraman yg lebih kencang daripada vagina.
"awwhhhh awhhhh aooowwhhh aooowwhhh peret banget"
"awwwwuuuhhhh aoooowwwhhh awwhhhuuu"
"awwhhh Rendyyy awwhhhhh pantatku melebar ini awwhhhhh"
aku tak ingin menyakitinya dan memompanya pelan-pelan, aku juga turut menimpa tubuhnya dari atas, namun kedua tanganku menahan badanku agar tak menimpa dan membuat beban pada badan kak Novita.
"ah awh awh aw aw ah awh ahw ahw", desahnya sudah tak sekencang tadi mungkin sudah mulai lelah dan juga menahan sakit.
"awh Rend, nyeri tapi enak hihi", ujarnya.
lantas dikit demi dikit aku menaikkan tempo kentotanku saat kakakku sudah mulai adaptasi dengan benda asing didalam pantatnya.
"awhh enak banget kak, aku keluarin di pantat ya", mintaku.
"heeem, masih jauh?", tanya dia.
"udah hampir sih tapi masih bisa nahan", ujarku disela-sela beritual.
aku memompanya pada tempo yg sedang, dengan harapan mengantar pejuhku mendekat ke ujung kontolku, kurang lebih hampir 7 menit dengan tempo sedang dan keringat dipunggungku dan kakakku sudah mulai banyak. kakakku tambah seksi saat berkeringat.
"auuuu aooooo aooooo ahhhh Rend, terus Renddd, ahhh mau deket aku", ujar dia dan aku berpikir malah kakakku yg dapet lagi. aku menurutinya dan memompanya lebih kencang.
PLOP PLOP PLOP PLOP PLOP
PLOP PLOP PLOP PLOP
PLOP PLOP PLOP
"AWWWHHHHHH YEEEEEEEEEEESSS AWWWHHHHHHHHH RENDDYYYHHHHHH", desah kencang kakakku yg orgasmenya semakin hebat, tubuhnya mengencang, kepalanya di benamkan ke kasur, kakinya terus bergetar, kontolku diremas-remas sangat erat dan aku menarik kontolku keluar agar kakakku bisa sedikit istirahat.
"AOOOOWWWHWHHHHHHH", teriak dia saat aku menarik kontolku, bukannya semakin tenang, namun dia justru melingkarkan tubuhnya kesamping sambil tangannya berada diselangkangan, dan desahnya tiada akhir.
"awwhhhh awwhh aduuuuhhhh awwhhh awwuuuhhhhdduuhhhh awdduhhh", dia seperti kesurupan, dan aku panik.
"kak Nov, kamu kenapa?", ujarku sambil memeganginya panik, kontolku mengecil karena bingung.
"awwwhhhhh awuuuhhhhhh aduuuuhhhh anusku kedutan awhhahhaha", ujarnya sambil tertawa malu.
"aahhh bikin panik", ucapku sambil sedikit lega.
"haha enak banget sihhhh, ayok lanjut", ujar dia semangat. dan aku memandangi kontolku yg melemas dan kondomnya sudah akan lepas.
"yaaahh kok mengecil", ujarnya sambil memegangi kontolku.
"abisnya panik", jawabku.
"yauda gak usah pakai kondom, masukin depan aja ya", ujarnya sambil menyuruhku berbaring dipunggungku.

kakakku lantas memposisikan diri tepat diatasku sambil masih ngocokin kontolku agar ngaceng lagi.
"terakhir coli kapan Rend?", tanya dia.
"sebelum pulkam kak", jawabku.
lanjut dia mengarahkan kontolku masuk ke dalam memeknya, dan dia seperti terbang saat pusakaku masuk pertama kali kedalam badannya.
"awwuuuuhhhhhhh awwhhhhhhhhh"
kakakku langsung bergerak naik turun dengan cepat, mungkin dia juga sudah capek dan ingin ini segera berakhir.
"kak, awwhhh posisi ini yg paling indah awhhh aku bisa memandangimu dari bawah hingga atas, kamu sungguh cantik kak awwhhh enak kak", ujarku sambil meremat susunya, namun kakakku tidak menjawab, hanya dia memandangiku saat aku berkata tadi, dia kembali merem melek menikmati irama.
"aduuuhhh kak enak kaaakk awwwhhh"
"aku gak ingin ini berakhiiirrr awwhhh enaaaakkk sekaliii"
"awwhhhh kakakku tersayang, kenapa baru sekarang kita melakukan ini awwhhh", rancuku tak jelas.
"aku pengen ngentotin kamu terus, walau kamu dah nikah kaakk, udah punya anaakkk, ahhhhh MILF aawhhhhhhh kakakkuuu awhhhh", aku mendesah ngaco dan kakakku hanya senyum-senyum aja.
kakakku terus menggerakkan naik turun, aku berpengangan pada pinggulnya dengan erat.
"awhh awhhhh awhhh kaaaakkkkk udah deket bengeeet kak, minggir kak, aku pengin keluarin di tetekmu kak", ujarku meminta kakakku minggir, namun dia justru semakin menekan dalam dan menggerakkan pantatnya seperti ngebor dan tak mengangkatnya, desakan itu semakin dekat.
"ARRGGGHHHH ARRGGHHHH AWHHHHHH KAAAAKKKKK KELUAAARRRRRHHH AAAHHHH", desah kencangku sambil memejamkan mata, kontolku rasanya mengeluarkan semua cairan yg ada didalam badanku, kakakku hanya menatapku sambil tersenyum saat aku orgasme.
"hooosshh hoosshh hosshhh ahhh kak, minggir kak, aku keluar didalem kak", ujarku sedikit panik, dan kakakku hanya diam saja.
"heehe gapapa, anget kok enak Rend haha", ujarnya genit.
"nanti kalau hamil lhooo", panikku dan kakakku hanya tertawa.

dia tak segera minggir namun masih berada diatasku dengan kontolku masih menancap dan dia mendekatkan tubuhnya padaku, dan aku memeluknya.
"enak banget Rend", ujarnya dipelukanku, "udah yuk hihi next time lagi ya", kata dia dengan genit, aku tak menyangka kakak kandungku sangat genit.
lantas dia mencabut kontolku dan meneteslah pejuhku keluar dari memeknya, memang aku keluar sangat banyak tadi, semoga aja tak menjadikan anak bagi dia. jika iya, aku akan jadi seorang ayah.
kami berdua segera merapikan baju tanpa mandi dan kakakku sedikit berdandan untuk merapikan make-upnya. kami keluar dari hotel tanpa penyesalan dan kakakku justru terlihat lebih bahagia, dia langsung duduk di mobil dan aku membuka pintu garasi hotel unik ini. dan menjalankan mobil berhenti sejenak di resepsionis untuk menyelesaikan urusan, kami tidak nyampai 3 jam. lalu kami lanjut perjalanan pulang.
"hahha baunya pejuh ya", ujar dia sambil ngakak.
"iya e kak kalau dipikir-pikir, nanti kalau ketahuan gimana?", panikku.
"ah kamu terlalu panik", ujarnya.
"eh kak, jika nanti setelah nikah aku masih pengin gimana hihi, entah kenapa kentot sama saudara lebih bergairah", terang.
"lha emang, aku udah tau karena temenku di kampus ada yg terang-terangan juga, udah seperti biasa juga soalnya", ujar dia santai, "hmm nanti kalau pengin ya kita cari tempat hihi seperti tadi", lanjutnya.
"hehehehehe", balasku dengan girang.
kamipun sampai rumah, agar tak menimbulkan curiga kami langsung masuk kamar masing-masing, namun saat menaiki tangga.
"kalian abis dari mana?, kok lama", teriak ibuku.
"nonton buuuu", teriak kakakku dari lantai dua. dan dia masuk ke dalam kamarnya, begith pula denganku, dengan perasaan puas namun juga ada rasa bersalah.

*
di hari pernikahan.

aku menyaksikan kakakku sangat cantik di atas pelaminan, dia sungguh bahagia, apalagi suaminya, juga sangat senang, bapak ibuku yg menggunakan pakaian adat jawa begitu serasi, yg tidak diketahui oleh banyak orang adalah aku meninggalkan pejuh yg cukup banyak di dalam tubuh mempelai wanita.

aku dengan Rahma berjalan-jalan dengan mengenakan pakaian adat jawa ikut menyalami para tamu dan hunting makanan. walau dia masih SMA namun pantatnya terangkat gegera menggunakan highheels dan tubuhnya yg ramping membuatku ingin menggaulinya, wajahnya yg cantik mengingatkanku pada artis muda Pevita Pearch (kelihatanya nama belakangnya itu). membuatku berpikir, apakah dia masih perawan, tapi kelakuan dan penampilan Rahma lebih tertutup daripada kak Novita saat SMA dulu, dam Rahma juga lebih kalem.
"jangan jangan, jangan nafsu sama adik sendiri yg lembut dan kalem ini", pikirku dalam hati.


---BERSAMBUNG---

Mulustrasi

Novita​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd