- Daftar
- 11 Apr 2012
- Post
- 455
- Like diterima
- 719
Dunia adalah tentang kita, kita yang hidup di bumi ini. Tentang arti saling mengenal, menghargai, memahami dan mencintai satu sama lain. Tuhan selalu memberikan dua pilihan untuk kita. Bahagia dan kesedihan, Kaya dan Miskin, kehidupan dan kematian, dan juga beberapa pilihan lainnya, selalu ada pilihan. Beberapa orang hidup mempunyai tujuan, cita-cita yang akan diraih melalui perjuangan. Beberapa orang lainnya merasa sudah mati bahkan setelah mereka terlahir. Kita tidak perlu menghitung berapa banyak jumlah yang hidup dan mati, biarkan tuhan yang menentukan, dan biarkan waktu yang memberikan kita perjalanan.
-Jakarta, 2013-
Dalam sebuah acara televisi yang cukup ternama, ada sebuah acara talkshow yang mengangkat tentang kehidupan orang-orang yang begitu memberikan inspirasi. Tidak perlu menjadi artis atau politikus untuk memberi inspirasi kepada orang banyak, cukup untuk menjadi seseorang yang berguna dalam keadaan apapun untuk seseorang.
Pembawa acara mulai memberikan sambutan kepada penonton di studio tersebut. Kata-kata indah dari beberapa orang ternama ia ucapkan. Sampai saatnya ia mulai mengucapkan nama seseorang yang akan diundangnya untuk berbincang dengannya selama satu jam.
"Dia adalah seorang pemuda yang cukup memberikan inspirasi tentang sebuah kehidupan kepada orang banyak, pemuda yang berjuang diatas kegelapan untuk memberikan cahaya pada yang lain, tertulis dalam kata-kata yang terlontar indah di setiap bukunya. Inilah dia, Leo!" kata si pembawa acara yang bernama Andy itu.
Pemuda bernama Leo itu pun masuk ke dalam studio, tepuk tangan dari penonton memberikan sambutan yang meriah. Leo bersalaman dengan Andy. Mereka berdua duduk di kursi yang di sediakan.
"Leo, terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk datang," kata Andy memulai pembicaraan.
"Sama-sama," ucap Leo.
"Leo ini adalah seorang penulis muda yang sudah mengeluarkan beberapa buku tentang kehidupan-kehidupan manusia yang berada dalam tekanan hidup, termasuk buku tentang biografi Leo sendiri, benar?" tanya Andy.
"Ya, ya...," jawab Leo singkat.
"Anda termasuk orang yang berada dalam tekanan hidup juga berarti?" tanya Andy kembali.
"Hampir setiap jam," jawab Leo seraya tersenyum.
"Di dalam buku anda yang berjudul; "Ceritaku tentangku" ini," ucap Andy seraya menunjuk sebuah buku. "Apakah sepenuhnya yang tertulis disini adalah kenyataan yang anda alami?"
"Setiap huruf dan kata-kata yang ada di buku itu adalah nyata, tanpa di lebih-lebihkan sedikitpun, apa yang saya alami, saya rasakan adalah sebuah kata, seperti sekarang saya bicara, semuanya adalah tentang kata, kata-kata yang nyata," jawab Leo.
Penonton kembali bertepuk tangan setelah mendengar ucapan Leo.
"Bisa anda ceritakan tentang sebagian kecil dari kehidupan anda yang ada di buku ini?"
"Tentu, dengan senang hati."
Leo tersenyum, ia menarik nafas dalam-dalam sebelum ia memulai untuk menceritakan sebagian kecil tentang kisah hidupnya.
Terkadang, untuk menjadi seorang yang bahagia, kita perlu untuk merasakan kesedihan. Itulah kehidupan yang akan di lalui seseorang, dan orang itu bernama Leo. Pemuda yang cukup pintar tapi ia tak mengetahuinya. Leo terlahir sebagai orang yang bahagia, ekonomi keluarga yang cukup, kedua orang tua yang menyayanginya, tapi setiap kebahagiaan yang ada, selalu ada pula tentang sebuah kesedihan.
Di sekolahnya Leo terkenal sebagai murid yang pintar tapi penyendiri, bukan karena ia sombong, hanya saja ia merasa sulit berbaur dengan lainnya. Ia adalah penikmat kesendirian. Ia hanya tersenyum untuk kedua orang tuanya dan untuk beberapa orang yang cukup mengenalnya dengan baik. Hanya beberapa, dan itu sangat berarti untuk Leo.
Di masa akhir sekolah menengahnya, Leo mendapat sebagai predikat murid terbaik, ia juga mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas ternama di kota Depok. Atau yang biasa dikenal dengan Kampus Biru.
-Jakarta, 2013-
Dalam sebuah acara televisi yang cukup ternama, ada sebuah acara talkshow yang mengangkat tentang kehidupan orang-orang yang begitu memberikan inspirasi. Tidak perlu menjadi artis atau politikus untuk memberi inspirasi kepada orang banyak, cukup untuk menjadi seseorang yang berguna dalam keadaan apapun untuk seseorang.
Pembawa acara mulai memberikan sambutan kepada penonton di studio tersebut. Kata-kata indah dari beberapa orang ternama ia ucapkan. Sampai saatnya ia mulai mengucapkan nama seseorang yang akan diundangnya untuk berbincang dengannya selama satu jam.
"Dia adalah seorang pemuda yang cukup memberikan inspirasi tentang sebuah kehidupan kepada orang banyak, pemuda yang berjuang diatas kegelapan untuk memberikan cahaya pada yang lain, tertulis dalam kata-kata yang terlontar indah di setiap bukunya. Inilah dia, Leo!" kata si pembawa acara yang bernama Andy itu.
Pemuda bernama Leo itu pun masuk ke dalam studio, tepuk tangan dari penonton memberikan sambutan yang meriah. Leo bersalaman dengan Andy. Mereka berdua duduk di kursi yang di sediakan.
"Leo, terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk datang," kata Andy memulai pembicaraan.
"Sama-sama," ucap Leo.
"Leo ini adalah seorang penulis muda yang sudah mengeluarkan beberapa buku tentang kehidupan-kehidupan manusia yang berada dalam tekanan hidup, termasuk buku tentang biografi Leo sendiri, benar?" tanya Andy.
"Ya, ya...," jawab Leo singkat.
"Anda termasuk orang yang berada dalam tekanan hidup juga berarti?" tanya Andy kembali.
"Hampir setiap jam," jawab Leo seraya tersenyum.
"Di dalam buku anda yang berjudul; "Ceritaku tentangku" ini," ucap Andy seraya menunjuk sebuah buku. "Apakah sepenuhnya yang tertulis disini adalah kenyataan yang anda alami?"
"Setiap huruf dan kata-kata yang ada di buku itu adalah nyata, tanpa di lebih-lebihkan sedikitpun, apa yang saya alami, saya rasakan adalah sebuah kata, seperti sekarang saya bicara, semuanya adalah tentang kata, kata-kata yang nyata," jawab Leo.
Penonton kembali bertepuk tangan setelah mendengar ucapan Leo.
"Bisa anda ceritakan tentang sebagian kecil dari kehidupan anda yang ada di buku ini?"
"Tentu, dengan senang hati."
Leo tersenyum, ia menarik nafas dalam-dalam sebelum ia memulai untuk menceritakan sebagian kecil tentang kisah hidupnya.
*****
Terkadang, untuk menjadi seorang yang bahagia, kita perlu untuk merasakan kesedihan. Itulah kehidupan yang akan di lalui seseorang, dan orang itu bernama Leo. Pemuda yang cukup pintar tapi ia tak mengetahuinya. Leo terlahir sebagai orang yang bahagia, ekonomi keluarga yang cukup, kedua orang tua yang menyayanginya, tapi setiap kebahagiaan yang ada, selalu ada pula tentang sebuah kesedihan.
Di sekolahnya Leo terkenal sebagai murid yang pintar tapi penyendiri, bukan karena ia sombong, hanya saja ia merasa sulit berbaur dengan lainnya. Ia adalah penikmat kesendirian. Ia hanya tersenyum untuk kedua orang tuanya dan untuk beberapa orang yang cukup mengenalnya dengan baik. Hanya beberapa, dan itu sangat berarti untuk Leo.
Di masa akhir sekolah menengahnya, Leo mendapat sebagai predikat murid terbaik, ia juga mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas ternama di kota Depok. Atau yang biasa dikenal dengan Kampus Biru.