LANJUTAN DARI ATAS
.
.
.
.
.
----POV ANGEL----
Restart. Memulai kembali setelah
shutdown beberapa saat.
Restart adalah tombol canggih yang selalu menjadi solusi awal untuk memecahkan masalah pada sebuah perangkat komputer yang tidak bisa merespon dengan sempurna. Ketika komputer kalian mengalami
failure, yang perlu kalian lakukan hanyalah menekan tombol
restart untuk memulihkan kembali fungsi
software dan
hardware seperti semula
. Just like we did yesterday.
Saat situasi semakin memburuk. Saat masyarakat sudah semakin resah. Saat Negara sedang diambang kehancuran yang dipicu oleh krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah. Dan saat harapan kami untuk memperbaiki segalanya kian menipis. Dalam waktu yang sangat terbatas, secara ajaibnya kami berhasil menekan tombol
restart untuk mengembalikan keadaan menjadi normal kembali.
Yes. We did it. Terlepas dari berbagai hambatan yang kami hadapi seperti kucing-kucingan dengan polisi bahkan sampai hampir membuatku celaka, namun kami cukup sukses. Memang tidak berjalan mulus sesuai yang kami rencanakan, tetapi pada akhirnya kami behasil memulihkan kembali data keuangan Nasabah Uni-Bank yang telah hilang. Kami berhasil membatalkan terjadinya serangan kedua sekaligus mencegah terjadinya krisis ekonomi terparah yang bisa menyebabkan runtuhnya sebuah Negara. Dan sekarang semuanya kembali normal seperti semula.
Para nasabah Uni-Bank telah mendapatkan kembali catatan keuangan mereka sama seperti saat sebelum serangan terjadi. Meskipun uang mereka tidak akan kembali dalam waktu dekat, namun dengan catatan keuangan itu Pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan bisa menghitung dan mencairkan dana talangan bagi para nasabah Uni-Bank yang telah menjadi korban.
Mungkin ada yang bertanya,
kenapa harus pemerintah yang membayar? Kenapa bukan Uni-Bank yang mengembalikan uang para nasabahnya?.
Risetku berbulan-bulan selama bersembunyi dari kejaran para Legiun
D4RKS1DE menemukan beberapa fakta yang relevan mengenai serangan siber kepada Uni-Bank. Ternayata selama ini Nasabah Uni-Bank hanyalah korban sebuah konspirasi.
Sebelum serangan yang bertajuk
SHUTDOWN! menghebohkan publik
, Uni-Bank mengalami kesulitan likuiditas sehingga tidak mampu membayar uang para nasabahnya. Itu sebabnya CEO Uni-Bank diam-diam berkonspirasi merancang skenario jahat peretasan data keuangan para nasabah mereka sendiri bekerja sama dengan kelompok hacker paling berbahaya di Dunia,
D4RKS1DE. Konspirasi dan rencana jahat mereka bisa berjalan rapi karena ada kekuatan besar yang ikut mengatur dibelakangnya.
Namun demikian, pada saat itu aku belum mengerti kenapa
D4RKS1DE Kelompok Hacker paling ditakuti di Dunia repot-repot beroperasi disini dan menyerang Bank kelas BUKU 3. Aku menyadari adanya kejanggalan, namun saat itu aku kesulitan menyambungkan benang merahnya. Sampai akhirnya aku mendapatkan informasi tentang rencana serangan kedua pada salah satu Bank yang lebih besar dengan kategori kelas BUKU 4. Jelas
D4RKS1DE mempunyai rencana yang besar di negara ini, dan serangan terhadap Uni-Bank hanya sebagai pijakan awal.
CEO Uni-Bank telah berhasil dimanipulasi dan dikendalikan oleh Mereka. Dia tidak tahu jika kerjasama jahatnya ditunggangi agenda lain yang lebih masif. Kemudian sama seperti program yang sudah tidak diperlukan atau tidak dibutuhkan lagi, maka program itu akan dibunuh prosesnya. Menggunakan perintah ‘taskkill / IM Uni-BankCEO.exe’ , kerjasama mereka berakhir dengan timah panas dikepala CEO Uni-Bank. Nyawanya melayang sia-sia akibat godaan dan kepercayaannya terhadap iblis.
Sampai sekarang Pemerintah belum mengkonfirmasi kasus gagal bayar Uni-Bank. Mungkin mereka berusaha menutupinya agar tidak terjadi kepanikan yang berlebihan. Mereka juga belum mengkonfirmasi keterlibatan
D4RKS1DE atas serangan siber yang terjadi tujuh bulan yang lalu. Mungkin juga mereka tidak tahu jika serangan itu adalah ulah
D4RKS1DE. Mereka malah menuduh kami yang membuat keributan di StackSolution kemarin sebagai dalang aksi serangan
SHUTDOWN!. Fuck them all. Padahal kami telah membantu mereka dan mengembalikan keadaan menjadi normal kembali.
Kami memang berhasil menekan tombol
Restart dan sekarang keadaan sudah kembali normal seperti semula
. Tapi apakah masalahnya sudah terselesaikan?. Belum. Restart hanya menyelesaikan masalah secara sementara. Karena inti dari permasalahan tersebut belum diketahui.
Failure dan Error akan terus-terusan mengganggu sistem meskipun berulang kali tombol
Restart ditekan. Akar yang menyebabkan masalah itu timbul harus ditemukan agar bisa diperbaiki.
Itu sebabnya aku disini sekarang.
Duduk seorang diri di sebuah halte bus di sebuah kawasan bisnis elit modern yang terdiri dari perkantoran, apartemen, hotel, mall dan tampat-tempat hiburan. Kawasan yang sering dimirip-miripkan dengan Manhattan yang ada di New York. Sepanjang penglihatan mataku yang masih mengantuk ini melihat, yang terpampang adalah hutan beton gedung-gedung bertingkat.
Jalanan di depan halte pada hari minggu pagi ini sudah ramai bahkan sejak gelapnya malam belum memudar. Orang-orang memanfaatkan jalanan yang ditutup bagi kendaraan untuk berolahraga, joging, senam, bersepeda, atau dijadikan tempat berkumpulnya berbagai komunitas berpakaian norak.
Meskipun aku sedang berada di halte, namun aku tidak sedang menunggu kedatangan bus. Bahkan bus tidak akan datang di minggu pagi seperti ini. Aku sedang menantikan datangnya seseorang. Rasanya duduk berjam-jam di sini membuatku muak. Setiap orang yang lewat di depanku selalu memperhatikanku terutama cowok-cowok dengan tatapan cabul mereka. Beberapa dari mereka sengaja mondar-mandir hanya untuk mencuri-curi kesempatan memandangku.
Fuck.
Aku benci berlama-lama berada di keramaian seperti ini. Aku memang tidak banyak bersosialisasi tapi aku bukanlah anti sosial. Hanya saja berada di tempat terbuka seperti ini sedikit membuatku khawatir.
Aku tidak takut dengan polisi yang sedang memburuku. Mereka tidak akan pernah mengenaliku. Kirana sudah merekayasa setiap CCTV yang ada di StackSolution dan menghapus semua jejak kami di tempat itu. Di tempat terbuka seperti ini yang paling aku khawatirkan adalah para legiun
D4RKS1DE yang setiap saat bisa saja melakukan sesuatu yang mengerikan kepadaku. Seperti yang telah mereka lakukan kepada CEO Uni-Bank. Aksi kami telah membatalkan rencana jangka panjang mereka. Aku punya firasat kalau mereka tidak akan diam saja dan akan menuntut balas kepada siapa-siapa yang telah mengacaukan rencana besar mereka. Dan itu sedikit membuatku paranoid. Sejak keluar Hotel, aku merasa ada yang sedang mengawasiku dari kejauhan. Aku merasa terancam jika berlama-lama di tempat asing seperti ini.
Harus kuakui bahwa misi recovery data keuangan nasabah Uni-Bank adalah project tersulit dan paling berbahaya yang pernah kulakukan. Berbulan-bulan kasus itu menyita energi dan pikiranku. Salah satu alasan aku bisa berhasil menjalaninya dan melakukannya adalah karena aku tidak punya kehidupan normal seperti orang-orang seusiaku. Aku tidak punya kehidupan sosial. Sudah lama juga aku tidak pulang kerumah karena harus bersembunyi dari kejaran para Legiun
D4RKS1DE. Hmm, Setidaknya aku punya alasan untuk tidak pulang kerumah selama berbulan-bulan. Karena aku paling benci jika harus pulang ke rumah.
Alasan lain kenapa aku bisa berhasil menyelesaikan misi ini adalah karena aku tidak melakukannya sendirian. Kirana dan cowok cabul itu juga ikut andil. Namun keberhasilan kami mempunyai konsekuensi yang berat. Aku sih yakin bisa dan mampu menjaga diriku sendiri.
Tapi bagaimana dengan mereka berdua?. Apakah mereka berdua mampu meng-handle konsekuensinya?. Menjamin keselamatan mereka berdua adalah resiko yang harus aku tanggung saat membiarkan mereka terlibat dalam pusaran kasus ini. Aku akan sangat menyesal jika terjadi apa-apa kepada mereka berdua. Fuck. Bertanggung jawab atas orang lain itu menyebalkan.
Sebenarnya aku tidak ingin menyeret mereka terlibat dalam salah satu peristiwa terheboh yang terjadi di negara ini. Dari awal aku tau kalau ini misi berbahaya karena melibatkan polisi dan kelompok Hacker paling sadis di Dunia. Tapi mereka berdua bersikeras tidak ingin membiarkanku menjalaninya sendiri. Mereka berdua sangat peduli denganku. Dan jujur, Itu membuatku tidak nyaman. Aku sudah terbiasa melakukan apapun sendiri. Aku tidak ingin dipandang sebagai cewek yang lemah. Meskipun aku punya kelemahan, aku tidak ingin orang-orang tahu akan hal itu.
Tapi malam itu, cowok cabul itu sudah tahu bagaimana saat aku sedang berada pada titik terlemahku.
Arrggghhh, mimpi burukku tiba-tiba muncul saat sedang bersamanya. Menangis dalam dekapannya seperti anak kecil adalah hal yang sangat memalukan. Egoku sudah hancur berantakan dihadapannya. Padahal selama ini secara tidak langsung di dahiku ini sudah tertulis kalau aku sangat membencinya. Aku muak berurusan dengan cowok manapun. Dan dia sudah tau itu.
Tapi mengapa dia selalu saja muncul di saat-saat yang tidak tepat? Sebenarnya apa rencana alam semesta ini mempertemukanku dengan dia?, Dan yang paling membuatku kesal, mengapa pengalaman seksual pertamaku harus dengan cowok cabul menyebalkan seperti dia?
Satu-satunya keadaan yang tidak akan kembali normal seperti semula adalah diriku.
HUUFF.. !!. Sebelumnya aku tidak merasakan apa-apa, namun sekarang aku menyadari ada yang berbeda pada diriku sejak pengelaman seksual pertamaku dengan dia. Aku tidak bisa berhenti memikirkan kejadian itu, bahkan aku mengulangi kejadian itu di dalam mimpiku.
Semua masih terekam jelas di dalam memory otakku. Saat wajahnya mendekat, saat bibirnya menyentuh bibirku, saat lidahnya mendesak masuk ke dalam mulutku, dan saat lengannya mendekapku semakin erat seakan punya kuasa yang lebih atas tubuhku. Seperti komputer yang sedang terkena virus, saat itu otakku serasa nge-
hang. Virus yang dia cemarkan pada tubuhku entah melalui setiap sentuhannya atau pada air liur yang dia salurkan dari mulutnya ke mulutku membuatku terlena. Dan anehnya aku tidak punya kendali lagi atas tubuhku sendiri, tubuhku bergerak dengan sendirinya untuk merespon setiap apa yang dia lakukan pada tubuhku. Aku mengerang. Aku merintih. Tanpa sadar aku memeluk lehernya dengan erat.
Segala respon yang kutunjukkan ternyata membuatnya makin menggila. Tangannya mulai menjelajahi tubuhku. Menyentuh dan meremas payudaraku dengan sangat perlahan. Apa yang dia lakukan pada tubuhku menimbulkan serangkaian sensasi aneh yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Otakku benar-benar terkunci. Aku bahkan tidak menyadari sejak kapan dia menyelipkan tangannya ke dalam pakaian dan bra yang kupakai. Aku merasakan langsung sentuhan tangannya yang hangat di kulit payudaraku. Dan saat jari-jarinya memainkan ujung payudaraku, seketika aku merasakan panas di setiap pembuluh darahku dan berpusat di antara kedua pahaku yang berdenyut. Sangat dekat dengan tangannya yang sedang mencengkram penuh pantatku.
Kemudian yang paling tidak bisa kulupa saat dia berbisik di telingaku. Dia mengatakan kalau dia menginginkanku dan sudah lama dia menanti untuk bisa merasakanku. Mendengar bisikannya sudah cukup untuk mengembalikan kesadaranku dan akhirnya aku mampu menarik diri dirinya.
Of course he wants me. Cowok cabul sialan. Sumpah, suatu saat nanti akan kupatahkan semua tulang-tulang pada tubuhnya.
Aku sangat ceroboh. Untuk sesaat aku membiarkan orang lain menguasai diriku. Untuk pertama kalinya aku merasakan seseorang mempunyai kendali penuh atas diriku. Itulah mengapa aku tidak akan pernah normal kembali. Setiap saat teringat dengan bibirnya di bibirku. Tubuhku dalam dekapannya. Dan Sentuhan tangannya di payudaraku. Kadang memikirkan itu membuatku jantungku berdetak kencang. Dan entah mengapa saat teringat kembali kejadian itu membuat bagian bawah tubuhku terasa berdenyut dan lembab. Aku tidak pernah merasakan semua sensasi-sensasi itu sebelumnya. Rasanya sangat aneh.
Inikah Dunia Baru yang dimaksud Kirana?. Dia pernah berkata,
“Kamu ingin tau Dunia Yang benar-benar baru? Carilah seorang cowo dan bercintalah”.
Mungkin aku memang sedikit terlambat merasakan pengalaman seksual untuk pertama kalinya
. Tetapi apa yang terjadi pada tubuhku ini setidaknya menunjukkan kalau aku masih normal seperti cewek lainnya. Setidaknya aku tidak harus khawatir lagi dengan cap Cewek Frigid yang kerap dilontarkan Kirana kepadaku.
Seseorang sedang berdiri terdiam di seberang jalan. Dia memandangku dari kejauhan. Kemudian berjalan santai ke arah halte sembari memasukkan tangannya ke dalam saku
leather mini skirt nya. Seorang wanita asing berkulit putih pucat. Wanita berparas bule itu tentu saja menarik perhatian orang-orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan, pelari dan pesepeda yang sedang lewat. Dia punya rambut coklat, rahang yang tegas dan hidung mancung yang begitu sempurna. Bisa disimpulkan kalau dia mewakili kecantikan khas wanita asing. Terlebih lagi dia terlihat masih sangat muda.
Dia masih berjalan ke arah Halte. Semakin dekat, semakin terlihat jelas posturnya yang tinggi dan langsing layaknya seorang super model yang biasa berjalan di atas
catwalk. Berpenampilan kasual dengan
Skirt mini dan Jaket kulit berwarna gelap, sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat. Sepasang
ankle boots berwarna hitam menghiasi kakinya yang jenjang. Wanita itu kemudian duduk tidak jauh disebelahku.
Tadi sudah kukatakan jika aku sedang menantikan seseorang. Tapi aku belum pernah bertemu langsung dengan sosok misterius yang selama ini berkomunikasi denganku melalui
Private Chat Room. Apakah dia orangnya?. Ataukah dia orang-orang Legiun D4RKS1DE?
Dia memandangku seklias lalu memasukkan tangannya ke dalam tas kecil yang dia bawa. Gerakannya yang tiba-tiba itu seketika membuat setiap syaraf di tubuhku menegang. Aku reflek mengubah mode menjadi waspada penuh. Namun ternyata dia hanya mengambil sekotak bungkus rokok dari dalam tas itu. Kemudian dia mengambil satu batang dari dalam kotak lalu menyelipkannya di bibirnya yang merah dan menyalakannya.
Sial. Aku kira dia akan mengeluarkan semacam senjata api atau benda menyeramkan lainnya dari dalam tasnya untuk melukaiku. Bukannya aku berlebihan, tapi tadi sudah kukatakan kalau para Legiun
D4RKS1DE sewaktu-waktu bisa melakukan hal mengerikan kepadaku.
“kamu masih disini..” Ucapnya memakai bahasa asing dengan aksen Eropa yang kental. Dia menawarkan sebatang rokok kepadaku. Aku sempat melirik jam mahal yang dia kenakan di tangannya. Mirip dengan yang dipakai cowok cabul sialan itu.
Aku menatapnya. Jadi benar dia orang yang sedang kutunggu
. Dia yang selama ini berkomunikasi denganku melalui
private chat room. Asal kalian tau, dialah kunci utama keberhasilan misi pemulihan data keuangan nasabah Uni-Bank. Dia yang mengatakan kepadaku kalau sebenarnya data Keuangan Nasabah Uni-Bank tidak benar-benar lenyap dan masih berada di server StackSolution. Dia juga yang menginformasikan kepadaku tentang adanya serangan kedua yang lebih masif dari serangan pertama. Walaupun dia tidak mengatakannya, Aku juga yakin kalau dia yang menyebarkan peringatan tentang adanya
cyber attack dua hari sebelum serangan
SHUTDOWN! terjadi.
Awalnya aku tidak percaya saat dia mengatakan punya cara untuk meng-
undo serangan
SHUTDOWN!. Aku baru mempercayai ucapannya saat dia mengatakan secara terang-terangan kalau sebenarnya dia adalah anggota
D4RKS1DE. Sejak saat itu dia mulai menarik perhatianku, karena kupikir tidak mungkin sembarang orang berani mengaku-ngaku sebagai anggota kelompok Hacker paling berbahaya di Dunia. Kemudian kami intens berdiskusi melalui chat room tentang bagaiamana cara mengembalikan data keuangan nasabah Uni-Bank. Aku sempat mengutarakan semua ini kepada Kirana, tetapi dia memperingatkanku untuk menarik diri dari semua yang berhubungan dengan
D4RKS1DE. Kirana juga memintaku untuk tidak mempercayai segala ucapannya.
Tetapi pada akhirnya segala yang dia ucapkan itu adalah kebenaran, tentang data nasabah Uni-Bank yang tidak benar-benar lenyap, tentang adanya serangan kedua dan juga kebenaran mengenai dirinya sebagai anggota
D4RKS1DE.
Dan jika memang benar-benar dia anggota
D4RKS1DE, maka aku tidak perlu takut dia akan melukaiku. Karena selama ini yang mengotori tangan mereka dengan tindakan kekerasan adalah para Legiun
D4RKS1DE. Itupun sebenarnya mereka bukanlah anggota D4RKS1DE yang asli, mereka hanyalah orang-orang dari sebuah kontraktor yang jasanya disewa oleh pimpinan tertinggi D4RKS1DE untuk berbuat keonaran. Kontraktor itu menyediakan
army untuk melakukan apapun yang diminta dengan bayaran yang mahal seperti memburuku sampai mengacak-acak rumah kost dan kemungkinan besar mereka juga yang melakukan pembunuhan terhadap CEO Uni-Bank.
Sedangkan anggota asli atau member inti dari
D4RKS1DE adalah orang-orang yang merancang dan melakukan serangan siber atau melakukan berbagai tindak kejahatan dunia maya di segala penjuru Dunia.
D4RKS1DE mempunyai banyak anggota yang tersebar di setiap belahan dunia. Dan gilanya, salah satu anggotanyanya sedang menawarkan sebatang rokok kepadaku.
Sebenarnya aku sudah menduga, kalau memang dia benar-benar angggota D4RKS1DE maka dia pasti warga negara asing. Karena anggota
D4RKS1DE kebanyakan berasal dari Eropa dan Amerika. Selain itu, selama ini dia berkomunikasi denganku menggunakan berbagai macam bahasa yang berbeda. Aku hanya tidak menyangka kalau dia adalah seorang wanita yang masih sangat muda. Mungkin sedikit lebih tua dariku. Meskipun dia masih muda, tetapi dia banyak tahu tentang agenda atau rencana yang akan dilakukan
D4RKS1DE. Aku pernah mendengar rumor bahwa anggota kelompok D4RKS1DE memiliki tingkat hirarki yang berbeda. Jika dia tahu semua tentang agenda-agenda
D4RKS1DE, itu artinya dia berada pada tingkatan level teratas. Berarti dia bukan hanya sekadar bule yang cantik, tapi dia adalah wanita yang berbahaya karena anggota dengan tingkatan level teratas pastinya mempunyai skill atau kemampuan yang luar biasa mengerikan.
Tidak kuambil rokok yang dia tawarkan kepadaku. Dia menaruh sebungkus rokok itu di sebelahnya lengkap dengan korek apinya.
“aku baru saja akan pergi… “ Ucapku. Aku memakai bahasa yang sama dengan yang dia gunakan
“sudah berjam-jam aku menunggu disini..”.
Dia tersenyum mendengar ucapanku lalu mengisap rokoknya dalam-dalam. Bara api di ujung batang rokoknya berpijar. Lalu dia menghembuskan asapnya melalui mulut.
“Tidak. Kamu tidak bisa pergi kemana-mana.” Ucapnya
“ Curiosity. Keingintahuan menahanmu untuk tetap disini. Kalau kamu berniat pergi, kamu bisa saja melakukannya berjam-jam yang lalu” Ucapnya sambil tersenyum.
Alasan itu jugalah yang membuatku menerima ajakannya untuk bertemu secara langsung dengannya disini. Di dalam
room chat, Kami tidak pernah membahas hal lain selain rencana pemulihan data keuangan Nasabah Uni-Bank. Dia yang melilih tempat dan waktu untuk bertemu. Dia benar, keberhasilan misi kami menimbulkan banyak pertanyaan yang menarik perhatianku. Seperti rasa gatal di dalam benakku yang tidak bisa kujangkau. Banyak yang masih belum aku mengerti. Aku ingin tahu kenapa dia membelot dari
D4RKS1DE. Membantuku mengembalikan data Nasabah Uni-Bank dan mencegah terjadinya serangan kedua. Termasuk alasan kenapa dia ingin bertemu secara langsung denganku.
“Mereka sudah pergi…” Ucapnya
“. Mereka buru-buru pergi semalam..”
“Kemana?” Tanyaku.
“Aku tidak bisa mengatakan kepadamu kemana mereka pergi. Tapi untuk sementara, Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kelanjutan operasi mereka disini” Jawabnya.
“Untuk sementara? Jadi mereka akan kembali?” Tanyaku. Dia terdiam.
“Bagian mana dari skenario serangan dan aksi teror di setiap belahan dunia yang paling memotivasi mereka? Mereka benar-benar berhasrat untuk menguasai Dunia?”
“Menguasai Dunia? Hmm.. hasrat mereka lebih besar dari itu. Mereka ada karena sebuah kekecewaan. Sigmund Freud said, a civilization which leaves so large a number of its participants unsatisfied and drives them into revolt neither has nor deserves the prospect of a lasting existence. ” Ucapnya mengutip ucapan seorang psikolog legendaris. Secara singkat bisa diartikan sebagai ketidakpuasan terhadap peradaban.
“kami adalah prajurit yang sengaja dipersiapkan untuk hal yang lebih besar. Kami mengabdi untuk tujuan yang lebih mulia.”
“Oh! Jadi mereka menginginkan sebuah Revolusi?” Tanyaku.
“Mengorbankan dan menghancurkan masyarakat tidak berdosa hanya untuk kepentingan delusional mereka? ”
“Kenapa kamu begitu naif?” Serunya. Kali ini Dia menatapku dengan serius.
” Meskipun tidak ada serangan-serangan itu, dari dulu orang-orang sudah berusaha menghancurkan diri mereka sendiri. Rokok, Fast Food, Virus, media sosial penuh dengan kepalsuan, bullying antar sesama, menghujat kelompok yang berbeda keyakinan. Kamu hanya melihat apa yang ada di depanmu. Cobalah lihat gambaran yang lebih luas dengan cara yang berbeda. Dunia sekarang ini adalah sebuah kebohongan luar biasa besar. Lihat deretan gedung-gedung tinggi itu..! Bertahun-tahun Kapitalisme yang dilakukan secara terstruktur telah menghancurkan rakyat kecil. Kapitalisme jaman sekarang sangat jauh berbeda dari harapan seorang Adam Smith. Atau memang pemikirannya tentang perdagangan bebas selama ini adalah sebuah kesalahan besar. Para kapitalis dengan rakusnya terus-menerus menebalkan pundi-pundi uang mereka, mementingkan diri mereka sendiri. Mengagung-agungkan keuntungan di atas segalanya. Kemudian mereka bersenang-senang menikmati keuntungan mereka meski ribuan bahkan jutaan orang menderita karena kealparan. Sampai kapanpun mereka tidak akan peduli dengan nasib orang-orang yang kurang beruntung. Untuk alasan itulah kami ada. Kami ingin mengubah segalanya. Tujuan kami adalah kebebasan dan kesetaraan. Apa yang kami lakukan sekarang, jauh-jauh hari sudah diramalkan oleh Karl Marx. He Said, The weapon of criticism obviously cannot replace the criticism of weapons. Material force must be overthrown by material force. Dan satu hal lagi. Jika ada yang masyarakat tidak berdosa terkena imbas oleh apa yang telah kami lakukan, penderitaan mereka tidak akan sia-sia. Karena Setiap perubahan butuh pengorbanan.”
Jadi itu alasan mereka melakukan serangan-serangan yang menimbulkan kepanikan dan ketakutan banyak orang disetiap belahan Dunia. Segala yang dia ungkapkan adalah sebuah realita yang terjadi saat ini. Hampir tidak ada yang salah dari apa yang dia jelaskan, kecuali satu hal.
“Kalian tidak harus menghancurkan sebuah tatanan Dunia jika mengingikan sebuah perubahan. Cukup arahkan mereka untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.” Ucapku.
Perubahan memang sangat dibutuhkan, apalagi perubahan untuk menuju yang lebih baik. Benar yang dia katakan, perubahan butuh pengorbanan. Perubahan ada harganya. Dan terkadang harganya sangat mahal. Tapi perubahan bisa diupayakan tanpa harus ada pengorbanan yang tidak perlu. Menurutku itu adalah solusi terbaik daripada mengorbankan masyarakat yang selama ini sudah menderita. Ucapanku masih membuatnya terdiam. Dia menatapku dalam diam selama beberapa saat.
“Kita sama-sama mengingikan perdamaian, tapi kita tidak bisa menemukan persamaan dalam prosesnya” Ucapnya
“Kurasa kita tidak perlu saling beragumen mengenai hal itu.. aku hanya akan mengingatkan satu hal, mereka tidak akan semudah itu dihentikan hanya oleh The Lone Wolf sepertimu..”
“Aku tau,,,” Seruku
“Tapi aku akan terus menentang mereka, menentang kalian. Aku akan terus membatalkan serangan mereka, meskipun aku gagal dan dunia disekitarku rusak oleh ulah mereka, aku akan memperbaikinya,, akan aku pulihkan lebih baik dari sebelumnya.. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH MENANG…”
Dia tersenyum.
“Aku menyukai semangatmu,,, Kamu tau, terkadang perang itu ada tidak untuk dimenangkan, beberapa ditakdirkan untuk tetap eksis..” Ucapnya
“Sekarang aku bertanya, mengapa kamu memilih jalan hidup seperti ini? Apa yang kamu lakukan ini tidak akan ada habisnya.. akan selalu ada orang-orang jahat yang perlu dihancurkan, akan selalu ada orang-orang menderita yang harus diselamatkan.”
“Apa yang aku lakukan bukanlah urusanmu.,,,” Ucapku.
“Saat ini juga menjadi urusanku..” Ucapnya. Apa maksudnya dia berkata seperti itu?
“Pernahkah kamu berpikir untuk meninggalkan semua ini? Hidup normal dengan segala warna-warni kehidupan yang dimiliki wanita muda sepertimu. Memulai hobi baru, Menyelesaikan pendidikanmu, Hang Out bersama teman-temanmu setiap malam, Jalan-jalan, travelling, shopping, menghabiskan uang orangtuamu, mencari seorang pria tampan, atau beberapa pria tampan jika kamu mau, seks setiap akhir pekan, setiap hari hanya mempermasalahkan penampilan dan hanya mengkhawatirkan munculnya jerawat atau naiknya berat badan. Pernakah kamu memikirkan semua itu? hhmm tekadang aku membayangkannya, berhenti melakukan semua ini. Selamanya menghilang dari sistem. Tidak peduli apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi, Menjalani hidup seperti yang aku inginkan, Bebas melakukan saja apa yang aku mau, pergi ke tempat yang ingin aku pergi, Tidur nyenyak di malam hari, atau bisa tenang menghitung bintang-bintang di langit, kamu tau, waktu aku kecil aku pernah menghitung sampai 1.237 Bintang di langit. ”
“Mengapa kamu mengatakan semua itu kepadaku?” Tanyaku memotong ucapannya.
“karena itu yang harus kamu lakukan,!” Ucapnya tegas.
“Pulang!! dan sembunyi dari internet untuk sementara waktu..”
Aku menatapnya. Dia memintaku untuk
offline dan menjauhi Dunia Maya. Itu artinya,
“Mereka sedang mencariku?” tanyaku lirih.
“Kamu sudah tau resikonya. Setelah apa yang kamu lakukan kepada mereka, Kamu menjadi orang yang paling dicari oleh mereka. meskipun mereka sudah pergi, dari yang aku dengar, mereka sudah membuat perintah untuk memburumu. Bukan hanya kamu, tapi juga mereka yang ada dibelakangmu.”
Sontak saja aku terkejut mendengar ucapannya.
“Mereka sudah tau?” Tanyaku panik.
“Mengapa kamu jadi begitu tegang? Hati-hati, kepedulian yang berlebihan bisa melemahkanmu” Ucapnya. Aku tahu tentang itu, itu sebabnya selama ini aku aku lebih suka bekerja sendiri.
“Jangan khawatir. Mereka Belum tau apa-apa tentang kalian, saat ini mereka sedang berusaha melacak jejak-jejak kalian!! Aku juga akan berusaha mengacaukan pencarian mereka.” Ucapnya
“Tapi mereka akan segera menemukan kalian jika kamu masih memaksa untuk berada di dalam sistem. So, stay low and you should be OK. It’s as simple as that”. Jelasnya.
Jadi mereka belum tahu keterlibatan Kirana dan Cowok cabul itu. Itu sedikit membuatku lega. Tapi dia sudah tahu. Aku menatap wanita yang daritadi sangat tenang duduk disebelahku. Padahal selama ini aku tidak pernah detail mengatakan kepadanya tentang rencana kami. Aku bahkan tidak mengatakan kepadanya kalau aku tidak melakukannya sendiri.
Pertanyaannya, sejauh mana yang dia tahu tantang kami? Tentangku? Atau dia cuman menerka-nerka?
Diluar itu, sepertinya dia memang wanita yang berbahaya. Aku tidak bisa memastikan ucapannya tadi adalah peringatan atau sebuah ancaman.
“Kamu yang memberi peringatan kepada StackSolution saat kami sedang berusaha membobol Data Center mereka?” Tanyaku.
“Ya.. aku yang memberi peringatan kepada mereka” Jawabnya dengan sangat santai.
“Why?” Tanyaku kali ini sedikit emosi.
“Kukira kita adalah sekutu, Kamu sendiri yang bilang sejak awal kalau kamu akan membantuku, semua informasi yang kamu berikan kepadaku selama ini hanya bertujuan untuk menjebakku?”
Akibat ulahnya itu, kami hampir saja tidak bisa keluar dari sana. Dikejar-kejar polisi di jalanan dan aku juga hampir celaka jika cowok cabul itu tidak menyelamatkanku. Aku juga sempat menuduh Kirana yang telah menjebakku.
“Aku tidak bermaksud untuk menjebakmu. I was curious what would happen. I was curious what you would do” Ucapnya sambil menatapku.
Jawabannya yang tidak masuk akal membuatku sangat shock. Dia sama sekali tidak peduli jika kami berhasil melakukan misi itu atau tidak. Dengan power yang dia miliki, dia bisa mengontrol keadaan sesuka hatinya. Dia sedang bermain-main untuk menjadi Tuhan. Dia mengendalikan semuanya.
“Psycho..” Ucapku lirih. Dia tertawa kecil.
“hmmm.. aku tidak menyalahkanmu menganggapku seperti itu. aku memiliki banyak kepribadian, terkadang aku bisa menjadi seseorang yang berbeda..” Ucapnya.
Tepat sekali. Segala yang dia lakukan atau katakan tidak bisa kuprediksi maksudnya. Dia sangat misterius. Dia tadi menjelaskan visi D4RKS1DE tentang sebuah revolusi dengan penuh semangat seolah dia juga menginginkannya. Tapi di sisi lain, dia membantuku menggagalkan rencana besar mereka dan berusuha menyembunyikanku dari mereka.
“Serangan pertama pada Uni-Bank. Kamu yang memulainya? Kamu yang merancang serangan itu kan?” Tanyaku.
Dia kembali menatapku, cukup lama dia menatap mataku seakan mencari sesuatu disana.
“Ya..” Jawabnya singkat.
Benar dugaanku, dia adalah desainer serangan kepada Uni-Bank. Aku baru menyadarinya saat dia memberikan penjelasan secara detail dimana direktori data keuangan nasabah Uni-Bank yang masih tersimpan di Server
StackSolution. Seolah dia yang menaruh data itu disana.
“lalu mengapa kamu tidak menyempurnakan rancanganmu? Mengapa kamu masih menaruh salinan data-data itu disana?” Tanyaku.
Jika boleh jujur. Aku sangat mengagumi rancangan serangan yang dibangun olehnya. Menghancurkan database beserta data cadangan atau
back-up di dua tempat penyimpanan server yang berbeda secara bersamaan itu sangat jenius. Rancangan seperti itu tidak dibangun dengan mudah. Dan pasti membutuhkan persiapan yang sangat panjang. Apalagi dia melakukannya seorang diri.
“Aku mulai menyukai tempat ini,,” Ucapnya sambil tersenyum sendiri.
“I know it sounds insane., tapi aku menyukai tempat ini karena apa yang ada di dalamnya. Aku meninggalkan negara ini sesaat setelah serangan itu terjadi. Seharusnya aku tidak akan pernah kembali kesini, kami tidak diperbolehkan untuk tinggal setelah meluncurkan sebuah serangan. Tapi lihatalah sekarang aku dimana, Kemanapun aku pergi, dibelahan bumi manapun aku berada,, tempat ini selalu membawaku kembali. Seperti Rumah. Tempat tujuan untuk kembali, tempat dimana aku seharusnya berada”
Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Aku tidak tahu apa yang dia alami selama proses persiapan serangan kepada Uni-Bank. Tapi hal itu yang membuat dia berubah pikiran dari ingin membuat kacau negeri ini menjadi keinginan untuk melindungi negeri ini dari kehancuran karena krisis. Dan apapun alasannya, aku yakin itu sangat penting atau sangat berarti baginya sampai dia harus menghianati kelompoknya sendiri. Tetapi masih ada yang tidak aku mengerti.
“lalu kenapa tidak kamu lakukan sendiri? Kenapa harus aku?” Tanyaku lagi.
“ya, aku bisa saja melakukannya sendiri....” Ucapnya
“Ingat saat pertama kali kutawarkan kepadamu solusi untuk memulihkan keadaan? Aku juga mengatakan kalau aku tidak memberikannya secara cuma-cuma, aku meminta imbalan sebagai gantinya. Jangan bilang kalau kamu sudah melupakannya.”
Aku masih ingat dia pernah mengatakan itu. Tetapi setelah tau alasan kenapa dia membantuku mengembalikan data Nasabah Uni-Bank,
“ aku tidak harus memberikan imbalan apa-apa kepadamu, sejak awal kita berdiri di sisi yang sama, tujuan kita sama…”. Malahan terlihat dia yang memanfaatkanku untuk melakukan pemulihan data nasabah Uni-Bank.
“Tidak. Aku berdiri sejalan dengan apa yang aku inginkan..” Serunya
“Tapi Bagaimana dengan imbalan atas keselamatan orang-orang dibelakangmu?”
“Apa maksudmu?” Tanyaku serius.
“Aku bisa menjamin keselamatanmu, akan aku lakukan segala cara agar mereka tidak menemukanmu.. tapi aku tidak akan melakukan hal yang sama kepada orang-orang dibelakangmu.. tidak tanpa imbalan..” Ucapnya. Dia mencoba mengancamku dengan segala kekuasannya.
“Kamu tidak perlu menjagaku. Aku tidak membutuhkan perlindungan apapun darimu.. Mereka tidak akan menemukan kami dengan mudah..!” Ucapku tegas
“Apa kamu yakin… Angela?” Tanya dia sambil tersenyum.
Aku langsung down. Tubuhku terdiam kaku terkejut dengan apa yang kudengar.
Bagaimana dia bisa tau namaku?. Padahal selama ini aku selalu waspada saat berkomunikasi dengan dia atau dengan siapapun di dunia virtual. Setiap melakukan aktivitas di dunia virtual aku juga selalu memastikan tidak meninggalkan jejak digital apapun yang bisa mengungkap identitasku. Karena penting bagi seorang
hacker untuk menjaga kerahasiaan identitas. Aku, dia dan kebanyakan hacker lainnya pasti akan menyembunyikan identitas asli kami sehingga orang lain tidak mengetahui bahwa kami adalah seorang hacker.
Fuck !! Sejak kapan dia tahu identitasku?. Jika dia sudah tau tentangku, besar kemungkinan dia juga sudah tahu tentang Kirana dan Cowok Cabul itu. Dia mengancamku secara halus dengan mengatakan akan menjamin keselamatan kami dari D4RKS1DE. Mungkin memang dia akan memberikan perlindungan untuk kami, tapi sewaktu-waktu dia juga bisa memberikan identitas kami kepada D4RKS1DE jika aku tidak menuruti kemauannya.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?” Tanyaku. Dia menatapku.
“Aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku, tapi tidak sekarang. Akan aku kabari jika sudah waktunya… Yang pasti, kita akan bertemu lagi.” Ucapnya sambil berdiri dari duduknya.
Semuanya jadi masuk akal sekarang. Aku sekarang sadar kalau selama ini aku adalah bagian dari rancangan bayangannya. Dia sudah menargetkanku sejak awal. Dia sengaja menawarkan padaku solusi pemulihan Data keuangan Nasabah Uni-Bank. Membuatku melakukan serangan kepada StackSolution yang akhirnya menjadikanku sebagai kambing hitam atas serangan tujuh bulan yang lalu. Dan karena serangan itu juga sekarang aku jadi buronan kepolisian dan juga
D4RKS1DE. Dia mengendalikan segalanya sejak awal. Dia sudah berhasil mengendalikanku. Bahkan aku tidak menyadari kalau selama ini aku dijadikan boneka yang bergerak sesuai keinginannya. Dengan mudahnya dia mengeksploitasiku dengan memanfaatkan kepedulianku kepada nasib para korban serangan
SHUTDOWN!.
“For Now, stay low and enjoy your Real Life” Ucapnya lalu melangkahkan kakinya menjauhi Halte.
“Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan di Dunia Nyata” Ucapku lirih. Dia menghentikan langkahnya dan berbalik badan ke arahku.
“You will survive” Ucapnya singkat.
Kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya lalu menghilang diantara kerumanan orang-orang. Meninggalkanku sendirian bersama ribuan pertanyaan yang bermunculan di benakku.
Apa yang dia inginkan? Apa yang dia ingin aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apa aku sedang dalam bahaya? Apakah Kirana dan Cowok cabul itu juga dalam bahaya? Apakah mereka berdua harus tahu kalau mereka sedang dalam bahaya?. Tak satupun dari pertanyaan-pertanyaan itu yang mampu kutemukan jawabannya. Otakku lagi-lagi
hang seperti
processor komputer yang dipaksa mengerjakan perintah-perintah yang berat secara bersamaan.
Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Pasti ada konsekuensi yang harus aku tanggung akibat melibatkan mereka berdua. Atau mungkin ini adalah hukuman untukku karena membuat perjanjian dengan pengabdi kegelapan.
Aku menyalakan rokok yang kuambil dari bungkus yang ditinggalkan olehnya di atas kursi. Kemudian tenggelam dalam pikiranku sendiri bersama dengan asap yang kuhembuskan dari mulutku.
.
.
.
.
----POV REGA----
Angel akhirnya kembali satu jam setelah aku dan Kirana benar-benar usai bercinta di kamar mandi. Aroma yang timbul akibat peraduan kelaminku dengan Kirana masih tercium dengan jelas memenuhi seluruh kamar. Jika Angel sering bercinta, dia pasti familiar dengan aroma-aroma ini. Dia pasti tahu apa saja yang terjadi di dalam kamar ini selama dia pergi.
Tetapi ada yang aneh dengan Angel. Dia datang dengan wajah yang tidak tenang, tegang dan penuh amarah. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencabut kabel-kabel secara paksa yang menancap di perangkat komputer di atas meja. Aku dan Kirana saling berpandangan, dan sama-sama kebingungan dengan tingkah Angel.
“Ada apa Angel?” Tanya Kirana menghampirinya.
Namun Angel tidak merespon Kirana dan tetap berusaha melepaskan kabel-kabel pada perangkat komputer yang sudah susah-susah mereka rakit. Bahkan salah satu laptop kecil di atas meja sampai terjatuh karena Angel terlalu bersemangat mencabut kabel-kabel itu. Dengan sigap Kirana menahan tangan Angel, Kirana berusaha menghentikannya.
“Seburuk itu situasinya?” Tanya Kirana lagi.
Angel dan Kirana saling berpandangan selama beberapa saat. Tanpa bersuara. Seolah mereka sedang berkomunikasi melalui telepati. Kemudian Angel menatapku sekilas.
“bantu aku mematikan semua ini,, lalu kita pulang..” Ucap Angel lirih kepada Kirana.
Kemudian Kirana membantu Angel mematikan dan memasukkan semua perangkat komputer mereka ke dalam koper. Tanpa bertanya apa yang sedang terjadi, aku ikut membantu mereka.
Aku masih belum mengerti apa yang sedang terjadi. Bahkan saat kami sudah dalam perjalanan menuju kota sebelah. Aku masih belum tahu kenapa Angel datang-datang nampak kesal dan apa yang dimaksud Kirana dengan situasi yang buruk.
Bukankah kita baru saja memperbaiki keadaan?. Sumpah aku masih bingung. Waktu aku tanyakan ke Kirana, dia malah menyuruhku bertanya kepada Angel.
Beberapa kali aku melihat Angel yang sedang duduk sendirian di kursi belakang melalui kaca spion mobilnya Kirana. Dia hanya diam tidak banyak bicara sambil memandang ke luar jendela mobil. Sedangkan Kirana sedang fokus menyetir mobilnya.
“Sayang banget kita harus pulang secepat ini..,” Seru Kirana dibalik kemudi
“Seharusnya kita merayakan keberhasilan kita, disana banyak tempat yang bagus untuk clubbing.. kamu suka party??” Tanya Kirana kepadaku.
“Dulu,, sekarang aku sudah berhenti datang ke tampat-tempat seperti itu..” Ucapku
“Kenapa..?” Tanya Kirana lagi.
“Karena… eh, aku dan beberapa temanku liburan semester nanti berencana liburan ke pantai..” Ucapku mengalihkan pembicaraan
“Bagaimana kalau kalian gabung dengan kami?”
“Pantaii? Boleh,, sudah lama aku gak ke pantaii. Kami berdua ikut.. ya kan Angel..?” Tanya Kirana kepada Angel. Tapi Angel tetap diam saja tidak menghiraukan Kirana.
“pokoknya kami berdua ikut..” Ucap Kirana kepadaku
“tunggu dulu,, Pasti kamu hanya ingin melihat aku dan Angel memakai Bikini kann? Hayo ngaku,,,!!”
“eh, enggakk .. enggak,, apaan sih,” Seruku.
“kamu gak perlu mengajakku ke pantai kalau hanya ingin melihatku pakai bikini.,” Ucap Kirana sambil tersenyum kepadaku.
Ya. Aku tidak perlu mengajaknya ke pantai jika hanya sekedar ingin melihat dia pakai Bikini. Karena aku sudah melihat seluruh tubuhnya yang polos tanpa pakaian, bahkan aku sudah merasakan tubuhnya yang nikmat itu. Kembali kulihat Angel yang sedang merenung.
Sesampainya di pinggiran Kota, kami berhenti di sebuah tempat sepi yang jauh dari pemukiman dan jalan raya. Aku membantu Angel dan Kirana membakar semua perangkat komputer beserta kopernya menggunakan bensin yang kami beli sebelumnya. Aku juga tidak paham mengapa semua perangkat komputer dan laptop yang pasti harganya mahal-mahal itu dihancurkan begitu saja. Kirana memintaku untuk tidak banyak tanya soal itu.
Kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang. Sekitar jam 2 siang akhirnya kami tiba di rumah kost. Aku terkejut saat mendapati mobilnya Rein terparkir di depan rumah kost. Rein sudah kembali dari KKN.
kapan dia pulang? Gawat, Rein pasti akan sangat marah kepadaku jika tau aku tidak berada di rumah selama dua hari.
Begitu memarkirkan mobil, kami bertiga masuk ke dalam rumah. Saat pintu kubuka, yang kulihat adalah Rein duduk di sofa ruang tamu menghadap pintu dan kini memandangku tajam.
Aku juga melihat Winry yang sedang menuruni tangga dengan membawa gelas di tangannya. Winry melihat kedatangan kami bertiga saat dia menuruni anak tangga.
Kemudian dia berjalan menuju dapur.
Rein berdiri menghampiri kami yang sedang melangkah masuk ke dalam rumah. Rein juga sempat memandangi Angel dan Kirana yang berjalan di belakangku.
“Dari mana saja kamu?” Tanya dia datar.
“Jangan….” Seru Angel di sebelahku.
“Aku nggak ngomong sama kamu…” Ucap Rein pelan kepada Angel. Aku tau Rein sedang marah kepadaku, tapi dia berusaha menahan amarahnya.
“kami sedang ada masalah Rein,, tapi…”
“MASALAH APA,,? DIA HAMIL..?” Bentak Rein dengan suara keras dan dengan wajah kesal sambil menunjuk Angel. Suara benda jatuh terdengar dari arah dapur. Itu pasti Winry.
“Apa aku terlihat seperti sedang hamil?” Tanya Angel kepada Kirana. Kirana menggelengkan kepalanya sambil menahan tawanya.
Rein sudah tidak bisa menahan amarhnya. Matanya memerah. Antara kesal, marah dan juga sedih. Aku langsung menarik paksa lengan Rein dan mengajaknya masuk ke dalam kamarnya di lantai satu. Sedangkan Angel dan Kirana naik ke lantai dua.
Di dalam kamar Rein, Aku mengajaknya duduk di tepi tempat tidur. Saat kulepaskan jaketku, sontak saja Rein terkejut melihat lengan kiriku yang terbungkus perban.
“kamu kemana aja sih Dek? INI KENAPA?” Tanya dia sambil memegang lengan kiriku.
“Tenang dulu Rein, ini hanya luka kecil kok.. kamu tenang dulu, nanti Aku akan menjelaskan semuanya Rein,, tapi jangan marah, oke?” Ucapku. Dia diam saja memandangku.
“Rein..?”
Dia mengangguk pelan. Saat kurasa dia sudah mulai tenang, aku menceritakan semua apa yang aku, Angel dan Kirana lakukan selama dua hari kebelakang. Meskipun Angel sudah memperingatkan agar aku tidak menceritakan apapun kepada siapapun, aku tetap harus menceritakan semuanya kepada Rein. Karena aku sudah berjanji kepadanya untuk tidak menyembunyikan apapun lagi darinya. Dengan perasaan bangga, aku bercerita seccara detail tentang apa saja yang kami lakukan dan apa saja yang kami lalui hingga akhirnya berhasil mengembalikan data Nasabah Uni-Bank dan menyelamatkan nasib banyak orang. Termasuk bagaimana aku mendapatkan luka di lengan kiriku.
Aku memandang Rein dengan senyum di wajahku setelah aku menceritakan semua yang telah terjadi kepadanya. Aku yakin dia akan sangat bangga kepadaku. Tapi dia masih diam saja.
“Rein..?”
Tiba-tiba Rein meneteskan air matanya.
Astaga..!. Dia memang hanya diam saja, tapi air matanya sudah menjelaskan perasannya. Dan aku yakin itu bukan perasaan bangga. Air matanya menetes karena aku telah melakukan kesalahan.
Kemudian secara tiba-tiba Rein berdiri dan berjalan menuju pintu kamar.
“Rein , kamu mau kemana?” Tanyaku. Dia tidak menghiraukanku, kemudian dia membuka pintu kamarnya lalu membantingnya dengan sangat keras lalu berjalan cepat keluar kamar. Aku sampai kaget dia melakukan itu. Dia sangat marah.
Aku berjalan menyusulnya keluar kamar. Kukira dia akan pergi meninggalkan rumah karena kesal denganku. Tapi ternyata dia berjalan menaiki anak tangga.
Oh. Shitt, aku tau kemana tujuannya. Aku agak berlari menyusulnya menaiki anak tangga.
Rein sudah sampai di depan pintu kamarnya Angel. Dia menggedor pintu kamar itu dengan sangat keras. Winry sampai keluar dari kamarnya karena mendengar keributan. Pintu kamarnya Angel terbuka. Saat tau yang membuka pintu itu adalah Angel, Rein langsung menarik lengan Angel dan memaksanya keluar kamar. Rein mencengkram lengan Angel dengan kuat dan mendorongnya sampai ke tembok
“Hei, hei, apa yang kamu lakukan? Kamu menyakitinya..” Kirana berusaha mencegah Rein
“Rein hentikan,,,” Aku berusaha menenangkan Rein.
Angel juga berusaha melepaskan cengkraman Rein dengan tangannya dan akhirnya berhasil. Namun dengan gerakan cepat Rein menampar wajah Angel dengan sangat keras hingga meninggalkan bekas merah di wajah Angel.
Dengan air mata yang masih mengalir Rein berkata
“AKU TIDAK PEDULI APAPUN YANG SUDAH KAMU LAKUKAN, KAMU PAHLAWAN ATAU KRIMINAL SEKALIPUN AKU TIDAK PEDULI. SEKARANG JUGA PERGI KAMU DARI RUMAH INI DAN JANGAN PERNAH LAGI GANGGU ADIKKU..”
BERSAMBUNG
Next Chapter 19. When The Ice Queen Melts (Coming Soon)