Chaos222
Guru Semprot
Episode 9
Satu minggu kemudian. Setelah Hari-hari yang penuh dengan latihan dan tugas di siang hari, pacaran dan sex di sore serta malam hari, masih tidak ada langkah dari kanselir Wang Dong Min. Jet tempur Han lepas landas setiap hari, menjalankan latihan di angkasa, bersama pesawat-pesawat serbu piston. Tapi tidak ada kejelasan bagaimana masa depan kerajaan
Pagi itu kami mendapat berita jika Kanselir Dong Min tewas di kamarnya karena overdosis. Semua orang tidak menyangka orang segemuk itu bisa menggunakan narkoba. Ada yang berduka, namun sebagian besar justru sangat senang. Biasanya kerajaan akan berkabung selama 30 hari, namun karena situasi darurat Mayor Jenderal Liao Ju mengambil alih pemerintah sebagai pimpinan tertinggi sementara Mayor Jenderal Hua Guozhang, dipromosikan menjadi pimpinan tertinggi Militer. Jenderal Liao Ju masuk ke istana untuk pelantikan.
Aku dipromosikan bersama banyak prajurit lainnya. Aku dipromosikan menjadi letnan satu. Kami akhirnya mendapat tugas pertama kami. Invasi ke Pemborontak Liao. Sebuah serbuan ke Kekaisaran Liao yang baru berdiri
Sore itu aku menelepon istriku, Xingqiao. Aku menelepon jika aku mungkin akan bertugas sebentar lagi. Dengan mobilnya, istriku datang ke ritual Jamuan terakhir, ritual dimana seluruh prajurit berpesta sebelum operasi militer dimulai.
“ istriku, Xingqiao”
“ suamiku”
Kami berpelukan. Qiao mengenakan gaun hanfu tradisional Han yang sangat indah. Gadis-gadis Hanguk, pacar teman-temanku juga datang. Kami semua duduk berbaris untuk makan malam bersama
“ ingat suamiku, berjanjilah kau akan kembali”
Malam itu kami berpelukan. Qiao menangis. Jamuan selesai. Dengan berurai air mata aku harus berpisah dengan istriku Qiao. Aku berjanji akan kembali. Kami bercumbu untuk terakhir kali, sebelum aku mengantarnya ke parkiran. Qiao masuk ke mobil lalu pulang sambil melambaikan tangannya.
Pesta telah selesai. Namun banyak prajurit yang masih berpesta. Prajurit-prajurit banyak yang keluar ke penginapan dan bar, lalu bersenang-senang dan melakukan sex dengan pasangan mereka atau pun pelacur-pelacur di luar sana. Qiao sudah pulang. Bahkan banyak yang melakukannya di markas. Namun tak lama Hyewon muncul.
“ Hyewon”
“ wuuuuu Letnan”
Ia menggodaku. Ia tahu aku baru di promosikan.
“ kau kemana seharian ini?”
Tanyaku
“ aku baksos di pusat kota. Maaf aku tidak ke sini siang tadi”
Aku duduk di pinggir jalan bersama Hyewon. Ia memakai baju modern malam itu. Ia tidak mengenakan hanbok. Ia sangat cantik baik sangat mengenakan hanbok atau pun baju modern.
“ kau seperti aktris layar lebar”
Ucapku
“ makasi”
Ucapnya
Kami melihat orang-orang yang bersenang-senang dan bercinta dengan pasangannya. Hyewon hanya diam
“ kau punya pacar Hyewon?”
Tanyaku
“ begitulah. Tapi aku berbuat sesuatu yang bodoh jadi dia pergi dengan wanita lain”
Hyewon lalu tertawa
“ aku terlalu mengejar impianku. Aku memang agak berlebihan dan dia, dia tidak menyukainya. Sekarang aku, aku menyesal”
Aku melihat wajah sedihnya. Hyewon hanya menunduk
“ impian apa? Ia tidak suka kau kuliah?”
Tanyaku. Hyewon menggeleng kepala dan seketika kembali ceria
“ sudahlah, aku dengar ada kabar duka pagi ini bagi orang-orang Han. Aku ikut berduka”
Ucapnya. Ia pasti membicarakan Kanselir Dong Min
“ Ya, Kanselir tewas karena overdosis. Sayang sekali. Banyak yang tidak suka orang itu. Ia meninggal dunia dan kami justru berpesta”
Sahutku. Hyewon hanya tersenyum
“ andai orang tahu ia tidak seperti yang orang lihat. Aku tahu ia mesum. Istrinya banyak. Mata keranjang. Tapi begitu juga Kuanlin sang pendekar naga hitam. Ia menikahi dua putri, disukai banyak wanita, tapi dia seorang pahlawan bagi Xian dan Han. Wang Dong Min juga seperti itu. “
Aku hanya diam. Kuanlin yang ia sebut itu, mempunyai nama yang sama dengan pendekar naga hitam. Itu biasa karena aku ingat ada ratusan Kuanlin di satuan Militer kami.
“ manusia itu tidak terlalu berubah dari 150 tahun yang lalu. Dulu mereka mendengar cerita mulut ke mulut dari Kantin dan kedai minuman keras. Sekarang mereka mengenal seseorang dari Radio dan surat kabar. Itu sebabnya banyak orang tidak tahu siapa Wang Dong Min sebenarnya. Yang ia mau hanya Han kembali seperti dulu.”
Hyewon benar. Pendekar Naga hitam juga tidak terlalu populer lagi di Kekaisaran Han, karena ia diberi label sebagai penjahat perang tepat setelah Perang Raya. Semua itu karena media saat itu sangat anti Xian. Dan pendekar Naga Hitam adalah orang Xian. Fitnah-fitnah dilontarkan seperti pendekar Naga hitam seorang yang mesum, punya banyak istri, dan seorang pemerkosa dari daratan Xian. Mereka bilang di perang barat timur, di pengepungan BeiYuan, Pendekar Naga hitam memilih lari dengan putri Li daripada menyelamatkan penduduk BeiYuan yang masih hidup.
“ kau mengeri maksudku. Letnan, perang ini terjadi, karena kebencian di dalam diri kita, karena ambisi dan keserakahan pemimpin-pemimpin kita. Manusia cenderung melakukan hal buruk ketika ia memiliki kekuatan yang besar. Itu sebabnya aku lebih senang di sini, hidup sebagai seorang mahasiswi biasa, yang memandangi bintang setiap kali malam tiba”
Ia menoleh ke langit. Aku terdiam. Saat itulah ia terlihat sangat cantik. Terlalu cantik sampai aku lupa aku sudah punya istri.
“ Hyewon, apa menurutmu biasa jika pria punya banyak istri?”
Hyewon menatapku sinis
“ kau ingin mengajakku selingkuh kan?”
Aku tertawa dan menjawab iya. Hyewon tertawa terpingkal-pingkal
“ Letnan, jujur, jika ada cinta di dalam diriku untukmu, aku ingin cinta itu adalah cinta antara adik dan kakak. Atau antara paman dan keponakan.”
Aku juga setuju. Aku lebih suka Hyewon menjadi adikku. Malam itu kami minum-minum di bar. Kami minum-minum sambil memesan daging babi kecap yang sangat lezat. Aku sampai lupa aku tidak suka babi. Aku makan dengan sangat lahap, satu meja dengan Hyewon. Kami minum-minum dan berdansa bersama. Kami lari ke tengah jalan dan Hyewon memegang tanganku. Ia tertawa dengan sangat manis. Aku menggendongnya dan ia berteriak seperti orang gila
“ PANJANG UMUR KAISAR! Wuhuuuuu”
Ia berteriak-teriak berulang kali membuat semua orang tertawa terpingkal-Pingkal. Aku tidak sadarkan diri karena aku terlalu mabuk.
Pagi itu aku bangun di markasku. Aku terbangun dan aku terkejut begitu aku sadar aku tidur sambil memeluk Hyewon. Aku bangun dan melompat dari kasurku
“ Hyewon?!”
Ia bangun dan menyapaku dengan manis
“ hai Letnan”
Lalu ia kembali tidur. Astaga aku tidur sekasur dengan wanita lain. Aku melihat teman-temanku dan mereka tidur berdua dengan pacar-pacar mereka
“ Qiangshou, ternyata kau juga tertarik dengan anak ingusan seperti Hyewon”
Hyewon tertawa terbahak-bahak, ia sudah bangun. Semua orang ikut terbahak-bahak. Kami satu persatu mandi, sementara Hyewon dan teman-temannya duduk di kasur kami.
Hyewon berdiri di luar hangar. Ia menghadap melihat landasan pacu. Dua Squadron Jet tempur Han sudah berbaris di landasan pacu untuk olahraga pagi. Mereka adalah kejutan kecil untuk musuh. Ujung tombak Han yang akan mengawal kami serta menghancurkan armada musuh.
“ aku belum pernah melihat pesawat Jet sebelumnya”
Hyewon mengeluarkan diarinya dan mulai menggambar. Aku mengambil gambarnya dengan kameraku. Ia gemar menggambar apa yang ia lihat. Ia menggambar jet tempur itu yang berbaris rapi di landasan pacu.
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Ia terkadang anggun, terkadang lucu, terkadang seperti anak kecil, terkadang sangat dewasa dan cantik. Seperti istriku Qiao. Ia penuh kejutan. Kurasa aku suka wanita yang penuh kejutan.
Saat itu tanpa aku sadari ingatanku semasa di bumi hampir menghilang. Aku mulai percaya aku benar-benar pria kelahiran Han. Seorang baret merah berusia 20 tahunan, yang menikahi gadis cantik bernama Liu Xingqiao.
Apel pagi dimulai. Hyewon sudah meninggalkan markas bersama gadis-gadis lainnya. Hari itu adalah hari terakhir kami di Xian. Setelah berbulan-bulan terbengkalai. Malam ini, ketika matahari terbenam. Kami akan diterbangkan ke wilayah pemberontak Liao. Pemberontak yang menamakan diri mereka kekaisaran Liao. Pemberontak berhasil meluaskan perbatasan mereka sejauh 60km. Mereka menggunakan senjata prototipe yang tersimpan di gudang senjata pribadi Pangeran Chong. Senjata ini adalah sekumpulan senjata yang belum sempat diresmikan atau senjata yang ditolak oleh Kaisar namun terus diproduksi oleh Gudang Senjata milik Pangeran untuk konsumsi pribadi atau dijual ke negara bawahan. Mereka juga memiliki kemampuan untuk merakit persenjataan mereka sendiri.
Mereka memiliki Ratusan Tank Pangeran Chong (Sherman) yang belum sempat diresmikan oleh Kaisar Shi, puluhan pesawat tempur Dewa Petir (P-47D Thunderbolt) yang ditolak oleh Kaisar karena kalah tender dengan Dewa Api (Supermarine Spitfire) namun pangeran Chong terus memproduksi hingga ratusan unit dengan dana pribadi, dan tak lupa meriam howitzer, meriam lapangan dan artileri Medan yang tersimpan di sana
750 pesawat angkut ringan Xian (Ju-52) telah siap beberapa sudah terbang ke lapangan terbang di sekitar Ibukota. Pagi itu juga prajurit-prajurit naik truk dan diangkut ke lapangan terbang. 3000 baret merah dikerahkan untuk misi terjun payung, memperebutkan tiga lapangan terbang Pemberontak Liao. Kami ditugaskan mempertahankan lapangan terbang tersebut selama setidaknya 6 jam hingga bala bantuan datang dan mendarat di lapangan terbang itu. Kami terbang melewati tentara utama Liao yang berbaris bersiaga di perbatasan Liao dan Xian. 150 pesawat angkut akan diterbangkan Ke langit Han, dikawal dua Squadron jet tempur (gloster meteor) dan 10 Squadron Dewa api (spitfire). Ini adalah misi penyerbuan udara terbesar sepanjang sejarah kemiliteran Han.
Aku melihat istriku berbaris bersama keluarga prajurit yang lain. Puluhan pesawat angkut sudah berbaris di sisi landasan pacu. Landasan penerbangan Internasional ditutup dan dijadikan landasan pacu khusus pesawat tempur. Bandara Internasional Xian kini dipenuhi rakyat-rakyat dan prajurit Han. Kami telah menulis surat untuk keluarga kami. Aku menulis surat untuk Qiao. Kami membungkukkan badan sebagai penghormatan terakhir kepada Han lalu melambaikan tangan ke rakyat Han sebagai salam perpisahan.
Marching band memainkan lagu kebangsaan Han. Semua orang ikut bernyanyi. Media Han dan Xian, semua memotret dan merekam kejadian itu. Upacara perpisahan itu diakhiri dengan atraksi jet tempur AU Kekaisaran Han. Semua orang bersorak. Itu pertama kalinya semua orang melihat aksi jet tempur langsung dari dekat dengan mata kepala mereka sendiri.
Aku melihat Hyewon berbaris di dekat istriku. Ia melambaikan ikut tangan. Ia melihat kearahku dan melambaikan tangan. Teman-temannya melambaikan tangan ke pacar-pacar mereka. Aku hanya tersenyum. Aku tidak menulis surat untuk Hyewon namun kami sempat mengobrol sebelum apel mulai ketika ia asyik menggambar pesawat-pesawat itu
“ Letnan, ketika perang ini selesai, apa yang akan kau lakukan?”
Tanya Hyewon
“ aku mungkin akan pulang ke ibukota Xian, dan tinggal bersama istriku, Xingqiao.”
Sahutku
“ kau sangat mencintainya?”
Aku mengangguk. Aku jawab Xingqiao adalah hal yang paling berharga seumur hidupku.
“ kau tidak ingin kembali ke kehidupan lamamu?”
Ia bertanya apakah aku ingin kembali ke kehidupan lamaku. Aku pikir maksudnya apakah aku ingub kembali Ke BeiYuan. Aku menggeleng kepala
“ ini adalah kehidupan baruku. Bersama Xingqiao. Aku akan meninggalkan masa laluku dan memulai hidup baru di sini. Di Kekaisaran Xian. Xian rumah baruku sekarang
Hyewon hanya tersenyum
“ apa yang kau tulis di suratmu?”
Aku mengizinkan Hyewon membacanya karena aku menganggapnya sebagai adikku
“ Untuk Xiangqiao istriku, aku ingat matahari sore ketika pertama kali kita bertemu. Aku ingat rumah susun ketika kita bertemu. Aku ingat saat-saat kita bernyanyi bersama dan saat kita menikah. Terima kasih kepada Tuhan, ingatanku kembali. Dan aku ingat, aku sangat mencintaimu.“
“ aku berjanji aku akan kembali. Demi kamu, demi masa depan kita. Jika kau rindu aku. Maka berdoalah pada Tuhan kita. Berdoalah demi keselamatanku, demi masa depan kita”
“ Letnan satu Bao An”
Ingatan-ingatan palsu mulai muncul di otakku. Kita semua tahu itu terjadi di dunia yang berbeda. Itu semua ingatanku di Jakarta, Palembang dan Lampung. Bukan Han dan Xian. Aku tidak tahu apa reaksi Qiao ketika membacanya. Namun siang itu ia tersenyum, sambil meneteskan air mata di wajahnya.
Upacara itu selesai. Semua rakyat Han meninggalkan Bandara Internasional Xian. Kami bersiap menjalankan misi. Misi terbesar, paling berbahaya dan paling mematikan sepanjang sejarah Han. Misi yang menentukan masa depan Han. Mayor Jenderal Hua GuoZhang ikut memimpin penyerbuan malam ini.
Perjalanan memakan waktu Lima Jam. Kami terbang langsung dari ibukota menuju perbatasan, melewati barisan tank dan artileri musuh di perbatasan menuju wilayah Pemberontak Liao. Belasan ribu Tentara hijau menunggu. Puluhan ribu sisanya diangkut dengan jalur darat untuk misi-misi selanjutnya.
Banyak yang mengatakan misi ini adalah misi bunuh diri. Kami melawan ratusan pesawat musuh dan ratusan ribu tentara musuh baik dari Pemberontak Liao atau pun Federasi Han. Moril sangat rendah. Namun Mayor Jenderal Hua Guozhang optimis misi ini akan berhasil begitu juga dengan pengikut-pengikutnya. Aku hanya ingin hidup dan pulang dengan selamat. Aku akan melakukan apapun.
Kami naik ke atas pesawat. Kami duduk berbaris, satu pesawat diisi 20 prajurit. Semuanya baret merah. Ini bukan misi penerjunan pertama. Kebanyakan dari kami telah melakukan ini sebelumnya. Mereka mengira aku lupa karena pikiranku terganggu namun pernah melakukan ini sebelumnya. Meski bukan di dunia ini
Pesawat lepas landas. Aku melihat pemandangan Ibukota dari kaca pesawat. Pemandangan yang indah dan tenang. Aku berharap aku bisa kembali ke sini, bergabung bersama istriku kembali. Pesawat melaju di langit Ibukota, terbang tinggi. Aku tidak menulis surat untuk Hyewon, namun ia memberiku sebuah surat. Aku membukanya dan membacanya di pesawat
“ berlayar di langit malam
Meski kutahu aku tahu aku akan tersesat di antara kegelapan
Namun aku percaya, kita akan bersama lagi
Aku akan tetap percaya
Meskipun hari bulan dan tahun terus berlalu”
“ berlayar di langit malam
Di bawah indahnya cahaya Bulan
Aku tahu aku sendiri
Namun aku akan menunggumu
Di rumah itu di musim panas itu
Aku akan terus menunggumu”
“ aku tak tahu kemana perahu ini akan membawaku
Aku tak tahu kapan perjalanan ini akan usai
Namun percayalah,
Kaulah duniaku
Kaulah pelabuhan terakhirku
Dan ketika kulihat senyummu nanti,
Di musim panas itu, aku tahu semua itu nyata “
“ Langit Malam karya Go Hyewon”
Aku membacakannya. Semua orang terdiam. Beberapa menangis. Beberapa melihat foto istri dan anak mereka. Dan foto Ayah dan Ibu mereka. Aku ikut terdiam. Hyewon. Dia memberi semangat terakhir untuk kami semua
“ kita harus pulang kawan-kawan. Kita harus hidup. Demi keluarga kita. Demi Han”
Ucap salah seorang rekanku. Kami semua berdoa. Namun aku hanya diam termenung. Dan berharap Hyewon benar. Berharap Xingqiao akan menjadi pelabuhan terakhirku. Saat itu ingatanku tentang dunia di bumi akhirnya sirna sepenuhnya