Episode 4
“ mundur kawan ini bukan pertarunganmu”
Dua orang muncul di apartemenku. Aku mengenal mereka. Hiroyuki Sato alias Rio dan Toxic, alias Boy, seorang teroris Internasional
“ beri aku alasan untuk tidak membunuh kalian”
“ aku “
Aku hampir membunuh mereka namun saat itulah Rome muncul. Ia masih seperti dulu. Hanya saja hampir setiap tubuhnya sudah dipasangi implan. Begitu juga dengan Hiro dan Toxic. Mereka semua menggunakan implan untuk bertahan hidup dan meningkatkan kemampuan mereka.
“ kau makin sehat orang tua”
Ucapku.
“ kau juga. Bahkan kau kembali muda tanpa satu pun implan.”
Ucap Rome
“ implan untuk manusia seperti kalian. Aku diberi nikmat untuk kembali muda”
Sahutku
“Aku tahu. Aku turut berduka”
Aku tahu maksudnya. Xiao. Itu sudah lama sekali.
“ itu masalah lama. Sekarang aku punya masalah dengan Kaisar gila ini. Aku bersumpah aku akan membunuhnya”
Hiro melihat rencanaku. Ia terkesan dan langsung membicarakan rencana mereka
“Infiltrasi ini akan berhasil. Resiko dapat berkurang dengan drastis. Tapi ada satu masalah dari rencanamu”
Keberadaan nuklir itu. Nuklir itu bisa saja di sana. Bisa saja tidak. Mereka punya rencana. Toxic berencana akan meledakkan bom gas yang ia rancang khusus manusia super. Hanya saja berisiko jika mereka mengangkut bom ini ke heli sipil. Pengamanan sangat ketat dan tentu saja Militer kekaisaran naga dapat mendeteksi bom itu.
“ tadinya kami akan menyerang lewat jalur darat. Namun rencanamu sangat brilian. Sehingga kita mungkin dapat melewati pertahanan utama musuh”
Dengan berpura-pura sebagai turis, kami aman dari 90% Militer Kekaisaran Naga yang menjaga area itu. Mereka tinggal menyelundupkan bom gas itu lalu menyerang target utama. Dalam hal ini Huang.
“ seperti dulu anak muda. Kau ingat”
Aku ingat. Aku dan Rome akan beraksi lagi.
“ sekarang mari jemput pasangan-pasangan kita”
Sahutku.
“ Brilian. Aku sudah sewa sebuah Lounge untuk kita pribadi”
Teriak Hiro. Kami bertemu dengan model serta aktris yang akan mendampingi kami esok. Kami bertemu di sebuah diskotik mewah. Mereka telah menunggu di sebuah lounge. Kami menyamar menjadi tiga rekan bisnis Hiroyuki Sato yang akan liburan lendir ke kepulauan Naga.
“ kamu pasti Alan kan?”
Itu nama samaranku
“ kamu ga mirip orang british”
Ucapnya
“ ya aku berdarah Asia tenggara”
Sahutku.
“ begitu, Thailand? Indonesia? Malaysia?”
Aku menjawab
“ Laos”
Rome tentu saja berpura-pura menjadi orang Korea yang tinggal di Jepang. Toxic berpura-pura menjadi orang Jepang. Sedangkan semua orang di dunia percaya bahwa Hiro benar-benar orang Jepang meski hampir semua pernah dengar teori konspirasi tentangnya.
“ mari bersenang-senang”
Aku tidak mau mengkhianati istriku demi artis murahan seperti ini jadi aku membuatnya sangat mabuk. Hiro bersenang-senang seperti binatang. Rome juga demi menjaga perannya. Hanya Toxic yang mengikuti teoriku dan membuat pasangan mereka mabuk.
“ hei Bung. Hari ini hari keberuntunganmu. Masuk sana dan puaskan wanita di sana”
Aku menyuruh bellboy hotel itu untuk ngentot dengan artis porno itu semalaman.
“ serius? Waw ini pasti ulang tahunku”
Aku turun ke Bar. Aku kembali minum sendirian. Itu malam sebelum operasi Medan perang. Aku minum sendirian karena Toxic bilang ia akan bermain game semalaman.
Aku membawa foto keluargaku. Ada Foto Miyu, ada Foto Luna, ada foto-foto anakku dan ada foto kami sekeluarga. Aku melakukan ini demi keluargaku. Aku bersumpah besok sore, Huang akan masuk berita utama. Kematiannya akan disiarkan ke seluruh dunia.
“Keluarga kita akan bahagia sayang. Miyu, Luna. Kita akan bahagia. Tidak ada yang akan mengganggu kita lagi”
Seorang wanita muncul di bar itu. Ia duduk disampingku. Ia memesan Wine lalu minum disampingku
“ kau sepertinya suka Vodka”
Ucapnya
“ di keluarga kami, apa pun selain vodka itu juice”
Wanita itu tertawa
“ kalian luar biasa”
Ia memperkenalkan namanya
“ Zhou Yuji.”
Aku tersenyum
“ ya dan aku Kuanlin.”
Kami berdua tertawa terbahak-bahak
“ selera humormu bagus”
Ucapnya
“ dan aku sudah menikah. Lihat?”
Aku berusaha memasang tembok diantara kami berdua
“ aku juga. Aku punya banyak anak.”
Ucapnya
“ anak apanya? kau bahkan masih remaja nak. Mana tanda pengenalmu. Kau mungkin belum legal”
Sahutku
“ oi! Bukannya batas umur di negara ini 18 tahun?”
Gerutunya gemas
“ ya dan kau seperti anak TK”
Kami berdua kembali tertawa
“ kau lucu.”
Ucapnya.
“ aku baru percaya kau Yuji kalau kau membelah berlian.”
Sahutku menggodanya. Gadis itu tertawa
“ aku rasa aku harus berpura-pura jadi orang lain”
Jawabnya
“ bagus. Coba jadi idola Jepang. Atau Korea”
Kami tertawa terpingkal-pingkal. Gadis itu masih remaja. Aku ragu dia sudah legal. Tapi ia keluarkan tanda pengenal dan dia legal. Ia menutupi nama aslinya. Ia masih sangat muda.
“ aigoo, nee… aku Hyewon”
Ucapnya
Hyewon
“ itu lebih baik nak. Aku Alan”
Aku memberitahunya nama palsuku. Kami mengobrol sambil meminum Vodka dan Wine. Gadis itu manis. Masih imut. Seperti gadis yang baru masuk kuliah. Ia mungkin traveling sendirian ke kepulauan Naga. Aku dengar negara ini surga traveling dan surga liburan lendir.
“ kau manis nak. Kau suka helikopter?”
Ucapku. Aku berencana memecat artis porno itu dan mengajak Hyewon
“ Heli? Aku belom pernah naik heli. Aku harus berdandan seperti apa? Imut? Lucu? Elegan?”
Tanyanya bingung
“ jadi dirimu sendiri Hyewon. Berdandan seperti manusia biasa”
Sahutku geram
“ baiklah besok aku pakai baju snow white”
Kami tertawa terbahak-bahak. Gadis ini seperti paket lengkap, cantik, sexy tapi imut, kadang terdengar dewasa kadang agak kekanak-kanakan. Aku benar-benar memecat artis porno itu. Hyewon yang menggantikannya. Aku menunggu dia di atas hotel itu dan kami menunggunya lama.
“ Edi. Kau ajak orang asing? Siapa yang kau ajak? Dia bisa saja mata-mata!”
Tanya Rome
“ nah, mungkin anak kuliahan yang traveling sendirian. Aku ragu dia mata-mata”
Jawabku. Hyewon muncul . Aku terkejut bukan kepalang. Dia benar-benar mengenakan kostum, Putri Salju. Dandanannya sangat menor. Lipstiknya sangat tebal. Aku terdiam
“ hai semua. Aku Hyewon”
Kami semua bingung. Gadis-gadis lainnya tertawa terpingkal-pingkal.
“ astaga kau menyewa Badut ulang tahuna?”
Tanya Rome heran
“ sumpah, aku tidak menyangka dia akan memakai kostum Putri Salju”
Sahutku. Hiro dan Toxic menahan tertawa mereka
“ bagaimana? Aku manis kan?”
Ucapnya manja. Gadis-gadis lain berdandan layaknya aktris dan dia berdandan seperti badut ulang tahun. Bagus.
“ Hyewoooon!”
Teriakku geram dalam hati
“ baiklah nak cepat naik helikopter. Hati-hati tersandung”
Aku resmi menjadi Baby sitter. Aku naik Heli AW101 berwarna putih. Kami mengenakan jas dengan kemeja di dalamnya. Aku duduk sebangku dengan gadis 18 tahun yang berkostum putri salju.
“ woooo jadi ini helikopternya. Classic. Antik. Dan mewah”
Ucapnya kagum
“ astaga tolong aku”
Ucapku dalam hati.
Heli itu memang mewah. Kami disajikan hidangan pembuka begitu naik. Heli lepas landas. Kami disajikan steak lengkap dengan Wine. Ini jadi jamuan terakhir sebelum
“ party!! Yuhuuuuu! Steak! Wine! Ini liburan the best”
Teriak Hyewon di dalam helikopter. Semua orang tertawa terpingkal-Pingkal. Kecuali aku
“ ya Tuhan bunuh aku. Hancurkan helikopter ini”
Teriakku dalam hati.
“ hyewoooooooooon!!”
Sumpah aku menyesal mengajaknya ke heli ini. Semalam ia sangat cool dan hari ini ia seperti anak TK.
Kami semua membuat mereka mabuk. Obat dari Toxic berhasil. Mereka semua tertidur. Heli masuk ke wilayah terlarang dan melewati pertahanan musuh dengan santai
“ Lapor! Sebuah helikopter AW101 terdeteksi menerobos garis rawan!”
“ nah, santai nak. Itu hanya sekumpulan bilioner dengan simpanannya. Biarkan saja. Lagipula ini hari minggu”
Kami semakin dekat. Aku dapat melihat Villa musim panas itu dari kejauhan
“ baiklah kawan-kawan. Saatnya beraksi”
Kami melepas jas kami. Kami berganti seragam. Kami melompat dari helikopter dan mendarat dengan aman. Heli itu terbang meninggalkan area terbatas.
“ tunggu? Kalian lihat Hyewon? Dia tidak ada di kursi waktu kita melompat?”
Ucapku heran. Aku bersumpah ia lenyap di kursi waktu kami melompat
“ Edi, fokus. Jangan gila karena gadis itu”
Ucap Rome. Baiklah aku harus fokus.
Kami tidak membawa senjata apa pun. Kami berjalan menuju sebuah pos militer dan dari kejauhan ada dua orang di sana. Dengan senjata lengkap.
“ dua musuh, 100 meter arah timur laut”
Kami menyelinap ke pos itu. Aku membunuh satu dan Hiro membunuh satu. Pos itu aman. Kami mengambil senjata mereka sedangkan Rome dan Toxic mengambil senjata di dalam ruangan.
Aku dan Hiro menggunakan senapan AK varian terbaru. Lalu pistol glock varian dan rompi anti peluru standar militer. Toxic menemukan handgun dan shotgun pompa, sedangkan Rome menemukan SMG H&K terbaru.
Toxic menyimpan intel tentang di mana bom itu diselundupkan. Kami berkendara ke posisi tersebut. Kami bersiaga dengan sergapan musuh. Ada banyak penembak jitu di balik perbukitan dan gedung.
Bom itu berada di kompleks pergudangan tua. Tidak ada orang di sana. Aku menyetel senjata ke semi otomatis sedangkan Hiro full otomatis. Toxic sudah mengenakan masker gas ciri khasnya. Rome menodongkan Smg itu ke segala arah bersiaga terhadap sergapan musuh.
Aku merasa ada sebuah keganjilan. Di sanalah waktu berhenti. Aku arahkan AK ke perbukitan beberapa ratus dari posisi kami dan
“ dor! Dor!”
Aku menembak dua penembak jitu musuh. Tiga musuh keluar dari persembunyian. Hiro menembak satu dengan Aknya. Toxic tertembak namun berhasil membalas dan melumpuhkan satu. Rome dengan sigap membunuh mereka semua.
Dua musuh kembali menyergap kami. Kali ini aku todongkan AK ku kalu membunuh mereka berdua. Aku membantu Toxic berdiri. Mereka menunggu keberadaan kami. Rome melihat seragamnya dan
“ Marinir. Mereka NPAR (New Pan Amerika Republik)”
Huang menyewa Marinir Panam, negara penerus Amerika Serikat untuk melindunginya. Toxic menemukan bom yang diselundupkan itu, yang tidak lain menyerupai granad. Bom itu di sebuah koper dan ada tiga.
“ ini? Akan membunuh Huang?”
Ucapku heran
“ jangan tertipu kawan. Toxic sudah mengembangkan ini sejak puluhan tahun yang lalu sejak kemunculan Huang pertama kali. Dia mempersiapkan ini”
Baiklah mereka profesional dan aku tidak boleh menganggap remeh mereka. Kini posisi terakhir. Villa musim panas musuh.
Dua Pespur terlihat dari balik cakrawala. Dua f-125a dengan enam bom cluster. Kami semua berlarian. Musuh mengetahui posisi kami. Mereka hujani posisi kami dengan dua meriam m61a5 vulcan, dengan peluru hypersonik, lalu mereka lepaskan bom cluster itu ke posisi kami.
“ duaaaaar! Duaaaaar!”
Ledakan-ledakan besar terjadi. Gudang itu porak-poranda, kami beruntung kami sempat bersembunyi di bunker perlindungan jadi kami selamat. Atap Bunker roboh tapi kami masih hidup.
“ setelah misi ini kita harus pesta”
Ucap Toxic. Akhirnya ia bicara hari ini
“Tentu, aku setuju”
Rome hanya diam. Kali ini Toxic yang berbicara. Kami keluar dari Bunker itu dan jalan kaki ke Villa musim panas.
Kami tiba beberapa ratus meter dari Villa. Aku melihat sebuah Osprey bermesin jet lepas landas.
“ aku harap itu bukan Kaisar”
Ada yang aneh dengan Villa itu. Kami mendekat dan semua Marinir yang menjaganya tewas. Seseorang di sini sebelum kami. Kami mendekati Villa dengan hati-hati. Aku melihat tas golf yang bentuknya aneh dan ketika aku membukanya
“ nuklir”
Tidak aktif tapi aku bingung siapa yang membawanya ke sini. Toxic mengeluarkan pendeteksi detak jantung. Ada seseorang di atas , di kamar pribadi Huang. Aku melihat sebuah pita di dekat jendela dan aku seperti mengenalinya
“ Pita ini, Hyewon.”
Toxic melemparkan Bom. Gas itu meledak.
“ kalian datang untuk… arggh… ughhh… gas apa ini?”
Tubuhnya seketika kaku. Toxic mengeluarkan Shotgun dan menembak Huang berkali-kali. Huang tersungkur. Ia ambil palu beton dari punggungnya dan
“ Gelebuk! Gelebuk! Gelebuk! Gelebuk”
Toxic memukul Huang berkali-kali. Hiro tertawa terpingkal-pingkal
“ wkwkwkwkwk besak kelakar bae Kaisar ini”
Ucap Hiro. Huang lumpuh tanpa perlawanan. Kami mengenakan masker gas khusus yang diberikan Toxic. Huang hendak melepaskan petir ke kami berempat namun
“ Buk!”
Toxic memukul kepalanya sekali lagi dengan palu. Huang tewas di tempat. Kepalanya berdarah. Ia lumpuh tanpa perlawanan. Namun Rome memastikan sayangnya ia hanya pingsan tak sadarkan diri.
“ ia belum mati.”
Jawab Rome.
“ nuklirnya. Ledakkan nuklirnya!”
Ucapku. Hiro dan Toxic membawa tubuh Huang ke bawah. Mereka mengikat Huang di bom nuklir itu. Namun suara gemuruh terdengar dari langit. Aku dan Rome melihat keluar. Hiro dan Toxic mengaktifkan nuklir. Mereka melarikan diri ke sebuah Jeep dan menghidupkannya.
“ kita punya waktu 2 menit kawan ayo pergi. “
Aku melihat sebuah kapal raksasa di langit. Sebuah kapal luar angkasa raksasa. Rome melihatnya. Ia langsung berlari ke arah Jeep namun aku masih diam.
“ Edi! Lari!”
“ maaf kawan! Sampai jumpa di hotel!”
Hiro tancap gas menjauh dari Villa. Aku diam terlalu lama. Mereka meninggalkanku. Aku berlari ke sebuah motor dan kapal itu seperti menembakkan sebuah munisi ke arahku.
Itu adalah cahaya terakhir yang aku lihat. Seharusnya tidak ada yang dapat menyelamatkan Huang. Ia pasti mati dan tubuhnya hancur. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Karena kapal itu menembakku.
Aku mendengar suara tembakan. Aku terbangun di sebuah Medan perang. Aku mendengar suara mesin dan ketika aku bangun aku melihat sebuah Tank T34 di depanku.
“ sekarang!”
Aku melihat tentara baret merah menembakkan senjata anti tank dan
“ Duar!”
Tank itu terbakar dan meledak
“ prajurit! Kau masih bisa bertempur! Bangun dan bela tanah air kita! Demi kaisar!”
Aku melihat diriku mengenakan seragam dan dari bayangan pecahan kaca, aku mengenakan baret merah. Kepalaku terasa sangat sakit. Aku memegangi kedua telingaku. Aku berteriak memekik kesakitan. Aku melihat
Aku tidak ingat siapa diriku saat itu. Aku tidak tahu mengapa aku di sana. Aku tidak membawa senjata apa-apa kecuali sebuah revolver kaliber 45.
“ siapa aku? Dimana aku? “