Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Legenda Pendekar Ludah Api

episode 3​


Lin mengeluarkan arak dan kami minum bersama. Sudah lama aku tidak minum-minum. Yuzhu menuangkan arak itu di cangkir-cangkir lalu kami meminumnya bersama. Kami meminum secangkir penuh hingga habis. Yuzhu menuangkan lagi dan kami meneguknya lagi. Lin merekam semua pesta itu dengan kamera video.

Kami pindah ke kamar. Lin bahkan telah merias kamar pengantin. Semuanya bernuansa merah. Lin menggabungkan dua kasur sehingga kasur itu menjadi sangat luas dan cukup untuk dua orang.

“ selamat bersenang-senang. “

Ucap Lin. Kami tertawa malu. Ia menutup pintu meninggalkan kami berempat. Mereka duduk di pinggir kasur. Aku belum pernah melakukan sex dengan lebih dari satu wanita. Malam ini aku melakukannya dengan tiga wanita. Aku takut aku tidak akan kuat.

Yuzhu menunduk malu-malu. Lili dan Meiying berdiri lalu membuka kain mereka. Kulit mereka putih bersih natural. Cukup mengagumkan untuk peradaban yang jauh tertinggal dari Jepang. Aku tetap menjaga wibawa di depan mereka. Meski kulit dan belahan dada mereka yang putih sangat menggodaku.

Mereka tertawa genit. Mereka buka gaun mereka sambil menatapku genit. Mereka kini bugil di depan mataku. Aku menelan ludah. Mataku menjelit. Wajahku seketika nafsu. Penisku berdiri dan aku harus akui aku suka apa yang aku lihat

“ SUGOOI” (luar biasa!”)

Teriakku dalam hati

“ suamiku”

Bisik Lili . Mereka buka gaun mereka menunjukkan tubuh bugil mereka yang indah. Putih , halus , dengan buah dada yang bulat padat dan menggoda. Penisku menegang , mengacung sekeras-kerasnya dari balik celana.

Lili dan Ying membukakan seragamku. Mereka raba badanku dengan jemari mereka. Jemari mereka terus melucuti pakaianku , lalu pakaian dalamku hingga tubuhku polos , bugil di depan mereka. LiLi dan Ying lalu meraba dan mengusap penisku dengan jemari mereka.

Yuzhu menundukkan wajahnya. Ia tersenyum lalu tertawa malu. Lili dan Ying mendekatkan wajah mereka ke wajahku sementara di bawah sana jemari mereka mulai mengocok-ngocok batang penisku. Aku menarik Yuzhu ke pelukan kami bertiga. Aku mendekatkan wajahku dan mencumbunya lebih dulu.

Yuzhu memejamkan matanya. Ia diam sejenak lalu dengan kaku dan malu-malu ia balas cumbuan bibirku. Kami pun bercumbu. Jantungku berdebar-debar. Aku menyukai cumbuan itu. Lili dan Ying tersenyum genit. Mereka membiarkan kami berdua bercumbu sebentar. Kuraih pakaian Yuzhu dan melucutinya. Yuzhu kini telah bugil seperti Lili dan Ying.

Mereka bertiga lalu mencumbu bibirku secara bersamaan. Bibir mereka berebutan mencumbu , mengecup bibirku. Bahkan Yuzhu yang semula malu ikut nafsu. Mereka mendekap tubuhku , menempelkan tubuh , buah dada , selangkangan mereka mereka ke tubuhku.

Kami sama-sama mendesah. Sungguh cumbuan yang luar biasa. Mencumbu tiga gadis dalam waktu bersamaan. Aku merasakan sentuhan perut mereka yang menghimpit batang penisku yang sudah sangat basah. Sesekali penisku menyentuh selangkangan mereka. Pipi Yuzhu memerah ketika penisku menyentuh selangkangannya

Aku membaringkan Yuzhu diatas kasur. Lili dan Ying menempatkan kepala mereka dipundakku. Sambil bermasturbasi mereka mengizinkan aku bersenang-senang dengan gadis perawan ini lebih dahulu. Yuzhu meremas kasur.

“ lakukan pelan-pelan Suamiku. Aku takut “

Aku tersenyum nakal. Aku pegang pinggangnya lalu tanpa ragu-ragu aku tusukkan penisku ke dalam vaginanya. Aku sempat kesulitan memasukkannya. Sambil mendesah nakal Lili dan Ying membantu penisku terus masuk ke dalam vagina perawan Yuzhu

“ aaaahh “

Darah perawannya menetes. Yuzhu mendesah kuat. Ia meremas kasur dan terus mendesah keras ketika aku menarik penisku dan mulai menggenjotnya. Vagina itu sangat basah dan sempit. Sehingga aku bertambah nafsu untuk menggenjotnya. Sambil meremas kasur , Yuzhu mendesah sekeras-kerasnya.

Aku tenggelam dalam nafsu. Aku menggenjotnya keras dan tanpa ampun. Yuzhu berulang kali memohon kepadaku agar aku memelankan genjotanku. Namun aku sudah tenggelam dalam nafsu. Penisku berkedut dan tiba-tiba saja aku pun ejakulasi sebanyak-banyaknya di dalam vagina Yuzhu. Ia mendesah panjang dan akhirnya mencapai puncak kenikmatannya.

Aku seketika lemas. Aku mencabut penisku dari dalam vagina Yuzhu. Kami sama-sama lemas. Lili dan Ying tertawa nakal. Ia mengambil teh yang disiapkan oleh Lin lalu ia menyuruhku meneguknya. Teh itu sangat pahit. Namun Saat itu juga tubuhku terasa bugar kembali. Penisku kembali mengacung keras bahkan agak lebih besar dari sebelumnya.

Yuzhu tertawa puas. Ia berbaring dipinggir kasur , lemas setelah orgasme panjang itu. Ia mendiamkan badannya agar seluruh spermaku masuk ke dalam rahimnya. Kini giliran Ying. Tanpa basa-basi ia menungging di atas kasur itu.

Aku menggenjot Ying dari belakang. Lili berlutut di sampingku dan kami bercumbu. Aku menggenjot Ying dengan keras. Teh itu menambah nafsu dan gairahku. Ying melolong kuat menikmati setiap detik tusukan penisku di vaginanya.

Kami berubah posisi. Ying kini duduk dipangkuanku. Aku remas buah dadanya dari belakang dengan nafsu. Ia tengokkan kepalanya ke belakang dan aku pun mengalihkan tubuhku dari bibir Lili dan langsung mencumbu bibirnya.

Aku mempercepat genjotanku. Lubang vaginanya masih sangat menggigit dan nikmat meski Ying sudah janda. Pinggulnya juga berhasil memanjakan. Kuremas buah dadanya dengan nafsu sambil memainkan putingnya yang menggoda. Aku terlalu nafsu sehingga tiba-tiba aku ejakulasi , memuncratkan air maniku sebanyak-banyak mungkin di dalam vagina Ying. Kami pun orgasme di waktu bersamaan.

Kami sama-sama lemas. Lili memberiku teh itu sekali lagi. Penisku kembali mengacung. Lili membaringkan tubuhku , siap mengguncangku dengan posisi WOT. Ia tuntun kedua tanganku meremas buah dadanya dan dengan nafsu ia tenggelamkan penisku ke dalam vaginanya.

Lili menggenjot penisku tanpa ampun dari atas. Ia mendesah keras menikmati tusukannya. Aku ikut mendesah menikmati jepitan vaginanya. Aku genjotkan penisku dari bawah , membalas serangannya sambil meremas sepasang buah dadanya.

Lili mendekapku erat. Kami kembali bercumbu. Ia menggoyangkan pinggulnya sekencang mungkin sambil mencumbu bibirku dengan nafsu . Aku mendekapnya dari bawah dan terus menggenjot vagina beceknya. Suara tepukan kedua selangkangan kami , suara gesekan vaginanya yang becek menjadi musik di adegan ranjang itu. Tak lama kami melolong keras dan orgasme secara bersamaan.

Sungguh adegan ranjang yang memuaskan. Aku menggenjot tiga wanita secara bergantian. Kami terbaring lemas. Kami bertiga berpelukan diatas kasur. Lili di kanan , Ying di kiri , Yuzhu di tengah menindihku dengan tubuh langsingnya. Kami sama-sama terpuas. Namun jika mungkin Lili berbisik agar aku bisa bertahan lebih lama lagi.

Adegan panas itu tidak hanya sampai di sana saja. Yuzhu menyuruhku meneguk teh itu lagi. Penisku berdiri dan mereka pun membariskan wajah mereka di penisku. Sambil tertawa nakal Mereka satu persatu mengocok penisku dengan jemari mereka. Mereka julurka lidah mereka dan mulai menjilati penisku secara bersamaan.

Mereka mengulum penisku secara bergantian. Ying lebih dulu , lalu Lili , dan kemudian Yuzhu. Mereka secara bergantian memberiku kuluman yang sangat luar biasa. Kurema kepala Lili dan Ying dengan kedua tanganku , lalu penisku berkedut dan memuncrat membanjiri wajah manis mereka.

Mereka kembali tertawa nakal. Teh itu memungkinkan aku menggenjot mereka , bersenang-senang dengan mereka berkali-kali. Siapapun yang menemukan teh ini , aku berhutang budi padanya. Selanjutnya mereka bertiga menungging dan aku menggenjot mereka secara bergantian. Dari Yuzhu , Ying , Lili , hingga akhirnya aku ejakulasi setidaknya dua kali lagi di setiap istriku. Sungguh melelahkan.

“ ayo sayang lagi!”

Gerutu Yuzhu

“ ayo suamiku kita lakukan lagi!”

Ucap Lili

“ suamiku cepat aku belum puas “

Sahut Ying. Aku menggeleng kepala. Teh itu membuat penisku berdiri lagi namun sekujur tubuhku sudah pegal. Aku bahkan ragu masih ada air mani yang tersisa di buah zakarku. Akhirnya aku berbaring lemas dan mereka pun terus menunggangiku secara bergantian

Sungguh malam pertama yang indah , melelahkan tapi nikmat tiada tara. Aku terbangun dini hari setelah adegan ranjang itu akhirnya berakhir. Ketiga istriku tidur di sekelilingku. Aku bertanya pada diriku apakah menikah ketiga bidadari ini adalah keputusan yang tepat. Aku belum begitu mengenal mereka. Aku pernah berkata pada diriku sendiri aku tidak ingin terlalu cepat menikah. Tapi malam ini , dengan entengnya , aku menikahi tiga wanita sekaligus.

Yuzhu cantik dan manis seperti Idola musik. Ying cantik , sexy seperti bintang film porno , Lili anggun dan manis seperti aktris sinetron. Astaga kurasa di duniaku hampir tidak mungkin aku mendapat wanita seperti mereka. Bahkan satu saja. Maksudku Soo Young juga cantik , tapi tidak sesempurna mereka bertiga. Apalagi menikah sesuatu yang sulit di Jepang. Di sini , aku baru saja melakukannya.

“ pagi sayang “

“ pagi suamiku “

“ selamat pagi suamiku “

Pagi itu Yuzhu , Ying dan Lili menyapaku dengan wajah manis mereka. Penisku mengacung keras. Yuzhu tertawa geli sambil meremas dan mengocok penisku

“ pedangnya udah keras lagi nih sayang “

Goda Yuzhu

“ ga sabar pengen nusuk ya sayang “

Sahut Ying. Lili meraih daguku dan sambil tersenyum genit ia mencumbuku lebih dulu. Ying dan Yuzhu menerbabku. Kami berempat bercumbu liar di pagi hari itu. Jemari mereka menjamah tubuhku dan sesekali meremas penisku.

Lili menggenjotku lebih dulu. Ia menggenjotku dengan nafsu. Yuzhu dan Ying masih asik menciumi bibirku. Ying menaiki wajahku lalu aku menjilatinya dengan nafsu. Jemariku mulai mengusap vagina Yuzhu, sambil menggenjot Lili dari bawah. Lili menggoyang pinggulnya sekencang mungkin , Yuzhu dan Ying mendesah keras. Tak lama mereka memekik secara bersamaan dan kami pun orgasme.

Mereka bergantian menggenjotku dari atas dan berganti posisi. Untuk pertama kalinya Yuzhu merasakan seperti apa sex dengan posisi WOT. Ying sangat menguasai posisi ini. Ia menggenjotku dan aku pun ejakulasi hanya dalam hitungan menit. Lagi-lagi dengan bantuan teh itu, pagi itu mereka membuatku ejakulasi tiga kali. Mereka bertiga jatuh dipelukanku dengan nafas yang terengah-engah.

“ selamat pagi pengantin baru “

Lin menyapa kami. Ia tertawa geli karena seperti pengantin baru pada umumnya di Kerajaan Xian , kami semua bau peju. Kami sarapan bersama. Dengan badan yang masih bau dan lengket.

“ nah mulai hari ini kalian ga boleh takut-takut lagi. Harus pemberani , seperti suami kalian “

Mereka bertiga tertawa. Bangsa Xian , dan Han di dunia ini sangat percaya jika melakukan sex , maka semua sifat baik di dalam diri suami akan menular ke istrinya. Mereka juga berdoa agar sifat buruk suaminya tidak menular bila perlu menghilang setelah melakukan sex. Dalam hal ini , mereka ingin menjadi pemberani seperti aku. Padahal catatannya aku bukan pria pemberani. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Dan aku beruntung masih bisa hidup.

Pagi itu akhirnya aku merasakan seperti apa rasanya menjadi suami di dunia mereka. Setelah mandi mereka menyuruhku mengurus kebun di belakang penginapan , memanen kentang dan buah-buahan , memberi makan ayam-ayam , bahkan hingga mengepel dan beres-beres , astaga aku tidak tahu pekerjaan suami di sini sangat banyak. Ketiga istriku membersihkan halaman dan mencuci pakaian kami.

Lin menyiapkan makan siang. Masih banyak pekerjaan tapi aku sudah lemas. Ketiga istriku sedang menjemur pakaian. Aku duduk di dapur bersama Lin.

“ sudah selesai kerjaannya?”

Tanya Lin

“ belum. Baru setengah. Aku belum membereskan , menyapu , mengepel lantai dua.”

Sahutku. Lin tertawa

“ semangat ya. Suami juga harus rajin. Bukan cuma ganteng “

Sahutnya manja

“ iya beres”

Jawabku

“ semalam aku susah tidur. Kalian berisik sekali “

Ucapnya.

“ oh ya? Kalau begitu aku minta maaf . Masih tak menyangka aku akan menikahi tiga gadis ini”

Sahutku. Lin tertawa

“ belakangan Legiun Abu jadi idaman para wanita. Hanya saja , banyak dari kalian yang tidak selamat “

Ucapnya. Aku melihat berita di koran di dekatku. Koran ternyata ada di dunia ini. Di saja tertulis

“ ratusan ribu jiwa gugur di pertempuran bukit hijau. Kanselir ajak warga berkabung mengenang jasa pahlawan “

“ itu koran seminggu yang lalu. Ratusan ribu nyawa melayang begitu saja saat perang seperti ini. Sungguh menyedihkan”

“ dulu penginapan ini tidak pernah sepi. Banyak pengunjung yang datang dari kota ataupun dari kerajaan Han. Bahkan ada orang timur. Ada yang naik sampan, ada yang naik kuda, bahkan ada yang naik mobil “

Aku melihat gambar mobil di salah satu koran itu. Mobil kuno seperti pada zaman awal abad 20. Bahkan motor juga ada. Aku membalik koran dan melihat gambar beberapa orang berpakaian Jepang seperti zaman Meiji. Jadi peradaban Jepang juga ada di dunia ini ?

“ Garis depan sangat horror. Itu sebabnya aku di sini “

Sahutku menceritakan pengalaman singkatku di Medan perang

“ aku tahu. Kau bukan yang pertama. Biasanya mereka tidak terlalu beruntung. “

Lin menunjukkan koran di mana belasan desertir di hukum mati karena berusaha melarikan diri dari Garis depan. Mereka semua masih muda. Bahkan mungkin baru 18 tahun. Aku membaca pria berumur minimal 18 sampai 40 tahun harus mengabdi kepada kerajaan untuk bertempur di Medan perang. Puluhan Juta mendaftarkan diri. Mereka mengincar kehormatan dan petualangan seperti pendekar naga hitam. Namun mereka bertemu mimpi buru paling buruk serta kematian. Dan sampai hari ini aku baca jutaan orang telah mati. Perang telah berjalan tiga tahun. Namun tidak jelas pihak mana yang memenangkannya.

“ kau punya keluarga Minghao?”

Aku menggeleng kepala

“ tidak aku tidak punya keluarga. Itu sebabnya aku tidak punya tujuan “

Jawabku

“ aku senang kau di sini bersama mereka. Setidaknya mereka bertiga lebih tenang. “

Aku terus membaca koran-koran yang tertumpuk di dekatku. Aku menemukan sebuah buku panduan senjata. Berbeda dengan buku lainnya yang menggunakan bahasa Mandarin , buku ini menggunakan bahasa Jepang

“ teknik dasar menggunakan senjata untuk orang awam “

Di sini tertulis teknik bersenjata untuk menggunakan pistol , senapan , senapan mesin , bahkan sampai meriam. Aku menyimpan buku itu di sakuku. Aku tidak pernah terlibat di pertempuran sebelumnya jadi setidaknya aku harus tahu cara melindungi diri.

“ kurasa aku harus kembali kerja “

Ujarku.

“ baiklah. Aku akan bawakan minuman ke lantai dua. “

Aku berdiri dan berjalan ke lantai dua. Ada banyak debu dan sarang laba-laba. Mungkin karena tempat ini sudah sangat sepi dan pengunjung tidak pernah lagi ke lantai dua. Aku kembali bersih-bersih. Aku belum menemukan cara untuk kembali ke duniaku jadi setidaknya aku harus bisa melindungi diri. Aku membuka buku yang aku pinjam dari Lin lalu mulai membacanya. Cukup rumit , tapi setidaknya cukup untuk menolongku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd