Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Enak bener Rangga ya... mau beristri 3 kok kayaknya lancar banget... g ada penentangan sama sekali...
Cerita ini terimpirasi dari salah satu anggota dpr ri dari jember suhu pada saat pelantikan di tahun 2019 yang lalu di dampingi oleh 3 bidadari cantik ber jilbab semua dan rukun rukun
Menurut ane pasti ada faktor x yang mempengaruinya entah itu karisma atau apalah
Kalau dalam cerita ini sudah jelas faktor x nya kyai walang sungsang suhu .....
Betul ngak
 
Cerita ini terimpirasi dari salah satu anggota dpr ri dari jember suhu pada saat pelantikan di tahun 2019 yang lalu di dampingi oleh 3 bidadari cantik ber jilbab semua dan rukun rukun
Menurut ane pasti ada faktor x yang mempengaruinya entah itu karisma atau apalah
Kalau dalam cerita ini sudah jelas faktor x nya kyai walang sungsang suhu .....
Betul ngak
Wooooh...tahu saya si tokoh tsb...yg sebagai role modelnya....sip sip lah.....akuuur nek itu...(kok yo lali aku ttg org itu padahal sy sdh pernah main ke rumah org itu....)
 
Kiai Walang Sungsang

Part 36 : Berempat, kompak






Drs. Andini Murtiningsih, M.Pd





Rangga Dipati, SP.d



Astrit Maharani, S.Pd





Kartika Arumsari

Pov : Andini

Aku bahagia sekali dengan kabar yang sangat menggembirakan yang di berikan kangmas Rangga bahwa telah menemukan 2 warongko lainnya ternyata ke dua wanita itu tidak jauh jauh dari aku dan kangmas Rangga sejak semula kami sudah berkumpul di sini penantianku yang 15 tahun terbayar lunas dengan bunga bunga nya sekalian walaupun aku baru menyadarinya sekarang

Selama 15 tahun menjadi istri romo aku telah di gembleng dengan romo sendiri dengan mengalami berbagai cobaan dari awal aku berkenalan dengan romo langsung melamarku dan mengawiniku dalam usia sangat muda dan aku setelah menikah aku bertekat masuk perguruan tinggi dan melanjutkan di Faklutas Pendidikan jurusan bimbingan koseling dalam menempuh S1 dan cobaan silih berganti harus kuliah setelah pulang aku masih harus menjaga anak ku Bagas yang baru lahir walaupun ada baby sister yang mengawasi nya belum juga merawat suamiku memang sudah sepuh sih seperti bapak ku sendiri tapi bener benar romo penuh kasih sayang dalam segala hal aku selalu di manja setelah lulus S1 aku di terima sebagai pegawai negeri di tempatkan di SMA pinggiran sehingga aku harus berangkat dari rumah jam 6 pagi dengan sepeda montor yang aku beli sendiri 2 tahun aku lalui dengan suka duka yang mendalam dan akhirmya aku minta pindah agak ke kota sebab aku akan melanjutkan ke S2 di kota Karesidenan yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah ku kuliah diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu dengan jadwal kuliah super padat.

Dua tahun kemudian aku mendapat gelar M.Pd di belakang namaku dan setaun setelah itu aku diikutkan lomba guru teladan itu pun hanya sekedar coba coba tapi aku mendapat juara 1 se Kabupaten dan mewalili kabupaten untuk tingkat propinsi dan lagi lagi aku dapat juara 1 tingkat Propinsi dan berhak mewakili untuk tingkat nasional dan aku hanya runner up 2 tingkat Nasional dan mendapat hadiah menjadi kepala sekolah di SMA Negeri XX di Kabupaten ini

Kehidupan sex ku juga sangat menyenangkan setiap berhubungan suami istri setidaknya aku orgasme 3 kali itu terjadi sampai romo minta pisah ranjang dan aku semakin ngak mengerti dan galau sendiri itu aku lalui sampai 2 tahun lebih sebelum kangmas Rangga datang dan kini menjadi suamiku yang membuat aku bangga orangnya ganteng masih muda dengan aku 10 tahun di bawah aku dan aku selalu mendampingi kangmas Rangga dari awal sampai dia mendapatkan pusaka Kyai Walang Sungsang dan aku harus menerima takdirku sebagai salah satu warongko kyai Walang sungsang

Pagi ini aku bangun jam 4.30 sebelum terdengar adhan subuh berkumandang aku melihat suamiku tidur di sampingku entah kena apa aku pagi ini begitu horny sekali melihat suamiku ini dan sengaja aku lepas ikatan kimono yang dipakainya ternyata di bali kimono tidak ada apa apa lagi seperti juga aku, aku lepas tali kimono ku langsung telanjamg tampa penghalang payudaraku yang besar ini aku gesek geseknan ke wajahnya tidak juga bangun ketika tanganku mulai mennyentuh penis nya yang masih layu tapi hanya sebentar sedah bangun berdiri tapi yang punya penis masih tetap tidur akhirnya aku langkai saja tubuh nya aku kini berada di atas tubuh suamiku dalam posisi terbalik memek aku berada di atas wajahnya dan muka ku berhadapan dengan penis nya yang baru ½ berdiri

Aku geseknan memeku ke mulut dan hidungnya dengan maksud biar cepat bangun tapi malah ngak bangun bangun akhirnya aku pegang penisnya aku kulum dan aku sedot dengan sangat kuat dan kangmas Rangga bangun dengan sangat terkejut mungkin ia merasakan sengatan di penis nya begitu sadar melihat memek aku berada di depan wajahnya setelah 1 menit terkejut dan bengong akhirnya memek aku mendapat seranga balik aku pun ngak mau kalah terus menciumi penis yang sudah bangun sempurna aku kulum, aku cium, aku jilat permukaannya batang penis dan aku kulum testisnya sehingga kangmas Rangga mengarang erang keenakan tapi hanya sebentar lidah mas Rangga minciumi labium mayoraku dan membelah dari kelentit ku sampai anus di ciumnya anus aku dan di jilat belahan memek aku serta di sedot kuat kelentit aku sehingga aku terpekin nikmat

Aku berbalik kini penis mas Rangga berhadapan dengan vaginaku yang tembem aku angkat pinggulku dan aku masukan penis nya kedalam memek aku yang sudah banjir dan aku tarik tubuh kangmas Rangga untuk duduk sehingga nenen aku tepat di depan mulutnya

“Ayo sayang minum susu dulu biar sehat dan kuat” kata ku sambil menyodorkan payudaraku untuk di ciumi dan di kenyot kenyot oleh suamiku Rangga

“Ahhh…terus ssaaayyaaannngggg…. yang …ssaattuuunyyaaa …. aahhhh… “ rancauku mulai merasakan keenakan karena rangsangan yang di berikan oleh Rangga ke tubuhku memekku di sodok dari bawah nenenku di kenyot kenyot sampai 15 menitan dan aku merasa di ambang orgasme dengan satu gerakan memutar dan menekan sedalam dalamnya tubuh ku bereaksi kejang kejang sehingga tubuh ku mering ke belakang untung kangmas menahan tubuhku di rebahkm ke dadanya yang berbulu hanya sebentar setelah orgasme ku mereda kangmas mengangkat pantatku dan merobohkan tubuhku ke samping dan berguling sekali lagi sehingga posisi aku di bawah kangmas dan mulai menggerakan pinggul nya kembali dengan pelan

Tubuh kangmas menindih tubuhku sehingga dada yang berbulu tipis itu menggesek gesek payudaraku yang menimbulkan sensasi tersendiri dan bibirnya pun ngak mau diam selalu mengekor kemana bibir aku bergerak seakan bibir kangmas ngak mau lepas dari bibir aku dan terakir mendarat di leher di bawah telinga kiriku dan di kenyut sementar mengangkau tangan kiriku keatas kini ketiakku menjadi sasaran amukan bibir kangmas aku merasakan geli yang amat sangat dengan sangat sepontan pinggul ku pun mulai bergoyang mengimbang genjotan pinggul kanhmas yang sejak semula terus bergerak dengan irama sedang

Aku sangat menikmati genjotan pinggulnya dan remasan tangan kangmas di nenenku juga ciuman di ketiakku yang sangat sensitive sekali sampai kakiku naik keatas menggampit pinggulnya seakan aku ngak rela kalau penis ini cepat terlepas dari memek aku

“Ahhhhh mmaaassss …. eennaakkkk … geelliiii … ahhh mmass rraanngggaaa aakkuu cinntaa kamuu mmas … belahan jiwaku… ahhhh …. “ rancau mulutku dan semua itu tidak mendapat tanggapan dari mas Rangga hanya genjotkan pinggulnya semakin gencar dan gesekan kelamin kami membuat aku seakan tebang ke angkasa ….

“MMaaassss aakuuu mau …. aahhhhh ….” kataku sambil menekan pantatku ke atas dan aku juga merasakan pantat kangmas juga menekan kebawah sehingga kelami kami bersatu dengan sempurna sambil mengeluarkan cairan cinta kami masing masing dan setelah 1 – 2 menit ketegangan otot pinggul kami bersatu dan melemah dan kangmas jatuh tersungkur di samping kiri aku dan bibir kamu mulai menyatu kembali ahhh betapa nikmatnya permainan pada pagi ini

Setelah bersih bersih mandi besar dan kami sholat shubuh berjemaah berdua dengan kangmas Rangga menjadi iman ku selalu setelahnya aku menyiapkan sarapan pagi dan kangmas Rangga menemai romo di teras depan sampai jam 6 kurang aku dan kangmas Rangga pamit untuk berangkat dan menjemput Astrit di rumahnya aku pancing pancing Astrit akhirnya bercerita kalau hubungan denga Dodi tunagnannya bukan berdasarkan cinta tapi perjodohan dan dia pun bercerita cinta pertamanya untuk kangmas Rangga dan akupun mengusulkan kalau mau Astrit juga boleh kok jadi pacar Rangga seperti Arum yang kini sudah menjadi pacarnya Astrit agak terkejut mendengar Arum sudah menjadi pacar Rangga dan akhirnya Astrit pun setuju untuk menjadi pacar Rangga tapi minta Rangga menyatakan cintanya sendir bukan desakan dari sang istri dan Rangga pun setuju akan menembak Astrit setelah menjemput Arum lebih dahulu dan akhirnya

“Trit, Astrit maukah kamu menjadi pacar aku” kata Rangga sambil memegang ke dua tangan Astrit

Astrit menatap Rangga dengan mata ingim menangis karena terharu mendengar pernyataan Rangga yang ingin dirinya menjadi pacarnya

“Sunggu Trit sejak lama kira kira 4 – 5 tahun aku mendedam rasa sayang ke kamu tapi aku saat itu tidak berani mengutaran rasa cintaku kepadamu karena keadaan ku yang tidak memungkinkan sekarang dengan sebuah tekat ingin selalu melindungi dirimu dan akan selalu menyayangimu aku ingin kamu menjadi pacar aku, maukah” tandas Rangga karena menanti jawaban Astrit ngak terdengar dari radi

“Ya mas Rangga aku terima mas menjadi pacar Astrit dengan di saksikan oleh istri mas Rangga mbak Andini dan pacar mas Rangga yang lain dik Arum saya mau” kata Astrit dan saling malunya tanpa disadari tangam Astrit menaik tanggan Rangga dan mencium biku biku tangannya dan Rangga menarik kepala Astrit dan mencium keningnya lalu terdengar bisikan dari belakang

“Cium dong, cium cium” kata Andini dan Arum bersamaan

Tapi aku salut kepada Rangga dia begitu adilnya setelah menembak Astrit lalu mencium aku dan Arun kemudian mau memasng seffibed ke Astrit Rangga sempat mencium kemali bibir Astrit sampai gemetaran dan mengaku baru pertama kali bibirnya di cium lakilaki yang sangat di cintainya dengan Dodi pun melum penah hanya sun pipi saja

Kini jam istirahat pertama kami berempat kumpul kembali di ruang KS tempat yang paling aman untuk memadu kasih di sekolah tanpa takut di ganggu oleh orang orang apa lagi sekarang di tambah ada Astrit dan Arum pun bergabung

Aku duduk sendiri berhadapan denga Astrit sedang Rangga kini duduk berdampingan dengan Arum

“Dik katanya mau cerita ke aku cerita apa sih” kata kangmas Rangga

“Oh itu ya, ngak papa ya mbak Dini dan mbak Astrit kalau aku cerita tanggapan eyang kakung dan eyang putri ke aku tadi malam setelah mas Rangga menembak aku” kata Arum

“Ngak papa dik malah mbak akan senang mendengarkan tanggapan dari eyang kakung dan putri tentang hubunganmu dengan kangmas Rangga” kata ku

“Aku juga ingin mendengar tanggapan eyang kakung dan eyang putrimu nanti mbak juga akan cerita tentang tanggapan bapak dan ibuku tentang hubunganku dengan mas Rangga dan mas Dodi” kata Astrit

“Mas Rangga kok diam aja sih, tanggapi dong” kata Arum denga manja ke kangmas Rangga yang duduk di sebelahnya

“Ya nanti mas juga akan cerita tentang tanggapan romo tentang hubunganku dengan dik Astrit dan di Arum” kata Rangga

“Kapan kangmas ketemu romo” kata ku

“Tadi malam diajeng, waktu mas pulang diajeng udah tidur dan romo masih melihat TV sendiri di ruang keluarga” kata Rangga

“Oh gitu ya” kata ku, lanjutnya “Ayo dik Arum di mulai wah kelamaen”

“Begini mas, ketika mas baru pulang eyang putri memanggil aku dan di suruh duduk di sampingnya dan langsung eyang putri mengintrogasi aku seakan pesakitan aku takut sekali mas harus jawab jujur juga pertanyaan hanya satu apa aku sudah jadian dengan mas Rangga, satu pertanyan yang sangat sulit untuk di jawab sebab aku tau eyang putri pernah mewanti wanti ke aku kalau aku ngak boleh pacaran dulu sebelum lulus dari SMA kalau di mahasiswa terserah asal bisa menjaga diri itu larangannya, aku sempat menangis dan minta maaf ke beliau dan akan membatalkan janji aku ke mas Rangga kalau eyang putri dan eyang kakung tidak merestui, tapi aku sangat terkejut setelah eyang kakung mengatakan Alhandulilah, maksudnya apa coba aku pun bertanya ke eyang kakung lalu eyang kakung bercerita kalau tadi siang romo yang di sebutnya dengan dimas Dibyo telah melamar aku untuk di murid nya yang bernama Rangga Dipati tangissan ku bertambah keras mas bukan tagis kesedihan seperti semula kini tangissanku berubah menjadi tangisan kebahagiaan eyang kakung dan eyang putri menerima lamaran itu dengan syarat kalau aku menerimanya juga” cerita Arum selesai

Rangga segera keraih tubuh Arum lalu dipangkunya dan di cium keningnya kemudian bibirnya dengan sangat mesra

“Kini dik Arum bukan menjadi pacarku lagi sudah menjadi tunanganku juga” kata Rangga

“Betulkah aku sangat bahagia sekali mas” kata Arum setelah melepas ciumannya dari bibir Rangga

Demikian juga Andini dan Astrit berdiri sambil mendekati Arum dan Rangga yang Arum masih duduk di pangkuan Rangga dan mencium kening Arum dan mencium bibir Rangga secara begantian Arum dan Rangga pun menerima ucapan tersebut

“Terimakasih mbaku Dini dan mbak Astrit” kata Arum

“Terima kasih diajeng dan dik Astrit” kata Rangga sambil menarik tangan Astrit supaya duduk di sebelah kirinya dan menurunkan Arum duduk di sebelah kanannya

“Nak kini dik Astrit cerita dong mengapa ngak bisa tidur semalam” kata Rangga sambil tangan Rangga di pundak Astrit dan Arum

“Sementara posisi tetap seperti itu ya” kata ku sambil memasang kamera di HP ku

“Wah cakep cakep juga tu pacar kangmas” kata ku sambil memperlihatkan hasil bidikaku kearah Rangga, Astrit dan Arum

“Begini mas, setelah mas dan dik Arum pulang untuk mengantar dik Arum ibu memangggil aku supaya duduk di dekatnya dan menanyakan tentang kok bisa bu Andini dan Rangga minta kamu untuk bantu bantu menyiapkan pertemuan untuk hari kamis malam jumat mendarang, pertanyaan sunggu mengejutkan dan penuh kecurigaan lalu aku jawab kan yang minta bu Andini sendiri masak harus aku tolak bu Andini kan kepala sekolah aku dan akhirya ibu dan bapak mau memrima alasan aku, tapi aku juga protes ke bapak dan ibu mengapa sih bapak sama bu menjodohkan aku dengan mas Dodi sedang aku merasa ngak nyaman dan sebenarnya aku sudah nyaman dan sangat mencintai Rangga semenjak di fakultas dulu aku mita di putuskan saja tapi ibu menolaknya sebab janji adalah hutang kalau tidak di tepati akan di tagih di akhirat nanti, tapi ucapan bapak keceplosan setelah aku memakai mukena yang di berikan mbak Andini katanya bapak kamu tambah cantik nduk nanti mas Rangga tambah klepek klepek tapi terus di sanggah oleh ibu kalau yang di maksud bapak adalah mas Dodi, aku jadi galau banget semalem aku ngak bisa tidur pada status aku memeng punya tunangan tapi aku kok patah hati sih semalan aku berpikir dan pagi harinya mas Rangga menembak aku di depan istri dan pacarnya gitu mas critanya” cerita Astrit and

“Boleh aku tanggapi cerita dik Astrit tadi, mengapa bapak dan ibu Kromo menjadi penasara kata gaulnya kepo karena mata hati bapak dan ibu Kromo sudah di buka oleh romo sendiri supaya bisa melihat pemilik kyai Walang Sungsang dan warongko warokonya kalau crita panjang nanti malam saja setelah mahrib mas akan cerita semuanya biar adik Astrit dan adik Arum ngak kepo ya” kata Rangga

“Ya mas di nanti lho awas kalau bohong” kata Astrit

“Ya ya adik ku sayang” kata Rangga sambil mencium bibir Astrit yang berada di dekat bibirnya

“Ih nyosor aja nik mas” kata Astrit sambil mencubit perut Rangga di sebelah kanan

“Aduh kacian tu mas Rangga di cubit mbak Astrit kayaknya kurang adil dek kalau aku juga belum mencubit mas Rangga” kata Arum sambil mencubit purut Rangga di sebelah kiri

“Ampun dik Arum dan dik Astrit” kata Rangga sambil mengelus kedua sisi perutnya yang kena cubit Astrit dan Arum

“Betul adik adik ku kalau kangmas Rangga mesum itu perlu di cubit mau tambah lagi ngak kangmas” kata ku

“Ngak ngak sudah cukup bisa jadi sate nih” kata Rangga

Sebentar kemudian bel berbunyi dan Andini mengingatkan setelah jam istirahatke dua kita berempat ijin sedang untuk dik Arum nanti aku tak bilang ke BP biar di siapkan surat ijin meninggalkan sekolah

----skip----



Pov 3rd

Bel istirahat ke dua

Andini sudah bersiap siap, Astrit baru saja memberi tugas dan ijin ada keperluan keluarga pada guru piket, sedang Arum mengambil surat dari BP ijin meninggalkan sekolah karena keperluan keluarga yang memimta atas nama Andini (KS) dan Rangga sudah bebas tugas (tidak ada jam mengajar)

“Trit udah siap” ajak Rangga

“Udah ayok Nga” saut Astrit mereka tidak mau memperlihatkan memesraan di depan teman teman ngak mau ada gossip

Astrit dan Rangga beriringan meninggalkan ruang guru baru melangkah dari ada suara menegurnya

“Hai mau kemana lu As” tanya Ratna guru PKN kelas X

“Nih mau nganter bu Dini” jawab Astrit

“Keknya kamu masih ada jam deh” tanya Ratna membali

“Betul Na, udah ada tugas tu di tempat pak Ratno guru piket” kata Astrit, lanjutnya “Assalamualaikum”

“Wallaikumsalan” saut Ratna

Astrit dan Rangga berjalan keluar dariruang guru bersaman

“Kok si Ratna mengmangilu As sih” kata Rangga

“Ngak tau juga si mas udah lama sekali aku kenal Ratna dari SMP kali” kata Astrit

“Sabatmu ya kalau sejak SMP” kata Rangga

“Bukan juga sih hanya kenal tapi ngak pernah sekelas jadi ya kenal biasa aja” wajab Astrit, lanjutnya “Kayaknya aku panggil kamu dengan sebutan mas kok lebih enak si dari pada Nga saja”

“Memang enak si di dengar dan aku juga lebih nyaman memenggil kamu dik aja ya walau kamu sebenarnya lebih tua beberapa bulan” kata Rangga

“Ya memeng harus demikian kan mas sudah menjadi imam aku dan tuntunan aku, maaf ya tadi aku panggil Nga saja di depan teman teman takut gossip” kata Astrit

“Ya ngak papa sebaiknya kita merahasiakan hubungan ini dari masyarakat eh siapa tau mereka ada yang kenal mas Dodi mu” kata Rangga

“Benar sih” jawab Astrit

Ngak terasa langkah mereka sudah sampai di depan ruang KS dan Astrit mengetuk pintu dan di bukakan oleh Andini sendiri udah siap dengan tas sudah ada di pundaknya

“Ayo kita berangkat” kata Rangga

“Senentar tunggu si imut dulu baru mengambil tas” kata Andini

“Kangmas ambil mobil dulu dari parkiram” kata Rangga

“Ya” jawab Andini dan Astrit serempak



Di dalam kelas XI IPA 2

Arum sudah siap sisp untuk pulang dan pamit dulu pada Laras sahabatnya

“Ras aku pulang dulu ada urusan keluarga nih” kata Arum

“Urusan keluarga atau urusan dengan mas …” kata Laras tapi sebelum selesai kalimat di ucapkan mulut Laras sudah di tutup dengan tangan Arum

“Awas jangan keras keras he he he” kata Arum di dekat telinga Laras sambil berbisik dan mendekap mulut Laras

“Ya deh salam aja buat mamas salam cium” kata Laras menggoda

“Enak aja salam cium itu mah untuk aku aja” kata Laras

“Ia ya aku tahu” jawab Laras sambil mengajungkan ibu jarinya

“Assalamualaikum“ kata Arum sambil melangkah meninggalkan Laras

“Wallaikumsalam, ati ati” kata Laras

Arum hanya mengacungkan jarinya

“Hai mau kemana loe” kata Avan sang ketua kelas

“Ada perlu nih van, gue cabut dulu” taka Arum sambil melangkah meninggalkan kelsas XI IPA2

Setelah sampai di depan ruang KS medapatkan hanya mbak Andini dan mbak Asrtit saja

“Lha mas Rangganya mana” tanya Arum

“Tu baru ambil mobil, ayok kita berangkat” kata Andini

Mereka bertiga meinggalkan ruang KS Andini berjalan di tengah di sebelah kanan ada Astrit yang memegang lengan tangan kanan dan Arum di sebelah kiri dan memegang lengan tangan kiri Andini dan mereka menuju mobil Rangga yang udah di parkir di halaman sekolah dekat ruang KS

Rangga membuka pintu dari dalam mobil saja dan Andini melangkah mendekati pintu depan dan Astrit dan Arum mambuka pintu tengah dan Arum masuk lebih dahulu disusul Astrit setelahnya Andini duduk Rangga selalu siap untuk memasang seffibed ke tubuh Andini sambil mencium bibir Andini

“To nyosor aja bikin adik adik juga pingin di sosor” kata Andini setelah mendapat ciuman dari Rangga dan Rangga memutar tubuh nya dan menghadap ke 2 bidadari nya yang ada di belakang dan menarik tangan Astrit dan mencuum bibir walau hanya sepintas dan Astrit menyambut ciuman bibir Rangga kemudian menarik juga tangan Arum dan mencium bibir Arum dan Arum juga menyambut ciumam bibir dari Rangga

“Mas apa ngak kelihatan dari luar”kata Arum ragu soalnya masih di lingkungan sekolah

“Percaya aja dik Arum mobil ini ditutup dengan kaca super filter 100 % jadi dari luar ngak akan melihat kita dan perbuatan kita walau jarak sangat dekat sekali tapi kalu malan akan sebaliknya kalau di dalam terang tapi kalau sama sama gelap ya no problem kok”jawab Rangga

Dan Rangga membawa mobil nya ke suatu Bank Swasta milik pemeritah daerah setempat yang terbesar dikota ini

“Diajeng Dini, dik Astrit dan dik Arum bawa KTP kan” kata Rangga

“Bawalah” saut Andini, Astrit dan Arum bersamaan

“Untuk apa si mas” kata Astrit

“Aku mau bikin tabunga atas nama istri dan pacar aku satu satu biar kalau butuh apa apa jadi mudah kan” kata Rangga, lajutnya “Kan mas harus adil untuk ketiga wanita istri dan pacar pacar mas juga untuk istri istri mas kelak nanti mas mau dana hibah ini untuk istri dan pacar pacar mas dengan jumlah yang sama masing masing berisi 25 juta dan tiap tabung karena mas ngak mau lagi istri dan pacar pacar mas menjadi tanggungan keluarga masing masing sebab mulai sekarang istri dan pacar pacar mas menjadi tanggung jawab mas, pakai aja untuk segala keperluan ya jangang sungkan sungkan” kata Rangga

“Apa ngak terlalu berlebihan nih mas” kata Arum

“Ngak dik Arum kan kemarin mas dapat warisan yang cukup besar makanya mas juga ingin membagi kebahagian ini ke istri dan pacar pacar mas biar tidak kekurangan apa apa” kata Rangga

Dan akhirnya mereka sampai di bank yang di maksud di depan portal seorang satpam meemberi hormat kepada kami berempat

“Apa yang bisa saya bantu pak” kata satpam itu

“Saya ingin ketemu pak Bimo” kata Rangga

“Sudah ada janji” kata satpan

“Sudah” kata Rangga

“Nama bapak” kata satpam kemudian

“Rangga pak” kata Rangga

“Sebentar pak saya konfirmasi dulu” kata satpam tersebut

“Ya” jawab Rangga singkat

Sebentar kemudian

“Sudah di tunggu di ruang pak Bimo” kata satpam

“Sebelah mana pak” kata Rangga

“Oh bapak baru pertama ya, mari saya antar” kata satpam setelah ijin ke temannya yang sama sana jaga di porter depan

Rangga, Andini, Astrit dan Arum dengan di antar Satpam menuju ruangan pak Bimo kepala cabang Bank tersebut adalah teman bermain Rangga di di kampung tapi beda cukup jauh ketika Rangga kelas VII mas Bimo sudah SMA kels XI dan sampai saat ini masih sering ketemu sebab rumah mas Bimo ada di sebelah rumah Rangga

Setelah satpam mengetu pintu dan ada jawaban kami semua masuk setelah itu pun satpam neninggalkan kami berlima

“Ha ha ha apa kabar mu dik Rangga” kata Bimo

“Baik mas, kenali dulu ini istriku Diajeng Andini dan ini pacar pacar aku dik Astrit dan dik Arum” kata Rangga mereka saling berjabat tangan dan menyebutkan nama masing masing

“Mari silahkan duduk”kata Bimo menuju meja dan korsi khusus untuk tamu, lanjutnya “Apa nih yang bisa mas bantu dik Rangga”

“Gini mas kemarin aku minta pada mas Yoga SH mmbukakan rekening untuk aku dan mentranfer dana cukup banyak di bank ini sekarang aku akam menbuka tabungan untuk istri dan pacar pacar aku dengan dana yang sama masing masing 25 juta tolong di bantu dan aku juga akan menarik tunai 10 juta” kata Rangga

“Oh gitu ya” kata mas Bimo kemudian

Kenudian Bimo meminta buku tabubunga Rangga dan menghubungi sakretarisnya supaya datang menghadap

“Ada apa pak” kata seorang wanita sekretais pak Bimo

“Tolong ambilkan blangko isian untuk membuka tabungan baru sebanyak 3 lembar dan lembar tarik tumai satu aja” kata

“Baik pak, sebentar” kata sekretaris pak Bomo

Kemudian sekretaris pak Bimo keluar ruangan dan kembali dengan lembar lembar unuk diisi sama Andini, Astriy dan Arum dan Rangga menulis juga dana tarik tunai hanya dalam waktu ½ jam semua selesai dan sudah mendapat buku tabungannya dan masing maing menapat kartu ATM atas nama pemiliknya dengan dana yang sama

Jam 12.15 Rangga, Andini, Astrit dan Arum meninggalkan bank tersebut

“Mas cari tempat untuk ganti pakaina aku ngak enak masih pakai seragam SMA lagi dan diperkenalkan sebagai pacar lagi” kata Arum manja

“Ya udah cari café untuk makan siang sekalian sholat luhur dan ganti pakaian” kata Rangga

“Disebah timur pasar gede ada rumah makan enak mas” kata Astrit

“Ayo kita kesana” kata Rangga, lanjutnya “Di tujukin ya dik Astritku”

Astrit memberi petunjuk ke arah resto yang di maksud resto ini cukup besar juga untuk rombongan wisata makan siang tapi lebetulan hari ini sepi hanya beberapa mobil yag terparkit dengan plat nomer luar kota

Sesampainya resto yang dituju mereka turun Andini, Astrit dan Arum segera mencari toilet untuk buang air kecil dan ganti pakaian benas Arum memakai rok terusan warba biru muda di padu dengan kaus senada dengan bawahan yang tidak begitu ketat dan rambut di biarkan bergerai sepundah di tambah kalung dengan leontin keluar dari dalan kaus nya, Astrit masih menggynakan jilbab yang tadi hanya paian dengan memaki celana logging ketat warna hitam dipadu dengan kaus warna kuning muda panjang sampai menutupi lengannya walaupum memakai pakai tertutup seperti itu tetapi tidak mampu menutupi tubuh yang seksi dengan buah dada menyembul keluar dan Andin juga sama berganti pakaian dengan pakain yang sejenis yang di kalai Astrit tapi tidak berjilbab dan kaus ketat sehingga memperlihatkan lekuh tubuh yang indah Rangga datang terakhir setelah sholat duhur dan berkumpul kembali dengan wanita wanitanya

“Wah tambah cantik cantik semuanya” kata Rangga sambil duduk du samping Andini sedang Astrit dan Arum duduk di bangku depannya

“Sana kangmas ambil makanan dulu prasmanan kok” kata Andini

“Ok aku ambil makanan dulu ya” kata Rangga sambil melangkah ke tempat prasmanan dan membayar semua makan yang sudah di pesan oleh Andini, Astrit dan Arum dan mambawa makannannya ke meja yang di duduki ke 3 wanitanya

Baru setengahnya makan Arum pamit membeli makanan kecil untuk cemilan di mobil nanti

Setelah Rangga selesai makan sekatang ke untuk membayar pesanan yang sudah di pesan baik oleh Andini, Astrit dan Arum pertama ke tempat pesanan Andini nasi tengkleng dan nasi liwet setelah lunas ke pesanannya Astrit Bakso dan sate ayam semuanya di bayar lunas oleh Rangga dan mereka berjanji sedah siap jam 6 sore sebab jam 7 acara akan di mulai sedang pesanan Arum harus mencari dulu tempatnya dengan bantuan google map akhirnya ketemu juga pesan untuk kue gurih dan manis, minumannya teh hangat dan kopi ada juga es grim tatau es puter dengan bergbagi buah segar dan terakhir shof drink sampai jam 3 lebih mereka berkelilingkota kabupaten capek tapi senang juga Rangga di temanin denga ketiga wanitanya mereka berhagantian duduk di depan dan Rangga sangat bersukur bisa meninkmati bibir mereka bibir ranum Arum membuat Rangga mabuk kepayang, bibir seksi Astrit yang sexi membuat cinta lama Rangga muncul kembali membuat hati terasa bahagia dan bibir Andini selalu membuat inpirasi untuk kedepannya betul juga tiga wanita saling melengkapi dan Rangga akan berbuat adil untuk mereka bertiga

Bersambung …
Part 37
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd