Perkenalkan namaku Agung saat ini aku berusia 28, bekerja sebagai salah satu staf marketing sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Namun aku, orangtuaku dan adik perempuan ku tinggal di Bogor. Di usiaku sekarang ini memang sudah saatnya aku menikah. Namun setahun yg lalu hubunganku kandas, karena pacarku saat itu, main gila dengan teman kantornya. Kudapati mereka ternyata sudah beberapa kali check-in bareng di hotel.
Padahal selama 3 tahun berpacaran aku tidak pernah meminta “jatah” hal yang berhubungan dengan seksual. Paling jauh aku hanya kissing dengannya di momen tertentu. Sisanya, aku ingin menjaga kehormatannya sampai menikah. Justru ternyata hal tersebut yang membuat dia ML dengan laki2 lain. Ternyata dia sudah lama penasaran dengan kegiatan seksual. Hanya karena aku dipandang laki2 yang alim, dia tak pernah mengatakannya padaku. Dia memutuskan untuk memuaskan hasratnya dengan yang lain.
Bahkan hari itu dia kuantar ke hotel tersebut, karena memang dia akan menginap untuk meeting kantor di esok paginya. Dan keteledorannya sendiri yang membuat semua terungkap. Saat turun dari mobil, dia malah membawa hp milikku sedangkan hp miliknya tertinggal. Awalnya aku tidak mengira jg kalo hp kami tertukar. Sampai aku terdasar 15 menit kemudian ketika aku membuka hp. lalu ternyata notif chat nya adalah, “Sayang, aku lupa bawa kondom, nitip ya”.
Seketika hatiku hancur, aku langsung menuju hotel sambil menelpon hp ku. Namun tak ada jawaban. Sesampainya di hotel, Aku juga meminta nomor kamarnya ke resepsionis, namun resepsionis menolak karena privasi lalu menyuruhku menelpon melalui hp saja. Sampai akhirnya dia turun ke lobi dan dengan wajah ketakutan menemuiku. Dia jujur menjelaskan semua dan meminta maaf, namun aku putuskan semua berakhir di situ.
Namun, aku sebenarnya tidak sealim yang dia atau teman2ku kira. Selama ini aku tak pernah ML dengan dia ataupun mantan2 ku sebelumnya adalah karena suatu hal. Aku memuaskan birahiku dengan satu wanita, seorang pramugari, yang membuatku nyaman dan cukup. Sehingga aku merasa tak perlu ML dengan wanita lain baik itu pacar maupun yang lain. Namun sebentar lagi kami tidak akan bisa saling memadu birahi lagi karena aku sedang memegang undangan pernikahannya dengan pujaan hatinya. Mereka akan menikah minggu ini. Aku pun sedikit kasihan kepada calon suaminya karena aku lah yang merenggut keperawanannya. Entah apakah calon suaminya bisa terima atau tidak. Calon suaminya juga sangat alim, sehingga bisa kupastikan mereka tak pernah ML sebelum menikah. Kulihat undangan tersebut, tertulis namanya “Intan dan Chandra”.
Intan namanya, wanita yang memberiku kenikmatan selama ini. Intan pun merasa sangat puas dan nikmat ML denganku. Bahkan terakhir kali kami bercinta di malam sebelum dia dilamar oleh Chandra. Bagi kami masih sulit untuk saling melepaskan. Kami sudah melakukan nya selama 10 tahun ini. Tak terhitung ratusan kali kami bersetubuh sudah seperti suami istri.
Ya selama itu, 10 tahun.
Karena sebenarnya Intan adalah adik kandungku. Berusia 2 tahun lebih muda dariku.
Kami kakak beradik yang ternyata saling tau bagaimana memuaskan satu sama lain. Foto pre-weddingnya membuat pikiranku sejenak melayang ke 10 tahun lalu.
Saat itu aku berusia 18 tahun, sedang menyelesaikan ujian nasional dan menunggu seleksi masuk universitas. Setelah UN sampai dengan hari pertama masuk kampus, aku libur cukup lama, sekitar 3 bulan. Aku mengisi waktuku dengan bimbel khusus seleksi universitas di pagi hari, jika tidak biasanya aku hanya tidur di rumah sampai siang hari. Yang pasti tiap sore aku selalu pergi ke rumah temanku untuk bermain Playstation 4, yang baru beberapa bulan rilis dan sedang booming. Sementara orang tuaku belum bisa membelikanku PS4. Aku biasanya main di rumah temanku sampai jam 7 malam. Kadang sampai jam 9 jika weekend.
Intan yang saat itu kelas 1 SMA, biasanya sampai rumah di jam 4–6, tergantung kegiatannya. Suatu hari aku sedang bermain PS4 di rumah temanku, namun ternyata om dan tante nya dari luar kota akan datang dan temanku diminta orang tuanya untuk menemani supir menjemput di bandara. Orang tua nya yang sudah sangat dekat denganku menawarkan aku ikut menemani juga. Namun aku bilang tidak usah, aku memutuskan untuk pulang saja. Keputusanku hari itu tak kusangka menjadi salah satu yang terbaik dalam hidupku.
Aku lanjut pulang ke rumahku menaiki sepeda. Sekitar jam 4 lewat 10 aku tiba di rumah. Sepertinya Intan sudah tiba dari sekolah. Kami memiliki kamar tidur masing2 yang pintunya berhadapan, dengan kamar mandi diantara kedua kamar tersebut. Intan sedang mandi saat aku tiba, lalu aku iseng masuk ke kamarnya, dan melihat hpnya yang belum di-lock, sepertinya dia baru saja masuk kamar mandi sehingga hp nya belum sempet autolock dan dia mengira aku belum akan pulang jadi dia tidak mengunci layarnya, hanya menggeletakannya saja.
Entah setan apa yang membuatku penasaran untuk melihat isinya. Saat itu aku melihat layarnya sedang membuka aplikasi WA, yang saat itu mulai marak digunakan. Intan mendapat hadiah android pertama nya dari orang tua kami saat dia masuk SMA. Aku melihat di WA nya ada chat dari Budi, pacarnya. Aku melihat beberapa percakapan mereka, namun saat baru saja aku scroll ke atas, Budi sudah mengirimkan chat baru
“Yank, besok aku ke rumahmu ya, kosong kan? sambil nonton itu di laptopku”
Wah mau apa ini pikirku, pacarnya mau dateng tapi mastiin rumah kosong segala, lalu mau nonton apa mereka?
Lalu ada chat susulan dari Budi.
“Pengen nenen lagi, tapi yang lama ”
“Wah sialan” umpatku dalam hati, Intan adikku mau diajak mesum sama cowonya. Atau bahkan sebelum nya sudah sering nenennya Intan diisep sama Budi, karena Budi bilang “lagi”. Atau jangan2 Intan sudah tidak perawan dientot oleh Budi?
Aku sudah mau marah saat itu tapi entah kenapa penisku juga berdiri seketika. Aku menyadari bahwa tubuh Intan memang membuat laki2 mana saja birahi, terlebih pacar sendiri. Aku jadi penasaran sejauh apa hubungan mereka, lalu aku screenshot beberapa chat mereka, aku kirim ke nomor WA-ku, lalu kuhapus screenshot dan semua chat ke nomor ku tadi. Intan tidak akan sadar, karena kami juga jarang ngobrol di WA.
Kemudian aku kembali ke kamarku, sambil sekilas kulihat Bra dan CD milik Intan tergeletak di lantai kamarnya. Aku baru menyadari Intan sudah beranjak dewasa, tahun depan dia berusia 17 tahun. Memang payudaranya sudah mulai ranum menggoda lawan jenis.
Aku kembali ke kamarku melanjutkan membaca screenshot chat mereka.
Padahal selama 3 tahun berpacaran aku tidak pernah meminta “jatah” hal yang berhubungan dengan seksual. Paling jauh aku hanya kissing dengannya di momen tertentu. Sisanya, aku ingin menjaga kehormatannya sampai menikah. Justru ternyata hal tersebut yang membuat dia ML dengan laki2 lain. Ternyata dia sudah lama penasaran dengan kegiatan seksual. Hanya karena aku dipandang laki2 yang alim, dia tak pernah mengatakannya padaku. Dia memutuskan untuk memuaskan hasratnya dengan yang lain.
Bahkan hari itu dia kuantar ke hotel tersebut, karena memang dia akan menginap untuk meeting kantor di esok paginya. Dan keteledorannya sendiri yang membuat semua terungkap. Saat turun dari mobil, dia malah membawa hp milikku sedangkan hp miliknya tertinggal. Awalnya aku tidak mengira jg kalo hp kami tertukar. Sampai aku terdasar 15 menit kemudian ketika aku membuka hp. lalu ternyata notif chat nya adalah, “Sayang, aku lupa bawa kondom, nitip ya”.
Seketika hatiku hancur, aku langsung menuju hotel sambil menelpon hp ku. Namun tak ada jawaban. Sesampainya di hotel, Aku juga meminta nomor kamarnya ke resepsionis, namun resepsionis menolak karena privasi lalu menyuruhku menelpon melalui hp saja. Sampai akhirnya dia turun ke lobi dan dengan wajah ketakutan menemuiku. Dia jujur menjelaskan semua dan meminta maaf, namun aku putuskan semua berakhir di situ.
Namun, aku sebenarnya tidak sealim yang dia atau teman2ku kira. Selama ini aku tak pernah ML dengan dia ataupun mantan2 ku sebelumnya adalah karena suatu hal. Aku memuaskan birahiku dengan satu wanita, seorang pramugari, yang membuatku nyaman dan cukup. Sehingga aku merasa tak perlu ML dengan wanita lain baik itu pacar maupun yang lain. Namun sebentar lagi kami tidak akan bisa saling memadu birahi lagi karena aku sedang memegang undangan pernikahannya dengan pujaan hatinya. Mereka akan menikah minggu ini. Aku pun sedikit kasihan kepada calon suaminya karena aku lah yang merenggut keperawanannya. Entah apakah calon suaminya bisa terima atau tidak. Calon suaminya juga sangat alim, sehingga bisa kupastikan mereka tak pernah ML sebelum menikah. Kulihat undangan tersebut, tertulis namanya “Intan dan Chandra”.
Intan namanya, wanita yang memberiku kenikmatan selama ini. Intan pun merasa sangat puas dan nikmat ML denganku. Bahkan terakhir kali kami bercinta di malam sebelum dia dilamar oleh Chandra. Bagi kami masih sulit untuk saling melepaskan. Kami sudah melakukan nya selama 10 tahun ini. Tak terhitung ratusan kali kami bersetubuh sudah seperti suami istri.
Ya selama itu, 10 tahun.
Karena sebenarnya Intan adalah adik kandungku. Berusia 2 tahun lebih muda dariku.
Kami kakak beradik yang ternyata saling tau bagaimana memuaskan satu sama lain. Foto pre-weddingnya membuat pikiranku sejenak melayang ke 10 tahun lalu.
Saat itu aku berusia 18 tahun, sedang menyelesaikan ujian nasional dan menunggu seleksi masuk universitas. Setelah UN sampai dengan hari pertama masuk kampus, aku libur cukup lama, sekitar 3 bulan. Aku mengisi waktuku dengan bimbel khusus seleksi universitas di pagi hari, jika tidak biasanya aku hanya tidur di rumah sampai siang hari. Yang pasti tiap sore aku selalu pergi ke rumah temanku untuk bermain Playstation 4, yang baru beberapa bulan rilis dan sedang booming. Sementara orang tuaku belum bisa membelikanku PS4. Aku biasanya main di rumah temanku sampai jam 7 malam. Kadang sampai jam 9 jika weekend.
Intan yang saat itu kelas 1 SMA, biasanya sampai rumah di jam 4–6, tergantung kegiatannya. Suatu hari aku sedang bermain PS4 di rumah temanku, namun ternyata om dan tante nya dari luar kota akan datang dan temanku diminta orang tuanya untuk menemani supir menjemput di bandara. Orang tua nya yang sudah sangat dekat denganku menawarkan aku ikut menemani juga. Namun aku bilang tidak usah, aku memutuskan untuk pulang saja. Keputusanku hari itu tak kusangka menjadi salah satu yang terbaik dalam hidupku.
Aku lanjut pulang ke rumahku menaiki sepeda. Sekitar jam 4 lewat 10 aku tiba di rumah. Sepertinya Intan sudah tiba dari sekolah. Kami memiliki kamar tidur masing2 yang pintunya berhadapan, dengan kamar mandi diantara kedua kamar tersebut. Intan sedang mandi saat aku tiba, lalu aku iseng masuk ke kamarnya, dan melihat hpnya yang belum di-lock, sepertinya dia baru saja masuk kamar mandi sehingga hp nya belum sempet autolock dan dia mengira aku belum akan pulang jadi dia tidak mengunci layarnya, hanya menggeletakannya saja.
Entah setan apa yang membuatku penasaran untuk melihat isinya. Saat itu aku melihat layarnya sedang membuka aplikasi WA, yang saat itu mulai marak digunakan. Intan mendapat hadiah android pertama nya dari orang tua kami saat dia masuk SMA. Aku melihat di WA nya ada chat dari Budi, pacarnya. Aku melihat beberapa percakapan mereka, namun saat baru saja aku scroll ke atas, Budi sudah mengirimkan chat baru
“Yank, besok aku ke rumahmu ya, kosong kan? sambil nonton itu di laptopku”
Wah mau apa ini pikirku, pacarnya mau dateng tapi mastiin rumah kosong segala, lalu mau nonton apa mereka?
Lalu ada chat susulan dari Budi.
“Pengen nenen lagi, tapi yang lama ”
“Wah sialan” umpatku dalam hati, Intan adikku mau diajak mesum sama cowonya. Atau bahkan sebelum nya sudah sering nenennya Intan diisep sama Budi, karena Budi bilang “lagi”. Atau jangan2 Intan sudah tidak perawan dientot oleh Budi?
Aku sudah mau marah saat itu tapi entah kenapa penisku juga berdiri seketika. Aku menyadari bahwa tubuh Intan memang membuat laki2 mana saja birahi, terlebih pacar sendiri. Aku jadi penasaran sejauh apa hubungan mereka, lalu aku screenshot beberapa chat mereka, aku kirim ke nomor WA-ku, lalu kuhapus screenshot dan semua chat ke nomor ku tadi. Intan tidak akan sadar, karena kami juga jarang ngobrol di WA.
Kemudian aku kembali ke kamarku, sambil sekilas kulihat Bra dan CD milik Intan tergeletak di lantai kamarnya. Aku baru menyadari Intan sudah beranjak dewasa, tahun depan dia berusia 17 tahun. Memang payudaranya sudah mulai ranum menggoda lawan jenis.
Aku kembali ke kamarku melanjutkan membaca screenshot chat mereka.
Terakhir diubah: