Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kupanggil dia TI

Status
Please reply by conversation.
Edisi lanCROTan "Kupanggil dia Tante Indah".


---- Tak berselang lama, dia kembali me-Whatsapp ku. Dia berkata, untungnya aku sudah keluar dari rumahnya. Karena tak berselang lama, ke 3 anaknya pun pulang ke rumah.----

---- Dan akupun bergegas untuk berangkat kerja (menemui client ku).----



---- Sesampainya di tempat ku janjian dengan client ku, tak kudapati seorang pun yang duduk di tempat yang telah kami sepakati.----

---- Yang kulihat hanyalah seorang waiter's yang sedang berjalan menghampiriku sembari memegang sebuah kertas, dan buku daftar menu.----

---- Kupilih lemon tea, sembari menunggu client ku.----

---- 5 menit kemudian ku telpon dia, kutanyakan posisinya, dan estimasi tiba di sini jam berapa. Dia pun menjawab 1 per 1 pertanyaan ku.----

---- Permintaan maaf pun keluar dari mulutnya, dikarenakan kondisi jalan yang sedang macet-macetnya, dia pun memintaku untuk sabar menunggu kehadirannya.----

---- Jawaban yang kuberikan jelaslah "iya", karena dia merupakan (aset berjalan) ku. Salah satu mitra ku, dan "mantan" teman tidurku dulu.----

---- Lama ku menunggu, hingga akhirnya ku termenung. Mengingat kejadia-kejadian "Super Hot" yang tadi kulakukan bersama Tante Indah.----

"*" Haiii tante Indah....

"#" Hai juga Jono ku sayang... :D

"*" Ciiieee... Yang panggil sayang-sayangan... Ntar si Om cemburu lagi. Hhehe... (guyonku).

"#" Iihhhss... Apaaan siihh... Gigit nih kontolnya ntar... hihiihii...

"*" Klo di gigit, ntar memek sama anusnya gak bisa ngerasain kontol pisang ku ini lhooo... :p

"*" Masa iya mau pake timun, biar tante bisa orgasme lagi???... hhehehe (ledekku)

"#" Biariiiiiinnn... :p

"#" Habisnya... Siapa suruh godain Tante...

"*" Oooohhhh.... Gituuuu...

"*" Jadiii... Lebih suka di entod memek sama anusnya pake terong-terongan ya. Lebih nikmat gitu ya.... Hmmmm....


"#" Ya enggak laahhh say.... Lebih enakan pake kombinasi kontol kamu sama timun... hihihi

"*" Aaahhhh, masaaa iyyaaa siihhh...

"#" Mbung ahhh...

"*" Ooohhh gituuu yaa... awaaas aja... Gak aku kasih lagi nih ntar. (Gertak ku dengan PD nya).

"#" Bukannya begitu...

"#" Jujur, Tante itu lebih suka kalau memek Tante itu dimasukin kontol kamu. Entah kenapa, memek Tante jadi ketagihan. Sampe-sampe Tante bisa berubah pendirian, dari yang awalnya Tante sangat takut dengan perasaan Tante mengkhianati si Om, sampai akhirnya tubuh Tante sendiri meyakinkan Tante. Jikalau memek Tante, sangat suka ketika ngentod dengan kamu.

"*" Aaaahhhh... Bisaaa... Ajaaaa... Nih sayang... :*

"#" Btw, kamu tau gak jhoonn....

"*" Hoooiittt.... Apaaan tuuuhh???

"#" Tante tadi lupa bersihin lantai dapur lhoo...

"*" Emang kenapa gitu tan???

"#" Itu... Lantai dapur yang tadi kita buat ML (Making Love). Lupa Tante pel...

"*" Truuuss... Emang kenapa coba???. (Tanyaku bingung).

"#" Yaaa.... Taadiii, anak Tante yang pertama (Nia) nyium ada bau-bau amis, dan juga ada darah yang berceceran (Darah bekas aku memperawani lubang anusnya dengan kontolku) di lantai.

"*" Teruuuss... (Tanyaku Kepo).

"#" Dan anak Tante langsung bertanya ke Tante tentang darah siapa ini di lantai, dan kenapa kok ruangan dapur baunya amis sekali.

"*" Laaaahhh... Kok bisa Tante lupa ngepel tuh lantai.???

"#" Kaan tadi, Tante tinggal ke kamar mandi. Langsung Tante buru-buru mandi, jadinya tante lupa buat pel tuh lantai...

"*" Teruuus.... Tante jawab apa ke Nia??? (Selidikku).

"#" Ya Tante bilang aja, itu darah tadi bekas Tante bersihin ikan (ikannya sudah di bersihkan dan untuk makan malam) dan habis bersihin ikan lele. Jadinya, darahnya muncrat kemana-mana. Hihihihii...

"*' Waaahhh... Selain jago dalam urusan ngentod-mengentod. Ternyata jago juga dalam urusan beralibi. Hahhahaa...

"#" Iiihhhss... Jengkelin deh ya...

"*" Hhehee... Guyon tan, guyon...

"*" Btw, lagi apa tan..???

"#" Ini lagi makan bareng sama anak-anak Tante.

"*" Laahhh, Nia (anak pertama), Ina (anak ke dua), Ani (Anak paling bontot). Emangnya sudah pulang tan???....

"#" Hmmm... Sudah tadi, kan barengan keluar sekolahnya.

"*" Lhooo.... Emangnya kelas berapa semua tan?? (Tanyaku. Karena sepengetahuan ku, Nia, Ina, Anis itu selisih 1 tahun).

"#" Kan dah pada SMA semua anak-anak Tante. Nia kelas 3 SMA, Ina kelas 2 SMA, Anis baru kelas 1 SMA.

"*" Waaahhh... kok aku bisa sampe gak tau yahh???..

"#" Kamunya sih sibuk kerja dinas terus, sama kebanyakan ngentod emak-emak lain di luar sana. :p

"*" Cantikan mana tan. Anak Tante atau Emaknya yang binal ini. Hehhehe

"#" Diih... Ngatain Tante binal.... Kamu tuh yang mupengan... :p

"#" Ya cantikan emaknya laaaahhh.... Orang emaknya yang brojolin anak-anak Tante, masa iya cantikan anaknya. :p (Jawabnya dengan sangat PD).

"*" Hhahahha... Mupengaaannn???. Siapa suruh aku dateng ke rumah Tante, tapi Tantenya ngejekin aku pake pakaian yang sangat merangsang gitu. :p

"*" Jadinya aku khilaf kaann... Masa iya kucing di iming-imingi pindang malah nolak??? Kan bloon namanya. Hhahahah

"#" Nah itu dia, namanya NAPSUAN.... Titik.

"*" Titid aja deh Tan... Ehh... Kontol ajaa maksud ku.... Lebih nikmat... Bhahahhaah

"#" Yeeee....

"#" Oh iya, kamu tau nggak...

"** Nggakk... Apaan emangnya???

"#" Anus Tante masih perih banget tauu... Gara-gara kamu anal tadi. Periiih baaangeettt... Gilaaa...

"*" Hhahhahha, perih-perih juga nikmat kan...

"#" Iiiyaaa juga siihh.. Tapi, sakitnya itu lhoo... Tante aja sampe jalannya agak ngangkang, sampe-sampe Nia tanya kenapa kok jalannya ngangkang gitu mah.

"*" Terus... Tante jawab apa???

"#" Ya Tante jawab aja, tadi mama habis kepleset. Karena kena lendir, sama darah ikan. Jadinya mamah jatuh ke lantai deh, terus mamah pijat sebentar, habis itu langsung mandi deh. Hhehehhe

"*" Waaahhhh... Jago bener ngeles nya. Kalah deh tuh bajai. (Kataku).

"#" Hmmmm.... Habisnya, dari pada runyam. Untungnya si Om lagi dinas luar kota, jadinya amaaannn deehhh... Gak akan Kepo kenapa jalan Tante agak sedikit ngangkang.

"*" Bhahahha...

"*" Bisa nih ngentod terus sama Tante. Hehheh.

"#" Yeeeee... Enak ajeeee... Ogaaaahhh... (Ogah-ogah, tapi nagih).

"*" Tan... Aku masih kepikiran...

"#" Kepikiran apaan???

"*" Kepikiran kalau Tante sampai hamil, soalnya aku keluarin pejuh (sperma) ku di rahim Tante. (Tanyaku untuk meyakinkanku).

"#" Kan sudah Tante bilang. Jangan kamu pikirin masalah itu, biar Tante yang urus kalau untuk masalah itu. Seandainya Tante punya anak lagi, Tante sudah siap kok.

"*" Yakin nih tan...

"#" Iyaa... Emang kenapa kalau sampai ketahuan si Om??? Kamu mau nikahin Tante, kalau Tante di ceraikan sama si Om???

"*" Bukan begitu tan...

"#" Bukan gitu gimana??? Kamu gak mau tanggung jawab, haaa??? (Dia pun mencoba menggertakku).

"*" Aku sih siap-siap aja tan (kilahku, padahal aku gak mau kalau sampai Tante Indah sampai aku nikahin, bisa runyam semuanya).

"*" Aku gak enak aja sama si Om, dan juga anak-anak Tante. Masa iya mereka harus jadi "broken home" karena ulahaku. (Alibi ku semakin kuat untuk meyakinkannya).

"#" Hhahahhahah... Lagian, siapa juga yang mau nikah sama kamu. :p

"#" Tante juga paham, lelaki mah sama ajah. Sama-sama mau enaknya aja, habis manis sepah di buang.

"*" (Apa yang Tante ucapkan sedikit ada benarnya, kalau aku hanya butuh memeknya ajah. Bukan yang lain) Yeeee... enak ajeeee... Aku siap kok, aku kirim Screen Shoot bukti Chattingan ku ke si Om aja nih ya. (Ancamku)

"*" Biar cepat-cepat aku nikahin Tante. (Balasku lagi)

"#" Ehhh... Jangaaannn... Awas aja yah kalau kamu berani kirim ke si Om. Tante bakalan benci sama kamu seumur hidup Tante. Lihatin aja ntar...

"*" Hahhaah.... Oke, gak aku kirimin... Asaaalll...

"#" Asal apaan???

"*" Asal Tante mau nurutin semua yang aku mau. Dan juga Tante harus mau jadi budak seks ku...

"#" Yyeeeeeekkkk.... Ogaaahhh... Bangeetttt... :p

"*" Yaudah kalau begitu, aku kirimin sekarang nih ya ke si Om. (Semakin berani ku mengancamnya).

"#" Heeeiiittt.... Jaaangaaannn.... Pleaaseee...

"#" Yasudah, Tante akan turutin semua permintaan kamu. Dan Tante juga mau kalau kamu jadikan Tante sebagai budak seks kamu. Apapun yang kamu mau, akan Tante lakukan

"#" Tapi tolong, jangan kamu sebar ke siapapun ya. Please.... (Tante Indah memohon padaku).

"*" Iya... iya... Aman kok rahasia Tante. Hanya kita yang tau... (Dengan bangganya aku tertawa, sehingga orang-orang di sekitar kupun menoleh padaku. Dengan begini semakin lancar rasanya ku meneruskan aksi-aksi nakal ku, dengan beragam variasi. Dan bisa jadi anaknya pun ikutan aku entod. Hhahahaha).

"#" Yasudah kalu begitu, Tante mau ngurusin anak-anak Tante dulu. Makasih banyak yah, kamu sudah bikin Tante sebegitu bahagianya hari ini. Hihiihihi

"*" Hehehhe... iya tan. Dah ah byee sayaaang.. :*

"#" Bye juga. :* :* :*

---- Tak berselang lama, client ku pun tiba. Dan kami pun berbicara panjang lebar mengenai bisnis kami.----



...Sekian...

...Bersambung...
 
Sudah takluk tuh tante Indah, saatnya ngarap ketiga putrinya yang masih perawan...

Ayo suhu @TK tetap semangat lanjutkan ceritamu hingga tamat.
 
Waaa Ada peluang nih sama anaknya .. kalo ketemu client mantan enak lanjutannya enak lagi doong .. hahaha
 
Selamat Pagi Selamat Berhari Minggu dan Tetap Semangat. :semangat:
 
mantab hu, btw ada scene ekse anak anaknya ti ga?, ditunggu lanjutannyq
 
Edisi Lanjutan Kupanggil dia TI.

Semoga mudah di terima, dan di nikmati untuk di baca.

NB : "i" Ira

---- Tak berselang lama, client ku pun tiba. Dan kami pun berbicara panjang lebar mengenai bisnis kami.----

==(Pada cerita sebelumnya, di akhir cerita tertulis demikian. Yang merupakan sebuah penggalan untuk melanjutkan episode selanjutnya. Jadi, agar pembaca lebih memahami. Saya sedikit jelaskan alur mundurnya "Dan kami pun berbicara panjang lebar mengenai bisnis kami").==

---- Ketika akhir percakapan WA ku dengan Tante Indah, datanglah seorang wanita. Dialah client yang sedang kunantikan, bekas TTM (Teman Tapi Memuaskan).----

---- Namanya adalah Ira, dengan tinggi 166 cm. Mempunyai dada yang membusung kedepan (jelas jauh lebih padat ini, dari pada toket nya Tante Indah), memang di setiap wanita memiliki ciri khas nya tersendiri. Untuk ukuran BH nya, tak pernah ku pertanyakan. Intinya ketika sekali kepala anda terhimpit oleh ke dua gunung lentur miliknya, sangat susah bagi anda untuk bernafas.----

---- Tak sampai disitu, dia juga memiliki sebongkah bokong yang sangat menggiurkan. Padat, dan membal apabila tangan anda ingin menampar-nampar bokongnya dengan sangat kasar.----

---- Kuterhentak, kaget, manakala Ira menepuk pundakku dengan cukup keras. Hingga rasanya ingin ku berloncat, ketika menerima pukulan di pundakku.----

"i" Heeeiiii... Bengong aje lu...

"i" Mikirin emak-emak mana lagi yang jadi inceran lu selanjutnya??? Hhaaaaaa...

---- Aku dan Ira selalu terbuka mengenai masalah sex. Hubungan kami hanya sebatas suka sama suka, dan sama-sama saling membutuhkan semata.----

"*" Bangsaatt... (kata-kata ini sudah biasa keluar dari mulutku, karena kita berdua tidak menyukai hal-hal yang berbau unsur "JAIM"). Ngagetin aja lu kampret...

"*" Gue kirain siapa...

"*" Nggak, gua lagi mikirin urusan kantor. Target yang di bebankan ke gua makin hari makin nambah aja.

"*" Denger-denger sih gua mau di promote jadi manager area.... Masih isu sih yang nyampe di gua. (Kilahku).

"i" Haaaalaaaahhh..... Klasik lu (sembari menyikutkan sikunya ke lenganku).

"i" Gue paham banget kok tipikal lu kek gimana... Hhahhahahha... (Ejeknya, sembari mengkerlingkan matanya).

"*" Eeetttdaaahhh.... Urusan per memekan mah laaaaiiinnn.... Memang ada yang gue incer, selain sahabatnya nyokap gue yang tadi habis gue tidurin, gue penasaran juga sama anaknya (Nia).

"*" Kalau untuk target kantor ke gue, tetep jadi beban tersendiri. Dan gue seriuuussss... (Jurus ku kukeluarkan, agar dia merasa iba, dan ikutan membantu perihal target di kantor ku).

"#" Eeeeebuuuuseeeettttt.... Gileee lu ya, temen emak lu juga lu embat juga... Dasar anjing lu ya... Memek di luar sana juga masih banyak... (Dia pun memberikan kode).

"*" Aahhh... Sudahlah lupakan... Gue lagi gk mood ngebahas masalah per-kimpoy an. (Padahal aku sudah kangen juga dengan si Ira, dialah yang menjadi pelampiasan, dan penyalur hasrat sex ku ketika aku sedang jenuh-jenuhnya dengan urusan kantor).

"i" Ya... Ya... Yasudah kalau lu bilang kek gitu. Mau gimana lagi gue (Timbul rasa kecewanya, dia pun sebenarnya sangat kangen juga dengan kontolku ini).

"i" Btw, target lu berapa untuk bulan ini??? (Tanyanya)

"*" Emang kenapa??? Kayak iya lu sanggup aja. (Ledekku).

"i" Yeeee... si kampret, di tanyain malah ngejekin. Gue serius... (Kepalanya mendekat ke arahku, dan tangan kanan nya memegang kepala ku. Dan kami pun saling berpandangan dan bertatap muka).

"*" (Aku terdiam menatap wajahnya. Seketika itu aku yakin, dialah yang menjadi win-win solution untuk segala permasalahan ku di kantor). Hmmmm... Tambahan 1½Milyar dari target ku sebelumnya, dan dalam waktu 11 hari lagi.

"i" Hmmm... Cukup lumayan juga... Emang angka lu sudah berapa bulan ini???

"*" Angka gua sudah tembus 1M, dari 1½M target. Dan dengan ketambahan 1½M lagi, jadi masih tersisa 2M lagi. Kenapa emang??? (Tanyaku sok belagak polos).

"i" Wow... Kalau ini mah sama aja narik pesawat pakai tangan kosong... Impossibleeeeeee.... (Ejeknya di telingaku)

"*" Hmmm... Sudah gue duga lu pasti bakalan bicara seperti itu ke gue. Gue kira lu bisa bantuin gue.

"i" Hmmm... Sebenarnya sih perusahaan gue juga butuh itu barang lu. Tapi, dengan nilai cukup fantastis seperti itu. Gue rasa radak berat juga buat gue.

"*" Emang budget yang lu punya sekarang berapa???

"i" Dikit sih, cuman 1¼M ajah. Tapi, gue masih ada sisa tabungan. Kalau di total sih cukup buat nutupin target lu, dan juga masih ada sisa.

"*" Hmmm... Gak bisa ya lu bantu gue ra??? (Kepalaku menunduk, memasang akting lemes dan kecewa).

"i" Gimanaaa yaaa... (menguji mentalku).

"*" Hmm... Kalau lu mau dengan 2M, gue kasih potongan khusus buat lu. 2% dari 2M... (Padahal ku minta ke kantor 5%, jadi sisanya masuk ke kantong ku deh).

"i" Seandainya nggak pun juga gak masalah sih bagi gue, dan seandainya pun 5% dari 2M itu tetap lu minta ke kantor lu, gue bakalan tetap ngasih itu kok ke elu... Jadi, don't worry about it.

"*" Terus gimana jadinya?? (Tanyaku bingung).

"i" Yasudah, gue ambil semua dari 2M itu, dan % nya yang dari kantor lu. Lu ambil dah, buat modal lu nikah. Biar nggak ngewek sana, ngewek sini aja lu

"*" (Aku tatap matanya). Are u serious????

"i" Apa yang buat lu seneng, gue ikut seneng kok. Ntar juga barang lu tetap habis kepake kok. Lagian juga kan itung-itung buat stock selama 1bulan full.... Paling juga gue geber produksinya, biar cepet habis nih barang. Dan, order lagi deh.... Hihihihi...

---- Memang benar apa yang diucapkannya. Biasanya, dengan budget 1M-1½M saja, dia mampu menghabiskannya dalam waktu 14-20 hari. Dan, biasanya dia yang akan menelpon ku di hari ke 21 / 22 nya. Tapi, sekarang sedikit kupaksa agar target yang di berikan perusahaan padaku tercapai, dan aku masih memiliki harapan untuk dapat liburan tambahan ±11 hari dari kantor, ya bisa dibilang sih liburan itu kujadikan waktuku untuk ber-entod ria (Dengan ria, dan dengan siapapun yang kutemui).----

"*" Makasih ya sayang. Muach... Muach... Sluuurrppp... Sluuurpp... (Dengan refleks aku cumbu dia di tempat yang terlalu terbuka itu, hilang rasanya ulat malu ku begitu saja manakala rasa senang, bahagia bercampur jadi satu, ketika mendapati fakta bahwasanya targetku pun tercapai).

"i" Hmmm... Mmmmhhhhmm.... Hmmmmhhh.... (Dengan beringas, diapun membalas ciuman)

---- Tak berselang lama, tanganku menjalar ke bagian selangkangannya, tapi dengan seketika itu dia menghentikan aksi jahilku, dan berkata.----

"i" Yuk kita ke apartment gue say... Sudah lama juga lu gak main kesana, gue juga kangen banget sebenarnya dengan.... (Sambil meremas kontolku dengan kuat).

"*" Aaaaauuuhhhh... (Pekikku). Sakit bloon... Awas aja lu, gue bales ntar...

"i" Brani bales lu haaa???... Gue tunggu pembalasan lu...

"*" Hmmmm... (Sambil memikirkan hal-hal jahat yang membuatnya tak mampu menahan rasa nikmat tersebut).

"i" Btw, lu kemari naik apaan??? Angkot, motor / mobil kantor???

"*" Ya dengan motor kesayangan gue laahh... Kenapa emang???

"i" Lu bareng aja naik mobil gue, biar motornya elu di titipin dulu aja di sini.... Gimana???...

"*" Truuusss... Ntar gue pulangnya naik apaan???

"i" Ya naik taxi laahhh....

"*" Ooooogaaaaaahhhhh.... Gue maunya lu yang anter gue balik lagi kesini....

"i" Yeeee.... Enak di elu mah, gak enak di gue dong.....

"i" Yaudaaahh.... Gue yang anter lu balik kemari lagi dah. Deaaalll???

"*" Deaaalll....

"i" Nih kunci mobilnya, lu yang nyetir...

"*" Oooogaaahhhh.... Ahhh.... Lu ajaa....

---- Kami pun bergegas untuk menuju rumah (Apartment) miliknya.----



...Bersambung...
 
Sabaaaaar .. ini hanya cobaan ..
.
Next EPs sepertinya perkimpoiiiaan liar antara Dua orang teman dengan kemampuan sepadan .. hahaha
 

Episode selanjutnya.


==== Pada cerita sebelumnya, diceritakan pertemuan kembali antara saya (Jono) dengan ira (yang merupakan rekanan bisnis Jono, dan juga merupakan "Mantan" teman tidurnya mana kala kubutuhkan) di sebuah tempat yang telah di setujui oleh ke dua belah pihak. Perbincangan pun di laksanaka, dan berakhir dengan "dealnya" ira untuk membantu ku mencapai target yang kubutuhkan (Jono). Ketika semua telah berakhir, kami melanjutkan untuk menuju apartment milik ria dengan menggunakan mobil mercedes benz miliknya.====

---- Mobil pun menyala, dengan ria sebagai supirnya. Dan mobil pun bergerak menuju apartmennya.----

---- Disepanjang jalan, terbersit niat usil ku untuk mengerjainya dari dalam mobil.----

---- Kuletakkan tangan kanan ku ke pahanya. Ira pun melirik telapak tangan ku yang sudah berada di atas pahanya.----

"i" Eeeehhhhmm... Ehhhmm... Ehhhmm...

"i" Tangannya yah nakal, ini tempat umum lhooo... Masa iya gak bisa nahan birahinya sebentar ajaahh....??? (Kedua tangannya masih tetap fokus memegang stir mobilnya.

"*" udaaahhlaaah sayang.... Fokus aja itu pandangan ke depan. Ntar nabrak lagiiihhh.... (Kataku untuk mengalihkan perhatiannya).


"i" Please jhoonn... stoopp it.... Sssshhhhhsss..... Mmmmhhmmm...

---- Tak kuhentikan begitu saja usapan-usapan ku pada pahanya, kumerayap ke atas, dan lebih atas lagi. Hingga akhirnya ku menyentuh gundukan yang dimana terdapat rerumputan halus berwarna coklat keemasan itu (warna coklat ini kuamati setelah kami bercinta di apartment pribadi miliknya itu. Dia sering mewarnai "pubic hair" nya dengan warna-warna kebule-bule an gitu, dikarenakan dia sendirinya merupakan blasteran amrik). Ku gesek-gesekkan jemariku di selangkangannya, dan terkadang kuputar-putar hingga dia mendesah tak karuan.----

---- Hingga tibalah kami di perempatan lampu merah ±1 km jaraknya dari apartment miliknya.----

---- Kulesakkan masuk jari tengah ku menerobos liang kewanitaannya yang masih rapat itu (dulunya keperawanannya aku yang ambil, dan alasan kenapa memeknya masih rapat hingga sekarang itu dikarenakan dia selalu mengikuti, dan aktif dalam senam kegel {senam untuk membuat otot-otot vagina menjadi semakin mencengkram, mana kala menerima rangsangan dari lawan mainnya dalam bercinta}).----

---- Ira pun meram melek menikmati rangsangan-rangsangan yang kuberikan pada memeknya, tangan kirinya mencengkram tanganku untuk menghentikan aktifitas "liarku".----

"i" Aaahhhhh.... Ssshhhhhss.... Fuuuuckkkk..... Hmmmmm.... Shhiiiiittt...

"i" Please stoooppp.... Ooohhhh.... Jhhooooooonnn.... Aaaahhhhh....

---- Waktu pada monitor lampu merah masih menunjukkan 90sec lagi, sebelum akhirnya mobil dari arahku ini berjalan. Makin beringas ku mengobel-obel memeknya, jeritannya makin kencang. Hingga mampu mengalahkan sound pada tape miliknya.----

---- Tanpa disengaja, ada pesepeda motor di sisi kanannya pun menoleh ke arah mobil kami, dia melongo melihat ekspresi ira (kaca mobil tidak begitu gelap, sekitar 60-65% saja dengan efek berkilau. Jadi kalau dilihat dari luar tampak samar-samar isi dari dalam mobil tersebut). Untungnya, pandangannya tak seberapa jelas melihat apa yang ada di selangkangannya ira.----

---- Tak berselang lama, tubuh ira mengejang yang menandakan bahwasanya dia orgasme. Dan seketika itu jemari ku menjadi basah (perlu diketahui, ira ini selalu dalam bepergian tanpa menggunakan CD. Alasannya gerah di memeknya ketika berkeringat, dan bikin bau² gimana gitu). Matanya menjadi sayu, tubuhnya mendadak lemas seketika. Dan kuhentikan aksiku sejenak.----

"i" Hhhhaaaaaaahhh.... Huuuhhhh.... Ssshhhh.... Fuck u jhoon.... Tau diri dikit napa, ini tempat umum.... brengseeekk luu...

"*" Noh lihat samping lu, mas-mas itu memperhatikan elu terus... Hhahahahhaha (Tawaku lepas).

"i" Heeeehhh brengseeeekk... Lu lihatin apaan anjing.... (Emosinya pada pria yang melihatnya, sembari menunjuk-nunjuk wajahnya dari dalam kaca mobil).

"*" Udaaahlaaahhh.... Lu mau emosi kek gimanapun percuma.... Toh dianya juga gak akan denger apa yang lu ucapin padanya... (sembari memegang tangannya yang hendak menurunkan kaca mobilnya).

---- Klakson bel mobil berbunyi, menandakan giliran kami untuk segera berjalan, dan kuminta ira untuk segera tancap gas ke apartment nya.----

---- Wajah Ira pun memerah, antara menahan marah, dan menahan malu lantaran ku perlakukan demikian di muka umum (ya meskipun di dalam mobil, dan sedikit terhalang oleh kaca mobilnya). Dia pun berkata.----

"i" Aaaaahhhhh.... Brengsek luuu jhooonn... Bikin gue malu aja.... (jarinya mencubit kuat lenganku, sambil tangan kanannya memegang stir mobil itu).

"*" Aaaaduuuhhhh.... Saaakiiittt... aaaanjiiinngg..... (sembari ku usap-usap lengan kanan ku yang di cubitnya).

"i" Hhhahhahahahha.... Mampus lu, biariinn... Salah sendiri isengin orang nya kebangetan banget. Hhahahahah.... (Tawanya lepas melihat ku kesakitan).

"*" Lu marah-marah.... Tapi sebenarnya keenakan juga kan gue kobel-kobel memek lu tadiiii... Yaaa kaaaann..... Yaaaa... Kaaaann....

"i" Gaaaak laaah aanjiiinngg.... Siapa juga yang doyan lu gituin... haaaa.... (Mulutnya berkata tidak, tapi wajahnya memerah menahan malu, bahwasanya dia sangat menikmatinya).

"*" Aaahhh... Bangsaaaatt luuu.... Ini buktinya apaaaaann.?? (Sambil tangan ku mengarahkan ke bagian bawah joknya, mengambil cairan tersisa yang keluar dari dalam memeknya, dan mengarahkannya ke wajahnya).

"i" Aaaahhhh.... Awas aja lu yahhhh... Gue bales lu ntar di rumah (apartmentnya).

"*" Ngaku gak lu njiinng... Kalaauuuu... Luuu menikmatinnya tadii....??? (Tanganku berusaha masuk ke dalam memeknya lagi, dengan seketika itu tangan kirinya memegang tanganku, dan menutup rapat-rapat kedua pahanya).

"i" Pleaseee... Stooppp jhhooonn....

"i" Iyaaah.... Iyaaahhh.... Gue nikmatin banget kok perbuatan bejat lu tadi. (Wajahnya semakin memerah, manakala dia mengakui apa yang aku perbuat padanya itu sungguh sangat nikmat).

"*" Naaaahhh... Gitu doonnggg... Wanita semua sama ajah.... Munafiiikkkk... (kata ku).

"i" Ehh anjingg... Gue beda yeeee... Gak kayak wanita-wanita yang sering lu ajakin ngentod... Bangkeee luu....

"*" Tetep ajee, bilangnya enggak. Nyatanya sampe banjir gini... (kumasukkan sekali jari tengah ku dan segera kucabut. Ku arahkan jari tengah ku ke mulutnya).

"*" Jilat nihh.... Sebagai hukuman karena lu sudah jaim ke gue... (kupaksa dia membuka mulutnya).

"i" Iiiihhh... Apaaan siih lu jhoonn... Gaaaak maauuu.... (Ditutup nya rapat mulutnya)

"*" Jilaaat nggaaaakkk.... (kupaksa lagi, dan akhirnya jari tengah ku masuk ke mulutnya. Di hisapnya cairan memeknya tadi, dan di telannya).

"i" Hhhmmm.... Mmhh........ Hhhmmmm....

---- Tak berselang lama, di gigitnya jari tengah ku hingga membuat ku menjerit kembali.----

"*" Aaaauuuuuhhhh.... (Ku jambak rambutnya kebelakang, hingga terlepaslah jari tengah ku dari dalam mulutnya).

"i" Shhhhhss.... Aaaaahhhh.... (Ketika rambutnya ku tarik).

"i" Maaampuuuuusss..... Emang enak. :p

"*" Sakit anjiiinnnng.... Kasar banget sih main lu yaaa... awas aje lu... Gue bales ntar....

"i" Oke gueee tunggu pembalasan lu...


---- Kami pun terdiam sejenak, melihat-lihat kondisi di sekitar. Ternyata kudapati sebuah apartment yang sangat besar. Dan ternyata itulah apartmentnya Ira.----

---- Mobil pun bergerak memasuki parkiran, parkirannya pun cukup ketat bagiku. Karena selain terdapat palang pintu otomatis, pontu terbuka dan menutup sendiri ketika kita sudah punya pass nya (kartu khusus). Juga disamping itu ada penjaganya, yang disediakan khusus sebagai pengamanan apartment itu.----


...Bersambung...

Silahkan suhu, kalau ada masukan. Monggo...
 
Anjaaay pemanasan nya Aja Gila ... Gimana maennya yaa .. hahaha
 
Update terkini


---- Mobil pun bergerak memasuki parkiran, parkirannya pun cukup ketat bagiku. Karena selain terdapat palang pintu otomatis, pontu terbuka dan menutup sendiri ketika kita sudah punya pass nya (kartu khusus). Juga disamping itu ada penjaganya, yang disediakan khusus sebagai pengamanan apartment itu.----

---- Di parkirnya mobil di lantai dasar dari apartment yang merupakan tempat dia biasa memarkirkan mobil tersebut.----

---- Kami pun bergegas keluar dari mobil, tak lupa sebelum Ira keluar dari mobil, dia melap sisa-sisa cairan wanitanya yang masih tersisa di sekitaran selangkangannya.----

---- Ira pun keluar, sembari menyusulku yang sudah berada persis di depan lift. Kudapati dirinya yang sedikit berbau "amis" itu, dan kututup hidungku dengan ke dua jari ku.----

"*" Hmmm.... Bau amis apaan ini yaaah??? (Aktingku pura-pura tak tau)

"i" Iniiiihhhh.... (Sambil mencubit pinggangku). Gara-gara ulah iseng lu, kampret dah elu...

"*" Aduuuhhh... Nih anak yaaahh.... Demen banget main cubit-cubit... (kuremas pantatnya kuat-kuat).

"i" Aaauuhhh.... Biarin...

---- Tak berselang lama bel pada lift pun berbunyi, dan kami pun beranjak masuk.----

---- Apartment Ira terletak di Lantai 69 (ilustrasi) yang dimana tempat tersebut menjadi salah satu tempat yang sangat di idam-idamkannya. Dapat melihat pemandangan kota dari ketinggian, dan tak perlu takut jikalau bercinta di teras rumah. Karena, takkan ada orang-orang di bawah kita yang akan mendengarkan jeritan-jeritan percintaan kami.---

---- Pintu lift pun tertutup dan bergerak naik. Ira berdiri di depanku, sedangkan aku berdiri tepat di belakangnya.----

---- Kutempelkan telapak tanganku pada bagian pantatnya yang bahenol itu, dan kuraba, hingga merayaplah tanganku pada selangkangannya yang sedari dulu tak pernah dipakaikannya CD.----

"i" Ssshhhhhss... Hhmmmm... Mmmmhh... Pleaseee.... Stooopp... Jhooonn...

"i" Mmmhmmm.... Hmmmmhhh...

"*" Nikmati sajalah sayang... Rasakan sensasinya, biarkan darahmu mengalir bebas. Jangan lu berusaha tuk menahannya. Lepaskanlaah... Relax... (Bisikku pada telinganya sembari merapatkan celah antara diriku & dirinya, hingga tak kuasa ku gigit lembut telinganya untuk memancing gairah sexnya kembali).

---- Lift pun berbunyi, dan menunjukkan di angka 11. Dan berhentilah kegiatan saling memuaskan kami untuk beberapa waktu.----

---- Pintu lift pun terbuka, dan masuklah sesosok wanita yang super seksi, dengan menggunakan bikini, dia menuju ke Roof Top (Lantai ke 71 dari apartment) untuk pergi berenang.----

---- Dengan handuk yang melilit di bahunya, dan celana dalam G-String yang dia kenakan. Sontak membuat kontol ku ngangguk-ngangguk, dan membuat ku salah tingkah ketika sang wanita menatap ke arahku.----

---- Dia pun beranjak masuk, dan pintu lift pun menutup, lalu beranjak naik.----

---- Lantai 15,16,17-20 tak kudapati lagi seseorang yang hendak menggunakan lift, hingga kuputuskan untuk "iseng" si Ira. Kuselipkan jemariku di selangkangannya, ku tusuk-tusukkan jemariku ke lubang memeknya.----

---- Ira pun berusaha sekuat tenaga untuk menahan "jahilnya" tanganku. Akan tetapi, tenaganya tak sebanding dengan kekuatan tanganku.----

---- Hingga akhirnya dia memilih untuk menutup erat-erat mulutnya, dengan menggigit bibirnya kuat-kuat. Agar erangan-erangannya tak terdengar oleh orang yang ada di sebelahnya.----

"i" Mmmmm..... Mmmmmmmm.... Mmmmhh..... (suara desahannya tertahankan oleh kerasnya usahanya untuk menutup mulutnya kuat-kuat).

"i" Mmmmmmm.... Mmmmmm.... Mmmhhhmmm...

"*" Sayaaangg.... Gimana kalau orang yang di sebelah kamu ini melihat binalnya tingkahmu sewaktu aku jahilin???... (Bisikku padanya).

"i" Mmm.... Mmmmm... Mm...... (kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri, menandakan bahwasanya dia tidak setuju dengan ide "gila" ku untuk mempecundanginya di depan orang lain).

---- Aku pun tak mempedulikan erangan-erangan yang tertahankan dari dalam mulutnya. Hingga akhirnya ku masukkan ke dua jari ku ke dalam memeknya. Dan secara takdi sengaja, mulutnya pun terbuka menganga.----

"i" Aaaaaahhhh.... Ffffuuuuuuuucccckkkk.... (refleks dia mengeluarkan suara tersebut).

---- Wanita yang ada di sebelahnya seketika itu menoleh ke arah kami, dan tertegun dengan aksi "gila" ku terhadap Ira.----

---- Akupun makin beringas, tak lagi ada rasa sungkan untuk sesegera mungkin menyetubhi Ira di dalam lift. Untungnya lift tersebut belum terpasang kamera CCTV.----

---- Erangan-erangan Ira pun makin menjadi, manakala kucumbu bibirnya yang merah merona itu.----

---- Kucium mesra bibirnya, sembari jemari ku dengan gencarnya menusuk-nusuk lubang memeknya dengan tiada ampun.----

"*" Mbak, maaf yah... Saya sudah kebelet soalnya, jadinya terpaksa saya entod nih jalang di sini. Skali lagi maaf ya mbak.

"-+-" Ooohh... Iya maaass.... Saya yang minta maaf, karena secara sengaja saya lihatin perbuatan binal mas, dan mbak di sini. (Kata mbak-mbak yang ada di samping ira. Wajahnya memerah menahan malu yang tak bisa di sembunyikannya).

"*" Hheheheh.... Kalau mbak mau, mbak juga boleh kok, ikutan isengin nih jablay (sambil ku menjambak rambut Ira ke belakang, dan ku angkat roknya yang tak memakai CD itu).

"*" Ataaauuu... Mbak mau yang ini....??? (Tanyaku sembari menurunkan Celana panjang ku+CD yang terpakai di tubuhku. Dan ku arahkan langsung ke memeknya Ira setelah ku pamerkan kontolku ke arah wanita yang tidak ku kenal itu).

"-+-" Aaahhh... Ngaak usah deh mas. Makasih... Aku cuman mau lihatin ajah.... (wajahnya memerah, menahan ekspresi malu yang luar biasa, ketika mendengar tawaran dari jono tersebut).

---- Ku entod memeknya Ira dengan sangat buas. Ku obel-obel memeknya dengan penuh nafsu. Ku entod dia dalam posisi pakaian yang masih menempel di tubuhnya.----

"i" Aaaaahhhh... Yeaaaaahhh... Fuuuuuckkk Youu Jhooonn...

"i" Oooouuhhh.... Sssshhhiiittttt....

"i" Aaaaahhhhhhh....

"*" Gimana sayaaaanngg.... Eeenaaaakkk kaaaannn.... Diiii.... Eeennttooooodd.... Sepertiiiii... Iniiiii.... Sssshhhhhss....

"i" Baaangsaaaaaat... lhuuuu.... Jhooooonn.... Aaaahhhh.... Eeeeennnaaaakkk.... Truuuusss jhoooo... Yaaanggg daaaaleeeeeemmm....

---- Kuperhatikan, wanita yang berdiri di sebelah Ira ini nampak mulai sangat gelisah. Terkadang ia menggigit bibir bawahnya. Terkadang dia merapatkan ke dua pahanya.----

---- Tak berselang lama, kulihat tubuh ira mulai bergetar hebat. Erangan-erangan kian berubah menjadi jeritan-jeritan.----

"i" Fuuckkk meee..... Ohhh.... Jhoooonn...

"i" Aaaaahhh.... Uuuuhhhh..... Oooihhhhssss...

"i" Aaaaakuuuu.... Saaampeeeee jhooonn.... Aaaaahhhhhhh.... (Jeritannya di susul dengan keluarnya cairan di sepanjang paha jenjangnya).

---- Tubuhnya bergetar hebat, sehingga ia harus ambruk, dan bersandar pada dinding lift.----

---- Dalam posisi ini kurasakan aku sedikit kecewa. Mana kala, kontol bengkok ku ini masih mengangguk-ngangguk. Masih menginginkan untuk bercinta lagi, dan lagi.----

---- Lift pun masih menunjukkan angka 40. Yang menandakan masih tersisa 28 lantai lagi. Sebelum tiba di lantai 69.----

---- Wanita di samping Ira ini pun sepertinya terpesona dengan kejantanan ku. Di gigitnya kuat-kuat bibir bawahnya, di rapatkannya ke dua pahanya.----

---- Wajahnya cantik, ketika kulihat sekilas mirip seperti Tante Indah. Mungkinkah itu Nia?? (Batinku bertanya). Ah, tidak mungkin.----

---- Hingga muncul ide iseng ku untuk "menjahilinya". Mula-mula kuberjalan pelan menuju ke arah wanita tersebut.----

---- Kupepet tubuhnya hingga menyentuh dinding lift. Wanita itupun memejamkan mata, sembari memegang cdnya yang kuasakan dengan tangan kanan ku sudah sedikit basah itu.----

---- Kucium mulutnya dengan mesra, lidah kami saling beradu (sluuurpp, cplook, sluurp) begitulah ilustrasi mesranya cumbuan kami. Akupun menjadi sangat bangga, karena sebegitu gampangnya aku ciuman dengan wanita yang baru ku kenal, dan itupun ketemuan di dalam lift.----

"*" Aku masukin yahh say.... (pintaku, untuk memasuki lubang memeknya).

"-+-" Please... jaaa.... jaaangaaaann.... (akan tetapi, kedua kakinya ketika ku minta untuk di renggangkan dia menurut).

"*" Untuk kali ini sajaahh... Yaaahh.... (bisikku di telinganya, sembari ku gigit pelan kupingnya).

"-+-" Shhhh..... Ooohhhh....

"-+-" Aaaaaaaahhhh........ (ketika memeknya menerima kontolnya Jono).

"*" Rapet bener yah memekmu....

"*" Bentar doang kok sakitnya, setelah itu kamu akan ngerasain enaknya di entod dalam posisi seperti ini.... (bisikku lagi, sembari ku pili-pilih putingnya yang merah itu, terkadang ku tarik-tarik.

---- Akhirnya masuklah semua kontolku ke dalam memeknya. Kubiarkan sejenak, dan kurasakan adanya cairan hangat yang setelah kuraba, dan kulihat ternyata itu adalah segumpal darah yang keluar dari dalam memeknya.----

---- Dalam hati ku sangat bangga, mendapati, aku memprawani anak gadis lagi. Pantas saja dia menolak untuk ku entod, tak taunya aku dapat durian runtuh.----

"-+-" Ssshhhsss.... Oooihhh... Aaahhhh.... Hmmmm....

"*" Enak yaah sayangg.... (godaku)

"-+-" Aaaahhh... iyyyyaaahh... Oooohh.... Eeeennnaaaakkkk....

"*" Apaaanyaaaa.... yaaangg... Enaaaakkk... saaayyy....

"-+-" Konttoooolll.. Ooohhhbh....... Konnntooollll kaaaamuuuu..... enaaaakkk.... Ssshhhhhsss.... Ooohhhh....

---- Dalam posisi berdiri, dengan posisi si wanita berdiri menempel di dinding lift dengan menghadapku, dan aku dalam posisi menekannya. Membuatku merasakan sensasi tak karuan. Hingga kurasakan memeknya memeras kontol ku dengan sangat kuat. Dan akupun merasakan hal yang sama "Aku ingin keluar"----

"-+-" Sssshhhhh.... Aaaahhhh....

"-+-" Aaaakuuuuu.... Saaaampaaaaiiii.... Ooohhhh....

"*" Taaahaaannn.... Akuuuu... Juggaaaaa.... Maaauuuu..... Saaampaaaaiii....

"-+-" Di daleeemm.... Di daleeeemm..... Ouuhhhhb..... (dipeluk erat-erat tubuhku).

"*" Aaaaahhhhh.....

---- Kami pun klimaks secara bersamaan. Tubuhnya mendadak lemas. Akan tetapi, senyum puasnya mengambang di balik matanya yang mendadak sayu itu. Sama persis manakala aku mengentod Tante Indah, untuk ekspresi raut wajahnya.----

---- Ira pun hanya melihat kami yang akhirnya klimaks secara bersamaan. Dengan menepuk ke dua tangannya, yang menandakan dia takjub akan kemampuan ku menyetubuhi lawan jenis.----

"i" Heebaattt... Hebaat....

"i" Dapet memek perawan lagi lu jhoonn.....

"*" Hehheheh... Iyyah nih... Ini juga gara-gara elu. Tanggung jawab nih. Bersihin kontolku yang berlumeran darah.

"i" Iidiihhh.. siapa loee...

---- Kutarik paksa rambutnya, dan membenamkan kontolku dalam mulutnya secara paksa.----

---- Mau tidak mau, suka tidak suka. Dengan berat hati, dia mengulum kontolku yang berlumeran darah dari memek wanita tersebut.----

---- "Ting-tong". Bel pun berbunyi, kulihat ke atas, teryata kami sudah tiba di lantai 69. Kami pun bergegas membetulkan pakaian kami. Wanita itu menahan pintu lift dengan tangannya. Agar pintu tersebut tak menutup kembali.----

---- Kami langkahkan kaki kami keluar lift, dan ku tolehkan pandanganku. Kudapati dia tersenyum, dan berucap "Terimakasih". Dan pintu pun menutup kembali.----

---- Dengan segera kami berjalan menuju kamar Ira, untuk membersihkan tubuh dari sisa-sisa pejuh yang berserakan di selangkangan kami.----


...Bersambung...

Mohon maaf untuk keterlambatan update ceritanya, dikarenakan lagi sibuk-sibuknya dengan berbagai urusan.

:ampun::ampun::ampun:
 
Makasih updatenya Om TK.
Tetap Semangat dalam berkarya dan bekerja, Sukses selalu RLnya dan selalu sehat. :top:
 
Anjaaay geloo si eta ...
.
Kimpoi Di lift .. perawan pulaaaa .. hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd