Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kumpulan cerita teman ODP

BrownBunny1998

Adik Semprot
Daftar
23 Oct 2017
Post
103
Like diterima
717
Lokasi
Surabaya
Bimabet
Maaf nih untuk tread lainnya terbengkalai karena aku ikutan ODP beberapa bulan. Namun tenang aja, aku kasih hadiah bagi teman - teman semua di forum ini. Aku selama ODP tak hanya mengikuti pendidikan belaka, namun juga mendapatkan teman baru... di tread ini aku akan menceritakan pengalaman - pengalaman teman - teman baruku tentang cerita mereka... untuk itu aku tak akan mengupload foto... karena privasi mereka harus dijaga dan beberapa dari kenalanku itu juga ada di forum ini... sebagai silent reader dan likers... :) semoga tread ini bisa membantu teman - teman berfantasi ya... XD
 
kisah 1 Pengalaman Bunga mulai dari mobile legend sampai making love

Terdengar lucu mungkin, ketika ku menjalani pelatihan ODP bank swasta, aku sekamar dengan gadis ini, tak kusangka dia juga adalah seorang gamer. Aku ngobrol ngalor ngidul dengan gadis ini, betah rasanya aku sekamar dengannya. Sebulan lebih kami saling mengenal dan aku sudah berani menceritakan pengalaman ku tentang sex dan bahkan aku mengaku padanya jika aku adalah bi. Dia tak masalah mau aku bi atau Lesbi, dia adalah gadis liberal yang open minded, menambah kekagumanku pada gadis ini. Aku memperkenalkan dia pada situs ini, dan dia kaget karena ternyata dia juga member disana, silent tipe yang biasanya hanya mendownload dan membaca saja, tak komen, dan berat untuk like.

Ok, back to story… dia mengaku dia pernah menjalani sex gila sewaktu kuliah, gilanya disini bukan seperti kegilaanku yang senang pipis di muka cowok, namun karena cara dia mendapatkan sex dengan seorang gamer pria, maba (mahasiswa kerbau) di kampusnya.

Kisah bermula dari, sebut saja bunga ya. Dia sedang mengurus skripsinya di universitas negeri di kawasan ketintang Surabaya, sebut saja universita S. Disana dia menunggu dosen yang tak kunjung datang dan bertemu dengan Maba ini. Berbeda dengan maba lain yang terlihat urakan, maba ini Nampak fokus pada androidnya, bunga kira dia sedang mbokep… dia mendekatinya karena penasaran, eh taunya dia sedang main Mobile legend.

“Wah MobileLegend an nih?” tegur Bunga, membuyarkan lamunan pemuda itu.

“I…iya mbak. Mobile…eh maksutku main MobileLegend nih.”

“Add aku jadi teman… udah lama aku enggak main MobileLegend… banyak yang nub sekarang.”

“Loh mbaknya juga player ternyata? Kenalin mbak nama saya sebut saja Angga.” Pria kurus ini bersalaman dengan Bunga.

Tak ada getaran apapun saat mereka bersalaman, tak seperti di drama korea atau MTV. Mereka berkenalan secara kasual dan tentunya langsung Main bareng bareng, bukan making love tapi main Moblie Legend. Angga terkejut dengan level milik Bunga yang sudah epic, sementara Angga sendiri masih Grandmaster. Mereka tak bias main sampai tuntas karena dosen pembimbing datang dan meminta bunga menemuinya di kamar…. Kamar ruang dosen maksutnya.

Satu mingu bunga melihat pacarnya selingkuh, membuat dia sakit hati… skripsinya terbengkalai dan dia sedih, untung saja ada angga yang menyemangatinya. Singkat cerita mereka berdua jalan – jalan disuramadu, mereka berhenti di pulau Madura dan menikmati malam di salah satu pos kosong disana. Banyak anak – anak muda bertengger disana, namun langit mendung, membuat mereka hilang satu persatu.

Mereka nekat pulang dan tentu saja mereka kebasahan.

“Ang, bajuku basah semua nih… nanti dimarahin ibuku.”

“Kalau gitu mampir kos kos an ku apa mbak? Mandi dulu biar enggak sakit?”

“Ah enggak papa nih? Ntar dimarahi induk kos mu loh”

“Enggak kok… mereka lagi ke luar kota, lagian anak – anak banyak yang pulkam… jadi enggak papa…”

“Ok deh… aku numpang mandi sama ngeringin baju dikos mu ya.”

Singkat cerita ketika sudah sampai di kos, hujan berhenti dan udara panas. Namun bunga tetap masuk kekamar kos itu. Sebuah kamar sempit dengan dua kasur lipat. Nampak kamar ini dihunioleh dua orang lelaki, namun salah satunya sedang pulkam. Baunya menyengat, bau rokok dan bau khas lelaki.

Kamar mandi disana juga kotor, dindingnya berlumut dan tak ada shower, bau kamarmandi juga menyengat, campuran bau peju dan bau kamar mandi, dia bahkan menemukan beberapa cipratan peju di dinding yang mongering, bunga sempat jijik. Namun dia tetap mandi.

“Ang… handuknya ang…”

Angga memberikan handuk miliknya, sebuah handuk kecil yang hanya menutupi sebagian tubuh bunga.

‘dasar bocah… pinter juga nih dia.’ Batin bunga. “Ang, minjem baju ang… aku ganti disini aja.”

Angga kembali memberikan bunga baju dan kolor, tanpa bra dan juga sempak. “Loh Ang, mana bh sama celana dalamnya?”

“Aku enggak ada bh mbak… celana dalamku kotor… ntar gatel malah…”

“Enggak papa… mana buruan…”

Tangan angga masuk dan memberikan celana dalam. Bunga sempat jijik dengan celana dalam itu, baunya bau keringat. ‘Pasti ini milik Angga.’ Batinnya. Namun bunga tak memiliki pilihan untuk memakainya. sesudah memakainya, bunga keluar kamar mandi dan menuju kamar angga. Angga terbelalak melihat bunga, dengan kaos oblong itu nampak sexi.

"Napa loe?" tanya bunga, sedikit mengoda dengan menggaruk paha atasnya.
"Eng...enggak kok kak."

Bunga sendiri melihat Angga tiduran hanya dengan celana boxer, dan bertelanjang dada. tubuh bocah ingusan itu nampak mengkilap dengan air keringat. maklum sehabis hujan udara dikamar ini menjdai panas, karena memang tak ada ventilasi sama sekali

bunga berbaring dikasur milik teman Angga, sedangkan dia terus saja memandang bunga. "Kak... kakak cantik banget dan sexy...Main yuk kak"


"Yaudah yuk MobileLegend an... aku makek irithel tapi..."


Angga salah tingkah. Bunga tau jika maksut angga adalah Making Love.. bukan mobile legend, namun dia ingin menggoda pria itu sejenak. melihat daya tahan otak dari maba itu. Mereka bermain bersama, push level hingga myth dalam semalam. Bunga mulai bosan karena mereka menang terus, dia ingin MakingLove...

"Ang, by one yuk... yang kalah harus nurutin perintah yang menang gimana?"

"Boleh aja sih kak... tapi... apa aja kan ya? enggak boleh protes loh ya..."

"Iya iya..."

mereka bermain, tentu Angga kalah karena dia memilih hero alucard yang selalu dibully ketika berusaha farming dihutan. Bunga tersenyum manja, dia menyuruh Angga pindah dari kasurnya dan tiduran disebelahnya. sekarang mereka tidur diranjang yang sama. Bunga dapat mencium bau precun dari selangkangan bocah itu, dan pentungan angga sudah membesar, dia tak sempakan.

"Ang... kamu enggak pake celana dalam?"

"Enggak.. kan tadi aku kasih ke kakak..."

'anjing....pantes bau dan gatel...' batin bunga. "Yaudah yuk round two ya."

mereka kembali main, kali ini bunga memakai cyclop dan angga menggunakan lolita. bunga kalah telak. dan kali ini angga berhak menyuruh bunga melakukan apapun keinginannya.

"Kak... aku mau ngeremes nenen kaka.."

"Hah? kok gitu sih.."

Namun tanpa babibu, Angga meremasi dada bunga. bunga mencoba mendorong tubuh angga menjauh namun angga malah mendesakknya hingga memepet tembok, dia meremasi dada bunga cukup lama, hanya meremas dan kakinya mengjepit kaki kanan bunga, seperti guling, menggosok - gosokan selangkangannya pada paha jenjang itu.

"Round ketiga..." pinta binga, mendorong Angga, namun angga tetap mengapit kaki bunga. membuat tubuh mereka semakin berkeringat.

Angga bermain disebelah bunga, dia terus saja menggesekan selangkangannya, sampai bunga bisa merasakan precun membasahi celana Angga dan lengket di paha bunga. di ronde ini bunga menggunakan miya dan angga menggunakan gosen... gosen menang.

"Yah kalah lagi.."

Angga hanya diam, dia menaiki tubuh bunga dan mencium mulut bunga. bunga mendorong tubuh angga, namun angga mencengkramkedua tangan bunga dan mendorong tangan itu keatas, kembali dia menciumi bunga. lidahnya bermain di mulut bunga, air liur menetes dari mulut mereka, keringat membuat seprey yang berantakan itu basah, aroma pekat bau badan kedua manusia itu membaur jadi satu. setelah puas, Angga mengkulum pentil bunga dari luar kaos itu, bunga memegangi pundak maba itu.

"Banghsat lu ang.. ashhh ah ah haaa.."

"Aku kan menang, aku mau ngentot...... haps"

Bunga mulai mencakari punggung angga, membuat punggung lelaki berkulit sawo itu lecet lecet. namun bunga mulai merasa nikmat, dia mulai mengelus punggung kerempeng itu dan menggigit bibir bawahnya sendiri, mendesah nikmat.

"sshhhh ahnggha... shhh ah..."

"Tetek kamu nikmat banget kak... enggak gede tapi pas di mulut, hmmp hmmp ahhh"

Angga menyibak kaos bunga ke atas, lalu bunga melepas kaos itu, sekarang dia setengah bertelanjang didepan Angga. Angga langsung menjilati ketiak bunga, keringat bercampur air liur membuat banjir ketiak itu. bunga sendiri membuka lebar pahanya, merasakan pentungan milik angga yang masih berbalut celana boxer itu mendorong, mengetuk tanpa salam.

Angga menjilati seluruh tubuh bunga, meminum keringat gadis itu. Angga melepas celana bunga dan melihat sempak miliknya dipakai bunga, sempak lelaki itu dapat dibuka tengahnya. dan dia menjilati vagina penuh bulu milik bunga dengan rakus, membuat bunga bergelinjang tak kuasa menahna nikmat.

"Enak kak?"

Bunga mengangguk, sambil meremasi payu daranya. "Terus... terushiin..."

Angga memasukan jari tengahnya pada vagina itu, mencari kelentig bunga dan ketika mendapatkannya, membawa keluar, membuka selaput vagina milik bunga dan menghisap kacang kecil itu, membuat bunga seperti kesurupan.

"Bhangsaaaat ennhaaak ah aha ahhhh sshhh ahhh" racau bunga.

sekarang dua jari angga mengkudeta vagina bunga, membuat lubang kecil itu semakin becek dan bunga menarik - narik seprey, sambil menoleh kekiri dan kakan, menerawang langit - langit yang berhias jaring laba - laba itu. dia merem melek menikmati tarian kedua jari angga. kini angga menindih tubuh bunga, entah sejak kapan dia sudah melepas boxernya dan menempelkan penisnya di mulut bunga.

"Isep sayang... isep yah..."

bau tak sedap, bolot hitam dititit, tetesan precun membuat bunga muat, dia menoleh, enggan menghisap. Angga tak kehilangan akal, dia mencubit hidung bunga, hingga gadis itu susah bernafas dan ketika bunga membuka mulut, penis itu menerobos masuk. rasanya asin, bolotnya membuat mual, namun angga memaju mundurkan penis kotor itu sesuka hatinya.

"Bersiin ya.. ahhh... sshhhahhh yang enak kak... ntar aku beliin diamond 100ribu buat beli costum.."

Angga mendorong bunga dalam keadaan 69, namun mereka tidur bersebelahan sekarang, angga kembali memainkan vagina bunga. tower angga sudah enggak kuat menahan serangan dari lidah dan mulut bunga, tanpa pesan dia menyemprotkan semua pejunya kedalam mulut bunga. memaksa bunga menelan peju itu.

"Anjing lu... huek"

angga tersenyum dan sekarang dengan sadis dia memasukan tiga jari ke vagina bunga, membuat gadis itu meronta menahan sakit dan menyalurkan hasrat nya yang belum klimaks itu.

"Mhasukin!"

Angga langsung berhenti, dia beridiri dan melihat kejendela. dan kembali duduk di kasur, dia segera mengangkat tubuh bunga dan mendudukannya, dia menyuruh bunga untuk membuka lebar selangkangannya, dan angga memeluk tubuh itu sambil memasukan penisnya ke vagina bunga dalam keadaan saling berhadapan dan terduduk.

"kak yang aktif geraknya..."

bagai sapi di cucuk hidungnya, bunga memegangi pundak kiri angga dan tangan satunya bertumpu pada kasur. dia bergerak liar, menikmati penis panjang angga divaginanya. Angga sendiri memeluk tubuh bunga dengan tangan kiri, lalu tangan kanannya meremasi tetek kiri bunga dan mulutnya menghisapi tetek kanan bunga.

"Argghh yes.. arghhh shhhh hmppp!" racau bunga "Haus.... haus..."

Angga faham maksut dari rintihan itu, dia melumat bibir bunga dengan brutal, bunga sendiri meminum setiap tetes air liur angga bagai meminum madu. angga mendorong bunga kembali tidur, dia mengarahkan kedua kaki bunga ke dadanya, dan menggenjot bunga dengan liar.

"Lebih sempit kalau gini kak.... shhhh ahh enak"

Bunga memegangi bantal yang dia pakai dengan kedua tangannya, sementara lidahnya seperti anjing yang memelet keluar. angga menghisap lidah itu sambil menggenjot dan terus menggenjot. kasur itu berdecit kencang, namun bunga mengeraskan volume mobile legend di hpnya, berharap menyamarkan suara itu.

"Kak... aku keluar didalam ya..."
"sama - sama sayang... tapi nanti beliin obat ya.. agar aman."
"Beres."

Mereka berciuman mesra, lalu angga dengan kasar mengangkat pinggang bunga dan dia berdiri di lantai. bunga bergerantungan sesaat lalu dia tertudur kembali, dengan bagiankaki menjuntai, lalu dia memilih menyilangkan kaki itu ke pinggang hitam angga, dan angga menggendongnya sekarang, dia mengangkat dan melepaskan bunga, mengangkat lagi dan melepaskan lagi, sehingga setiap gesekan penisnya di vagina bunga bergesek dengan cepat. bunga sedikit takut, dia memeluk angga, dan emnggigit leher angga. Angga yang seperti anjing itu memutar badan bunga sekarang dan menidurkan bunga, melakukan doggy style, dia mendorong tubuh bunga supaya menempel dilantai, lalu menunggingkan pinggang bunga dan mendorong penisnya masuk lebih dalam, bunga hampir klimaks, angga mengambil kaki kanan bunga dan menempelkannya didada angga.

"Argghhh " srrt srrt srttt

"Ashhhhuuuu" srrrrrrrr

mereka berdua ambruk masih dalam keadaan berpelukan.

Aku mendengar cerita ini sudah membuka kancing hem putihku dan meremasi teteku sendiri. bunga tersenyum melihatku. dia mendekatiku dan menarik celana dalamku, tanpa melepas rok hitamku.

"Katanya kamu normal..."

"Aku bantu aja ya... kasian enggak bawa dildo kan kamu?" tanya bunga.

"Enggak... arghhsss"

bunga langsung menjilati vaginaku saat ini. "gini loh tyara... angga itu giniin aku"

dia mempraktekan bagaimana tangan angga mengkudeta vagina bunga. malam itu aku dibuat klimaks tanpa perlawanan. untung saja air cintaku tumpah dilantai, tak diseprey... bisa malu jika sampai tumpah di seprey,,, nanti dikira ngompol...
 
Kisah 2 Cerita kak Rian disalon malam sebelum ODP

entah aku harus percaya atau tidak dengan si Rian. Namun, dia ini adalah teman yang tidur di kamar sebelah. dia mendengar eranganku ketika bunga mempraktekan gerakan angga tempo hari. dia terus saja mendesaku dan bertanya ada apa di kamar ku, yah singkat cerita aku dan bunga menceritakan permainan kami. dia terkekeh kekeh dan memaksaku.... mendengarkan ceritanya, berharap kami berdua terangsang dan mungkin mau merasakan penis miliknya.

Malam itu rian bingun, dengan rambut gondrongnya dia tak mungkin bisa ikutan ODP walau sudah lulus tes. dia mendatangi salon madura langganannya, namun tutup karena malam mingguan mungkin. akhirnya dia datang kesalon kecantikan yang sudah mau tutup. disana ada seorang gadis yang melayani seorang anak SMA. pelanggan terakhir.

"Mas udah mau tutup mas. besok aja ya."
"Aduh mbak, besok saya mau ODP an nih... pls... aku bayar doble deh."
"Duh gimana ya mas..."
"Pls mbak pls...."

akhirnya gadis itu iba dan menurut. sesudah anak SMA itu selesai dihair bonding, dan membayar. si gadis mengganti tulisan buka menjadi tutup. dia segera menyuruh ryan duduk manis di kursi putar untuk dipotong rambutnya. gadis ini berkulit gelap. rambutnya ikal dan dadanya tak terlalu membusung, namun terlihat indah dengan tubuh kurus jangkungnya. dia nampak membalas sms.

"Pacar mbak?"
"Iya mas... ini mau malam mingguan,, dia mau njemput aku sih."
"Yaudah mbak buruan aja."
"Bentar mas ya, aku mau ke wc dulu."

Riam melihat bokong yang berlenggak lenggok itu, menjadi napsu. maklum dia sudah tak tau negntot selama sebulan. akunya padaku dan bunga. dia masih punya obat penguat dan perangsang dia melihat gelas teh milik si embak dan memasukan obat perangsang kedalam minuman itu. dia sendiri menelan pil kuatnya. mbak itu kembali dan memotong rambut rian. tak butuh menunggu lama, nafas si mbak mulai tersengal - sengal dan keringat mulai keluar.

"Mbak... boleh minta tolong?"
"hmm? mhinta pha?"
"aku kan mau ODP... jembutku potongin sekalian."
"Hah! gila pa kamu?"
"Aku bayar dua ratus ribu mbak."
"kamu ini..."
"Tolonglah mbak." ucap rian, mengelus tangan si gadis.
"Yaudah... tiga ratus ribu ya..."
"Iya..." rian langsung mmebuka resletingnya dan melepas celana jeans se sempak sempaknya.

si mbak membawa rian tidur di tempat cuci rambut. rian tiduran santai disana. titit rian membesar si mbak terdiam sesaat, kaget melihat titit itu.

"gimana mbak? besar mana sama punya pacar mbak?"
"Tau lah... jangan dibesarin lagi...ntar kepotong..."

si mbak mulai mencukur dengan alat cukur rambut jembut rian yang keriting. "sreeeet srrrrrreeet srrrrrreeeeet"
"dah mas..."
"Belum lah... sampai bersih lah," rian menungging. "bulu bokong juga... 300 ribu kok..."

si mbak enggak sebenarnya, namun sudah kepalang basah jadi dia mencukur dubur rian. "Mbak, tuh bulu - bulu di bola titit juga ya.."
si mbak mengangguk dan menarik titit rian, bagai memerah susu. dia menarik dan mencukur sisa bulu - bulu nakal yang terpencar di bola titit dan selangkangan bawah itu. entah sengaja atau tidak si mbak menark turunkan titit rian, mengocoknya berlahan. dia mengambil sabun untuk cukur dan mengoleskannya ke selangkangan rian.

"Loh mbak mau diapain?"
"Biar semua kena mas... biar botak."

si mbak mencelupkan titit itu kedalam sabun itu, meratakan sabun itu dan mengurut titit rian. sungguh nikmatnya tiada tara. si mbak mengeruk habis sisa - sisa bulu. dia kaget dan hampir memotong titit rian ketika telponnya berbunyi.

"Halo sayang, iya sebentar ya... kamu tunggu aja dulu di gapura. aku masih.. hmm anu masih nyuci. nih udah ya." dia mematikan telepon dan menyuruh dian berputar lalu bangkit. "Mas pindah ke belakang aja... ini mau saya matikan lampunya."

rian menurut dan memasuki kamar mandi. dia duduk di bak penampungan air, bermain air dengan tangannya. melihat si mbak menutup korden dan mematikan lampu, mengunci pintu dan membawa celana rian , menaruhnya di gantungan. "mbak kok ke wc sih..."

"Anu... itu soalnya..."
"Pacarnya mbak udah nunggu di depan?"
"udah deh... yuk lanjut."

si mbak membuka selangkangan rian dan kembali meneruskan kerjanya, dia mencukur sisa sisa jembut, sekarang dia menikmati titit gede rian, mengurut pentungan itu beralasan mencari sisa jembut, "dicuci aja ya mas, biar bersih dari jembut."

"Serah ja..." jawab rian, merem melek. si mbak pasti bingung kenapa kok rian enggak cepat crot, dia tak tau jika rian menegak obat awet ngacedng buatan klinik tongfang. semakin cepat si mbak mengurut, menekan, menyabun dan kembali menarik turunkan tangannya, hingga dia tanpa sadar menggosokan vaginanya dengan tangan kirinya sendiri, membuat rian tersenyum menang.

"udah habis mbak jembutnya..."
"oo..oo.ooh iya... ya.. yaudah... 300ribu mbak."

rian bangkit dan mengambil dompet, "mbak maaf... enggak ada...cuma ada dua puluh ribu."
"Loh gimana sih mhasnya..."
"Kalau mau ini mbak... ada kondom..."
"Buat apa kondom?"
"Buat main sama pacarnya mbak... atau gini aja mbak... saya cukur jembutnya mbak, biar adil..barter gitu."
"gila kau!"
"Mau enggak mbak... dari pada enggak sama sekali... ntar pacar mbak pasti suka deh.."
"yaduah..."

rian menggandeng mbak itu menuju keluar kamar mandi. "loh mas, mau kemana?"
"Ke tempat cukur aja... kamar mandi pesing mbak..."
"bentar mas..."

si mbak membuk korden mengintip, dia melihat pacarnya kesal dan mengegas motornya. lalu dia menyalakan lampu kembali, tanpa membuka korden. "disini ya mas?"

"Iya...sekranag buka deh jeans mbak..."

si mbak membuka jeans dan celana dalamnya, menyisahkan kaos ketat hitam dan bh saja. sama dengan rian, hanya mengenakan kaos oblong saja. si mbak duduk di kursi putar, rian mengunci kursi itu supaya tak gerak gerak. si mbak mengangkamgkan kakinya ke kiri dan kanan, bersangga lengan kursi putar. rian meneguk air liurnya melihat jembut lebat si mbak.

"buruan..."
"i..iya mbak."

Shhhhh rtrrrrt shhhh srtrtrtrtttt. sekarang vagina cokelat itu terlihat jelas. rian mengambil sabun cukur dan mengoleskan ke sekitar vagina itu, dia bahkan sangat nakal saat mengoleskannya, memasukan jari tengah nya pada vagina si mbak.

"mas..shhh kok masuk sih.."
"Service... udah nikmatin... udah becek kan dari tadi..."

si mbak diam dan terus merem melem. rian mengkerik vagina itu, hingga gundul halus.

"Nah mbak, sekarang berbalik, nungging... biar kau bersihkan juga bulu dibokong."

mbaknya nurut aja, dan nunggung mertumpu meja rias. Rian mengoleskan bokong itu dengan sabun, lalu memakai kondom dan mengoleskan kondom dengan sabun. dia tanpa babibu mendorong masuk dubur si mbak.

"bangsat kau...shhh ahhhh"
"nikmatin aja lah...."

si mbak meronta, berusaha melawan atau meronta nikmat entahlah. tangan rian masuk kedalam kaos si mbak, melepas pengait bh dan melepas bh itu, tanpa melepas kaos si mbak. dia terus menggenjit bokong si mbak dan meremasi dada si mbak, si mbak terlihat di cermin menggigit bibir bawahnya sambil merem, dan setiap hentakan titit rian memaksa rambut panjang indah si mbak ikut bergoyang. si rian yang sudah tak tahan memuntahkan lahar panas didalam kondom. si mbak menoleh, wajahnya mupeng tanggung.

"kok udahan... lagi... aku belum puas."
"yah mbak kondomnya habis."

si mbak mengambil kondom itu dan meneguk isinya, membuat mulut sexy si mbak belepotan peju. si rian bukannya jijik malah mendorong si mbak, mencium bibir penuh peju itu. si mbak melingkarkan tangannya ke leher rian dan si rian sendiri menyapu meja rias itu hingga semua yang ada di atas jatuh berantakan dan mendudukan si mbak di meja itu. hp si mbak berbunyi namun dai tak menggubris dan malah asik meremasi tetek kirinya sendiri.

"mbak...ku entot ya."
"cepet... pake kondom lah."

aku memasukankondom itu ke dalam vagina si mbak, menyuruhnya memegang kondom itu, seperti memegang plastik yang hendak dimasukan barang kedalamnya. riam memasukan penis besar yang sudah ngaceng lagi itu kedalam vagina, seperti memasukan kaki ke kaos kaki. si mbak merintih menggigit bibir bawahnya. namun tak kuasa menahan kenikmatannya.

"sshhhh ahhhh maaassss."
"gede mana sama pacarmu?"
"Punyamu... shhhh."

si rian menarik berlahan, lalu mendorong banter, menarik lagi berlahan mendiring banter, mata mereka saling memandang, mata sange si mbak membuat kontol itu semakin membesar. si mbak terus saja meracau sambil memainkan susu kirinya, sementara rian menghisapi susu kananya dan terus menggenjot.

"mbak aku mau crot."
"sama...aku juga...."
"sama sama ya mbak."
"iyah sayang."

crrt crot crot. kondom rian basah luar dalam oleh larutan cinta mereka berdua. rian kembali menarik tititnya yang masih ngaceng, membuka kondomnya. si mbak mengambil kondom itu dan melahap semua isinya, dia membalik kondom itu dan memasangkan lagi ke titit rian.

"Lagi mas...."
"kali ini yang brutal ya.."
"iyah..."

rian menggendong si mbak dan membuka korden, dia membuat si mbak ketakutan dan meronta ronta.

"mas! apaan ini.. enggak mau aku kalau kayak gini."
"biar kayak diperkosa."

si mbak berusaha melepaskan dirinya dan menutup korden, dia berhasil namun rian menarik korden bagian atas, si mbak tetap menarik korden bawah, membuat wajah mereka terlihat dari luar. si rian beringas menggenjot vagina si mbak, dan menjilati tengkuk si mbak.

"mas ampun... jangan seperti ini.. nanti kalau ada yang liat gimana..."
"ya ajak join aja.."

si rian membalik tubuh si mbak yang sekarang tertidur dilantai, masih mencengkram korden. rian melepas kaosnya, emnunjukan perut sicpaxt dan otot lengannya, si mbak dapat melihat seluruh tubuh bugar yang basah oleh keringa itu, si mbak tidur seperti ayam di pasar, tangannya meraba perut dan dada bidang rian, sementara rian memegangi kedua kaki si mbak mengangkak dan rian terus menusuk nusuk penisnya, sampai si mbak ikut naik turun dibuatnya. hampir terbentur tembok kepala si mbak.

"mahhhasss aku keluas."

si rian menyudahi aksinya dan sekarang mengosok vagina itu dengan jari jarinya, dia melihat air ancur indah mancur membanjiri mester salon. lalu dia tiduran disebelah si mbak, membalikan badan si mbak dan sekarang rian seperti berada di belakang si mbak, dia melepas kondomnya dan meluncurkan penisnya menuju vagina si mbak yang sudah sangat becek. menggenjot brutal sambil meremasi tetek akann si mbak, sementara dia menciumi leher, kuping,bibi, bibir dan tengkuk si mbak,

"mbak...cort ya..."
"phake khondom khan?"
"enggak..."
"jangannnnn"

srttt srtt srtttt

"babi anjing kau ma...."

rian langsung melumat bibir si mbak, bermain pedang dengan lidah dan saling memandikan lidah denag liur. sekarang si rian berada di atas si mbak, kembali dia menggenjot si mbak. sekarang suara keciplak kecipluk terdengar merdu dari selangangan mereka, busa mulai menyembul. dan tentunya si mbak sudah pasrah dan menikmati setiap gempuran dari rian. dia menarik kaki mbak dan menaruh kaki itu ke pundaknya, kembali dia klimaks bersamaan.

lagi dan lagi, hampir semua posisi di kama sutra mereka coba, tanoa sadar azan subuh berkumandang dan rian duduk bersender di tembok, sambil memangku si mbak yang naik turun sendiri, tangannya bertumpu pada pundak rian dan menikmati penis yang tak kunjung mengecil itu, si rian asik menyusu pada tetek si mbak bergantian.

"terakhir ya mas... udah subuh.."
"untuk hari ini iya... tapi kalau aku mau... kamu harus siap."
"iyah.... shhh mas aku crot..."

rian mendorong si mbak dan membenamkan kepalanya pada vagina si mbak, menanti kehadiran air mancur idolanya. dia menggunakan air itu untuk cuci muka dan kembali menggenjot si mbak, dan dia crot tidak di vagina yang telah menjadi danau toba itu, namun di mulut si mbak.

"bersiin... aku mau pulang."

si mbak membersihkan penis itu sampai kinclong. mereka segera berpakaian, tiba tiba pintu salon di ketok. rian panik dan mengambil semua pakaiannya menuju kamar mandi. semenatra itu si mbak salah memakai baju, dia memakai kaos rian. dia merapikan rambut, dan pakaian itu membuka pintu.

"kamu disini ngapain?" tanya pacar si mbak.
"bukan urusan kamu sih..."

si pacar masuk dan menutup hidungnya, dia melihat seisi salon berantakan, kroden lepas, kursi terbalik, peralatan salon tercecer di lantai dan tentunya kondom yang sudah di pakai berkali kali terinjak dikakinya, dia memelototi si gadis.

"ka...kamu"
"diam mas diam... mulai saat ini kita putus.. karena kamu kepo dan over protektif."
"dasar pelacur!"

si pria itu marah dan menjambak rambut si mbak.

"tolong tolong maling."

beberapa orang datang dan langsung menggebuki mantan sio mbak, si mbak sendiri membimbingkud ari kamar mandi kepintu belakang.

"mas... lewat sini..."
"makasih ya... maaf gara - gara aku kamu jadi jomblo."
"enggak papa mas... mas ini nomor teleponku..."
"ok aku save ya... mau jadi sex partnerku?"

si mbak mengangguk. rian senang dan berputar dari samping salon, dia melihat pacar si mbak babak belur. tak lama dia melihat di koran salon yang dia singgahi itu diberitakan diporak porandakan oleh kekasih penjaga salon

aku dan bunga tak percaya dengan cerita rian, namun rian malah tertawa dan menantang kami berdua untuk tahan tahanan ngentot dnegannya....
 
wew..

cerita baru..

seru ih..

lg ODP nih ceritanya..

sukses..
 
CERITA 3 : Penat

Sabtu dan minggu kami boleh pulang kerumah masing - masing. Tapi mau pulang kemana jika rumahku saja berada jauh dan emmbutuhkan waktu sehari penuh untuk sampai disana. Untuk itu beberapa dari kami memilih tinggal di asrama saja, dan saat asrama sepi, kegilaan kami berkuasa.

Aku kenyang setelah membeli nasi goreng dan hendak kembali kekamarku, ingin rasanya tiduran sambil menonton TV. kenapa kok enggak telponan sama pacar? nice question, aku sudah mencoba menghubunginya, namun cowok bedebah itu tak merespon. Entah apa yang dia lakukan saat ini, pemuda yang belum lulus kuliah itu mungkin sedang menggarap skripsinya atau menggarap MABA betina yang gampang tergoda dengan mobil CRV yang dia kendarai. Sesampainya dikamar aku dikagetkan dengan pemandangan yang luar biasa berantakan. dan dikamar mandi aku mendengar suara shower sedang menyala, apa kami dirampok? tak mungkin karena ada dua satpam kekar yang menjaga diluar. aku langsung saja masuk kedalam kamar mandi yang memang kuncinya telah kurusak bersama bunga, taulah jika ada dua gadis yang dikurung dikamar dan sedang horny, bahkan tugu monas bisa dirusak.

Bunga kaget melihatku, aku langsung saja pipis tanpa memperdulikannya yang sedang menyabuni tubuhnya. "Kamar kok berantakan sih? kamu masukin anjing liar kekamar?"

"Bukan Anjing liar, tapi anjing di kamar nomor 30 tuh."
"Si andre?"
"Emang ada lagi selain tuh orang? enggak mungkin si Udin kan?"
"Iya juga sih. Kamu diapain aja sama dia?"
"Ntar deh aku ceritain, kamu rapikan dulu kamar gih sono."
"Kok aku sih?"
"Kalau enggak mau ya aku enggak mau cerita. Pilih mana?"
"Iya deh iya. dasar..."

Setelah semua selesai, bunga tidur dikasurku, mencium pipiku dan mulai menceritakan kisah apa yang terjadi beberapa jam lalu, disaat aku sedang menikmati nasi goreng dengan sosis besar.... yup sosis besar.... (ntar aku ceritakan kalau banyak yang like XD)

Bunga sedang bersantai dikamar, menikmati dinginnya AC sambil bercathing ria dengan pacarnya. Dia menggunakan baju satin karena dia berencana tak keluar kamar dan langsung tidur setelah memuaskan hasrat pacarnya. Namun tiba - tiba pulsanya habis, membuat dia terpaksa keluar kamar untuk beli pulsa.

"Wow cantik banget nih. mau kemana?"
'Beli pulsa."
"Sama aku aja belinya, ku kasih diskon."
"Hmmm ok deh, beli seratus ribu ya."
"Iya. kamu sendiri"
"Iya, kenapa? mau nemenin?"
"Boleh... aku ada film bagus nih, film tarzan."
"tarzan nya walt disney?"
"entahlah... aku asal ngambil di kamar si tono, mau nonton bareng?"
"boleh... kamarmu?"
"jangan... ada udin lagi ngaji."
"kamarku?"
"emang boleh?"
"enggak."
"jiah terus nonton dimana?"
"enggak usah nonton aja kalau kamu takut masuk kamar tanpa ijin."

Andre langsung meluncur kekamar bunga dan mengunci kamar itu dari dalam, kenapa bunga melakukan hal ini? jawabannya ada di cerita andre mengenai salon rambut. yup, jangankan bunga. Aku saja penasaran dengan burung andre, apa benar besar atau hanay mulutnya saja yang besar.

Singkat cerita bunga duduk disofa menonton film tarsan yang ternyata ada X nya dibelakang. yup, sudah diduga andre berhasil memeluk bunga. saat menonton itu bunga sangat fokus melihat ke layar, tangan andre bergerak perlahan dan berhasil menaruh tangannya di lengan bunga, mengelus lengan itu secara halus, memberikan rangsangan ditengah dinginnya AC.

Bunga diam, dan itu membuat andre semangat. dia perlahan menarik tali lingering kanan bunga, dan terus mengelus lengan kanan itu sementara dia duduk di sebelah kiri. andre memakai kaos oblong dan boxer, dia mematikan ac agar tambah 'panas' . sekarang dia mengenduskan nafasnya pada leher jenjang bunga, namun bunga tak merespon. andre menggigit tali lingerin kiri bunga dan bunga menoleh.

"Napsu loe ndre?"
"Yup... udah kamu nikmati aja filmnya, biar kuberi kamu sesuatu yang kamu idam - idamkan."
"Jangan... aku enggak mau gituan... aku setia sama pacarku."
"halah gombal... kamu takut di keluarin kan dari ODP?"
"pokoknya jangan... atau aku teriak dan kamu ku usir."
"Ok deh enggak sampai ngentot... tapi boleh kan aku fore play snugle gitu ke kamu."
"serah... kalau sampai ngentot.. aku gigit putus tititmu."

andre kembali mengelus alus lengan lembut nan putih kiri bunga. nafas bunga mulai tak beraturan karena andre juga menciumi lengan kanan bunga. melihat respon gaadis itu, andre langsung saja mendorong bunga tidur di sofa, dua mencium bibir bunga dan meremasi tetek kanan dengan tangan kananya, sementara tangan kirinya menggenggam tangan kiri bunga ke atas.

"Andre! hentikan!"
andre mejilati ketiak bunga dan bunga mendesah, namun tangan kanannya bebas, dia mendorong andre. menendang kontol andre yang katanya bunga besar. andre terjungkal dan bunga membenarkan pakaiannya. dia mendorong andre menuju pintu.

"Keluar bajinga!"

didepan pintu andre melepas kunci dan melemparnya kekasur.
"Keluar? enak aja... aku keluar kalau udah cumming didalam!"

Andre menarik bunga dan menciumi bibirnya. dia mendekap bunga, sehingga kedua tangan bunga tak bisa bergerak, bunga mencoba menendnag namun gagal. terlalu sempit untuk kakinya menendang kembali kontol itu, malah terkesan bunga menggesek - gesek pahanya pada kontol itu, menambah buas andre. Andre dengan kasar mendorong bunga hingga jatuh kelantai, bunga merangkak menggapai sofa, namun andre menempelkan kontolnya yang berbalut boxer itu pada bokong bunga dan kedua tangan andre menarik pinggang bunga..

"Andre lepasin!"
"sshhh enak banget bokongmu."

andre menciumi tengkuk bunga, dan tangannya meremasi tetek bunga dari luar lingerin dan tangan satunya memebekap mulut bunga. membuat bunga diam.

'Hmmm! hmmp... hmmmm... mmmm."

bunga megerakan bokongnya mundur, membuat andre menikmati saat saat itu. dengan liar andre menarik lingeing bunga hingga ke pinggang bunga dan menarik pengait bh yang ada dibelakang, dan menaikan bh itu keatas, membuat tetek mungil bunga bergelantungan bebas. andre melepas bunga dan bunga langsung berlari menuju kasur, menutupi susunya.

"Keluar!"
"Iya nnati aku keluarin didalam kamu."

Andre langsung menarik kaki bunga, dan membenamkan kepalanya ke dalam lingeing bunga tepat di antara paha bunga. andre melahap vagina bunga yang masih berlapis dnegan sempak. bunga melempar apapun yang bisa di alempar kesegala arah, memeukul mukul kepala andre, menjambaknya dengan kuat, namun juga mulai mendesah karena andre memasukan lidahnya dari samping sempak ke dalam vagina.

"and...ree...shhh udah"
"legit banget, gundul pual... abis kamu cukur ya?"
"shhh udahhh"

vagina itu mulai becek dan jambakan berubah menjadi elusan penuh gaira. andre naik dan menindih bunga, sambil meghisap - hisap puting yanag mulai keras milik bunga. bunga masih berlagak melawan, namun elusan di punggung andre menandakan gairah, bukan perlawanan. desahan demi desahan membuat andre bernapsu menjilati kuping sambil terus meremas tetek itu, bunga melebarkan pahanya, bagai menyambut kontol yang belum keluar dari boxer itu. bunga menarik kaos andre keatas, melepasnya dan dia kagum dengan betapa atletisnya badan pria itu, walau sedikit berlemak di perut.

"sayang... masukin boleh?"
"jangan..." sambil mengelus pipi andre dan meraba perutnya. "aku enggak mau menggianati pacarku..."

andre mengambil android yang telah dia isi pulsa, menghubungi pacar bunga dengan video call.
"eh apa yang kamu lakuin?"
"Merontalah... jika tidak, maka pacarmu mengira kamu menikmatinya."
"Lepasin! balikin androidku. andre!!!"

andre menaruh android itu di kepala kasur, sehingga bisa terlihat wajah bunga dan juga wajahnya. dia membutar tubuh bunga menjadi tengkurap dan menindihnya, dia pelorotkan boxernya sehingga tititnya keluar.

"bunga? ada apa? sayang???? kamu?"
"tolong aku..." bunga menangis, dia tak mau pacarnya melihat apa yang terjadi.

"Eh, aku ijin ya pacarmu aku entotin."

andre menyingkap lingelin bunga bagian bawah hingga naik kepinggangd an menepuk nepuk bokong indah putih sintal bunga. dia lalu memasukan kontolnya.

"Argghh enaknya, sempit. kontolmu kecil ya? kok memek bunga sempit?"
"enggak ndre stop..jangan" tangis bunga sambil mencengram sempre.

"sayang! jangan mau sayang, lepasin pacar gue anjing!"
"arggh enak eee...shhh ah sssh ah..." racau andre sambil meremasi tetek bunga, dia menjilati ketiak bunga.

"sayang!!!! tolonghg akhuusshh ahh ahhh"
"yeah... goyang yang banter. eughhh"

"bajingan lepasin pacar gua"
"lihat aja lah bego. lihat jangan banyak ngomong, ngocot aja sana!"

bunga menangis dan andre membalik badan bunga yang kurus itu dengan mudah tanpa melepas tititnya, membuat gesekan nikmat sampai bunga menyemprotkan lendirnya. membuat vagina itu basah kuyub dan tentunya berbusa. andre mngambil kamera dan memperlihatkan bagaimana kontolnya menjajah vagina malang itu, namun aneh... bunga melebarkan pahanya. karena pacarnya tak bisa melihat wajah sange bunga, bunga mulai memanfaatkannya dengan mengelus perut sixpact andre dan memeletkan lidahnya, meminta belas kasian andre untuk memberikan minuman iar liur dari mulut andre. dengan buas bagai anjing dia melahap mulut bunga dan bunga meremasi kepalanya.

"sayang? lawan sayang!" teriak pacar bunga.

dalam posisi misionary itu andre bertahan lama. gairah bunga meningkat ketika membayangkan apacarnya menyaksikan kebrutalan titit andre yang bagai mesim bor itu. bunga meremasi teteknya sendiri sekarang, andre menggeser android itu tanpa sepengetahuan bunga, memperlihatkan betapa sangenya bunga.

"Enak kan?"
bunga mengangguk dan andre kembali menjilati ketiak putih tak berbulu bunga.
"aku capek, sekarang kamu di atas ya."
bunga mengangguk dan sekarang dia berada diatas. menikmati kontol gagah andre yang basah dnegan air cinta, air cinta yang dulu hanya buat pacarnyanya. bunga sudah tak peduli lagi sekarang, peluh membuat tubuh mereka bersinar dan bunga memegangi dada andre dengan tangan kiri sementara tangan kanannya meremasi dada kananya. andre sendiri bermain dengan dada kiri bunga.

dari layar android terlihat jika pacar bunga diam, dan tanpa sadar pacarnya itu mengucut tititnya sendiri.

"pacarmu ngucut bunga. lihatlah." bisik andre.
andre sekarang duduk dan melahap tetek kiri bunga, sementara tangan kanan andre memeluk bunga dan tangan kirinya meremasi tetek kanan bunga. tangan kanan bunga menyangga tubuhnya dengan mencengkram erat kasur, sementara tangan kirinya meremasi rambut andre. bunga memaju mundurkan pinggangnya bagai perek propesional.

"wah crot tuh pacarmu..."
"nggeh shh biarrr... shhh maafin aku ya sayang..."

pacar bunga hanya diam dan di menyudahi vidcall itu.

Andre mendorong tubuh bunga dan sekarang dia merenggangkan kedua kaki bunga dan menarik lambat pinggangnya, lalu mendorong cepat. begitu terus membuat bunga meremasi rambutnya sendiri... tanpa ijin andre crot didalam. dan ambruk menimpa bunga.

"Bajingan kamu..."
"Tapi enak kan?"
"kok cuma sekali... kata kmu tahan beberapa kali?"
"enggak minum obat mana bisa... ntar lah kalau tyara ada aku minum obat biar tahan.

andre kembali mengambil kaosnya dan kunci kamar. dia segera membuka dan keluar dari kamar, bagai anjing yang telah selesai makan. bunga masih engos - engosan dan menelepon pacarnya, tak diangkat. lalu dia memutuskan untuk mandi....



"Oh gitu ya"
"hmmm hmm" jawab bunga sambil terus menggosok vaginaku. "pingin ngerasain kontol andre? besar lo..."
aku tersenyum dan tak memberikan jawabanku sekarang...
 
Nice update...
I like it
 
Sort story (bonus mimpiku)

Malam itu aku sudah tidur. Tidurku nyenyak karena Bunga memeluku. Entah sejak kapan Bunga sudah menjadi Bi. Gara - gara ceritanya, aku sampai bermimpi indah....

Dua satpam itu menarikku ke wc, si botak kekar itu meremasi dadaku dari belakang, masih memakai blouse ku.

Si cepak mengambil ciduk dan mengguyur badanya sendiri. Dia lalu melepas bajunya, badan sexynya terlihat jelas. Dia maju dan menghimpitku, tangan kanan si cepak meremasi memeku dan tangan kirinya menarik leher botak merapat, mereka berciuman.

Aku yang sudah sangat ingin merasakan kontol mereka, menggesek gesekan bokongku yang tinggal berbalut sempak pada titit si botak. Sementara tangan kananku mengelus perut sixpac si cepak dan tangan kiriku membuka resletingnya, masuk dan meremasi tititnya. Lidahku menjilati wajah kedua pria macho ini

Tiba tiba si botak menariku, dia dari belakang menarik blouse ku hingga kancingnya lepas semua. Dadaku menyembul kedepan dan langsung dihisap oleh si cepak.

"Kontol...kontol mas... kontol!" jeritku, tak tahan.

Si cepak menampar pipiku, mencengkramnya lalu meludah didalamnya.

"Kontol kontol... aku juga mau kontol" jawab sicepak.

Cepak itu menatiku dan mendudukanku diatas toilet. Dia menamparkan titit kuda miliknya ke pipiku. Lalu dia lumuri titit itu dengan air liurnya. Dia duduk diatasku dan tititnya masuk ke memeku.

"Arggg gede...ssshh arggh shakit...ashh hah ah ah ah shhh phelan dhong."

Dia menggigit teteku yang kiri, meremasi yang kanan.

Sibotak asik menjilati punggung si cepak. Semakin naik ke tengkuk, diabjilati kuping cepak...lalu lidahnya menjulur padaku.

"Ayo jilat!"

Aku mengulum lidah si gundur. Kami berciuman. Air liur kami menetes dan sicepak menjilati air itu. Menengadahkan mulutnya lebar.

Aku merasakan semburan hangat dirahimku, namun genjotannya tak berhenti' dia menampar botak menyuruhnya mundur. Dengan mudah dia menggendongku dan memberdirikan aku.

Sibotak langsung menjilati duburku... aku tau akan diapakan aku... kontol cepak masih bagai dinamo memompa memeku yang berbusa. Dia mengambil kaki kiriku dan dia kepit dengan lenganya. Dari belakang botak memasukan titit gedenya ke anusku. Aku berpanggutan dengan si cepak yang ganteng...

Tiba - tiba andre datang sudah telanjang. Dia menjambak bunga dan melemparnya kelantai. Aku melihat bunga menjilati dubur si cepak. Dia merangkak dan dengan kasar andre menarik pinggang bunga. Dia genjot doggy sytyle.

Andre menjambak bunga hingga bunga menganga ke atas... aku meludahi bunga tepat di mulutnya. Si botak bosan dengan duburku, dia memasukan tititnya kemulut bunga

Sementara itu si cepak memutar tubuhku dan memaksaku merangkak. Dia mendogy stile ku seperti bunga. Aku menjilati dubur hitam botak dan kamu berlima klimaks bersamaa.

Aku bangun dan mendapati oiyamaku sudah tak berkancing dan bunga menetek padaku..matanya merem namun lidahnya bergerak lembut. Aku lihat dibawah celana piyamaku hanya menutupi kaki kiriku, kaki kananku terbuka dan sebuah dildo berlumurkan cairan kering menancap pada memeku.

"Dasar anjing.... aku tidur malah buat mainan..." aku mengelus rambut bunga dan mengecup keningnya... akupun tidur kembali....
 
Bimabet
What a wonderful dream hehehe...
Nice post...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd