kisah 1 Pengalaman Bunga mulai dari mobile legend sampai making love
Terdengar lucu mungkin, ketika ku menjalani pelatihan ODP bank swasta, aku sekamar dengan gadis ini, tak kusangka dia juga adalah seorang gamer. Aku ngobrol ngalor ngidul dengan gadis ini, betah rasanya aku sekamar dengannya. Sebulan lebih kami saling mengenal dan aku sudah berani menceritakan pengalaman ku tentang sex dan bahkan aku mengaku padanya jika aku adalah bi. Dia tak masalah mau aku bi atau Lesbi, dia adalah gadis liberal yang open minded, menambah kekagumanku pada gadis ini. Aku memperkenalkan dia pada situs ini, dan dia kaget karena ternyata dia juga member disana, silent tipe yang biasanya hanya mendownload dan membaca saja, tak komen, dan berat untuk like.
Ok, back to story… dia mengaku dia pernah menjalani sex gila sewaktu kuliah, gilanya disini bukan seperti kegilaanku yang senang pipis di muka cowok, namun karena cara dia mendapatkan sex dengan seorang gamer pria, maba (mahasiswa kerbau) di kampusnya.
Kisah bermula dari, sebut saja bunga ya. Dia sedang mengurus skripsinya di universitas negeri di kawasan ketintang Surabaya, sebut saja universita S. Disana dia menunggu dosen yang tak kunjung datang dan bertemu dengan Maba ini. Berbeda dengan maba lain yang terlihat urakan, maba ini Nampak fokus pada androidnya, bunga kira dia sedang mbokep… dia mendekatinya karena penasaran, eh taunya dia sedang main Mobile legend.
“Wah MobileLegend an nih?” tegur Bunga, membuyarkan lamunan pemuda itu.
“I…iya mbak. Mobile…eh maksutku main MobileLegend nih.”
“Add aku jadi teman… udah lama aku enggak main MobileLegend… banyak yang nub sekarang.”
“Loh mbaknya juga player ternyata? Kenalin mbak nama saya sebut saja Angga.” Pria kurus ini bersalaman dengan Bunga.
Tak ada getaran apapun saat mereka bersalaman, tak seperti di drama korea atau MTV. Mereka berkenalan secara kasual dan tentunya langsung Main bareng bareng, bukan making love tapi main Moblie Legend. Angga terkejut dengan level milik Bunga yang sudah epic, sementara Angga sendiri masih Grandmaster. Mereka tak bias main sampai tuntas karena dosen pembimbing datang dan meminta bunga menemuinya di kamar…. Kamar ruang dosen maksutnya.
Satu mingu bunga melihat pacarnya selingkuh, membuat dia sakit hati… skripsinya terbengkalai dan dia sedih, untung saja ada angga yang menyemangatinya. Singkat cerita mereka berdua jalan – jalan disuramadu, mereka berhenti di pulau Madura dan menikmati malam di salah satu pos kosong disana. Banyak anak – anak muda bertengger disana, namun langit mendung, membuat mereka hilang satu persatu.
Mereka nekat pulang dan tentu saja mereka kebasahan.
“Ang, bajuku basah semua nih… nanti dimarahin ibuku.”
“Kalau gitu mampir kos kos an ku apa mbak? Mandi dulu biar enggak sakit?”
“Ah enggak papa nih? Ntar dimarahi induk kos mu loh”
“Enggak kok… mereka lagi ke luar kota, lagian anak – anak banyak yang pulkam… jadi enggak papa…”
“Ok deh… aku numpang mandi sama ngeringin baju dikos mu ya.”
Singkat cerita ketika sudah sampai di kos, hujan berhenti dan udara panas. Namun bunga tetap masuk kekamar kos itu. Sebuah kamar sempit dengan dua kasur lipat. Nampak kamar ini dihunioleh dua orang lelaki, namun salah satunya sedang pulkam. Baunya menyengat, bau rokok dan bau khas lelaki.
Kamar mandi disana juga kotor, dindingnya berlumut dan tak ada shower, bau kamarmandi juga menyengat, campuran bau peju dan bau kamar mandi, dia bahkan menemukan beberapa cipratan peju di dinding yang mongering, bunga sempat jijik. Namun dia tetap mandi.
“Ang… handuknya ang…”
Angga memberikan handuk miliknya, sebuah handuk kecil yang hanya menutupi sebagian tubuh bunga.
‘dasar bocah… pinter juga nih dia.’ Batin bunga. “Ang, minjem baju ang… aku ganti disini aja.”
Angga kembali memberikan bunga baju dan kolor, tanpa bra dan juga sempak. “Loh Ang, mana bh sama celana dalamnya?”
“Aku enggak ada bh mbak… celana dalamku kotor… ntar gatel malah…”
“Enggak papa… mana buruan…”
Tangan angga masuk dan memberikan celana dalam. Bunga sempat jijik dengan celana dalam itu, baunya bau keringat. ‘Pasti ini milik Angga.’ Batinnya. Namun bunga tak memiliki pilihan untuk memakainya. sesudah memakainya, bunga keluar kamar mandi dan menuju kamar angga. Angga terbelalak melihat bunga, dengan kaos oblong itu nampak sexi.
"Napa loe?" tanya bunga, sedikit mengoda dengan menggaruk paha atasnya.
"Eng...enggak kok kak."
Bunga sendiri melihat Angga tiduran hanya dengan celana boxer, dan bertelanjang dada. tubuh bocah ingusan itu nampak mengkilap dengan air keringat. maklum sehabis hujan udara dikamar ini menjdai panas, karena memang tak ada ventilasi sama sekali
bunga berbaring dikasur milik teman Angga, sedangkan dia terus saja memandang bunga. "Kak... kakak cantik banget dan sexy...Main yuk kak"
"Yaudah yuk MobileLegend an... aku makek irithel tapi..."
Angga salah tingkah. Bunga tau jika maksut angga adalah Making Love.. bukan mobile legend, namun dia ingin menggoda pria itu sejenak. melihat daya tahan otak dari maba itu. Mereka bermain bersama, push level hingga myth dalam semalam. Bunga mulai bosan karena mereka menang terus, dia ingin MakingLove...
"Ang, by one yuk... yang kalah harus nurutin perintah yang menang gimana?"
"Boleh aja sih kak... tapi... apa aja kan ya? enggak boleh protes loh ya..."
"Iya iya..."
mereka bermain, tentu Angga kalah karena dia memilih hero alucard yang selalu dibully ketika berusaha farming dihutan. Bunga tersenyum manja, dia menyuruh Angga pindah dari kasurnya dan tiduran disebelahnya. sekarang mereka tidur diranjang yang sama. Bunga dapat mencium bau precun dari selangkangan bocah itu, dan pentungan angga sudah membesar, dia tak sempakan.
"Ang... kamu enggak pake celana dalam?"
"Enggak.. kan tadi aku kasih ke kakak..."
'anjing....pantes bau dan gatel...' batin bunga. "Yaudah yuk round two ya."
mereka kembali main, kali ini bunga memakai cyclop dan angga menggunakan lolita. bunga kalah telak. dan kali ini angga berhak menyuruh bunga melakukan apapun keinginannya.
"Kak... aku mau ngeremes nenen kaka.."
"Hah? kok gitu sih.."
Namun tanpa babibu, Angga meremasi dada bunga. bunga mencoba mendorong tubuh angga menjauh namun angga malah mendesakknya hingga memepet tembok, dia meremasi dada bunga cukup lama, hanya meremas dan kakinya mengjepit kaki kanan bunga, seperti guling, menggosok - gosokan selangkangannya pada paha jenjang itu.
"Round ketiga..." pinta binga, mendorong Angga, namun angga tetap mengapit kaki bunga. membuat tubuh mereka semakin berkeringat.
Angga bermain disebelah bunga, dia terus saja menggesekan selangkangannya, sampai bunga bisa merasakan precun membasahi celana Angga dan lengket di paha bunga. di ronde ini bunga menggunakan miya dan angga menggunakan gosen... gosen menang.
"Yah kalah lagi.."
Angga hanya diam, dia menaiki tubuh bunga dan mencium mulut bunga. bunga mendorong tubuh angga, namun angga mencengkramkedua tangan bunga dan mendorong tangan itu keatas, kembali dia menciumi bunga. lidahnya bermain di mulut bunga, air liur menetes dari mulut mereka, keringat membuat seprey yang berantakan itu basah, aroma pekat bau badan kedua manusia itu membaur jadi satu. setelah puas, Angga mengkulum pentil bunga dari luar kaos itu, bunga memegangi pundak maba itu.
"Banghsat lu ang.. ashhh ah ah haaa.."
"Aku kan menang, aku mau ngentot...... haps"
Bunga mulai mencakari punggung angga, membuat punggung lelaki berkulit sawo itu lecet lecet. namun bunga mulai merasa nikmat, dia mulai mengelus punggung kerempeng itu dan menggigit bibir bawahnya sendiri, mendesah nikmat.
"sshhhh ahnggha... shhh ah..."
"Tetek kamu nikmat banget kak... enggak gede tapi pas di mulut, hmmp hmmp ahhh"
Angga menyibak kaos bunga ke atas, lalu bunga melepas kaos itu, sekarang dia setengah bertelanjang didepan Angga. Angga langsung menjilati ketiak bunga, keringat bercampur air liur membuat banjir ketiak itu. bunga sendiri membuka lebar pahanya, merasakan pentungan milik angga yang masih berbalut celana boxer itu mendorong, mengetuk tanpa salam.
Angga menjilati seluruh tubuh bunga, meminum keringat gadis itu. Angga melepas celana bunga dan melihat sempak miliknya dipakai bunga, sempak lelaki itu dapat dibuka tengahnya. dan dia menjilati vagina penuh bulu milik bunga dengan rakus, membuat bunga bergelinjang tak kuasa menahna nikmat.
"Enak kak?"
Bunga mengangguk, sambil meremasi payu daranya. "Terus... terushiin..."
Angga memasukan jari tengahnya pada vagina itu, mencari kelentig bunga dan ketika mendapatkannya, membawa keluar, membuka selaput vagina milik bunga dan menghisap kacang kecil itu, membuat bunga seperti kesurupan.
"Bhangsaaaat ennhaaak ah aha ahhhh sshhh ahhh" racau bunga.
sekarang dua jari angga mengkudeta vagina bunga, membuat lubang kecil itu semakin becek dan bunga menarik - narik seprey, sambil menoleh kekiri dan kakan, menerawang langit - langit yang berhias jaring laba - laba itu. dia merem melek menikmati tarian kedua jari angga. kini angga menindih tubuh bunga, entah sejak kapan dia sudah melepas boxernya dan menempelkan penisnya di mulut bunga.
"Isep sayang... isep yah..."
bau tak sedap, bolot hitam dititit, tetesan precun membuat bunga muat, dia menoleh, enggan menghisap. Angga tak kehilangan akal, dia mencubit hidung bunga, hingga gadis itu susah bernafas dan ketika bunga membuka mulut, penis itu menerobos masuk. rasanya asin, bolotnya membuat mual, namun angga memaju mundurkan penis kotor itu sesuka hatinya.
"Bersiin ya.. ahhh... sshhhahhh yang enak kak... ntar aku beliin diamond 100ribu buat beli costum.."
Angga mendorong bunga dalam keadaan 69, namun mereka tidur bersebelahan sekarang, angga kembali memainkan vagina bunga. tower angga sudah enggak kuat menahan serangan dari lidah dan mulut bunga, tanpa pesan dia menyemprotkan semua pejunya kedalam mulut bunga. memaksa bunga menelan peju itu.
"Anjing lu... huek"
angga tersenyum dan sekarang dengan sadis dia memasukan tiga jari ke vagina bunga, membuat gadis itu meronta menahan sakit dan menyalurkan hasrat nya yang belum klimaks itu.
"Mhasukin!"
Angga langsung berhenti, dia beridiri dan melihat kejendela. dan kembali duduk di kasur, dia segera mengangkat tubuh bunga dan mendudukannya, dia menyuruh bunga untuk membuka lebar selangkangannya, dan angga memeluk tubuh itu sambil memasukan penisnya ke vagina bunga dalam keadaan saling berhadapan dan terduduk.
"kak yang aktif geraknya..."
bagai sapi di cucuk hidungnya, bunga memegangi pundak kiri angga dan tangan satunya bertumpu pada kasur. dia bergerak liar, menikmati penis panjang angga divaginanya. Angga sendiri memeluk tubuh bunga dengan tangan kiri, lalu tangan kanannya meremasi tetek kiri bunga dan mulutnya menghisapi tetek kanan bunga.
"Argghh yes.. arghhh shhhh hmppp!" racau bunga "Haus.... haus..."
Angga faham maksut dari rintihan itu, dia melumat bibir bunga dengan brutal, bunga sendiri meminum setiap tetes air liur angga bagai meminum madu. angga mendorong bunga kembali tidur, dia mengarahkan kedua kaki bunga ke dadanya, dan menggenjot bunga dengan liar.
"Lebih sempit kalau gini kak.... shhhh ahh enak"
Bunga memegangi bantal yang dia pakai dengan kedua tangannya, sementara lidahnya seperti anjing yang memelet keluar. angga menghisap lidah itu sambil menggenjot dan terus menggenjot. kasur itu berdecit kencang, namun bunga mengeraskan volume mobile legend di hpnya, berharap menyamarkan suara itu.
"Kak... aku keluar didalam ya..."
"sama - sama sayang... tapi nanti beliin obat ya.. agar aman."
"Beres."
Mereka berciuman mesra, lalu angga dengan kasar mengangkat pinggang bunga dan dia berdiri di lantai. bunga bergerantungan sesaat lalu dia tertudur kembali, dengan bagiankaki menjuntai, lalu dia memilih menyilangkan kaki itu ke pinggang hitam angga, dan angga menggendongnya sekarang, dia mengangkat dan melepaskan bunga, mengangkat lagi dan melepaskan lagi, sehingga setiap gesekan penisnya di vagina bunga bergesek dengan cepat. bunga sedikit takut, dia memeluk angga, dan emnggigit leher angga. Angga yang seperti anjing itu memutar badan bunga sekarang dan menidurkan bunga, melakukan doggy style, dia mendorong tubuh bunga supaya menempel dilantai, lalu menunggingkan pinggang bunga dan mendorong penisnya masuk lebih dalam, bunga hampir klimaks, angga mengambil kaki kanan bunga dan menempelkannya didada angga.
"Argghhh " srrt srrt srttt
"Ashhhhuuuu" srrrrrrrr
mereka berdua ambruk masih dalam keadaan berpelukan.
Aku mendengar cerita ini sudah membuka kancing hem putihku dan meremasi teteku sendiri. bunga tersenyum melihatku. dia mendekatiku dan menarik celana dalamku, tanpa melepas rok hitamku.
"Katanya kamu normal..."
"Aku bantu aja ya... kasian enggak bawa dildo kan kamu?" tanya bunga.
"Enggak... arghhsss"
bunga langsung menjilati vaginaku saat ini. "gini loh tyara... angga itu giniin aku"
dia mempraktekan bagaimana tangan angga mengkudeta vagina bunga. malam itu aku dibuat klimaks tanpa perlawanan. untung saja air cintaku tumpah dilantai, tak diseprey... bisa malu jika sampai tumpah di seprey,,, nanti dikira ngompol...