Laut China Selatan (LCS) merupakan kawasan laut yang terbentang luas dari RRC hingga utara Indonesia
Kawasan ini menjadi konflik yang semakin memanas saat Malaysia, Brunei, Vietnam, Philipina dan Indonesia mempermasalahkan Claim RRC berdasarkan 11 garis putus (Dot Line) yang dibuat sepihak RRC.
Walaupun 11 dot line tidak masuk wilayah Indonesia, tapi Indonesia teritorial berkurang karena bersinggungan langsusng (Kep Natuna)
Hal ini semakin dikhawatirkan saat RRC menjadi kekuatan raksasa militer baru dikawasan Asia Pasifik. RRC pun tidak ragu menurunkan kapal induk baru nya Liaoning. Kapal induk RRC sendiri mampu mengangkut 30 pesawat tempur dan 15 helikopter.
Bila LCS jatuh ketangan RRC maka luas wilayahnya bertambah, dan ini akan menjadi ancaman buat sekutu AS (Singapore, Taiwan, Filipina dan Australia) bila dikemudian hari pecah perang.
AU Filipina pun membeli pesawat multirole ringan FA-50 dari Korsel mengingat LCS semakin memanas, AS pun dikabarkan akan meminjamkan F-16 C/D Block 32 dari Reserved National Guard ke AU Filipina
AU Malaysia pun mempercepat penggantian alusista mereka, salah satunya pembelian Rafael sebanyak 18 unit
SKENARIO BILA TIMBUL PERANG RRC vs Australia
- RRC akan diuntungkan karena batuan dari Eropa, Korea dan Jepang akan dicegat dulu di wilayah LCS
- RRC dengan mudah mengirimkan pesawat pembom mereka ke Australia melalui Indonesia, karena RRC sangat yakin bila Indonesia akan menjadi partner mereka
- RRC akan dengan mudah membom Singapura dan Filipina, bila suatu saat Filipina Singapura akan membantu Australia
PEMBARUAN PESPUR (PESAWAT TEMPUR) TNI AU
Semenjak memanasnya LCS TNI AU menjadi lebih waspada akan konflik yang akan terjadi di kemudian harinya. Makanya TNI AU pun memperbarui armadanya, apa saja yang diperbarui?? (2014 - 2017)
- ska (skuadron) Su-35BM (up to 72 unit) menjadi akuisisi pengganti F-5
- ska baru Rafael F2 (Batch I +20 unit dari total 54 unit)
- ska baru EF Typhoon (up to 48 unit)
- ska F-16 Block 32++ (setara Block 52) program hibah dan pembelian baru Block 52 (40 unit)
- ska Bomber (dulu diisi TU-16) diaktifkan kembali dengan Su - 32 Versi export Su -34 (36 unit)
- ska AWACS, menggunakan C-295 kerjasama dengan Israel dan Spanyol dalam pengadaan
- ska pengangkut, C-17 Globemaster (jujur, ane ndiri pernah liat di Lanud Halim, take off dari sana) (5 unit)
- unit denrudal (detasemen peluru kendali) SA-2 akan digantikan dengan S-300 atau S-400
Selain TNI AU:
- KS Kilo Class
- KS Amur Class
- Kapal Perusak Kawal Rudal: CGN Petr Veliky (provisi 2017), CG Slava (2), DDG Sovremenny (2), DDG Udaloy (2), DDG De Zeven Provincien (6), FFG Talwar (4), FFG Krivak II (5), FFG Sigma II (4),
- Kapal selam: SSGN Akula (2), SSB Typhoon re-powered (1), SSG Amur 950 (3), SSG Kilo 636 (2), SSG Changbogo (2), U214+ (3), U212 (2)
- Sistem pertahanan pantai Klub K
- AH-64E Guardian Angel
- Chinook
- Leopard
- Meriam Caesar
- MLRS Astros II
Australia sendiri pun membuat ketegangan dikawasan Asia Tenggara makin memuncak dengan mendatangkan:
- LHD Canberra Class
- F-35 A/C
Itu alasannya kenapa Indonesia menguatkan persenjataannya.
Suhu @Lonesniper, maaf ini kalau debat yang dibahas kali ini buka remason, iluminati ataupun politik
Bosen bahas yang itu ganti yang lain
Kawasan ini menjadi konflik yang semakin memanas saat Malaysia, Brunei, Vietnam, Philipina dan Indonesia mempermasalahkan Claim RRC berdasarkan 11 garis putus (Dot Line) yang dibuat sepihak RRC.
Walaupun 11 dot line tidak masuk wilayah Indonesia, tapi Indonesia teritorial berkurang karena bersinggungan langsusng (Kep Natuna)
Hal ini semakin dikhawatirkan saat RRC menjadi kekuatan raksasa militer baru dikawasan Asia Pasifik. RRC pun tidak ragu menurunkan kapal induk baru nya Liaoning. Kapal induk RRC sendiri mampu mengangkut 30 pesawat tempur dan 15 helikopter.
Bila LCS jatuh ketangan RRC maka luas wilayahnya bertambah, dan ini akan menjadi ancaman buat sekutu AS (Singapore, Taiwan, Filipina dan Australia) bila dikemudian hari pecah perang.
AU Filipina pun membeli pesawat multirole ringan FA-50 dari Korsel mengingat LCS semakin memanas, AS pun dikabarkan akan meminjamkan F-16 C/D Block 32 dari Reserved National Guard ke AU Filipina
AU Malaysia pun mempercepat penggantian alusista mereka, salah satunya pembelian Rafael sebanyak 18 unit
SKENARIO BILA TIMBUL PERANG RRC vs Australia
- RRC akan diuntungkan karena batuan dari Eropa, Korea dan Jepang akan dicegat dulu di wilayah LCS
- RRC dengan mudah mengirimkan pesawat pembom mereka ke Australia melalui Indonesia, karena RRC sangat yakin bila Indonesia akan menjadi partner mereka
- RRC akan dengan mudah membom Singapura dan Filipina, bila suatu saat Filipina Singapura akan membantu Australia
PEMBARUAN PESPUR (PESAWAT TEMPUR) TNI AU
Semenjak memanasnya LCS TNI AU menjadi lebih waspada akan konflik yang akan terjadi di kemudian harinya. Makanya TNI AU pun memperbarui armadanya, apa saja yang diperbarui?? (2014 - 2017)
- ska (skuadron) Su-35BM (up to 72 unit) menjadi akuisisi pengganti F-5
- ska baru Rafael F2 (Batch I +20 unit dari total 54 unit)
- ska baru EF Typhoon (up to 48 unit)
- ska F-16 Block 32++ (setara Block 52) program hibah dan pembelian baru Block 52 (40 unit)
- ska Bomber (dulu diisi TU-16) diaktifkan kembali dengan Su - 32 Versi export Su -34 (36 unit)
- ska AWACS, menggunakan C-295 kerjasama dengan Israel dan Spanyol dalam pengadaan
- ska pengangkut, C-17 Globemaster (jujur, ane ndiri pernah liat di Lanud Halim, take off dari sana) (5 unit)
- unit denrudal (detasemen peluru kendali) SA-2 akan digantikan dengan S-300 atau S-400
Selain TNI AU:
- KS Kilo Class
- KS Amur Class
- Kapal Perusak Kawal Rudal: CGN Petr Veliky (provisi 2017), CG Slava (2), DDG Sovremenny (2), DDG Udaloy (2), DDG De Zeven Provincien (6), FFG Talwar (4), FFG Krivak II (5), FFG Sigma II (4),
- Kapal selam: SSGN Akula (2), SSB Typhoon re-powered (1), SSG Amur 950 (3), SSG Kilo 636 (2), SSG Changbogo (2), U214+ (3), U212 (2)
- Sistem pertahanan pantai Klub K
- AH-64E Guardian Angel
- Chinook
- Leopard
- Meriam Caesar
- MLRS Astros II
Australia sendiri pun membuat ketegangan dikawasan Asia Tenggara makin memuncak dengan mendatangkan:
- LHD Canberra Class
- F-35 A/C
Itu alasannya kenapa Indonesia menguatkan persenjataannya.
Suhu @Lonesniper, maaf ini kalau debat yang dibahas kali ini buka remason, iluminati ataupun politik
Bosen bahas yang itu ganti yang lain