Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------

Cerita 113 – Skandal di Rumah


Eps. 08 – The Bitchy Lisa [2]

Mula-mula dielusnya betis yang mulus itu.. kemudian perlahan naik sampai ke pahanya..
Dan dengan lembut diremasnya paha yang mulus itu. Uhhhh..!! Betapa halusnya betis dan paha itu..
sehingga membuatnya semakin bernafsu untuk terus merabanya sampai ke selangkangannya.

Tidak puas hanya meraba paha Lisa yang mulus itu..
Pak Kobar lalu dengan lengan kirinya mengelus perut Lisa yang langsing, mulus dan putih bening itu.

Kini lengan pria itu sampai ke tempat yang paling rahasia milik Lisa..
tangan kanannya mulai masuk menyelusuri selangkangan Lisa.. dan mulai menyingkap celana dalamnya.

Jari-jarinya menyentuh bibir kemaluan Lisa..
Sedangkan telapak tangan kirinya terus merambat dan masuk ke dalam BeHa.
Dielusnya payudara Lisa yang masih terbungkus BeHa dan mengelus putingnya.

Tiba-tiba Lisa tersadar dari tidurnya. "Aaahh.. Pak Kobar.. Apa-apaan ini..!? Jangan kurang ajar yah..!? Sana pergi..!”
Lisa kaget dan menghardik pak Kobar.. tetapi pria itu sama sekali tidak menggubris hardikan Lisa.
Bahkan ia dengan cepat menindih tubuh Lisa dengan tubuhnya yang kekar.

Jarinya sengaja dimasukkannya ke dalam kemaluan Lisa.. lalu dirogohnya vagina itu.
Sedang tangan yang satu lagi meremas dengan keras payudara gadis itu.

"Eggghhh. Jangan pak Kobar. Kurang ajar..! Nanti saya laporkan ke majikan kamu..!"
Mendengar ancaman itu, Pak Kobar malah balik mengancam:

"Silakan dilaporkan ke tuan dan nyonya.. laporkan saja..! Bapak juga akan melaporkan non Lisa..
Yang kalau ke sini sering ngentot ama tuan Hans. Saya juga akan laporkan hal ini ke orangtua non..!”

Rupanya Pak Kobar tau persis dan sering mengintip Lisa dan Hans saat sedang bersetubuh di kamar Hans.
Apalagi bila situasi rumah sedang sepi. Kata-kata Pak Kobar membuat Lisa terkejut dan gentar juga.

Bila ia benar-benar melaporkan itu semua.. ke orangtua mereka masing-masing..
tentu orangtua mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius akan terkejut mendengar hal itu.
Dan akibatnya Lisa dan Hans bisa dikucilkan oleh keluarga mereka.

"Bapak akan tutup mulut, kalau non Lisa mau memberi jatah ke saya..!”
"Aduh, kaya gini dong Pak..” tolak Lisa sambil menepis rabaan liar dari tangan Pak Kobar.

Tetapi pria itu terus melakukan aksi nekadnya dengan memasukkan jari tengahnya makin dalam..
dan menyentuh klitoris di dalam vagina Lisa.
Sedangkan payudara Lisa juga diremas dengan liar dan putingnya dijepit dengan jari jemari Pak Kobar.

Apalagi pria itu mulai mendekatkan bibirnya yang dower itu ke bibir Lisa yang mungil dan memaksa untuk mencium bibir Lisa.
"Egghh jangan Pak..! Jangan..” Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya.. berusaha menghindari ciuman pria itu.

Namun Pak Kobar mengetahui bahwa Lisa juga menikmati perlakuan liar itu dari vaginanya..
Yang kini terasa mulai semakin becek dan puting payudaranya mulai mengeras.

Awalnya Lisa menolak bibir Pak Kobar yang tertuju ke bibirnya..
tetapi karena terus didesak, perlahan-lahan ia tidak bisa menolak paksaan itu.

Beberapakali bibir Pak Kobar tidak bisa mendarat dengan sempurna ke bibir Lisa.
Tetapi akhirnya karena terus dipaksa, bibir itu bisa menyentuh bibir Lisa.

Mula-mula ciuman itu biasa saja.. tetapi karena terus didesak dan ditambah lagi dengan rangsangan..
dari rabaan liar di bagian sensitif tubuhnya, akhirnya Lisa pasrah dan menerima ciuman liar itu.

"Eeeuuugghh Pak.. Ahh..!!” Lisa mulai mendesah.
"Kenapa non..? Nafsu yah..?” Pak Kobar menggoda Lisa yang mulai pasrah atas pelecehan yang dilakukannya.

Bahkan Lisa sudah berani menerima dan membalas ciuman Pak Kobar..
sehingga mulut mereka sudah berpagutan dengan mesra dan lidah mereka kini saling berpautan erat.

Lisa pun tampak pasrah, ketika Pak Kobar melolosi kaos yang dikenakannya..
Bahkan ketika meraih kaitan BeHa di bagian punggungnya..
Lisa mengangkat sedikit tubuhnya supaya pria itu bisa membuka BeHanya.

Mata Pak Kobar begitu takjub memandang payudara Lisa yang terpampang bebas itu.
Lalu tiba-tiba.. crup.. diciumnya dan dijilati dengan penuh nafsu puting payudara yang montok itu.

Bahkan.. Lisa melenguh penuh nafsu..
ketika mulut pak Kobar menyedot dan menggigit liar dan penuh nafsu puting payudaranya

"Eeessshhh.. Ooougghh paakkk Koobbaarr.. Eeehhhsss..”
"Enak yah non..?” Pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan malu tapi mau oleh Lisa.

"Hehehe.. tenang aja non. Bapak jago koq dalam hal ngentot mengentot.
Non Felly saja ketagihan sama genjotan kontol bapak. Wah.. sudah nggak kehitung deh..
berapakali bapak ngentot dengan non Felly. Bahkan hehehe.. anaknya yang ketiga mirip saya kan. Hehehe..!”

Betapa kagetnya Lisa mendengar pengakuan Pak Kobar.
Ternyata ci Felly.. kakaknya Hans terlibat skandal juga dengan Pak Kobar.. bahkan sampai punya anak segala.
Pantas saja anak yang ketiga itu beda dengan ayahnya. Apalagi bibir anak itu juga agak dower seperti bibir Pak Kobar.

Tindakan Pak Kobar sudah semakin liar.
Dia sudah merenggut dan melepas CD Lisa dan membukanya pahanya lebar-lebar.. sehingga vaginanya terbuka jelas.

Betapa nafsunya Pak Kobar melihat vagina Lisa yang mungil itu dan diciuminya dengan penuh nafsu.
Hal itu membuat Lisa tambah mengerang penuh geli dan nikmat.

Puas menciumi vagina itu.. pria itu membuka celananya dan sekaligus melepaskan celana dalamnya..
Sehingga batang penisnya yang sudah sangat tegang dan keras itu mengacung besar dan panjang.

Disingkapnya rok itu lebih ke atas, agar lubang vagina Lisa semakin terbuka dan tidak terhalang oleh rok mini itu.
Kemudian diarahkannya penis besar yang berurat itu ke lubang vagina Lisa.

Perlahan-lahan penis yang besar itu mulai menerobos masuk ke liang vagina Lisa.
Dan.. "Egghhhh peellaann.. pellaann pak.. aaagghh..!” Demikian erangan Lisa ketika vaginanya dijejali oleh penis itu.

"Oogghhh..!!” Lisa mengerang makin kencang ketika penis itu masuk sepenuhnya ke dalam liang vaginanyaa.
"Eegghh. Memek non Lisa masih rapet dan seret, lebih enak daripada memek non Felly.. eessshhh..!”
Ceracau Pak Kobar sambil mulai menggerakkan penisnya

Lisa berpikir dalam hati.. dengan kelihaian Pak Kobar memainkan nafsu wanita..
dan penisnya yang perkasa itu pasti ci Felly merasakan nikmat yang luar biasa.

Kemudian dengan penuh nafsu, Pak Kobar menyodok vagina Lisa dengan penisnya dan memompanya dengan liar.
Perlakuan kasar dan penuh nafsu itu, membuahkan perasaan nikmat yang luar biasa dalam diri Lisa.

Pak Kobar membenamkan penisnya dan menggoyangkannya penuh semangat.
Lisa mulai menyambutnya dengan memutar pantatnya..
sehingga Pak Kobar merasa kalau penisnya bagai diurut dan diremas di dalam vagina Lisa.

Akhirnya mereka berdua berpacu menikmati persetubuhan itu dan saling melampiaskan nafsu birahi mereka.
Kocokan penis Pak Kobar makin lama makin liar di dalam vagina Lisa.

Setelah 30 menit persetubuhan itu berlangsung..
Pak Kobar sudah menunjukkan tanda-tanda akan menyemprotkan spermanya.

"Aghh bapak keluarin di dalam yah.. eeegghhh..!” Tak lama kemudian..
Pak Kobar menyemprotkan spermanya yang begitu kental di dalam rahim Lisa..

Crrrooottt.. crrrooottt.. crrooott..!! "Eeegghhh..” Pak Kobar mengejang melepaskan nafsu birahinya.
Lisa pun ikut mengejang turut mencapai klimaksnya "Aaggghhhh..”

Beberapa menit mereka terhempas dan luapan birahi yang begitu nikmat.
Itulah kenikmatan yang dialami oleh Pak Kobar dan Lisa di rumah Hans, kekasih Lisa.

Mereka buru-buru menyelesaikan persetubuhan liar yang penuh gairah itu.
Setelah itu, Lisa membersihkan tubuhnya di kamar mandi Hans dari sisa-sisa persetubuhan itu.

Untunglah persetubuhan siang itu berakhir, karena sekitar 15 menit kemudian Hans pulang.
Dengan senyum yang manis dan memberi ciuman mesra, Lisa yang cantik itu menyambut Hans yang ganteng.

Betapa mesranya mereka berdua dan kemudian mereka berbincang-bincang untuk mengatur rencana nanti malam.
Mereka setuju untuk menonton pertandingan final Wordcup dinihari di sebuah caffe di wilayah Senayan..
Dan Hans akan menjemput Lisa sekitar pk 9.30 nanti malam.

Setelah berbincang sejenak, mereka berangkat makan bakso bersama di daerah Pondok Indah di dekat rumah Hans.
Setelah selesai menyantap bakso itu, Hans mengantar Lisa ke mobilnya..
Kemudian Lisa pulang ke rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Sesampainya di rumah, Lisa masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.
Sungguh hari yang melelahkan karena pengalaman seks yang terjadi atas dirinya.

Sore hari itu Lisa tertidur begitu nyenyak di kamarnya.
-------ooOoo-------

Sekitar pk 8.30 malam..
Lisa bangun dan mengisi perutnya dengan makan roti dan minum susu rendah lemak kesukaannya.
Setelah makan dan minum, Lisa membersihkan dirinya di kamar mandi.

Malam ini.. Lisa ingin tampil secantik mungkin di hadapan Hans.
Lisa mengenakan pakaian yang agak seksi yang baru didapatkannya dari Cathy tadi siang.
Pakaian itu begitu pas di tubuhnya.

Pakaian yang berbahan seperti kaos itu memperlihatkan pundak putih dan mulus Lisa yang terbuka bebas.
Di bagian dadanya ada kap sebagai penganti bra untuk menyanggah payudara.
Karena itu, Lisa tidak perlu menggunakan BeHa lagi.

Panjang bagian bawahnya mengantung sekitar 20 cm di atas lutut..
sehingga memperlihatkan pahanya yang putih mulus itu.
Pakaian yang dikenakan Lisa pasti mengundang tatapan siapa saja yang melihatnya.

Untuk menghindari hawa dingin yang menerpa pundaknya.. Lisa mengenakan selendang transparan..
yang tetap saja memperlihatkan kemulusan pundak dan sebagian punggungnya yang terbuka.

Tepat pukul 9.30 Hans sudah tiba untuk menjemputnya.
Setelah ngobrol sebentar basa-basi dengan orangtua Lisa, mereka berpamitan..
meninggalkan rumah yang mewah itu menuju Caffe yang akan mereka tuju.
Betapa Hans kagum akan kecantikan dan keseksian Lisa malam hari itu.

Sesampainya di caffe itu.. mereka memesan snack dan dua cangkir kopi hangat.
Karena acara pertandingan final belum mulai..
para penonton disuguhi oleh beberapa dance dan lagu serta acara lainnya yang menarik.

Sambil menunggu siaran langsung itu.. tampak sekali Lisa dan Hans mesra berbicara..
beberapakali mereka saling ciuman dan bibir mereka saling berpagutan mesra.

Tak terasa juga.. akhirnya pertandingan final siap dimulai.
Para penonton sudah tidak sabar akan pertandingan yang pasti seru dan mendebarkan itu.

Beberapa saat setelah pertandingan itu dimulai, Lisa sudah gelisah..
Karena sebenarnya dia kurang menyukai sepakbola, selain itu batere HaPenya sudah sangat low batt.

Rupanya Lisa lupa men-charge HaPenya di rumah karena tadi keenakan tidur.
Lisa memang sengaja membawa alat chargernya, tetapi tertinggal di dalam mobil Hans.

Maka ia mengajak Hans untuk menemaninya ke mobil untuk mengambil alat charger itu..
tetapi Hans menolaknya karena sedang asyik nonton acara final itu.

Akhirnya Hans lebih meminta Lisa untuk mengambilnya sendiri di mobil.
Sebenarnya Lisa kesal juga karena Hans tidak mau menemaninya ke mobil, tetapi mau bagaimana lagi.

Akhirnya Lisa pergi sendiri ke tempat parkir di mana mobil Hans berada.
Kini ia sudah mendapatkan alat charger itu..
Kemudian ia pun mulai berpikir di mana tempat yang enak untuk mencharge HaPenya.

Sedang enak-enaknya berpikir.. Lisa melewati sebuah ruangan yang kelihatannya agak ramai.
Rupanya Lisa melewati kantor Satpam..
Di dalamnya terlihat ada lima orang yang sedang asyik menonton pertandingan final.

Ketika Lisa melewati pintu kantor itu, dia celingak celinguk ke dalam kantor itu.
"Selamat malam non, ada yang bisa dibantu..?” Seorang Satpam kemudian bertanya kepadanya.
"Iya nih pak, di sini ada colokan listrik nggak yah..? Saya mau charge HaPe..!”

Lalu salah seorang pemuda, yang kelihatannya tukang asongan, menyahut:
"Ada non. Nih di sini ada colokan listrik..!”

Pemuda yang usianya sekitar 26 tahun yang berkaos kucel dan celana panjang jeans kumel itu..
menunjuk pada sebuah stopkontak di dinding ruangan itu.

Satpam itu menyahut pula: "Iya non, silakan colok di situ aja.
Mari masuk aja. Nanti kalau sudah full, bapak anter ke dalam..!”

"Ah nggak apa-apa pak. HaPenya dicharge di sini aja yah..?”
Lisa dengan langkah sopan masuk ke ruangan Satpam yang berukuran 4x5 m itu dan mulai mencharge HPnya.

"Wah seru yah bolanya..?” Lisa mulai berdialog dengan mereka, supaya suasananya cair.
"Iya nih, masih nol-nol. Mari non duduk ikut nonton..!”

Seorang bapak yang mengenakan seragam parkir mempersilakan Lisa duduk di bangku panjang..
yang di sebelahnya sudah ada seorang pemuda yang menggeser gitarnya.

Kelihatannya pemuda itu berprofesi sebagai pengamen.
"Iya pak terimakasih. Saya duduk di sini yah. Sambil tunggu baterenya penuh..!”

Sejak Lisa masuk dan duduk..
kelihatan sekali mata kelima lelaki itu lebih tertuju pada Lisa yang kelihatan seksi dan menggairahkan.

Mereka memperhatikan sepasang pahanya yang indah itu..
Juga pundaknya yang meski pun ditutupi selendang tipis, tetap saja memperlihatkan keindahannya.

Di dalam ruangan itu juga kedengaran ungkapan-ungkapan kasar dari mereka mengomentari pertandingan final itu.
"Upssh maaf yah non, kata-kata kami kasar. Hehehe..” kata Satpam itu.
"Ahh nggak apa-apa koq, pak..” kata Lisa.

Lalu satu bapak lagi yang kelihatannya sebagai supir menyahut: "Iya nih, ada cewek cakep koq ngomong kasar sih..!?"
Lalu pengamen itu menimpali dengan ungkapan agak porno dan setengah becanda:
"Yang halus kan biasanya suka yang kasar. Hehehehe. Apalagi non ini mulus banget. Hehehehe..!”

"Aduh jangan begitu, Dul. Nanti non ini ketakutan..” Satpam itu mengingatkan si Duldul, pengamen jalanan itu.
"Oh yah non, nama saya Rojak, Satpam di sini. Itu yang tadi godain non, namanya Duldul..
Pengamen yang paling jelek sedunia. Yang itu Sardil, tukang parkir di sini. Itu mang Ucek, tukang rokok keliling.
Dan ini, Pak Midit, supir yang lagi nganterin majikannya nonton final..”

Pak Rojak memperkenalkan para lelaki yang ada di tempat itu.
"Saya Lisa pak..” sahut Lisa memperkenalkan diri.

"Wah masih segar nih, non Lisa. Cantik, putih, mulus lagi. Hehehe..!” Duldul kembali menggoda Lisa.
"Sini aku jewer kupingmu..!” Pak Rojak kemudian menjewer telinga Duldul.

"Aduh sakit..!” Duldul berusaha menghindar dari jeweran pak Rojak..
sehingga merundukkan kepalanya ke arah lantai.

"Woow..!! Mulus banget..!” Rupanya Duldul sempat melihat paha mulus Lisa yang terbuka..
karena pakaian terusan yang dikenakan Lisa begitu pendek, bahkan celana dalam Lisa sempat diliriknya.

"Aah bang Duldul nakal nih. Dijitak aja pak..!” Lisa meminta pak Rojak menjitak Duldul.
"Ampun pak Rojak.. tuh pahanya mulus kan..?” Duldul menunjuk pada paha Lisa yang terbuka indah. "
Ampun non.. hehehe..” Duldul dengan bercanda memohon kepada Lisa.

Tetapi matanya terus terarah ke paha Lisa yang terbuka itu.
"Ihh nakal nih..!” Lisa sengaja menampilkan wajah cemberutnya dan membetulkan posisi duduknya.

Pak Sardil kemudian menyahut: "Nggak takut masuk angin, non. Pakai baju seperti ini..?”
"Iya nih, pak. Kepala terasa pening juga. Pundak rasanya pegel. Masuk angin kali yah..” ungkap Lisa.

"Kalo masuk angin mesti dipijit tuh.. biar anginnya keluar..” kata Pak Midit.
Mang Ucek ikut menimpali: "Biasanya si Duldul yang sering pijitin kita di sini. Ayo Dul, pijitin si non..!"

"Bener nih..? Bang Duldul. Pijitin dong..!” Ujar Lisa yang sudah mulai berani.
"Ehm. Oke non.. sini saya pijitin deh..!”

Lisa kemudian menggeser duduknya dan membuka selendangnya..
Sehingga pundaknya yang putih mulus terpampang bebas di hadapan Duldul.

"Wah.. mulus banget nih. Saya pijit yah..!?”
"Iya bang, pijitin yah..” Lisa mempersilakan Duldul memijatnya.

Bergetar perasaan Lisa ketika telapak tangan yang kasar Duldul.
Si pengamen jalanan itu mulai mengelus dan meraba pundaknya yang terbuka itu.

Duldul mulai memijati pundak dan lehernya yang indah itu. "Yang lain jangan ngiri yah.
Disuruh mijit semalaman juga mau, kalau yang dipijit non ini..” Duldul menggoda ke empat lelaki lainnya.

"Wah kalo gitu, saya juga mau pijitin si non ah..!”
"Saya juga..!” Keempat orang itu serentak berebut mau memijati Lisa yang cantik dan sexy itu.

"Kalo gitu pijitnya di bawah aja. Nih saya gelar tiker. Mari non, kami pijitin..”
Pak Rojak tiba-tiba menggelar tiker di dalam ruangan itu, kemudian merapatkan kain penutup jendela itu.

Melihat hasrat keempat lelaki lain yang mau memijatinya..
akhirnya Lisa mempersilakan mereka memijati dirinya dengan senyum menggoda.

Lalu ia membaringkan tubuhnya tengkurap di tikar itu..
Dan dengan seketika tubuh seksinya mulai dikerubungi oleh kelima lelaki itu.
Perhatian mereka tidak lagi ke pertandingan seru di layar tv.. tetapi ke tubuh Lisa yang sudah tengkurap.

Duldul memijati lengan kiri sampai ke pundaknya.
Pak Rojak juga melakukan hal yang sama di lengan kiri Lisa dan pundaknya.
Pak Sardil memijati betis kiri sampai ke pahanya.
Mang Ucek memijati betis sebelah kanan, terus ke paha indah itu.

Sedangkan Pak Midit memijati punggungnya yang masih tertutup pakaian.
Pria itu protes karena tidak bisa langsung memijati langsung kulit mulus Lisa seperti temannya yang lain.

Akhirnya Duldul yang paling berani itu..
dengan nekad menganjurkan Lisa untuk melepas pakaiannya, supaya mudah dipijati.

Keempat lelaki yang lain juga menyetujui hal itu.
Awalnya Lisa menolak. Tetapi.. perlahan-lahan Lisa mau mengikuti permintaan mereka.

Apalagi ketika ia terangsang berat mengingat teman-temannya yang tadi siang melakukan pesta seks..
Ya.. pesta seks dengan Satpam dan para penjual di depan sekolah.. dari 'kalangan bawah'.

Akhirnya muncul hasrat liar Lisa untuk merasakan bagaimana nikmatnya digangbang oleh kelima lelaki kasar itu.
"Oke siapa takut..!?” Kemudian Lisa berdiri dan perlahan-lahan dibukanya pakaian yang melekat di tubuhnya.

Kelima lelaki itu begitu kagum menatap wajah Lisa yang begitu putih, bersih dan indah itu.
Karena Lisa tidak lagi mengenakan BeHa.. maka ketika pakaian itu dilepaskan dari tubuhnya..
hingga terpampanglah kini sepasang payudara yang indah itu.

Dengan sedikit malu.. Lisa menutupi puting payudaranya dan ia kembali rebahan..
untuk dipijati oleh mereka dengan hanya mengenakan celana dalam yang mini.

Dengan penuh nafsu mereka memijati tubuh telanjang Lisa.
Tampak jari-jari tangan mereka begitu liar mengelus dan meremasnya.

Mang Ucek yang mendapat jatah memijat betis dan paha Lisa..
Tiba-tiba tanpa ijin dari Lisa, menarik lepas CD yang dikenakan gadis itu:
"Celana dalamnya saya lepas yah non..!?” Srettt..!

Akhirnya terlepaslah pakaian terakhir yang tersisa itu.. sehingga membuat para pemijat itu tambah nafsu.
“Ah. Malu nih.. masa' Lisa jadi bugil begini..!?” Lisa memprotes tindakan mang Ucek itu malu-malu kucing.

Tetapi mereka tidak menggubris protes Lisa..
Bahkan mereka memuji tubuh bugil Lisa yang begitu mulus, putih dan bersih itu dan terus memijatnya.

"Ayo non.. sekarang bagian depan yang dipijat. Masa' yang belakang terus..!?”
Pak Sardil meminta Lisa untuk berbalik. "Iya non, ayo balik dong..!” Ungkap mereka juga.

Akhirnya.. dengan agak malu-malu Lisa membalikkan tubuh bugilnya sambil menutupi sepasang payudaranya..
dengan lengan kiri dan menutupi bulu kemaluan dan vaginanya dengan telapak tangan kanannya.
Betapa merah muka Lisa, karena dia nekad bugil di hadapan kelima lelaki kasar yang tidak pernah dikenalnya.

"Sudah non, tubuh indah begini jangan ditutupi dong..” kata Pak Midit sambil mengangkat tangan kiri Lisa..
sehingga payudara dengan puting yang indah itu terpampang bebas.

Lalu Pak Rojak menarik lengan kanan Lisa yang menutupi kemaluannya itu.
Kedua tangan Lisa ditarik ke arah kepala Lisa oleh mang Ucek..
sehingga tubuh bugil Lisa yang begitu putih mulus itu terbuka di hadapan mereka.

Seketika mata mereka melotot dan ngiler.. mengagumi payudara Lisa yang ranum dan montok itu..
Ditambah lagi oleh vagina yang dihiasi bulu kemaluan yang lebat itu.

"Gila.. cantik dan seksi sekali nih amoy. Bisa pesta deh kita..” kata si Duldul.
"Jangan ah. Jangan. Lisa malu..” kata Lisa malu-malu.
"Kenapa malu non..?” Tanya Pak Rojak kepada Lisa.

Tampak tangan-tangan yang kasar dan hitam itu mulai meremasi payudara..
Dan tak lama kemudian mulai mengelus perut dan bulu kemaluan gadis itu.

"Eggghh.. Habis pada curang. Masa' cuma Lisa yang bugil..!?”
Tantang Lisa yang menghendaki agar mereka juga telanjang.

Mendengar ungkapan Lisa.. dengan segera Duldul, Ucek dan Pak Sardil melepas kaosnya..
sedangkan Pak Rojak dan Pak Midit melepas celana panjangnya.

Setelah itu dengan segara mereka menyerbu tubuh mulus Lisa yang bugil itu.
Mereka tidak memijati Lisa.. tetapi menggerayangi tubuh mulus itu.

Pak Rojak langsung menciumi payudara Lisa sebelah kiri sambil mengemut putingnya.
Hal yang sama dilakukan oleh Ucek pada payudara sebelah kanannya.

Pak Midit langsung membuka paha Lisa dan menciumi vagina Lisa.
Pak Sardil mengelusi perut langsing dan bening itu serta menjambak bulu kemaluan Lisa.
Duldul langsung mendaratkan mulutnya ke mulut Lisa dan menciuminya penuh nafsu.

Perbuatan mereka membuat Lisa kaget sekaligus terkejut dan mampu membuatnya mendesah-desah penuh nikmat.
Tubuh Lisa tampak menggelinjang penuh nikmat karena dikerjai oleh kelima lelaki kasar itu.

Puas menciumi bibir dan mulut Lisa.. Duldul melepaskan celana dan CDnya hingga bugil..
lalu mengangkangi tubuh Lisa dan mengarahkan penisnya yang hitam, besar dan panjang itu ke bibir kemaluan Lisa.

Pak Midit berganti posisi setelah dia membuka CDnya..
diarahkannya penisnya yang besar dan panjang itu ke mulut Lisa untuk disepong.
"Saya entot dulu yah..!?” Duldul langsung memasukkan penisnya.. Slebbb.. clebb.!!

Jlebbb..!! Kemudian dengan kencang dimasukkannya ke dalam liang vagina Lisa.
Jlebb-clebb-clebb-crebb-crebb-crebb-crebb..!! Dengan penuh nafsu Duldul mulai mengenjot vagina Lisa.
"Eeggghhhh..” Lisa mulai mengerang tetapi agak tersendat karena mulutnya terisi penuh oleh penis Pak Midit.

Pak Sardil sedang asyik mengisap puting payudara kanan Lisa..
Sedangkan Pak Rojak masih asyik menyusu di puting payudara sebelah kiri.
Mang Ucek lalu menarik tangan Lisa dan memintanya untuk mengocok penisnya.

Malam ini.. menjadi malam yang penuh kenangan terutama bagi Lisa.
Karena baru kali ini dia dikerubuti oleh lima lelaki yang sama sekali belum dikenalnya dan dari kalangan bawah.

Mereka lalu mengajak Lisa mengganti posisi.
Mang Ucek rebahan di atas tikar itu dengan penis yang mengacung ke atas.

Lisa yang berada di atas, mengarahkan penis itu ke dalam kemaluannya. "Eeggghhh..”
Terdengar kembali erangan Lisa ketika penis Ucek yang tidak kalah besar itu masuk ke liang senggama Lisa.
Sambil terus dipompa oleh Ucek, Pak Rojak memasukkan penisnya ke dalam mulut Lisa.

Sementara Midit terus menciumi dan menyedoti payudara Lisa sebelah kanan dengan begitu rakusnya.
Duldul terus memberi cupangan di sekitar payudara kiri Lisa.

Pak Sardil menuju pantat Lisa yang sekal itu lalu diciuminya penuh nafsu.
Tidak cukup sampai di situ.. Pak Sardil lantas mengarahkan penisnya ke lubang anus Lisa..
Slebbbb.. dan masuklah perlahan-lahan penis itu mendobrak anus Lisa yang masih perawan itu.
"
Eeeggghhh.. Aaggsshhh..” kembali Lisa mengerang penuh nikmat dan sudah dua kali ia mencapai klimaksnya.
"Ooggh enak sekali memek non Lisa..” ujar Ucek keenakan merasakan jepitan vagina Lisa.
"Iyahhh.. boolnya juga sempit. Egghhh..!!” Ungkap Pak Sardil juga.

Lisa kelihatan meringis agak perih karena lubang anusnya dimasukki oleh penis yang besar itu.
Tetapi lama-lama akhirnya ia menikmati sodomi itu. Beberapa lama kemudian mereka berganti posisi lagi.

Kini Pak Sardil yang rebahan dan mengarahkan penisnya yang paling hitam di antara mereka ke liang vagina Lisa.
Perlahan-lahan penis itu membelah vagina Lisa. "Egghhsss aauuhh..!!”
Kembali Lisa mengerang penuh nikmat ketika vaginanya diterobos dan dipompa oleh penis hitam itu.

Lalu Pak Rojak mengarahkan penisnya yang juga besar itu ke arah lubang anus Lisa..
Slebb.. kemudian didorongnya dengan kasar, membuat Lisa menjerit. "Aaaahhhggghhh..!!"
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Mang Ucek mengarahkan batang penisnya ke mulut Lisa untuk disepong.

Sedangkan Duldul dan Pak Midit asyik menciumi..
Menyedot.. dan menyupangi sepasang payudara Lisa dan sekujur tubuhnya..
Sehingga tampak merah-merah bekas cupangan pada payudara dan sebagian perut Lisa yang mulus itu.

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
 
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------

Cerita 113 – Skandal di Rumah

Eps. 09 – Lust Everywhere [1]

Akhirnya.. setelah satu jam lebih
mereka menyetubuhi Lisa secara beramai-ramai..
tibalah saatnya untuk menyemprot sperma mereka.

Kembali mereka merebahkan Lisa di tikar.. Duldul dan Pak Midit mengocok batang penisnya ke arah muka Lisa.
Sedangkan Pak Rojak, Pak Sardil dan Ucek mengocoknya ke arah payudara Lisa.

Dan tidak lama kemudian.. Crooottt.. ccrroott.. ccrrooot.. !! "Eeggghhh.. ooohhh.."
Berkali-kali sperma kelima lelaki yang kental dan banyak itu muncrat.. menyemprot-nyemprot.

Menyembur kemudian tumpah ruah di wajah dan payudara Lisa.
Lisa sendiri sudah mengalami 6kali orgasme pada saat itu.

Pagi dinihari itu.. Lisa menikmati mandi sperma.
Nikmat sekali kelima lelaki itu karena bisa menikmati Lisa yang cantik.. putih.. bening dan seksi itu.

Sedangkan Lisa juga tampak begitu nikmat dalam birahinya.
Karena bisa menikmati 5 penis yang besar.. panjang dan keras.

Kemudian mereka mengelusi muka dan sepasang payudara Lisa dengan sperma mereka.
Mereka nampak lemas sekali karena tenggelam dalam nafsu birahi yang baru saja mereka tuntaskan.

Tak terasa sekitar 12 menit lagi pertandingan final itu hampir selesai.. dengan kedudukan 1-0 untuk Spanyol.
Maka Lisa buru-buru berdiri dan membersihkan mukanya yang lengket oleh sperma di wastafel yang butut itu..
lalu mengenakan pakaiannya.

Ketika Lisa akan memungut Cdnya..
tiba-tiba Duldul mengambil CD itu dan mengantonginya sebagai kenang-kenangan.

"Buat saya aja yah non. Kapan-kapan kita ngewe lagi yuk..?” Goda Duldul ke Lisa.
"Iya deh ambil saja..” Lisa tersenyum pada mereka..

Lalu dengan langkah gontai meninggalkan ruangan itu setelah mengambil HaPe dan alat chargernya.
Di dalam Lisa menemui Hans yang tampak asyik menonton sepakbola.

Ia nampaknya larut dalam euforia sepakbola..
sampai tidak peduli pacarnya lama meninggalkannya dan sedang digangbang orang lain.

Tak lama kemudian pertandingan itu usai dan Spanyol yang keluar sebagai juara dunia.
Lalu Hans dan Lisa bergandengan tangan meninggalkan caffe itu dan berjalan menuju mobil Hans untuk pulang.

Ketika sudah sampai di dalam mobil.. Hans mengajak Lisa untuk bercinta sejenak..
tetapi Lisa menolaknya dengan alasan sudah ngantuk sekali.

Lisa nggak berani melakukan hubungan seks dengan Hans saat itu..
Sebba badannya masih lengket dengan sperma dan tidak mengenakan CD.

Lisa khawatir Hans curiga padanya.. tetapi sebagai gantinya Lisa bersedia melakukan oral seks terhadapnya.
Maka Lisa membuka ristleting celana Hans, mengeluarkan penisnya dan menyepongnya.

Untungnya hanya sekitar 10 menitan Hans sudah mencapai orgasmenya dan Lisa menelan sperma Hans.
Kemudian Hans pun menstarter mobilnya meninggalkan tempat parkir.

Di pintu gerbang itu Lisa berjumpa dengan pak Satpam..
tukang parkir dan dua orang tukang yang tadi sudah menyetubuhinya.
Mereka tampak tersenyum kepada Lisa dan Lisa pun balas tersenyum pada mereka

“Siapa tuh..? Senyum-senyum ke lu gitu..?” Tanya Hans.
“Itu .. gua kan tadi nge-charge hape di pos Satpam pas mereka juga di sana gitu..” jawab Lisa
“Ooohh.. gitu..” Hans menanggapinya santai dan menyetir mobilnya.
-------ooOoo-------

Pagi itu sekitar pukul 9.00, setelah rumah sepi. Linda keluar dari kamarnya hendak berenang dan santai..
sambil tiduran di tepi kolam renang halaman samping rumahnya yang mewah.

Hawa yang sejuk, menggodanya untuk berenang di kolam renang di halaman samping rumahnya.
Kebetulan Linda memiliki berbagai macam pakaian renang yang dibelinya dari berbagai butik.
Linda kemudian memilah-milah pakaian renang mana yang akan dipakainya.

Apakah ia akan berenang dalam keadaan polos alias bugil.. karena di rumah hanya ada Ujang..
pembantu prianya yang saat ini sedang memotong rumput di sekitar taman samping, di sekitar kolam renang itu.

Ataukah ia akan berenang dengan bikini yang sangat sexy dan mampu menggoda Ujang.. jongosnya yang perkasa itu.
Bukankah Linda hampir setiap hari berani telanjang bulat..
dan malah seringkali disetubuhi oleh Ujang di rumahnya yang mewah itu.

Tetapi.. setelah dipikir-pikir akhirnya Linda memutuskan untuk memakai pakaian renang two pieces.
Jenis micro thong bikini yang baru dibelinya di sebuah butik.
Pakaian renang itu begitu tipis dan kecil.. sehingga tidak mampu menutupi bagian tubuhnya yang sexy.

Sesaat setelah mengenakan pakaian renang itu.. Linda memperhatikan tubuhnya yang begitu indah dan menantang..
tertutup oleh sepotong bra mini berwarna kuning muda..
yang hampir memperlihatkan sebagian besar payudaranya yang montok.

Terlihat jelas tonjolan puting susunya yang montok itu di balik bra yang kecil dan tipis itu.
CDnya.. yang juga berwarna kuning muda yang dipakainya begitu tipis dan kecil..
Dengan tali kecil yang diikatkan ke kiri dan kanan pinggangnya.

Tampak jelas bulu-bulu kemaluan Linda keluar dari sela-sela CDnya.
Begitu terpampang bebas paha dan buah pantat Linda yang bening, putih mulus yang gempal dan montok itu.

Penampilan Linda yang dibalut bikini jenis thong yang begitu menantang itu..
pasti akan membuat Ujang, jongosnya itu, naik birahinya.
Linda memang sengaja mau menaikkan birahi Ujang dengan pakaian renang yang amat sangat menantang itu.

Setelah puas memperhatikan keseksian tubuhnya di cermin, Linda kemudian mengambil krim sunblok.. dari meja riasnya.
Dan dalam pikirannya ia akan meminta Ujang untuk melumuri sekujur tubuhnya dengan krim itu sambil dipijat.
Lalu membiarkan Ujang dengan tangannya yang kasar merayapi sekujur tubuhnya yang bening dan mulus.

Dan selanjutnya tentu saja.. dengan penuh nafsu.. Linda akan menyerahkan tubuh indahnya untuk ditunggangi..
atau disetubuhi dengan begitu liar oleh Ujang.. jongos kampungan itu yang batang kemaluannya besar dan panjang..
Serta mampu memuaskan hasrat seksual Linda yang besar.

Sengaja Linda tidak menutup tubuhnya dengan handuk besar.. tetapi ia hanya membawa handuk kecil saja..
yang biasa digunakan untuk mengelap tubuhnya saat berkeringat di kala berolahraga di ruang fitness, di rumahnya.

Setelah siap.. Linda keluar kamar untuk memperlihatkan aksinya yang binal itu kepada Ujang, sang jongos perkasa.
Tetapi.. ketika Linda keluar dari kamarnya dengan bikini yang begitu super sexy..
Ia melihat adik iparnya Lily sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca majalah.

“Halo ci Linda, saya tadi sudah sampai sekitar 30 menit yang lalu.
Mampir sebentar mau ke Bogor, mau ajak cici sih.. soalnya malas berangkat sendiri..” kata Lily menyapanya.

“Yah.. kenapa semalam nggak telepon dulu..? Soalnya kalo mendadak begini susah juga.
Aku mau berenang dulu nih..” Sahut Linda kepada Lily.

“Aduh.. sexy banget pakaian renangnya. Ini kan jenis thong yah..!?” Tanya Lily.
“Iya nih Li.. cici baru beli dua hari yang lalu di butik di sekitar Jakarta Selatan.. jenisnya micro thong bikini.
Enak lho dipakainya, nggak ketat..” demikian sedikit penjelasan Linda.

“Tapi ci.. itu putingnya koq menerawang begitu..? Dan bulu jembutnya juga kelihatan.
Jadinya sexy banget kalo pakai jenis ini..” Liliy masih agak heran dengan penampilan Linda.
“Nggak apa-apalah, kan sexynya di rumah sendiri..” Linda memberi penjelasan ke Lily.

Lily memang berlagak tidak tau kalo dia pernah mengintip Linda..
yang sedang asyik bersetubuh dengan penuh nafsu di kamar jongosnya.

Pikiran Lily mulai jalan.. mungkin saja Linda mau menggoda jongosnya itu dengan penampilannya seperti sekarang ini..
dan ujung-ujungnya pasti ML.

“Iya.. kan ada Ujang, si jongos itu. Dan dia lagi beresin rumput di sekitar kolam renang.
Kalo dia lihatin terus, gimana ci..? Apa nggak rugi, badan yang putih mulus dan bening ini diliatin si Ujang..?”
Lily pura-pura bertanya demikian.

“Ah jangan berpikiran begitu Li, mana dia berani sama kita. Kita kan nyonya majikannya, dia pasti nggak berani.
Percaya deh..” Demikian pembelaaan diri Linda.
“Apa nanti si Ujang nggak napsu ci, kalo lihat cici pakai begini..?” Kembali Lily memancing-mancing.

“Nggak apa-apa koq. Kalo dia liatin terus, cuek aja. Hehehehe. Biar aja dia ngeliat.. kan kita bebas di rumah sendiri.
Ikut berenang aja yuk..@” demikian akhirnya Linda mengajak Lily, adik iparnya yang juga cantik..
putih dan mulus itu untuk ikut gabung berenang.

“Kalo gitu.. kenapa cici nggak berenang bugil aja..? Sekalian aja ngasih lihat semua ke Ujang. Hehehehe..”
Lily menimpali keberanian Linda.

“Pelan-pelan dulu dong. Aku sih berani aja berenang bugil di depan Ujang. Mau bukti..?
Ntar lihat aja. Yuk Li, ikut berenang..!”
Linda menimpali pertanyaan Lily.

“Benar nih..!? Ntar buktiin yah kalo cici berani berenang bugil di depan Ujang.. hihihi..!”
“Iya.. itu sih kecil..!” Linda lalu menarik tangan Lily ke dalam kamarnya..
untuk memilih pakaian renang jenis bikini yang juga tidak kalah sexy.

Linda mempersilakan Lily membuka pakaiannya dan memakai bikini jenis micro thong warna abu-abu.
Agak risih juga Lily bertelanjang di depan kakak iparnya..
sehingga Lily melakukannya di dalam kamar mandi yang ada di kamar tidur itu.

Sesaat setelah memakai bikini itu, Lily dapat melihat betapa tubuhnya juga begitu sexy.. putih sekali..
Bening dan menantang. Lily merasa agak risih memakainya..
Karena pasti akan menjadi tatapan mata Ujang yang liar itu.

Lily akhirnya cuek saja, toh ci Linda juga berani dengan bikini sexy seperti ini.
Lily yakin penampilan dirinya dan ci Linda yang dibalut bikini seperti ini, pasti akan membangkitkan birahi Ujang.
Dan seterusnya, Lily yakin, kalo ci Linda pasti berani bugil dan berbuat sesuatu yang gila dengan Ujang.

Sama seperti Linda, Lily tidak membalut tubuhnya dengan handuk besar..
tetapi mengambil handuk kecil yang sudah disediakan oleh Linda di tepi ranjang.

Dengan sedikit keberanian, Lily mulai keluar dari kamar itu dan menuju kolam renang.
Setelah Lily keluar dari kamar Linda yang indah itu..
Lily sudah tidak menemukan Linda di dalam ruangan rumah itu, kemudian..

Ah.. rupanya Linda sudah berada di sekitar kolam renang itu.
Benar saja.. Lily saat ini sedang melihat pemandangan yang menggairahkan.
Kakak iparnya itu bukan sekedar berbicara dengan Ujang, tetapi lebih dari itu.

Lily melihat, kalau bibir indah Linda sedang disosor dengan begitu buas oleh mulut jongosnya yang tebal itu.
Ujang yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana boxer dekilnya itu..
sedang asyik berpagutan dengan begitu nafsu.

Bahkan tampak jelas kalau tangan Ujang yang hitam itu sedang masuk ke dalam CD tipis..
Dan tengah mengobok-obok vagina Linda. Kini Ujang bukan hanya asyik menikmati bibir Linda..
tetapi juga asyik menyusu di payudara Linda yang bening dan montok itu.

Tampak sekali dengan begitu nafsu.. Ujang menikmati payudara Linda dan dengan jari tangannya mengorek vaginanya.
Hal itu membua Linda mendesah penuh gairah. “Eegghhh eeghhh eessshhhh aaahhh..!”

Mata Linda yang merem melek dengan rintihan yang keluar dari mulutnya serta gelinjang tubuhnya..
memperlihatkan kalau ia menikmati perlakuan nakal dan buas dari jongosnya itu.
Jelas sekali Linda, membiarkan perlakuan Ujang atas tubuhnya.

“Sudah jang, nanti aja, ada Bu Lily. Nggak enak ah..” akhirnya Linda meminta ujang untuk menghentikan aksinya itu.
“Sebentar lagi nyah, nih memek nyonya juga sudah basah..” kata Ujang sambil terus mengoboki vagina Linda..
yang sudah berlendir.. sebagai tanda sudah dikuasai nafsu.

“Iya Jang.. nanti kamu boleh ngewein nyonyamu ini sampai puas, tapi setelah Bu Lily pergi yah..!?”
Demikian pinta Linda pada Ujang.
“Iya deh, nyonya cantik yang seksi, kalo gitu, Ujang ngewein nyonya ntar aja. Tapi kalo bisa.. hehehehehe..” Ujang tertawa.

Linda kemudian menyahut: ”Kalo apa jang..? Ayo ngomong..”
“Kalo bisa sekalian ajak Bu Lily ngewe bareng.. pasti enak.. hehehehehe..” Ujang menyampaikan maksud liarnya ke nyonyanya.

“Huh dasar..!! Yah sudah.. lihat nanti. Sana kerja lagi beresin tanaman..!” Linda meminta Ujang untuk kembali bekerja.
“Beres nyah.. Ujang kerja lagi deh..” sahutnya yang agak menjauh dari Linda.. dan mulai bekerja membereskan taman lagi.

Lily menangkap pembicaraan Linda dengan Ujang.. apalagi mengenai permintaan Ujang itu.
Lily menilai.. di satu pihak ucapan Ujang memang kurang ajar, tetapi di lain pihak ucapan Ujang membangkitkan gairahnya.

Bukankah Lily pun sudah beberapakali menyerahkan tubuhnya disetubuhi oleh Otong..
yang sama seperti Ujang adalah seorang jongos.

Dan Lily juga pernah disetubuhi oleh Mamat, tukang antar ayam goreng –eps 2..
Dan bukankah Lily sangat menikmati kocokan penis Otong dan Mamat yang besar dan panjang di dalam vaginanya.

Apalagi LIly juga tau kalau penis Ujang juga besar dan panjang..
mungkin saja kini adalah kesempatannya untuk menikmati penis mantap milik Ujang.
Linda saja sampai mendesah penuh nikmat.. tentunya hal yang sama akan dialami olehnya bila ia disetubuhi oleh Ujang.

“Ah biarkan saja.. lihat apa kata nanti deh..” Lily perlahan jalan ke arah kolam renang itu..
di mana Linda sedang rebahan di kursi tidur di pinggir kolam itu.

“Waduuhhh Li, kamu juga sexy lho dengan bikini seperti itu. Body kamu masih yahud banget deh..!” Puji Linda ke Lily.
“Ah biasa aja ci. Body cici lebih oke.
Kalau pakai bikini seperti ini pasti cowok yang ngelihatnya bisa ngaceng abis deh.. hehehehe..”

Lily pun memuji tubuh Linda yang juga masih indah kemudian mulai rebahan di kursi tidur yang ada di samping Linda.
“Tapi masih lebih indah body kamu, Li. Kan belum pernah melahirkan. Masih kenceng banget.
Kalo aku kan sudah pernah melahirkan si Merry..” timpal Linda.

“Iya, tapi masih tetap kenceng koq. Pokoknya yahud banget deh. Apalagi kulitnya putih bening.. pinggang cici juga ramping..
Pahanya putih dan berisi dan lagi payudara cici masih begitu bagus. Pokoknya top deh..”
Berkali-kali Lily memuji tubuh Linda yang indah.

“Iya dong, nggak rugi kan buang uang untuk permak body di Singapur. Jadi indah kan..?
Kapan nih kamu mau permak body juga di Singapore.. nanti aku kenalin sama dokter yang ok deh.
Rumah sakitnya juga ok banget..” Demikian penjelasan Linda pada Lily.

“Iya nanti aja deh setelah melahirkan yah. Kalo sekarang gimana ci, body saya..?”
Tanya Lily kepada Linda untuk menilai tubuhnya.

“Bagus kok, putih, bening dan payudara kamu kelihatannya tambah montok nih! Apa rahasianya yah..?”
Balik Linda bertanya pada Lily.

Ketika ditanya begitu, Lily menjadi agak malu karena memang payudaranya bertambah besar..
Apalagi setelah Otong sering menyetubuhinya dengan begitu nafsu..
sambil meremas payudaranya atau mengenyot putingnya dengan rakus.

Untungnya payudara Lily tidak kendor atau turun. Payudara itu masih kencang dan membusung..
sampai Linda pun memuji tubuh dan payudaranya.

“Ah nggak diapa-apain koq ci, mungkin karena branya aja yang kekecilan. Memang sexy yah ci..?” Tanya Lily ke Linda.
“Wah pokoknya, seksi deh payudara kamu, Li. Beruntung deh kita mendapat karunia tubuh yang indah.
Kan nggak malu kalau dipamerin, betul kan..?” Demikian ungkap Linda.

“Ah dipamerin ke mana..? Paling ke suami aja. Tapi kalo ci Linda..
kelihatannya suka pamerin body juga ke orang lain selain suami yah..? Hayo ngaku aja, hehehehehe..!”
Demikian goda Lily kepada Linda.

“Iiih.. ke siapa lagi sih..? Jangan ngawur yah, nanti aku cubit lho teteknya..!?”
Sahut Linda kepada Lily sambil mencolek dan agak meremas sedikit payudara Lily yang juga menantang itu.

“Hihihihi geli ci.. geli ah. Hihihi, jangan dicubit dong. Tuh si Ujang ngeliatin kita terus..!”
Kata Lily sambil melirik ke arah Ujang..
karena jongos itu sebentar-sebentar selalu memandang ke tubuh mereka yang dibalut bikini sexy itu.

“Ci, katanya mau bereng bugil di depan Ujang..!? Mana buktinya..!?” Lily mengingatkan Linda dengan nada menantang.
“Oke.. lihat aja. Tapi pelan-pelan dong bugilnya, Jangan buru-buru, kan nggak enak. Sabar yah..”
kata Linda meyakinkan Lily.

“Jang sini sebentar..!” Linda dengan kuasa sebagai seorang nyonya majikan memanggil Ujang, pembantunya itu.
“Iya nyah. Kenapa nyah..?” Tanya Ujang yang masih bertelanjang dada menghampiri nyonya Linda.
Kelihatan sekali badan Ujang yang kurus dan hitam itu dibasahi keringat.

“Kamu bisa berenang juga kan, Jang..? Yuk ikut berenang bareng..!” Ujar Linda mengajak Ujang untuk ikut berenang.
“Tapi saya masa pakai celana ini nyah..? Kan saya nggak punya celana renang..”
Ujang menyampaikan pendapatnya ke nyonya Linda.

Tatapan mata jongos itu tanpa berkedip memandangi tubuh telanjang yang berbalut bikini tipis dan sexy..
yang dikenakan nyonya majikannya itu.

“Tapi, kamu pakai celana dalam kan..?” Tanya nyonya Linda kepada Ujang.
“Saya pakai celana dalam Nyah. Apa celana boxernya ini saya lepas aja..?” Tanya Ujang kepada nyonyanya itu.

“Yah sudah buka aja celana boxernya. Pakai celana dalam aja. Yuk ikut berenang bareng..!”
Nyonya Linda meminta Ujang untuk melepaskan celana boxernya itu.

Ujang pun lalu membuka celana boxernya di hadapan nyonya majikannya dan Lily.
Ketika celana boxer itu sudah lepas dan Ujang hanya mengenakan CD berwarna hijau dan sudah agak kumal itu..
Tampak kekaguman dari raut wajah kedua perempuan yang tidak lain adalah majikannya.

Linda dan Lily dapat melihat sesuatu yang membonggol besar di selangkangan Ujang.
‘Gundukan’ di selangkangan Ujang tampak begitu besar.. seperti mau lompat keluar dr CD kumal itu.

Meski pun tubuh Ujang begitu hitam dan kurus..
tetapi keistimewaannya ada di tengah selangkangannya yang membonggol besar itu.
Ini memperlihatkan.. betapa Ujang memiliki batang kemaluan yang begitu besar dan panjang.

Kemudian Linda bangkit dan siap mau berenang, tetapi tiba-tiba ia tidak jadi nyemplung ke kolam itu.
Linda lalu mengambil krim sunbloknya itu dan melumuri lengannya dengan krim itu..
Tetapi ia tidak bisa melumuri bagian belakang tubuhnya.

Tadinya Linda mau meminta tolong Lily untuk mengolesi tubuhnya dengan krim itu..
tetapi supaya situasi tidak menjadi kaku, justru Ujang yang diminta tolong untuk melakukannya.

“Jang sini dulu, olesin krim ini di badanku dulu yah..” pinta Linda kepada Ujang.
“Iya nyah..” kata Ujang sambil mendekati nyonya Linda yang sudah tengkurap itu.

Linda pun mengedipkan matanya ke Lily.. seperti memberi tanda kalau ‘pertunjukkan’ akan segera dimulai.
Lily pun menanggapinya dengan tersenyum kepada Linda. Dan Lily paham kalau Linda akan memulai aksinya itu.

“Sini olesin di pundak dulu, lalu ke kaki yah..! Pokoknya semua badan saya diolesin krim ini yah..”
Linda menyuruh jongosnya itu. Ujang pun menimpalinya dengan patuh.. “Iya Nyah..”

Diambilnya krim itu dan sambil membungkuk, Ujang mulai melumuri tubuh bagian belakang nyonya Linda.
“Sambil sekalian dipijit yah. Biar nggak pegel..” ci Linda kembali memberi perintah ke Ujang.
“Iya nyah, beres deh..!” Sahut Ujang menanggapi keinginan nyonya Linda.

Tampak terlihat oleh Lily, Ujang mulai mengolesi dan memijat tengkuk nyonya Linda.
“Eegghh.. pijitanmu enak juga, Jang..” puji Linda kepada pembantunya itu.
“Iya nyah, kalo untuk pijit aja sih gampang..” kata Ujang sambil terus memijati pundak nyonya Linda.

Dan ketika Ujang mulai menggerakkan telapak tangannya meyusuri punggung yang putih mulus itu..
seakan ada sesuatu yang menghalanginya, yaitu tali bra bikini itu.

Mengetahui hal itu, Linda kemudian meminta sesuatu kepada Ujang..
“Kalo talinya menganggu. Dilepas aja, Jang..!”

“Iya nyah..” kata Ujang sambil menarik simpul pengikat tali bra bikini di belakang punggung Linda.
Kini ikatan itu sudah lepas dan tali itu sudah tidak menganggu punggung Linda untuk diolesi krim.

Saat Ujang terus mengolesi dan memijat bagian belakang tubuh nyonya majikannya itu..
Tiba-tiba Linda menarik tali bra bikini itu dan dalam keadaan masih tengkurap..
Linda menaruh bra bikini itu di meja samping kursi tidur.

Terlihat jelas gundukan payudara yang sudah bebas dari penghalang itu.. menempel di kursi tidur.
Pijitan lembut dari Ujang rupanya membuat Linda berkali-kali melenguh penuh nikmat.

Apalagi ketika Ujang mulai mengelus bagian samping kiri dan kanan tubuh nyonya Linda..
dan terus naik ke ketiak dan terus merambat ke lengan Linda.

Beberapakali tangan Ujang menyentuh bagian pinggir payudara Linda.
Hal itu tentu saja membangkitkan gairah dalam diri nyonya Linda.

Lagi-lagi ketika Ujang mulai mengolesi krim kearah pinggang bagian bawah dan menuju ke pangkal paha bagian dalam.
Tangan Ujang terhalang oleh CD bikini itu.

Lily yang menyaksikan caranya Ujang mengolesi dan memijat tubuh ci Linda.. mulai terangsang juga.
Kini ia melihat sesuatu yang lebih menggairahkan lagi.

“Tali celana dalamnya di lepas aja, Jang..” pinta Linda kepada Ujang.
“Oke nyah..” kata Ujang kepada nyonyanya.

Ujang pun menarik simpul ikatan CD bikini itu. Lalu Linda memberi perintah lagi kepada Ujang..
“Jang, CD saya dilepas aja. Taruh di meja, di samping bra itu..!”

Ujang pun kembali melakukan apa yang diperintahkan Linda.
Dia pun menarik CD itu, hingga lepas dari tubuh Linda dan meletakkannya di meja seperti diperintahkan Linda.

Kini Linda yang masih tengkurap itu.. sudah tampil telanjang polos bagian belakangnya di hadapan Ujang..
yang masih mengolesi tubuh belakangnya dengan krim.

Ketika tangan Ujang mengolesi bagian pantat Linda..
tampak sekali Ujang begitu nafsu meremas pantat yang putih dan gempal itu.
Hal itu membuat nyonya majikannya mendesah dalam lingkup birahi.. ”Eeggghhh Jang. Enak, pijitin terus Jang..”

Kini Ujang akan mengolesi bagian paha bagian dalam. Perlahan telapak tangannya yang hitam dan kasar itu..
menyusuri paha yang putih dan mulus itu, terus ke bagian lipatan paha dalam Linda.
“Eeeggghhhhh.. aaahhhh..” Linda mendesah penuh nikmat.

Telapak tangan Ujang terus merambat ke pangkal paha Linda..
Dan Lily melihat.. sepertinya Ujang menyentuh bagian yang sangat sensitif dari tubuh Linda.

Linda yang mendapat perlakuan seperti itu semakin membuka pahanya dan mengangkat sedikikit pantatnya..
Seolah-olah mempersilakan tangan Ujang menyentuh kemaluannya.
Agak lama tangan Ujang bermain di bagian itu.. sehingga membuat Linda mendesah penuh gairah.

Tak lama kemudian Ujang mengatakan sesuatu ke Linda: ”Nyah, bagian belakangnya sudah selesai..!”
“Oke.. sekarang yang bagian depan yah. Sekalian dipijit yang enak yah..” sahut Linda sambil membalik tubuhnya.

Lily agak terkejut dan kagum akan keberanian kakak iparnya ini.
Dan kini tampaklah tibuh bagian depan Linda yang begitu indah, terpampang polos..
Bugil di hadapan Ujang, jongosnya itu.

Tidak ada perasaan sungkan dari Linda.. ketika Ujang menatapi sepasang payudara yang bebas..
tanpa penghalang dengan putingnya yang berwarna kemerahan.

Dan Linda juga sengaja membiarkan Ujang menatap bulu kemaluan yang lebat dan vaginanya yang agak mengintip itu.
Linda sudah terlentang bugil polos, tanpa penutup sedikit pun di hadapan jongosnya.

Kemudian Linda mengatakan sesuatu yang mengejutkan.. “Jang, kamu pijitan tetek saya yah..!”
“Beres nyah..!” Sahut Ujang sambil mengangkat sepasang tangan nyonya majikannya..
Kemudian meletakkannya di atas kepala Linda.. sehingga tampak ketiak Linda yang begitu putih dan merangsang.

Dengan posisi tangan di atas kepala, membuat payudara Linda semakin membusung dan menantang.
Ujang mulai mengambil krim dan melumuri telapak tangannya dengannya, lalu..

"Aaagghhhh Jaaangg, eennaakkkksss sekkaalliih. Ooouuggghhhhsss..!!”
Demikian suara rintihan yang keluar dari mulut Linda, ketika Ujang mulai meremas payudara yang montok itu.

”Terus remas yang nikmat Jang.. Oooghhhssttt. Pijat putingnya.. oooggghhhhss..”
Linda merintih ketika Ujang meremas sambil mempermainkan puting payudaranya yang semakin menegang itu.

Mata Linda merem melek sambil mendesis penuh gairah, saat Ujang mulai meremas dengan begitu keras.
“Remas yang kenceng, Jang..” pinta Linda yang sudah diliputi nafsu.

Nafsu birahi yang sudah menjalari sekujur tubuh Linda.. sepertinya sudah melepas perasaan malu..
bahwa di hadapannya ada Lily.. adik iparnya.

Tetapi di lain pihak, tindakan Linda dengan Ujang, memberikan sensasi tersendiri..
Sehingga birahi Lily pun lama-lama mulai naik.

“Teteknya montok yah nyah. Putih dan mulus lagi. Benar-benar mantep. Pentil teteknya juga sudah ngaceng..!”
Puji Ujang kepada nyonya Linda..
Sambil terus meremas payudaranya yang putih mulus menantang itu dengan tangannya yang hitam kasar itu.

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
 
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------

Cerita 113 – Skandal di Rumah

Eps. 10 – Lust Everywhere [2]

“Jang.. essshhh putingnya
dijilatin dong..!” Linda meminta Ujang melakukan perintahnya.
Ujang sambil terus meremas payudara itu kemudian melakukan aksinya yang lebih berani lagi.

Clropp..!! Dengan mulutnya.. Ujang mencaplok payudara nyonyanya..
Kemudian mengemut dengan begitu liarnya puting payudara itu.

“Ouwhhh..!!” Tubuh Linda menggeliat dan mulutnya terus mendesah menahan nikmat yang luar biasa..
ketika mulut Ujang melumat dan menggigit lembut pentil susunya.

Ketika Ujang menciumi dan mengisap payudara itu..
Linda semakin membusungkan dadanya agar Ujang bisa melakukan perintahya.
Wajah Ujang kini sudah menyatu lengket dengan payudara Linda.

Kemudian perlahan tangan Ujang mulai turun menyusuridan mengelus perut.. pusar..
Hingga akhirnya mengelus rimbunan bulu kemaluan Linda.

Kelihatan jelas di mata Lily.. kalau Linda sudah dikuasai nafsu yang begitu hebat..
dan menyerahkan tubuh bugilnya diperlakukan dengan penuh nafsu oleh Ujang.

Telapak tangan Ujang, tampak mengelusi selangkangan Linda dan kemudian menyentuh vaginanya.
Lily pun kembali melihat betapa liarnya jari jemari Ujang mulai mempermainkan bibir kemaluan Linda.

Perlakuan Ujang membuat nyonya Linda semakin menggeliat.. saat Ujang mulai mengelusi dengan begitu liar vagina itu.
Dan tanpa meminta ijin lagi pada Linda..
Ujang mulai menyusupkan jari tengahnya perlahan-lahan dan masuk ke dalam rongga vagina Linda.

“Egggssshhh Jaanngg.. eesshhhh.. teeerruusss Jannngg. Aaagghhh eeenaakkksss..!!”
Linda sangat menikmati perlakuan Ujang yang begitu asyik mempermainkan vaginanya.

Kini Lily terbengong-bengong melihat dan mendengar luapan birahi kakak iparnya.
Dan kelihatannya Ujang mampu menjadi pemuas nafsu birahi Linda yang begitu menggebu-gebu.

Mungkin Linda tidak pernah mendapat kenikmatan ketika bersetubuh dengan suaminya..
Sehingga Ujang yang hanya seorang pembantu yang menjadi pejantan untuk memuaskan nafsu birahinya.

Lily terus menyaksikan adegan Linda dan Ujang. Tampak dengan penuh nafsu.. Ujang menjilati.. menyosor..
mengemuti payudara montok dengan bibir dan mulutnya.
Sedangkan tangan kanannya bermain di selangkangan dan terus mengobok-obok vagina Linda yang berbulu rindang itu.

Di lain pihak.. Linda sangat menikmati perlakuan Ujang atas dirinya. Beberapakali ia mendesah penuh nafsu..
Dan dia membiarkan tubuh indahnya yang sudah bugil diperlakukan seperti itu oleh jongosnya.

Lily semakin naik birahinya menyaksikan pemandangan sensual itu.
Kalau dahulu hanya mengintip, kini dapat melihat dengan jelas perbuatan mereka.

“Aaaghhh ennaakkk sseekkaaliii Jaaanng.. teeerrruusssiiinnn Jaaannnggg ooouuugghhh..!!”
Linda menggelinjang penuh birahi mendapat ‘serangan’ Ujang.

Linda dan Ujang tidak menghiraukan keberadaan Lily di tempat itu..
bahkan mereka sengaja memperlihatkan tindakan sensual itu kepada Lily.

Karena terus diemut payudaranya dan diobok-obok vaginanya dengan penuh nafsu oleh Ujang..
akhirnya nyonya Linda menunjukkan tanda-tanda akan orgasme.

“Ooouugghhh Jjaaannngg.. Akkuuuu kkeellluuuaaarrrr.. eeessshhhh..!!” Erang Linda panjang.
Terlihat puas sekali Linda melepas letupan birahinya..

Dan tak lama kemudian tubuhnya melemas setelah mendapatkan kepuasan itu.
Tampak sekali payudaranya agak kemerahan karena dicupang dengan begitu nafsu oleh Ujang.

Ketika Ujang menarik jari tengahnya dari vagina nyonyanya.. ia memperlihatkan lendir birahi itu..
kepada nyonya majikannya yang cantik..
Lalu dengan tiba-tiba Linda menarik jari itu.. mendekatkannya pada mulutnya dan menjilati jari itu.

“Nyah.. memeknya rapet banget yah..” puji Ujang kepada nyonya majikannya.
“Iya dong, kan dirawat..” kata Linda.
“Iya nyah, padahal sudah sering Ujang coblos yah..? Hehehehe..” kata Ujang.
Mereka tanpa malu-malu bercanda cabul seperti itu di depan Lily.

Lalu segera Lily menimpali.. “Wah.. rupanya ci Linda, sudah sering main sama Ujang yah..? Hayo ngaku aja deh..!”
Tampak wajah Linda merona merah ditanya seperti itu oleh Lily.. “Ujang jangan ngaco yah..!?”

“Nggak apa-apa koq ci. Rahasia antara kita aja, ga usah kaya orang lain.
Omong-omong saya juga pernah ngintip cici waktu ML sama Ujang di kamar Ujang. Wah.. seru banget deh hehehe..!”

Ujang lalu ikut bicara.. “Iya benar non Lily.. nyonya Linda paling suka sama kocokan kontol saya.
Apalagi kalo dengar erangan nyonya Linda waktu saya entotin.. wah nafsu banget deh..!”

Tampak wajah nyonya Linda tambah bersemu merah ketika Ujang membuka rahasia mereka.
Apalagi mendengar pengakuan Lily yang pernah mengintip skandal antara dirinya dengan Ujang.

“Hayo Li, sekarang giliran kamu dipijat sama Ujang. Ayo Jang, kamu olesin badan non Lily sama krim ini..!”
Masih dalam keadaan telanjang bulat..
Linda mulai berdiri dan menarik tangan Ujang untuk melakukan perintahnya ke Lily.

Ia menarik tali bra bikini Lily.. sehingga lepas dari tubuh indahnya.. “Ini branya dibuka saja sekalian. Biar enak pijitnya..!”
“Oghh ci Linda.. Jangan dibuka dong. Malu nih..” kata Lily menutupi sepasang payudaranya yang terlepas dari bra bikini itu.

“Nggak usah malu deh. Aku aja tadi nggak malu koq bugil di depan Ujang..” kata ci Linda sambil menarik tangan Lily..
supaya menjauh dari payudaranya yang putih, mulus, montok dan menantang itu.

“Toket indah jangan ditutup dong. Tuh Ujang juga ngiler lihatnya..” canda Linda.
Ujang pun begitu bernafsu memandang tubuh bagian atas Lily yang begitu putih..
dengan payudaranya dengan pentil susunya berwarna kemerahan tegak menantang.

Ia pun mendekati Lily.. “Sini non, saya pijitin..!”
“Iya Li, ayo jangan malu dipijitin Ujang. Enak lho. Bikin ketagihan deh..!”

Awalnya Lily masih malu-malu dengan menutupi payudaranya.. tetapi setelah menyaksikan betapa Linda puas..
atas perlakuan Ujang.. maka ia mulai tertarik ingin merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan kakak iparnya itu.

“Iya.. tapi pijitin bagian belakang aja yah. Malu ah..” kata Lily pura-pura malu.
“Iya.. pijitin belakangnya dulu. Nanti depannya sekalian. Hehehe. Ayo Jang.. pijit yang nikmat yah..!?”
Perintah Linda kepada Ujang.

“Beres nyah..” Ujang mengikuti perintah nyonya majikannya itu dan mulai melumuri punggung Lily..
yang sudah terbuka itu dengan krim dan perlahan-lahan mulai menyentuhnya.

“Aaagghh..” Lily mulai mendesah ketika telapak tangan Ujang yang kasar itu..
mulai menyentuh punggung yang terbuka itu dan mulai memijitnya.

Perlahan Ujang mulai mengelusi pundak dan mulai memijat tubuh bagian belakang Lily dengan penuh perasaan.
Ujang pun menikmati kulit halus dan lembut itu.

Sedangkan Linda tampak cuek saja dalam keadaan bugil polos..
melihat Ujang yang sedang mengelusi tubuh bagian belakang adik iparnya.

Ujang menuang sedikit demi sedikit krim itu di pundak dan punggung Lily..
Kemudian mulai memijat dengan penuh perasaan.

Pijitan dan usapan halus dari Ujang mendapat reaksi dari Lily.. beberapakali Lily mendesah dan menggelinjang..
ketika jari jemari Ujang mulai mengelusi punggung mulus yang terbuka itu.

Sementara itu Linda memperhatikan mereka..
sambil berbaring santai di kursi di samping Lily dalam keadaan masih bugil polos.
Lily melihat kalau Linda cuek saja dalam keadaan telanjang bulat, meski pun ada Ujang.

Baru beberapa menit dipijit..
Lily mendengar ada seseorang yang datang dan langsung masuk ke daerah kolam renang itu.

Lily agak terkejut karena dalam keadaan hampir telanjang polos itu..
mendengar ada suara lelaki yang masuk ke arah mereka.

Tetapi anehnya Linda tetap cuek akan kehadiran lelaki itu.. bukankah ia masih dalam keadaan bugil total..?
“Jang, ngapain aja luh..?” Sapa lelaki yang baru datang itu.

“Ini.. lagi pijitin non Lily, adik iparnya nyonya Linda..” sahut Ujang.
“Wah.. enak banget lu bisa mijitin dua perempuan cantik..” kata lelaki itu.

“Tumben kamu So datang ke sini..? Hayo mau ngapain..!?”
Tanya Linda yang kelihatannya sudah kenal dengan lelaki itu.

Lily mulai curiga melihat situasi itu..
karena sepertinya Linda kenal dengan lelaki itu dan tetap berani bugil berhadapan dengan lelaki itu.

Penampilan lelaki itu tidak beda jauh dengan Ujang. Kulitnya begitu hitam legam.. kurus ceking.
Matanya belo dengan bibirnya yang tebal dan giginya yang agak tongos.

“Tenang aja non Lily.. ini teman saya juga. Namanya kang Darso. –Lihat eps. 3..–
Dia juga kacung di kompleks perumahan ini..” ujar Ujang kepada Lily.

“Halo non Lily..! Wah.. nggak kalah cantik nih sama nyonya Linda. Saya Darso..
Kerja di rumah yang berwarna kuning itu. Saya biasa ke sini koq ngobrol-ngobrol sama Ujang dan .. ehhmmm..
ikut muasin nyonya Linda juga hehehehe..” demikian ungkap Darso vulgar kepada Lily.

”Darso.. jaga bacot lu ah..!!” Sergah Linda sambil meremas lembut selangkangan Darso.
“Aduh nyah.. kontol saya jangan diremes dong..! Hehehehe..”
Protes Darso.. yang sebenarnya senang akan perlakuan Linda.

“Agghhh.. nakal kamu Darso..” desah Linda.. karena tiba-tiba Darso meremas payudaranya..
yang mengantung bebas itu dan menarik tubuh bugilnya ke dalam pelukannya.

Linda diam saja diperlakukan tidak senonoh oleh Darso.
Bahkan ia meminta agar Darso mengemut putingnya.. “So.. isepin pentil gua dong..!”

Darso menanggapinya dengan penuh nafsu..
”Oke Nyah.. sini teteknya saya isep.. sambil saya obok-obok yah memek nyonya..!?”

Linda lalu merebahkan tubuhnya di atas kursi malas itu.. mempersilakan Darso menyusu pada payudaranya..
Dan dia merenggangkan pahanya.. supaya Darso bisa melakukan aktivitasnya di vaginanya.

“Aaaaggghhhh.. eeesssttttt.. ooooouuuwwww..!!” Sontak erangan muncul dari muluit Linda..
Tubuhnya menggelinjang begitu hebat saat Darso mendaratkan bibirnya dan mulai menyusu di payudaranya..
sambil jari tangannya mengelus dan mengoboki liang vaginana.

“Non Lily, tuh lihat nyonya Linda sebentar lagi pasti entotan sama mang Darso.. hehehehehe..”
kata Ujang kepada non Lily.

“Iya.. dasar ci Linda nakal sih..” ungkap Lily sambil tersenyum kepada Ujang..
lalu Lily membalikkan tubuhnya menghadap Ujang.

Ia sudah tidak malu lagi memamerkan payudaranya yang putih, bening dan montok itu kepada Ujang.
Karena ia pun sudah mulai terbakar birahinya dan ingin melihat pertunjukan antara Linda dengan Darso.

“Teteknya mau saya pijat juga non..?” Tanya Ujang kepada Lily.
Kemudian Lily mempersilakan Ujang untuk memijat payudaranya.. “Iya Jang, yang enak yah..”
“Beres deh non.. pokoknya non Lily pasti puas deh..” kata ujang sambil mengelus payudara Lily yang indah itu.

“Egghhh aahhhh..” Lily mulai mendesis ketika payudaranya disentuh dan diraba oleh Ujang.
Ujang mengelus lembut payudara Lily tapi lama kelamaan meremasnya dengan penuh nafsu.

Lily yang sudah dikuasai birahi akhirnya membiarkan Ujang menikmati payudaranya itu.
Ujang lalu berbicara kepada Darso.. ”Kang Darso telanjang juga dong..! Bugil seperti nyonya Linda..!”

“Oh iya, Jang. Saya telanjang dulu yah..!”
Ujar Darso menghentikan kegiatannya sejenak untuk melepas semua pakaiannya.

Akhirnya Darso kini sudah telanjang polos seperti halnya Linda. Betapa hitam legam tubuh Darso..
dengan batang kemaluannya yang sudah menegang begitu hitam, besar dan panjang.

Kini Darso memeluk tubuh Linda dengan begitu erat, kemudian mereka saling berciuman dengan begitu nafsu.
Linda memeluk tubuh pria itu..
sambil tubuh mereka berhimpitan mesra dan memberikan bibirnya dan terus berciuman dengan begitu mesra.

Sambil berpagutan mesra.. tangan Darso bergerilya di sekujur tubuh Linda..
untuk mengelus dan meremas tubuh indah nyonya cantik itu.
Payudara Linda dan vaginanya menjadi sasaran empuk bagi tangan Darso.

“Nyah.. saya mau mainin memek nyonya..”
Darso meminta agar Linda merenggangkan pahanya dan hal itu diikuti olehnya

“Wah.. memeknya mantep sekali. Jembutnya lebat yah. Saya jadi nafsu nih..” ujar Darso..
sambil membuka pangkal paha Linda..
Sehingga vaginanya semakin terbuka dan Darso dapat memandanginya dengan penuh gairah.

Darso begitu kagum akan vagina Linda yang masih tetap indah, meski pun sudah beranak.
Ketika Darso mulai mendekatkan wajahnya dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat vagina itu.

Sontak Linda mulai mendesah penuh gairah.. “Oouugghhh.. eessstttthhh aaahhh. Eeennaaakkk sseekkaaalliiihh..!”
Mendengar desahan dan merasakan tubuh Linda yang menggelinjang..
Darso semakin meningkatkan ‘serangannya’ pada vagina yang terpampang di hadapannya.

Supaya Linda dan Darso lebih leluasa bergumul.. Ujang lantas mengajak Lily untuk pindah ke kamarnya.
"Non Lily, kita pindah aja yuk. Pijatnya dilanjutkan di kamar saya aja yah..!?”
Kata Ujang sambil terus mengelus payudara montok Lily yang sudah terbuka bebas itu dan terus memainkan pentilnya.

Lily mengiyakan ajakan Ujang. Kemudian ia pun bangkit dan siap pindah ke kamar Ujang.
Ketika mereka akan beranjak dari lokasi kolam renang itu.. tiba-tiba Ujang menarik lepas CD bikini Lily yang juga kecil.
“Ini sekalian dibuka aja yah, non Lily. Biar pijitnya enak..!”

Ujang lalu melempar CD itu ke atas kursi tidur itu..
sehingga kini Lily sudah tampil telanjang polos tapa sehelai benang pun di hadapan Ujang.. juga Linda dan Darso.

Diperlalukan seperti itu, Lily hanya tersenyum lalu berkata.. “Ah kamu bisa aja Jang.
Bilang aja mau bugilin saya. Awas jangan perkosa saya yah hihihi..!”
“Nggak non, Ujang nggak akan perkosa non Lily yang cantik koq..” ucap Ujang.

Ujang kemudian mengandeng tangan non Lily dan membawanya ke kamar tidurnya.
Saat itu Ujang masih mengenakan CD bututnya.. dan Lily tanpa malu membiarkan tubuhnya..
yang mulus dan indah dalam keadaan telanjang bulat dituntun ke kamar jongos itu.

Mata Ujang terus menatap tubuh Lily yang benar-benar yahud itu..
dan terkadang tangannya dengan begitu liar meremas pantatnya.
Suatu keberuntungan bagi Ujang.. karena sebentar lagi ia pasti bisa menikmati tubuh indah Lily.

Sementara di sekitar kolam itu..
tampak Darso sedang menikmati suguhan vagina Linda dan terus menciumi dan menjilati vagina itu.

Dua jari tangan Darso.. yakni jari tengah dan telunjuknya.. sudah masuk menerobos vagina Linda..
dan mengorek kelentitnya.. sehingga Linda mengerang penuh nikmat.

“Ouugghhh teerrusss So, aaagggghhhhh.. eeeggghhhhh. Nikmat sekaliiii..!!”
Vagina Linda terus dirangsek oleh jemari Darso.. sambil lidahnya juga bermain di dalam rongganya.
Tampak sekali vagina Linda menjadi basah karena terus diobok-obok dengan begitu liar.

Akhirnya setelah sekian lama diperlakukan seperti itu.. Linda pun mendesah dengan begitu hebat.. mengejan..
Dan akhirnya lemas karena kembali mengalami orgasme dahsyat.

“Ooooggghhh So.. akkuuu kkeellluuaaarrr..!! Eessshhhh..” rintih Linda.
“Luar biasa, memek nyonya enak sekali. Lendirnya juga gurih. Hehehehe. Lagi nafsu yah nyah..?”
Darso sedikit meledek Linda.

“Iya nih, nikmat banget. Hebat sekali kamu, So. Bisa bikin aku puas..” puji Linda kepada Darso.
“Ya pastilah, Darso.. ntar nyonya akan saya bikin nikmat deh, apalagi kalo sudah saya entot sama kontol saya..” ungkap Darso.

“Iya, kontol kamu besar yah. Sini saya pegang kontol kamu..”
Linda meminta Darso mendekatkan batang penisnya yang sudah tegang itu.

Darso lalu menyodorkan batang penisnya yang sudah tegang dan keras itu ke Linda dan diarahkan ke dalam mulutnya.
Masih dalam keadaan duduk..
Linda menyambut batang penis yang besar itu dan mulai mengarahkannya ke dalam mulut mungilnya.

Darso yang berdiri di hadapannya mulai memasukkan batang penisnya ke dalam rongga mulut Linda.
“Terus nyah.. egghhh isep terus kontol saya..!” Darso begitu menikmati service Linda atas penisnya.

Darso pun tidak tinggal diam, dia terus memaju mundurkan penisnya di dalam mulut Linda..
sampai-sampai batang penis yang besar itu masuk memenuhi rongga mulut dan menyentuh kerongkongan Linda.

Tangannya memegang kepala Linda dan terus meremas rambutnya..
seolah tak mau melepas cengkraman mulut nyonya cantik itu.

Darso terus mengocok mulut Linda dengan penisnya..
hingga akhirnya setelah dirasa puas, ia melepaskan semburan spermanya.

”Eeggghhh nnyyaaahh. Saaayyyaa keelluuaarrr eessshhhh..!!” Crrrooott ccroooottt ccrrroooottttssss..!!
Darso mengeram penuh nikmat dan menumpahkan spermanya di dalam mulut Linda.

“Telan mani saya nyah.. oooggghhh..” suruh Darso sambil dengan kedua tangannya, menekan kepala Linda..
seolah tidak membiarkan spermanya keluar dari mulut nyonya haus seks itu.

Linda pun akhirnya menelan sperma Darso sampai habis.. kemudian menjilati ujung kepala penis..
dan dengan lidahnya membersihkan lubang kencingnya sampai bersih dari spermanya.

“Luar biasa Nyah.. saya puas sekali..!” Ungkap Darso lemas.
“Oke.. skor kita 1-1 yah..!?” Sahut Linda sambil berdiri dan dalam keadaan masih telanjang bulat

Mereka berpelukan dengan begitu mesra dan penuh nafsu.
Tampak sekali tubuh putih mulus Linda menempel erat dengan tubuh hitam legam Darso.

Dalam keadaan berpelukan.. mereka masih terus saling remas anggota tubuh pasangan mereka.
Sepasang tangan Darso tidak henti-hentinya meremas buah pantat dan payudara yang montok itu.

Sedangkan tangan Linda terus bermain di buah pelir Darso dan terus meremasnya penuh mesra.
Mereka pun kini sudah berciuman penuh mesra..
mulut Darso bersatu sepenuhnya dengan mulut Linda dan saling berpagutan penuh birahi yang menggebu-gebu.

Tak lama kemudian, batang penis Darso kembali menegang dan keras.
“Nyah, kontol saya tegang lagi nih..!” Ungkap Darso.

“Iya tuh sudah ngaceng banget. Ngewe lagi yuk..!?” Ajak Linda kepada Darso.
“Yuk dah.. nyonya telentang deh, ntar saya entot sampai nyonya klepak-klepek..!”

Linda pun kemudian tiduran telentang di atas kursi malas itu dan membentangkan pahanya lebar-lebar..
Memperlihatkan liang vaginanya kepada Darso untuk diterobos dengan batang penisnya yang besar dan panjang itu.

Darso mulai mendekatkan penisnya yang sudah siap tempur itu ke arah vagina Linda.
Dan ketika itu mulai menempel di mulut vagina Linda..
Darso menggesek-gesek dahulu kepala penis itu di bibir vagina itu dan akhirnya perlahan-lahan.. slebbbb bleeesss.

“Oooogghhhhh Daaarrssssoooo.. eeeeeeggghh oooowwww..!!” Tubuh Linda melengkung..
menerima sodokan batang penis Darso yang luar biasa tegang itu.

Mulutnya terus mendesis menahan gejolak birahi dengan matanya terpejam..
Merasakan nikmatnya penis besar itu menerobos liang vaginanya.

“Ogghh nyaahh.. memek nyonya memang legit banget. Kontol saya seperti diremas-remas.. eegghh..”
Ungkap Darso kepada Linda. Batang penis Darso belum masuk sepenuhnya..
Baru setengahnya saja yang masuk dan itu sudah membuat Linda mengelinjang penuh birahi.

Perlahan-lahan Darso mulai menekan pantatnya dan mendorongnya..
sehingga batang penisnya mulai masuk lagi menerobos liang vagina Linda.

Setiapkali pria itu menekan pantatnya dan mendorong penisnya masuk ke dalam liang vaginanya..
Linda kembali mengerang dan menggelinjang penuh nikmat.

Tak tertahankan nikmatnya, ketika penis besar dan tegang milik Darso..
menerobos masuk bersatu erat di dalam vaginanya.

“Oogghhh terrruuusss So.. teeekkkaaannn saaammmppaiii meeennttookkk ooouuuwww..!! Eeessshhhhh..”
Demikian rintih Linda penuh nafsu.

Dan akhirnya.. Darso menekan pantatnya.. slebbb.. blessekkk..!!
Akhirnya batang penis itu masuk sepenuhnya ke dalam liang vagina nyonya cantik itu.

“Oohhhhgggg..!!” Linda meringis penuh nikmat..
ketika vaginanya dipenuhi oleh penis Darso yang besar dan tegang itu.

Darso membiarkan penisnya berada sepenuhnya di dalam vagina Linda..
Ughhhh..!! Terasa sekali penisnya seperti diremas di dalam rongga vagina itu.

Sedangkan Linda begitu menikmati proses masuknya batang besar itu..
sampai full mentok menyentuh dinding rahimnya.
Dirasakannya betapa gagahnya penis Darso membelah liang senggamanya.

Setelah Darso merasa cukup membenamkan penisnya dalam-dalam menerobos vagina Linda..
Kini ditariknya penisnya itu sampai di leher vagina..
lalu.. jlebbb.. ditekan lagi penis itu masuk ke dalam rongga kelamin Linda.

Awalnya Darso melakukan itu dengan begitu lembut dan perlahan..
tetapi karena sudah dikuasai nafsu yang begitu hebat.. apalagi mendengar erangan penuh nikmat..
yang keluar dari mulut Linda.. maka ia dengan begitu keras memaju-mundurkan penisnya dengan sangat cepat.

Tampak sekali penis yang besar, panjang dan hitam itu mengocok vagina Linda yang cantik, putih, bening dan seksi itu.
“Egghhh ooouughhh.. eesssttt aaahhhhh ooouuuwwww..!! Ssshhhhh..”

Begitulah erangan yang tidak henti-hentinya keluar dari mulut Linda..
karena vaginanya diterobos oleh batang penis jongos tetangganya.

Linda tidak tinggal diam menerima sodokan penis Darso. Ia pun mulai memutar pantatnya yang semok itu..
Sehingga membuat batang penis itu seperti di remas-remas.

“Eegghh Nyah.. meemmeeekkk nyonnnyyaaa luuaaarr biiaaassaa niikkmmaatt oogghh..!!”
Darso sungguh merasa nikmat mendapat perlakuan seperti itu.

Sambil terus mengenjot vagina Linda, Darso kembali berpagutan mesra.
Bibir mereka bersatu erat, seolah terkunci dengan luapan birahi mereka.

Tangan Darso pun terus meliar meraba dan meremas tubuh Linda..
dan yang menjadi sasaran utama adalah payudara yang montok dan indah itu.

Darso dengan penuh semangat mengenjot penisnya di dalam liang vagina Linda.
Tak lama kemudian ia menghentikan genjotannya itu dan meminta Linda ganti posisi.

Darso ingin sekali menyetubuhi Linda dengan gaya nungging.
“Nyonya nungging yah.. saya mau entot nyonya sambil nungging..!”

Linda mengikuti kemauan jongos itu.. kemudian menungging..
dan memasang posisi untuk kembali digenjot oleh penis besar itu dari belakang.

Darso mengambil posisi di belakang Linda yang sudah menungging dan membuka pahanya..
lalu mengarahkan batang penisnya ke liang vagina itu dan blleeesss.. blleesss.
Masuklah kini penis hitam.. besar dan tegang itu menyusuri liang vagina Linda sampai terbenam utuh sepenuhnya.

“Eeessstttt Daaarrssoooo.. eesshhhh ooouuwwwhhh aaarrggghhhh..!!”
Linda kembali mendesah dan menggelinjang penuh nikmat saat liang vaginanya terisi penuh oleh penis Darso.

Dengan penuh nafsu, Darso memompa vagina Linda dengan batang penisnya yang kekar itu.
Kocokan penis itu terasa makin lama, makin kencang.. sehingga tubuh putih Linda menggelepar penuh birahi.

Tubuh mereka sudah dibasahi oleh keringat yang deras mengucur karena persetubuhan yang dahsyat itu.
Darso terus mengocok vagina Linda dengan penuh semangat..
sambil menekan dan mendorong vagina Linda dengan penisnya yang besar itu.

“Eggghhh Darrsssooo, aakkuu maauuuu kkeellluuuuaarrrr laaaggiii ooouuuggghhhhh eeesssssttttttttt..
Aaaagggghhhhhhhhhhh..!!” Linda kembali mengerang dan akhirnya.. Seerrrrr sseeerrrr..!!
Ia pun orgasme dengan penuh nikmat.

Meski pun Linda sudah sampai pada orgasmenya..
Tetapi belum ada tanda-tanda dari Darso untuk sampai pada orgasmenya.

Darso kemudian mencabut penisnya dari liang vagina Linda:
“Nikmat yah nyah entotan saya..?”
Linda menjawab pertanyaan Darso: “Hee-eh.. nikmat banget, sodokan kontolmu nikmat sekali..!”

Tiba-tiba muncul hasrat Darso untuk menyetubuhi lubang anus Linda.
Kalau dahulu Ujang yang menyodomi anus Linda.. kini Darso pun ingin menyodominya.

“Nyonya.. saya entot lagi yah..!?” Pinta Darso kepada Linda.
“Oke aja.. saya juga masih kepengen nih. Mau gaya apa lagi nih..?” Tanya Linda kepada Darso.

“Nyonya tetap nungging aja. Saya lebih senang entot nyonya dengan gaya nungging..” ungkap Darso..
yang sebenarnya ia ingin membenamkan batang penisnya ke dalam anus Linda.

Mendengar ungkapan seperti itu, Linda tetap dalam posisi nungging..
Kemudian mempersilakan Darso melakukan penetrasi ke dalam vaginanya.

Kembali Darso mengambil posisi di belakang Linda.. lalu memegang pantat yang montok itu..
Lantas mulai membukanya sedikit. Linda belum mengerti maksud Darso..

Sehingga ia membiarkan pria itu mengelus dan membuka pantatnya yang seksi itu.
Dikiranya Darso mau meraba pantatnya yang putih mulus itu.

Darso melihat lubang anus Linda dan perlahan-lahan mulai mengarahkan penisnya siap menerobos anus Linda.
Setelah dirasa pas, Darso mulai menekan penisnya ke lubang anus Linda.

“Aaaawwhhh.. Daarrssoooo, kaammuu maauuu ssoooddoommmiii akkkuuu yah uuuhh.. sakit..”
Linda mulai merintih ketika lubang anusnya dimasukki oleh penis Darso yang besar dan panjang itu.

Sedikit demi sedikit masuklah penis itu ke dalam lubang anusnya kemudian..
Blleeess.. bleesss tertanamlah batang penis Darso sampai akhirnya mentok sepenuhnya.

“Oooouuuggghhhh ppeelllaaannn pppeelllaaannnn Sssoooo oooouuuwwwwggghhh eeesssttttttt..!!”
Kembali Linda merintih dan mengelinjang.

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
 
--------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------

Cerita 113 – Skandal di Rumah

Eps. 11 – Lust Everywhere [3]

“Ogghh Nnyyyaaahh..
paannnttaaatttnnyyaaa ssseeeemmmpppiitt sseeeekkaaalliiih ooggghhh..!!”
Darso pun merintih penuh birahi saat penis itu sepenuhnya masuk ke dalam lubang anus Linda.

Kini Darso dengan penuh nafsu mengenjot anus itu dengan bersemangat. Terasa peret dan sempit sekali lubang itu.
Ada sensasi tersendiri dalam batin Darso setelah berhasil membenamkan..
kemudian memaju-mundurkan penisnya ke dalam liang anus Nyonya tetangganya yang cantik itu.

Kini Linda sudah sepenuhnya di bawah kendali Darso. Tangan Darso pun tidak tinggal diam..
Ia menjulurkan tangannya menggapai payudara Linda yang menggantung indah itu..
Kumudian mulai meremasnya dengan penuh nafsu.

Dengan penuh semangat, Darso menunggangi tubuh Linda dan terus menggenjot anusnya.
Kembali terdengar erangan yang keluar dari mulut mereka berdua, erangan yang dikuasai penuh oleh nafsu birahi.

Erangan tanda kemenangan yang keluar dari mulut Darso yang berhasil mensodomi anus Linda..
dan erangan penuh nikmat sebagai ungkapan penyerahan tubuh Linda untuk dipenetrasi oleh Darso.

Akhirnya sekitar 20 menit kemudian..
Setelah Darso mengenjot lubang anus Linda, ia sudah menunjukkan tanda-tanda akan orgasme.

Hingga akhirnya.. crrrooottt.. ccrrootttzz.. ccrroottt..!! Muntahlah sperma Darso di dalam lubang anus Linda.
“Ogghhh ssaayyyaaa kkeellluuuaaarr nnnyyyaaahhh eesssttt..!!” Desah Darso sambil melepas kenikmatannya itu.

Akhirnya tubuh Darso rubuh menimpa tubuh Linda..
dan dalam beberapa saat tubuh hitam legamnya.. terbaring lemas di atas Linda.

Ada perasaan puas dalam diri Darso setelah ia berhasil menyodomi Linda yang cantik dan putih itu.
Suatu kebanggaan muncul di dalam hatinya setelah berhasil menungganggi tubuh indah wanita itu.

“Mantap sekali nyah, nyonya bener-bener luar biasa..” puji Darso kepada Linda.
“Kamu juga luar biasa koq. Aku saja sampai orgasme 3 kali.. puas sekali aku..” ungkap Linda kepada Darso.

Setelah istirahat beberapa menit, akhirnya Linda mengajak Darso untuk bergabung ke kamar Ujang.
Ia masih penasaran dan ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan Ujang terhadap adik iparnya itu.

Darso dan Linda kemudian berdiri dan berjalan menuju kamar Ujang.
Darso mengambil pakaiannya.. tetapi tidak memakainya.
Sedangkan Linda masih tetap bugil dan membiarkan bikini micro thongnya tergeletak di meja sekitar kolam itu.

Mereka pun dalam keadaan bugil menuju kamar Ujang. Sesampainya di depan kamar Ujang..
Mereka dapat mendengar rintihan dan erangan penuh nikmat yang saling bersahutan dari Lily dan Ujang.

Ketika Darso dan Linda masuk ke kamar Ujang..
Nampak si jongos muda itu dengan penuh nafsu sedang mengenjot tubuh telanjang Lily.

Lily dalam keadaan nungging sedang dipenetrasi oleh batang penis Ujang yang besar dan panjang itu.
Dan nampak mulut Lily megap-megap merintih menahan nikmat..

Terlihat juga matanya yang merem melek menikmati penetrasi penis Ujang..
”Essstttt oooouuwww.. oouuwwww aaagghhhh..!!” Desah wanita itu.

Sedangkan Ujang pun dengan gagahnya memaju mundurkan pantatnya memompa Lily.
Tetapi kelihatannya Ujang tidak sedang mengocok liang vaginanya..

Jelas sekali Ujang dengan penuh nafsu sedang memasukkan batang penisnya dan memompa liang anus Lily..
Sehingga Lily mengeram penuh nikmat.

Apa yang terjadi di kamar Ujang setelah Ujang dan non Lily meninggalkan kolam renang itu..?
Setelah Lily dan Ujang berada di dalam kamar, dengan penuh nafsu Ujang memeluk tubuh Lily yang sudah bugil itu.

Mulutnya langsung menyosor dan berpagutan mesra di bibir Lily..
sambil tangannya terus mengelus dan meraba tubuh Lily yang putih mulus, bening dan indah itu.

Payudara yang menggantung indah itu.. terus menerus diremas olehnya..
dan sesekali tangannya mengelus perut yang ramping itu.. terus merambat ke bawah..
Lantas menyusuri bulu kemaluan yang lebat itu dan akhirnya menggerayangi vaginanya.

Mendapat perlakuan seperti itu.. gairah birahi Lily mulai terbakar.
Dan ia pun memasukkan tangannya yang mungil ke dalam CD yang dikenakan Ujang..
Kemudian dengan gemasnya ia meremas batang penisnya yang sudah tegang itu.

Lily juga bisa merasakan betapa besar dan kerasnya batang penis Ujang.
Perlahan-lahan Lily menurunkan CD Ujang.. sehingga lepaslah penutup penis itu dari tubuh Ujang.

Mata Lily begitu kagum menyaksikan batang penis Ujang yang begitu hitam.. namun besar dan panjang.
Bulu kemaluan Ujang pun begitu lebat menghiasi batang penis itu.

Tidak tahan menyaksikan penis Ujang yang sudah begitu tegang.. Lily berlutut di hadapan Ujang..
Kemudian membuka mulutnya.. seakan siap untuk menelan batang penis itu.

Ujang pun mengarahkan batang penisnya untuk dilumat di dalam mulut Lily..
“Non Lily, emut kontol saya yah..!?”
“Iya Jang, kontol kamu saya emut dulu yah, uuhh gede banget nih..” kometar Lily kepada Ujang.

Ujang mulai mendesah dan kepalanya mendongak ke atas ketika batang penisnya dicium..
Lalu dijilat dan diemut di dalam mulut Lily. “Egghhh aaahhh ssstttt..!”
Perasaan geli dan ngilu bercampur menjadi satu, saat mulut Lily menservice penis Ujang.

Lily harus membuka mulutnya lebar-lebar supaya batang penis Ujang bisa masuk sepenuhnya.
Tanpa merasa jijik.. ia terus mengisap dan menyedot kuat-kuat penis Ujang yang begitu hitam..
sehingga tubuh Ujang terus melonjak menahan serangan birahi yang begitu nikmat.

Sambil terus meremasi kepala Lily.. Ujang pun menyodok mulut mungil Lily dengan batang penisnya..
hingga mentok di dalam mulutnya.

Begitu nafsu Lily mengemut batang penis Ujang yang sangat mengagumkan itu.
Batang penis yang menjadi dambaan setiap perempuan yang melihatnya..
Karena bentuknya yang besar, panjang dan keras.

Sekitar 10 menit kemudian.. Ujang menggeliat hebat dan sepertinya ia akan sampai pada orgasmenya..
Hingga akhirnya crooott.. crroootttzz.. ccccrrrroooootttttssss..!! “Aaaghh nooonn Liillyyy, saayyyaaa kkeelluuaarrr..!”

Erang Ujang sambil menekan kepala Lily dengan kedua tangannya dan menyodok mulutnya dengan batang penisnya.
Penis Ujang pun berejakulasi di dalam mulut Lily..
Sehingga akhirnya mau tidak mau, Lily menelan seluruh sperma yang muncrat di dalam mulutnya.

“Luar biasa.. non Lily hebat sekali nyepong kontol saya..!” Puji Ujang sambil mengelus rambut panjang Lily..
Ia tetap menekan kepala Lily agar terus melumat batang penisnya..
Seakan tidak merelakan penisnya lepas dari mulut wanita cantik itu.

Lily menanggapi keinginan Ujang itu dengan terus mengulum dan menjilati penisnya serta menyedotnya..
agar tidak ada sisa sperma yang menempel di penis itu.

Setelah dirasanya cukup.. Ujang lantas mengajak Lily berdiri..
dengan begitu lembut ia memeluk dengan penuh mesra tubuh bugil Lily.

Lily juga menyambut pelukan Ujang dengan mencium bibirnya dengan begitu mesra.
“Jang, gantian dong.. sekarang aku minta di service..!” Lily tanpa malu-malu menyampaikan hasratnya kepada Ujang.

“Beres non, sekarang saya akan gantian menservis non sampai puas. Sekarang non telentang deh..”
Suruh Ujang siap membawa Lily melayang dalam kenikmatan.

Lily kemudian merebahkan tubuh bugilnya di ranjang itu dan mengambil posisi telentang..
sambil mengangkat kedua tangannya dan membuka pahanya.

Ia sengaja memamerkan ketiaknya yang putih mulus sambil membusungkan payudaranya..
dan memperlihatkan bibir kemaluannya kepada Ujang.

Dengan penuh nafsu Ujang kemudian ‘menerkam’ dan siap ‘menyantap’ suguhan tubuh mulus itu.
Di atas ranjang itu.. Ujang terus menatap tubuh bugil Lily..
yang sangat membangkitkan gairah birahi setiap lelaki yang memandangnya.

Betapa indah tubuh Lily.. putih.. bersih.. 'bening' seperti pualam yang tanpa cacat.
Yang kini tertampang bugil di hadapan Ujang, pemuda kampung itu.

Ujang kemudian menghampiri Lily.. lalu memeluk erat tubuh bugilnya yang terpampang bugil di hadapannya.
Lalu mulut Ujang pun tidak tinggal diam dan menyosor payudara indah itu.
Ujang terus mengulum payudara itu dan mengisap putingnya yang sudah menantang.

Perbuatan Ujang membuat Lily mendesah menahan rasa geli dan nikmat yang teramat sangat.
Kepala Lily menengadah sambil matanya merem melek dan mulutnya mendesis penuh nikmat..
ketika Ujang mengulum puting payudara itu dan mengisapnya dengan begitu kuat

“Essttttttt aaahhhhhh Jjjaaannnggg..!” Tubuh Lily menggeliat, menikmati serangan mulut Ujang pada payudaranya.
Lily membiarkan Ujang.. yang adalah seorang pembantu alias jongos kakak iparnya..
menyusu dengan begitu nafsu di payudaranya yang putih dan montok itu.

Sambil terus menyusu di payudara Lily, tangan kiri Ujang merayap menyusuri perut yang ramping itu..
Dan akhirnya berhenti di kerimbunan bulu kemaluannya. “Jembut non Lily lebat yah, nafsuin banget..!”

“Iya Jang, ayo terus remas bulu jembut saya.. eeegghhh sssttt..!!”
Geliat Lily ketika Ujang dengan penuh nafsu mengelus bulu kemaluan itu dan sesekali meremasnya.

Sambil terus meremasi bulu kemaluan Lily.. jari jemari Ujang makin turun..
mengelus pangkal pahanya yang sangat putih dan halus itu dan akhirnya menyentuh bibir vaginanya.
Lily sudah pasrah dan membiarkan jongos itu mulai mengobok-obok vaginanya.

Supaya tangan Ujang bisa semakin leluasa bermain di vaginanya, Lily membuka pahanya agak lebar..
sehingga vaginanya terpampang bebas di hadapan Ujang.

Ujang tidak membuang kesempatan yang indah itu, dia terus memandang bibir vagina yang terbuka itu.
“Wah.. memek non Lily indah sekali.. pasti sempit banget.. soalnya masih bagus..!!”
Puji Ujang sambil terus menatap vagina yang sengaja dibuka oleh pemiliknya itu.

Ujang lalu mendekatkan mulutnya di bibir kemaluan Lily... “Ehmfftt..!!” Dihirupnya wangi khas dari vagina itu.
Vagina itu ‘begitu harum’.. karena selalu dirawat dan selalu diberi pewangi oleh Lily.

Kemudian Ujang mencium mesra vagina yang sudah terbuka itu dan dengan lidahnya mulai menjilati bibir vagina itu.
“Egghhh ahhhsssttttt.. eehhhhmmm..” Lily mendesah saat lidah Ujang mulai menyentuh bibir vaginanya.

Ujang mulai membuka bibir vagina itu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di hadapannya.
Dengan lidahnya, Ujang menjilati penuh nafsu vagina itu..
Bahkan dengan jemarinya.. Ujang mulai membuka liang vagina Lily dan ‘menyerbu’ bagian dalamnya dengan lidahnya.

Lidah Ujang terus masuk, menerobos liang vagina itu dan menyentil kelentit yang agak menonjol yang ada di dalamnya.
“Egggghhhsssss Jjaaannggghhh.. eeesssstttttt aaauuuwwww..!!”

Lily terus mendesah nikmat karena vaginanya dikerjai oleh lidah Ujang.
Tubuh Lily menggeliat penuh nikmat, merasakan sentuhan lidah Ujang di dalam rongga vaginanya.

Ujang sangat pintar menaikkan birahinya.. sehingga kini Lily sudah benar-benar dikuasai oleh nafsu birahi yang dahsyat.
Akhirnya, karena terus diserang oleh lidah Ujang, Lily sampai juga pada orgasmenya. Sseeerrrr.. sseerrrrr..!!

“Akkkuuu kkelluuuaaarrrr eesssshhhhh..” rintih Lily sambil melepas lendir nikmatnya.
“Luar biasa kamu, Jang. Nikmat banget..” pujinya kepada jongos itu yang mampu memberi kenikmatan padanya.

“Iya dong non.. sebentar lagi kalo memek non saya masukin ini pasti lebih yahud..!” katanya sambil memegang penisnya.
“Sekarang non istirahat dulu yah..” ujar Ujang memberi kesempatan agar Lily istirahat.

Setelah mengatakan kalimat itu.. Ujang menindih tubuh putih, mulus dan montok Lily..
yang bugil dengan tubuhnya yang hitam.
Sehingga kedua tubuh yang berbeda warna dan ras itu berhimpitan erat seakan tak bisa lepas.

Payudara Lily berhimpitan erat dan tertindih dada Ujang yang kurus kerempeng itu.
Ujang terus menggerayangi tubuh bugil Lily dan bibirnya terus menciumi pipi dan bibir Lily.

Lily jadi teringat lagi dengan pembantunya, Otong, di rumah.
Bagaimana kalau anak itu ikutan mengerjainya. Lily semakin terangsang saja memikirkan kegilaan itu.

Ia bahkan berpikir satu hari akan mengajak Otong berpesta seks bareng kakak iparnya, Ujang, Darso..
Dan kalau mungkin juga adiknya, Lisa pun ikutan.

“Hihihii.. geli.. nakal ah kamu Jang..” Lily geli karena gelitikan lidah Ujang di perutnya yang rata itu..
“Kamu ini mirip..”
“Mirip sapa Non..? Mirip gimana maksudnya..?” Tanya Ujang sambil tangannya terus mengusapi paha indah Lily

“Mirip pembantu saya di rumah. Umurnya juga sepantaran kamu kira-kira.. sama-sama nakalnya..” jawab Lily tersenyum
“O yah..? Jadi Non Lily pernah entotan sama pembantu Non juga..?” Tanya Ujang yang dijawab Lily dengan anggukan kepala

“Kalau gitu saya mau buktiin, kontol siapa yang bisa muasin Non.. saya atau pembantu Non itu.
Saya entot sekarang ya..!?” Tantang Ujang yang kembali dijawab Lily dengan mengangguk

Lily lalu membentangkan pahanya lebar-lebar.. seakan mempersilakan Ujang untuk siap menjebol vaginanya..
dengan batang penisnya yang hitam.. keras dan besar itu.

Ujang mengambil posisi di atas tubuh bugil Lily.. memegang batang penisnya yang besar itu..
Dan mulai mengarahkannya ke liang vagina wanita itu. Plepp..!

Disentuhkannya batang penis yang membonggol itu di mulut vagina Lily..
sebelum dimasukkan ke dalam vagina yang sudah siap diterobos itu.

Kemudian perlahan Ujang menempelkan kepala penisnya di mulut liang vagina Lily lantas perlahan-lahan..
sedikit demi sedikit ditekannya hingga menyeruak ke dalam liang vagina.

“Aaaaagghhhhhh sssstttthhhhh aaaoooouuuwwwwhhhhhhh sssttthhhhh..”
Lily mendesah penuh gairah menikmati proses penetrasi itu.

“Ogghhh nooonnn, meeemmeeekkknnyyyaaa seeemmmpppiiiittttt sekkaaalliiii..”
Ujang pun sedikit demi sedikit mulai memasukkan batang penisnya yang besar ke dalam liang vagina itu.

Kini sudah separuh penis Ujang berada di dalam vagina Lily.
“Koonntoll saaayyyaaa seepeerrttiii diiirreeemmaaassss eeegghhh..!”

Lily menganggapinya.. “Kontol.. kamu emang gede Jang.. uuhhh..!”
Ia terus mendesah dan menggelinjang penuh nikmat.
Padahal penis Ujang belum masuk sepenuhnya ke dalam liang vaginanya.

“Tekan.. yang dalam.. aahhhh.. Jang.. eessshhhhh ooouuugghhhhh..”
Lily meminta kepada Ujang untuk terus memasukkan penisnya lebih dalam..

“Iiiyyyaa nnooonnn essstttt..!!” Slebbb.. blesssekkk..!!
Kata Ujang sambil mulai menekan pantatnya menekan lebih dalam ke dalam liang vagina Lily.


“Eeeggghhhhhssss ooooggghhhhh aaauuu..!” Lily kembali mengeram penuh nikmat sambil matanya membeliak..
ketika Ujang menekan pantatnya kuat sekali..
Hingga akhirnya masuklah batang penisnya yang besar dan panjang itu terbenam sepenuhnya di dalam ling vagina Lily.

“Uuuhh.. peretnya..!!” Ujang pun meringis penuh nikmat saat batang penisnya berada di dalam vagina Lily.
Untuk sesaat, Ujang membiarkan batang penisnya bersatu seutuhnya di dalam vagina Lily.

Dan sambil menikmati penetrasi itu.. Ujang mendekatkan bibirnya yang tebal ke bibir Lily yang indah.
Lalu mereka berciuman penuh nafsu. Lidah mereka saling mengait satu sama lain, seolah tidak mau lepas.

Sambil terus berpagutan penuh birahi, Ujang mulai memaju mundurkan pantatnya menekan vagina Lily.
Awalnya gerakan Ujang begitu lembut dan perlahan..
karena Ujang ingin menikmati gesekan batang penisnya dengan liang vagina Lily.

Lama-lama, setelah vagina Lily mulai basah oleh lendir kenikmatannya..
Ujang mulai mengenjot dengan penuh semangat.

Meski pun mulut Lily berpagutan erat dengan mulut Ujang..
tapi masih terdengar juga erangan tersendat yang keluar dari mulutnya.
“Eggghhhh eepphhhhhhhh ehhhhhh..!”

Mata Lily pun kadang mendelik.. kadang terpejam dan tubuhnya mulai mengejan penuh birahi..
karena menikmati sodokan batang penis Ujang yang begitu keras di dalam liang senggamanya.

Kocokan penis Ujang, makin lama makin kencang..
sehingga tubuh Lily yang ditindihnya terus melonjak menahan luapan nafsu birahi.

Tubuh Ujang yang hitam semakin menindih tubuh Lily yang begitu putih.
Sedangkan pinggul Ujang terus menerus memompa vagina wanita itu.

Tindakan Ujang diikuti oleh Lily sambil mengoyang pantatnya..
dan sesekali memutar pantatnya seolah meremas batang penis Ujang.

Ketika Ujang melesakkan penisnya dalam-dalam ke liang vagina itu..
Lily juga menyambutnya dengan menggoyang dan memutar pantatnya..
sehingga mereka berdua sangat menikmati persetubuhan yang penuh nafsu birahi itu.

Sempurna sekali persatuan antara batang penis Ujang yang begitu besar dan panjang itu..
bersatu erat dengan vagina Lily yang masih sempit itu.

Selang sekitar 20 menit persetubuhan yang sensasional antara Ujang dan Lily..
mulai kelihatan kalau mereka akan saling menuntaskan nafsu birahi mereka.

“Uhhh.. yahh.. enak Jang.. aaahh.. saya mau keluar nih..”
Mulut Lily terus meracau menandakan bahwa dia sudah diliputi nafsu birahi yang teramat hebat.

“I-iiyyyaaaa nnnnooooonnnn.. ssaaaayyyyaaaa jjjuuugggaaaa mauuu kkeellluuuaarrrr oooggghhhh..!!”
Ungkap Ujang sambil memompa vagina Lily dengan penuh nafsu.

“Iya.. sekarang aahhh.. sekarang Jangg.. aaahhh..” desah Lily karena sudah hampir mencapai orgasmenya.
Hingga akhirnya.. ssshheerrrrr ssseeerrrr..!!
Lily pun mencapai orgasme yang begitu hebat akibat terus dibombardir oleh penis Ujang yang besar itu.

Selang beberapa menit kemudian.. Clebb.. Jlebb.. jlebb..!!
Ujang membenamkan penisnya dan menekannya sampai mentok menyentuh dinding rahim Lily..

Ccrrroootttt.. cccrrrooottttt.. ccrroootttzzz..!! “Oggghhhh eeessshhhtttt nnoonnnn, eehhhhhssss..!!”
Muntahlah lahar sperma Ujang yang begitu kental membanjiri liang vagina Lily.

Ujang dan Lily sungguh menikmati persetubuhan yang luar biasa itu.
Tubuh Ujang masih tetap menindih tubuh Lily dan batang kelaminnya masih tertanam di dalam liang vagina Lily.

Lily nampak begitu lemas akibat persetubuhan itu dengan Ujang dan Ujang pun juga lemas.
Namun demikian, mereka tampak puas sekali.
Tubuh mereka yang sudah basah oleh keringat nampak bersatu di atas ranjang Ujang.

Ujang begitu beruntung bisa menikmati tubuh indah Lily.
Di lain pihak Lily juga begitu menikmati persetubuhan terlarang itu dengan Ujang.

Setelah merasa segar.. Lily berniat membersihkan dirinya..
Terutama membersihkan vaginanya dari cairan lendirnya dan sperma Ujang.

Ujang pun menarik batang penisnya lepas dari jepitan vagina Lily..
supaya wanita itu bisa membersihkan dirinya di kamar mandi yang ada di dekat kamar tidurnya.

Lily pun lantas beranjak dari ranjang itu dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi.
Beberapa lama kemudian, setelah membersihkan tubuhnya dan vaginanya..
ia keluar dari kamar mandi itu dalam keadaan masih telanjang bulat.

Kembali ia memuji kehebatan Ujang saat bersenggama dengannya
“Wah mantap sekali Jang, kocokan kontolmu di dalam memekku tadi terasa sekali..!”
“Iyalah Non.. Ujang.. !! Nah.. jadi enakan mana Non.. kontol saya sama pembantu Non..!?”

“Hihihi.. kamu aja deh..” puji Lily berbasa-basi.
Padahal baginya.. baik Ujang mau pun kacungnya, Otong.. sama-sama memuaskannya.

“Kalau dibanding suami Non..?” Tanya Ujang lagi.
“Hush.. jangan gitu, gak sopan..!!” Lily enggan menjawab yang satu ini.. wajahnya jadi agak cemberut.

“Eh.. maaf Non. Jangan marah ya.. saya ga tanya lagi deh..” kata Ujang melihat reaksi wanita itu.
“Ga papa kok Jang. Yang satu itu masalah pribadi.. jadi ga usah disinggung-singgung..” Lily kembali senyum.

“Nah.. sekarang saya tanya, lebih enak mana, memek saya atau memek Ci Linda..?”
Lily balik mengajukan pertanyaan kepada Ujang.

Ujang susah menjawabnya.. karena vagina mereka mempunyai kekhasannya tersendiri.
Dan bagi Ujang.. yang beruntung bisa menyetubuhi kedua perempuan cantik yang adalah majikannya itu.
Kedua perempuan itu sungguh luar biasa kalau sudah disetubuhi.

“Sama enaknya sih. Yang penting bisa menikmati memek gratis dari kedua cewek cantik ini hehehehe..”
Begitu jawaban Ujang agak diplomatis.

“Ah.. ayo dong jawab..! Jangan bohong.. enakan memek siapa..?”
Tanya Lily setengah memaksa sambil meremas penuh mesra batang penis Ujang.

“Aduh non.. ampun. Iya deh.. lebih enak memek Non Lily.. karena masih sempit banget.. belum dipake melahirkan..”
Ujang dengan agak kaget menjawab pertanyaan Lily..
karena tangan wanita itu tiba-tiba meremas batang penisnya.. sehingga ia agak terkejut.

“Nah gitu dong dijawab. Pegel juga nih Jang, pijitin dong..!” Lily meminta Ujang memijati tubuhnya yang putih mulus itu.
“Oke non Lily.. sini saya pijitin..” ucap Ujang mengiyakan permintaan Lily.

Lily kemudian tengkurap dan menyerahkan tubuhnya untuk dipijit oleh Ujang.
Setelah ia tengkurap, Ujang menjamah pantat putih mulusnya dan meremasnya penuh nafsu.

Terus-menerus Ujang meremas pantat yang montok itu, terkadang diusap dengan lembut..
Dan terkadang diremas dengan begitu nafsu.
Pijatan Ujang tidak mengarah ke seluruh tubuh Lily, tetapi hanya tertuju di pantat yang semok itu.

“Koq cuma pantatnya yang dipijat..?” protes Lily
“Iya non, habis pantat non nafsuin banget..” kata Ujang sambil meremas dengan gemas.

"Eh non Lily, Ujang mau ngentot lagi nih. Kontol saya juga sudah tegang lagi nih..”
ucapnya sambil memperlihatkan batang penisnya yang mulai mengeras.

“Gila kamu jang, kuat banget ngentotnya..” ujar Lily penuh kagum akan keperkasaan jongos kampung itu.
“Iya dong non, ayo non nungging deh. Ujang mau entot memek non Lily dari belakang, nungging yah..?”
Pinta Ujang kepada Lily.

“Oke Jang, nih..!” Lily mengiyakan permintaan ujang dengan mengambil posisi nungging di pinggir ranjang itu.
Ujang memposisikan dirinya di belakang tubuh menawan itu.
Lalu mulai mengarahkan batang penisnya yang sudah keras dan tegang ke arah liang vagina Lily..

Clebb.. Slebbb.. blleessepp..!! Perlahan namun pasti.. batang penis yang gagah itu mulai menerobos masuk..
Membenam dan menyeruak ke dalam liang senggama Lily..

Sehingga tubuh membuat wanita itu terhentak menikmati penetrasi itu dan mulutnya mulai mendesis penuh nafsu.
“Oooouuwww eessstttt aaaaggggrrhhh, niiikkmmmaaattt sseeekkkaallllliiii Jjjaaaanngggg aaaagggghhhhhhhhhh..!!”
Kembali Lily merintih penuh nafsu yang teramat sangat.

Apalagi ketika penis Ujang yang gagah perkasa itu menerobos liang vaginanya dari belakang.
“Meeemmmeeekkk nnooonnn Llilllyyy eeennaaakkkkssss seeekkallliiiii..!!”
Erang Ujang sambil mendorong masuk batang penis itu sepenuhnya di dalam vagina Lily.

Dimentokkannya batang penis Ujang dan terus menekan liang senggama Lily..
Serasa sampai mentok sepenuhnya menyentuh dinding rahim.

Crebb.. crebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clekk.. clekk.. clekk.. crebb.. clebb.. clekk..!!
Ujang memulai aksinya dengan menggenjot liang vagina Lily dengan gerakan maju mundur.

Terdengar keras erangan penuh birahi yang terus menerus keluar dari mulut Lily..
ketika Ujang mulai menggasak vagina sempit itu.

Mendengar erangan dan desahan nafsu dari mulut Lily.. membuat Ujang meningkatkan serangannya..
Ia makin bersemangat terus mengocok liang senggama Lily dengan penuh semangat.

Erangan dan desahan itu terdengar begitu seksi menawan di telinga Ujang.
Ia pun beberapakali mendesah penuh nikmat..
merasakan batang penisnya yang gagah itu bergesekan dengan bagian dalam liang senggama Lily.

“Eghhhh aashhhhhhh..!” Selang 10 menit kemudian Lily kembali mengejang.. dan mendesah penuh nikmat..
Karena ia kembali mencapai orgasmenya.

“Ogghhhhhh akkkuuuu kkkeeellluuuaaaarrrr llllaaaagggiiiiii..!! Heessssttttt..” desah Lily..
Hingga akhirnya seeerrrrr.. ssseeerrrr..! Cairan orgasme pun mengucur..
Membuat penis Ujang semakin cepat keluar masuk vagina Lily.. karena semakin licin.

Beberapa saat kemudian.. setelah membiarkan Lily dikuasai birahinya..
Sleppp..!! Ujang menarik batang penisnya dari liang vaginanya.
Dengan kedua tangannya, perlahan-lahan ia membuka buah pantat Lily yang putih dan semok itu.

Lily, yang masih dalam keadaan nungging, membiarkan Ujang meremasi buah pantatnya.
Ia berpikir.. paling Ujang begitu nafsu dengan pantatnya dan sekedar meremasnya.

Tetapi di lain pihak.. Ujang punya maksud tertentu.
Ujang terus memandang lubang anusnya dan dia berpikir, betapa nikmatnya lubang itu.

Ujang pun mengunci posisi nungging Lily supaya tidak bergerak dan membuka buah pantat yang mulus itu.
“Non cantik, Ujang masih mau ngentot lagi..” ujar Ujang kepada Lily.
“Ayo.. saya juga masih mau..” jawab Lily mempersilakan Ujang.. yang dikiranya akan menyetubuhi vaginanya.

Tetapi batang penis Ujang terarah ke lubang anusnya dan itu tidak disadari oleh Lily.
Ketika batang penis yang besar itu mulai menempel di lubang anusnya, barulah ia sadar.

“Jang, koq ngarahnya ke situ sih..?” Tanya Lily pada Ujang. Tetapi pertanyaan itu terlambat.
Karena Ujang sudah mengunci posisi nunggingnya.. dan mulai memasukkan penisnya menerobos lubang anus Lily.

“Iya non, Ujang mau entot lubang pantat non Lily..!”
Ucap Ujang sambil menekan penisnya perlahan-lahan.. menerobos lubang anus Lily.

“Aaahhh..!!! Jangan dong..!! Saya belum pernah.. aawwww..!! Sakit Jang..”
Rintih Lily memohon agar Ujang tidak mensodominya.

“Tenang aja non Lily, nyonya Linda juga sudah sering saya sodomi. Nanti lama-lama nikmat deh..” ujar Ujang santai.
“Aadduuhhh nggak ah Jang.. aaahhh sakit..”
Lily meringis menahan rasa nyeri dan memohon Ujang agar berhenti

Tetapi karena sudah dikuasai nafsu.. Slebbb..!!
Ujang terus menekan batang penisnya sedikit demi sedikit menembus lubang anal Lily.

Ada perasaan bangga juga dalam diri Ujang..
karena ia adalah orang pertama yang berhasil menjebol lubang anus Lily dengan penisnya.

Lily terus menerus mengerang dan tubuhnya tersentak hebat, saat penis Ujang menjebol masuk ke lubang anusnya.
Gila.. si Otong kalah ganas ini sih. Dia masih nurut kalau dibilang ‘jangan’.. keluh Lily dalam hati.

Ujang terus mendorong pantatnya..
sehingga batang penisnya akhirnya tenggelam sepenuhnya di dalam rongga anus Lily.
Untungnya penis jongos itu sudah belepotan cairan kewanitaannya tadi.. sehingga terasa agak licin.

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
 
Bimabet
:beer: .. melam dooG
eperibadi..

Noh di atas Nubi posting Eps 11 Cerita 113..
Sialkan dikenyot.. nyott.. :nenen:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd