----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
Cerita 113 – Skandal di Rumah
Eps. 09 – Lust Everywhere [1]
Akhirnya.. setelah satu jam lebih mereka menyetubuhi Lisa secara beramai-ramai..
tibalah saatnya untuk menyemprot sperma mereka.
Kembali mereka merebahkan Lisa di tikar.. Duldul dan Pak Midit mengocok batang penisnya ke arah muka Lisa.
Sedangkan Pak Rojak, Pak Sardil dan Ucek mengocoknya ke arah payudara Lisa.
Dan tidak lama kemudian.. Crooottt.. ccrroott.. ccrrooot.. !! "Eeggghhh.. ooohhh.."
Berkali-kali sperma kelima lelaki yang kental dan banyak itu muncrat.. menyemprot-nyemprot.
Menyembur kemudian tumpah ruah di wajah dan payudara Lisa.
Lisa sendiri sudah mengalami 6kali orgasme pada saat itu.
Pagi dinihari itu.. Lisa menikmati mandi sperma.
Nikmat sekali kelima lelaki itu karena bisa menikmati Lisa yang cantik.. putih.. bening dan seksi itu.
Sedangkan Lisa juga tampak begitu nikmat dalam birahinya.
Karena bisa menikmati 5 penis yang besar.. panjang dan keras.
Kemudian mereka mengelusi muka dan sepasang payudara Lisa dengan sperma mereka.
Mereka nampak lemas sekali karena tenggelam dalam nafsu birahi yang baru saja mereka tuntaskan.
Tak terasa sekitar 12 menit lagi pertandingan final itu hampir selesai.. dengan kedudukan 1-0 untuk Spanyol.
Maka Lisa buru-buru berdiri dan membersihkan mukanya yang lengket oleh sperma di wastafel yang butut itu..
lalu mengenakan pakaiannya.
Ketika Lisa akan memungut Cdnya..
tiba-tiba Duldul mengambil CD itu dan mengantonginya sebagai kenang-kenangan.
"Buat saya aja yah non. Kapan-kapan kita ngewe lagi yuk..?” Goda Duldul ke Lisa.
"Iya deh ambil saja..” Lisa tersenyum pada mereka..
Lalu dengan langkah gontai meninggalkan ruangan itu setelah mengambil HaPe dan alat chargernya.
Di dalam Lisa menemui Hans yang tampak asyik menonton sepakbola.
Ia nampaknya larut dalam euforia sepakbola..
sampai tidak peduli pacarnya lama meninggalkannya dan sedang digangbang orang lain.
Tak lama kemudian pertandingan itu usai dan Spanyol yang keluar sebagai juara dunia.
Lalu Hans dan Lisa bergandengan tangan meninggalkan caffe itu dan berjalan menuju mobil Hans untuk pulang.
Ketika sudah sampai di dalam mobil.. Hans mengajak Lisa untuk bercinta sejenak..
tetapi Lisa menolaknya dengan alasan sudah ngantuk sekali.
Lisa nggak berani melakukan hubungan seks dengan Hans saat itu..
Sebba badannya masih lengket dengan sperma dan tidak mengenakan CD.
Lisa khawatir Hans curiga padanya.. tetapi sebagai gantinya Lisa bersedia melakukan oral seks terhadapnya.
Maka Lisa membuka ristleting celana Hans, mengeluarkan penisnya dan menyepongnya.
Untungnya hanya sekitar 10 menitan Hans sudah mencapai orgasmenya dan Lisa menelan sperma Hans.
Kemudian Hans pun menstarter mobilnya meninggalkan tempat parkir.
Di pintu gerbang itu Lisa berjumpa dengan pak Satpam..
tukang parkir dan dua orang tukang yang tadi sudah menyetubuhinya.
Mereka tampak tersenyum kepada Lisa dan Lisa pun balas tersenyum pada mereka
“Siapa tuh..? Senyum-senyum ke lu gitu..?” Tanya Hans.
“Itu .. gua kan tadi nge-charge hape di pos Satpam pas mereka juga di sana gitu..” jawab Lisa
“Ooohh.. gitu..” Hans menanggapinya santai dan menyetir mobilnya.
-------ooOoo-------
Pagi itu sekitar pukul 9.00, setelah rumah sepi. Linda keluar dari kamarnya hendak berenang dan santai..
sambil tiduran di tepi kolam renang halaman samping rumahnya yang mewah.
Hawa yang sejuk, menggodanya untuk berenang di kolam renang di halaman samping rumahnya.
Kebetulan Linda memiliki berbagai macam pakaian renang yang dibelinya dari berbagai butik.
Linda kemudian memilah-milah pakaian renang mana yang akan dipakainya.
Apakah ia akan berenang dalam keadaan polos alias bugil.. karena di rumah hanya ada Ujang..
pembantu prianya yang saat ini sedang memotong rumput di sekitar taman samping, di sekitar kolam renang itu.
Ataukah ia akan berenang dengan bikini yang sangat sexy dan mampu menggoda Ujang.. jongosnya yang perkasa itu.
Bukankah Linda hampir setiap hari berani telanjang bulat..
dan malah seringkali disetubuhi oleh Ujang di rumahnya yang mewah itu.
Tetapi.. setelah dipikir-pikir akhirnya Linda memutuskan untuk memakai pakaian renang two pieces.
Jenis micro thong bikini yang baru dibelinya di sebuah butik.
Pakaian renang itu begitu tipis dan kecil.. sehingga tidak mampu menutupi bagian tubuhnya yang sexy.
Sesaat setelah mengenakan pakaian renang itu.. Linda memperhatikan tubuhnya yang begitu indah dan menantang..
tertutup oleh sepotong bra mini berwarna kuning muda..
yang hampir memperlihatkan sebagian besar payudaranya yang montok.
Terlihat jelas tonjolan puting susunya yang montok itu di balik bra yang kecil dan tipis itu.
CDnya.. yang juga berwarna kuning muda yang dipakainya begitu tipis dan kecil..
Dengan tali kecil yang diikatkan ke kiri dan kanan pinggangnya.
Tampak jelas bulu-bulu kemaluan Linda keluar dari sela-sela CDnya.
Begitu terpampang bebas paha dan buah pantat Linda yang bening, putih mulus yang gempal dan montok itu.
Penampilan Linda yang dibalut bikini jenis thong yang begitu menantang itu..
pasti akan membuat Ujang, jongosnya itu, naik birahinya.
Linda memang sengaja mau menaikkan birahi Ujang dengan pakaian renang yang amat sangat menantang itu.
Setelah puas memperhatikan keseksian tubuhnya di cermin, Linda kemudian mengambil krim sunblok.. dari meja riasnya.
Dan dalam pikirannya ia akan meminta Ujang untuk melumuri sekujur tubuhnya dengan krim itu sambil dipijat.
Lalu membiarkan Ujang dengan tangannya yang kasar merayapi sekujur tubuhnya yang bening dan mulus.
Dan selanjutnya tentu saja.. dengan penuh nafsu.. Linda akan menyerahkan tubuh indahnya untuk ditunggangi..
atau disetubuhi dengan begitu liar oleh Ujang.. jongos kampungan itu yang batang kemaluannya besar dan panjang..
Serta mampu memuaskan hasrat seksual Linda yang besar.
Sengaja Linda tidak menutup tubuhnya dengan handuk besar.. tetapi ia hanya membawa handuk kecil saja..
yang biasa digunakan untuk mengelap tubuhnya saat berkeringat di kala berolahraga di ruang fitness, di rumahnya.
Setelah siap.. Linda keluar kamar untuk memperlihatkan aksinya yang binal itu kepada Ujang, sang jongos perkasa.
Tetapi.. ketika Linda keluar dari kamarnya dengan bikini yang begitu super sexy..
Ia melihat adik iparnya Lily sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca majalah.
“Halo ci Linda, saya tadi sudah sampai sekitar 30 menit yang lalu.
Mampir sebentar mau ke Bogor, mau ajak cici sih.. soalnya malas berangkat sendiri..” kata Lily menyapanya.
“Yah.. kenapa semalam nggak telepon dulu..? Soalnya kalo mendadak begini susah juga.
Aku mau berenang dulu nih..” Sahut Linda kepada Lily.
“Aduh.. sexy banget pakaian renangnya. Ini kan jenis thong yah..!?” Tanya Lily.
“Iya nih Li.. cici baru beli dua hari yang lalu di butik di sekitar Jakarta Selatan.. jenisnya micro thong bikini.
Enak lho dipakainya, nggak ketat..” demikian sedikit penjelasan Linda.
“Tapi ci.. itu putingnya koq menerawang begitu..? Dan bulu jembutnya juga kelihatan.
Jadinya sexy banget kalo pakai jenis ini..” Liliy masih agak heran dengan penampilan Linda.
“Nggak apa-apalah, kan sexynya di rumah sendiri..” Linda memberi penjelasan ke Lily.
Lily memang berlagak tidak tau kalo dia pernah mengintip Linda..
yang sedang asyik bersetubuh dengan penuh nafsu di kamar jongosnya.
Pikiran Lily mulai jalan.. mungkin saja Linda mau menggoda jongosnya itu dengan penampilannya seperti sekarang ini..
dan ujung-ujungnya pasti ML.
“Iya.. kan ada Ujang, si jongos itu. Dan dia lagi beresin rumput di sekitar kolam renang.
Kalo dia lihatin terus, gimana ci..? Apa nggak rugi, badan yang putih mulus dan bening ini diliatin si Ujang..?”
Lily pura-pura bertanya demikian.
“Ah jangan berpikiran begitu Li, mana dia berani sama kita. Kita kan nyonya majikannya, dia pasti nggak berani.
Percaya deh..” Demikian pembelaaan diri Linda.
“Apa nanti si Ujang nggak napsu ci, kalo lihat cici pakai begini..?” Kembali Lily memancing-mancing.
“Nggak apa-apa koq. Kalo dia liatin terus, cuek aja. Hehehehe. Biar aja dia ngeliat.. kan kita bebas di rumah sendiri.
Ikut berenang aja yuk..@” demikian akhirnya Linda mengajak Lily, adik iparnya yang juga cantik..
putih dan mulus itu untuk ikut gabung berenang.
“Kalo gitu.. kenapa cici nggak berenang bugil aja..? Sekalian aja ngasih lihat semua ke Ujang. Hehehehe..”
Lily menimpali keberanian Linda.
“Pelan-pelan dulu dong. Aku sih berani aja berenang bugil di depan Ujang. Mau bukti..?
Ntar lihat aja. Yuk Li, ikut berenang..!”
Linda menimpali pertanyaan Lily.
“Benar nih..!? Ntar buktiin yah kalo cici berani berenang bugil di depan Ujang.. hihihi..!”
“Iya.. itu sih kecil..!” Linda lalu menarik tangan Lily ke dalam kamarnya..
untuk memilih pakaian renang jenis bikini yang juga tidak kalah sexy.
Linda mempersilakan Lily membuka pakaiannya dan memakai bikini jenis micro thong warna abu-abu.
Agak risih juga Lily bertelanjang di depan kakak iparnya..
sehingga Lily melakukannya di dalam kamar mandi yang ada di kamar tidur itu.
Sesaat setelah memakai bikini itu, Lily dapat melihat betapa tubuhnya juga begitu sexy.. putih sekali..
Bening dan menantang. Lily merasa agak risih memakainya..
Karena pasti akan menjadi tatapan mata Ujang yang liar itu.
Lily akhirnya cuek saja, toh ci Linda juga berani dengan bikini sexy seperti ini.
Lily yakin penampilan dirinya dan ci Linda yang dibalut bikini seperti ini, pasti akan membangkitkan birahi Ujang.
Dan seterusnya, Lily yakin, kalo ci Linda pasti berani bugil dan berbuat sesuatu yang gila dengan Ujang.
Sama seperti Linda, Lily tidak membalut tubuhnya dengan handuk besar..
tetapi mengambil handuk kecil yang sudah disediakan oleh Linda di tepi ranjang.
Dengan sedikit keberanian, Lily mulai keluar dari kamar itu dan menuju kolam renang.
Setelah Lily keluar dari kamar Linda yang indah itu..
Lily sudah tidak menemukan Linda di dalam ruangan rumah itu, kemudian..
Ah.. rupanya Linda sudah berada di sekitar kolam renang itu.
Benar saja.. Lily saat ini sedang melihat pemandangan yang menggairahkan.
Kakak iparnya itu bukan sekedar berbicara dengan Ujang, tetapi lebih dari itu.
Lily melihat, kalau bibir indah Linda sedang disosor dengan begitu buas oleh mulut jongosnya yang tebal itu.
Ujang yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana boxer dekilnya itu..
sedang asyik berpagutan dengan begitu nafsu.
Bahkan tampak jelas kalau tangan Ujang yang hitam itu sedang masuk ke dalam CD tipis..
Dan tengah mengobok-obok vagina Linda. Kini Ujang bukan hanya asyik menikmati bibir Linda..
tetapi juga asyik menyusu di payudara Linda yang bening dan montok itu.
Tampak sekali dengan begitu nafsu.. Ujang menikmati payudara Linda dan dengan jari tangannya mengorek vaginanya.
Hal itu membua Linda mendesah penuh gairah. “Eegghhh eeghhh eessshhhh aaahhh..!”
Mata Linda yang merem melek dengan rintihan yang keluar dari mulutnya serta gelinjang tubuhnya..
memperlihatkan kalau ia menikmati perlakuan nakal dan buas dari jongosnya itu.
Jelas sekali Linda, membiarkan perlakuan Ujang atas tubuhnya.
“Sudah jang, nanti aja, ada Bu Lily. Nggak enak ah..” akhirnya Linda meminta ujang untuk menghentikan aksinya itu.
“Sebentar lagi nyah, nih memek nyonya juga sudah basah..” kata Ujang sambil terus mengoboki vagina Linda..
yang sudah berlendir.. sebagai tanda sudah dikuasai nafsu.
“Iya Jang.. nanti kamu boleh ngewein nyonyamu ini sampai puas, tapi setelah Bu Lily pergi yah..!?”
Demikian pinta Linda pada Ujang.
“Iya deh, nyonya cantik yang seksi, kalo gitu, Ujang ngewein nyonya ntar aja. Tapi kalo bisa.. hehehehehe..” Ujang tertawa.
Linda kemudian menyahut: ”Kalo apa jang..? Ayo ngomong..”
“Kalo bisa sekalian ajak Bu Lily ngewe bareng.. pasti enak.. hehehehehe..” Ujang menyampaikan maksud liarnya ke nyonyanya.
“Huh dasar..!! Yah sudah.. lihat nanti. Sana kerja lagi beresin tanaman..!” Linda meminta Ujang untuk kembali bekerja.
“Beres nyah.. Ujang kerja lagi deh..” sahutnya yang agak menjauh dari Linda.. dan mulai bekerja membereskan taman lagi.
Lily menangkap pembicaraan Linda dengan Ujang.. apalagi mengenai permintaan Ujang itu.
Lily menilai.. di satu pihak ucapan Ujang memang kurang ajar, tetapi di lain pihak ucapan Ujang membangkitkan gairahnya.
Bukankah Lily pun sudah beberapakali menyerahkan tubuhnya disetubuhi oleh Otong..
yang sama seperti Ujang adalah seorang jongos.
Dan Lily juga pernah disetubuhi oleh Mamat, tukang antar ayam goreng –eps 2..–
Dan bukankah Lily sangat menikmati kocokan penis Otong dan Mamat yang besar dan panjang di dalam vaginanya.
Apalagi LIly juga tau kalau penis Ujang juga besar dan panjang..
mungkin saja kini adalah kesempatannya untuk menikmati penis mantap milik Ujang.
Linda saja sampai mendesah penuh nikmat.. tentunya hal yang sama akan dialami olehnya bila ia disetubuhi oleh Ujang.
“Ah biarkan saja.. lihat apa kata nanti deh..” Lily perlahan jalan ke arah kolam renang itu..
di mana Linda sedang rebahan di kursi tidur di pinggir kolam itu.
“Waduuhhh Li, kamu juga sexy lho dengan bikini seperti itu. Body kamu masih yahud banget deh..!” Puji Linda ke Lily.
“Ah biasa aja ci. Body cici lebih oke.
Kalau pakai bikini seperti ini pasti cowok yang ngelihatnya bisa ngaceng abis deh.. hehehehe..”
Lily pun memuji tubuh Linda yang juga masih indah kemudian mulai rebahan di kursi tidur yang ada di samping Linda.
“Tapi masih lebih indah body kamu, Li. Kan belum pernah melahirkan. Masih kenceng banget.
Kalo aku kan sudah pernah melahirkan si Merry..” timpal Linda.
“Iya, tapi masih tetap kenceng koq. Pokoknya yahud banget deh. Apalagi kulitnya putih bening.. pinggang cici juga ramping..
Pahanya putih dan berisi dan lagi payudara cici masih begitu bagus. Pokoknya top deh..”
Berkali-kali Lily memuji tubuh Linda yang indah.
“Iya dong, nggak rugi kan buang uang untuk permak body di Singapur. Jadi indah kan..?
Kapan nih kamu mau permak body juga di Singapore.. nanti aku kenalin sama dokter yang ok deh.
Rumah sakitnya juga ok banget..” Demikian penjelasan Linda pada Lily.
“Iya nanti aja deh setelah melahirkan yah. Kalo sekarang gimana ci, body saya..?”
Tanya Lily kepada Linda untuk menilai tubuhnya.
“Bagus kok, putih, bening dan payudara kamu kelihatannya tambah montok nih! Apa rahasianya yah..?”
Balik Linda bertanya pada Lily.
Ketika ditanya begitu, Lily menjadi agak malu karena memang payudaranya bertambah besar..
Apalagi setelah Otong sering menyetubuhinya dengan begitu nafsu..
sambil meremas payudaranya atau mengenyot putingnya dengan rakus.
Untungnya payudara Lily tidak kendor atau turun. Payudara itu masih kencang dan membusung..
sampai Linda pun memuji tubuh dan payudaranya.
“Ah nggak diapa-apain koq ci, mungkin karena branya aja yang kekecilan. Memang sexy yah ci..?” Tanya Lily ke Linda.
“Wah pokoknya, seksi deh payudara kamu, Li. Beruntung deh kita mendapat karunia tubuh yang indah.
Kan nggak malu kalau dipamerin, betul kan..?” Demikian ungkap Linda.
“Ah dipamerin ke mana..? Paling ke suami aja. Tapi kalo ci Linda..
kelihatannya suka pamerin body juga ke orang lain selain suami yah..? Hayo ngaku aja, hehehehehe..!”
Demikian goda Lily kepada Linda.
“Iiih.. ke siapa lagi sih..? Jangan ngawur yah, nanti aku cubit lho teteknya..!?”
Sahut Linda kepada Lily sambil mencolek dan agak meremas sedikit payudara Lily yang juga menantang itu.
“Hihihihi geli ci.. geli ah. Hihihi, jangan dicubit dong. Tuh si Ujang ngeliatin kita terus..!”
Kata Lily sambil melirik ke arah Ujang..
karena jongos itu sebentar-sebentar selalu memandang ke tubuh mereka yang dibalut bikini sexy itu.
“Ci, katanya mau bereng bugil di depan Ujang..!? Mana buktinya..!?” Lily mengingatkan Linda dengan nada menantang.
“Oke.. lihat aja. Tapi pelan-pelan dong bugilnya, Jangan buru-buru, kan nggak enak. Sabar yah..”
kata Linda meyakinkan Lily.
“Jang sini sebentar..!” Linda dengan kuasa sebagai seorang nyonya majikan memanggil Ujang, pembantunya itu.
“Iya nyah. Kenapa nyah..?” Tanya Ujang yang masih bertelanjang dada menghampiri nyonya Linda.
Kelihatan sekali badan Ujang yang kurus dan hitam itu dibasahi keringat.
“Kamu bisa berenang juga kan, Jang..? Yuk ikut berenang bareng..!” Ujar Linda mengajak Ujang untuk ikut berenang.
“Tapi saya masa pakai celana ini nyah..? Kan saya nggak punya celana renang..”
Ujang menyampaikan pendapatnya ke nyonya Linda.
Tatapan mata jongos itu tanpa berkedip memandangi tubuh telanjang yang berbalut bikini tipis dan sexy..
yang dikenakan nyonya majikannya itu.
“Tapi, kamu pakai celana dalam kan..?” Tanya nyonya Linda kepada Ujang.
“Saya pakai celana dalam Nyah. Apa celana boxernya ini saya lepas aja..?” Tanya Ujang kepada nyonyanya itu.
“Yah sudah buka aja celana boxernya. Pakai celana dalam aja. Yuk ikut berenang bareng..!”
Nyonya Linda meminta Ujang untuk melepaskan celana boxernya itu.
Ujang pun lalu membuka celana boxernya di hadapan nyonya majikannya dan Lily.
Ketika celana boxer itu sudah lepas dan Ujang hanya mengenakan CD berwarna hijau dan sudah agak kumal itu..
Tampak kekaguman dari raut wajah kedua perempuan yang tidak lain adalah majikannya.
Linda dan Lily dapat melihat sesuatu yang membonggol besar di selangkangan Ujang.
‘Gundukan’ di selangkangan Ujang tampak begitu besar.. seperti mau lompat keluar dr CD kumal itu.
Meski pun tubuh Ujang begitu hitam dan kurus..
tetapi keistimewaannya ada di tengah selangkangannya yang membonggol besar itu.
Ini memperlihatkan.. betapa Ujang memiliki batang kemaluan yang begitu besar dan panjang.
Kemudian Linda bangkit dan siap mau berenang, tetapi tiba-tiba ia tidak jadi nyemplung ke kolam itu.
Linda lalu mengambil krim sunbloknya itu dan melumuri lengannya dengan krim itu..
Tetapi ia tidak bisa melumuri bagian belakang tubuhnya.
Tadinya Linda mau meminta tolong Lily untuk mengolesi tubuhnya dengan krim itu..
tetapi supaya situasi tidak menjadi kaku, justru Ujang yang diminta tolong untuk melakukannya.
“Jang sini dulu, olesin krim ini di badanku dulu yah..” pinta Linda kepada Ujang.
“Iya nyah..” kata Ujang sambil mendekati nyonya Linda yang sudah tengkurap itu.
Linda pun mengedipkan matanya ke Lily.. seperti memberi tanda kalau ‘pertunjukkan’ akan segera dimulai.
Lily pun menanggapinya dengan tersenyum kepada Linda. Dan Lily paham kalau Linda akan memulai aksinya itu.
“Sini olesin di pundak dulu, lalu ke kaki yah..! Pokoknya semua badan saya diolesin krim ini yah..”
Linda menyuruh jongosnya itu. Ujang pun menimpalinya dengan patuh.. “Iya Nyah..”
Diambilnya krim itu dan sambil membungkuk, Ujang mulai melumuri tubuh bagian belakang nyonya Linda.
“Sambil sekalian dipijit yah. Biar nggak pegel..” ci Linda kembali memberi perintah ke Ujang.
“Iya nyah, beres deh..!” Sahut Ujang menanggapi keinginan nyonya Linda.
Tampak terlihat oleh Lily, Ujang mulai mengolesi dan memijat tengkuk nyonya Linda.
“Eegghh.. pijitanmu enak juga, Jang..” puji Linda kepada pembantunya itu.
“Iya nyah, kalo untuk pijit aja sih gampang..” kata Ujang sambil terus memijati pundak nyonya Linda.
Dan ketika Ujang mulai menggerakkan telapak tangannya meyusuri punggung yang putih mulus itu..
seakan ada sesuatu yang menghalanginya, yaitu tali bra bikini itu.
Mengetahui hal itu, Linda kemudian meminta sesuatu kepada Ujang..
“Kalo talinya menganggu. Dilepas aja, Jang..!”
“Iya nyah..” kata Ujang sambil menarik simpul pengikat tali bra bikini di belakang punggung Linda.
Kini ikatan itu sudah lepas dan tali itu sudah tidak menganggu punggung Linda untuk diolesi krim.
Saat Ujang terus mengolesi dan memijat bagian belakang tubuh nyonya majikannya itu..
Tiba-tiba Linda menarik tali bra bikini itu dan dalam keadaan masih tengkurap..
Linda menaruh bra bikini itu di meja samping kursi tidur.
Terlihat jelas gundukan payudara yang sudah bebas dari penghalang itu.. menempel di kursi tidur.
Pijitan lembut dari Ujang rupanya membuat Linda berkali-kali melenguh penuh nikmat.
Apalagi ketika Ujang mulai mengelus bagian samping kiri dan kanan tubuh nyonya Linda..
dan terus naik ke ketiak dan terus merambat ke lengan Linda.
Beberapakali tangan Ujang menyentuh bagian pinggir payudara Linda.
Hal itu tentu saja membangkitkan gairah dalam diri nyonya Linda.
Lagi-lagi ketika Ujang mulai mengolesi krim kearah pinggang bagian bawah dan menuju ke pangkal paha bagian dalam.
Tangan Ujang terhalang oleh CD bikini itu.
Lily yang menyaksikan caranya Ujang mengolesi dan memijat tubuh ci Linda.. mulai terangsang juga.
Kini ia melihat sesuatu yang lebih menggairahkan lagi.
“Tali celana dalamnya di lepas aja, Jang..” pinta Linda kepada Ujang.
“Oke nyah..” kata Ujang kepada nyonyanya.
Ujang pun menarik simpul ikatan CD bikini itu. Lalu Linda memberi perintah lagi kepada Ujang..
“Jang, CD saya dilepas aja. Taruh di meja, di samping bra itu..!”
Ujang pun kembali melakukan apa yang diperintahkan Linda.
Dia pun menarik CD itu, hingga lepas dari tubuh Linda dan meletakkannya di meja seperti diperintahkan Linda.
Kini Linda yang masih tengkurap itu.. sudah tampil telanjang polos bagian belakangnya di hadapan Ujang..
yang masih mengolesi tubuh belakangnya dengan krim.
Ketika tangan Ujang mengolesi bagian pantat Linda..
tampak sekali Ujang begitu nafsu meremas pantat yang putih dan gempal itu.
Hal itu membuat nyonya majikannya mendesah dalam lingkup birahi.. ”Eeggghhh Jang. Enak, pijitin terus Jang..”
Kini Ujang akan mengolesi bagian paha bagian dalam. Perlahan telapak tangannya yang hitam dan kasar itu..
menyusuri paha yang putih dan mulus itu, terus ke bagian lipatan paha dalam Linda.
“Eeeggghhhhh.. aaahhhh..” Linda mendesah penuh nikmat.
Telapak tangan Ujang terus merambat ke pangkal paha Linda..
Dan Lily melihat.. sepertinya Ujang menyentuh bagian yang sangat sensitif dari tubuh Linda.
Linda yang mendapat perlakuan seperti itu semakin membuka pahanya dan mengangkat sedikikit pantatnya..
Seolah-olah mempersilakan tangan Ujang menyentuh kemaluannya.
Agak lama tangan Ujang bermain di bagian itu.. sehingga membuat Linda mendesah penuh gairah.
Tak lama kemudian Ujang mengatakan sesuatu ke Linda: ”Nyah, bagian belakangnya sudah selesai..!”
“Oke.. sekarang yang bagian depan yah. Sekalian dipijit yang enak yah..” sahut Linda sambil membalik tubuhnya.
Lily agak terkejut dan kagum akan keberanian kakak iparnya ini.
Dan kini tampaklah tibuh bagian depan Linda yang begitu indah, terpampang polos..
Bugil di hadapan Ujang, jongosnya itu.
Tidak ada perasaan sungkan dari Linda.. ketika Ujang menatapi sepasang payudara yang bebas..
tanpa penghalang dengan putingnya yang berwarna kemerahan.
Dan Linda juga sengaja membiarkan Ujang menatap bulu kemaluan yang lebat dan vaginanya yang agak mengintip itu.
Linda sudah terlentang bugil polos, tanpa penutup sedikit pun di hadapan jongosnya.
Kemudian Linda mengatakan sesuatu yang mengejutkan.. “Jang, kamu pijitan tetek saya yah..!”
“Beres nyah..!” Sahut Ujang sambil mengangkat sepasang tangan nyonya majikannya..
Kemudian meletakkannya di atas kepala Linda.. sehingga tampak ketiak Linda yang begitu putih dan merangsang.
Dengan posisi tangan di atas kepala, membuat payudara Linda semakin membusung dan menantang.
Ujang mulai mengambil krim dan melumuri telapak tangannya dengannya, lalu..
"Aaagghhhh Jaaangg, eennaakkkksss sekkaalliih. Ooouuggghhhhsss..!!”
Demikian suara rintihan yang keluar dari mulut Linda, ketika Ujang mulai meremas payudara yang montok itu.
”Terus remas yang nikmat Jang.. Oooghhhssttt. Pijat putingnya.. oooggghhhhss..”
Linda merintih ketika Ujang meremas sambil mempermainkan puting payudaranya yang semakin menegang itu.
Mata Linda merem melek sambil mendesis penuh gairah, saat Ujang mulai meremas dengan begitu keras.
“Remas yang kenceng, Jang..” pinta Linda yang sudah diliputi nafsu.
Nafsu birahi yang sudah menjalari sekujur tubuh Linda.. sepertinya sudah melepas perasaan malu..
bahwa di hadapannya ada Lily.. adik iparnya.
Tetapi di lain pihak, tindakan Linda dengan Ujang, memberikan sensasi tersendiri..
Sehingga birahi Lily pun lama-lama mulai naik.
“Teteknya montok yah nyah. Putih dan mulus lagi. Benar-benar mantep. Pentil teteknya juga sudah ngaceng..!”
Puji Ujang kepada nyonya Linda..
Sambil terus meremas payudaranya yang putih mulus menantang itu dengan tangannya yang hitam kasar itu.
CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------