Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..

[Part 1.3] – Penyusup Tengah Malam

“Hhm.. hhmm.. hhmm..”
desahan Rita terdengar tertahan kocokan penis Black di mulutnya.
Apalagi kini laki-laki mesum itu memegang kepalanya.. sehingga Rita sama sekali tidak bisa menggerakkan kepalanya.

Akibatnya wanita cantik itu pun dibuat megap-megap sewaktu menarik nafasnya.
Beberapa menit kemudian penis Black sudah terlihat sangat tegang..
kemudian Black menurunkan badannya dan mengarahkan penisnya ke vagina Rita.

Mengetahui apa yang akan dilakukan Black, Rita membuka makin lebar kedua kakinya.
Pria tua itu kemudian memasukkan penisnya yang besar ke dalam vagina Rita secara perlahan.
Rita terlihat masih menahan sakit ketika penis Black yang besar mulai memasuki vaginanya.

Setelah penis Black masuk seluruhnya.. ia mulai menggerakkan penisnya keluar sampai hanya tinggal kepala penisnya.
Kemudian memasukkan seluruh penisnya kembali secara perlahan ke dalam vagina Rita..
Hal tersebut dilakukannya berulang-ulang dengan menambah tempo iramanya makin lama makin cepat.

Rita terlihat menikmati permainan Black.. erangan-erangan kecil keluar dari mulutnya..
menyertai gerakan pinggulnya mengikuti irama permainan Black.

Tempo permainan dan genjotan penis Black semakin cepat, racauan Rita semakin kencang.
Matanya merem melek menikmati genjotan-genjotan penis Black di vaginanya.

Ia juga menciumi, menjilati dan sedikit menggigit puting kedua payudara wanita itu secara bergantian.
“Terus.. terus.. jaaanngaan berheen..ti..!!” Teriakan kecil keluar dari mulut Rita.

Sekujur tubuhnya mengejang hebat sampai badannya melengkung ke belakang..
SEementara kedua tangannya merangkul leher Black dengan kencang.

“Oooohhhhh..!!” Lolong Rita ketika dia di puncak orgasmenya.
Tapi Black belum terlihat tanda-tanda akan orgasme.

Black kemudian memindahkan posisi Rita.. sehingga sekarang tiduran sambil menyamping.
Tanpa memgeluarkan penisnya dari vagina Rita.. Black memindahkan tubuhnya ke belakang Rita..

Sehingga sekarang mereka berdua terbaring menyamping.. dengan Black berada di belakangnya.
Black kemudian kembali melanjutkan genjotan penisnya yang sangat besar itu di vagina Rita.

Tangan kiri Black.. melalui sela-sela ketiak Rita dapat dengan bebas memijat-mijat kedua payudara dan klitoris Rita.
Rita kembali tenggelam dalam nafsu seksnya.. matanya terlihat sayu..
Mulutnya terbuka sedikit dan tanpa sadar Rita mengangkat kaki kirinya ke atas.

Gerakan-gerakan Black semakin ganas. Rita tergoncang-goncang dengan hebatnya..
Racauan-racauan keluar dari mulut Rita sudah berubah menjadi terikan-teriakan kenikmatan.

Black kembali mengubah posisi Rita lagi. Kali ini wanita itu dimintanya tengkurap menungging..
Lalu Black menyetubuhi Rita dengan gaya doggy style. clebb-clebb.. clebb.. crebb.. clebb-clebb..!!

Black menggenjot penisnya dari belakang dengan tempo yang berubah-ubah.
Kadang cepat sekali dan secara tiba-tiba memelankan genjotannya.. kemudian cepat lagi.

Hal ini membuat Rita semakin tidak bisa mengontrol dirinya.
Kepalanya tertunduk dan bergerak ke kanan kiri tidak beraturan.
Tangan Rita kembali meremas-remas sprei tempat tidur dengan kencangnya.

Kepala Rita terdonggak ke atas.. kedua matanya terpejam rapat dan mulutnya terbuka lebar..
Tubuhnya tergoncang-goncang keras karena sodokan-sodokan penis Black ke dalam vaginanya.

Black menghentikan gerakannya untuk beberapa saat,
Kemudian setelah beberapa saat Black kembali menggenjot penisnya dengan kencang.

“Wah, kayaknya lagi asik nih..!” Seru Obenk yang secara tiba-tiba masuk ke kamar..
ketika Black sedang asik menyenggamai Rita.
Black memandang sebal Obenk karena dianggap mengganggunya.

“Gue boleh ikutan ga, boss..???” Tanyanya cengengesan..
sambil matanya menatap nanar tubuh telanjang Rita yang sedang digauli Black.

Dengan wajah sebal Black menghentikan hujaman penisnya ke vagina Rita.
Lalu dengan berat hati akhirnya Black memberikan isyarat memberi ijin kepada Obenk untuk turut serta.

Obenk yang sudah telanjang.. kini ikut naik ke ranjang.. berlutut di hadapan wajah Rita..
Yang kini sedang melakukan doggy style. Tangannya mulai menjamahi setiap lekuk tubuh Rita yang indah.

Tangan-tangan kasar mereka mulai bergerilya di sekujur tubuh telanjang Rita.
Ia meraih tangan Rita dan meletakkannya pada penisnya.

Segera dia mendesah nikmat karena penisnya dikocok perlahan oleh jari-jari lentik itu.
“Sekarang emut punya gue..!”Perintah Obenk kepada Rita.

Entah setan apa yang sedang merasuki Rita.. sehingga dia begitu pasrahnya menuruti mereka.
Mula-mula dia mulai dengan menyapukan lidahnya pada permukaan batang penis Obenk..
hingga ke kepala penisnya.. lalu dia mengulum penis itu dalam mulutnya.

Lidahnya bergerak liar menyapu batang dan kepala penisnya yang mirip jamur dan agak bau itu.
Obenk merasa keenakan dengan kuluman dan jilatan wanita itu. “Uuhh.. enak.. asyik Non terus..!”
Desah Obenk sambil menggoyang pinggulnya seolah sedang menyetubuhi mulutnya.

Rita membenamkan penis itu dalam mulutnya.. di dalamnya lidahnya bergerak mengitari penis itu dan ujungnya.
Diameter penis Obenk tidak sebesar Black.. jadi kali ini tugasnya agak ringan.

Kepala Rita kini mulai maju-mundur sambil menyedoti penis itu.. hmm.. terasa asin dan aromanya tidak sedap.
Tapi Rita sudah tidak peduli lagi.
Ketika sedang larut melayani penis Obenk, dia merasakan ada sepasang tangan mendekapnya dari belakang.

Sebuah telapak tangannya meraih payudara kirinya, dan telapak tangan lain menggerayangi kemaluannya.
“Eemmm.. mmm..!!” Demikian suara yang keluar dari mulut Rita.

Lalu Black meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Ckebb..! Jlebb..!!
Black kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Rita dari belakang.
Black menghentak pinggulnya pelan.. sehingga penis itu makin terdorong masuk diiringi erangan Rita.

Kemudian sekali lagi dihentakkan dengan lebih bertenaga..
Sehingga Rita pun mendesah lebih panjang dengan tubuh mengejang.
Penis itu kini telah menancap pada vaginanya. Tubuh keduanya telah bersatu kembali dalam posisi doggy style.

Sebentar saja Black sudah kembali menggenjot tubuh Rita.
Black memulainya dengan gerakan lambat.. lama-lama Rita yang lebih aktif menggerakkan tubuhnya.

Hal ini membuat Black semakin bernafsu.. clebb-crebb-crebb-clebb-clebb-clebb-crebb-crebb..!!
Frekuensi genjotannya makin meningkat beradu dengan goyangan tubuh wanita itu.

Rita merasakan vaginanya penuh sesak.. sedangkan Black merasa penisnya diremas-remas oleh dinding vagina Rita.
Tubuh Rita semakin basah oleh keringat.. ia semakin tak sanggup menahan sensasi nikmat..
yang melanda tubuhnya sedemikian hebat hingga membuat wajahnya memerah.

Rita saat ini merasakan kenikmatan genjotan penis Black di vaginanya.
Penis besar itu terasa begitu sesak membuka dinding vaginanya.
Gesekan demi gesekan penis itu pun semakin membawa wanita itu terbang terbuai ke dalam gelora nafsu birahi.

“Aaakkh.. oohh..” desah Rita sambil melepas penis Obenk dari mulutnya.
Kini Rita dapat dengan bebas berteriak dan mengekpresikan kenikmatan yang ia peroleh dari Black.

Crebb-crebb-clebb-crebb-crebb-clebb-clebb..!! Black pun kian mengencangkan genjotan penisnya..
Sambil menahan gelombang dasyat yang kini menggantung di ujung penisnya.

“Aaaakkhh..!!” Rita berteriak kencang. Ia mencapai klimaks..! Srrrr.. srrrr.. srrr.. srrr..
Beberapa detik kemudian giliran Black yang berteriak, “Ooohhh..!!” Crett.. crott.. crett.. crett..!!
Iapun mengalami klimaks dengan menumpahkan spermanya ke dalam vagina Rita tanpa melepaskan penisnya.

Beberapa saat setelah orgasme tadi.. Black melepaskan penisnya dari vagina Rita.. lalu mengubah posisinya..
Rita kembali dalam posisi terlentang. “Dari pertama dateng tadi gua udah horny banget sama cewek ini.
Ga nyangka juga bisa dapet kesempatan kaya gini..” kata Obenk sambil memegang payudara Rita.

Payudara yang hangat.. kenyal dan berkulit halus. Lalu ia menunduk dan melumat payudara wanita itu dengan mulutnya.
Mata Rita terpejam merasakan jilatan dan emutan pada kedua payudaranya
Serta tangan-tangan kasar yang menggerayangi tubuhnya.

Baru kali ini Rita merasakan buaian pada banyak titik sensitif di tubuhnya dalam waktu bersamaan..
Sehingga desahan nikmat pun keluar dari mulutnya dan tubuhnya menggeliat-geliat nikmat.
Walau ada perasaan risih.. dirinya tak kuasa untuk menolaknya.

Lalu Obenk menopang punggung Rita dengan satu tangannya..
Posisi wanita itu kini terduduk di ranjang dan tangan satunya terus menggerayangi tubuhnya sambil berciuman.

Rita mendesah tertahan di sela percumbuannya.. karena jari-jari Black makin liar keluar masuk di vaginanya.
Pada payudara kanannya ia merasakan isapan dan jilatan.. sedangkan yang kiri ia merasakan putingnya dipilin-pilin.

Kedua bagian sensitif itu pun makin menegang karenanya.
Libido yang semakin tinggi menyebabkan Rita semakin bergairah bercumbu dengan Obenk.

Kemudian Obenk kembali membaringkan tubuh Rita dan bertukar tempat dengan Black.
Black berlutut di samping kepala Rita.. menginginkan penisnya kembali dioral.

Lalu ia mengarahkan penisnya ke wajah Rita.. kemudian dia menempelkan kepala penisnya..
yang masih tampak basah akibat pergumulan tadi ke bibir wanita itu.

Rita dapat melihat dengan jelas penis hitam pria itu mendekati wajahnya..
tanpa sadar Rita menggerakkan tangan meraih penis besar berurat itu.

Tubuhnya bekerja secara otomatis mengikuti naluri seksnya.
Rita menjulurkan lidah menjilati lubang kencing Black disertai gerakan mengocok perlahan.
Rita pun patuh membuka mulutnya untuk dimasuki penis penjahat itu.

Black sangat menikmati saat penisnya menyentuh lidah dan gigi Rita lalu dihangatkan oleh ludahnya.
Naluri seksnya membimbingnya menjilati dan mengisap penis itu tanpa menghiraukan rasa jijik.

Lidahnya bergerak memutari kepala penis yang seperti cendawan itu.
Buah zakar itu sesekali menumbuk hidungnya karena pria itu memaju-mundurkan pinggulnya perlahan..
Seperti gerakan bersetubuh. Saat itu Obenk sedang menjilati tubuhnya mulus telanjang.

Semakin dikulum penis itu semakin mengeras dan bangkit kembali..
sehingga mulutnya terasa makin sesak.. apalagi ketika pemiliknya menekan hingga menyentuh tenggorokannya.

“Kalau gua suka memeknya.. gondrong banget, demen gua yang kaya gini..!”
Kata Obenk sambil merabai vagina Rita yang ditumbuhi bulu-bulu lebat.

Jari-jari pria itu mengeseki bibir vaginanya.. membuat nafasnya semakin memburu..
Hingga tak sanggup lagi menahan desahannya.

Obenk memposisikan wajahnya di antara kedua paha Rita..
Lalu pria bertato itu membenamkan wajahnya pada selangkangan Rita dan mulai menjilatinya.

Dengan rakus Obenk menjilati vagina yang berbulu lebat itu. Kedua jarinya merenggangkan bibir vaginanya.
Blekk..!! Terkuaklah bagian dalamnya yang merah dan berlendir itu.

Tubuh Rita makin bergetar merasakan lidah pria itu mengais-ngais vaginanya.
Terlebih ketika lidah itu menyentuh klitorisnya. Obenk membuka paha wanita itu lebih lebar..
Sehingga ia makin leluasa menjilat dan mengisap wilayah sensitif itu.

Rita semakin larut dalam birahi akibat perlakuan Obenk.. tanpa disadari ia semakin asyik menikmati tugasnya..
Mengoral penis Black.,! Obenk bukan saja memainkan lidahnya di liang kenikmatan itu.

Jari-jarinya pun ikut bermain di sana. Ia menyentil-nyentilkan lidahnya pada daging kecil sensitif itu..
menyebabkan pemiliknya menggelinjang nikmat.

Beberapa saat kemudian.. Rita merasakan desakan pada vaginanya.
Dia menggerakkan bola matanya untuk melihat ke sana.. ternyata si Obenk sudah tidak menjilati vaginanya.

Dia tengah mendorong-dorongkan penisnya untuk memasuki vagina itu.
“Ahh..!! Sakit bang.. aahh.. ahh.. jangan keras-keras..!!” Rintih Rita..
Meminta Obenk mengurangi kebrutalannya menyodok vaginanya dan remasannya yang kasar pada payudaranya.

Kali ini Obenk cukup pengertian.. dia mengurangi kekasarannya..
Slebbb.. clebb..! Dengan perlahan ia menancapkan penisnya secara pada liang vagina Rita yang basah.

Setelah merasakan nikmatnya jepitannya mulailah Obenk memompa wanita itu. clebb.. clebb.. crebb..!!
“Aahh.. oohh.. mmmm.. mmm..!”
Rita kembali memasukkan penis Black ke dalam mulutnya dan meneruskan isapan-isapannya.

Obenk menggenjot Rita dengan kecepatan makin naik.. kedua kaki wanita itu dinaikkan ke kedua bahunya.
Rita juga ikut menggerakkan pinggulnya mengimbangi permainan pria itu.

Kuluman dan jilatan Rita yang sensasional membuat Black tidak bisa menahan ejakulasinya.
“Oohhh..!” Black mendesah dan menjambak rambut panjang Rita dengan gemas.

Rita merasakan cairan kental hangat mengisi mulutnya yang langsung ditelannya.
Kali ini spermanya tidak terlalu banyak akibat ejakulasi sebelumnya.
Setelah itu Black terkapar di sebelah Rita yang masih bergumul dengan Obenk.

Obenk semakin bernafsu menggenjoti Rita.. setelah melihat pemandangan yang sangat sensual barusan..
ketika wanita itu sedang menyedoti penis Black yang sedang orgasme..
belum lagi ditambah dengan buah dadanya yang berguncang-guncang.

“Yes.. yes.. aaahhh.. uuhh.. oh..!!”
Desah Rita menggelinjang nikmat, tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
Tak lama kemudian Rita kembali merasakan sudah di ambang orgasme.

Ia memutar-mutar pinggulnya menambah sensasi nikmat.. hingga akhirnya ia tak sanggup lagi menahannya.
Tubuhnya mengejang dan menekuk ke atas dan mulutnya mengerang panjang.

Obenk menyusul semenit kemudian dengan menekan dalam-dalam penisnya.. Jleghh..!!
Crett.. crett.. crett. crett..crett..!! Ia menyemburkan spermanya di dalam sana.
Wajahnya menyeringai keenakan.. mengekspresikan kenikmatan yang luar biasa dari puncak birahinya.

Lalu pria bertato itu ambruk di atas tubuh Rita.. sesekali bibirnya menciumi pipi dan bibir wanita itu.
Dia ingin merasakan sebanyak mungkin kehangatan tubuh wanita ini yang belum tentu bisa dirasakannya kemudian hari.

“Ayo, non.. sekarang sama gue lagi..!” Black seolah bisa membaca pikirannya.
Dia membantunya berdiri dan mendudukkannya di pinggir meja rias yang ada di kamarnya.

Jlebb..! Black langsung menusukkan penisnya ke vagina Rita. clebb-crebb-crebb-clebb-clebb-clebb..!!
Lalu Ia mulai menggenjotkan batang penisnya dengan cepat keluar masuk liang vagina Rita.

“Aahh.. oohhh.. ahhh..!!” Desah Rita dengan tubuh menggelinjang..
Kedua belah pahanya melingkari pinggang Black dan tangannya memeluk erat tubuh gempal pria itu.

Tiba-tiba Rita merasa tubuhnya terangkat dari meja..! Ternyata Black memang telah menjauhkannya dari meja..
Hanya pahanya saja yang kinii ditopang oleh kedua tangan kokoh Black.

Secara refleks Rita makin mempererat pelukannya kepada Black yang kini tusukan-tusukan penisnya makin terasa.
Bahkan secara naluriah dia pun turut menggoyangkan pinggulnya.

Black sangat gemas melihat payudara Rita yang terguncang-guncang..
Juga wajahnya yang makin bersemu merah karena terangsang berat.. sehingga tempo genjotannya makin bertambah.

“Enak kan, non ? Hehehe.. sama suamilu belum pernah seasyik gini kan ?” Ejek Black.
“Iyah bang.. enak.. ahhh.. enak banget..!”
Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Rita yang tengah dilanda birahi tingkat tinggi.

Sekitar lima menit lamanya Black menggenjot Rita dalam posisi demikian. Rita takjub akan keperkasaannya.
Dengan suaminya.. dia pernah mencoba posisi ini.. namun tidak bertahan lama.
Karena gaya ini memang memakan banyak tenaga untuk menggenjot dan menopang berat badan sang wanita.

Vagina Rita makin becek.. sehingga terdengar bunyi berdecak setiap selangkangan mereka bertumbukan.
Lalu sambil berpelukan.. tanpa melepaskan penisnya dari vagina Rita..
Black memapah tubuh Rita kembali ke ranjang dan membaringkannya.

Kemudian Black kembali mengenjot penisnya ke vagina Rita. Ketika merasa di ambang orgasme..
Dia menghentikan tusukannya. Ia ingin menikmati tubuh wanita itu sepenuhnya.. sehingga tidak mau cepat-cepat keluar.

Kini diperintahkannya Rita menaiki penisnya.
Tidak terlalu sulit penisnya memasuki vagina itu karena sudah basah dan licin.
Erangan Rita turut mengiringi proses penetrasi itu hingga akhirnya penis itu tertancap seluruhnya.

“Mmhhh.. enak.. memek non masih legit aja..!”Gumam Black merasakan himpitan dinding vagina Rita terhadap penisnya.
Tanpa menghiraukan ocehan Black.., Rita mulai menggoyangkan tubuhnya naik-turun.

Secara refleks tangannya yang saling genggam dengan tangan pria itu..
membimbingnya ke salahsatu payudaranya seolah meminta pria itu meremasinya.

Black mulai memainkan payudaranya dan tangan satunya menelusuri tubuh yang molek itu.
Merasakan kulitnya yang halus dan lekuk tubuhnya yang indah.
Rita sudah semakin hanyut dalam persetubuhan itu walaupun pada awalnya dilakukannya dengan terpaksa.

Ketika masih menikmati posisi woman on top.. Obenk mendekati Rita dan membisikkan sesuatu di telinganya.
“Saya cobain disini yah Non, pasti lebih seret..!” Pintanya.

“Jangaann.. saya.. saya belum pernah..” ucap Rita dengan nafas terengah.. “Sepertinya sakit..”
“Nggak juga kok Non, awalnya aja sakit, nanti juga enak apalagi kalo dua kontol sekaligus gini..”
Rayu Obenk meyakinkannya.
“T-tapi jangan kasar-kasar Bang..” pinta Rita memberi persetujuan ajakan Obenk main belakang.

Obenk segera mengambil posisi di belakangnya. Pantat wanita itu diangkatnya sedikit..
Cuh.. cuh..!! Ia meludahi penisnya.. lalu slebb.. memulai proses penetrasinya secara perlahan-lahan.

“Tahan dikit yah Non..?” Kata Obenk. Rita merintih-rintih merasakan perih pada daerah itu..
karena baru pertamakali melakukannya lewat situ.
Tangannya mencengkram erat lengan Black dan sprei di bawahnya.

Black yang di bawah asyik saja menggerayangi payudara Rita yang menggelantung di dekat wajahnya..
sambil menunggu proses penetrasi.. dia menciumi kedua daging kenyal itu dan mempermainkan putingnya.

“Aaakkhh.. adddduuhhh.. sakit.. oohh.. pelan-pelan bang..!!” Rita merintih sampai air matanya keluar.
Tubuhnya serasa dikoyak-koyak. “Dikit lagi nih Non, sabar yah.. ahh.. ahhhh..!!”

Obenk juga mengerang sambil mendorong penis itu lebih dalam lagi.
Lalu mendiamkan dulu penisnya di dalam dubur Rita.. sambil mengurut-urut pantatnya..
memberi rasa nyaman sekaligus membiarkannya beradaptasi.

Setelah beberapa saat Obenk mulai menghujamkan penisnya perlahan.
Rita merintih karena sakit yang juga bercampur nikmat.
Dalam waktu bersamaan.. Black juga menggoyangkan pinggulnya dari bawah.

Genjotan tubuh mereka semakin lancar.. Rita mulai merasakan nikmatnya disetubuhi dari belakang..
Terlebih dengan penetrasi ganda seperti ini yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Kenikmatan luar biasa melingkupi tubuh wanita itu.
Ia memasrahkan tubuhnya diperlakukan semaunya oleh kedua pria itu.
Kontras sekali tubuhnya yang putih mulus itu diantara tubuh-tubuh hitam kasar.

“Semmmpiiiit.. baaannngggettt..” oceh Obenk. “Kaayyyaannya.. guuee.. mau.. nngecret nih..!”
Gumam Obenk sambil terus menghujamkan penisnya ke dubur Rita.

Obenk tidak bisa bertahan lama dengan lubang belakang Rita yang baru saja diperawaninya itu.
"Grrrhhh..!!" Pria itu menggeram nikmat sambil membenamkan penisnya dalam-dalam.
Crutt.. crutt.. crutt..!! Rita merasakan cairan hangat memenuhi lubang belakangnya.

Lalu Obenk terkulai lemas di sebelahnya. Ketika penis Obenk tercabut.. ia merasa sedikit lega dari kesesakan..
akibat dua lubangnya dijejali penis, masih terasa sperma pria itu meleleh di pantatnya.

Di atas tubuh Black.. Rita memacu tubuhnya dengan liar. Keduanya mendesah-desah kenikmatan.
Tangan Black terus menggerayangi payudara Rita yang bergoyang-goyang naik turun..
seirama badannya yang menggemaskan itu.

Tiga menit kemudian mereka berganti posisi. Black mengangkat tubuhnya.. menjadi terduduk di ranjang..
kemudian barulah melanjutkan genjotannya sambil berpelukan dengan wanita itu.

Dengan gaya duduk berpelukan begitu.. Black dapat membenamkan wajahnya di dada Rita.
Merasakan empuknya payudara montok itu.

Mulutnya pun berpindah-pindah, kadang mengenyoti payudara gadis itu, kadang melumat bibirnya.
“Ooh.. aaaaaaaaahhh..!!” Jerit Rita tak lama kemudian.

Dengan mata membeliak-beliak, tangan dan kakinya makin erat memeluk tubuh penjahat itu.
Gerak tubuhnya yang naik turun itu pun semakin liar.. dada mereka saling bergesekan.

begitupula dengan Black yang masih terus menekan-nekan tubuhnya.
Black membalikkan tubuh Rita.. sehingga kini wanita cantik itu terbaring di atas ranjang.

Jlebb..! Kembali Black menghujamkan penisnya, lalu menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.
“Aaahh.. gue mau ngecret nih..!” Gumam Black tanpa menghentikan goyangannya.

Rita pun merasakan adanya sesuatu yang akan meledak di dalam dirinya.
Tubuh sintalnya mulai nampak menegang, kepalanya mendonggak ke atas..
Sementara kedua matanya terpejam dan mulutnya membuka lebar.

Black pun kian mengencangkan genjotan penisnya..
sambil menahan gelombang dasyat yang kini menggantung di ujung penisnya.

“Aaaakkhh..!!” Rita pun berteriak kencang. Ia mencapai kembali mendapat klimaks..!
Beberapa detik kemudian giliran Black yang berteriak, “Ooohhh..!!” Crett.. crett.. crett..!!

Semburan sperma sempat masuk ke dalam vagina Rita.. sebelum Black sempat menarik batang penisnya.
Semprotan sisa pun mendarat di perut dan payudara serta sedikit mengenai wajah cantik Rita.

Black terduduk lemas di samping Rita.. sedangkan wanita cantik itu terlihat masih terbaring di ranjang..
Juga dengan nafas ngos-ngosan. Rita terlihat menikmati betul sensasi klimaks yang baru saja ia rasakan.

Black lalu mengelus-elus rambut Rita yang telah basah oleh keringat.
Sebersit senyum mesum tersungging di wajah seramnya.

Terlihat masih ada sperma mengalir keluar dari dalam lubang kewanitaan Rita.
Rita tidak dapat memungkiri.. bahwa ia juga menikmati persenggamaan liar dengan kedua orang asing ini.
Dalam dirinya berkecamuk antara perasaan bersalah dan menikmati seks yang dirasakan.
-------ooOoo-------

Menjelang Subuh.. akhirnya mereka bertiga tertidur kelelahan.
Rita membiarkan dirinya tidur di antara Obenk dan Black.. yang memeluk tubuh telanjangnya dari belakang.

Keesokan harinya.. sekitar jam 1 siang, Rita baru terbangun dari tidurnya.
Ia merasakan seluruh tubuhnya terasa pegal-pegal.. terutama di daerah selangkangannya.
Yang saat itu ia rasakan agak nyeri akibat permainan seks liar tadi malam.

Tidak beberapa lama kemudian.. Rita baru menyadari bahwa dirinya tinggal seorang diri di dalam kamarnya.
Kedua penjahat yang kemarin tidur di kedua sisinya itu kini sudah tidak tampak di dalam kamarnya lagi.

Rita lalu bangkit dari tempat tidurnya.. menarik sprei tempat tidurnya untuk menutupi ketelanjangan tubuhnya.
Kemudian ia berjalan memeriksa ke seluruh ruangan rumahnya..
Tetapi tidak menemukan batang hidung kedua penjahat tersebut.

Ketika kembali ke kamarnya..
Matanya tertuju ke sebuah dompet miliknya yang telah terbuka di atas meja rias di kamarnya.

Di bawahnya terdapat sebuah kertas yang berisi tulisan tangan salah seorang penjahat tersebut.
Tulisannya sangat jelek dan agak sulit dibaca.

Maaf, non.. duitnya kita ambil. Kami butuh uang untuk ongkos di jalan. Terimakasih buat yang semalam.
Terimakasih juga untuk tidak melaporkan kami kepada yang berwajib. Black-Obenk.


Setelah membaca tulisan itu Rita memeriksa dompetnya.
Ia menemukan seluruh uang di dalam dompet telah diambil semua oleh kedua penjahat itu.

Namun kartu debit dan kartu kredit masih berada di tempatnya.
Demikian pula dengan kartu identitas dan lain-lain. Rita jadi tersenyum-senyum sendiri.

Ia kembali teringat pergumulan dengan kedua penjahat itu semalam.
Membuatnya tidak akan pernah melupakan seks terliar yang pernah dilakukan malam itu sepanjang hidupnya.

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------
 
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..

[Part 2.1] – Akibat Lembur

PERHATIAN:
Cerita ini hanya untuk hiburan semata.
Cerita ini fiktif adanya. Jika terjadi kesamaan nama, tempat dan kejadian, itu hanya sebuah kebetulan.
Cerita ini TIDAK bertujuan untuk menjelekkan/mendiskreditkan suku/etnis tertentu.

Hanya sebuah cerita yang diilhami cerita/film seks antar ras.
---------------------------------------------------------------

Pendahuluan
Sejak peristiwa tiga bulan yang lalu
dengan kedua buron yang membobol rumahnya..
Kehidupan Rita menjadi agak berubah –baca: Penyusup Tengah Malam..– Terutama perilaku seksnya.

Sejak saat itu.. libidonya seperti tidak pernah terpuaskan. Selain karena suaminya jarang ada di rumah..
karena harus melakukan tugas ke luar kota.. suaminya juga sering 'menolak' berhubungan intim dengan Rita..
Dengan berbagai macam alasan.

Rita dapat mengerti, mungkin suaminya sangat lelah karena pekerjaan.
Tetapi ketika mereka ada kesempatan untuk melakukannya.. suaminya hanya mengejar kepuasannya sendiri..
Dan tidak peduli dengan Rita. Hal ini yang membuat Rita frustasi.

Untuk melupakan dan menekan libidonya.. Rita berusaha untuk menyibukkan diri dalam pekerjaannya di kantor.
Bahkan ia suka bekerja sampai larut malam.
----------ooOoo----------

Di Kantor
Waktu menunjukkan pukul 08.45.. ketika Rita tiba di kantornya yang berupa ruko berlantai 4 di daerah Jakarta Barat.
“Selamat Pagi, bu..” sapa seorang laki-laki tua berpakaian Satpam
“Selamat Pagi, juga Pak Darius..” balas Rita sambil tersenyum kepada laki-laki tua yang bernama Darius itu.

Pak Darius adalah pria Papua pensiunan tentara. Umurnya 65 tahun.
Ia sudah menduda sejak 10 tahun yang lalu, istrinya meninggal akibat penyakit malaria.
Dari istrinya, ia tidak memiliki keturunan.

Alasan itu yang mendorong Pak Darius bertekad untuk merantau ke Jakarta setelah pensiun..
Karena ia sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi di Papua, tanah kelahirannya.

Tubuh tambunnya yang masih tegap walaupun sudah berumur dan pengalamannya sebagai tentara..
Membuat Pak Darius di terima menjadi Satpam di kantor tempat Rita bekerja sejak 2 tahun yang lalu.

Pagi itu Rita mengenakan kemeja putih yang dilapisi dengan setelan blazer dan rok span ketat bewarna hitam.
Setelah membalas sapaan Pak Darius.. Rita langsung menuju ruang kantornya yang berada di lantai 3.
Uhmm..!! Wangi parfum tubuhnya menyebarkan keharuman ketika melewati Pak Darius.. membuatnya terpana.

Sudah lama Pak Darius sangat mengagumi Rita. Selain sifat Rita yang tidak sombong dan mudah bergaul..
Kecantikan dan kemolekan tubuhnya sering membuat Pak Darius berpikiran ngeres tentang Rita..
Sehingga memancing dorongan seksual yang selama ini dipendamnya.

Tanpa terasa waktu jam dinding sudah menunjukkan pukul 19.45..
Rita tidak menyadari aktifitas di luar ruang kantornya sudah sepi.

Tiba-tiba terdengar bunyi ketukan dari pintunya, dari balik pintu tampak beberapa anak muda.
“Ci, kami pulang duluan ya..!?” Kata seorang wanita muda.
“Oooo.. iya, hati-hati ya..” jawab Rita.

“Cici belum mau pulang..?” Tanya seorang lagi.
“Belum.. kalian pulang dulu deh. Gak apa-apa koq.. cici masih tanggung nih..” balas Rita.

“Kalau begitu kita duluan yaa, bye cici Rita..!!” Seru mereka bergantian.
“Bye, hati-hati ya kalian..!!” Sambung Rita
“Iya, ci.. Trimakasih..!!” Jawab mereka sambil meninggalkan ruangan kantor Rita.

Tidak lama kemudian pintu ruangan Rita kembali diketuk.
Kali ini yang muncul dari balik pintu adalah seorang pria setengah baya.

Ia adalah Pak Gunawan, atasan Rita. “Kamu belum pulang, Rit..” tanya Pak Gunawan.
“Belum, pak, tanggung..” jawab Rita.

“Kamu koq dari kemarin-kemarin jawabnya begitu terus..”
Rita hanya tersenyum kecut mendapat teguran dari atasannya.

“Kerja keras itu bagus.. dan saya menghargainya. Tetapi jika kerja sampai lupa waktu begini.. namanya sudah kebablasan.
Nanti kalau kamu sakit bagaimana.. kan bapak juga yang repot..”

“Repot kenapa, pak..?” Tanya Rita.
“Ya repot donk.. orang kepercayaan bapak nggak ada..” jawab Pak Gunawan.
Rita tersipu malu mendengar pujian dari Pak Gunawan.

“Oke.. sekarang beresin berkas-berkas kerjamu, dan pulang.. biar Pak Darius bisa kunci-kunci kantor..” perintah Pak Gunawan.
“Tapi tanggung pak, sedikit lagi selesai koq..” jawab Rita memohon.

“Baik.. tinggal sedikit lagi khan..?” Tanya Pak Gunawan menegaskan. Rita mengangguk.
“Setelah kamu selesai jangan lupa minta Pak Darius periksa dan kunci semua ruangan.

Bapak pulang dulu.. kamu nanti pulang nyetir hati-hati..” kata Pak Gunawan.
“Siap, pak..!” jawab Rita membuat Pak Gunawan tersenyum lalu meninggalkan Rita di ruangannya.

Waktu kini sudah menunjukkan pukul 20.45.. Klikk..!!
Blastt..!! Ketika tiba-tiba seseorang masuk dan mematikan lampu ruangan kerja Rita.

“Eh.. eh.. masih ada orang pak..!!” Seru Rita. Seketika lampu langsung dinyalakan kembali..
Dan orang yang mematikan lampu memperlihatkan diri dari balik pintu.

“Pak Darius.. jangan dimatiin dulu dong, Pak.. tanggung nih kerjaan saya..” kata Rita.
“Maaf, Bu Rita.. saya cuma habis ngontrol.. tadi saya pikir Pak Gunawan yang terakhir pulang..” jawab Darius.

“Memang semua orang sudah pulang pak..?” tanya Rita sekali lagi.
“Semua orang sudah pulang, bu, tinggal ibu sendiri. Makanya saya kira tadi ibu sudah pulang juga.
Melihat kantor ibu lampunya nyala.. saya pikir si Ujang lupa matiin lampu lagi..” Pak Darius menjelaskan.

“Ooo.. begitu.. bukan salah Ujang koq pak, memang saya masih ada kerjaan, jadi saya pengin selesaikan sekarang juga.”
“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, bu Rita, saya mau ngecek ruangan yang lain.
Maaf kalau saya mengganggu kerja ibu..” kata Pak Darius.

"Tunggu dulu, Pak.. duduk saja dulu temenin saya sebentar.
Saya sedang nyelesaiin kerjaan nihh.. Bentar ya, Pak..?” Kata Rita.
“Silakan, Bu..”

Kemudian Rita sejenak meninggalkan pekerjaannya untuk istirahat sebentar. “Silakan duduk dulu, pak.”
Lalu Darius pun duduk di sofa panjang yang terdapat di dalam ruang kerja Rita.

“Pak, kita ngopi dulu yuk.. biar nggak ngantuk..” Rita menawarkan.
“Boleh, bu, terimakasih..” jawab Pak Darius.

“Manis atau pahit, pak..?”
“Sedang aja, bu, terimakasih..” jawab Pak Darius.

Lalu Rita membuat dua cangkir kopi.. satu untuknya dan satu lagi untuk Pak Darius.
Tidak beberapa lama berselang Rita membawa dua cangkir tersebut..
Kemudian meletakkannya di meja untuk disajikan kepada Pak Darius.

Tanpa disadarinya.. ketika dia menunduk untuk meletakkan kedua cangkir kopi ke meja..
kemeja kerjanya yang satu kancing atasnya sengaja tidak dikancing.. menjuntai ke bawah..
Membuat sebuah celah lebar yang memungkinkan siapapun yang ada di depannya dapat melihat ke dalamnya.

Secara tak sengaja mata Pak Darius menangkap pemandangan indah tersebut..
Sontak saja pak Darius seketika tertegun.. menatap apa yang ada di balik baju itu.

Sepasang payudara putih mulus dan padat dan masih terbungkus BeHa warna hitam berenda..
Tau-tau terlihat jelas menggantung indah. Belahan payudara Rita yang padat tampak sangat merangsang.

Disengaja atau tidak.. gejolak birahi Pak Darius yang sudah lama ditinggal istrinya langsung meninggi..
membuat tubuhnya panas dingin dan gemetar.

Rita tidak sadar kalau cara berpakaiannya membuat Pak Darius blingsatan..
menahan dorongan seksualnya yang setiap saat siap meledak.

Rita sendiri kemudian mulai memperhatikan kalau Pak Darius seperti sedang melamun.
Dilihatnya Pak Darius kelihatan gelisah seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

“Pak..!” Rita menegur pelan. “Bapak nggak apa-apa kan..?”
Untuk beberapa detik Pak Darius seperti melamun seolah pikirannya berada di tempat lain.

Baru setelah Rita mengulangi pertanyaannya kembali, Pak Darius langsung tersadar.
“Eeh.. iya.. ma-maaf bu, A.. apa tadi..?”
Tanyanya gugup menyembunyikan keadaan dirinya yang sesungguhnya.

“Bapak nggak sakit kan..?” Tanya Rita lagi. “Dari tadi saya lihat Bapak gelisah sekali..”
“Eh.. tidak.. um.. yah..” Pak Darius menjawab kebingungan.

“Memang.. tadi sih Bapak agak nggak enak badan..” jawabnya berbohong.
Sesekali pandangannya melirik ke tubuh sintal Rita.

“Wah.. saya jadi nggak enak, sudah mengganggu bapak.. mungkin bapak tadi pengen cepat istirahat ya..?” Kata Rita.
“Oh.. nggak.. nggak apa-apa kok, Bu..” Pak Darius menjawab cepat.

“Saya senang bisa menemani, atau kalau mungkin membantu ibu Rita..”
Katanya tenang meskipun pada saat yang sama.. otaknya mulai sibuk memikirkan sebuah siasat.

Tampak kemudian tangan Rita memegangi pundaknya.. lehernya terasa pegal..
Setelah sekian lama bekerja di depan layar laptopnya.

“Kenapa, bu..?” Tanya Pak Darius.
“Leher saya rasanya pegal-pegal, sepertinya saya terlalu lama bekerja di depan komputer..”
Jawab Rita sambil tersenyum kecut.

“Kalau begitu, biar saya pijati, Bu..” kata Pak Darius sigap.
“Orang-orang bilang, pijatan saya enak lho..” katanya lagi mempromosikan diri..
sambil kedua tangannya mengacungkan jempol.

Rita tersenyum mendengar promosinya. “Bener nih..? Boleh donk saya coba pijatannya..” jawab Rita.
Rita kemudian duduk membelakangi Pak Darius. Dari belakang Pak Darius mulai melakukan pijatan terhadap Rita.

Jari-jarinya yang besar dan hitam mulai melakukan pijatan, diawali dengan bagian kepala.
Beberapa saat kemudian tangannya turun ke bagian pundak Rita. Jari-jari Pak Darius dengan piawai melakukan pijatan.

Rita tampak menikmati pijatan Pak Darius.. dia harus mengakui pijatan Pak Darius memang mantap.
Pijatan laki-laki tua itu dapat mengendurkan ketegangan di otot leher dan bahunya.

Sambil memijat.. Pak Darius mengajak ngobrol Rita tentang kehidupannya di Papua, tentang pekerjaanya..
Dan apa saja yang bisa jadi bahan obrolan.

Demikian pula Rita. Secara diam-diam, Pak Darius memperhatikan tubuh Rita dari belakang.
Kemejanya yang yang agak ketat dapat menggambarkan kemolekan tubuhnya.

Apalagi BeHanya yang berwarna hitam tampak jelas..
membayang di balik kemeja kerjanya yang bewarna putih bersih.

Begitupula dengan pinggul dan pantatnya yang masih tertutup oleh rok span ketat bewarna hitam..
sehingga dapat memperlihatkan dengan jelas lekuk pinggulnya yang aduhai tersebut.

Seketika otak kotor Pak Darius bekerja..
Membayangkan tubuh Rita jika tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.
Rrrrrrbbbb.. Saat itu juga, penisnya mengeras.

Setelah beberapa saat dipijat oleh Pak Darius.. Rita merasakan pegal-pegal di otot leher dan bahunya telah sirna.
Rita pun tak segan untuk memuji pijatan Pak Darius. “Waahhh.. pijatan bapak top deh..!!”
Puji Rita sambil menunjukkan jempol tangannya.

“Pegalnya sudah hilang.. terimakasih yaa, pak..”
“Kembali, bu..” jawab Pak Darius.

Sekilas Rita melihat benjolan di bawah celana di daerah selangkangan Pak Darius.
Syurr..! Ia jadi teringat milik Black yang pernah dirasakannya.

Ada hasrat kenikmatan yang dulu ia rasakan bersama kedua napi itu yang ingin diulanginya kembali.
Tapi Rita cepat-cepat membuang pikiran kotor tersebut.

Pak Darius menangkap tatapan Rita ke daerah selangkangannya.
Dari tatapannya.. ia tau Rita tampaknya juga menginginkannya.
Lalu mereka berdua kembali mengobrol. Obrolan mereka tentang apa saja.

Karena telah merasa akrab.. maka sesekali mereka ngomong ke sana ke mari..
Hingga lama kelamaan menjurus ke masalah seks.
Rita tau seharusnya ia tidak boleh membicarakan hal ini dengan Pak Darius.

Selain karena tidak pantas.. Pak Darius adalah orang asing dalam hidupnya..
Ia hanya seorang Satpam yang ia kenal di kantornya.
Namun entah mengapa kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutnya.

Demikian pula Pak Darius bercerita apa adanya. Lalu Pak Darius menggeser duduknya.
Rita pun membiarkan Pak Darius duduk di sampingnya. Pak Darius tampak gugup karena sedang mencari jalan:
Dari mana ia akan mulai merayu Rita yang saat itu duduk bersamanya di sofa panjang itu.

Dalam pikiran Pak Darius terus berkecamuk mencari cara agar bisa melaksanakan keinginannya itu.
Ia terlihat gelisah dalam duduknya. Kegelisahan di wajah Pak Darius itu tertangkap oleh Rita.
“Ada apa pak..? Kelihatannya bapak gelisah ada yang dipikirkan ya?” tebaknya.

Dengan keringat yang mulai membasahi dahinya Pak Darius pun menjawab.
“Oh.. nggak apa-apa.. maksud saya nggak ada apa-apa koq..” Pak Darius tampak sedikit panik.
Untuk beberapa waktu mereka berdua terdiam cukup lama.

Setelah beberapa saat.. Pak Darius mulai membuka suara..
Memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.

Kali ini Pak Darius sudah membulatkan tekad.
Ia tidak akan berhenti apapun yang terjadi..! Ia sudah tidak tahan lagi.

Tubuh Rita terlalu indah untuk dibiarkan begitu saja melenggang di depan matanya..!
Ia harus mencicipinya..! Sekarang juga..!
Peduli amat jika nanti dia bakal diadukan Rita kepada Pak Gunawan kemudian dipecat.. atau bahkan dipenjara..!

Biar bagaimanapun Pak Darius berusaha menahan diri.. dia tetaplah seorang lelaki normal..
yang membutuhkan kehangatan seorang wanita dalam dekapannya.
Godaan yang datang dari wanita ini terlalu berat untuknya.

“Bu.. saya sebenarnya merasa bersalah jika mengatakannya.
Ibu tidak marah kan jika saya mengatakannya..?” Jawab Pak Darius.
“Lah.. nggaklah pak.. ada apa sih..?” Tanya Rita.

“Begini lho, bu..” terang Pak Darius.. “Sejak saya kenal ibu.. saya jadi mengagumi ibu.
Keramahan dan kebaikan ibu membuat saya kagum dan lama kelamaan membuat saya suka dengan ibu.
Apalagi jika saya..selalu dekat ibu.. sss.. saya jadi tidak tahan akan godaan yang selalu datang..” terangnya.

“Dan lagian ibu begitu cantik.. terus terang saya tidak tahan.. bu..” katanya polos sambil meraih tangan Rita.
Saat itu Rita masih membiarkan Pak Darius meraih tangan dan meremas jemarinya yang halus dan lembut itu.

Seketika bulu kuduknya pun merinding..
Namun ia masih mentolerir tindakan Satpamnya itu yang ia anggap orang tua yang harus ia hormati.
Namun mendengar pengakuan jujur Pak Darius itu.. mimik wajah Rita menjadi bersemu merah menahan kaget.

Ia tau maksud dari perkataan Satpamnya itu. Iapun tidak menduga kata-kata yang keluar..
dari mulut orang yang selama ini ia anggap sebagai pelindung dan pembantunya itu.

“Jangan, Pak.. masa’ bapak begitu sih..?” Kata Rita sambil melepaskan tanganya dari genggaman Pak Darius.
“Oooh.. maaf ya, Bu..” kata Pak Darius.

“Tapi saya tidak kuasa menahan gejolak rasa dalam diri saya yang selalu datang itu bu..
Apa salah saya secara langsung mengeluarkan uneg-uneg bu..?”
Jawab Pak Darius pada Rita sambil mendekat. Lalu Pak Darius melingkarkan tangannya ke bahu Rita.

Rita buru-buru melepaskan tangan Pak Darius dari bahunya. “Pak..! Apa-apaan ini..? Apa.. yang bapak inginkan pak..?
Jangan pak..! Saya tidak ingin berkhianat dan menyeleweng dari suami yang saya cintai. Saya takut pak..
Ini dosa besar pak. Apalagi kita berdua bukan suami istri..!!”
Terang Rita sambil menahan marah dan rasa kecewa yang amat dalam.

Orang yang selama ini ia kenal begitu sopan tutur katanya dan perbuatannya..
Tiba-tiba malam ini menjadi begitu kurang ajar. “Bapak tau sendiri khan..?” Tambah Rita lagi.

Mendengar kata-kata itu, Pak Darius malah terus mendekat ke arah tempat duduk Rita.
“Bu..!!” Jawab pak Darius. “Saya menyayangi ibu.. “Saya tau ibu tidak bahagia..
Saya yakin bisa mengisi kegersangan bathin.. ibu itu.. Meskipun saya tidak seganteng dan sekaya suami ibu..”
ujar pak Darius terus terang.. menekan Rita.

“Kenapa bapak bisa bilang saya tidak bahagia..? Apa hak dan urusan bapak..?
Bagi saya.. kebahagiaan itu telah saya rasakan dan saya tidak menuntut yang macam-macam..!!” Tukas Rita dengan sengit.

“Saya tau ibu tidak pernah bahagia sebagai wanita.. apalagi dengan urusan di atas ranjang.
Bathin ibu selalu gersang, benar khan..? Ibu jangan munafik dan menyembunyikan masalah itu, bu..” serang Pak Darius.

“Apa itu yang dikatakan bahagia..? Bu.. jangan ibu sembunyikan gejolak yang ibu miliki itu.
Ibu masih muda.. cantik dan berkecukupan. Saya bisa memberi apa yang tidak ibu dapatkan dari suami ibu..”
Cetus Pak Darius dengan kurang ajar.

“Dari mana bapak tau, saya tidak bahagia dalam masalah ranjang..?
Apa yang membuat bapak berpikir begitu..?” Jawab Rita ketus.

“Lah.. dari cerita ibu tadi. Pembicaraan ibu tadi menjurus-jurus ke arah sana kan..?” Jawab Pak Darius.
Mendengar jawaban Pak Darius, Rita menyesal telah membicarakan hal-hal yang menjurus ke masalah seks.

Pada kenyataannya..
Apa yang yang dikatakan pak Darius tentang hubungan di atas ranjang dengan suaminya memang benar..
Tapi Rita berusaha keras untuk menyangkalnya.

“Lagipula.. tadi saya perhatikan.. ibu ngeliatin barang saya. Saya tau.. jauh di dalam diri ibu..
ibu ingin merasakan barang saya kan..? Ibu ingin sekali merasakan kehangatan..
Yang dapat saya berikan dengan barang punya saya ini kan..?”
Sambung Pak Darius sambil memegang selangkangannya.

Rita tersentak kaget.. ia tidak menyangka Pak Darius tadi memperhatikannya ketika ia secara tidak sengaja:
Menatap daerah selangkangannya. Tapi apa yang dikatakan Pak Darius barusan juga benar.

Dalam benaknya Rita ingin sekali menikmati penis besar milik Pak Darius.
Ia ingin kembali menikmati kepuasan seksual seperti yang diperolehnya dari kedua narapidana 3 bulan yang lalu.

Lalu tiba-tiba Pak Darius berdiri dan melepaskan sabuknya.. lantas melepaskan kancing dan ritsleting celana birunya.
Srett..!! Lantas ia memelorotkannya hingga sebatas mata kaki.
Hingga tampaklah penisnya yang hitam besar sudah mengeras dan mengacung.

“Pak.. apa-apaan ini..!?” Seru Rita.. tapi matanya terus menatap selangkangan Pak Darius.
Rita terpana menatap penis Pak Darius mengacung tegak ke arahnya.
Penis hitam itu terlihat begitu kokoh dengan urat-urat di sekujur batangnya dan kepala penisnya yang hitam kemerahan.

“Ibu boleh pegang kok kalau mau..” ejek Pak Darius. Rita tak menjawab tanda menolak..
Walaupun sebenarnya Rita ingin sekali memegang penis yang besar dan panjang itu.
Tapi ia harus menjaga wibawa dan gengsinya agar Pak Darius tidak semakin melecehkannya.

Lalu Pak Darius kembali merangkulkan tangannya ke bahu wanita cantik itu dan kembali ditepis oleh Rita.
Pak Darius pun maklum.. tetapi ia tetap bertekad untuk mewujudkan impiannya..
untuk dapat menggauli Rita yang ia kagumi kemolekan tubuhnya dari dulu.

Pak Darius tidak mau menyerah, ia lalu terus mendekat ke arah Rita, sambil berkata.
“Buuuu.. Saya merasa suka dengan Ibu..” Rita hanya terdiam. Namun tangannya masih digenggam Pak Darius.

Lantas Pak Darius mendekatkan mulutnya dan ia tiupkan nafasnya ke tengkuk Rita.
Rita bergidik.. ia merasa khawatir dengan sikap orang ini. ia kenal baik dan orang ini seperti ingin sesuatu darinya.
Jelas sekali bahwa Pak Darius menghendaki hubungan yang intim antara pria dan wanita.

“Kita bisa melakukannya dengan diam-diam, bu. Selama ibu masih bisa menutup rahasia itu siapapun tidak akan tau, bu..?”
Bisik Pak Darius ke telinga Rita berusaha membujuk. Lalu Rita menjauh.

“Lagipula sudah tidak ada siapapun di gedung ini kecuali ibu dan saya.. kita bisa melakukannya di sini.
Tidak ada yang akan tau..” sambung Pak Darius.

“Saya akan memenuhi semua permintaan ibu. Kita saling membutuhkan dan menguntungkanlah.
Saya dapat memuaskan dahaga ibu.. dan ibu dapat memuaskan hasrat saya yang sudah terpendam sekian lama, bagaimana..?”
Kembali Pak Darius mencoba untuk menawar.

Sesaat Rita bimbang.. Rita kini dilanda dilema. Di satu sisi perasaan Rita berusaha mengingatkannya..
agar segera tersadar dari godaan.. dan teringat pada suaminya.. ia tidak mau mengkhianati suaminya lagi.

Rita sudah merasa berdosa..
ketika dulu telah menerima dan terhanyut dalam permainan seks liar dengan dua orang asing di rumahnya.

Namun terdapat sisi yang lain lagi.. sisi yang lebih menuntut dan lebih kuat..
mengeluarkan semua pancaran nafsu birahi yang selama ini ia simpan.

Tubuhnya membutuhkan pemuasan.. dahaga yang selama ini ia rasakan ingin sekali dilampiaskan.
Kepuasan yang ia harapkan datang dari suaminya tidak kunjung ia dapatkan.

Rita dengan ragu membiarkan Pak Darius meraih dan meremas tangannya.
Lalu Pak Darius meraih bahu Rita dan memandang matanya dalam-dalam.
Setelah itu Pak Darius kembali meraih tangannya dan menarik Rita ke pelukannya.

Rita ingin berontak namun ia segan dan merasa serba salah.
Dalam dirinya, ia ingin memuaskan nafsu birahinya yang selama ini tidak pernah terpuaskan.
Tapi di lain pihak ia tidak mau melakukan kesalahan seperti 3 bulan yang lalu.

Merasa mendapat kesempatan, Pak Darius tidak menyia-nyiakannya. Karena suasana mendukung.
Di mana hanya tinggal mereka berdua yang berada di dalam kantor berbentuk ruko 4 lantai itu..
Ditambah suasana hujan lebat di luar gedung kantor mereka..

Maka Rita mulai terhanyut dalam pelukan Pak Darius yang seusia dengan ayahnya.
Rita awalnya menolak ketika dari Pak Darius mulai memeluk tubuhnya dari belakang dan merabai sekujur tubuhnya.

Pak Darius kemudian membalikkan tubuh Rita agar memudahkan mereka untuk berciuman bibir sambil berpelukan.
Jarak mereka kini begitu dekat.. sehingga Rita bisa merasakan hembusan nafas Pak Darius pada wajahnya.

Rita menepis tangan pria itu ketika hendak meraba payudaranya.
“Kenapa Bu..? bukannya ibu juga pengen kan..?” Ejek Pak Darius. Bajingan..! Umpatnya dalam hati.

Dengan berat hati diapun membiarkan payudaranya dipegang oleh Pak Darius.
Pria itu juga mengendusi daerah lehernya yang jenjang.

Wangi badan Rita yang bercampur parfum menaikkan birahinya..
sehingga bibir tebalnya langsung menciumi pipi wanita cantik itu.

Rita memejamkan mata menahan jijik, kumis dan brewok pria tua itu yang keriting menyapu wajahnya yang mulus.
Dia memalingkan muka ke arah lain ketika bibir laki-laki tua itu makin merambat ke bibirnya.

“Jangan.. emmhh..!” Baru mau memalingkan wajah keduakalinya..
Pak Darius sudah melumat bibirnya dan meredam protesnya.

Spontan bulu kuduk Rita berdiri karena jijik, dia meronta berusaha melepaskan diri..
namun entah mengapa ada hasrat menggebu-gebu yang menginginkan tubuhnya dimanja..
Sehingga perlawanannya pun hanya setengah tenaga.

Bibirnya yang tadinya dikatupkan rapat-rapat mulai mengendur..
Sehingga lidah laki-laki tua itu masuk dan bermain-main dalam mulutnya.

Perasaan Rita campur aduk antara marah, jijik dan terangsang..
Apalagi Pak Darius terus menggerayangi tubuhnya dari luar pakaian.

Berangsur-angsur rontaannya berkurang.. sampai akhirnya pasrah menerima apapun yang dilakukan pria itu.
Rita mulai membalas cumbuan pria itu, lidahnya kini bertautan dengan lidahnya.
Desahan tertahan terdengar di antara percumbuan yang makin panas itu.

Merasa lawannya telah takluk, Pak Darius mempergencar serangannya.
Pak Darius mendorong pelan tubuh Rita.. sehingga tubuh sintal tersebut bersandar di sandaran tangan sofa.

Pagutan bibir pun kini terlihat semakin liar terjadi antara keduanya. “Aaah.. tubuh Ibu wangi..”
Pak Darius berbisik di telinga Rita setelah beberapa saat lalu menelusuri leher dan pundaknya.
“Oohh..” Rita hanya melenguh pelan karena desahan Pak Darius terasa geli dan nikmat di sekujur tubuhnya.

Mereka pun kembali berciuman. Rita memejamkan matanya..
Sementara ekspresi wajahnya memancarkan kenikmatan dan kepasrahan yang luar biasa.

Mau tidak mau.. suka tidak suka.. tubuh Rita memang merindukan sentuhan laki-laki.
Karena suaminya jarang memberikan kepuasan seksual kepadanya.

Tubuh mereka berdekapan begitu erat..
Rita dapat merasakan penis Pak Darius yang mengeras tanpa celana mengganjal selangkangannya.

Tangan Pak Darius yang tadinya cuma meremas payudara dari luar.. kini mulai menyusup masuk..
Lewat sela-sela kemeja.. yang mana satu kancingnya telah terbuka.

Kemudian langsung menyusupi cup BeHanya dan tangan satunya masih tetap meremasi pantatnya.
“Eennghh..!!” Rita makin mendesah merasakan jari-jari besar itu menyentuh putingnya serta memencetnya.

Lidahnya semakin aktif membalas lidah Pak Darius hingga masuk ke mulut pria itu menyapu rongga mulutnya.
Tangannya pun tanpa disadari memeluk tubuh tegapnya. Nafasnya makin memburu dan gairahnya makin naik.

Mulut Pak Darius turun ke dagunya, bawah telinga, dan leher.
Tangan laki-laki tua itu yang satu lagi ikut menyusup lewat bawah kemejanya.. dan kini pakaian itu setengah tersingkap.

Sambil mempermainkan kedua payudara wanita itu, Pak Darius menciumi leher jenjangnya.
Dengan penuh penghayatan disedotnya kulit leher samping yang putih mulus itu.

“Sshhh.. jangan terlalu depan Pak.. eeemm.. ntar bekasnya keliatan..” Rita mengingatkannya dengan suara lirih.
“Gak usah kuatir Bu, saya juga ngerti kok..” katanya.

Rita semakin mendesah.. pipinya bersemu merah ketika merasakan lidah pria itu yang basah pada telinganya..
Menggelitik dan memancing gairahnya. Merasa tidak ada lagi penolakkan dari Rita..
Maka Pak Darius meningkatkan serangannya ke arah payudara Rita yang masih tertutup kemeja dan BeHa itu.

Sebelah tangannya meraih payudara kiri Rita. Amat terasa sekali kelembutan dan kehalusannya.
Rita hanya memejamkan matanya. Rasa penolakan dan bangkitnya nafsu saling muncul di kepalanya.
Namun Rita seakan tidak mampu untuk mengadakan penolakan.

Iapun lalu meraih kepala Pak Darius yang berambut tipis.. keriting dan beruban.. sehingga terlihat ketuaannya itu.
Kemejanya telah acak-acakan karena kenakalan tangan Pak Darius. Ahhhh..!!

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------
 
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..

[Part 2.2] – Akibat Lembur

“Ooohh.. oohh..”
tangan Pak Darius terus membelai sekujur tubuh wanita cantik tersebut.
Sambil berciuman tangan Pak Darius mulai bergerilya melepasi satu per satu kancing kemeja yang dikenakan Rita..
Sampai akhirnya BeHa Rita yang berwarna hitam berenda mulai terlihat.

Rita yang kini mulai terbakar birahi membiarkan Pak Darius melakukan aksinya sampai akhirnya kancing terakhir terbuka.
Tangan Pak Darius pun kini dapat menggenggam payudara padat yang masih tertutup BeHa hitam berenda tersebut.
“Kenyal dan padat..!” Pak Darius berkomentar ketika tangannya semakin gencar meremasi bongkahan daging montok Rita.

Pak Darius kembali langsung menyusupkan tangannya ke dalam cup BeHa itu menyentuh payudaranya.
“Aaaahhh..!” Rita mendesah lirih ketika Pak Darius meremas payudaranya.

Lalu kedua tangannya melepaskan kemeja wanita cantik tersebut dan membiarkan jatuh ke lantai beralaskan karpet..
Memperlihatkan dengan jelas payudaranya yang masih tertutup BeHa dan perutnya yang rata.

Tubuh putih Rita terlihat mulai berkeringat karena gejolaknya..
Padahal hawa dalam ruangan itu cukup dingin karena AC dinyalakan.

Aroma tubuh Rita memancing Pak Darius..
untuk terus menikmati inci demi inci sekujur tubuh wanita cantik yang merupakan atasannya itu.

Begitupun yang terjadi pada diri Rita.. ia tidak lagi sadar tentang apa yang akan terjadi pada dirinya saat itu.
Segenap syaraf akal sehatnya seakan lumpuh dan melupakan dengan siapa ia bergumul saat ini.

Dalam keasyikan dua jenis mahluk berlainan jenis yang berbeda usia dan status itu akhirnya membuat mereka sangat dekat.
Pak Darius kembali mengincar bibir lembut Rita. Kini kembali keduanya saling pagut dan saling mengadu lidah.

“Sudah Pak.. jangan di situ..!” Rita semakin mendesah waktu Pak Darius hendak merogohkan tangannya lewat bawah rok spannya.
Pak Darius tidak mempedulikan kata-kata Rita yang berusaha mencegah tangannya bermain di daerah selangkangan Rita.
Bahkan tangan kanan Pak Darius saat ini sudah masuk ke dalam rok span Rita.

Sambil tetap berpagutan bibir.. laki-laki tua itu dengan leluasa dapat memainkan jari-jari tangannya..
di permukaan vagina Rita yang masih terbungkus celana dalam.

Tangan-tangan nakal Pak Darius pun kini mulai melepaskan kaitan dan menurunkan ritsleting rok span yang dikenakan Rita.
Srettt..!! Sedetik kemudian rok span pendek itu pun meluncur turun ke lantai.

Tanpa terasa keadaan tubuh Rita semakin tidak beraturan.
Bagian penting dari tubuhnya kini hanya tertutup BeHa dan celana dalam saja.

Tangan Pak Darius kembali meremas payudara Rita..
sedangkan tangannya yang satu lagi mulai menyusup lewat atas celana dalamnya.

Rita menggerakkan tangannya menahan tangan pria itu yang ingin masuk.
Namun penolakan itu dilakukannya hanya dengan setengah hati..

Karena walaupun merasa dilecehkan.. di saat yang sama dia juga sudah terhanyut dalam pemanasan yang dilakukan oleh Pak Darius.
Setelah menyentakkan perlahan tangannya.. pegangan Rita pun lepas dan langsung ia menyusupkan langannya ke balik celana wanita itu.

Pak Darius merasakan bulu-bulu lebat yang tumbuh pada permukaan vaginanya juga sedikit basah pada bagian belahannya.
“Oohh.. mmmhh.. tolong hentikan..!” Desahnya antara mau dan tidak.

Desahan itu membuat Pak Darius semakin bernafsu, dengan nakal jari-jari besarnya menggerayangi daerah sensitif itu.
“Aahh.. aahh.. saya mohon.. nngghh.. jangan teruskan..” desahnya.

“Hehehe.. Ibu ini masih pura-pura aja, udah becek gini masih sok menolak..” ejek Pak Darius.
Pak Darius melebarkan kedua paha Rita.. sehingga dapat lebih menjelajahi vaginanya lebih luas.

Rita tersentak saat jari pria itu memasuki liang vaginanya melalui sela-sela celana dalamnya dan mulai mengorek-ngoreknya.
Tubuhnya mengejang dan kelojotan ketika jari Pak Darius menyentuh klitorisnya.

Digesek-geseknya klitorisnya dengan jari.. sehingga membuat wanita itu semakin seperti cacing kepanasan.
Rita yang sudah pasrah hanya bisa mendesah saja merasakan jari-jari pria itu mengaduk vaginanya.

Perlahan-lahan tapi pasti, Rita mulai terangsang. “Aaakkhh.. aahh..!”
Rita semakin tidak tahan karena jari-jari Pak Darius semakin cepat keluar masuk vaginanya.

“Ooohh..!!” Tak terasa Rita mendesah merasakan gerakan lincah jari Pak Darius pada klitorisnya..
Yang seketika membuatnya serasa melayang. Rita merasakan ada suatu sensasi aneh dalam dirinya.

Walaupun jijik dan tidak rela.. dia menginginkan pria tua ini terus melakukannya.
Matanya membeliak-beliak dan vaginanya semakin berlendir tanpa bisa ditahannya.

Setelah sekitar lima menit Pak Darius merogoh-rogoh celana dalam Rita dengan diselingi beberapa ciuman..
Pak Darius kemudian secara tiba-tiba menarik jarinya dari vagina wanita cantik itu lalu bangkit berdiri.

Rita tampak kecewa Pak Darius menghentikan jarinya secara tiba-tiba..
ketika ia sedang merasakan kenikmatan dan sedikit lagi mendekati klimaks.

Lendir kewanitaan Rita membasahi jari-jari besar Pak Darius.. Slrupp.. slruupp.. slrupp..
Tanpa segan atau rasa jijik sedikitpun.. laki-laki tua itu menjilati cairan yang membasahi jarinya.

Merasa tanggung dan terlanjur terangsang.. Rita berdiri dan langsung mendorong dada si laki-laki tua..
dengan kedua tangannya.. hingga tubuh tambun itu terjungkal ke belakang.. dan kembali terduduk di sofa.

Rita langsung berlutut di depan Pak Darius, kedua tangannya membuka lebar-lebar selangkangan pria tua itu.
Sejenak Rita terpana melihat keperkasaan penis Pak Darius yang hitam berurat itu.

Lalu dia menggerakkan tangannya menggenggam penis itu.. ahh.. rasanya hangat dan berdenyut.
Tak lama kemudian.. crop.. clop.. clek.. clekk.. tangannya mulai mengocok batang itu secara perlahan.

“Hoo.. ho.. kayanya sudah nafsu gitu Bu..” ejek Pak Darius.
“Sudahlah Pak, nikmati saja. Atau enggak sama sekali..!” Jawab Rita ketus. Pak Darius sontak terdiam.

Rita lalu membungkukkan tubuhnya.. lalu dengan bernafsu menjilati seluruh batang penis Pak Darius.
Terkadang buah pelirnya pun diemut. Dengan cekatan wanita cantik itu memberikan pelayanan oral kepada sang Satpam.

Dengan lidahnya dia jilati kepala penis itu.. sehingga batang itu beserta badan pemiliknya bergetar.
“Oohhh.. enak.. aaahhh.. banget Bu, udah pengalaman yah keliatannya..!”
Desah Pak Darius saat menerima serangan pertama dari wanita cantik itu.

Rita terus melakukan aktivitasnya tanpa menghiraukan celotehan laki-laki tua itu.
Yang terpikir di benaknya kini adalah pemuasan birahinya sendiri secara total.

“Jepitan rambutnya saya lepas yaa, bu..!?”
Kata Pak Darius sambil tangannya melepaskan jepitan di rambut Rita yang disanggul ke atas.

Rita yang di bawah sana membiarkan jepitannya dilepas.. rambut panjangnya segera tergerai.
Sementara dirinya terus mengoral dan mengocok penis lelaki tua itu secara bergantian.

Sesekali tangan Rita mengocok-ngocok batang penis tersebut ketika ia memainkan lidahnya pada zakar Pak Darius.
Kemudian Rita menyibak rambut panjangnya dan membuka mulut mengarahkan penis itu ke mulutnya.
"Ergghhhh..!!" Pak Darius mengerang nikmat ketika mendapat servis dari mulut si cantik.

Beberapa detik pertama Rita membenamkan penis itu dalam mulutnya.. batang penis itu dikulum-kulum dalam mulutnya.
Kemudian juga diputar-putar dengan lidahnya, tangannya pun memijati buah zakarnya dengan lembut.

Di dalam.. lidahnya bergerak mengitari penis itu dan ujungnya..
Pak Darius sendiri terus mengerang-ngerang merasakan sensasi pada penisnya.

Kepala Rita kini mulai maju-mundur sambil menyedoti penis itu.. terasa asin dan aromanya tidak sedap.
Tapi Rita sudah tidak peduli lagi.. lidahnya bergerak liar menyapu batang dan kepala penisnya yang mirip jamur.

Dia mengintensifkan permainannya terhadap penis itu, gerakan menyedot dan menjilat divariasikannya dengan lihai.
Sembari duduk.. Pak Darius kadang terlihat aktif mengocok-ngocokkan batang penisnya ke dalam mulut Rita.

Wanita cantik itu pun berusaha bertahan agar tidak tersedak..
karena beberapakali ujung penis pria tua itu terasa menyentuh kerongkongannya.

Rita mengisapi kepala penis Pak Darius tanpa canggung.. kadang lidahnya menjilati ujungnya..
sehingga pria tambun itu belingsatan keenakan. “Aarghh.. saya.. mau keluar, stop dulu Bu.. stop..!” Erang pria tua itu.

Rita tidak mempedulikan kata-kata Pak Darius..
Rita yang menyadari lawan mainnya akan segera keluar mempergencar serangannya.

Clopp-cloph-clop-clrok-crok-crogh-crogh..! Kepalanya maju mundur semakin cepat..
Ia terus mengisap, mengulum lalu mengocok batang penis milik pria tua itu.

Hingga pada akhirnya Pria tua yang tambun itu mencapai ejakulasi. Cratt.. crett.. crett..!!
Cairan putih kental menyembur deras dari penisnya dalam genggaman Rita.
Mengenai wajah, dada dan perutnya yang rata. Rita tersenyum puas berhasil mengerjai Pria tua mesum ini.

Rita mengambil tissue yang disediakan di meja untuk membersihkan cairan sperma dari wajah dan tubuhnya.
Lalu Rita bangkit berdiri untuk mulai melepaskan penutup yang masih melekat di tubuhnya.

Awalnya, ia melepaskan sepatu kerja tanpa hak yang sedari tadi masih ia kenakan.
Kemudian kedua tangannya bergerak perlahan ke belakang punggungnya..
berusaha untuk meraih kait BeHa yang terdapat di belakang punggungnya.

Kemudian kedua tangannya mulai meloloskan tali BeHa dari kedua pundaknya yang mulus..
Perlahan BeHa hitam berenda yang berukuran 34C itu merosot dari tempatnya.

Sepasang payudara yang putih mulus mencuat telanjang.
Payudara yang bulat padat dan kenyal dengan puting berwarna coklat muda.

Rita membungkuk dan tangannya berusaha meraih dan melepas lembaran terakhir yang melekat di tubuhnya..
lalu kedua jari-jarinya bergerak secara perlahan ke samping kiri dan kanan pinggulnya.

Jari-jarinya diselipkan di samping Cd yang juga berwarna hitam.. kemudian secara perlahan memelorotkan ke bawah.
Kini Rita sudah bediri telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.

Melihat pemandangan erotik itu membuat Pak Darius terbengong-bengong.
Dia tidak menyangka.. akhirnya ia dapat melihat secara nyata kemolekan tubuh Rita tanpa busana.
Karena selama ini,hal tersebut hanya menjadi fantasi seksualnya ketika ia masturbasi di kamar mandi atau toilet kantor.

Sesaat Pak Darius menikmati kemolekan tubuh telanjang Rita yang ada di hadapannya.
Wajah oriental yang cantik dihiasi dengan rambut panjang sebahu, payudara yang kencang dan montok.

Perut yang rata tanpa lipatan.. pinggang yang lansing.. pinggul yang indah serta kakinya yang jenjang.
Benar-benar sempurna, seperti mimpi menjadi kenyataan pikirnya dalam hati.

“Hey.. koq malah bengong..? Buka bajunya..!”
Perintah Rita.. membuat Pak Darius tersadar dari lamunannya.

Buru-buru laki-laki tua itu melepas celana yang sudah melorot di mata kakinya serta sepatu yang dipakainya.
Lalu kemeja putih seragam Satpam dan kaus dalamnya menyusul.
Kini Pak Darius juga dalam keadaan telanjang bulat.

Sesaat Rita memperhatikan tubuh telanjang Pak Darius. Wajah jeleknya yang dihiasi brewok yang lebat..
dapat dikatakan jauh dari tampan.. tubuhnya yang tegap dan gempal.. berperut agak gendut dan berkulit hitam legam.

Bulu lebat juga tampak tumbuh subur hampir di sekujur tubuhnya.
Rita membandingkan fisik Pak Darius yang tidak jauh berbeda dengan Black, narapidana yang pernah menidurinya.

Pak Darius menhampiri tubuh telanjang Rita, matanya seakan tidak berkedip melihat tubuh telanjang Rita.
“Wow.. tetek ibu gede juga yah, montok dan kenceng lagi. Kayanya enak dipake nyusu. Boleh ya bu..!?”
Pintanya dengan kedua tangannya hendak menjamah kedua payudara Rita yang montok.

“Pak, please deh.. ternyata bapak tuh banyak omong..!”
Jawab Rita ketus.. sambil tangannya meraih kepala lelaki tua itu.
Menarik dan memaksanya.. sehingga wajahnya menempel di payudaranya.

Tanpa membuang waktu lagi..
Pak Darius segera melumat payudara kanan Rita yang kenyal itu dengan gemas.

Kepala Pak Darius segera turun ke bawah..
Bibirnya yang tebal melumat tanpa ampun puting susu yang sedari tadi terlihat menantang.

Bibir pria tua itu lalu mencium dan lidahnya menjilat seluruh area buah dadanya.
Rita mendorong dadanya ke depan agar Pak Darius bisa lebih leluasa menikmati payudaranya.

Gigi pria tua itu bahkan menggigiti daerah ujung pentilnya..
Membuat sensasi kenikmatan menjalar dari dada ke seluruh tubuh.
Bahkan jari kaki Rita sampai merenggang karena keenakan..! “Oooooh..!” lenguh Rita menahan nikmat.

Pak Darius bisa merasakan tubuh Rita yang gemetar dan menggelinjang..
Akibat rangsangan hebatnya pada puting payudaranya.
Dengan sigap lidah Pak Darius melingkari pentil yang masih menonjol keluar.

Hal ini membuat Rita makin salah tingkah.. tubuhnya melengkung ke belakang, matanya terpejam..
Sambil terus mendorong payudaranya ke mulut pria tua itu yang terus merangsangnya.

Pak Darius kembali menurunkan kepalanya ke payudara kiri Rita. Slruppp..!! Clrupp..!!
Dengan sigap ia menangkup puting kiri Rita dengan mulutnya..
Dan kembali menyebarkan sengatan kehangatan ke seluruh tubuh wanita cantik itu.

Rita itu hanya bisa megap-megap menggapai nafas.. ketika gigi Pak Darius mengunyah puting payudaranya.
Setelah pentil itu menonjol.. lidah Pak Darius ganti menjilati sisi areolanya.

Merasa sudah menguasai diri Rita.. Pak Darius kemudian menarik tangan Rita..
Kemudian menggiring Rita kembali ke sofa panjang yang empuk itu.

Di sofa itu lalu ia baringkan tubuh yang sangat cantik dan menggoda itu dengan hati-hati.
Ritapun menurut saat dibimbing Pak Darius untuk rebah di sofa yang biasa ia pakai untuk bertemu tamu atau kliennya.

Rita terbaring dalam keadaan tubuh yang basah oleh keringatnya sendiri..
akibat reaksi dari rangsangan yang diberikan Pak Darius.

Pak Darius perlahan-lahan mendekati Rita yang tergolek lemas di sofa.
Pria tua itu kembali memainkan payudara Rita.
“Ahh..!!” Rita mendesis merasakan perasaan aneh karena belaian pada payudaranya.

Jari-jari pria tua itu juga memencet putingnya.. sehingga seperti bulu kuduknya berdiri semua.
“Eengghh..!” Desisnya lebih keras ketika tangan Pak Darius meremas payudaranya.

Lelaki tua itu kemudian kembali menjilati puting payudara Rita dengan lidahnya.
Ujung lidahnya kadang menyentil-nyentil ujung puting payudara itu.

Sesekali Pak Darius mengulum dan mengenyot payudara Rita.
Seketika Rita merasa tubuhnya seperti meremang. Dia bergerak dengan gelisah dan megelinjang tak terkendali.

Sesekali kakinya menggeliat kecil seperti menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuhnya.
“Ahhhh.. Ohhhhh..” Rita mulai mengeluarkan desahan-desahan tertahan.

Pak Darius tau Rita sudah mulai kembali terangsang.. karena itu dia makin gencar..
melakukan serangan di setiap jengkal kemulusan tubuh Rita.

Kemudian lidah Pak Darius menyusuri perut Rita yang rata.. terus ke bawah.
Dan ketika sampai di daerah selangkangan..
Pria tua lalu merangkul pinggang ramping itu membawa tubuhnya lebih mendekat.

Paha mulus itu lalu dia ciumi inci demi inci sementara tangannya mengelusi paha yang lain.
Rita merinding merasakan sapuan lidah dan dengusan nafas pria itu pada kulit pahanya..
membuat gejolak birahinya makin naik.

Pak Darius lalu membuka paha Rita, lalu membenamkan wajahnya pada vagina wanita itu.
Tubuh Rita menggelinjang begitu lidah Pak Darius yang panas dan kasar itu menyapu bibir kemaluannya..
tubuhnya menggelinjang dan darahnya berdesir merasakan sensasinya.

“Aahhh.. aahhh..!!” Rita mendesah menikmati saat lidah Pak Darius menelusuri gundukan bukit kemaluannya.
Rita melebarkan kakinya.. sehingga memberi ruang lebih luas bagi Pak Darius untuk menjilatinya.

Tubuh Rita seperti kesetrum ketika lidah Pak Darius yang hangat membelah bibir kemaluannya..
Menelusup liat memasuki liang vaginanya serta menari-nari di dalamnya.

Rita semakin tak kuasa menahan kenikmatan itu, tubuhnya bergerak tak karuan..
Samapai-sampai Pak Darius harus memegangi tubuhnya.
“Aahhh.. aaahh.. oohh..” desahnya dengan tubuh bergetar merasakan lidah Black memainkan klitorisnya.

Sekitar sebelas menitan Pak Darius menikmati vagina Rita sedemikian rupa..
Dengan lihainya dia menyedot dan menjilati klitoris wanita itu menghanyutkannya dalam permainan liar ini.
“Oookkkhhhhh.. aahhhhhhh..” Rita mengerang kuat-kuat dengan tubuh mengejang.

Lelaki tua itu terus menyedoti bibir vagina Rita.. sehingga tubuhnya makin menggelinjang.
Orgasme pertama setelah sekian lama terasa begitu dahsyat.
Rasa dahaga selama 3 bulan ini terasa terlampiaskan. Rita tersenyum.

Tapi Rita belum puas. Ia masih ingin merasakan benda di selangkangan Pak Darius yang hitam..
Besar dan panjang itu memasuki dirinya.
Pak Darius pun berpikiran sama, ia masih ingin merasakan kehangatan tubuh molek Rita.

Perlahan Darius mulai menarik kedua belah kaki jenjang Rita ke arah luar..
Sampai terpentang lebar membuat vaginanya terkuak. Laki-laki tua itu pun segera menyiapkan ‘senjatanya’.

Awalnya Pak Darius memberi ludah pada telapak tangannya.
Ssecara perlahan ia menggenggam batang penisnya dan secara perlahan mulai mengocoknya.

Penis hitamnya yang besar lambat laun kembali mengacung tegak siap untuk dimasukkan.

Pak Darius lalu membuka lebar kedua kaki Rita yang masih mengangkang..
sehingga berada di kedua sisi pinggulnya yang kekar.
Kemudian laki-laki tua itu menempelkan ujung kepala penisnya ke vagina Rita.

Setelah penis Pak Darius mengeras sepenuhnya dalam genggamannya..
Dia lalu mengarahkan penisnya yang panjang dan hitam legam itu ke arah bibir vagina Rita..
Siap untuk dibenamkan ke dalamnya.

Pak Darius berusaha memasukkan penisnya secara hati-hati.. ia tidak mau Rita kesakitan..
Yang mungkin saja dapat menyebabkan Rita berubah pikiran.

Slebb.. clebb..!! Pak Darius secara perlahan mendorong penisnya masuk ke dalam vagina Rita.
“Aahhh..!!” Rita mendesah nikmat merasakan batang yang kokoh itu menerobos masuk memberi kenikmatan.

Dia merasakan penis itu begitu besar dan keras.. tidak kalah dari milik Black dan Obenk yang pernah dirasakannya.

Ternyata perkiraan Pak Darius salah. Rita tidak merasakan rasa sakit.
Dan ia pun tidak menemui kesulitan yang berarti ketika penisnya memasuki vagina Rita.

Hal itu membuat laki-laki tua itu jadi bingung dan penasaran. “Kayanya ibu pernah selingkuh yaaa..?
Soalnya saya nggak yakin kontol suami ibu segede punya saya..” kata Pak Darius sedikit menghina.

Mendapat hinaan seperti itu.. Rita mencapai batas kesabarannya.
Langsung saja dia dorong tubuh gempal itu dari atas tubuhnya dan melepaskan diri dari Pak Darius..

Lalu ia menjawab dengan ketus.. “Begini saja, pak.. kalau bapak masih pengen terus..
Tolong jangan bawa-bawa suami saya. Dan tolong jangan banyak tanya-tanya..!” Tegas Rita tajam.

Mendengar omelan Rita.. Pak Darius hanya dapat meminta maaf dan mengangguk memberi persetujuan.
“Ma.. ma.. maaf, bu Rita, maafkan kelancangan saya..”
Kata Pak Darius menyadari kebodohannya dapat mengacaukan keinginannya meniduri Rita.

Rita memerlukan waktu beberapa saat untuk menenangkan diri kembali..
Dan berusaha memaafkan perkataan Darius tadi serta melupakan kemarahannya.
Rita berusaha untuk kembali rileks agar ia dapat kembali menikmati tindakannya ini.

Setelah Rita dapat kembali rileks, ia kembali berbaring di sofa dan membiarkan Pak Darius kembali menindihnya.
Pak Darius kemudian kembali memasukkan penisnya ke vagina Rita.. mulai menggerakkan pantatnya secara perlahan.

Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. maju mundur untuk menggenjot kemaluannya ke dalam liang vagina Rita.
Selain itu kedua tangannya memegangi pinggang Rita agar tetap di tempatnya.

Birahi Rita yang tadi sempat terhenti, kini kembali meninggi mengikuti naluri seksnya.
Rita menikmati genjotan Pak Darius yang makin lama makin cepat itu.
Sedangkan kedua tangannya ke belakang sambil meremas-remas pegangan sofa.

Sementara Rita semakin menikmati persetubuhan itu.. dia mulai mengimbangi gerakan Pak Darius..
dengan car menggerakkan pantatnya sendiri maju mundur.
Respon yang diberikan Rita membuat Pak Darius makin bersemangat.

Rita merasakan batang penis itu menyentuh seluruh rongga vaginanya, terasa sangat penuh.
Sampai akhirnya Rita merasakan penis pria tua itu berdenyut-denyut di dalam rongga vaginanya.
Sedangkan Rita sendiri sudah akan mencapai klimaks.

Tiba-tiba Pak Darius melepaskan penisnya.. lalu meminta Rita untuk menungging di atas sofa.
Rita yang sudah sangat terangsang.. hanya menurut saja.

Tanpa diperintah duakali.. Rita menungging dengan kedua tangannya berpegangan pada sandaran tangan sofa.
Slebb..! Pak Darius kembali memasukan penisnya ke dalam vagina Rita dari belakang dengan gaya doggy style.

Kedua tangan kekarnya memegang pinggul Rita dan menariknya..
Hingga posisi pantat Rita kini merapat dengan pinggul laki-laki tua itu..
Membuat penisnya terbenam seluruhnya.. terhujam ketat dan mantap di dalam vaginanya.

Rita mendesah lirih, matanya terpejam sambil menggigit bibirnya sendiri dan badannya kembali menegang keras.
Lalu mulailah Pak Darius menggenjot kembali vagina Rita dengan kedua tangan memegangi pinggul Rita.

Dia mulai memaju-mundurkan kemaluannya.. mulai dari irama pelan kemudian makin cepat..
Sehingga membuat tubuh Rita tersodok-sodok dengan kencangnya.

“Aahh.. aahh.. aahhh.. oohh.. oohh..” Rita kembali mendesah saat Pak Darius menggenjotnya lagi.
Tubuhnya sekarang basah oleh keringat.
Payudaranya yang kenyal menggantung indah bergoyang-goyang seirama genjotan Pak Darius.

Perlahan Pak Darius,mulai menjamah payudara Rita dari belakang, sambil terus menggenjot vaginanya.
Laki-laki tua itu juga meremas-remas payudara Rita. Erangan-erangan Rita semakin keras.
Badan dan kepala semakin bergoyang-goyang tidak beraturan mencari titik-titik nikmat di dalam vaginanya.

Rita menjerit-jerit merasakan penis Pak Darius menggenjot vaginanya dengan cepat..
Kepalanya bergoyang keras ke kiri dan ke kanan, matanya terpejam sambil menggigit bibirnya..
Menahan nikmat yang luar biasa.

Selama hampir 20 menit lamanya Pak Darius menyetubuhi Rita. Uhhhh..!!
Sungguh sebuah ketahanan yang luar biasa membuat Rita secara diam-diam takjub.

Tak tahan mendapat rangsangan sedemikian hebat, tubuh Rita mengejang.
Tapi Pak Darius belum mau selesai, ia kemudian memegang pinggul Rita dari belakang..

Kemudian mulai mempercepat pompaan penisnya pada vagina Rita.
Jlebb-jlebb-jrebb-jrebb-crebb-crebb-crebb-creb-clebb-clebb-clebb-crebb-crebb..!!

”Aahh.. aaahh uuuhhh.. aaaggghhh.. uuuggghhhh.. ohhhhh..!!”
Terdengar jeritan tertahan Rita disertai deru nafasnya yang terengah-engah.

Badan Rita terguncang-guncang keras maju mundur.. tangannya dengan keras mencengkeram sandaran tangan sofa.
Kedua payudaranya yang padat bergoyang cepat.. kepala terdongak ke atas dan bibirnya terkatup rapat.

Lantaran harus menahan sensasi nikmat yang ia rasakan dalam vaginanya.
Tubuh Rita yang telah mandi keringat tergoncang-goncang dan kedua payudaranya terayun kesana-kemari.

Rita hanya bisa mengerang-erang merasakan kenikmatan pada vaginanya.
”Aaaaahhhh.. oohhhh.. aahhkkhhhh.. ooohhhhh..” desah Rita.

Gerakan liar Rita membuat Pak Darius makin bernafsu. Ia semakin cepat memompa vagina Rita.
Rita sengaja melebarkan kakinya.. bahkan menyodorkan pantatnya..
Memberikan kesempatan kepada Pak Darius untuk terus memompa vaginanya dengan lebih cepat lagi.

“Aaahh.. oohhh..” Rita mulai meracau dengan mata tertutup.
“Aggghhhhhh..” Rita mengerang kuat.. seluruh energinya tumpah keluar saat kembali mengalami orgasme.
Sementara itu di saat yang sama Pak Darius masih terus mengenjot vagina Rita.

“Bapak .. sudah.. mau.. keluar nih, mau di luar.. atau di .. dalamm,..bu..” tanya Darius tanpa menghentikan sodokannya.
“Ter.. serahhhh.. di dalam juga.. engh.. engh.. nggak pa-pa.. engh.. engh.. saya lagi aman koq..”
Jawab Rita sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru diperolehnya.

“Aaaaaaarrrrgghhhh..!!” Laki-laki tua itu juga mengerang. Badannya melengkung ke atas..
Sambil wajahnya menunjukkan ekspresi puas luar biasa.. crott.. crott.. crott.. crott..!!
Dengan derasnya spermanya menyembur begitu banyak di dalam rongga rahim Rita.

Akhirnya tubuh kedua insan yang baru saja melakukan persenggamaan itu melemas kembali.
Pak Darius selama beberapa saat membiarkan tubuhnya tetap menindih tubuh putih mulus Rita..
Tanpa melepaskan penisnya dari vaginanya..
Mencoba merasakan sebanyak mungkin kenikmatan dari tubuh wanita cantik itu sepuasnya.

Tidak lama kemudian, Pak Darius melepaskan penisnya dari vagina Rita.
Tampak senyum penuh kepuasan menghiasi wajah kedua insan berbeda suku serta umur yang terpaut jauh.

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd