Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Dinakalin org tidak dikenal dijalan mang, kl perlu sama pengemis atau tuna wisma
 
SEASON I - KItchenset --> https://v1.semprot.com/threads/cuckold-kitchenset-mengawali-gelar-tiker-kopi-segelas.1310157/



SEASON II :
1. Sensasi baru untukku - scroll ke bawah
2. Seminar (halaman 4) <--klik aja
3. Malam seminar ( halaman 6 ) <--klik aja
4. Malam bersama dan sendiri ( halaman 7 ) <--klik aja
5. Malam yang Nikmat ( Halama 7 juga scroll kebawah ) <--klik aja
6. Ketagihan lagi ( Halaman 10 ) <--klik aja
7. Hari Terakhir ( Halaman 11 ) <--klik aja
8. Tamu istimewa ( Halaman 15 ) <--klik aja
9. aku dicabuli tapi aku suka ( Halaman 15 scroll kebawah ) <--klik aja
10. dicabuli lagi tapi enak ( Halaman 16 ) <--klik aja
11. Kejutan ( Halaman 18 ) <--klik aja
12. Merah ( Halaman 18 scroll kebawah ) <---klik aja
13. Gak nahan nikmatnya ( Halaman 22 ) <---Klik aja
14. Kedatangan Tamu Istimewa ( halaman 24 ) <---Klik aja
15. Malam madu ( Halaman 27 ) <---kilk aja
16. Bedeng Cinta ( Halaman 28 ) <---Klik aja
17. Bedeng Kenikmatan ( Halaman 30 ) <---Klik aja
18. Obral obrol ( Halaman 30 ) <--- Klik aja
19. Kejutan ( Halaman 32 ) <--- Klik aja
20. Video Rekaman ( Halaman 33 ) <--- Klik aja
21. Partner baru ( Halaman 36 ) <--- Klik aja
22. Ke Bedeng Lagi ( Halaman 36 ) <---Kilk aja
23. Exhibionist ( Halaman 37 ) <----Klik aja
24. Seteleh Exhibionist ( Halaman 39 )
25. Menginap ( Halaman 40 )
26. Menginap - Lanjutan ( Halaman 41 )
27. Ditinggal ke luar kota ( Halaman 45 )
28. Dinikmati ( Halaman 46 )
29. Nikmatnya Binor ( Halaman 47 )
30. Villa Kenikmatan ( halaman 49 )
31. Di Kala Senja ( Halaman 49 )
32. Menemani di Ranjang ( Halaman 50 )

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEASON II - Sensasi baru untukku

usia intan sudah beranjak 5 tahun terlihat aktif dan ceria diantara teman-teman sekolah TK nya, wajahnya cantik mirip aku, mamahnya tentunya ha ha ha... namun jika diamati wajahnya lebih mirip dengan reza, mantan pacar SMA ku itu, ya memang dia lah yang menanamkan bibit di janinku sebagai ayah biologisnya. sementara suamiku tak mempermasalahkan hal ini dengan jiwa besarnya, suamiku sudah menganggap intan sebagai anaknya sendiri, memberi kasih sayang sebagai seorang ayah kepada anaknya.
"iya pulang sekolah, reza mau ketemu sama intan katanya pah...", jelasku kepada suamiku melalui telepon yang tak keberatan jika aku mengantar anakku ke apartement reza yang tak jauh dari sekolah TK.

"sudah biarkan dia main di taman...", ujar reza agar aku melepas intan untuk bermain dengan anak-anak lainnya dan mengajakku ke apartementnya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan denganku. kebetulan aku ingin meminjam kamar mandinya karena sejak tadi aku menahan pipis.
"ah lega rasanya...", gumamku dalam hati seraya ku ambil tisu dan ku keringkan vaginaku yang basah seperti kebiasaaanku tak ada celana dalam yang membungkus selangkangaku sehingga usai mengeringkan vaginaku aku langsng menurunkan gaun gamisku dan melangkah keluar kamar mandi.
"ah reza...?", ucapku saat aku mendapati tak hanya reza diruangan ini namun ada seorang lelaki setengah baya yang tersenyum dan memandangku dengan wajah penuh napsu.
"to the point aja wi... terus terang aku punya hutang yang sudah jatuh tempo dan harus dibayar sama oom chandra ini...", jelas reza dan memohon kepadaku untuk melayani oom chandra demi hutangnya.
"kamu anggap apa aku ini...?!!", ucapku dengan ketus seraya aku melangkah ke arah pintu keluar namun reza menahan lenganku dan membujukku dengan wajah memelas.
"maaf rez... aku gak bisa nolong kamu dengan cara seperti itu...", ujarku seraya kutepiskan tangannya dan kuraih gagang pintu yang tak dapat ku buka karena sudah terkunci.
"ayolah wi... ", desak reza tangannya kembali mencengkeram lenganku seraya membeberkan perilaku sex ku selama ini dengan suamiku.
"apa bedanya kalo kamu menuruti suamimu dengan yang sekarang ?, cuma kali ini saja wi....". desak reza membuatku terbayang beberapa lelaki yang selama ini menyetubuhiku dengan ijin suamiku di tambah yang kulakukan di belakang suamiku dengan laki-laki lain. aku hanya terdiam.
"ayolah wi... tolong aku sekali ini saja...", desak reza lagi. aku menoleh ke arah lelaki setengan baya itu yang duduk tersenyum memandangiku.matanya tajam seakan menelanjangiku, menatap tajam tubuhku. ku tatap wajah reza dengan rasa kasihan melihat wajahnya yang memelas memohon kepadaku dan aku mengangguk perlahan dan sesaat kemudian wajahnya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepadaku.
"aku di taman... nemenin intan...", ujarnya kepadaku.
"oom chandra saya tinggal dulu... ", ujarnya kepada lelaki itu seraya beranjak keluar meninggalkan aku di ruangannga dengan lelaki setengah baya ini.

"ha ha ha...sungguh cantik sekali kamu nduk...", ujar lelaki itu saat reza sudah menghilang dan aku berdiri terpaku di hadapannya tubuhnya yang gempal mengingatkan aku kepada mang mandor.
"oom gak mau lama-lama... liat kamu secantik gini... kita mulai saja ya...", ucapnya meraih pinggangku dan memangkuku diatas pahanya yang duduk di bibir ranjang.
"berapa umurmu nduk..?", tanyanya.
"27 oom...", jawabku singkat membiarkan tangannya mengelus lenganku dan satu tangan lagi mengelus pahaku yang masih tertutup gaun gamisku.
"ah masih muda... cantik... berkerudung... oom memang ingin mencicipi perempuan seperti kamu nduk...wanita berkerudung... ", ucapnya dan bibirnya mengecup pipiku dan saat aku menoleh ia memagut bibirku. aku menyambut bibirnya dan kujulurkan lidahku yang langsung di hisapnya.dengan penuh hasrat birahi. tangannya berpindah dari pahaku kini meremas di dadaku. nafasnya memburu penuh napsu.
"eeehhh...", lenguhku dengan hasrat ku yang terbawa arus birahiku. kubiarkan tangannya mulai menyingkap gaun gamisku, dan mulai terlihat kedua kakiku yang putih memperlihatkan kemulusannya semakin tersingkap dan terlihat hingga pangkal selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam.
"aaahh... nduk... cantik sekali...", ucap lelaki itu memuji dengan mata memandang deretan bulu hitam di pangkal selangkanganku. tangannya membelai dengan kasar seakan mengoyak bulu kemaluanku. kurentangkan kedua kakiku, ku perlihatkan bibir vaginaku kepadanya yang berdecak kagum dan memuji keindahannya.
"ooohhh.... oom...", lenguhku saat jari nya dengan kasar mencolok lubang vaginaku dan aku hanya bisa melenguh dengan kedua kaki mengangkang membiarkan lubang vaginaku di colok-colok jarinya sambil sesekali kusambut bibir nya yang memagut gemas menghisap bibirku.

gaun gamisku kembali di singsingkannya hingga diatas dadaku, tangannya dengan kasar menyingkirkan BH ku dan meremas kedua buah daaku dengan ganasnya. tak hanya meremas bibirnya melumat dan menghisap kedua putingku bergantian. aku menggelinjang nikmat tanpa sadar melenguh nikmat dengan mata terpejam-pejam. ada rasa yang berbeda dari jamahan tangannya yang kasar namun membuatku semakin nikmat.
"ho ho ... cantik sekali kamu nduk...", ujarnya seraya melepaskan tubuhku, aku terduduk di bibir kasur melihatnya dengan cepat membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya.
"oohh.. gede banget...", gumamku dalam hati saat celananya melorot dan menyembul kontolnya yang mengeras tegang, kontol besar seperti milik mang marwan gumamku dalam hati kembali teringat dengannya.
"sini nduk...", ujarnya seraya merenggut kerudungku dan menjejalkan kontolnya di mulutku dengan kasar.
"isep nduk... isep... ", ujarnya lagi sambil menekan kepalaku dan pinggulnya mendorong ke depan sehingga mau tak mau kontol nya menjejal dimulutku hingga kerongkonganku. aku hanya pasrah dengan kepala mengayun maju mundur mengikuti gerakan tangannya yang dengan kasar mencengkeram kerudungku. ku hisap walau sesekali aku terbatuk namun kembali ku masukan ke mulutku dan menghisapnya hingga akhirnya ia mencabut kontolnya dari mulutku dan berganti menyodorkan biji pelirnya ke mulutku.
"jilatin nduk bijinya... aah...yaaa...", ujarnya dan lidahku menjilat dua bola yang menggantung di bawah batang kontolnya itu.

"aaah...", nafasku tersengal dengan kontolnya yang menjulur dari mulutku yang berlumur air liurku.
"cantik sekali kamu nduk...", bisiknya dan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung seraya memagut bibirku.
"eemhh...", lenguhku memandang wajahnya yang berhadapan kemudian ia meintaku untuk berbaring dengan gaun gamis disingkapnya keatas memperlihatkan tubuhku yang polos terlentang. tangannya mengelus pahaku, melewati bulu jembutku yang di belainya hingga menjamah buah dadaku yang diremasnya. kontolnya yang hitam besar sudah berada di hadapan selangkanganku. tangannya merentangkan kedua kakiku sebelum akhirnya menggenggam batang kontol nya dan mengarahkan kepalanya tepat di mulut vaginaku.
"aaaaaahhh.. pelan-pelan oom...", pintaku namun baru saja berhenti kata-kataku kontol nya dengan kasar menyeruak lubang vaginaku dan aku hanya memekik, menjerit sambil menahan rasa nikmat yang tak tertahankan dengan caranya yang kasar namun membuat rasa sensasi nikmat yang berbeda yang selama ini aku rasakan.

"-"
"he he he... cantik sekali kamu nduk...", pujiku memandang selangkangan perempuan ini dengan gaun gamisnya yang tersingkap memamerkan selangkangannya yang mulus dengan bulu jembut yang tercukur rapih seperti ulat bulu hitam yang menempel di bawah perutnya di tambah lagi bibir vaginanya yang masih terlihat mulus dengan warna kemerahan sungguh menggairahkan ku. wajah cantiknya dihiasi kerudung panjangnya masih membungkus di kepalanya yang semakin membuatku bernapsu, aku memang terobsesi dengan perempuan berkerudung panjang seperti ini. tanganku membelai kepalanya dan merenggut kerudung itu seraya aku menjejalkan kontolku di mulutnya.
"isep nduk... isep...", pintaku menumpahkan seluruh hasratku sambil melihat mulut mungil nya yang menganga dan wajah cantiknya yang hanya pasrah menelan kontolku. sungguh luar biasa sensasi yang kurasakan dengan menjejalkan kontolku kepada perempuan ber kerudung yang cantik ini.

puas sudah aku menjejalkan kontolku di mulut mungilnya, aku memintanya berbaring dengan kerudung dan gaun gamis masih lengkap melekat ditubuhnya, hanya saja aku memintanya agar gaun nya disingsingkan hingga dadanya.
"eemhh...dada itu masih ranum dan kenyal... walau katanya sudah punya anak satu...", gumamku dalam hati sambil aku mengelus kemulusan pahanya, kurentangkan lebar-lebar kedua kakinya, bibir vaginanya seakan merekah merah terlihat sudah basah. itilnya terlihat indah menghias di bawah bulu jembutnya yang kusuka dengan modelnya. aku mengarahkan kepala kontolku yang membelah bibir vaginanya yang basah dan menatap wajah cantiknya yang sayup melenguh pasrah. tepat di mulut lubang nya aku menekan pinggulku di iiringi lenguhan dari bibirnya yang membulat.
"oooohhh....", llenguhnya dan aku mendorong lagi pinggulku, menjejalkan kontolku di lubang nikmat ini.
"aaaaahhhh.... pelan-pelan oom...", ucapnya dan aku menindih tubuhnya dengan pinggul ku yang mulai menggoyang naik turun. wajahku tepat diatas wajah cantiknya sehingga dengan leluasa aku menciumi pipinya, kedua tanganku memegang kepalanya dan aku memagut bibirnya dengan penuh napsuku, kuhisap lidahnya yang ia julurkan, kulumat bibir atasnya dan kulumat bibir bawahnya bergantian. sesekali aku merapikan kerudungnya agar tak menutupi matanya dan kembali kupagut bibirnya berkali-kali, sementara pinggulku terus menggenjot naik turun dengan kontolku yang mencolok dan mengaduk lubang vaginanya yang begitu nikmat kurasakan, hangat dan sempit mencengkeram kontolku. mulutku tak bosan memagut bibirnya dan menghisap lidahnya yang lembut menggeliat dimulutku. satu tanganku sudah beralih meremas-remas buah dadanya, aku suka bentuknya walau sudah tak seperti buah dada gadis belia namun terlihat indah dengan kedua putingnya yang kemerahan. pinggulku bergerak terus bergerak naik turun dengan rasa nikmat yang kurasakan dari empotan vaginanya, membuat tubuhnya mengeliat semakin liar di bawah tubuhku dan tiba-tiba nafasnya mendengus dan tubuhnya mengejang-ejang hebat dengan leher melengkung menengadahkan wajahnya.
"oooooaaaaaaahhh.... aaaaahh...", lenguhnya berkali-kali dengan mulut menganga, meregang kenikmatan mencapai puncak kenikmatannya.
"enak nduk...", he he he...", ucapku dengan dengan mengelus dan merapikan kerudungnya agar tak menutupi wajah cantiknya, nafasnya terengah-engah mulutnya menganga. pinggulku bergerak perlahan memberinya waktu sementara aku menikmati kedua buah dadanya yang kuremas dengan gemas kedua putingnya yang menonjol mengeras ku lumat bergantian.
"oooaaahhhh... oooomm... ", terdengar dari mulut mungilnya membuatku semakin gemas untuk melumat dan meremas-remas.

aku tersenyum puas melihatnya terkulai lemas, aku mencabut kontolku dari vaginanya yang basah berlumurkan lendir seraya kusodorkan ke mulutnya.
"isep lagi nduk...", pintaku dan hanya sekejap lendir itu sudah bersih dari batang kontolku yang terus di hisapnya. cukup sudah, pikirku memberinya sedikit waktu untuk mengatur nafas. kuraih tubuhnya dan kubimbing untuk menungging. bokongnya sudah menyembul pasrah dengan gaun gamis tersingkap di pinggulnya. ku elus bokongnya yang mulus menyembul indah dengan belahan bokong yang menganga lebar, dapat kulihat jelas lubang duburnya yang mulus dan belahan vaginanya di bawahnya yang kemerahan dan basah.
"emmhh... indah sekali bokongnya....", gumamku, kulitnya yang putih terlihat mulus dan terawat.
"aaaaahhh...", lenguhnya saat jari tengah dan telunjukku ku colokkan ke lubang vaginanya, lembut dan hangat saat ku aduk di dalamnya. aku merunduk ku hirup aroma yang begitu khas saat lidahku menjilati belahan bokongnya, kujilati lubang duburnya semakin kebawah hingga lubang vaginanya, kubenamkan hidungku kujulurkan lidahku membelah belahan vaginanya yang basah. kubenamkan wajahku pada belahan bokongnya yang indah menghirup, menikmati celah kenikmatan ini. hingga puas rasanya aku kembali menggenggam kontolku dan kuarahkan ke lubang itu kembali. kepala kontol itu sudah tepat di mulut lubangnya kedua tanganku meremas bokongnya sebeum akhirnya mencengkeram pinggulnya dan menariknya sehingga kepala kontolku melesak menerobos nikmat lubang hangatnya. kepalanya yang terbungkus kerudung terdongak yang kuraih dan kutarik sehingga aku seperti mengendalikan kuda betina yang kupacu dengan birahi tinggiku.
plak... plak... plak... aku menampar bokongnya dan memacu genjotan pinggulku semakin cepat membuat nya semakin terengah-engah, melenguh, mendesah-desah membuatku semakin bernapsu terus menggenjotnya.
"aaaaaaaahh....", pekiknya seraya menggeliat dengan sembulan bokongnya yang terhempas di kasur sehingga, kubiarkan kontolku menjulur tercabut keluar. aku meraih tubuhnya, gaun gamis nya ku singkap dan menyampirkannya ke belakang leher sehingga tubuh telanjang nya terpampang indah seraya kubimbing untuk mengangkangiku sementara aku berbaring terlentang. kedua paha mulusnya mengangkangiku dengan vagina tepat berada di atas kontolku yang tegak berdiri. tangan lentiknya mengarahkan kepala kontolku ke mulut vaginanya dan perlahan menurunkan tubuhnya yang indah terduduk diatas pinggulku dengan kontolku yang tertanam nikmat di dalam liang vaginanya. bulu jembutnya yang indah menyatu dengan punyaku.
"ooohh...", gumamku saat pinggulnya yang mulai bergoyang nikmat sekali rasanya lubang vaginanya seperti meremas batanng kontolku yang terasa hangat di dalam vaginanya.
"uuughhh.... enak tenan... tempik mu nduk...", ucapku seraya tanganku meremas-remas kedua buah dadanya, kerudungnya bergoyang liar dengan kepala sesekali mendongak, wajah cantiknya tak bosan ku pandangi. pinggulnya semakin cepat bergoyang dengan lenguhan dan desahan yang semakin memburu dan sesaat kemudian aku melihat keindahan saat tubuh bugilnya yang mengejang hebat diatas pangkuanku, menggelepar berkedut hebat. aku mendekapnya mengejang dalam pelukanku.

tubuhnya terkulai yang kurebahkan di kasur dengan kaki kembali kurentangkan dan kontolku kembali menghujam menggenjotnya dengan cepat tanpa memberi waktu rehat kepadanya membuat nya memekik, melenguh dalam rengkuhan tubuhku yang menyetubuhinya.
"uughh... ", geramku saat nya aku menikmati orgasmeku, gumamku dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam vagina nikmat ini, aku tak peduli dengan spermaku yang membanjiri rahimnya, aku tak peduli jika perempuan ini hamil olehku, aku mereguk kenikmatan orgasmeku.

aku berbaring di sampingnya, mengatur nafasku dengan rasa puas sambil kupandangi wajah cantiknya yang terpejam dengan nafas masih terengah, kedua buah dadanya yang ranum bergerak naik turun. aku bangun duduk melihat selangkangannya, melihat sperma putih ku yang meleleh dari lubang vaginanya.

"-"

satu jam telah berlalu, belum ada tanda-tanda oom chandra keluar dari apartementku, aku masih menemani intan, anak biologisku. sesaat wajahnya memang mirip denganku dan tingkahnya yang ceria bermain di taman.
"oom reza... mama mana ?", tanyanya
"mama lagi ke gedung sebelah... sebentar lagi juga balik...", ujarku dan ia kembali bermain dengan anak-anak lannya sementara aku mengawasinya dari jauh. kulihat oom chandra yang keluar dari pintu apartementku, aku bergegas menghampirinya.
"gimana oom...?", ujarku dan kulihat wajah oom chandra yang tersenyum penuh kepuasan sambil mengacungkan jempolnya. aku berjalan di sampingnya dan menerima segepok uang dari oom chandra.
"senang berbisnis dengan mu rez....", ucap oom chandra.
"sukur kalo oom puas... saya gak sembarangan ngasih barang bagus gini oom.... ", ucapku.
"jadi dulu dia pacar SMA mu ?".
"iya oom... ya sekarang sih sudah jadi bini orang...". jawabku.
"pantes masih mulus luar dalam ha ha ha...", ucap oom chandra tertawa.
"ya pokoknya ada uang ada barang... barang bagus walau mahal... gak mengecewakan oom...", tukasku sambil ikut tertawa dan mengantar oom chandra hingga berlalu dengan mobil mercy nya. aku bergegas ke apartementku yang kudapati dewi masih terlentarng terpejam di kasurku dengan tubuh telanjangnya yang tersingkap dan kerudungnya yang terkoyak tak beraturan. kulihat vaginanya yang masih melelehkan sperma oom chandra, yang berarti oom chandra tak memakai kondom tadi, pikirku.

"-"
entah berapa lama aku terlelap saat aku terbangun, kudapati reza duduk di tepi ranjang memandangiku, tangannya membelai kerudungku dengan wajah sendu memandangiku. kurasakan nyeri vaginaku yang dibanjiri cairan sperma lelaki setengah baya tadi. kubersihkan sisa-sisa cairan putih di vaginaku terbayang persetubuhan tadi begitu dahsyat bagiku. walau kasar lelaki setengah baya tadi menyetubuhiku namun aku merasakan kepuasan dan sensasi yang berbeda selama ini. terbesit rasa suka dengan kekasaran lelaki tadi menyetubuhiku sehingga membuatku berkali-kali mengalami orgasmeku. kurapikan kerudungku, kubersihkan diriku dan aku bersiap pulang walau dengan rasa nyeri yang masih kurasakan pada vaginaku.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 4 <-------------------------
mantap nie crita, marathon
 
dewi selalu dikelilingi para pejantan yg memujanya. tak pernah dewi rasakan kepuasan dr seks brutal yg hanya membuat dia sebagai tempat buang pejuh. dewi tak pernah tahu ekstasinya saat di doggy style, kepala berhijabnya diinjak, dan di maki serendahnya. tak pernah memeknya memeras kuat penis pejantannya hingga ngecrot saat dia dicekik tanpa aba2. sesuai namanya, dewi selalu diagungkan. and i'm not goddess like dewi.
 
dewi selalu dikelilingi para pejantan yg memujanya. tak pernah dewi rasakan kepuasan dr seks brutal yg hanya membuat dia sebagai tempat buang pejuh. dewi tak pernah tahu ekstasinya saat di doggy style, kepala berhijabnya diinjak, dan di maki serendahnya. tak pernah memeknya memeras kuat penis pejantannya hingga ngecrot saat dia dicekik tanpa aba2. sesuai namanya, dewi selalu diagungkan. and i'm not goddess like dewi.
Gak nitip sendal oom ?
 
Lanjut baca -> Polos tapi nikmat

Polos tapi nikmat

"umur kamu berapa sih dit... ?", tanyaku sambil duduk di sampingnya.
"22... mbak....", jawabnya sesekali matanya tertuju ke layar TV dan terlihat grogi. aku pegang tangannya membuat matanya memandangku.
"kamu gak apa-apa kan...?", bisiku sambil ku minta agar tak memanggilku "mbak", karena terdengar terlalu tua buatku, dengan umurku dan umurnya tak beda jauh dengannya, kuminta ia untuk hanya memanggil namaku..
"emmh... cuma belum pernah kayak gini, bertiga...", ucap radit, masih terlihat polos dan malu-malu namun ia mengaku sudah pernah beberapa kali ML dengan pacarnya dan itu dilakukan hanya berdua, tapi kali ini ia merasa janggal karena akan melakukan itu denganku namun ada suamiku juga di kamar hotel ini..
"anggap aja gak ada dit...", bisiku seraya kubimbing tangannya ke pahaku. sesaat adit melirik ke arah suamiku yang mengangguk sambil tersenyum.
"santai aja dit...", ujar suamiku sambil menonton tv.
kudekatkan wajahku dan radit menyambut bibirku, kubiarkan bibirku di lumatnya, kujulurkan lidahku yang bertemu dengan lidahnya. saling menyapa dan mengulas lembut. kubiarkan tangannya mengelus-elus pahaku dengan gaun daster baby-dolls ku yang semakin tersibak oleh tangannya.
"eemhh... ", lenguhku sambil tersenyum memandang radit yang napsunya sudah terlihat dimatanya.
"sambil rebahan yuk...", bisiku dan kusambut kembali bibir radit yang memagut bibirku. tangannya memeluk tubuhku sambil meraba dan menjamahi dadaku yang kurasakan cengkeraman dan remasan tangannya di kedua buah dadaku. sementara tanganku mendapati tonjolan keras di selangkangannya.
"kamu udah ngaceng....", bisiku membuat nya tersenyum dan membiarkan tanganku menyelinap ke dalam celana pendeknya, kurasakan batang kontolnya yang mengeras di dalamnya.
"dibuka dit....", bisiku. tangannya mendorong celana nya kebawah membuat kontolnya menyembul bebas keluar. aku bangkit dan tanganku meraih kontolnya.
"ah...", geram adit saat aku mengecup dan melumat kepala kontolnya sambil memandangiku.
"gede juga punya kamu...", ucapku sambil ku kocok dengan lembut. kepala kontolnya sudah mekar indah terlihat gagah dan kekar. aku tersenyum kepada suamiku yang menyaksikan sambil merekamku. aku merunduk dan ku lumat dan ku hisap kepala kontolnya dengan sesekali ku masukan menjejal hingga kerongkonganku. sambil satu tanganku lagi membelai biji pelirnya, 2 biji di dalamnya ku mainkan dan ku belai dengan lembut agar semakin membuat kontolnya semakin mengeras.
"udah keras banget...", ucapku usai puas ku hisapi dengan batang kontolnya yang sudah begitu keras menegang.

"kamu mau liat punya aku...?", ucapku sambil tersenyum menggodanya aku membuka kakiku. kubiarkan tangannya yang mengelus vaginaku yang masih terbungkus celana dalamku yang sudah basah.
"eehhmm.. ", lenguhku di saat jarinya menyentuh mengenaik itilku yang sudah mengeras.
"dibuka dong sayang... biar radit bisa liat...", sergah suamiku.
"iiih papah... biarin aja nanti juga dibuka ya dit...". ujarku dan tak lama tangan radit meraih celana dalamku yang ditariknya melorot dan terlepas dari kedua kakiku. aku tersenyum kepada radit yang memandangi vaginaku, kubiarkan kedua kakiku mengangkang lebar dan tangan radit yang sedari tadi mengelus pahaku kini menjamah belahan vaginaku sambil terkagum dan memuji kemulusan dan keindahan pangkal selangkanganku. aku hanya tersenyum bangga memperlihatkan vaginaku kepadanya dan membuatnya terpesona.
"masih mulus banget...", pujinya sambil jarinya menyibak dan membelah bibir vaginaku yang sudah basah.
"masih mulusan mana sama punya pacar kamu dit ?", sela suamiku kepada radi.
"emhhh... masih mulusan punya dewi, mas....", jawab radit membuatku semakin tersanjung.
"mulus gimana sih maksudnya dit...?", tanyaku.
"bibirnya mulus... kalo punya pacarku, kayak berjengger gitu...", jelas radit dengan polosnya.
"oohh.. gitu... ", balasku, memberi kesempatan kepadanya untuk mencumbui vaginaku.
"ooohh... eessshhh...", lenguhku saat jarinya mencolok lubang vaginaku.
"udah basah dit eemmhhhh....", lenguhku lagi sambil melihat jarinya yang berlumuran lendir vaginaku.
"kamu suka potongan bulu aku gak...?", ucapku
"suka... jadi bersih dan keliatan seksi...", ujarnya membelai rabut kemaluanku.
"boleh aku jilatin itilnya wi...?", tanyanya.
"boleh dit... terserah mau kamu apain aja....", jawabku, kurebahkan tubuhku dengan kedua kakiku ku rentangkan lebih lebar saat kepala radit menyelinap diantara pahaku.
"oooohhhh... esssshhh....", lenguhku saat kurasakan belaian lembut dan hangat menyusuri belahan vaginaku dan sampai pada itilku yang membuatku menggelinjang nikmat merasakan setial jilatan dan lumatan bibirnya. aku menggeliat nikmat sesaat kulihat suamiku yang merekam radit yang sedang menjilati vaginaku. itilku terasa linu dan gatal nikmat merasakan jilatan lidah radit yang direkam suamiku.

"ooohh... esssshhh... oooohhh.... radiiit...", lenguhku, tanganku mendorong kepalanya.
"emmhhh... gak kuat....", ujarku, aku tak ingin orgasme karena jilatan, aku ingin orgasme karena disodok kontol, pikirku sambil aku bangun dan membuka gaun baby-dolls ku dari tubuhku, kini tubuhku telanjang bulat di hadapan radit.
"dibuka dit...", pintaku agar ia juga melepas semua pakaiannya. tubuh muda nya yang kekar begitu menggairahkanku, layaknya tubuh-tubuh muda seusianya yang tak terlalu gemuk dan tak terlalu kurus. kontolnya yang sejak tadi berdiri mengeras menggantung bergerak-gerak indah dimataku.
aku kembali berbaring saat radit memeluk tubuhku dan aku pasrah di bawah tubuhnya yang menggumuliku dengan penuh napsu. kusambut bibirnya yang memagut bibirku, kubiarkan buah dadaku diremas-remasnya. kurasakan batang kontolnya yang keras dan hangat mengganjal di pahaku. tubuh telanjangku menyatu dengan tubuh telanjangnya, namun masih terasa ada yang kurang dengan belum menyatunya kelaminnya dengan kelaminku.
"dit... masukin...", bisikku. radit memandangku sesaat dan bersimpuh di hadapan selangkanganku dengan tangannya yang membimbing kontolnya ke vaginaku. wajahnya sedikit rikuh melihat suamiku yang sibuk merekamnya dari dekat.
"eehhmmmhhh....", lenguhku merasakan kepala kontolnya yang hangat di mulut vaginaku yang perlahan mendesak bergerak masuk, menyeruak lubang vaginaku. semakin kedalam dan semakin menggelinjangkanku.
"eeeeehh...", lenguhku dengan terbenam seluruh kontol radit di vaginaku dan hanya menyisakan bulu kemaluannya yang menutup bibir vaginaku. aku menyambut tubuh radit yang merengkuh diatas tubuhku dan menggumuliku dengan penuh napsu dan kini benar-benar menyatu tubuhku dan tubuhnya.
"emfhh...emmhh...", lenguhku dengan bibirku yang dilumatnya, sementara aku merasakan begitu nikmatnya kontolnya yang perlahan begerak keluar masuk menyodok-nyodok lubang vaginaku. kontolnya yang besar dan panjang begitu terasa menubruk dan menyundul mulut rahimku dengan bergerak semakin cepat menghujam deras nikmat sekali.
radit melepaskan bibirku dan menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, kedua tangannya meremas-remas kedua buah dadaku. sementara suamiku disisiku sambil terus merekamku yang terengah nikmat oleh radit.
"enak sayang....?", ucap suamku.
"enak aaah... enak banget pah.... kontol radit gede... ooohhha....", rancauku dengan tubuh menghentak-hentak, kedua kakiku mengangkang lebar-lebar dan dengan leluasa radit mengayunkan pinggulnya di hadapan selangkanganku. tak luput suamiku merekam dari dekat kontol radit yang keluar masuk vaginaku yang membuatku semakin terengah-engah nikmat. dan aku hanya bisa melenguh nikmat.

"oooohhhh....", lenguhku terengah saat radit mencabut kontolnya. tanpa sepatah katapun tadit membimbingku untuk menungging. aku menurut, membalikan tubuhku dan ku sembulkan bokongku di hadapannya. kurasakan remasan tangannya yang begitu gemas meremas bokongku, mengelus dan mengulas hingga akhirnya ia kembali membimbing kontolnya ke mulut vaginaku.
"oooaaahh....", lenguhku bersamaan dengan kontolnya menyeruak masuk menjejal seluruh relung liang vaginaku. saat kedua tangannya mulai mencengkeram pinggulku, ayunan pinggulnya mulai mengayun dengan nikmatnya, pinggulnya membentur-bentur bokongku dengan kencang membuat tubuhku menghentak-hentak berguncang keras.
"ooh... oooh....oohh.... ", lenguhku denga kepalaku bergerak liar menggelepar.

*-*
"uuh...", gumamku sambil ku elus kontolku sendiri yang sudah mengeras, melihat tubuh istriku yang menungging di hadapan seorang berondong yang sedang menyetubuhinya.
"oh..", gumamku lagi, sungguh terlihat begitu seksi dan menggairahkan melihat tubuh telanjang istriku sendiri sedang dinikmati orang lain, melihat vagina istriku yang sedang dihujam-hujam kontol lelaki lain di hadapanku sendiri. ku letakan kameraku di atas tripod yang terus merekam persetubuhan ini. sambil ku elus kontolku, aku mendekati istriku yang melenguh nikmat, kulihat kontol si brondong yang keluar masuk vagina istriku berlumuran lendir kenikmatan dari vagina istriku. kutawarkan dan kuberikan tubuh istriku untuk di nikmatinya dan aku menikmatinya.
"eeessshhhh... papaaahh...", lenguh istriku sambil menoleh lirih, matanya sayup menikmatinya. kuraih buah dada istriku yang menggantung bebas terguncang di bawah dadanya.
"nikmati sayang...", ucapku.
"uuuhh... eeeshh... enak banget paah... oohh...", jawabnya disela lenguhannya dengan tubuh menghentak maju mundur.
"oooh... gak kuaat... eesshhh... enak banget... ooohh...", rancaunya lagi.
"oooh... radiit... aku mau diatas....", pinta istriku seraya menoleh kebelakang. tanpa menunggu lama radit terbaring di kasur, dengan cekatan istriku mengangkangi kontol radit yang berdiri tegak. tangan lentiknya membimbing kepala kontol radit tepat di mulut vaginanya dan perlahan kepala kontol itu terbenam dan tenggelam di dalam vagina istriku yang duduk diatas pinggul radit.
"ooohh... kontol kamu enak banget...", desah istriku dengan wajah sayup memandang radit sambil pinggulnya mengayun diatas pinggul radit yang menikmati jepitan liang vagina istriku. kedua buah dadanya dibiarkan dalam remasan kedua tangan radit yang meremas-remas dengan penuh napsu. dari belakang aku hanya dapat melihat biji peler radit yang terjepit dibawah belahan bokong istriku dan kontol radit pastinya sedang menikmati remasan liang vagina istriku yang mencengkeram dan menjepit nikmat tanpa ampun.
"enak sayang...?!", ucapku di sampingnya, kuraih dan ku genggam tangannya.
"enak pah.... eessshh... kontolnya enak banget... ooohh...", ucap istriku sesaat menolehku dan kembali memandang radit yang berbaring di bawahnya.
"aaaah... eessshh... ggak... kuaaat... aah...", lenguhnya dan sesaat kemudian kulihat tubuh mulusnya mengejang dengan nafas menderu, menggeliat nikmat diatas pinggul radit yang memeluknya dan mereguk kenikmatan orgasmenya.

dari belahan bokong istiku, dapat kulihat kontol radit yang masih terjejal dilubang vaginanya, saat aku mengangkangi kaki radit dan kubimbing kontolku di sela belahan bokong istriku, dimana kontol radit masih disitu.
"papah ...!?', ucap istriku namun membiarkan aku untuk menjejalkan kontolku dilubang vaginanya.
"aaaahhh....", rintih istriku saat kepala kontolku kujejalkan dengan paksa dilubang vaginanya, berdesakan dengan kontol radit yang masih terjejal di dalam liangnya.
"uugh...", geramku sambil perlahan ku tekan pinggulku membuat kontolku semakin terbenam. terasa begitu sempit dan mencengkeram nikmat kontolku hingga seluruh batang kontolku sudah terjejal didalamnya, 2 kontol sudah terjejal di dalam vagina istriku. perlahan aku mulai menggenjotnya, sementara istriku yang berada diatas pelukan dada radit, kulihat bibirnya sedang saling melumat dengan radit.
"ughh... sempit banget... memek kamu sayang...", ucapku sambil ku ayun pinggulku semakin lancar menghujam-hujamkan kontolku. tak ada sahutan dan jawaban dari istriku yang sedang asik dengan bibirnya yang saling berpagutan dengan radit. batang kontolku terasa diperas dan terjepit nikmat, bergesekan dengan kontol radit yang tak bergerak di dalam lubang vagina istriku.
"ugh...", geramku sambil ku lihat lagi bibir istriku yang menjulurkan lidahnya dan dihisap oleh bibir radit dengan rakusnya, membuat birahiku dan rasa cemburuku semakin terbakar di ubun-ubunku. ku cengkeram pinggul langsing ini dan ku ayun pinggulku semakin cepat namun kurasakan batang kontolku semakin terasa seakan di remas kuat.
"sayang... aku mau kelauarrrr...", geramku sambil ku ayun semakin cepat.
"aku mau keluarin di mulut kamu...!!", ujarku lagi dengan semakin cepat lagi ku ayun hingga sesaat sebelum orgasmeku pecah aku berdiri mencabutnya dan bergegas istriku menyambut kontolku dengan mulutnya.
"uugh...", geramku seraya ku jambak rambutnya dan ku jejalkan dengan kasar ke dalam mulutnya yang menganga. dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam kerongkongannya hingga membuat istriku terbatuk-batuk.
"oooh...", geramku nikmat sekali rasanya. ku lepas cengkeraman tanganku dan aku terduduk di kasur dengan nafas ku yang terengah-engah. pasti radit akan merasakan aroma spermaku di mulut istriku jika ia memagut bibir istriku lagi, pikirku dengan rasa puas dan puas rasanya menumpahkan seluruh rasaku kepada istriku.

masih duduk di ranjang, kubersihkan kontolku sambil kulihat istriku dan radit yang melanjutkan persetubuhannya. radit sudah duduk berhadapan dengan istriku.
"terserah kamu mau gaya apa...", ucap istriku sambil membiarkan buah dadanya diremas-remas tangan radit. tanpa berkata-kata radit membimbing tubuh telanjang isitriku untuk membelakanginya dan memintanya untuk menungging. belahan bokong menyembul indah di hadapan kontol radit yang sudah siap kembali menghujam vagina istriku. sesaat tangan radit meremas-remas bokong istriku sebelum akhirnya ia kembali membimbing kepala kontolnya ke mulut vagina istriku.
"oohh...", lenguh istriku bersamaan dengan pinggul radit yang merapat dengan bokongnya, vagiananya terjejal kontol radit yang perlahan mulai mengayunkan pinggulnya, kedua tangannya mencengkeram erat pinggul istriku. ceplok... ceplok...ceplok... irama benturan yang mengiringi lenguhan dan desahan yang keluar dari bibir istriku yang terengah sambil menggeliat liar walau berusahan untuk tetap menungging dengan sempurna di hadapan radit.
"coba gaya miring sayang... biar aku bisa liat jelas...", pintaku. yang langsung di mengerti oleh istriku yang berbaring miring menghadapku dan meminta radit dibelakangnya. satu kakinya terangkat keatas mengangkang dan dari bekakang kontol radit di arahkan tangan lentiknya untuk kembali masuk ke lubang vaginanya.
"oooohhh...", lenguhnya, kulihat kontol radit yang panjang tetap dengan leluasa keluar masuk menghujam-hujam lubang vagina istriku. bibirnya terlihat merekah dengan itilnya terlihat jelas olehku menyembul dan mengeras kemarahan.
"ooohh... eeshhh... keliatan pah ?!", tanyanya memandangku yang menikmati pemandangan vaginanya dihujam dan disodok kontol brondong ini.
"iya keliatan sayang... seksi banget... memek kamu di entot kontol radit...". ucapku sambil ku elus kontolku yang masih setengah mengeras, duduk mendekati selangkangannya. kulihat satu tangan radit dari belakang meremas-remas buah dadanya.
"aku pengen diatas lagi...", ujar istriku membuat tak lama aku memandangi vaginanya. dengan menurut, radit kembali berbaring dengan kontolnya siap berdiri dibawah selangkangan istriku yang mengangkanginya dan tak lama kontolnya kembali terbenam di dalam vagina istriku yang terduduk diatas pinggul radit.
"eeeshhh... raadiiit.... eesshhh...", desis istriku dengan pinggul mengayun liar.
"uuuh... enak banget... eeessssh... kontol kamu enak banget....", ucapnya merancau tak karuan penuh birahi dengan pinggul semakin mengayun tak terkendali hingga akhirnya ia mengejang sesaat dan menggeliat dengan nafas memburu mencapai orgasme nya lagi.

istrku terkulai diatas dada radit yang memeluknya dengan lembut. tangannya mengelus punggung istriku dan satu tangannya lagi mengelus bokong istriku. tak lama tubuh radit bergulir kesamping merebahkan tubuh istriku di kasur terlentang pasrah saat radit sudah bersimpuh dihadapan selangkangannya, membimbing kontolnya lagi ke vaginanya.
"essssshhhh...", lenguh istriku dan menyambut tubuh radit yang merengkuh diatas tubuhnya dan radit kembali menggenjot istriku dengan nikmatnya.
"kamu mau dikeluarin... keluarin di dalem aja eeehhhh... ", ucap istriku.
"ah... di dalem !??...", tanya radit dengan nada terkejut.
"iya... kamu keluarin di dalem aja...", terang istriku lagi.
"gak apa-apa emang ?...".
"gak apa-apa...".
"kalo hamil gimana ?".
"gak apa-apa.... boleh kok... ya pah ?, keluarin di dalem aja ya pah...?", tanya istriku.
"iya...", jawabku sambil mengangguk kepada radit yang terlihat terhenyak. kulihat pinggulnya semakin mengayun penuh napsu membuat istriku melenguh, menggeliat, mengerang nikmat oleh setiap hujaman kontol radit yang semakin cepat.
"ooh... keluaaarr... uugh...", geram radit dan sesaat kemudian pinggulnya mengehantak-hentak dengan kontolnya di benamkannya dalam-dalam sambil menyemburkan spermanya di dalam liang vagina istriku, membanjiri rahimnya.

menjelang malam aku duduk di kursi sambil menikmati softdrink, sementara di hadapanku, radit sedang kembali menyetubuhi istriku. kedua tubuh telamjangnya yang saling menyatu dengan kelamin radit yang menyatu dengan vagina istriku. sudah satu orgasme dirasakan istriku tadi dan terus berlanjut menikmati batang muda yang panjang dan besar itu di hadapanku.
"radiiit...", suara istriku berbisik lembut di sela desahan dan lenguhannya sambil sesekali menyambut bibir radit yang memagut dan melumatnya. mata saling memandang dengan penuh napsu birahi. menumpahkan seluruh rasa. sudah banyak kontol lelaki yang sudah menumpahkan spermanya di dalam vagina istriku. mang marwan, mang yayan... sampai mantan istriku yang sudah memberinya kenikmatan di hadapanku. kali ini batang muda memberi kenikmatan kepada istriku dan aku menikmatinya.

lanjut baca ke halaman 53 <------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd