Polos tapi nikmat
"umur kamu berapa sih dit... ?", tanyaku sambil duduk di sampingnya.
"22... mbak....", jawabnya sesekali matanya tertuju ke layar TV dan terlihat grogi. aku pegang tangannya membuat matanya memandangku.
"kamu gak apa-apa kan...?", bisiku sambil ku minta agar tak memanggilku "mbak", karena terdengar terlalu tua buatku, dengan umurku dan umurnya tak beda jauh dengannya, kuminta ia untuk hanya memanggil namaku..
"emmh... cuma belum pernah kayak gini, bertiga...", ucap radit, masih terlihat polos dan malu-malu namun ia mengaku sudah pernah beberapa kali ML dengan pacarnya dan itu dilakukan hanya berdua, tapi kali ini ia merasa janggal karena akan melakukan itu denganku namun ada suamiku juga di kamar hotel ini..
"anggap aja gak ada dit...", bisiku seraya kubimbing tangannya ke pahaku. sesaat adit melirik ke arah suamiku yang mengangguk sambil tersenyum.
"santai aja dit...", ujar suamiku sambil menonton tv.
kudekatkan wajahku dan radit menyambut bibirku, kubiarkan bibirku di lumatnya, kujulurkan lidahku yang bertemu dengan lidahnya. saling menyapa dan mengulas lembut. kubiarkan tangannya mengelus-elus pahaku dengan gaun daster baby-dolls ku yang semakin tersibak oleh tangannya.
"eemhh... ", lenguhku sambil tersenyum memandang radit yang napsunya sudah terlihat dimatanya.
"sambil rebahan yuk...", bisiku dan kusambut kembali bibir radit yang memagut bibirku. tangannya memeluk tubuhku sambil meraba dan menjamahi dadaku yang kurasakan cengkeraman dan remasan tangannya di kedua buah dadaku. sementara tanganku mendapati tonjolan keras di selangkangannya.
"kamu udah ngaceng....", bisiku membuat nya tersenyum dan membiarkan tanganku menyelinap ke dalam celana pendeknya, kurasakan batang kontolnya yang mengeras di dalamnya.
"dibuka dit....", bisiku. tangannya mendorong celana nya kebawah membuat kontolnya menyembul bebas keluar. aku bangkit dan tanganku meraih kontolnya.
"ah...", geram adit saat aku mengecup dan melumat kepala kontolnya sambil memandangiku.
"gede juga punya kamu...", ucapku sambil ku kocok dengan lembut. kepala kontolnya sudah mekar indah terlihat gagah dan kekar. aku tersenyum kepada suamiku yang menyaksikan sambil merekamku. aku merunduk dan ku lumat dan ku hisap kepala kontolnya dengan sesekali ku masukan menjejal hingga kerongkonganku. sambil satu tanganku lagi membelai biji pelirnya, 2 biji di dalamnya ku mainkan dan ku belai dengan lembut agar semakin membuat kontolnya semakin mengeras.
"udah keras banget...", ucapku usai puas ku hisapi dengan batang kontolnya yang sudah begitu keras menegang.
"kamu mau liat punya aku...?", ucapku sambil tersenyum menggodanya aku membuka kakiku. kubiarkan tangannya yang mengelus vaginaku yang masih terbungkus celana dalamku yang sudah basah.
"eehhmm.. ", lenguhku di saat jarinya menyentuh mengenaik itilku yang sudah mengeras.
"dibuka dong sayang... biar radit bisa liat...", sergah suamiku.
"iiih papah... biarin aja nanti juga dibuka ya dit...". ujarku dan tak lama tangan radit meraih celana dalamku yang ditariknya melorot dan terlepas dari kedua kakiku. aku tersenyum kepada radit yang memandangi vaginaku, kubiarkan kedua kakiku mengangkang lebar dan tangan radit yang sedari tadi mengelus pahaku kini menjamah belahan vaginaku sambil terkagum dan memuji kemulusan dan keindahan pangkal selangkanganku. aku hanya tersenyum bangga memperlihatkan vaginaku kepadanya dan membuatnya terpesona.
"masih mulus banget...", pujinya sambil jarinya menyibak dan membelah bibir vaginaku yang sudah basah.
"masih mulusan mana sama punya pacar kamu dit ?", sela suamiku kepada radi.
"emhhh... masih mulusan punya dewi, mas....", jawab radit membuatku semakin tersanjung.
"mulus gimana sih maksudnya dit...?", tanyaku.
"bibirnya mulus... kalo punya pacarku, kayak berjengger gitu...", jelas radit dengan polosnya.
"oohh.. gitu... ", balasku, memberi kesempatan kepadanya untuk mencumbui vaginaku.
"ooohh... eessshhh...", lenguhku saat jarinya mencolok lubang vaginaku.
"udah basah dit eemmhhhh....", lenguhku lagi sambil melihat jarinya yang berlumuran lendir vaginaku.
"kamu suka potongan bulu aku gak...?", ucapku
"suka... jadi bersih dan keliatan seksi...", ujarnya membelai rabut kemaluanku.
"boleh aku jilatin itilnya wi...?", tanyanya.
"boleh dit... terserah mau kamu apain aja....", jawabku, kurebahkan tubuhku dengan kedua kakiku ku rentangkan lebih lebar saat kepala radit menyelinap diantara pahaku.
"oooohhhh... esssshhh....", lenguhku saat kurasakan belaian lembut dan hangat menyusuri belahan vaginaku dan sampai pada itilku yang membuatku menggelinjang nikmat merasakan setial jilatan dan lumatan bibirnya. aku menggeliat nikmat sesaat kulihat suamiku yang merekam radit yang sedang menjilati vaginaku. itilku terasa linu dan gatal nikmat merasakan jilatan lidah radit yang direkam suamiku.
"ooohh... esssshhh... oooohhh.... radiiit...", lenguhku, tanganku mendorong kepalanya.
"emmhhh... gak kuat....", ujarku, aku tak ingin orgasme karena jilatan, aku ingin orgasme karena disodok kontol, pikirku sambil aku bangun dan membuka gaun baby-dolls ku dari tubuhku, kini tubuhku telanjang bulat di hadapan radit.
"dibuka dit...", pintaku agar ia juga melepas semua pakaiannya. tubuh muda nya yang kekar begitu menggairahkanku, layaknya tubuh-tubuh muda seusianya yang tak terlalu gemuk dan tak terlalu kurus. kontolnya yang sejak tadi berdiri mengeras menggantung bergerak-gerak indah dimataku.
aku kembali berbaring saat radit memeluk tubuhku dan aku pasrah di bawah tubuhnya yang menggumuliku dengan penuh napsu. kusambut bibirnya yang memagut bibirku, kubiarkan buah dadaku diremas-remasnya. kurasakan batang kontolnya yang keras dan hangat mengganjal di pahaku. tubuh telanjangku menyatu dengan tubuh telanjangnya, namun masih terasa ada yang kurang dengan belum menyatunya kelaminnya dengan kelaminku.
"dit... masukin...", bisikku. radit memandangku sesaat dan bersimpuh di hadapan selangkanganku dengan tangannya yang membimbing kontolnya ke vaginaku. wajahnya sedikit rikuh melihat suamiku yang sibuk merekamnya dari dekat.
"eehhmmmhhh....", lenguhku merasakan kepala kontolnya yang hangat di mulut vaginaku yang perlahan mendesak bergerak masuk, menyeruak lubang vaginaku. semakin kedalam dan semakin menggelinjangkanku.
"eeeeehh...", lenguhku dengan terbenam seluruh kontol radit di vaginaku dan hanya menyisakan bulu kemaluannya yang menutup bibir vaginaku. aku menyambut tubuh radit yang merengkuh diatas tubuhku dan menggumuliku dengan penuh napsu dan kini benar-benar menyatu tubuhku dan tubuhnya.
"emfhh...emmhh...", lenguhku dengan bibirku yang dilumatnya, sementara aku merasakan begitu nikmatnya kontolnya yang perlahan begerak keluar masuk menyodok-nyodok lubang vaginaku. kontolnya yang besar dan panjang begitu terasa menubruk dan menyundul mulut rahimku dengan bergerak semakin cepat menghujam deras nikmat sekali.
radit melepaskan bibirku dan menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, kedua tangannya meremas-remas kedua buah dadaku. sementara suamiku disisiku sambil terus merekamku yang terengah nikmat oleh radit.
"enak sayang....?", ucap suamku.
"enak aaah... enak banget pah.... kontol radit gede... ooohhha....", rancauku dengan tubuh menghentak-hentak, kedua kakiku mengangkang lebar-lebar dan dengan leluasa radit mengayunkan pinggulnya di hadapan selangkanganku. tak luput suamiku merekam dari dekat kontol radit yang keluar masuk vaginaku yang membuatku semakin terengah-engah nikmat. dan aku hanya bisa melenguh nikmat.
"oooohhhh....", lenguhku terengah saat radit mencabut kontolnya. tanpa sepatah katapun tadit membimbingku untuk menungging. aku menurut, membalikan tubuhku dan ku sembulkan bokongku di hadapannya. kurasakan remasan tangannya yang begitu gemas meremas bokongku, mengelus dan mengulas hingga akhirnya ia kembali membimbing kontolnya ke mulut vaginaku.
"oooaaahh....", lenguhku bersamaan dengan kontolnya menyeruak masuk menjejal seluruh relung liang vaginaku. saat kedua tangannya mulai mencengkeram pinggulku, ayunan pinggulnya mulai mengayun dengan nikmatnya, pinggulnya membentur-bentur bokongku dengan kencang membuat tubuhku menghentak-hentak berguncang keras.
"ooh... oooh....oohh.... ", lenguhku denga kepalaku bergerak liar menggelepar.
*-*
"uuh...", gumamku sambil ku elus kontolku sendiri yang sudah mengeras, melihat tubuh istriku yang menungging di hadapan seorang berondong yang sedang menyetubuhinya.
"oh..", gumamku lagi, sungguh terlihat begitu seksi dan menggairahkan melihat tubuh telanjang istriku sendiri sedang dinikmati orang lain, melihat vagina istriku yang sedang dihujam-hujam kontol lelaki lain di hadapanku sendiri. ku letakan kameraku di atas tripod yang terus merekam persetubuhan ini. sambil ku elus kontolku, aku mendekati istriku yang melenguh nikmat, kulihat kontol si brondong yang keluar masuk vagina istriku berlumuran lendir kenikmatan dari vagina istriku. kutawarkan dan kuberikan tubuh istriku untuk di nikmatinya dan aku menikmatinya.
"eeessshhhh... papaaahh...", lenguh istriku sambil menoleh lirih, matanya sayup menikmatinya. kuraih buah dada istriku yang menggantung bebas terguncang di bawah dadanya.
"nikmati sayang...", ucapku.
"uuuhh... eeeshh... enak banget paah... oohh...", jawabnya disela lenguhannya dengan tubuh menghentak maju mundur.
"oooh... gak kuaat... eesshhh... enak banget... ooohh...", rancaunya lagi.
"oooh... radiit... aku mau diatas....", pinta istriku seraya menoleh kebelakang. tanpa menunggu lama radit terbaring di kasur, dengan cekatan istriku mengangkangi kontol radit yang berdiri tegak. tangan lentiknya membimbing kepala kontol radit tepat di mulut vaginanya dan perlahan kepala kontol itu terbenam dan tenggelam di dalam vagina istriku yang duduk diatas pinggul radit.
"ooohh... kontol kamu enak banget...", desah istriku dengan wajah sayup memandang radit sambil pinggulnya mengayun diatas pinggul radit yang menikmati jepitan liang vagina istriku. kedua buah dadanya dibiarkan dalam remasan kedua tangan radit yang meremas-remas dengan penuh napsu. dari belakang aku hanya dapat melihat biji peler radit yang terjepit dibawah belahan bokong istriku dan kontol radit pastinya sedang menikmati remasan liang vagina istriku yang mencengkeram dan menjepit nikmat tanpa ampun.
"enak sayang...?!", ucapku di sampingnya, kuraih dan ku genggam tangannya.
"enak pah.... eessshh... kontolnya enak banget... ooohh...", ucap istriku sesaat menolehku dan kembali memandang radit yang berbaring di bawahnya.
"aaaah... eessshh... ggak... kuaaat... aah...", lenguhnya dan sesaat kemudian kulihat tubuh mulusnya mengejang dengan nafas menderu, menggeliat nikmat diatas pinggul radit yang memeluknya dan mereguk kenikmatan orgasmenya.
dari belahan bokong istiku, dapat kulihat kontol radit yang masih terjejal dilubang vaginanya, saat aku mengangkangi kaki radit dan kubimbing kontolku di sela belahan bokong istriku, dimana kontol radit masih disitu.
"papah ...!?', ucap istriku namun membiarkan aku untuk menjejalkan kontolku dilubang vaginanya.
"aaaahhh....", rintih istriku saat kepala kontolku kujejalkan dengan paksa dilubang vaginanya, berdesakan dengan kontol radit yang masih terjejal di dalam liangnya.
"uugh...", geramku sambil perlahan ku tekan pinggulku membuat kontolku semakin terbenam. terasa begitu sempit dan mencengkeram nikmat kontolku hingga seluruh batang kontolku sudah terjejal didalamnya, 2 kontol sudah terjejal di dalam vagina istriku. perlahan aku mulai menggenjotnya, sementara istriku yang berada diatas pelukan dada radit, kulihat bibirnya sedang saling melumat dengan radit.
"ughh... sempit banget... memek kamu sayang...", ucapku sambil ku ayun pinggulku semakin lancar menghujam-hujamkan kontolku. tak ada sahutan dan jawaban dari istriku yang sedang asik dengan bibirnya yang saling berpagutan dengan radit. batang kontolku terasa diperas dan terjepit nikmat, bergesekan dengan kontol radit yang tak bergerak di dalam lubang vagina istriku.
"ugh...", geramku sambil ku lihat lagi bibir istriku yang menjulurkan lidahnya dan dihisap oleh bibir radit dengan rakusnya, membuat birahiku dan rasa cemburuku semakin terbakar di ubun-ubunku. ku cengkeram pinggul langsing ini dan ku ayun pinggulku semakin cepat namun kurasakan batang kontolku semakin terasa seakan di remas kuat.
"sayang... aku mau kelauarrrr...", geramku sambil ku ayun semakin cepat.
"aku mau keluarin di mulut kamu...!!", ujarku lagi dengan semakin cepat lagi ku ayun hingga sesaat sebelum orgasmeku pecah aku berdiri mencabutnya dan bergegas istriku menyambut kontolku dengan mulutnya.
"uugh...", geramku seraya ku jambak rambutnya dan ku jejalkan dengan kasar ke dalam mulutnya yang menganga. dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam kerongkongannya hingga membuat istriku terbatuk-batuk.
"oooh...", geramku nikmat sekali rasanya. ku lepas cengkeraman tanganku dan aku terduduk di kasur dengan nafas ku yang terengah-engah. pasti radit akan merasakan aroma spermaku di mulut istriku jika ia memagut bibir istriku lagi, pikirku dengan rasa puas dan puas rasanya menumpahkan seluruh rasaku kepada istriku.
masih duduk di ranjang, kubersihkan kontolku sambil kulihat istriku dan radit yang melanjutkan persetubuhannya. radit sudah duduk berhadapan dengan istriku.
"terserah kamu mau gaya apa...", ucap istriku sambil membiarkan buah dadanya diremas-remas tangan radit. tanpa berkata-kata radit membimbing tubuh telanjang isitriku untuk membelakanginya dan memintanya untuk menungging. belahan bokong menyembul indah di hadapan kontol radit yang sudah siap kembali menghujam vagina istriku. sesaat tangan radit meremas-remas bokong istriku sebelum akhirnya ia kembali membimbing kepala kontolnya ke mulut vagina istriku.
"oohh...", lenguh istriku bersamaan dengan pinggul radit yang merapat dengan bokongnya, vagiananya terjejal kontol radit yang perlahan mulai mengayunkan pinggulnya, kedua tangannya mencengkeram erat pinggul istriku. ceplok... ceplok...ceplok... irama benturan yang mengiringi lenguhan dan desahan yang keluar dari bibir istriku yang terengah sambil menggeliat liar walau berusahan untuk tetap menungging dengan sempurna di hadapan radit.
"coba gaya miring sayang... biar aku bisa liat jelas...", pintaku. yang langsung di mengerti oleh istriku yang berbaring miring menghadapku dan meminta radit dibelakangnya. satu kakinya terangkat keatas mengangkang dan dari bekakang kontol radit di arahkan tangan lentiknya untuk kembali masuk ke lubang vaginanya.
"oooohhh...", lenguhnya, kulihat kontol radit yang panjang tetap dengan leluasa keluar masuk menghujam-hujam lubang vagina istriku. bibirnya terlihat merekah dengan itilnya terlihat jelas olehku menyembul dan mengeras kemarahan.
"ooohh... eeshhh... keliatan pah ?!", tanyanya memandangku yang menikmati pemandangan vaginanya dihujam dan disodok kontol brondong ini.
"iya keliatan sayang... seksi banget... memek kamu di entot kontol radit...". ucapku sambil ku elus kontolku yang masih setengah mengeras, duduk mendekati selangkangannya. kulihat satu tangan radit dari belakang meremas-remas buah dadanya.
"aku pengen diatas lagi...", ujar istriku membuat tak lama aku memandangi vaginanya. dengan menurut, radit kembali berbaring dengan kontolnya siap berdiri dibawah selangkangan istriku yang mengangkanginya dan tak lama kontolnya kembali terbenam di dalam vagina istriku yang terduduk diatas pinggul radit.
"eeeshhh... raadiiit.... eesshhh...", desis istriku dengan pinggul mengayun liar.
"uuuh... enak banget... eeessssh... kontol kamu enak banget....", ucapnya merancau tak karuan penuh birahi dengan pinggul semakin mengayun tak terkendali hingga akhirnya ia mengejang sesaat dan menggeliat dengan nafas memburu mencapai orgasme nya lagi.
istrku terkulai diatas dada radit yang memeluknya dengan lembut. tangannya mengelus punggung istriku dan satu tangannya lagi mengelus bokong istriku. tak lama tubuh radit bergulir kesamping merebahkan tubuh istriku di kasur terlentang pasrah saat radit sudah bersimpuh dihadapan selangkangannya, membimbing kontolnya lagi ke vaginanya.
"essssshhhh...", lenguh istriku dan menyambut tubuh radit yang merengkuh diatas tubuhnya dan radit kembali menggenjot istriku dengan nikmatnya.
"kamu mau dikeluarin... keluarin di dalem aja eeehhhh... ", ucap istriku.
"ah... di dalem !??...", tanya radit dengan nada terkejut.
"iya... kamu keluarin di dalem aja...", terang istriku lagi.
"gak apa-apa emang ?...".
"gak apa-apa...".
"kalo hamil gimana ?".
"gak apa-apa.... boleh kok... ya pah ?, keluarin di dalem aja ya pah...?", tanya istriku.
"iya...", jawabku sambil mengangguk kepada radit yang terlihat terhenyak. kulihat pinggulnya semakin mengayun penuh napsu membuat istriku melenguh, menggeliat, mengerang nikmat oleh setiap hujaman kontol radit yang semakin cepat.
"ooh... keluaaarr... uugh...", geram radit dan sesaat kemudian pinggulnya mengehantak-hentak dengan kontolnya di benamkannya dalam-dalam sambil menyemburkan spermanya di dalam liang vagina istriku, membanjiri rahimnya.
menjelang malam aku duduk di kursi sambil menikmati softdrink, sementara di hadapanku, radit sedang kembali menyetubuhi istriku. kedua tubuh telamjangnya yang saling menyatu dengan kelamin radit yang menyatu dengan vagina istriku. sudah satu orgasme dirasakan istriku tadi dan terus berlanjut menikmati batang muda yang panjang dan besar itu di hadapanku.
"radiiit...", suara istriku berbisik lembut di sela desahan dan lenguhannya sambil sesekali menyambut bibir radit yang memagut dan melumatnya. mata saling memandang dengan penuh napsu birahi. menumpahkan seluruh rasa. sudah banyak kontol lelaki yang sudah menumpahkan spermanya di dalam vagina istriku. mang marwan, mang yayan... sampai mantan istriku yang sudah memberinya kenikmatan di hadapanku. kali ini batang muda memberi kenikmatan kepada istriku dan aku menikmatinya.