Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku Husna Amira

12. Hiking 3
Husna Amira

.
Aku berjalan kembali ke tenda kami, sinar matahari sudah diujung, dan jalan dari hutan ke tenda kami cukup gelap, beberapa kali aku di bantu Ucok untuk berjalan melewati ranting pohon yang menghalangi jalan ku.
Sesampainya di tempat tenda aku pun langsung masuk ke tenda, berbaring di matras yang telah ku siapkan dan merenungi apa yang terjadi kepadaku, tiba tiba Anin masuk kedalam tendaku.
.
Anin

.
"Una, lo gak mau keluar ?, kita liat sunset, bagus banget" Ucap Anin sambil menggerakan tubuhku.
.
"Aku capek nin" Ucapku lemas.
.
"Capek kenapa lo ? Habis mendaki dijalan yah" Kata Anin.
.
Dalam hati ku, aku capek karna habis di garap sama Ucok dan Billy tapi tidak mungkin aku bilang begitu karna hal itu akan menyakiti Anin dan pertemanan kami bisa jadi rusak.
.
"Nggak kok, capek bantu Ucok tadi cari kayu bakar" Ucapku berbohong.
.
"Lah, mending istirahatnya sambil lihat sunset, ayo ah bangun" Kata Anin sambil menarik tangan ku agar bangun dari matrasku.
.
Melihat Anin seperti itu akupun mengikuti kemauannya, kami berdua keluar dari tenda dan disana aku melihat Billy, Ucok, dan Seto sedang duduk menklmati sunset dan meminum sesuatu. Kami pun berjalan ke arah mereka.
.
Billy

.
Seto


Ucok


.
"Halo sayang" Ucap Billy sambil memeluk Anin.
.
"Halo juga, ayang minum apa ?" Tanya Anin ke Billy.
.
"Ini minum susu jahe, ayang mau ?" Tanya Billy
.
"Mau yang" Ucap Anin mengangguk.
.
Billy pun mengambilkan menuangkan segelas susu jahe, Anin pun menerimanya dan meminum minuman itu
.
"Una, duduk sini" Ucap Seto menyuruhku duduk di bangku kosong di sampingnya. Akupun duduk di samping Seto.
.
"Lo mau juga gak ?" Tanya Seto menawarkan minuman mereka.
.
"Boleh" Jawabku sambil mengangguk.
.
Setopun menuangkan minuman itu dan menyodorkan minuman itu kepadaku.
.
" Makasih yah" Kataku sambil mengambil secangkir susu jahe dari tangan Seto.
.
"Iya sama sama, ini aku yang bikin loh, suka gak? " Tanya Seto kembali kepadaku.
.
Aku pun meminumnya dan memang susu jahe buatan Seto lumayan enak, apalagi di cuaca yang dingin berangin di puncak gunung dan pemandangan yang cukup indah dari atas sini membuat meminum sesuatu yang hangat cukup mengenakan. Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Seto dan Seto hanya membalas dengan senyuman. Kami semua diam dan menatap pemandangan dari atas puncak yang indah ditemani secangkir susu jahe yang hangat dan enak.
.
"Yang bagus banget" Ucap Anin sambil memalingkan wajahnya ke Billy.
.
Mereka saling bertatapan dan tiba tiba mereka berciuman mesra, aku sangat terkejut dengan hal yang dilakukan oleh teman ku itu, namun berbeda dengan ku, Seto dan Ucok malah berteriak kegirangan diiringi oleh ciulan yang di lakukan oleh Seto.
.
"Soswet banget brother hahaha" Tawa Ucok kegirangan melihat Billy dan Anin berciuman.
.
"Hahaha pas banget Bill momennya hahaha" Ucap Seto dengan reaksi sama dengan Ucok.
.
Aku hanya diam dengan situasi saat ini, aku juga berharap aku bisa istirahat dengan tenang malam ini, mengingat badan ku cukup capek habis naik puncak dan digarap oleh Billy dan Ucok habis habisan. Cukup lama Anin dan Billy berciuman sampai mereka selesai dan lanjut peluk pelukan sambil menikmati keindahan puncak, cukup lama kami duduk disana, aku saja sampai nambah minuman susu jahe itu karna memang rasanya yang enak. Setelah matahari terbenam kami pun langsung masuk ke tenda masing masing untuk istirahat sebentar.
Aku rebahan sejenak dan mencek handphone ku, ternyata Seto sudah mengirim foto foto ku, langsung saja aku mempostingnya ke Instagramku, tak butuh waktu lama foto yang ku posting dapat like dan koment yang banyak. Aku cukup senang karna komenan foto ku tadi banyak yang sangat menyukainya, ada yang bilang cantik, keren, sipaling anak gunung dan masih banyak lagi. Makluk Followers instagramku ada 6000 an, cukup banyak untuk seorang cewe biasa seperti ku wkwkwk. Tak lama dari aku membaca komenan tersebut ada telfon masuk dari ku, ternyata Edo yang menelfon ku, aku pun mengangkat telfon itu.
.
Edo

.
"Halo Una" Ucap Edo
.
"Iya halo, kenapa Do nelfon tumben ?"
Ucapku.
.
"Gak kok cuman kangen aja" Kata Edo menjawab.
.
"Heemm dasar, lo juga sih gak masuk kelas 2 hari ngapain coba?" Tanya ku ke Edo.
.
" Nggak kok, aku lagi di tanggerang buat jemput mama ku pulang, ini aja aku baru sampai rumah" Jawab Edo.
.
"Oh ya, bagus dong seharusnya kamu tuh izin bukannya alpa, sayang tau" Ucapku
.
"Hahaha gak papa sesekali, oh ya kamu dipuncak yah?" Tanya Edo.
.
"Iya Do, kok tau?" Tanyaku balik.
.
"Iyalah tau orang aja kamu posting foto kamu di instagram, bagus banget fotonya kamu jadi kelihatan cantik banget" Puji Edo kepadaku.
.
"Halah gombal terus" Ucapku menahan salting.
.
"Jujur atuh aku mah, kalo bohong kan dosa, emang siapa yang fotoin Una ?" Tanya Edo penasaran.
.
"Seto yang fotoin" Jawabku.
.
" Hah serius, sejak kapan kamu temenan sama mereka?" Tanya Edo cukup terkejut mendengar jawabanku.
.
"Hmmm yah semenjak Anin deket sama Billy, jadinya aku ikut nemenin Anin, aku gak temenan kok cuman mau nemenin Anin muncak, kesian dia kalo harus sendiri kan" Ucap ku beralasan kepada Edo.
.
"Tapi kamu gak di apa apain kan sama mereka? " Tanya Edo kembali.
.
"Di apa apain gimana?" Tanyaku kembali seolang olah tidak ada terhadi hal yang buruk kepadaku terhadap mereka bertiga.
.
"Ehm nggak gak kok Una, aku cuman khawatir aja" Di tengah tenga Edo berbicara ibunya berteriak memanggil Edo.
"Yasudah Ibuku manggil, hati hati yah Una disana, baiiiiii Una" Ucap Edo.
.
"Iya Bye" Kataku dan langsung mematikan telfonnya.
.
Beberapa saat kemudian Anin memanggilku dari luar Tenda, menyutuhku untuk keluar sambil menghangatkan diri di api unggun, akupun keluar dan disana sudah ada Billy, Seto, Ucok, dan Anin. Mereka sambil bernyanyi lagu lagu yang familiar ditelingaku. Aku pun duduk disamping Anin, disana kami melakukan aktifitas seperti orang muncak pada umumnya, bernyanyi, makan mie, main game, dan setelah itu makan mie bersama. Cukup lama kami disana bersenang senang sampai larut malampun tiba, kami pun kembali ke tenda masing masing dan beristirahat, mengumpulkan tenaga buat besok turun dari puncak. Aku pun masuk tenda dan membereskan beberapa barang yang telah ku gunakan, aku juga mengeluarkan beberapa barang seperti selimut dan power bank untuk mencas handphoneku yang sudah low bet, tak lupa juga aku melepas BH ku agar aku mudah nyaman untuk tidur, memang sudah terbiasa aku melepas BH untuk tidur agar merasa nyaman saat tidur. Setelah semua barang aku rapikan, akupun tidur beralaskan matras dan menggunakan tasku untuk jadi bantal, dan selimut kupakai agar tak kedinginan. Tak lama akupun tidur.
Ditengah tidurku aku merasa kurang nyaman denganku, ada sesuatu yang sedang meremas dadaku lalu aku membuka mataku, betapa terkejutnya aku saat melihat ada seseorang yang telah melecehkan ku saat tertidur, akupun ingin berteriak, saat aku berteriak seseorang itu langsung menutup mulutku.
.
"Suuuuutttt diam Una ini gua, jangan teriak dong ntar yang lain bangun" Ucap seseorang berbisik kepadaku.
.
Karna didalam tenda tidak ada penerangan aku tak melihat siapa sosok itu, seseorang pun lalu menyenterkan mukanya dan ternyata ia adala Seto. Aku kaget kenapa Seto bisa masuk ke tendaku dan menggagu waktu tidurku, aku sangat kesal dengan apa yang dilakukan seto di tendaku.
.
"Lo ngapain sih disini, udah balik sana aku mau tidur" Ucapku sambil mendorang Seto menjauh dari ku.
.
"Si Ucok ngoroknya kelewatan, gak bisa tidur Gua, lu dengerkan tuh ngorokannya" Ucap Seto beralasan.
.
Ya memang aku mendengar ngorokan Ucok dari tendaku, kalo pun aku jadi Seto aku pasti sudah tidak bisa tidur.
.
"Terus lo ngapain kesini ?" Tanyaku ke Seto.
.
"Gua mau ikut tidur sini boleh ? " Ucap Seto minta Izin.
.
"Ya boleh aja, tapi kenapa sampai remas dada Gue, kebangun kan jadinya, ganggu waktu tidur tau nggak" Ucapku kesal terhadap Seto.
.
"Hehe maaf soalnya ada lo sih disamping mana gak pake BH lagi hehe" Ucap Seto yang makin membuatku kesal.
.
"Hmmm yasudah lo boleh tidur sini tapi jangan aneh aneh yah ?" Ucapku.
.
"Hehe iya iya" Jawab Seto sambil merebahkan dirinya disampingku.
.
Aku pun melanjutkan tidurku, namun Seto malah masuk keselimutku dan memeluku.
.
"Seto gua kan dah bilang jangan ganggu gue" Ucap ku kesal.
.
"Hehe maaf yak, gua gak terbiasa tidur gak pake guling, boleh yah lu gua peluk, biar jadi guling gua sementara, biar cepet tidur juga" Ucap Seto semakin berulah.
.
Karena memang aku sudah mengantuk dan capek harus berdebat dengan Seto akupun memperbolehkannya untuk memeluk tubuhku. Aku pun tertidur dengan Seto yang memeluku disamping kananku. Pada saat aku tertidur aku merasa kedinginan, padahal aku sudah memakai selimut sebelum tidur. Ketika aku membuka mataku, aku melihat Seto sedang menyusu di buah dadaku sebelah kanan, ia membuka baju ku sampai dua buah dadaku terpampang jelas, bukan hanya menyusu ia juga meremas buah dadaku sebelah kanan.
.
"Seto kan aku udah bilang jangan aneh aneh" Ucapku lemas karna mengantuk.
.
"Hehe maaf Una, aku udah gak tahan" Ucap Seto berdalih.
.
"Nggak gini To, udah kamu balik aja ke tenda kamu, aku mau tidur Seto" Ucap ku sambil mendorong Seto menghentikan isapannya dan menjauhkannya dari tubuhku. Setelah tubuhnya menjauh aku juga kembali membetulkan pakaianku.
.
"Ah please Una, aku udah gak tahan pengen entod kamu" Ucap Seto mendekat kepadaku.
.
"Seto please" Bujuku agar ia tak macam macam padaku.
.
"Please Una aku udah gak tahan" Sambil ia menurunkan celananya dan terlihat tegak kontol Seto.
.
"Aku bakal ngentotin kamu walau pun kamu nolak" Ucap Seto kembali
.
Tak punya pilihan lain selain harus merelakan kembali tubuhku ke Seto, aku hanya bisa berharap Seto cepat keluar dan aku bisa beristirahat kembali.
.
"Yaudah, tapi jangan berisik yah" Ucapku sambil membuka bajuku memperlihatkan dua buah dadaku.
.
Seto langsung saja memelukku dan menghisap kedua buah dadaku secara bergantian, aku berusaha menahan desahanku agar tak keluar dari mulutku.
.
"Hmpppp hmmmpppahhhh" Desahku.
.
Seto dengan lahap menghisap dua buah dadaku, permainan dia di dadaku membuat ku terangsang. Aku akui permainan Seto lebih nikmat di bandingkan Ucok atau Billy. Sudah puas ia menghisap dadaku ia pun melepasnya, dan menatap wajahku, kami saling pun bertatapan namun tak lama ia mencium bibirku dengan sangat lembut, aku pun membalas ciuman Seto.
.
" Aku sayang sama kamu Una" Ucap Seto di sela ciumannya.
.
"Hmmppp ahhh cepet Seto" Ucapku karna sudah sangat terangsang.
.
Seto pun perlahan membuka celanaku dan juga membuka celana dalamku, ia lalu melebarkan pahaku dan menggosokannya di memeku.
.
"Hmppphhh cepet To" Ucapku tak tahan.
.
"Udah gak tahan yah" Ucap Seto dan langsung menjebloskan kontolnya di memeku.
.
Ahhhhhhh.....
Desahku cukup keras sampai aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Seto dengan pelan memaju mundurkan kontolnya.
.
"Ahhh ahhhh Unaaa ahhhhh" Desah Seto sambil meremas dua buah dadaku.
.
Husna Amira

.
"Hmppppp hmppppp" Desahku juga sambil menutup mulutku.
.
Di sela sela genjotannya setopun mendekatkan kepalanya kepadaku dan meraih tanganku dan membuka mulutku, setelah itu dia menciumku dengan lembut. Kami berbalas ciuman sambil Seto menggenjotku, tanganku yang terlepas dari tangan Seto merangkul lehernya, kami semakin intesn berciuman.
.
"Aku sayang sama kamu Una ahhh ahhh ahhh..... I love you Una ahhh ohhhh ohhh" Ucap Seto kepadaku.
.
Aku bingung apakah itu memang keluar dari lubuk hatinya atau hanya sekedar nafsu belaka, aku hanya diam dan tak membalas perkataannya, aku hanya menikmati genjotannya dan mendesah dengan pelan.
.
"Ahhh ahhh ahhh" Desahku.
.
Cukup lama Seto menggenjotku sampai dimana ia ingin keluar dan mempercepat genjotannya di memekku.
.
"Ahhh ahhhh Sayang aku mau keluar, oh shit memek mu enak banget" Ucap Seto.
"Aku keliarin dimana Una" Tanya Seto kepadaku.
.
"Ahhhh ahhh Keluarin dimana aja asal jangan di dalam hmmmmm" Ucapku sambil memjamkan mataku karna keenakan.
.
"Ahhh ahhh aku mau wajah kamu ahhh ahhh ahhh ahhh akuuuuu keluar" Dia lalu melepas kontolnya di memeku dan mendekatkan kontolnya di wajahku sambil mengocok kontolnya.
.
Crott crot crooooottt
Semburan air mani Seto cukup banyak sehingga membuat wajahku dipenuhi oleh pejunya.
.
"Ahhhh enak banget Una, makasih yah" Ucap Seto sambil menaikan celananya dan ingin pergi dari tendaku.
.
"Seto tunggu" Ucapku sambil memegang tangannya untuk tidak pergi dariku.
.
"Kenapa Una?" Tanya Seto heran.
.
"Hmmmm aku aku akuu.... " Ucapku terbata bata.
.
"Kenapa? Ngomong aja gakpapa" Ucap Seto menenangkan ku.
.
" Aku belum keluar To" Ucapku sambil menundukan wajahku karna malu dengan apa yang akh Ucapkan, aku masih sangat sange karna belum merasakan orgasme.
.
"Hmmm oh gitu, aku jilatin memeku yah" Ucap Seto kepadaku.
.
Aku hanya membalas anggukannya dan kembali merebahkan badanku, ia pun langsung beralih ke kedua kaki, Seto pun membuka kaki ku lebar lebar dan hap....
Slurp slurp slurpp
Seto menjilat bahkan menghisap memekku. Aku hanya bisa mendesah sambil menutup mulutku dengan kedua tanganku.
.
"Hmmppp hmppp hmppp" Suara desahku.
.
Seto terus menghisap memekku hingga tanpa sadar tanganku sebelah kanan meremas buah dadaku sesekali memainkan putingku sendiri sehingga rasa nikmat yang kudapat semakin menjadi jadi.
.
"Ahhhh hmppp hmpp" Desahku.
.
"Slurpp slurp slurp" Hisapan Seto dimemeku.
.
Sampai pada akhirnya aku mencapai orgasmeku, kakiku pun tanpa sengaja melingkar di kepalanya menahan wajahnya dimemekku, sehingga wajah Seto mengenai semprotan cairan memekku. Setopun bangkit.
.
"Ahhh Una basah ni muka ku" Ucap Seto sambil meraih tisu yang ada di tendaku.
.
"Hahaha maaf yah" Ucap ku sambil tertawa cekikikan.
.
"Ahhh, enak banget yah ?" Tanya Seto.
.
"He em, makasih yah" Jawabku sambil menganggukan kepalaku.
.
Setelah selesai membersihkan mukanya,ia pun mengambilkan aku tisu dan membantuku untuk membersihkan sisa air pejunya di wajahku. Aku pun memakai kembali celanaku dan berbaring.
.
"Aku boleh tidur sini yah sama kamu ?" Izin Seto kepadaku.
.
Aku hanya menganggukan kepalaku, kami pun tidur dengan satu selimut dan Seto memelukku. Sebelum tidur Seto sempat mengecuk keningku dan mengcucapkan selamat malam.
Dalam tidurku perasaan tidak enak di badanku datang lagi, apakah Seto kembali menggenjotku, aku pun perlahan membuka mata, badanku posisi tiarap diaatas matras , sinar matahari menerangi tendaku yang berarti pagi sudah datang, lalu aku memalingkan wajahku melihat Ucok sedang asik menggenjotku dari belakang.
.
"Eh dah bangun lonte ahh ahhh ahh.... Enak banget genjot memek lo pagi pagi sssstttt ahh ohhh" Desah Ucok.
.
Aku hanya bisa pasrah melihat Ucok menggenjotku seperti itu, bahkan jika Anin melihatku dalam kondisi seperti ini digenjot Ucok aku sudah pasrah, aku hanya bisa pasrah dan menikmati setiap genjotannya.
.
"Ahh ahh ehmmm" Desahku pelan.
.
"Ohhh shiiit fuckkk ahhh ahhh ahhhh ahh" Desah Ucok menjadi jadi.
.
Tak berapa lama Ucok mempercepat genjotannya dan aku pun ingin mengalami orgasme.
.
Crott crottt croooootttt
Air peju ucok membasahi pantatku, tak mengucapkan sepatah kata pun ia langsung keluar dari tendaku. Aku pun bangun dan membersihkan peju Ucok dari pantatku menggunakan tisu. Setelah itu aku memakai kembali pakaian ku dan keluar dari tendaku, suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat hal yang ada dipuncak semakin indah. Aku pun duduk di potongan kayu, disana aku melihat Seto sedang memasak mie untuk makan pagi.
.
"Hai Una, udah bangun aja cantik" Ucap Seto sambil tersenyum dan melambaikan tangannya padaku.
.
Aku hanya membalas lambaian tangannya dan tak membalas senyumnya. Setopun menghampiriku dan memberikan 1 cup pop mie yang baru saja ia masak
.
"nih makan kamu pasti lapar kan? " Ucap Seto perhatian
.
"Hmmm makasih" Aku pun mengambil pop mie dari tangannya dan makan.
.
"Kamu tadi di entod Ucok yah?" Tanya Seto mengagetkanku. Aku hanya menganggukan kepalaku dan melanjutkan makanku.
.
"Maaf yah tadi aku udah halangin Ucok buat entod kamu, cuman Ucok maksa, jadi maaf aku gak bisa lindungin kamu" Kata Seto sambil menundukan wajahnya.
.
"Gakpapa kok" Ucapku ketus.
.
Saat aku makan aku melihat Billy dan Anin berjalan bergandengan, namun aku salfok sama Anin, ia berjalan seperti menahan rasa sakit, aku tau pasti keperawanannya sudah direnggut oleh Billy, aku jadi kasian dengan temanku Anin, semoga Billy bertanggung jawab sama Anin. Setelah makan kami pun membereskanya dan menyiapkan diri untuk pulang, aku dibantu Seto untuk merubuhkan dan merapikan tendaku. Setelah selesai kami pun turun dari puncak, setelah sampai di bawah kami langsung masuk mobil dan pulang kekota kami, akupun tertidur di sepanjang perjalanan, karna rasa capek yang masih kurasakan habis digarap habis habisan oleh mereka, kepalaku bersender di bahu Seto sedangkan kepala Seto bersender di kepalaku, kami semua tertidur kecuali Billy yang sedang menyetir. Setelah sampai rumah aku pun langsung masuk kamar dan mandi, membersihkan kotoran dan sisa peju mereka ditubuhku. Setelah selesai aku pun istirahat dan tidur.
.
.
.
.

Anin

.
Linda

.

Keesokan harinya aku datang ke sekolah aku bertemu dengan Anin dan Linda. Kamipun bercerita tentang puncak kemarin. Tak lama Edo datang dan duduk disampingku.
.
"Hai Una, gimana muncaknya semalam seru?" Tanya Edo antusias
.
"Hai, iya seru banget ........ " Akupun bercerita panjang lebar tentang puncak, tapi cerita tentang aku di entod oleh Billy, Seto, dan Ucok tidak ku ceritakan.
.
Tak lama setelah itu bel bunyi masuk dan belajar mengajarpun dimulai. Guru memberitahu kami untuk mempersiapkan diri untuk ujian kenaikan kelas.
.
.
.
Lanjut page 70 Tahun Ajaran Baru.

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd