Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku Husna Amira

11. Hiking 2
Husna Amira

.
Kami melanjutkan perjalanan untuk naik kepuncak, kirakira perjalanan yang ditempuh sekitar 30 menitan ke atas, cukup melelahkan untukku yang sudah lama tidak muncak namun berbeda dengan Anin, Anin kelihatan sangan kecapean, Maklum dia baru pertama kali muncak dan ini pun jalan yang ditempuh cukup curam. Ditengah perjalanan Anin ingin istirahat dan berhenti di sebuah gubuk tua di jalur pendakian.
.
Anin

.
Billy

.
"Hah hah hah hah capek banget" Suara nafas Anin kecapean.
.
Anin pun melepas sepatunya dan menaruh tasnya digubuk, ia pun langsung terbaring di gubuk saking capeknya. Diikuti kami yang juga naik ke gubuk tua itu. Kami semua terbaring di gubuk itu karna kecapean. Saat aku membuka Handphone ku ternyata ada pesan WA dari ibuku.
.
"Una sayang, kok muncaknya gak bilang mamah? Yaudah hati hati yah pakai jaket diatas dingin. Have a nice day baby ku sayang" Pesan WA ibuku.
.
"Maaf mah aku berangkatnya dadakan kok, jadi gak sempet bilang mamah. Ok mah aku hati hati kok" Balas pesan ke WA ibuku.
.
"Billy masih lama yah naiknya?" Ucap Anin sambil nafas terengah engah.
.
"Nggak kok sayang, bentar lagi kok naiknya" Jawab Billy sambil mengusap kepala Anin.
.
"Aku capek" Ucap Anin .
.
"Iya istrahat dulu ini" Ucap Billy menenangkan Anin
.
Aku pun bangkit dari rebahanku dan duduk di pinggir gubuk, sambil menikmati pemandangan yang cukup indah dari gubuk tua ini. Saat aku tengah santainya menikmati pemandangan tiba tiba Seto mendekat ke samping ku dan menyodorkan sebuah roti kepadaku.
.
Seto

.
"Nih mau gak, lo pasti lapar, buat ganjelan" Ucap Seto sambil menyodorkan roti.
.
Aku lumayan kaget dengan sikap Seto seperti itu, padahal beberapa menit lalu ia melecehkan ku, namun karna aku juga sedikit lapar akupun mengambil sebuah roti yang ia berikan kepadaku.
.
"Ma ma makasih yah" Ucap ku gugub sambil mengambil roti ditangan Seto.
.
"Ya sama sama kok" Ucap Seto sambil tersenyum tipis.
.
Akupun makan roti itu dengan lahap, rotinya sangat enak, sangat cocok dimakan sambil menikmati suasana alam seperti ini. Saat sedang makan aku tak sengaja tersedak dan batuk batuk.
.
"Uhk uhk hkkkk" Suara tersedak ku.
.
"Eh Una kamu gak papa?" Ucap Seto panik dan langsung mengambilkan aku sebuah botol berisikan air putih.
.
Aku pun langsung meminum air yang dikasih Seto kepadaku. Sambil aku minum air putih tubuh bagian kepalaku di tepuk pelan oleh Seto.
.
"Makanya makan hati hati jangan buru buru" Ucap Seto sampin menepuk bagian belakangku.
.
"Hemmmm ahhhh makasih yah" Ucap ku sambil menyodorkan sebotol air yang dikasih seto tadi.
.
Seto pun mengambilnya minuman itu, aku pun melanjutkan makan rotiku. Tak berapa lama kemudian kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami ke puncak, dalam perjalanan ini cukup berat karna jalan yanga kami lewati adalah bebatuan. Beberapa kali kami saling bantu untuk naik melewati bebatuan itu. Cukup melelahkan melewati medan seperti itu namun kami pun akhirnya sampai di puncak yang kami tuju.
Sungguh indah pemandangan diatas, langit yang kuning orange dan pemandangan dari atas yang indah, ditambah lagi angin berderu kencang mengenai tubuh kami membuat kesegaran diatas puncak semakin menyenangkan. Aku cukup senang akhirnya kami mampu sampai ke puncak. Di atas sana aku melihat Anin yang kegirangan dengan berlari dan tertawa. Cukup senang aku melihat teman ku seperti itu.
.
Ucok

.

"Oi diriin tenda?" Teriak Ucok sambil melambaikan tangan untuk membangun tenda.
.
Kami pun bergegas ke arah ucok dan mengatur arah dan letak tenda yang kami buat, tenda pertama yaitu tenda Anin dan Billy, tenda kedua yaitu tenda Ucok sama Seto, dan tenda terakhir itu tenda ku. Kami pun memasang tenda masing masing untuk tempat tidur saat malam hari.
Tenda billy dan Seto sudah selesai di bangun namun Tenda ku belum juga terpasang sama sekali, aku cukup kesusahan membangun tenda karena baru pertama kali aku memasang sendiri tenda ku. Saat aku kebingungan Seto mendekat kearah ku dan langsung membantuku membangun tenda tanpa sepatah katapun. Ia langsung meraih rangka rangka tenda dan memasangkannya untukku, aku kembali terkejut dengan prilaku Seto.
.
"Baru pertama kali masang tenda yah?" Tanya Seto seketika menyadarkan ku dari bingungku.
.
"Hmmm i i iya" Jawab ku terbata.
.
"Oh yasudah, kamu istirahat aja biar aku yang pasang" Ucap Seto kepadaku sambil memasangkan tendaku.
.
Aku pun lalu beralih dari sana dan duduk batang kayu. Disana aku melihat Anin dan Billy bermain berlarian, bahkan sampai berpelukan, didepan ku aku juga melihat Ucok yang sedang menyiapkan kayu bakar untuk penerangan dan penghangat untuk malam nanti. Cukup lama aku duduk disana, aku pun melihat tenda yang dipasangkan Seto sudah selesai. Akupun menghampirinya.
.
"Makasih yah Seto udah bantuin aku" Ucap ku ke Seto.
.

"Iya kok sama sama, aku juga minta maaf atas perlakuan aku di sungai tadi, aku gak bisa kontrol nafsuku, vidio yang aku rekam juga sudah kuhapus jadi kamu tenang aja kok" Ucap Seto.
.
"I i iya, makasih yah" Ucap ku.
.
Lalu Seto beralih dari ku dan pergi membantu Ucok menyiapkan kayu bakar. Akupun lalu memasukan barang barang ku dan merapikannya. Menyiapkan matras dan selimut untuk kepakai tidur nanti malam.
Setelah selesai beberes aku pun duduk di depan tenda sambil menikamati alam dipuncak, disana aku melihat Anin dan Billy berfoto dengan bangku yang mereka pasang. Seto mefotokan mereka berdua dengan kameranya, sedangkan Ucok masih saja sibuk dengan kayu bakar, ternyata kayu yang ia bawa kurang cukup untuk malam nanti sehingga ia kembali mencari kayu bakar lagi. Tak berapa lama aku duduk Seto menghampiriku.
.
"Lo mau foto gak Una?" Ucap Seto menawarkanku.
.
"Ehm gak usah deh" Ucap ku menolak.
.
"Ayolah foto, bosen gua motoin orang bucin, ini juga cuacanya bagus jadi bagus di pasang di feed Instagram lo" Bujuk Seto kepadaku.
.
"Hmmmm iya deh" Ucapku bangun dari tempat duduk ku.
.
Akupun di arahkan Seto untuk duduk dibangku yang dipakai Billy dan Anin Foto.
Jepret jepret.......
suara kamera Seto sedang memfoto ku.
.
"Bagus Una, ganti gaya" Ucap Seto mengarahkanku.
.
"Wah bagus banget hasilnya Una, sini kalo mau lihat" Ucap Seto melambaikan tangannya.
.
Aku pun beranjak ke arah Seto, aku melihat foto itu, dan hasilnya sangat keren untuk dipasang di feed instagramku.
.
Foto Husna Amira Hasil Jepretan Seto


.
"Makasih yah Seto fotonya bagus banget" Ucapku kesenengan
.
"Hahaha sama sama, yaudah aku salinin ke laptop dulu baru nanti aku kirim ke kamu" Ucap Seto kepada ku.
.
"Hmmm makasih yah" Kataku kepada Seto sambil tersenyum tipis.
.
Seto pun membalas senyumanku dan berjalan ke arah tenda untuk mengambil laptopnya. Aku pun kembali duduk di bangku saat aku berfoto tadi.
.
"Una bantuin aku bawa kayu bakar" Teriak Ucok dari arah hutan.
.
Sebenarnya aku takut untuk mendatangi Ucok namun yah dia perlu bantuan jadi aku menampikan ketakutanku dan meberanikan diriku untuk membantu Ucok. Aku pun berjalan menujur arah Ucok di hutan.
.
"Banyak banget yah kayu bakarnya?" Tanyaku ke Ucok.
.
"Iya makanya bantuin" Jawab Ucok
.
"Mana kayu bakarnya?" Tanyaku karna aku tak melihat kayu bakar yang akan di bawa.
.
"Disana, ayo" Ucap Ucok sambil menarik tangan ku kedalam hutan.
.
Aku dan ucok pun masuk kedalam hutan yang cukup lebat. Sesampainya kami ditempat yang Ucok tuju aku melihat banyak sekali ranting pohon yang sudah diikat, kayu itu lah yang akan kami gunakan sebagai kayu bakar.
.
"Banyak banget Cok, ini kalo kita berdua yang angkat bakalan bolak balik" Ucapku
.
"Yah emang, kita nunggu Billy dulu dia katanya mau kesini bantuin kita" Ucap Ucok.
.
Tak berapa lama Billy pun datang.
.
"Tuh Billy udah datang, ayo bawa kayu bakarnya, udah mau malam ini, makin gelap" Ucapku kepada Ucok.
.
"Eits, tunggu dulu Una, main main lah dulu bentar" Ucap ucok langsung mendekat ke arah ku.
.
"Apasih Cok minggir lo" Ucapku mendorong badan Ucok.
.
Namun tiba tiba Billy mendekap ku dari belakang dengan kuat, aku berusaha keluar dari dekapannya namun kekuatannya tak sebanding dengan ku.
.
"Bil lepasin Bil" Ucapku ketakutan
.
"Eh Una, layanin Gua ama Ucok bentar" Ucap Billy.
.
"Please Bil Gue gak mau, kalo lo maksa Gue bakal teriak" Ucap ku mengancam mereka.
.
"Una lo lihat nggak disana" Ucap Billy sambil menunjuk kearah gazebo di dekat kami. Disana aku melihat Anin sedang tertidur.
.
"Kalo lo teriak buat Anin bangun, abis lo ama Gue. Ngerti lo" Ucap Billy balik mengancamku.
.
"Hahaha, kalo pun Anin bangun betapa terkejutnya teman dia kita ewe hahaha" Ucap Ucok menimpal.
.
Ancaman mereka membuatku tak banyak pilihan selain harus melayani nafsu bejat mereka, aku harus cepat karna sebentar lagi akan malam.
.
"Yaudah lepasin Gue dulu tapi" Ucapku. Lalu Billy melepaskan dekapannya dariku.
.
"Gua bakal ikuti kemauan kalian, tapi harus cepet yah, karna udah mau gelap, dan jangan sampai Anin bangun" Kataku pasrah akan hal yang akan kuhadapi nanti.
.
"Hahaha, ngerti juga lo yaudah Bil gua duluan yah yang make Una" Ucap Ucok sambil berjalan kearahku.
.
"Pake aja duluan, gua mau jagain Anin, ntar bangun dia berabe kan" Kata Billy.
.
"Selamat bersenang senang Cok, kalo udah panggil gua yak?" Ucap Billy kembali.
.
"Aman Bill" Kata Ucok langsung menunutunku kearah terpal yang sepertinya sudah mereka persiapkan.
.
" Baring lo" Ucap Ucok sambil sedikit mendorongku.
.
Aku pun berbaring di terpal itu, Ucok menatapku dengan wajah seperti singa kelaparan yang akan menyantap buruannya. Ia melihat ku berdiri dari kepalaku sampai kakiku. Setelah itu mendekatkan kepalanya dan Ucok mencumbuiku dengan ganas. Aku pun membuka sedikit mulutku untuk membalas ciumannya.
.
"Hmmm hmmm hmmmm" Suaraku saat Ucok mencumbuiku.
.
Setelah puas mencumbuiku ia langsung meremas 2 buah dadaku dengan keras.
.
"Cok pelan pelan sakit" Kataku kesakitan sambil memegang kedua tangannya yang sedang meremas dadaku.
.
Ucok pun berhenti dan menyingkap kaos yang ku gunakan, ia menarik ke atas hingga terlihat lah dua buah dada dengan tertutup BH putih yang ku gunakan. Ucok pun menarik BH itu keatas sehingga terlihat lah dua buah dadaku dengan puting pink ranum. Tanpa lama ia langsung menghisap kedua putingku secara bergantian.
.
"Ahhh Cokkkk hmmmm ohhhh pelanhhhh pelaaaaahhhnnnnn" Ucapku sambil mendesah.
.
"Hmmm ahhhh enak banget TT lo Una, ini yang gua tunggu tunggu dari tadi" Kata Ucok lalu melanjutkan kegiatan meremas dan menghisap di buah dadaku.
.
"Ahhhhh ohhhh hmmmm"
"Hmmm Ucoookkk ahhhh"
Desahku merasakan kenikamatan yang Ucok berikan di buah dadaku.
.
Puas dengan buah dadaku ia lanjut membuka celanaku, ia buka celana joger yang kupakai dan terlihatlah paha mulus putih, lalu ia menjilati pahaku bergerak sampai ke CD yang ku gunakan, dengan cepat ia membuka CD ku dan terpampang lah memek merah muda merekah dengan bulu tipis diatasnya, dengan sigap Ucok langsung melebarkan kaki ku dan happpp.
Slurppp slurppp slurpppp
Suara jilatan Ucok di memek ku.
Aku tak berani melihat apa yang dilakukan Ucok di Memek ku, aku hanya bisa mendesah menikamati setian jilatan yang ia lakukan di memekku.
.
"Ahhh hmmm ahhh ahhhh" Desahku menikmati rangsangan.
.
Cukup lama ia menjilati memek ku sampai aku mencapai puncak orgasme ku.
.
"Cok awas awasss aku ahhhhh mau pipis, awas awas ahhhhhhhhhhhhhh" Desahku sedikit lebih kencang diikuti air yang keluar dari memekku.
.
Tubuhku bergetar dan lemas, namun saat kondisi seperti itu aku melihat Ucok sudah melepaskan celananya dan sudah siap menusuk memek ku dengan kontolnya. Dia lalu mengesesk gesekan kontolnya di memek ku dan ......
Sleeebbbbbb
.
"Ahhhhhhhh" Suara desahku saat Ucok memasukan penisnya di memek ku.
.
"Ah mantep gila ni memek jepit banget ahhhh ahhhh ahh" Desahka Ucok sambil pelan pelan memaju mundurkan kemaluannya.
.
Aku hanya bisa memejamkan mataku saat Ucok menyetubuhiku, aku hanya mendengar suara desahan Ucok dan suaraku. Kami sama sama mendesah menikmati persetbuhan kami.
.
"Ahhh ahhh ahh Una memek mu enak banger ahh ahh" Desahan Ucok dibarengi semakin cepatnya gerakannya menusuk liang kemaluanku.
.
Husna Amira

.

"Ahhh ahh ahhh ahh pelaaaaan pelaannnn cok" Desahku karna Ucok terlalu cepat menggenjotku.
.
Hingga pada akhirnya Ucok semakin mempercepat genjotannya padaku.
.
"Ahhh ahhhh ahhh Cok ahhhh Coook pelaaannhhh pelannnhhhh please" Sambil aku menutup mulutku agar suara desahanku tak nyaring bunyinya.
.
"Gua mau keluar Una akhhhhh akkhhh" Ucap Ucok yang membuat ku kaget setengah mati.
.
"Please please Cok jangan di dalam Please, aku mohin Cok cabut Cabut" Kataku sambil mencoba mendorang badan Ucok.
.
"Ahhhkkk ahhkkk ahkkkkkk"
Crot crott crooot
Suara desahan Ucok di barengi dengan air pejunya menyemprot di atas perutku.
.
"Hah hah hah hah hah" Suara nafas kami berdua kecapean telah melakukan persetubuhan.
.
Ucok bangkit dan mengarahkan kontolnya yang masih setengah tegang ke wajahku.
.
"Bersihin kontol gue paku mulut lo cepet" Ucap Ucok.
.
Aku pun membuka mulutku, dan masuk lah penis ucok di mulutku, ia lalu memaju mundurkan kontolnya di mulutku. Aku hanya bisa diam dan sedikit menghisap kontol Ucok karna aku lumayan lemas.
.
"Ahhhhkkk enak banget memek lo Una, memek terlegit yang pernah gue rasain hak hak hak" Ucap Ucok sambil memasang celananya kembali. Lalu pergi ketempat Billy.
.
Badan ku lemas, aku hanya bisa memejamkan mataku. Namun saat mungkin sudah sedikit tertidur aku merasakan memeku ku dimasukan kontol lagi. Aku melirik dan yah itu Billy sedang menggenjot ku.
.
"Ahhh ahhh ahh bangun juga lo lonte" Ucap Billy menghinaku
.
Aku hanya bisa mendesah saja menikmati genjotan Billy tanpa menghiraukan kata katanya. Billy juga menghisapa buah dadaku yang membuat ku semakin keenakan.
.
"Ahhh ahhh padahal memek lo udah dipake Ucok, kok masih jepit gini yah, emang cocok banget lo jadi lonte Una ha ha ha" Ucap Billy terus menghinaku.
.
Aku tak beraksi apa apa dari ucapan Billy namun ada ucapan yang membuatku terkejut.
.
"Gua pengen rasain memek Anin malam ini, mau bedain memek lo ama memek Anin enakan mana haha ha" Ucap Billy terus menggenjotku.
.
"Bill please jangan rusak Anin ahhhhh" Ucap ku sambil mendesah.
.
"Haaah ohhh sttt gua dah gak dabar perawanin Anin ahhh ohhhh" Ucap Billy mempercepat genjotannya.
.
"Please Bil ahhhhh lo boleh pake gua sepuasnya tapi jangan Anin Bil ahhh" Ucapku kepada Billy.
.
"Bodo amat gua ewe dia gua bikin ia takluk ama gua Una"
"Ahhhhh ouhhhhh gua mau keluar ahhhh ahhhh ahhhh" Billy mempercepat genjotannya di memek ku sampai aku kembali ingin orgasme
.
"Ahhh ahhhh Bill jangan didalam" Teriak ku kepada Billy.
.
Tak lama kemudia Billy mengejang dan
"Memek lo juara Una"
Crot crot crot
Ucapan Billy sambil air pejunya di buang di pahaku sebelah kanan.
.
Billy lalu memasang celananya dan segera pergi dari hadapanku, aku dibiarkan tergeletak lemas penuh peju. Aku tak bisa menggerakan badanku, sampai akhirnya Ucok datang dan membawakan tisu dan melap badanku. Selama iya melap badanku untuk membersihkan peju, ia terus menghisap puting dadaku. Ia sepertinya belum puas bermain dengan dadaku tadi.
Setelah selesai membersihkanku Ucok membantuku bangun dan memakai pakian ku kembali, selama ia membantuku ia terus mencoba mencium bibirku, sesekali aku membalasnya sesekali tidak. Pada akhirnya aku pun selesai dan kami pergi ke tenda lagi untuk beristirahat.
Lanjut Hiking 3
 
Terakhir diubah:
mantap . thx updatenya , ga sabar ntar pak pram iku kebagian juga hahai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd