Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku Husna Amira

2. Bantuan dari si culun

.​
Sudah hampir 2 bulan aku belajar disekolah ini, tidak banyak hal menarik namun cukup menyenangkan bagiku untuk berada disini, apalagi ada Anin dan Linda yang selalu menemaniku saat disekolah maupun pulang sekolah, biasanya habis pulang sekolah kadang mereka ikut pulang bersamaku dan dirumahku mereka main sampai sore. Dengan semua hal happy yang aku rasakan disekolah ini berbanding terbalik dengan teman sebangku ku si Edo, karna perawakannya culun dia sering dibully di kelas maupun di luar kelas. Kadang dia diejek dengan panggilan wibu, gila, miskin dan semacamnya. bahkan dilukai secara fisik dan mental. Aku cukup kesian dengan apa yang iya alami, beberapa kali aku membantunya dengan membelanya supaya tidak diganggu oleh teman teman, namun hal semacam itu tidak bisa menghindarkan dia dari bullyan itu. Dia hanya punya waktu tenang saat duduk disampingku, karena saat duduk disampingku tak ada satupun orang yang mengganggunya.
.
Bel jam ke 5 sudah berbunyi saatnya kami masuk kelas, aku, Anin, dan Linda sedang berada di kantin.
.
Anin

.
Linda

.
"Eh udah bel tuh, ayo cepet kekelas hari ini kan materinya Pak Bagas" Kata Anin langsung membereskan tempat makannya dan langsung berdiri.
.
"Sebentar ah, ini belum abis nasi gorengku" Kata ku sambil mengunyah nasi goreng yang kusantap.
.
"Bungkus aja na, dari pada nanti kena
marah sama Pak Bagas" Kata Linda menarik tanganku.
.
"Iya iya aku minta bungkusin dulu ama mangnya" Kataku mengambil piring nasi goreng yang masih tersisa setengah piring.
.
Setelah mamangnya membungkuskan nasi gorengku, kami pun bergegas ke kelas. Saat sampai dikelas aku terkejut saat melihat Edo dengan pakaian sebagian basah kuyup.
.
Edo

.
"edo lu kenapa?" Dangan suara yang agak keras sambil memposiskan badan ku untuk duduk dibangku ku.
.
Edo hanya diam tak bergeming, dia hanya menunduk dan tak mengucapkan sepatah kata pun.
.
"Yaudah kalo gitu, gakpapa kamu gak mau cerita sekarang, kamu udah makan do? " Kata ku sambil menepukan tangan kiriku dipundaknya.
.
"Be be belum na" Kata edo dengan gemetar tapi tidak menatap wajahku.
.
"Yaudah ni ada nasi goreng tadi aku gak habis makanya. Kamu makan aja" Kata ku sambil menyodorkan bungkusan nasi goreng.
.
"Makasih una" Sambil menganggukan kepalanya namun tak menatap kearahku, tangan kanannya pun mengambil sebuah bungkusan nasi goreng yang kusodorkan tadi.
.
Edo pun makan dengan lahapnya, dia seperti orang yang kelaparan. Aku jadi iba kepadanya berharap suatu saat aku bisa membantunya. Tak lama saat Edo menghabiskan makanannya Pak Bagas masuk dan langsung memulai materi pada hari ini. Ditengah beliau menjelaskan tentang matematika beliau membuat soal dan siapa saja yang bisa menjawab soal ini akan diberi nilai tambahan saat ujian nanti. Aku lihat soal itu sangat susah, akupun tak berfikir bisa menjawab soal itu, namun Edo disampingku langsung menghitung soal itu dibukunya. Edo anak yang dikenal pintar dikelasku jadi aku berfikir dia bisa menjawab soal yang diberikan Pak Bagas. Namun Edo malah memberikan jawaban itu padaku.
.
"Ini Una jawabannya, kamu yang jawab yah" Kata Edo menyodorkan buku yang berisi jawaban soal Pak Bagas.
.
"Eh nggak ah, kan kamu yang ngerjain masa aku yang jawab sih" Kata ku sambil berbisik dengan mendekatkan badanku pada Edo.
.
"Gakpapa Una, kalo aku yang jawab aku bakal dibully lagi, nanti aku dibilang caper, hitung hitung kamu udah bantu aku, kasih aku makan tadi jadi aku gak lapar lagi" Kata Edo meyakinkan ku sambil berbisik.
.
Aku diam karna aku merasa tak enak dengan Edo.
.
"Ayo Una cepet nanti keburu ada yang jawab" Kata Edo kembali meyakinkan ku.
.
"Kamu beneran gak apa apa do?" Kataku ragu.
.
"Udah jawab aja cepet, ini bentuk terimakasih aku ke kamu, ayo cepet" Kata Edo lagi.
.
Aku pun mengambil buku itu dan mengangkat tanganku dengan perlahan.
.
"Oh si Una angkat tangan, maju Una" Kata Pak Bagas dengan tersenyum tipis.
.
Akupun maju dan mengambil spidol dari tangan Pak Bagas, saat aku mengambil spidol dari tangan pak Bagas aku merasakan tangan ku dielus sebentar oleh Pak Bagas. Tapi tak kupikirkan karna aku memikirkan perasaan tidak enak ku sama Edo, sebelum menjawab soal itu, aku memalingkan wajah ku ke arah Edo dan aku melihat dia tersenyum kepadaku, seperti memberikan semangat kepadaku. Lalu aku pun menjawab soal itu.
Aku pun selesai dan mengembalikan spidol itu ke Pak Bagus, Pak Bagus langsung tepuk tangan diiringi tepuk tangan dari teman dikelasku.
.
"Ini jawaban benar sekali, udah pinter, cantik, sholehah wah sempurna banget kamu Una" Kata Pak Pram menepuk pundak ku.
.
"Hehe makasih pak" Bergegas aku langsung duduk di bangku ku.
.
"Makasih yah do" Ucapku sambil tersenyum
.
"Iya na sama sama" Kata Edo kembali.
.
Pelajaran kembali dilanjutkan dan Pak Bagas memberikan PR yang akan dikumpulkan lusa nanti.
.
Tak terasa waktu pulang pun tiba, aku pun bersama Linda dan Anin berjalan menuju pintu gerbang sekolah.
.
"Bangke tu si Pak Bagas, malah ngasih tugas" Kata Anin dengan nada dan wajah kesal.
.
"Mana susah banget lagi nyet hedeh, berkurang waktu healing gua" Kata Linda menimpal.
.
"Sudah sudah kerjain aja ngapasi, gak ganggu banget jua waktu healing Lin" Kataku kepada mereka.
.
"Eh Una, tadi kan lu liat soalnya PRnya Susah banget, gimana mau ngerjain kalo gak paham sama soalnya" Kata Linda sambil menghela nafas.
.
"Ah makanya pakai otak dong, gua mau minta tolong ama kakak gue aja deh, diakan guru les matematika Di tempat bimble" Kata Anin sambil sumringah
.
"Ye enak banget lo, gua nyontek aja deh nanti ama lo nin" Kata Linda
.
" Aman Linda sayang, kalo lo Una, mau nyontek ke gua juga?" Kata Anin bertanya kepadaku
.
"Ah nggak ah, gua mau ngerjain sendiri" Kataku
.
"Yasudah" Kata Anin
.
Saat aku berjalan keluar aku melihat Edo sendirian di halte dia mungkin menunggu bis kota untuk pulang.
.
"Eh Una aku duluan yah udah dijemput papah" Kata linda sambil melambaikan tangannya.
.
"Aku juga na, babai sampai jumpa besok baby" Kata Anin berjalan kearah mobil pribadinya.
.
Aku pun berjalan ke arah Edo dan langsung duduk di sampingnya.

.
"Eh do, mau pulang bareng aku gak?" Kataku sambil tersenyum padanya.
.
"Gak usah Una, aku naik bis aja" Kata Edo dengan suara lembut.
.
"Ah ikut aja, kan kamu udah bantuin aku, sekarang aku yang bantuin kamu" Kata ku.
.
"Gakpapa? " Kata Edo heran.
.
"Gakpapa, dari pada kamu disini sendirian, ntar bully lagi, iyakan? " Kataku
.
"Iyasih, yaudah deh kalo kamu maksa" Kata Edo sambil menatap ke arah ku dan tersenyum.
.
"Nah itu Pak Pram udah jemput. Ayooo" Kataku dengan semangat dan sambil menarik tanganya.
.
Mungkin kalo dilihat oleh murid lain kami seperti gandengan tangan. Namun aku tak memperdulikan hal itu, aku dan Edo langsung menuju mobil sambil menuntum tangan Edo.
.
Pak Pram

.
"Halo non, eh ada temennya siapa ini?" Kata Pak Pram menyapaku
.
"Ini temen aku Pak namanya Edo, yuk Do masuk" Aku dan edo pun duduk besebelahan dibelakang.
.
Mobilpun berjalan menuju kearah rumahku. Didalam perjalanan aku teringat kata Linda, katanya soal dari Pak Bagas lumayan Susah, jadi aku berfikir untuk minta bantuan ke Edo buat bantuin aku mengerjakan soalnya.
.
"Oh ya do, kamu mau bantuin aku kerjain soalnya Pak Bagas gak? Susah banget ini" Kataku
.
"Emang mau ngerjainnya dimana? " Kata Edo balik nanya.
.
"Dirumah aku aja, mau kan?" Kata ku.
.
"Ntar aku pulangnya gimana, soalnya kan rumah kamu jauh banget sama rumah aku" Kata Edo.
.
"Ntar di anter sama Pak Pram, iyakan Pak Pram? " Kataku sambil mengarahkan pandanganku ke Pak Pram.
.
"Siap non, den Edo bantuin si Non Una yah, biar nilainya bagus" Kata Pam Pram sambil mengacunglan jempol di tangan kirinya.
.
" Nah do maukan, please dooo" Sambil merendahkan suaraku dan tanganku ke tangan Edo.
.
Edo kaget dengan reaksiku, lalu dia mengiyakan permintaan ku.
.
"Beneran do, ahhh makasih yah do" Kataku sambil memeluk edo dari samping. Aku merasakan dua gundukan payudara ku mengenai lengan Edo, tapi aku tak berfikiran aneh aneh, karna senang dapat bantuan dari Edo.
.
Husna Amira

.
Kami pun sampai dirumahku dan aku pun langsung menuntun Edo kekamarku.
.
"Wah gede banget rumah kamu" Takjub Edo Melihat Rumahku yang gede.
.
"Ah biasa aja do, eh langsung kekamar aku aja yuk" Kataku
.
"Eh emang nggak papa? " Kata Edo
.
"Gakpapa ayolah" Sambil meraih tangan edo dan menariknya. Aku dan Edo masuk kekamarku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd