Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

rensjordens

Adik Semprot
Daftar
17 Jul 2020
Post
130
Like diterima
2.519
Bimabet
Namanya Verena, seorang mahasiswi baru di sebuah universitas negeri terkenal di ibukota. Parasnya boleh dibilang biasa saja, namun campuran darah pribumi dan Tionghoa yang ada pada dirinya membuat wajahnya cukup eksotis, berkulit agak gelap namun dengan bentuk mata yang agak sipit. Bentuk body nya boleh dibilang cukup berisi, menggoda banyak teman pria untuk sekedar memandangi tubuh indahnya bahkan dari sejak masa SMA dulu. Namun, kepolosan dan kecuekannya membuat ia tidak begitu banyak didekati oleh para cowok seusianya. Bahkan pacaran pun belum pernah terlintas di pikirannya hingga saat ini.

Namun hal inilah yang membuat Aaron, sang kakak kelas, menaruh perhatian pada Verena. Ia pun berusaha mendekati Verena dengan cara apapun, termasuk ketika Verena mendaftar menjadi anggota baru pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diketuainya, ia melihat momen ini sebagai kesempatan baik untuk mendekati Verena. Usianya yang 22 tahun sebagai mahasiswa senior yang hampir lulus, tak menggoyahkan hatinya untuk ingin mendekati Verena yang baru berusia 18 tahun itu. Apalagi setelah beberapa kali ngobrol dengan Verena, kepiawaian Aaron dalam berbicara tampaknya cukup meluluhkan hati Verena yang lugu dan polos itu..

https://www.imagebam.com/view/MEB5PVI
(Verena)

Pada suatu hari, ketika Verena mendaftarkan diri untuk menjadi pengurus pada suatu acara yang dikelola UKM tersebut, Aaron mengadakan sebuah Fit and Proper test untuk seluruh calon pengurus acara tersebut. Kebetulan acara yang akan diadakan adalah lomba lari lintas alam yang akan diadakan di daerah Puncak, sehingga Aaron mengajak para calon pengurus untuk menginap semalam di sebuah villa di Puncak sekaligus survey lokasi. Tak terkecuali Verena pun ikut serta pada Fit and Proper test ini. Mereka menginap di sebuah villa dengan beberapa kamar. Masing2 peserta menempati kamar sendiri dengan total peserta 6 cowok termasuk Aaron sebagai ketua, Bagas sebagai wakil ketua dan 4 cowok lainnya dan 4 cewek dimana semuanya adalah mahasiswa dan pengurus baru termasuk Verena.

Pada Fit and Proper test ini, seluruh calon pengurus dipersiapkan secara fisik dan mental untuk siap menghadapi kondisi medan lari lintas alam yang cukup berat karena melalui lintasan yang berbukit. Pagi itu, seluruh peserta mengenakan pakaian olah raga karena mereka akan mensurvey lintasan lari yang akan digunakan pada acara nanti. Bagas sebagai wakil ketua memimpin barisan didepan, diikuti seluruh calon pengurus. Namun Aaron sengaja berjalan paling belakang dan menyuruh Verena untuk berjalan tepat didepannya, pandangan Aaron tak lepas dari tubuh Verena yang cukup padat dan berisi, apalagi Verena mengenakan celana training yang cukup ketat, sehingga ketika memanjat bukit, Aaron dapat dengan leluasa memandangi lekukan tubuh Verena dan juga celana dalam serta belahan pantat Verena yang cukup jelas terlihat dari luar celana training nya yang ketat itu.. tak lupa diam2 ia mengabadikan bentuk tubuh Verena dari belakang dengan kamera ponselnya.

“Ah, aku harus dapat menikmati tubuhnya yang indah itu..” pikir Aaron dalam hatinya.
Setelah melakukan survey dan menikmati makan siang di atas bukit, mereka pun kembali ke villa pada sore harinya. Para peserta tampak kelelahan, dan setelah mandi dan menikmati minuman hangat, mereka pun beristirahat sejenak di kamar masing2. Aaron berbaring di atas kasurnya sambil melihat2 foto2 yang ia abadikan diam2 tadi. “Ah Verena.. betapa seksi tubuhmu. Aku ingin merasakan nikmatnya tubuh itu..” pikirnya lagi sambil mengelus2 penisnya yang menegang dari luar celananya. Tiba2 tercetuslah ide liar dan nakal di kepalanya... yang akan ia eksekusi saat setelah makan malam nanti, pikirnya..

Bersambung..
 
Terakhir diubah:
Semoga korbanya bukan verena aja biar bisa bervariasi dan panjang ceritanya bang... Semangattt...
 
Udara dingin di malam hari di Puncak membuat suasana di sekitar api unggun sangat cozy. Beberapa peserta Fit and Proper test tampak samgat rileks setelah santap malam dan mereka kini menikmati minuman hangat sambil bersenda gurau. Kebanyakan dari mereka menceritakan pengalaman masa SMA mereka dan mengapa mereka bisa berkumpul sekarang ini sebagai mahasiswa baru. Aaron tampak mendengarkan cerita mereka, namun perhatiannya tetap tertuju pada Verena, gadis 18 tahun yang sangat menarik perhatiannya itu. Apalagi setelah mendengar kisah masa SMA Verena, dimana ia dulu merupakan salah satu siswi terbaik di sebuah SMA swasta terkenal di Jakarta, selalu menjadi juara kelas dan memenangkan berbagai kejuaraan baik dalam bidang pelajaran maupun olah raga. Tak mengherankan bahwa ia kini memiliki bentuk tubuh yang berisi dan seksi, membuat Aaron semakin ingin mendapatkan kesempatan untuk menikmati tubuh juniornya itu.
Malam semakin dingin dan larut ketika Aaron melihat Verena mulai mengusap2 tangannya tanda ia kedinginan. Aaron pun lantas duduk di sebelah Verena, melepas sweater hoodie nya dan mengenakannya di punggung Verena. “Cieeee... kak Aaron romantis banget!” ejek beberapa mahasiswa baru yang melihat kejadian itu, membuat Verena pun merasa malu.. “Terima kasih kak..!” ujar Verena lembut kepada Aaron. Jam telah menunjukkan pukul 9 malam, api unggun mulai meredup. Satu per satu peserta Fit and Proper test meninggalkan api unggun untuk menuju kamar masing2 dan beristirahat. Namun, Verena menawarkan diri untuk membantu Aaron dan Bagas mematikan api unggun dan membereskan peralatan makan yang berserakan di luar.
“Ver...” ujar Aaron pada Verena. “Jangan tidur dulu ya, ada yang aku mau bicarakan sama kamu”.

“Oh, oke kak!” balas Verena.

Namun Bagas dengan penuh curiga mendatangi Aaron dan berbisik “Sst.. lu ngincer dia nih jangan2? Haha..”

“Ssstt.. berisik aja lu! Udah sana tidur dulu!” balas Aaron.

“Wah gitu lu... kalo ntar dapet bagi2 yah! Haha...” canda Bagas lagi.

“Iyaa udh sana berisik.. udh ga tahan nih gue!” jawab Aaron seraya menyuruh Bagas segera memasuki kamarnya.
Kamar Aaron berada di bagian belakang villa dimana didepannya terdapat teras yang menghadap perbukitan, disana ia mengajak Verena untuk berbincang2. Nampaknya Aaron telah mempersiapkan ini semua dan ia mengambil satu botol wine yang telah ia bawa sebelumnya.
“Ver, pernah minum wine gak?”

“Emm... belum sih kak!”

“Cobain yuk... wine itu enak diminum di malam yang dingin kaya gini, bikin tubuh kita hangat. Kamu tadi kedinginan kan?”

“Oh gitu ya kak... boleh deh!”

Aaron menuangkan segelas wine dan memberikannya ke Verena, ia pun juga memegang segelas wine untuk dirinya sendiri. Obrolan pun berlanjut sembari mereka menikmati segelas wine merah itu.
“Jadi gini Ver, kakak denger ceritamu tadi tentang masa SMA mu. Ternyata kamu cukup berprestasi yah!”

“Ah biasa aja kok kak, hehe...!” ujar Verena tersipu malu.

“Menurutku kamu luar biasa sih. Waktu SMA kamu sibuk banget dong?”

“Lumayan kak, karena selain sekolah dan olah raga, aku juga aktif di bidang seni dan juga di gerejaku kak!”

“Oh gitu... kamu nggak pernah sempat punya pacar dong?”

Verena tersenyum malu, pipinya mulai memerah juga karena segelas wine yang telah diminumnya. “Ehhh ehmm nggak sempat kak hehe...!”

Melihat gelas Verena sudah setengah kosong, Aaron menuangkan wine lagi kedalam gelasnya. Sepertinya Verena menyukai rasa wine tersebut, namun karena sebelumnya belum pernah minum wine, pipinya mulai memerah dan badannya terasa hangat. Verena pun melepas sweater hoodie yang tadi dikenakan Aaron pada saat mereka berada di sekitar api unggun.

“Udah mulai hangat ya?” tanya Aaron

“Iya kak.. enak!”

Aaron pun duduk di pelataran teras mendekati Verena dan mengambil tempat di sebelah kirinya. Begitu dekat hingga Aaron dapat mencium aroma tubuh Verena, membuatnya semakin ingin menikmati tubuh gadis ini. “Ceritain lebih banyak lagi dong tentang dirimu, keluargamu, semuanya...”

Verena yang mulai merasa hangat dan nyaman dengan spontannya melanjutkan cerita mengenai dirinya, sementara Aaron begitu melihat gelas Verena hampir kosong langsung menuangkan wine lagi agar Verena terus meminumnya. Tanpa terasa Verena telah berceloteh selama 25 menit dan menghabiskan 4 gelas wine. Ia pun mulai tertawa2 menceritakan hal2 lucu yang pernah terjadi padanya, dan tanpa sadar badannya telah bersandar kepada Aaron. Aaron pun mengambil kesempatan ini dan kemudian berinisiatif memeluk Verena dari samping. Verena tidak merespon, bahkan lebih menjatuhkan tubuhnya lagi ke pelukan Aaron. Melihat gelas yang hampir kosong lagi, Aaron menuangkan wine ke dalam gelas Verena sehingga sebotol wine pun habis tak bersisa.
Jam menunjukkan pukul 11 malam ketika akhirnya Verena tidak mampu lagi untuk bercerita, kepalanya sangat berat dan bahkan ia tak mampu lagi untuk berdiri tegak..

“Aduh kak... kok.. aku ngga bisa... berdiri ya.. hahaha!”

“Kamu kebanyakan minum wine, Ver! Mabok itu namanya”

“Haha.. oh.... mabok.. aku pernah denger... katanya cewe... nggak boleh mabok... ya kak? Haha....”

Aaron melihat situasi ini sebagai kesempatan emas, ia pun menggendong Verena yang terkulai lemas menuju kamarnya dan membaringkannya di tempat tidurnya. Tidak lupa ia mengunci pintu kamarnya.

“Eh.... kak.. Aaron mau ngapain? Haha.... aku kan... mau..... tidur kak... haha”

“Sssst... jangan berisik. Udah malem. Nanti ketauan yang lain kalau kamu mabok gimana?”

“Ini... tapi ini.. kamar kak Aaron bukan? Haha.... aku... anterin aku.. ke kamarku dong.... kak!”

“Udah.. kamu malem ini disini aja yah. Aku bikin kamu enak deh!”

“Haha... enak, kaya minum wine... ya kak... haha!”
Tiba2.... cuuuppp mmmuuaaah. Aaron melayangkan ciuman ke pipi Verena yang telah memerah akibat efek alkohol dari 5 gelas wine yang diminumnya itu.

“Eeeeh... kok kak.... Aaron... eeh..”

Cupppppp mmuuuuaaaah. Kali ini Aaron mengecup bibir Verena. Aroma wine sangat terasa keluar dari mulut Vereba.

“Eeeeh kak... itu tadi... eh... apa.....”

Mmmmuuuaaahh mmuuuaaahh cuupp cuuppp. Aaron tanpa basa basi kembali melumat bibir Verena yang tidak berdaya diatas tempat tidurnya itu..

“Ini namanya ciuman, Ver. Enak kan?”

“Eeh iiiyaaaa kak... ee... enaak...! Lagi dong kak...!”
Melihat Verena yang sudah 100 persen dibawah pengaruh alkohol, Aaron tidak membuang kesempatan ini dan kembali melumat bibir Verena. Kali ini Verena bahkan membalas ciuman Aaron itu dengan juga mengecupkan bibirnya ke bibir Aaron... selama 10 menit mereka saling mengulum bibir masing2 dan Aaron sesekali memasukkan lidahnya ke mulut Verena yang juga dibalas Verena dengan penuh gairah.. tampaknya Verena dibawah pengaruh alkohol juga mulai menikmati pernainan Aaron ini.

Namun tentunya Aaron tidak berhenti sampai situ saja....
 
Melihat Verena yang rupanya sudah kehilanhan akal dibawah pengaruh alkohol, sambil terus menciumi Verena yang terbaring di atas tempat tidurnya, Aaron mulai mengelus2 punggung Verena yang hanya terbalut sehelai kaos. Aaon pun mulai mengangkat kaos Verena dan memasukkan kedua tangannya kedalam kaos Verena sehingga tangannya kini dengan leluasa meraba punggung Verena sambil tetap melumat bibirnya...

“Eeeh mmmmhh mmmhhh cuupp cuupp mmuaaah aaaah eeeeh....” erang Verena yang tampaknya sudah mulai menikmati permainan Aaron yang nakal ini.

“Mmmuahh cupppp ccupppp mmmhhhh oooohhh aaaaaah ccuppp muuahh!” Aaron dengan penuh nafsu tetap mengulum bibir Verena dan menjilati lidahnya.

Kini Aaron memberanikan diri untuk menurunkan tangannya menuju pantat Verena yang terbalut celana jeans berwarna hitam dan mulai meremas2 pantat Verena yang sangat berisi itu. Pantat yang siang tadi hanya bisa ia pandangi dari belakang secara diam2, dan hanya bisa ia nikmati melalui foto2 yang diambilnya diam2. Kini pantat Verena yang berisi itu dapat ia rasakan dengan kedua tangannya, membuat ia semakin bernafsu pada adik kelasnya yang baru berusia 18 tahun ini.
“Eh... kak Aaron...... mau... eh... ngapain??”

“Ssst... udahlah aku bakal bikin kamu enak!”

“Enak? Wine.... nya.. enak ya kak... hahaha!”

Mengetahui Verena masih 100 persen di bawah pengaruh alkohol, Aaron dengan cepat membuka kaitan celana jeans Verena, kemudian menurunkan resletingnya. Tampaklah celana dalam Verena yang berwarna putih kecoklatan itu membuat penis Aaron semakin mengeras dari dalam celananya...
“Eeh... kak Aaron.... kok celanaku... dibuka”

“Sssst udah kamu diem aja!”

“Eeeh malu... kak... ya kan? Haha...”

Dengan cepat Aaron kemudian melonggarkan celana jeans Verena dan memelorotkan celana itu hingga terlepas dari kaki Verena. Wow, kini Verena terbaring didepan matanya hanya mengenakan kaos dan celana dalam. Pemandangan itu membuat Aaron makin bernafsu. Tampak Verena sedikit terkejut dan dengan refleksnya menutupi area celana dalamnya dengan kedua tangannya..
“Eeeh kak... Aaron... liat apa? Malu... ah..”

Meihat hal itu, Aaron langsung menciumi bibir Verena lagi dan Verena membalas ciuman Aaron dengan penuh nafsu... tanpa sadar tangannya yang tadi menutupi area celana dalamnya kini memeluk Aaron yang berada di atas tubuhnya itu... Sambil tetap menciumi bibir Verena, Aaron mengusap2 perut Verena dan sedikit mengangkat kaos Verena hingga ke atas pusar nya. Sentuhan Aaron yang menggelitik perut Verena membuatnya semakin terangsang dan menikmati permainan Aaron..
“Mmmuaaah mmmuaah oooh aaaah hehe geli.... kak Aaron... eeeh aaaah mmuuaaah!”

Kemudian Aaron dengan perlahan mengangkangkan kedua kaki Verena dan sambil tetap menciumi bibirnya, ia mulai menyentuh area celana dalam Verena tepat diatas vaginanya dan mulai menggesek2nya..
“Mmmmuuaaah ooooh mmmhhh mmmhh kaaak Aaron.... ngapain ini.... kok..... aaaah mmmhhhh enaaak... kak....” Verena dibawah pengaruh alkohol semakin terangsang dibuatnya. Aaron terus menggesek2 vagina Verena dari luar celana dalam dan berhasil menemukan klitorisnya, ia pun menggesek dengan gerakan yang lebih cepat hingga tak terasa celana dalam Verena mulai terasa basah... Verena telah amat sangat terangsang..
“Ooooh mmmuuuaah aaaah aaaaah mmmhhh kaaak Aaron.... ooohh ini.... enaaaaak aaaah aaaaah iyaaa enaaak!”

“Mmmuuuaaaah mmmuuaaaah enak kan sayang?” balas Aaron penuh nafsu. Tampak keringat mulai membasahi kening Verena, namun Verena tidak dapat melepaskan pelukannya pada Aaron tanda ia sangat menikmati permainan ini..

Mengetahui betapa basahnya celana dalam Verena, Aaron pun memberanikan diri menyibak celana dalam Verena ke samping dan mulai memainkan vagina Verena dengan jarinya... aaah, vagina nya sangat basah dan ditumbuhi bulu2 halus yang jarang, tanda Verena sangat merawat bagian intim dari tubuhnya ini..

“Ver, kamu suka colmek ga?”

“Eh.... colmek itu... apa kak?”

“Colmek itu kaya gini nih..!”

Tiba2 Aaron menarik celana dalam Verena dan melepasnya hingga terjatuh ke lantai, meninggalkan Verena yang terbaring di atas kasur tanpa celana sama sekali dan hanya dibalut sehelai kaos. Aaron pun kembali mengangkangkan kaki Verena lebar2 dan kemudian dengan penuh nafsu meraba klitoris Verena dan menggesek2nya dengan gerakan yang cepat.

“Oooohh aaaaah aaaaaah aaaaaaah kaaak Aaron..... aaaah aaah kakak.... ngapain akuuu.... kok ini... aaaah aaaaah enaaaaak banget.... kaaak...!” Verena sangat terangsang menikmati permainan jari Aaron di vagina dan klitorisnya itu.

“Ini yang namanya colmek, Ver! Enak kan dicolmekin kakak?”

“Mmmmhhh ooooowwwhhh mmmhhh aaaah aaaaaah enaaak kaaak.... terusss kaaak.. jangan berhenti... aaaah mmmmhh ooowwhh!”

Melihat vagina Verena yang sudah mulai banjir penuh dengan cairan cinta, Aaron pun tetap menggesek2 klitoris Verena dengan tangan kirinya, sementara jari tengah tangan kanannya mulai mencoba untuk dimasukkan ke dalam vagina Verena.. Aaron memainkan jarinya didalam vagina Verena sepanjang satu ruas jari, dikeluar masukkan dengan cepat.. namun tanpa sadar Verena semakin terangsang dan mengangkangkan kakinya lebar2 sehingga bibir vaginanya ikut terbuka.. permainan jari Aaron pun semakin dalam dan kini seluruh jari tengahnya telah bermain keluar masuk liang vagina Verena yang basah itu.. sambil tangan kirinya tetap memainkan klitoris Verena...
“Aaaah ooowwwehh uuuhhhh aaaaah enaaaak kaaak... enaaak bangeet... aaah aaah terus kak Aaron... teruuusss aaah mmmhhh ooowwwhhh”

Melihat Verena sudah sangat terangsang, Aaron pun dengan cepat mengangkat kaos Verena dan melepaskannya, serta dengan cepat melepas kaitan beha Verena dan mencopotnya serta melemparnya ke lantai. Kini Verena, mahasiswi baru yang ia idamkan selama ini, telah telajang bulat di atas tempat tidurnya. Verena pun tampak tak berdaya dan semakin menikmati permainan Aaron ini..
Payudara Verena yang tidak begitu besar namun bulat dan pas dalam genggaman tangan Aaron, tampak puting Verena telah mengeras tanda ia terangsang hebat. Aaron pun mulai meremas2 payudara Verena dengan tangan kirinya, sambil kembali mengulum bibir Verena, sementara tangan kanannya tetap mengocok vagina Verena yang sangat basah itu..
“Mmmuuaaah oooh mmmhh cuuupp cuupp mmhhhh aaah aaaaaah kaak Aaroonnn.. aaaah aaaaah mmmhhh aaaaahh” Verena mengerang kenikmatan. Gairah Aaron pun semakin memuncak, ketika ia mengarahkan tangan kiri Verena untuk meremas payudaranya sendiri, dan tangan kanan Verena untuk mengocok vaginanya sendiri. Kini Verena dalam keadaan telanjang bulat, bermasturbasi di hadapannya, meremas payudaranya serta memainkan vaginanya sendiri sambil memejamkan mata dan mengerang keenakan “oooohhh aaaah aaaaah mmmmhhhh aaaaah aaaah aaaaah”
Aaron pun tak ingin kehilangan momen ini. Ia segera mengambil ponselnya dan mengabadikan Verena yang bermasturbasi dalam keadaan telanjang bulat di atas tempat tidurnya itu selama beberapa menit. Kemudian ia melepas kaosnya, melepas celana jeans dan boxer nya, dan berdiri dalam keadaan telanjang bulat dengan penis berukuran 23 cm yang sangat menegang itu di hadapan Verena yang masih keenakan bermasturbasi sambil memejamkan matanya.
“Verena! Lihat aku deh....!” panggil Aaron.

Verena kemudian membuka matanya dan seketika terbangun terkejut melihat tubuh Aaron yang kekar dalam keadaan telanjang bulat terutama penisnya yang besar itu..

“Aaaaaaaaaaa! Kak Aarooonnn....! Kakak mau apaaaaaaaa...???!!”

“Ssssttt jangan berisik!”

Aaron kemudian kembali melompat ke atas tempat tidur dan mendekap mulut Verena agar tidak berteriak lagi..
 
Ternyata fit and proper testnya harus bisa buat yang ena-ena ya
 
Ow cerita baru lagi neh. Wah campuran gini tokoh cewenya.
Ikutan pasang tiang pancang disini.
:papi:
 
Aaron pun sudah tak kuasa lagi menahan hawa nafsunya, melihat Verena adik kelasnya yang berusia 18 tahun itu dalam keadaan telanjang bulat di tempat tidurnya. Agar Verena tidak berteriak lagi, Aaron segera kembali mengambil posisi di atas tubuh Verena dan mengulum bibirnya dengan penuh nafsu, sambil tangan kirinya meremas2 buah dada Verena yang sangat pas di genggaman tangannya. Sesekali ia memainkan puting susu Verena yang kian mengeras tanda rabgsangan seksual yang besar pada dirinya. Sementara tangan kanannya mulai mengocok penisnya yang keras itu, yang sedari tadi meronta ingin terbebas dari dalam celana dan boxernya.

“Mmmmmuuuaaah mmmmuuuaaah cuuupp cccuupp aaaaah mmmmhh oooohh” desah Verena makin tak karuan saat Aaron mulai mencumbu dirinya lagi. Tanpa sadar Verena pun melingkarkan tangannya lagi di leher Aaron seolah tak ingin ciumannya terlepas dari bibir Aaron. Dengan penuh hawa nafsu, Aaron mulai mendekatkan penisnya itu ke arah vagina Verena yang telah sangat basah oleh cairan cinta, dan mulai menggesek2kan penisnya ke bibir vagina Verena yang licin dan hangat itu.
“Oooh ooohhh uuuhhhh aaaaah iyaaa Verenaaaa... aaaah ooohhh ooohh” desah Aaron kenikmatan saat penis kerasnya menggesek bibir vagina Verena dengan lembut namun semakin cepat. Verena yang masih dibawah pengaruh alkohol pun tanpa sadar melepaskan rangkulan lengannya dari leher Aaron dan mulai meremas2 payudaranya sendiri sambil menikmati gesekan penis Aaron di vaginanya..

“Ooohhh aaaaah mmmmhh eenaaak.... kaaaak... Aaroon aaaah aaah!”

Ingin sekali Aaron memasukkan penisnya itu kedalam liang vagina Verena yang basah, dan ia mencoba untuk melebarkan bibir vagina Verena memasukkan kepala penisnya kedalam liang vagina Verena, namun hanya bisa sampai situ saja. Vagina Verena yang masih perawan dan belum tersentuh pria lain selain tangannya sendiri dan satu jarinya itu, masih belum dapat menampung besarnya penis Aaron...
“Aaaaahh aaaa aaaauuuwww kaaak... sss.. ssakiiitt... aaaaah aaa aaaauuuww..!” rintih Verena ketika Aaron mencoba untuk memasukkan penisnya lebih dalam lagi. Melihat Verena yang cantik, telanjang, dan bermandikan keringat itu Aaron semakin bernafsu, namun merasa sedikit iba kepada adik kelasnya itu karena bagaimanapun, Verena masih dibawah pengaruh alkohol dari 5 gelas wine yang diminumnya tadi. Tidak, aku ingin memerawani Verena pada saat dia benar2 sadar nanti, pikir Aaron. Lalu ia menghentikan percobaannya untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina Verena dan mulai mengarahkan tangan kanan Verena untuk menggenggam penisnya..
Aaron mengambil posisi berbaring tepat di sebelah kanan Verena dan melingkarkan tangan kirinya dibawah leher Verena sambil mengulum bibirnya. Ia pun membimbing tangan kanan Verena yang telah menggenggam penisnya tadi untuk segera mengocoknya.. dan setelah beberapa saat Verena pun mengocok penis Aaron dengan gerakan lembut namun cepat.

“Mmmhhh oooh aaaaah aaaah iyaaa pinter kamu Ver... eeeehh oooohhh aaaahh enaaaak Ver.. terussin yahh. Aaah aaaaah” desah Aaron. Sementara Verena pun tak kalah bergairahnya. Tangan kirinya kembali meraba klitorisnya sendiri dan mulai menggesek2nya dengan cepat, sementara Aaron dengan tangan kanannya meraba bibir vagina Verena yang basah dan memainkannya, kemudian kembali memasukkan jari tengahnya ke dalam liang vagina Verena. Aaron pun kembali mengocok vagina Verena dengan jari tengahnya yang bergerak didalam lubang vagina Verena dengan cepat itu..

“Aaaah mmmmhh ooooh aaaaah aaaah eenaaaak kaaak Aaroon... aaah aaah ooooh aaaahh..!” desah Verena kenikmatan. Apalagi dengan tangan kirinya yang melingkar di bawah leher Verena, Aaron masih dapat dengan leluasa meremas2 payudara Verena..
Mereka saling memainkan alat kelamin satu sama lain selama kurang lebih 15 menit, ketika Aaron tiba2 bangkit dan kembali mengambil posisi di atas Verena.. ia pun mengangkangkan kaki Verena dan kembali menggesekkan penisnya di antara bibir vagina Verena yang basah dan memerah itu dengan cepat, dan kepala penisnya menggesek klitoris Verena yang memberikan rangsangan hebat pada Verena, sehingga otomatis Verena mendesah sambil kedua tangannya meremas2 payudaranya sendiri...

“Aaaah aaaaah iyaaa kaaak aaaah aaah cepetin..., lagi kaaak.. teruuusss aaaah aaaaah aaaaah” desah Verena penuh nafsu.. Aaron pun semakin mempercepat gesekan penisnya di sela2 bibir vagina Verena.

“Aaaah aaaaah iyaaaa Ver, aaaaah aaaah memekmu... enaaak banget sayaaaang.. aaaah aaaah” desah Aaron. Tak lama kemudian, terlihat perubahan ekspresi di wajah Verena...

“Aaaah aaaaaah kaakaaak Aaroon... aaaah aaah aakuuu.... aaah aakuu mauuu... aaah aaaaaah kaaaaaaak!! AAAAAAAH AAAAAAAH OOOOHHHH AAAAAAAH KAAAK AAROOONN AAAAAAH AAAAH!!”

Crooooooottt croooooooottt crooooooottt seeerrrrrr seeeerrrrrrr.... Verena mencapai orgasme pertamanya yang hebat dan cairan bening agak keputihan mengalir deras dari liang vaginanya, membasahi penis Aaron yang masih dengan semangat menggesek2 klitoris Verena itu. Aaron pun tak kuasa lagi menahan orgasmenya dan...

“Aaaaaaah aaaaaaah iyaaaa Verenaaa aaaaah aaaah AAAAAAAH AAAAAH AAAAAAAH VERENAAAA AAAAAH ENAAAAK VERENAAA AAAAAHH!!”

Crooooooooottt crroooooooooott ccrroooooooottttt!! Semburan sperma Aarob membasahi seluruh permukaan bibir vagina Verena dan beberapa cipratan sperma pun muncrat membasahi perut dan buah dada Verena...
Rasa nikmat yang luar biasa dirasakan mereka berdua, keringat membasahi seluruh tubuh mereka dan sprei tempt tidur Aaron pun basah terkena cairan vagina dan sperma. Aaron kembali mengambil posisi berbaring di sebelah Verena, yang masih tampak terengah2 nafasnya sambil memejamkan mata. Ia menarik selimut, menutupi tubuh telanjang mereka berdua, dan memeluk Verena serta mengecup pipi kanan Verena dengan lembut..

“Enak kan, Ver?” ujar Aaron

“Eeeh.. ii.. iyaaa enaaak kak!” ujar Verena lembut. Namun tampaknya Verena mulai tersadar dari pengaruh alkoholnya dan merasa malu..

“Eeeh kak.... ini... kita... eeeh, ngga pake baju lagi?” tanya Verena

“Sssst... kita tidur dulu yah sayang... besok pagi sebelum bangun kakak pakein baju kamu..”

“Oh... oke kak....”

Aaron pun memejamkan matanya dengan tersenyum sambil tetap meneluk Verena adik kelas idamannya itu dalam keadaan telanjang, tak lama kemudian Aaron tertidur pulas.

Namun, pengaruh alkohol yang mulai hilang membuat Verena tetap terjaga dan menerawang ke langit2 kamar... lambat laun air mata mulai menetes membasahi pipi Verena...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd