onta_jantan
Semprot Holic
- Daftar
- 12 Feb 2015
- Post
- 383
- Like diterima
- 139
Jejak dulu
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
- Status
Endalovenj
Suka Semprot
- Daftar
- 9 Feb 2016
- Post
- 5
- Like diterima
- 1
Numpang nitip sendal, jagain ya
k455D
Kakak Semprot
silahkan ngopi dulu biar gak ngantuk buat baca update nanti malam 
Rikirikiriki
Semprot Kecil
- Daftar
- 4 Mar 2019
- Post
- 80
- Like diterima
- 41
MANTAP....Di tunggu updatenya
dino sidin
Guru Semprot
- Daftar
- 17 Aug 2016
- Post
- 516
- Like diterima
- 178
lanjutkan suhu
- Daftar
- 19 Aug 2010
- Post
- 379
- Like diterima
- 58
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Semprul0990
Kakak Semprot
- Daftar
- 2 Aug 2018
- Post
- 150
- Like diterima
- 27
Pasang tenda dulu aahh
zakiahtegar
Semprot Holic
- Daftar
- 12 Sep 2018
- Post
- 303
- Like diterima
- 143
Jejak dlu huu mantap sepertinya
Pelerkuda11
Guru Semprot
- Daftar
- 7 Jan 2018
- Post
- 650
- Like diterima
- 183
Nah ini. Jadi inget mantan yg perawat juga
k455D
Kakak Semprot
Episode 3
Sinta : “Ana,, mau langsung pulang ya?”
Aku : “Iya rencananya gitu Sin,, ada apa?”
Sinta : “Aku mau ngajak sarapan dulu kalau kamu mau An.”
Aku : “Emm gimana ya pasti dirumah udah dimasakin ibuku juga Sin.”
Sinta : “Ada yang mau aku omongin sekalian An.. Bentar aja ayo lah..”
Aku : “Hmm yaudah deh kalau gitu..Bentar ya aku chat Ibuku dulu biar gak ditungguin.”
Sinta : “Oke..Aku tunggu depan gerbang..”
Akupun menaiki motorku dan meninggalkan area parkir, didepan gerbang sinta sudah menungguku.. Kamipun berkendara bersama menuju ke rumah makan yang sebenernya tidak terlalu jauh, mungkin hanya sekitar 600 meter dari tempat kerja kami..
Aku : “Wihh menunya lumayan lengkap ya.. Aku mau pesan Sop Ayam kesukaanku aja.. kamu pesan apa Sin?”
Sinta : “Yaudah samain aja deh An.. Aku juga lagi pengen Sop Ayam..”
Aku : “Oke.”
Setelah memesan kami memilih meja dan aku memilih yang dekat jendela sehingga udara pagi yang segar bisa kami rasakan.. Tak menunggu lama pesanan kami datang dan kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum membuka obrolan.. Aku cukup penasaran kira-kira apa yang pengen diomongin Sinta.. Akhirnya setelah 20 menit kami selesai makan..Aku yang penasaran langsung menanyakan hal itu pada Sinta..
Aku : “Sin tadi katanya mau ngomong sesuatu, emang mau ngomongin apa sih?”
Sinta : “Jadi gini An,, semalem itu aku kan ketiduran habis kamu sama Dokter Ali pergi,, gak lama kan itu hujan sama petir aku kaget kan jadi kebangun, terus tiba-tiba mati lampu. Jadi aku nyalain lilin.. Habis itu aku tuh gak bisa tidur lagi.”
Aku : “Kirain mau cerita apaan,, ternyata cerita tentang itu..”
Sinta : “Belum selesai Ana.. Dengerin dulu makanya.”
Aku : “Iya terus ada apa lagi? Ada penampakan?”
Sinta : “Ini serius bukan itu.. Ihh kamu nyebelin malah bercanda.”
Aku : “Hehehe,, iya iya maaf,, yaudah dilanjutin.. Aku dengerin nih..”
Sinta : “Nah karna aku gak bisa tidur kan habis itu jadi aku main HP aja..Nah waktu jam 2 itu aku keluar ruangan duduk didepan gitu lihat hujan dari deket..Terus kan aku lihat ruangan kamu dari depan ruanganku itu.. Waktu itu aku lihat ada yang keluar dari ruangan kamu itu sekitar jam 2 lebih..Aku kirain itu satpam karna takut diomelin aku diluar ruangan jadinya aku masuk lagi kan..Ternyata pas belok ke koridor aku lihat itu Dokter Ali..Aku mau nanya emang ngapain dokter Ali keruangan kamu An?”
Mendengar cerita dari Sinta aku jadi mengingat kejadian semalem waktu aku dilecehkan saat mati lampu, jadi ternyata perbuatan semalam itu Dokter Ali yang melakukanya.. Namun tidak mungkin aku menceritakan hal ini pada Sinta, bisa-bisa dia mulutnya ember kemana-mana..
Aku : “Ehh itu ya .. Semalem aku nyari lilin gak ketemu waktu itu Dokter Ali bantuin cari Sin.. makanya agak lama nyarinya..”
Sinta : “Ohh aku kira ada urusan apa…”
Aku : “Gak ada apa-apa kok Sin..”
Sinta : “Ohh yaudah An, aku Cuma penasaran itu aja sih..”
Aku : “Iya, aku kirain kamu mau ngomongin apaan.. Kalau gak ada yang mau diomongin lagi balik yuk.. Aku udah mulai ngantuk nih..”
Sinta : “Iya aku juga sih,, yaudah ayo bayar dulu habis itu balik..”
Setelah membayar kamipun pulang kerumah masing-masing.. Sampai rumah aku mandi supaya tubuhku terasa lebih segar.. Setelah itu aku langsung masuk kekamar..Aku langsung menjatuhkan diri diatas kasurku yang empuk.. Habis mandi langsung tiduran emang paling enak..Aku jadi teringat kembali perkataan Sinta tadi, jadi yang semalem itu perbuatan Dokter Ali.. Walaupun Sinta sudah bercerita padaku namun aku tidak memiliki bukti untuk menuduhnya. Bisa-bisa aku yang malu kalau asal tuduh tanpa bukti, apalagi Dokter Ali lebih senior dia pasti mudah membalikkan perkataanku apabila tidak ada bukti kuat.. Yang bisa kulakukan saat ini adalah lebih berhati-hati. Aku tidak boleh membiarkan hal itu terulang kembali.. Aku jadi pusing dengan semua ini.. Huaahhh rasa kantuk sudah tidak bisa kutahan akupun tertidur..
(tok tok tok) “Ana bangun nak,, udah siang lho..bangun sholat terus makan siang nak..”
Aku terbangun mendengar suara dari luar kamarku.. Ibuku sangat perhatian padaku tiap aku tidur habis shift malam pasti beliau membangunkanku untuk sholat dan makan siang.. Akupun bangun dan baru sadar kalau aku dari tadi pagi tidur hanya mengenakan handuk. Bahkan handuk yang kukenakan kini terlepas sewaktu aku tidur sehingga aku tidur terlanjang. Aku buru-buru membuka lemari dan berganti pakaian sebelum keluar.. Astaga ternyata jendelaku dari tadi terbuka. Aku baru ingat jendelaku terbuka saat aku tidur. Apakah ada yang melihat sewaktu aku tidur tadi.. Aku jadi takut karna rumahku cukup mepet dengan rumah tetanggaku. Smoga saja tidak ada yang lihat…
Skip—
Keesokan harinya aku berangkat kerja jam 6.30 karna mendapat jadwal shift pagi..Sejak kemarin Udin tidak mengirim pesan satupun padaku, sepertinya dia masih marah karna penolakanku kemarin lusa. Aku bingung sekaligus merasa bersalah. Bingung dengan apa yang harus kulakukan dan merasa bersalah kenapa saat aku mempunyai teman baik malah aku dikira memberi kesempatan untuk dia lebih dekat lagi.. Apa salahnya berteman??.. Saat aku mengeluarkan motorku aku berpapasan dengan Mas Hendra tetangga sebelah rumahku, biasanya kalau dia panasin motor jam segini mau mengantar mbak fitri istrinya kepasar berbelanja. Kebetulan mbak fitri lagi hamil muda jadi mas hendra nampaknya menjadi lebih perhatian kepada istrinya. Karna kami tetangga dekat jadi aku menyapa mas Hendra..
Aku : “Mau kepasar ya mas?”
Mas Hendra : “Iya ini dek, mau nganter mbak fitri kepasar.”
Aku : “makin perhatian kayaknya nih sejak ada calon bayi.”
Mas Hendra : “Iya jelas dek harus jadi suami siaga..”
Aku : “Wih mantap banget mas, harus gitu emang kalau istri hamil.”
Mas Hendra : “Dek Ana kapan nih nyusul?”
Aku : “Haduh mas masih lama aku aja belum ada pasangan yang deket..”
Mas Hendra : “Masak perempuan cantik dan baik kayak kamu gak ada yang deketin dek?”
Aku : “Ada sih mas Cuma aku yang belum buka hati..”
Mas Hendra : “Belum buka hati tapi kemarin buka yang lain..”
Deg.. Aku kaget dengan ucapan mas Hendra.. Apa jangan-jangan kemarin mas hendra melihatku pas telanjang waktu tidur karna memang jendela kamarku dekat dengan jendela rumahnya..
Aku : “maksudnya gimana mas? Aku gak paham..”
Mas Hendra : “ehh gakpapa dek.. bercanda kok hehehe..”
Aku : “Yaudah mas aku berangkat dulu.. salam buat mbak fitri ya.”
Mas Hendra : “Iya dek nanti aku salamin..”
Tak lupa aku masuk kedalam rumah dulu dan berpamitan juga kepada orangtuaku.. Disepanjang perjalanan aku masih memikirkan ucapan mas Hendra tadi, tidak mungkin itu hanya sebuah candaan.. Pasti kemarin mas hendra melihatku dikamar..Aku yang terlalu ceroboh dan teledor.. mulai sekarang aku harus lebih hati-hati..
Sampai ditempat kerja aku melihat Udin lagi merapikan motor diparkiran..Aku turun dari motor dan mencoba menyapanya..
Aku : “Assalamuallaikum.. Mas Udin masih marah ya?”
Udin : “Wa’alaikumsalam..Enggak kok.. Aku sadar diri aja aku ini Cuma satpam. Sebaiknya aku mundur perlahan.”
Aku : “Aku enggak mandang kayak gitu mas.. Aku Cuma belum siap untuk deket sama laki-laki untuk hubungan yang lebih jauh..Aku nyaman sama kamu tapi sekedar teman baik mas.”
Udin : “Tapi aku pengen kita lebih dari sekedar teman An..”
Aku : “Mas, tolong kasih waktu.. Mungkin hatiku belum siap mas. Aku dari dulu gak pernah pacaran jadi aku belum siap dengan hubungan seperti itu.”
Udin : “Terus aku harus gimana biar kamu bisa terima aku Ana? Supaya kamu bisa buka hati kamu?”
Aku : “Tolong sabar ya mas. Tetap dekat denganku sebagai teman untuk sekarang. Mungkin Cuma butuh waktu untuk hati ini yakin dan bisa menerima mas.”
Udin : “Baiklah kalau gitu..Aku akan dekat dengan kamu sebagai teman seperti biasanya An..Aku gak akan maksain lagi..”
Aku : “Makasih ya mas udah ngertiin aku.. Aku masuk dulu ya udah mau jam 7 nih..”
Udin : “Okee, semangat ya An..Aku akan sabar untuk nunggu hatimu nerima aku.”
Aku : “Iya mas, makasih banyak.”
Aku buru-buru jalan keruanganku, saat aku belok aku kaget karna didepanku ada seorang anak muda yang juga berjalan buru-buru..Kami hampir saja bertabrakan.. Dia tersenyum padaku dan mengatakan “maaf ya mbak aku lagi buru-buru jadinya gak lihat tadi.”. Dia langsung berlalu dan aku melanjutkan jalan keruanganku.. Hari ini begitu banyak pasien, dari pagi sampai siang sepertinya tidak ada habisnya.. Tanganku jadi pegel harus data semua pasien ini..Akhirnya jam makan saing tiba aku ke musholla untuk sholat.. Selesai sholat aku kembali mengenakan sepatuku namunaku kaget disebelahku ternyata ada pemuda yang tadi pagi hampir menabrakku..
Dia : “Kamu perawat yang tadi pagi kan?”
Aku : “Iya mas. Maaf ya buat tadi pagi.”
Dia : “Kan mbaknya gak salah aku yang harusnya minta maaf, aku buru-buru jemput tanteku tadi pagi karna nenekku masuk RS ini tadi subuh.”
Aku : “Kalau boleh tau neneknya sakit apa mas?”
Dia : “Karna darah tingginya kumat sama diabetes..Oh iya kalau boleh tau nama kamu siapa?”
Aku : “Namaku Setiana , panggil aja Ana mas.”
Dia : “Namanya bagus seperti orangnya..Namaku Rozak. Senang kenalan sama kamu.”
Aku : “Iya mas aku juga.”
Rozak : “Oh iya boleh minta kontak kamu?”
Aku : “Buat apa ya mas?”
Rozak : “Kan makin banyak teman makin baik. Siapa tau nanti ada keperluan kan.”
Akupun memberikan no wa ku padanya..Untunglah hari ini berjalan lancar dan aku tidak bertemu dengan Dokter Ali, jadinya aku gak bingung harus bersikap gimana. Pulang kerja aku buru-buru balik kerumah.. Setelah mandi dan sholat ashar aku melihat kembali hpku ada pesan masuk dari Udin.
Udin : “Assalamuallaikum Ana..”
Aku : “Wa’alaikumsalam. Iya mas ada apa?”
Udin : “Kamu malam ini ada acara gak?”
Aku : “gak ada sih mas mau dirumah aja. Emang kenapa?”
Udin : “Kan lagi ada film bagus yang tayang dibioskop aku mau ngajakin nonton nanti habis isya’. Paling baliknya jam 9 gak terlalu malem kok..”
Aku : “Haduh gimana ya mas,, aku gak pernah keluar malem selain kerja.. pasti orangtuaku gak ijinin.”
Udin : “Bilang aja ada keperluan gitu sama temen kerja. Penting gitu..”
Aku : “Iya itu namanya bohong mas, aku gak mau ah..”
Udin : “Please An.. aku udah pesen tiket dua ini kok..”
Aku : “Yah gimana mas.. aku gak enak juga kalau kamu udah beli tiketnya..”
Udin : “usahain bisa ya,, aku tunggu nanti kabar dari kamu..”
Aku : “Iya mas, smoga aja orangtuaku kasih ijin keluar..”
Setelah sholat maghrib aku meminta ijin kepada orangtuaku untungnya mereka mengizinkan yang penting aku berhati-hati dan tidak pulang lebih dari jam 10 malam.. Akupun segera pamit dan mengendarai motorku kebioskop yang ada didaerah kota.. Sampai sana aku sudah ditunggu oleh Udin.. Setelah parkir motor kami menuju kedalam bioskop, sebelum masuk aku melihat awan diatas nampaknya bentar lagi turun hujan.. semoga aja hujanya nanti pas kami lagi nonton dan waktu pulang nanti hujanya sudah reda.. saat kami hendak masuk ke ruang theater bioskop tiba-tiba suara petir menggelegar.. aku yang kaget reflek memegang tangan Udin yang ada disampingku.. Karena malu aku buru-buru melepas pegangan tanganku.. Kamipun masuk ke ruangan dan film yang akan kami tonton segera dimulai..
-Bersambung-
Tokoh
Ana :
Umur 23 Tahun,
tinggi 162 cm,
bb 46 kg
ukuran toketnya 34 D.
Jam 7 aku mengemasi barangku dan bersiap pulang karna sudah waktunya berganti shift dan kebetulan Lukman dan Firman baru datang..Aku pamitan kepada mereka dan langsung menuju ke area parkir untuk mengambil motorku..Ditempat parkir aku melihat Sinta juga sedang mengambil motornya..Saat aku menuju ke motorku Sinta mendekatiku dan mengajakku untuk sarapan diluar..
Ana :
Umur 23 Tahun,
tinggi 162 cm,
bb 46 kg
ukuran toketnya 34 D.
Sinta : “Ana,, mau langsung pulang ya?”
Aku : “Iya rencananya gitu Sin,, ada apa?”
Sinta : “Aku mau ngajak sarapan dulu kalau kamu mau An.”
Aku : “Emm gimana ya pasti dirumah udah dimasakin ibuku juga Sin.”
Sinta : “Ada yang mau aku omongin sekalian An.. Bentar aja ayo lah..”
Aku : “Hmm yaudah deh kalau gitu..Bentar ya aku chat Ibuku dulu biar gak ditungguin.”
Sinta : “Oke..Aku tunggu depan gerbang..”
Akupun menaiki motorku dan meninggalkan area parkir, didepan gerbang sinta sudah menungguku.. Kamipun berkendara bersama menuju ke rumah makan yang sebenernya tidak terlalu jauh, mungkin hanya sekitar 600 meter dari tempat kerja kami..
Aku : “Wihh menunya lumayan lengkap ya.. Aku mau pesan Sop Ayam kesukaanku aja.. kamu pesan apa Sin?”
Sinta : “Yaudah samain aja deh An.. Aku juga lagi pengen Sop Ayam..”
Aku : “Oke.”
Setelah memesan kami memilih meja dan aku memilih yang dekat jendela sehingga udara pagi yang segar bisa kami rasakan.. Tak menunggu lama pesanan kami datang dan kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum membuka obrolan.. Aku cukup penasaran kira-kira apa yang pengen diomongin Sinta.. Akhirnya setelah 20 menit kami selesai makan..Aku yang penasaran langsung menanyakan hal itu pada Sinta..
Aku : “Sin tadi katanya mau ngomong sesuatu, emang mau ngomongin apa sih?”
Sinta : “Jadi gini An,, semalem itu aku kan ketiduran habis kamu sama Dokter Ali pergi,, gak lama kan itu hujan sama petir aku kaget kan jadi kebangun, terus tiba-tiba mati lampu. Jadi aku nyalain lilin.. Habis itu aku tuh gak bisa tidur lagi.”
Aku : “Kirain mau cerita apaan,, ternyata cerita tentang itu..”
Sinta : “Belum selesai Ana.. Dengerin dulu makanya.”
Aku : “Iya terus ada apa lagi? Ada penampakan?”
Sinta : “Ini serius bukan itu.. Ihh kamu nyebelin malah bercanda.”
Aku : “Hehehe,, iya iya maaf,, yaudah dilanjutin.. Aku dengerin nih..”
Sinta : “Nah karna aku gak bisa tidur kan habis itu jadi aku main HP aja..Nah waktu jam 2 itu aku keluar ruangan duduk didepan gitu lihat hujan dari deket..Terus kan aku lihat ruangan kamu dari depan ruanganku itu.. Waktu itu aku lihat ada yang keluar dari ruangan kamu itu sekitar jam 2 lebih..Aku kirain itu satpam karna takut diomelin aku diluar ruangan jadinya aku masuk lagi kan..Ternyata pas belok ke koridor aku lihat itu Dokter Ali..Aku mau nanya emang ngapain dokter Ali keruangan kamu An?”
Mendengar cerita dari Sinta aku jadi mengingat kejadian semalem waktu aku dilecehkan saat mati lampu, jadi ternyata perbuatan semalam itu Dokter Ali yang melakukanya.. Namun tidak mungkin aku menceritakan hal ini pada Sinta, bisa-bisa dia mulutnya ember kemana-mana..
Aku : “Ehh itu ya .. Semalem aku nyari lilin gak ketemu waktu itu Dokter Ali bantuin cari Sin.. makanya agak lama nyarinya..”
Sinta : “Ohh aku kira ada urusan apa…”
Aku : “Gak ada apa-apa kok Sin..”
Sinta : “Ohh yaudah An, aku Cuma penasaran itu aja sih..”
Aku : “Iya, aku kirain kamu mau ngomongin apaan.. Kalau gak ada yang mau diomongin lagi balik yuk.. Aku udah mulai ngantuk nih..”
Sinta : “Iya aku juga sih,, yaudah ayo bayar dulu habis itu balik..”
Setelah membayar kamipun pulang kerumah masing-masing.. Sampai rumah aku mandi supaya tubuhku terasa lebih segar.. Setelah itu aku langsung masuk kekamar..Aku langsung menjatuhkan diri diatas kasurku yang empuk.. Habis mandi langsung tiduran emang paling enak..Aku jadi teringat kembali perkataan Sinta tadi, jadi yang semalem itu perbuatan Dokter Ali.. Walaupun Sinta sudah bercerita padaku namun aku tidak memiliki bukti untuk menuduhnya. Bisa-bisa aku yang malu kalau asal tuduh tanpa bukti, apalagi Dokter Ali lebih senior dia pasti mudah membalikkan perkataanku apabila tidak ada bukti kuat.. Yang bisa kulakukan saat ini adalah lebih berhati-hati. Aku tidak boleh membiarkan hal itu terulang kembali.. Aku jadi pusing dengan semua ini.. Huaahhh rasa kantuk sudah tidak bisa kutahan akupun tertidur..
(tok tok tok) “Ana bangun nak,, udah siang lho..bangun sholat terus makan siang nak..”
Aku terbangun mendengar suara dari luar kamarku.. Ibuku sangat perhatian padaku tiap aku tidur habis shift malam pasti beliau membangunkanku untuk sholat dan makan siang.. Akupun bangun dan baru sadar kalau aku dari tadi pagi tidur hanya mengenakan handuk. Bahkan handuk yang kukenakan kini terlepas sewaktu aku tidur sehingga aku tidur terlanjang. Aku buru-buru membuka lemari dan berganti pakaian sebelum keluar.. Astaga ternyata jendelaku dari tadi terbuka. Aku baru ingat jendelaku terbuka saat aku tidur. Apakah ada yang melihat sewaktu aku tidur tadi.. Aku jadi takut karna rumahku cukup mepet dengan rumah tetanggaku. Smoga saja tidak ada yang lihat…
Skip—
Keesokan harinya aku berangkat kerja jam 6.30 karna mendapat jadwal shift pagi..Sejak kemarin Udin tidak mengirim pesan satupun padaku, sepertinya dia masih marah karna penolakanku kemarin lusa. Aku bingung sekaligus merasa bersalah. Bingung dengan apa yang harus kulakukan dan merasa bersalah kenapa saat aku mempunyai teman baik malah aku dikira memberi kesempatan untuk dia lebih dekat lagi.. Apa salahnya berteman??.. Saat aku mengeluarkan motorku aku berpapasan dengan Mas Hendra tetangga sebelah rumahku, biasanya kalau dia panasin motor jam segini mau mengantar mbak fitri istrinya kepasar berbelanja. Kebetulan mbak fitri lagi hamil muda jadi mas hendra nampaknya menjadi lebih perhatian kepada istrinya. Karna kami tetangga dekat jadi aku menyapa mas Hendra..
Aku : “Mau kepasar ya mas?”
Mas Hendra : “Iya ini dek, mau nganter mbak fitri kepasar.”
Aku : “makin perhatian kayaknya nih sejak ada calon bayi.”
Mas Hendra : “Iya jelas dek harus jadi suami siaga..”
Aku : “Wih mantap banget mas, harus gitu emang kalau istri hamil.”
Mas Hendra : “Dek Ana kapan nih nyusul?”
Aku : “Haduh mas masih lama aku aja belum ada pasangan yang deket..”
Mas Hendra : “Masak perempuan cantik dan baik kayak kamu gak ada yang deketin dek?”
Aku : “Ada sih mas Cuma aku yang belum buka hati..”
Mas Hendra : “Belum buka hati tapi kemarin buka yang lain..”
Deg.. Aku kaget dengan ucapan mas Hendra.. Apa jangan-jangan kemarin mas hendra melihatku pas telanjang waktu tidur karna memang jendela kamarku dekat dengan jendela rumahnya..
Aku : “maksudnya gimana mas? Aku gak paham..”
Mas Hendra : “ehh gakpapa dek.. bercanda kok hehehe..”
Aku : “Yaudah mas aku berangkat dulu.. salam buat mbak fitri ya.”
Mas Hendra : “Iya dek nanti aku salamin..”
Tak lupa aku masuk kedalam rumah dulu dan berpamitan juga kepada orangtuaku.. Disepanjang perjalanan aku masih memikirkan ucapan mas Hendra tadi, tidak mungkin itu hanya sebuah candaan.. Pasti kemarin mas hendra melihatku dikamar..Aku yang terlalu ceroboh dan teledor.. mulai sekarang aku harus lebih hati-hati..
Sampai ditempat kerja aku melihat Udin lagi merapikan motor diparkiran..Aku turun dari motor dan mencoba menyapanya..
Aku : “Assalamuallaikum.. Mas Udin masih marah ya?”
Udin : “Wa’alaikumsalam..Enggak kok.. Aku sadar diri aja aku ini Cuma satpam. Sebaiknya aku mundur perlahan.”
Aku : “Aku enggak mandang kayak gitu mas.. Aku Cuma belum siap untuk deket sama laki-laki untuk hubungan yang lebih jauh..Aku nyaman sama kamu tapi sekedar teman baik mas.”
Udin : “Tapi aku pengen kita lebih dari sekedar teman An..”
Aku : “Mas, tolong kasih waktu.. Mungkin hatiku belum siap mas. Aku dari dulu gak pernah pacaran jadi aku belum siap dengan hubungan seperti itu.”
Udin : “Terus aku harus gimana biar kamu bisa terima aku Ana? Supaya kamu bisa buka hati kamu?”
Aku : “Tolong sabar ya mas. Tetap dekat denganku sebagai teman untuk sekarang. Mungkin Cuma butuh waktu untuk hati ini yakin dan bisa menerima mas.”
Udin : “Baiklah kalau gitu..Aku akan dekat dengan kamu sebagai teman seperti biasanya An..Aku gak akan maksain lagi..”
Aku : “Makasih ya mas udah ngertiin aku.. Aku masuk dulu ya udah mau jam 7 nih..”
Udin : “Okee, semangat ya An..Aku akan sabar untuk nunggu hatimu nerima aku.”
Aku : “Iya mas, makasih banyak.”
Aku buru-buru jalan keruanganku, saat aku belok aku kaget karna didepanku ada seorang anak muda yang juga berjalan buru-buru..Kami hampir saja bertabrakan.. Dia tersenyum padaku dan mengatakan “maaf ya mbak aku lagi buru-buru jadinya gak lihat tadi.”. Dia langsung berlalu dan aku melanjutkan jalan keruanganku.. Hari ini begitu banyak pasien, dari pagi sampai siang sepertinya tidak ada habisnya.. Tanganku jadi pegel harus data semua pasien ini..Akhirnya jam makan saing tiba aku ke musholla untuk sholat.. Selesai sholat aku kembali mengenakan sepatuku namunaku kaget disebelahku ternyata ada pemuda yang tadi pagi hampir menabrakku..
Dia : “Kamu perawat yang tadi pagi kan?”
Aku : “Iya mas. Maaf ya buat tadi pagi.”
Dia : “Kan mbaknya gak salah aku yang harusnya minta maaf, aku buru-buru jemput tanteku tadi pagi karna nenekku masuk RS ini tadi subuh.”
Aku : “Kalau boleh tau neneknya sakit apa mas?”
Dia : “Karna darah tingginya kumat sama diabetes..Oh iya kalau boleh tau nama kamu siapa?”
Aku : “Namaku Setiana , panggil aja Ana mas.”
Dia : “Namanya bagus seperti orangnya..Namaku Rozak. Senang kenalan sama kamu.”
Aku : “Iya mas aku juga.”
Rozak : “Oh iya boleh minta kontak kamu?”
Aku : “Buat apa ya mas?”
Rozak : “Kan makin banyak teman makin baik. Siapa tau nanti ada keperluan kan.”
Akupun memberikan no wa ku padanya..Untunglah hari ini berjalan lancar dan aku tidak bertemu dengan Dokter Ali, jadinya aku gak bingung harus bersikap gimana. Pulang kerja aku buru-buru balik kerumah.. Setelah mandi dan sholat ashar aku melihat kembali hpku ada pesan masuk dari Udin.
Udin : “Assalamuallaikum Ana..”
Aku : “Wa’alaikumsalam. Iya mas ada apa?”
Udin : “Kamu malam ini ada acara gak?”
Aku : “gak ada sih mas mau dirumah aja. Emang kenapa?”
Udin : “Kan lagi ada film bagus yang tayang dibioskop aku mau ngajakin nonton nanti habis isya’. Paling baliknya jam 9 gak terlalu malem kok..”
Aku : “Haduh gimana ya mas,, aku gak pernah keluar malem selain kerja.. pasti orangtuaku gak ijinin.”
Udin : “Bilang aja ada keperluan gitu sama temen kerja. Penting gitu..”
Aku : “Iya itu namanya bohong mas, aku gak mau ah..”
Udin : “Please An.. aku udah pesen tiket dua ini kok..”
Aku : “Yah gimana mas.. aku gak enak juga kalau kamu udah beli tiketnya..”
Udin : “usahain bisa ya,, aku tunggu nanti kabar dari kamu..”
Aku : “Iya mas, smoga aja orangtuaku kasih ijin keluar..”
Setelah sholat maghrib aku meminta ijin kepada orangtuaku untungnya mereka mengizinkan yang penting aku berhati-hati dan tidak pulang lebih dari jam 10 malam.. Akupun segera pamit dan mengendarai motorku kebioskop yang ada didaerah kota.. Sampai sana aku sudah ditunggu oleh Udin.. Setelah parkir motor kami menuju kedalam bioskop, sebelum masuk aku melihat awan diatas nampaknya bentar lagi turun hujan.. semoga aja hujanya nanti pas kami lagi nonton dan waktu pulang nanti hujanya sudah reda.. saat kami hendak masuk ke ruang theater bioskop tiba-tiba suara petir menggelegar.. aku yang kaget reflek memegang tangan Udin yang ada disampingku.. Karena malu aku buru-buru melepas pegangan tanganku.. Kamipun masuk ke ruangan dan film yang akan kami tonton segera dimulai..
-Bersambung-
k455D
Kakak Semprot
Alur cerita ini memang pelan tapi pasti.. Mohon maaf membuat suhu-suhu bersabar dengan adegan yang lebih panas karna memang begitulah alurnya. tidak langsung mengada-ada ceweknya mudah ditaklukkan..
ayuindahsuci
Guru Semprot
- Daftar
- 7 Jul 2019
- Post
- 649
- Like diterima
- 2.809
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuut
kumursperm
Semprot Holic
- Daftar
- 16 Jul 2015
- Post
- 393
- Like diterima
- 114
Mantappp. Lanjut terusss. Makasih update nya suhu
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
