Hari demi hari, hubunganku dengan adik ipar makin dekat walapun berbeda kota.
hampir setiap malam kami ngobrol lewat aplikasi line dan mulai berani kirim emoticon "KISS"
dan adik iparkupun mulai berani memanggil "masku sayang".
Kami pun rutin menyapa tiap malam ketika istriku mulai terlelap dengan alibi merokok di teras
aku dapat leluasa ngobrol dengan adik iparku walaupun hanya dengan chatting
tetapi batas batas antara adik dan kakak sudah semakin kabur.
Hingga suatu hari, mulai iblis menggodaku untuk lebih berani bertindak
"Mel, Boleh gak minta fotomu?" kataku dengan hati dag dig dug.
"Foto apa masku sayang?" jawabnya
"Sembarang deh, hihi" jawabku kembali
Ting. Keluarlah sebuah foto di halaman percakapanku dengannya yang lagi tiduran di kasur.
"Mau bobo yah?" tanyaku.
"Masih belum ngantuk mas. hehe"
"Sama dong,ngapain ya enaknya. dingin banget hawanya". jawabku kembali.
"Cari kehagatan lah mas.. hihi.. kan ada mbak lia..weks" Jawabnya menggodaku.
"Ditinggal bobo terus. tahu nich tiap malam nganggur terus.hehe".
"Waduh kasihan masku sayang.....,Sini aku angetin hihihi"
Bagiku, peluang sudah terbuka selebar lebarnya. tinggal bagaimana caranya untuk bisa mendapatkannya.
Hari berikutnya kami mulai berani ngobrol nyerempet hal hal yang tabu dan aku tak sungkan lagi
minta foto ke dia.
"Mel minta foto lagi dong" pintaku malam itu.
"Kan udah mas kapan hari"
"Yang pose lain dong. please, yg hot gitu loh".
"Tapi mas harus kirim aku jg loh ya". jawabnya.
"Iya.janji deh, aku pingin lihat tete mu".
"Bentar ya. tak ke kamar mandi dulu".
Aku menunggu dengan dag dig dug. walapun sering mengintipnya lewat kamera
tersembunyi, foto yang diberikan sukarela adalah hal yang berbeda tentunya.
"Ting". sebuah gambar muncul di halaman percakapan.
wow.. aku semakin horni menatap foto itu, segera aku membalas percakapan.
"Wow . besarnya mel. kamu bikin aku jadi pengen".
"Ya kesini dong hehe, mana foto burungmu mas" dia menagih janji.
"bentar yah".. aku juga ke kamar mandi dan memberikan foto padanya.
Bersambung yah. karena sudah ngantuk.