"Jika Kau Jodohku, Mengapa Tak Kunjung Datang???"
Aih, lagi-lagi tentang jodoh, lagi-lagi entar menyangkut jomblo..
Bosen deh kang, Baper melulu! Hahahaha
Ngak kok, di artikel kali ini, tidak mengandung unsur pembuat baper apalagi unsur SARA bagi yang lagi Single.
Jika kau adalah jodohku, mengapa tak kunjung datang??
Pertanyaan seperti ini, kadang muncul disela hati yang sudah terlalu lama sendirian.
Melihat beberapa teman se-angkatan sudah mempunyai pasangan, bahkan sudah mempunyai momongan yang bisa dibawa-bawa saat kondangan.
Terus giliranku kapan?
Sejauh mana kau menghilang, Tak terpercik sedikitpun kah, rasa kangen dihatimu kepada ku?
Kau yang masih mencari diriku, atau engkau yang masih memantaskan diri untuk bertemu denganku Sampai kapan kita akan bertemu?
Sedikit lebay sepertinya kata diatas itu, tapi yang bisa aku katakan untuk menjawab pertanyaan itu, hanyalah tentang seberapa keras usahamu untuk ingin bertemu.
Tak adil rasanya, kalau hanya menunggu dan membiarkan jodoh untuk mencari dengan sendirinya.
Berjuang mencari jodoh itu perlu, tidak hanya untuk laki-laki saja yang harus berjuang, wanita juga harus berjuang juga dong?
Jika mencari jodoh di ibaratkan memancing, memantaskan diri selayaknya mempersiapkan apa yang dibutuhkan untuk memancing.
Dan proses memancing, adalah tahapan yang harus dilalui untuk mendapat ikan.
Dimulai ketenangan, kesabaran, skill dan sebuah kebanggaan.
Mencari jodoh juga begitu, harus ada perjuangan untuk menarik hati pasangan,
belajar tenang dan sabar dalam menghadapi setiap rintangan dan menjadikan sebuah kebanggaan atas cinta yang sudah diraih.
'Membuat Diri Menjadi Se-menarik Mungkin..'
Bagaimana dia akan datang, jika kamu selalu bersembunyi dibalik bayang?
Show-off itu perlu, untuk dikenal orang, kita juga harus memperkenalkan diri dulu kepada orang-orang.
Menunjukkan kemampuan kita juga perlu, tapi tidak untuk menyombongkan diri.
Hanya untuk menaikkan value/nilai kita dimata orang, se-enggaknya kita dihargai dengan apa yang kita miliki.
Mencari jodoh juga begitu, kalau kita hanya diam dan menunggu dia datang. Mau sampai kapan?
Seperti halnya memancing, jika ingin mendapatkan ikan, kita harus melempar kail yang berisi umpan agar ikan berdatangan.
tak mungkin dengan berdiam dikolam pancing tanpa bawa alat pancing dan umpan, ikannya datang dan melompat kepangkuanmu dengan sendirinya.
Semua itu butuh usaha, kawan!
Begitu juga mencari jodoh, Lemparkanlah umpan, biar dia mau datang.
Maksudnya umpan disini, adalah apa yang kamu miliki untuk bisa jadi umpan.
Jika kamu merasa cantik atau ganteng, ya itu juga disebut umpan.
Umpan bukan harus selalu karakter fisik, kadang pula dari tata bicara yang sopan, sifat yang baik dan juga karakter yang baik juga bisa dibuat umpan untuk menarik pasangan.
'Memantaskan Diri Untuk Layak Bersanding Dengannya..'
Ukuran Umpan dan Kail sangatlah perpengaruh, jika kita menginginkan ikan dengan karakteristik khusus, maka umpan dan kail juga harus sesuai dengan selera ikan yang kita pancing.
Anggap saja, kita ingin memancing ikan monster air tawar yang beratnya mencapai 1 kg, tapi kita hanya mengunakan umpan biasa, pancing standart dan kail yang kecil. gimana mau dapat?.
Kita harus tau apa kesukaan ikan yang kita pancing, trus peralatan apa saja yang digunakan untuk mancing ikan tersebut.
Barulah kita bisa fight dengan ikan tersebut.
Begitu juga dengan mencari jodoh, jika kita menginginkan pasangan kita dengan kriteria yang kita inginkan.
Se-enggaknya kita pastaskan dulu supaya bersanding dengannya itu layak.
Anggap jika kita menginginkan gadis muslimah yang sholehah banget kelihatannya, ya mau tidak mau, kita harus terlihat sholeh (terlihat=berusaha jadi pria sholeh) untuk menarik hati dia.
Jarang sekali seorang gadis muslimah yang terlihat begitu sholihah, berencana menikahi pria yang hobbinya dijalanan dan tidak paham agama.
Pastinya gadis tersebut juga menginginkan pria sholeh untuk mendampinginya.
masuk akal kan?
'Memperlakukan Orang Itu Tak Selalu sama..'
Memancing Ikan tak selalu dengan umpan yang sama, untuk mendapatkan ikan air tawar ukuran standar disungai, kita cukup memakai cacing untuk menjadi umpan dalam memancing ikan.
Sedangkan untuk memancing di danau, yang biasanya ikannya lebih besar ketimbang disungai, biasanya ada yang memakai udang kecil sebagai umpan, kadang juga ulat bambu atau umpan racikan sendiri.
Lain ladang, lain lubuk, lain juga ikan dan umpannya.
Lain gadis, lain janda, lain juga cara menanganinya, *eh, wkwkwkw
Begitupun dengan mencari jodoh, kita tidak bisa memperlakukan manusia itu sama.
Apalagi dengan wanita dengan keberagaman keunikannya.
Kita harus mencari dan meneliti dengan pengalaman, bagaimana menaklukkan seorang hati wanita tertentu.
Karena, tidak semua wanita menyukai bunga, karena ada juga yang alergi dengan bunga.
Tak semua wanita menyukai cokelat dan es cream, kadang ada juga yang begitu menyukainnya, tapi hal tersebut adalah pantangan untuk penyakitnya.
Jadi, bijaklah dalam memilih dan memilah, hargai keunikan seseorang yang menjadikan dia, apa adanya, dan perlakukan dia dengan semestinya sebagaimana waktu dan kondisi yang terlanjur ada.
'Tempat Yang Baik, Menghasilkan Kualitas Pasangan Yang Baik..'
Memancing juga harus mencari tempat/spot pancing yang baik, tak mungkin kita dapat ikan, jika kita memancing di kolam pancing yang sudah di kuras habis ikannya.
Cukup tahulah, bahwa, ditempat itu, ada ikannya atau tidak.
Memancing juga harus tau, mana kolam pancing untuk ikan Nila, dan mana kolam pancing untuk ikan Patin *kalau fatin yang merdu suaranya, mancingnya pake apa yak?
Sama halnya untuk mencari jodoh, untuk menemukan pasangan yang baik, kita harus lihat sekitarnya.
Biasanya, tempat yang baik, menjadikan manusia yang baik. Walau itu tidak bisa dijadikan pedoman.
Tapi mencari jodoh juga harus menimbang bibit, bebet, dan bobotnya dulu toh?
Meneliti keluarganya dan daerah sekitarnya, juga penting untuk mencari pasangan hidup.
Karena, kalau bisa, ta'aruf biar berkali-kali asalkan menikah itu cuma sekali seumur hidup.
Jadi bukan asal pilih dan terpaksa memilih.
Tapi pilihlah sesuai kesukaan hati dan juga memiliah silsilah keluarga dan tetangga sekitarnya.
'Tarik Ulur Untuk Membuat Pasangan Nyaman, Tak Tersakiti Dan Terbebani..'
Ketika umpan kita disambar ikan, kita tak bisa, selalu dengan menarik sekuat-kuatnya, agar ikan terpanting keluar dari air, kepangkuan kita.
Perlu tarik ulur agar ikan dapat kita kendalikan tanpa harus ada kekerasan dan memaksakan.
Tarik Ulur dalam memancing itu harus, Agar benang pancing dan alat pancingnya tidak putus dan patah akibat saling tarik-menarik antara ikan dan manusianya.
Teknik memancing ini, menunggu ikannya lelah saat berusaha melarikan diri, terus ditarik sekuat tenaga, hingga ada perlawanan lagi, di ulur lagi.
Kegiatan ini disebut Fight dalam acara mancing mania, hingga ikannya menyerah dan pemancingnya memenangkan pertempuran.
Mencari jodoh juga begitu, jangan memaksakan terus maju saja, ada kalanya kita memberi kesempatan dia untuk maju juga.
Jangan hanya menunjukkan cintamu saja, tapi beri kesempatan dia menunjukkan cintanya kepada kita.
Jika kita sudah mendapatkan calon pasangan. Kita tak melulu terus berdekatan tiap harinya agar selalu mesra.
Ada kalanya calon pasangan kita juga punya privasi untuk dirinya sendiri.
Berilah jarak untuk dia memikirkan dirinya sendiri, biarkan jeda dan jarak, menjadikan rindu yang semakin bersemayam dalam kalbu.
Bermain tarik ulur dengan pasangan itu juga dapat mempererat hubungan, tapi jika terlalu kencang tarikannya, dan terlalu lepas ulurannya, juga fatal akibatnya.
Jadi bijaksanalah!.
'Jika Sudah Dapat, Jangan Cari Alasan Untuk Melepasnya..'
Kayak di mancing mania, dapat ikan langsung dipamerkan, setelah itu di release (dilepaskan).
Jangan seperti itu yah kawan, kalau memang tak berniat untuk menancapkan cinta dihati seseorang, mending tak usah coba-coba.
Sebab disetiap kamu menarik cinta itu kembali, ada bekas lubang yang menyakitkan dihati.
Banyak loh kejadian seperti ini, Ketika PDKT aja sok romantis dan berjanji tak akan pergi. Eh cuma 2 bulan cari-cari alasan untuk bisa meninggalkan kebosanan. Huftโฆ
Kebosanan itu pasti ada dalam menjalin hubungan, apalagi hubungan sekelas pacaran.
aku juga pernah merasakan disaat tunangan dulu. Sempet aku merasa bosan dengan hubungan ini, tapi kembali aku mengingat bagaimana perjuanganku mendapatkan dia, bagaimana rasa sakit ketika berjuang menarik hatinya.
Menikah adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kebosanan tersebut, menikah yang sebenar-benar โmenikahโ loh maksudku, bukan menikah hanya karena nafsu dan lain sebagainya. Tapi menikah untuk ber-BAHAGIA BERSAMA.
Bagaimana?
Berminat memancing jodoh?
Atau masih menunggu dengan sabar jodoh yang tak kunjung datang?
Doaku untukmu dan untuk kita semua yang jodohnya belum kelihatan, semoga jodohnya didekatkan dan dipertemukan. Aamiin..
Semoga bermanfaat..