Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.122
“Masuk Mike…. “ Ucap Tito mempersilakan adik iparnya masuk, “Santai ajalah… Anggep dirumah sendiri… “ Sambung Tito yang sedikit menangkap raut gusar di wajah tampan Mike.
“Si Mia kemana To…?” Tanya Mike basa-basi. Sekaligus berusaha menenangkan diri.

Jujur, Mike merasa begitu terkejut, dengan undangan Tito pagi itu. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba Tito pengen ketemuan. Terlebih, Tito mengundang Mike langsung ke kediamannya.
Dan dari nada bicaranya, Tito pasti ingin menyampaikan sesuatu. Yang amat sangat penting.

“Mia lagi keluar belanja…. Lu ada perlu ama bini gw…?” Sahut Tito sambil tersenyum.
“Nggg… Nggak juga sih….” Balas Mike seadanya.

“Nia… Ada Om Mike nih… “ Ucap Tito lantang, memanggil putri semata wayangnya, “Ayo cium tangan…” Tambahnya lagi.
“Om… Mike….” Sahut Karnia yang tiba-tiba muncul dari ruangan sebelah dan langsung mengamit tangan pamannya. Setelah itu mengecup punggung tangan Mike pelan.
“Hai Nia… “ Balas Mike sambil mengusap rambut Karnia.
“Nia tinggal dulu ya Om… Nia lagi ada tugas dadakan…” Pamit Karnia sambil meminta ijin menginggalkan diri.

“Eh iya boleh….” Balas Mike yang menatap kepergian Karnia hingga hilang dari pandangan.

Dalam sekilas penglihatan Mike, entah kenapa Karnia terlihat begitu berbeda. Dengan dress tanpa lengan yang bawahannya pendek sepaha, keponakannya itu terlihat begitu menggiurkan. Lebih terlihat berisi

“Heee… Matanya….” Ucap Tito memperingatkan Mike
“Ehh.. Enggak…” Jawab Mike kikuk karena begitu terlihat memperhatikan putri Tito
“Kenapa….? Nia keliatan makin semok ya…?”
“Nggg.. Iya…”

“Heheheh… Teteknya juga makin besar tuh…. Mirip tetek anakmu si Clara khan ya…?”
“.….” Mike tak menjawab. Ia hanya mengangguk mengiyakan perkataan vulgar Tito.

“Kita ngobrol di taman belakang aja ya Mike…. Biar santai….”
“Boleh….”
“Biar mata lu juga bisa puas…Melototin bodi semok anak gw…”
“.….” Lagi-lagi Mike tak membalas. Karena Mike tahu benar dengan sifat dan pembawaan Tito yang begitu vulgar. Yang sama sekali tak malu dengan obrolan-obrolan tabu.

“Duduk Mike… Sssspppp Hhhhh….” Ajak Tito yang mulai menghisap rokok elektriknya, “Santai aja dulu….” Sambungnya lagi sambil mempersilakan tamunya memilih tempat duduk.
“Iya…”

“Nia… Ayah ama Om Mike ngobrol di sini ya…” Tanya Tito ketika dirinya dan Mike sudah berada di taman belakang. Tempat Karnia sedang sibuk mengerjakan tugasnya
“Ehh.. Nia kerjain di kamar aja deh Yah…”
“Gapapa Sayang… Kamu disini aja temenein Ayah….”
“Ntar Nia malah ngeganggu Yah…”
“Hssshhhh…. Diganggu ama anak cantik yang semok seperti kamu juga Ayah seneng Sayang….” Goda Tito ke putri semata wayangnya, “Ya gak Mike…”
“Ehh.. Iya….” Jawab Mike kikuk.



“Eh iya…. Mo minum apa Mike…? Teh…? Kopi...? Sirup…? Atau air putih….?” Tanya Tito menawarkan, “Atau lu mau minum susu…?”
“Nggg… Apa aja deh…”
“Atau lu mau minum susunya Nia…?” Celetuk Tito yang menangkap pandangan Mike selalu tertuju ke bongkahan payudara putri kandungnya yang memang semakin membesar.
“Iihhhsss.. Ayah… Apaan sih…” Jawab Karnia dengan wajah bersemu merah.
“Halah… Sok malu….. Wong udah biasa Ayah kenyot juga…”

“Nia bawain kopi aja ya Om….” Potong Karnia berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Tambahin susumu ya Nia… Biar makin mantab….” Sambung Tito tanpa malu.
“Ihhhss.. Ayah….” Jawab Karnia yang buru-buru meninggalkan ayah dan pamannya di taman.

Sejenak, ada keheningan diantara Tito dan Mike.

Tito menatap kearah awan yang beterbangan bebas di angkasa. Sedangkan Mike menatap ke arah sofa kosong tempat Karnia tadi duduk.

Mendadak, batang penis Mike menggeliat. Terisi oleh darah birahi yang mulai mengisi rongga otot penisnya. Kilasan-kilasan mesum mengenai sofa itupun ikut menyeruak ke benaknya. Semakin membuat rasa nafsu di dirinya makin menguat

Di sofa taman itu, Mike disepong Karnia hingga pejuhnya keluar tanpa henti.
Di sofa lembut itu, Mike menyemburkan pejuhnya di rahim karnia berkali-kali.
Dan lagi di kain sofa itu, masih terlihat bekas-bekas noda yang telah mengering karena ceceran cairan kenikmatan antara Mike dan Karnia.

“Nia hamil Mike…. ” Ucap Tito membuyarkan lamunan mesum Mike.

DEG
Mendengar kalimat Tito, jantung Mike seolah-olah berhenti.
Walau Mike sudah mendengar kabar kehamilan Karnia beberapa bulan lalu dari mulut Citra, akan tetapi ia sama sekali tak mengira jika jantungnya akan terasa berdebar-debar seperti ini.

“Ehhh…?”
“Iya… Karnia Prameswari… Putri semata wayang gw….Bunting…”
“.…… ”

“Mau masuk bulan ke-empat…”
“Bulan ke-empat…” Ucap Mike lirih. Berusaha mengingat-ingat kejadian pertama kalinya dirinya dan Karnia bersebadan beberapa bulan lalu.

“Dan gw jg udah tau siapa yang ngehamilin Nia….Sssssspppppp Hhhhhhhhhhh….” Ucap Tito sambil mengatap tajam kearah Mike.
“.………” Mike tak mampu berkata apa-apa. Ia hanya bisa memperlihatkan ketegaran hati ketika mendengar lanjutan kalimat yang keluar dari mulut Tito.

“Nia hamil…”
“Ama orang yang deket dengan gw….”
Kalimat-kalimat pendek itu seketika menghentikan pompaan darah ke jantung Mike. Membuatnya sejenak lemas dan kehilangan kemampuan bernafasnya

“Ini kopinya Yah… ?” Ucap Karnia yang tiba-tiba muncul dengan membawa nampan berisikan cangkir dan toples cemilan, “Nia taruh meja sini aja ya….?”
“Hmmm ….” Dehem Tito mengiyakan.

Dengan sigap, Karnia segera menyajikan minuman dan cemilan di meja taman. Dan karena tinggi meja taman yang cukup rendah, otomatis membuat Karnia menunduk. Membuat belahan dada ranum Karnia ikut terlihat jelas dari lubang daster mininya.

“Udah ya Yah..” Celetuk Karnia ketika selesai menata sajian dimeja, “Nia lanjutin tugas dikamar aja…”
“Ehh… Gausah… Kamu disini aja temenin Ayah ngobrol ama om Mike…” Potong Tito sambil mengamit tangan putrinya.

Sekilas, mata Mike dan Karnia saling bertatapan. Seolah tahu akan apa yang bakal terjadi selanjutnya.

“Udah gapapa… Disini aja ya Sayang….” Pinta Tito yang lalu meminta tubuh putrinya dengan lembut, kembali ke sofa tempatnya tadi berada.

Kikuk.
Mike merasa kali ini ia sama sekali tak mampu berbuat apa-apa. Bahkan untuk sekedar membuat bahan obrolan ataupun guyonan, ia tak sanggup samasekali.

Hening.

Dan benar-benar canggung.

“Jadi….. Ssssssppppp…… Huaaaaaahhhhh……” Sedotan nafas Tito, memecah suasana dingin itu.
“Lu pasti udah tau khan Mike… Alesan gw minta lu dateng kemari…?”
“Hmmm…” Jawab Mike jengah

“Karnia… Putri semata wayang gw… Anak gadis kesayangan gw… Udah dihamili ama lelaki yang bukan suaminya… “ Ucap Tito memulai pembicaraan seriusnya, “Empat bulan lalu… Ada kontol yang tak bertanggung jawab… Membuang benih-benih pejuhnya di dalem rahim hangat Nia…”
“Ssssssppppp…. Hhhuuaaahhhhh….” Berulangkali, Tito menyedot dan membuang asap rokok digitalnya keudara, seolah berharap masalah di keluarganya bisa ikutan buyar terkena tiupan angin.

“Nia…” Panggil Tito mengagetkan Karnia
“Eehh… Ya Yah…?”
“Sini Sayang… Duduk di pangkuan Ayah…?”
“Ihhss.. Ngapain sih Yah….?”
“Sini Sayang…. Ayah mau tanya sesuatu….” Ajak Tito menjulurkan tangannya. Membuat Karnia yang sungkan mau tak mau menuruti permintaan ayah kandungnya.

“Naaah… Pinter….” Ucap Tito sambil mengelus punggung putrinya, “Ayah mo nanya Nia….”
“Apa yah…?”
“Menurut Nia… Enak nggak…? Kontol lelaki yang udah bikin kamu hamil…?” Tanya Tito tanpa sungkan
“Ehh…? Apaan sih Yah…?” Ucap Karnia kaget sambil melirik kearah Mike

“Gapapa… Jawab aja Sayang…. Ayah ga bakalan marah kok…” Potong Tito lagi, “Enak nggak…?”
“.…...” karnia tak menjawab sepatah kata pun. Ia hanya menatap sesekali kearah Mike. Berusaha meminta penjelasan dari Mike ke ayah kandungnya

“Perut kamu udah makin besar loh Nia… “ Seru Tito sambil mengusap gundukan perut hamil putri kandungnya, “Kalo semakin besar gini… Ayah makin kesulitan nih… Cari alesan paling masuk akal buat nutupin kehamilanmu ini….”
"Nggg...... Gimana ya...?"

“Enak nggak Sayang….?” Tanya Tito yang kali ini mulai merogoh selangkangan Karnia dari bawah daster pendeknya.
“Eeehh… Ayah….?” Tepis Karnia berusaha melarang tangan mesum ayahnya masuk lebih jauh.

“Ayo… Jawab dong Nia Sayangnya Ayah… Gimana rasanya… Kontol yang udah berulangkali masuk ke memekmu ini….?”
“Ayah… Jangan ah….”
“Oke-oke… Kalo emang Nia nggak mau njawab… Ayah ganti deh pertanyaannya….” Ucap Tito sedikit melegakan hati Karnia.

“Menurut lu Mike… Kira-kira… Ssssspppp…. Huaaaaahhhhh…. “ Tanya Tito sambil menghembuskan asap rokok elektriknya tepat kewajah adik iparnya, “Enak nggak memek Nia…. Sampe ada lelaki yang suka banget ngebuang tai macannya di rahim putri kandung gw….?”
“Putri yang gw rawat dari kecil… Yang gw sayang-sayangi… Yg gw selalu lindungi… CUUP….” Tito mengecup lengan mulus Karnia, “Eehh… Tau-tau udah bunting duluan….” Lanjut Tito yang terus mengusap paha jenjang Karnia yang putih mulus.

“Ayah… Udahan ah… Nia pengen ke kamar aja ya…?” Pinta Karnia sambil mencoba bangkit dari pangkuan Tito.
“Bentaran dulu ah Sayang… Khan kita lagi ngobrol seru….”
“Tapi khan….”
“Ssshhhhh…..” Satu telunjuk Tito, mengatup bibir tipis Karnia. Membuat gadis manis itu langsung terdiam.

“Mike… “
“Ya…?”
“Semisal nih ya…”
“Kenapa…?”
“Semisal Clara bunting ama lelaki lain….”

Setitik senyum, tiba-tiba muncu di wajah Tito, “Kira-kira lu bakalan gimana…?”
“Maksud lu apa To…?”

“Coba bayangin aja… Apa yang sedang terjadi ama Nia-ku ini… Terjadi ama Clara…”
“Perawannya dijebol kontol orang…”
“Memeknya disodok berkali-kali… Bukan ama kontol lu….”
“Terus… Rahimnya dibuahi ama pejuh lelaki yang lu kenal banget…”
“Sampe hamil….”

“Maksud lu apa sih…?” Tanya Mike makin geram
“Ya khan ini gw nanya….Hehehe….” Kekeh Tito dengan wajah sengit, “Gausah emosi gitu dong Mike…”

“Jadi lu nuduh gw ngehamilin Karnia…?” Emosi Mike makin menjadi-jadi
“Hehehe….Menurut lu gimana…?”

“Sebenernya ada 2 cara mudah buat ngebuktiin anak yang ada didalem perut Nia ini anak siapa…”
“Pertama… Cara yang paling mudah dan murah…. “
“Dengan cara…. Ngaku aja langsung….”

“Kedua… Cara yang rumit dan lumayan mahal…”
“Dengan cara… Tes DNA….”

“.………”
Mendengar pilihan dari mulut Tito, Mike sama sekali tak mampu berkata apa-apa. Tak ada satupun pilihan jalan keluar di benaknya. Buntu. Membuat mulutnya terkatup dan giginya bergemeretak menahan emosi.

“Gw bukan lelaki bodoh Mike… Gw tau kok gimana rasanya dibohongi dan diperdaya….”
“Dan dari tingkah laku kalian berdua selama ini… Gw tau kalo Nia-ku ini… Juga menipu gw….”

Dengan satu gerakan, Tito tiba-tiba mencekik leher Karnia. Membuat putri kandungnya itu langsung gelagepan. Megap-megap karena tak mampu bernafas.
"Heekkk... Ayah... Yaahh...." Cekat suara Karnia terdengar pilu.
“Tooo… Gila lu ya…?” Ucap Mike yang tak kalah kagetnya. Langsung mencengkram tangan kakak iparnya itu dan berusaha membebaskan Karnia.
“Aaakkhh… Hkkkk.... Yaahh…. Hkkkk.... Yaahh….”

“Lepasin Tooo…” Erang Mike terus menarik cengkraman tangan kekar Tito dari leher Karnia.
“Percuma juga anak gw idup… Kalo lelaki yang ngehamilinnya ga mau ngaku…”
“Anak bejat... Cucu haram….”
“Mati aja sekalian….”

“Aarrrggghhh…. “
“OKEEEE… OKEEEEE…..”
“Iya… Gw ngaku.... "
"Gw yang ngehamilin putri lu Too…”
“Gw yang nyebabin anak lu berbadan dua…”

“Naaahh…. Gitu dong jadi lelaki… Hehehehe….” Tawa Tito sambil melepaskan cekikan tangannya dari leher putri kandungnya, “Lelaki sejati… Harus berani bertanggung jawab… Atas apa aja yang udah dilakuin…”

“Huuuaaahhh…. Uhuk uhuk… Uhukk.. Uhuk uhukk…” Seketika itu juga Karnia terbatuk-batuk sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya, “Uhukk.. Uhuk uhukk… Ayah jahat ihhsss….”
“Hehehe… CUP CUP CUP… Maafin Ayah ya Sayang…” Kekeh Tito sambil memeluk dan menciumi wajah putri kandungnya tanpa henti, “Abisan kalo ga gini… Lelaki bangsat itu nggak akan ngaku…”
“Walau gw juga sebenernya tau… Kalo emang kontol adik ipar gw yang ngehamilin lu Sayang…”

“Trus Mike…. Kira-kira ini kedepannya gimana…?” Tanya Tito dengan wajah meninggi, “Apa yang bakal lu lakuin setelah Nia berbadan dua gini…?”
“Gw bakal bertanggung jawab To..”
“Pastilah….”

“Gw juga ga bakal lepas tangan kok”
“Bagus…”
“Intinya… Gw minta maaf….”

“Hehehe… Minta maaf….?” Kekeh Tito menyepelekan, “Ga segampang itu Mike... Gw mau maafin lu…”
“Inget ya Mike… Sampe kapanpun gw ga akan pernah bisa maafin perlakuan lu ke Nia….”

“GILA…. Lu ngentotin anak gw…. Keponakan lu sendiri…. Sampe hamil loh….”
“Kebayang nggak sih…? Malunya gw di lingkungan gw nantinya….? Kalo mereka semua tau anak gw hamil diluar nikah…?”

“Tapi khan…? Lu juga sering….”
“Iya… Jujur… Gw juga sering ngentotin memek Nia…..”
“Bahkan jauh sebelum lu bisa nidurin Nia… ”
“Cuman… Tau nggak… Bedanya gw ama lu...? Kalo lagi ngentotin anak orang…?” Tanya Tito kepada Mike dengan wajah yang begitu menyepelekan. "Gw... Tahu diri Mike... Dan pake otak….?”

“Nia….”
“Ya yah…?”
“Lepas celana dalemmu…”
“Hah…?”
“Iya… Lepas kancutmu….”
“Disini yah…?”
“Gausah malu-malu gitu dong Sayang…. Toh kamu juga sering bugil didepan lelaki bangsat ini…”

Walau Karnia bingung karena perintah ayah kandungnya, akhirnya ia pun menyelipkan kedua jempol tangannya ke tepi karet celana dalamnya. Menariknya kesamping dan menurunkannya kebawah.

“Iya terus…. Lepas semua sampe memek murahanmu itu ga ketutup apa-apa lagi….”
“Udah Yah…”
“Bagus… Sekarang… Kamu berdiri di depan ayah… “ Pinta Tito yang kemudian sambil duduk, membuka kancing celana pendeknya dan melepasnya hingga telanjang setengah badan.

“Ehhh…? Ayah….? Kok malah telanjang sih….?” Bingung Karnia makin menjadi-jadi, “ Ayah mau ngapain….?”
“Sshhhh… Sekarang… Kamu dudukin kontol Ayah…” Ucap Tito sambil mengarahkan kepala penisnya ke liang senggama Karnia yang sudah mulai membasah.

“Apa….?”
“Iya… Dudukin aja…. Ayah pengen ngentotin memek kamu didepan lelaki busuk ini…”

“Lohh.. loh…. Tapi.. Nia…”
“Udah… Duduk aja Sayang…” Ucap Tito yang kemudian, dengan satu tangan menurunkan pundak putri kandungnya kebawah. Membuat kepala penis ayah kandung Karnia langsung tertelan oleh jepitan vagina sempitnya.

CLEEPP
“Ssshhh.. Ohhh… Ayah…..” Desah Karnia yang merasa kaget sekaligus enak.

“Lu GILA To…” Geram Mike yang entah kenapa tiba-tiba merasa tak rela melihat Tito memperlakukan Karnia serendah itu.
“Gila…? Gila kenapa…?”
“Itu khan anak lu…”
“Iya… Nia juga ponakan lu…. Yang udah lu entotin juga…”
“.……” Tak mampu membalas sindiran Tito, Mike hanya bisa melengos.

“Ayo goyangin pinggulmu Sayang…. Entotin kontol ayah kandungmu ini…”

PLEK…PLEK…PLEK…
Suara tepukan dan goyangan dua kelamin ayah dan anak itu pun mulai terdengar berirama. Makin menyatu dan lantang.

“Bener-bener Gila lu Tooo…”
“Aahhhsss… Mikeee…. Sok suci lu…. “ Cibir Tito, “Bilang gila-gila juga lu kesenengan dientot memek sempit putri kandung gw…”
“Tapi ya nggak gini juga To…”
“Emang kenapa…? Lu pengen ikut ngentotin nih memek…? Hah…?”
“.…..” Sumpah, Mike merasa benar-benar seperti orang bodoh. Karena sama sekali tak bisa membantah semua kalimat Tito yang menyudutkannya.

Apalagi ketika Tito tiba-tiba meminta Karnia untuk berdiri lalu membungkukkan badannya tepat di depan Mike sebelum menyetubuhi putri kandungnya dari belakang. Benar-benar memberi Mike tontonan yang begitu merangsang nafsu birahinya.

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“ANJING…. TITO GILA….” Umpat Mike yang mau tak mau terus memperhatikan persetubuhan ayah dan putri kandung didepannya. Desahan demi desahan. Lenguhan demi lenguhan. Hingga tetesan keringat di wajah Karnia, benar-benar terekam jelas di mata Mike.

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…PLEK…PLEK…PLEK…

“Ohhh… Niaaa…. Enak banget memek lu Sayang….” Lenguh Tito yang semakin kencang menyodokkan batang penisnya ke vagina putrinya. Membuat tubuh Karnia makin terhempas maju hingga pada akhirnya, kedua tangan Karnia bertumpu ke pundak Mike.

“Enak Sayang…?”
“Uuuhhh…..”
“Sepertinya om bejat kamu sange deh….”
“Sshh… Masa Yah…?”
“Liat aja tuh selangkangan om kamu… Masa jadi keliatan bengkak gitu liat ponakannya dientotin ayah kandungnya sendiri…”

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…PLEK…PLEK…
Entah sadar atau tidak, yang jelas, penis Mike sudah menghianatinya. Menggembung keras dengan batang penis yang tertekuk kebawah. Membuat Mike yang baru saja mengetahuinya, merasakan kejengahan karenanya.

“Coba Sayang… Bantu om kamu yang bajingan itu ngebenerin kontolnya…”
“Uuuhh…. Ayah…?”
“Gapapa… Biar Ayah sekalian ngelihat… Seperti apa sih… Kontol yang udah membuat kamu bunting…”

Seperti terhipnotis, Karnia pun menuruti permintaan Tito. Dengan cekatan, jemari lentik Karnia membuka kancing dan resleting celana Mike. Begitupun dengan Mike yang membiarkan celananya terlepas dan menyisakan boxernya yang terasa sesak karena dorongan batang penisnya

“Hmmmm… Boleh juga kontolmu Mike….”Puji Tito yang terus menggoyang pinggul Karnia, membuat tubuh gadis semok itu terus merangsek maju. “Pantes Nia demen dientotin sampe bunting… “
“Ohhhsss.. Ayah… Ehhhmmmmhhhh.”
“Dasar cewek murahan… LONTE….”

“TITO…” Ucap Mike mengingatkan

“Kenapa Mike….? Kok kayaknya lu ga terima kalo gw panggil Nia seperti itu…? Hehehe….” Kekeh Tito terus menghujamkan penisnya maju, “Udahlah…. Lu gausah sok perhatian deh Mike… “

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“Nia emang anak gw… Tapi dia juga ga pernah nolak kok kalo gw entotin….”
“Kapan aja… Dimana aja…”
“Ya nggak sayang…?”
“Hoohh.. Yah… Sshhh….”
“Tuh… Lu denger sendiri khan…? Nia ga keberatan entotin kapan aja…”

Mike yang sudah gerah karena pemandangan mesum ayah dan anak di depan mata kepalanya. Mau tak mau, merasa mulai terpancing. Karena perlahan, ia pun mulai terangsang.

“Kenapa megangin kontol Mike…? Lu pengen…? Ngentotin anak gw…?” Tanya Tito ketika melihat Mike mengelusi batang penisnya yang makin membesar.
“Eehh….” Sadar Mike yang tiba-tiba mengalihkan tangannya dari penisnya

“****** lu Mike….” Ejek Tito terang-terangan, “Jadi lelaki lemah amat…..”
“Lemah…? Maksud lu….?”

“Gw sebenernya udah tau Mike…” Jelas Tito, “Lu juga pengen ngentotin memek Clara…. Cuman lu ga tau caranya…. “
“Dasar lelaki ******….”
“Kalo gw jadi lu Mike…. Udah habis tuh memek Clara gw entotin tiap hari….”

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“Ohhh… Ssshhhh…. Ayah… Nia pengen keluar…” Lenguh Karnia yang tiba-tiba ikut menggoyangkan tubuhnya lebih cepat.
“Ehhh..? Kok cepet banget Sayang…?”
“Shhh.. Gatau Yah… Ssshhh…. Tau-tau…. Shhhh…. Nia pengen ngecrit….”
“Ohhh… Oke… Kalo gitu kita keluar bareng aja ya Sayang…”
“Ssshh.. Iya Yaaahhh….”

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“Hooo’oohh… Sshhh… Ayaaah… Shhh… Sodok memek Nia lebih cepet lagi…. Yaahh…. Sodok lebih kenceng lagiiii……”
“Kaya gini Sayang…?”
“Lebih cepet lagi Yaaahhh… Lebih cepet lagi…..” Pinta Karnia sembari terus menatap wajah birahi Mike, “Garuk memek gatel Nia Yah…. Garuk yang daleeemmm….”

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“Hahahaha… Dasar PEREEEKK… Ga ada puas-puasnya lu gw entotin….”

PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK… PLEK…PLEK…PLEK…

“OHHHH… NGENTOOTTT… AAAYAAAHHHH… NIA KELUAR YAAAHHH… NIAAA KELUAAARRR…. “
“Kita barengan ya Sayang…. KITA BARENGAN…..”
“OOOHH AYAAHH… OOHH…. AAAYAAAAAHHHH….NIA LONTE AYAAAAH… NIA PEREK AYAAAHH..”
“SSSHHH KARNIAAAAA… “

CROOT CROT CROT… CROOT CROT CROOTCOOOT… CROOT CROT
CREEET… CREEETT CREEECEEETT… CREEET CREEETTTT….

BRUKKKK
Tak mampu menahan gelijang orgasmenya, Karnia langsung ambruk kedepan. Menimpa tubuh Mike yang masih duduk terpaku di sofanya. Nafasnya menderu, dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya.

“Ooohh…. Omm… Hhhh… Hhhh…. .Maap…. Nia jadi nimpa badan Om…” Desah Karnia sambil berusaha mengatur nafasnya.

PLOOOP
Tanpa aba-aba, Tito langsung mencabut batang penis dari vagina putrinya. Meninggalkan lubang menganga yang penuh dengan lelehan lendir berwarna putih kekuningan.

“Uhhh… Ayahhh… Ssshhh…. “ Desah Karnia merasa ngilu, “Pelan-pelan Yah… Nyabut kontolnya…”
“Hehehe… Ayah sebel aja ama kegoblokan om-mu ini Nia….” Ucap Tito yang dengan santai langsung duduk di sofanya semula.


“Coba jelasin ke lelaki ****** yang ada di depan kamu ini Sayang…. Gimana cara Ayah bisa ngentotin memek murahanmu ini … Tapi nggak sampe hamil…?”
“Ayah pakein Nia… Pil KB….”
“Tuh denger nggak Mike…? Kalo mau ngentotin anak orang… Pake otak…” Sindir Tito, “Mikir… Jangan bisanya cuman goyangin kontol aja… MIKIR…“

“Nia… “ Panggil Tito
“Ya Yahh…”
“Jongkok sini dong… jilat kontol Ayah… Sampe bersih….”

Tanpa menunggu perintah dua kali, Karnia segera bangkit dan bergerak kearah ayah kandungnya. Setelah itu ia berjongkok di depan selangkangan Tito dan mengamit batang penis yang sudah terkulai lemas. Dan dengan satu sapuan lidah, batang yang masih penuh akan lendir kenikmatan itupun sudah lenyap, masuk ke mulut mungil Karnia.

“HAP…. Sluurrpp…. Sluuurrppp….”
“Kenapa diem aja Mike….? Pengen ya…? Hehehehe….” Ledek Tito sambil terkekeh puas. Setelah itu, ia merogoh kantong celananya yang teronggok dilantai. “Nih… Gw kasih tau merk pil KB yg paten…” Sambung Tito sambil melempar blister obat konstrasepsi ke hadapan mike

“Yaa.. itu juga gw tau… Cuman khan…”
“Udah-udah… Gw ga mau dengen alesan atau cerita ****** lu… Sekarang gw pengen ngobrolin kedepannya hubungan kita mau seperti apa…”
“Iya To… Gw bakalan tanggung jawab tentang Karnia…”
“Bukan… Bukan itu yang gw maksud…”

“PUAAAAHH…. Udah Yah…. Kontol Ayah udah bersih…”
“Hehehe…Anak pinter…” Ucap Tito yang kemudian mengecup bibir Karnia dalam-dalam.
“Kalo gitu… Nia lanjud ngerjain tugas aja ya…”

“Sssshh…Disini aja aahh…. Sini… Duduk disamping Ayah…” Pinta Tito sambil menepuk-tepuk sofa disampingnya. Setelah itu ia melanjutkan obrolan seriusnya dengan Mike.

“Bukan… Bukan itu yang gw maksud Mike…”
“Lalu….?”

“Gini… Mike…”
“Kalo ngelihat ama apa yang udah lu lakuin ke Nia… Anak gw…”
“Ngelihat apa yang udah lu lakuin ke Citra… Adik kandung gw…”
“Gw jadi pengen tahu… Apa yang bakal lu lakuin buat ngebenahin itu semua…?”

“Gw ga ngerti maksud pembicaraan lu Too…”
“Dasar ******…”

“Gini Deh…. Secara yaaa… Gw sama sekali ga permasalahin kelakuan lu… Udah ngentotin memek Nia sepuas-puasnya… Sampe ngehamilin putri semata wayang gw… “
“Apa timbal balik yang bisa lu kasih ke gw…? Buat nebus semua kelakuan bejat lu itu…?”

“Hmmmm… Kalo lu mau ganti materi… Sebut aja To… Lu mau berapa…?”
“Hahahaha…. Lu tuh beneran BEBEL…? Atau memang otak lu kecil sih…? Masa ga mudeng-mudeng ama apa maksud kalimat gw…”

“Ayah Nia tuh pengen ganti rugi Om….” Jelas Karnia yang berusaha membantu pengertian kepada Mike, “Cuman... Ayah ga pengen ganti rugi secara materi…”
“Lalu….? Lu pengen gw ganti rugi pake apa To…?”

“Gw pengen…… Hehehe… “

DEG
Mendadak, jantung Mike seolah kembali berhenti berdetak.


“Ohh.. Nggak…”
“Enggak Too… Jangan itu….”

“Iya Mike…”
“Gw pengen itu….”

“Gw pengen… Ngentotin Clara… Sampe putri semok lu itu hamil anak gw juga… “




“Mata dibalas Mata Mike…”




“Buntingnya Nia… Dibalas buntingnya Clara….”



By : Tolrat
 
Ko jd ke arah jalan yg gelap ini hahhaa... Perkembangan ceritanya jd lebih berat, tragedi dan konflik walau dibumbui cerita mesum ini ttp bikin penasaran gimana endingnya
 
menarik ceritanya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd